PENGETESAN KEMAGNETAN GOVERNOR MOTOR PC200-7 MENGGUNAKAN STANDAR LOE Governor Motor pada PC 200-7 menggunakan motor steeper, motor
pergerakan Control Rack pada FIP engine SAA102E-2 PC200-7.
steeper ini digunakan untuk mengatur
Posisi Governor Motor
1. Battery Relay
6. Starting Motor
2. Battery
7. Engine Throtlle and Pump Controler
3. Starting Switch
8. Fuel Injection Pump
4. Fuel Control Dial
9. Governor Motor
5. Linkage A. SISTEM KERJA 1. Engine Start Ketika
starting
di
Ketika kondisi ini Engine Throtlle and
posisikan ke START, arus mengalir
Pump Controler mengkalkulasi signal
dari battery menuju starting motor
dari
untuk
berdasarkan informasi dari FCD ini
memutarkan
switch
starting
motor.
FCD
(Fuel
Control
Dial),
Engine Throtlle and Pump Controler
untuk memposisikan control rack ke
mengirimkan signal ke Governor Motor
posisi
injection.
Kerja Ketika Engine Start
2. Mengontrol Speed Engine maka
Motor. Pergerakan Governor Motor di
Engine Throtlle and Pump Controler
baca oleh kontroller melalui Feed Back
akan mengkalkulasi signal dari FCD
Potensio
dan berdasarkan informasi ini Engine
Governor motor dapat dimonitor oleh
Throtlle
Engine Throtlle and Pump Controler.
Ketika
and
mengirimkan
FCD
diputar,
Pump signal
ke
Controler Governor
Pengontrolan Rpm Engine
3. Mematikan Engine
Kerja Ketika engine Off
Meter,
sehingga
putaran
Ketika starting switch di posisikan
sampai engine mati, dengan cara
ke STOP, Engine Throtlle and
memberikan drive signal ke battry
Pump Controler meberikan drive
relay. Setelah engine mati selang
signal ke Governor motor untuk
beberapa detik Engine Throtlle and
memposisikan lever FIP ke posisi
Pump Controler akan memutuskan
NO INJECTION.
signal
ke
battry
relay.
Ketika ini terjadi Engine Throtlle
and
Pump
Controler
menjaga electric system tetap ada
B. STRUKTUR Skema Governor Motor PC-200-7
1.
Potentio Meter
5. Bearing
2.
Cover
6. Motor
3.
Shaft
7. Gear
4.
Dust Seal
8. Conector
Governor Motor PC200-7 mempunyai
Motor (4 Pin) dan Conector untuk
2 Conector, yaitu Conector untuk
Feedback Potentio Meter (3 Pin).
Sedangkan
motor
(6)
Rotor (permanen magnet) dan Field
mempunyai 2 bagian utama yaitu
Coil(stator).
Teet
Kutub Selatan
Kutub Utara
Rotor
Rotor terbagi menjadi 2 bagian
berapa sudut terkecil dari motor
yaitu kutub utara dan kutub selatan,
tersebut mampu berputar. Rotor duduk
masing masing kutub dibagi menjadi
di dalam stator atau field coil. Field coil
50 teeth yang mempunyai kutub yang
terdiri dari 8 kumparan, masing-
sama, jumlah teeth ini menentukan
masing kumparan mempunyai 5 teeth.
Field
Teeth
Field Coil (Stator)
dari
8 Field coil di stator di bentuk
seluruhnya ada 8 Field Coil. Sehingga
dua
dari stator ini ada 4 Pin keluarannya
sehingga
buah
kawat
masing-masing
tembaga, kawat
membentuk 4 buah field Coil, jadi total
yaitu A - A’ dan B – B’.
C. PENGUJIAN Pengujian
ini
bertujuan
untuk
membaca
tulisan
ini.
Besar
atau
Governor
kecilnya kemagnetan yang timbul pada
yang masih baik dan yang
stator tersebut akan mempengaruhi
rusak yaitu dengan cara menarik lever
apakah lever governor motor tersebut
Governor motor menggunakan Push-
mudah untuk di tarik atau tidak, secara
Pull Scale sehingga didapatkan nilai
tidak langsung pengujian ini bertujuan
tertentu yang mudah mudahan dapat
untuk
bermanfaat bagi rekan-rekan yang
ataupun rotor masih baik atau tidak.
membandingkan motor
antara
menentukan
apakah
stator
Conector 4 Pin A-A’ dan
Kabel yang digunakan untuk menjumper ARangkaian Pengujian
Langkah pertama melakukan
dilanjutkan dengan melepas Nut
pengujian ini adalah dengan melepas
pengikat tuasnya. Setelah terlepas kita
tuas Governor Motor, yaitu dengan
bisa melepas tuasnya dari lever
cara melepas cotter pin kemudian
Governor motor.
Nut Tuas
Lever Governor
Setelah dilepas rangkailah seperti
sebelumnya, pertama yang dilakukan
gambar yang sudah ditunjukan
adalah pengukuran Resistansi.
1. Pengukuran resistansi
Pengukuran resistansi dilakukan pada Pin A-A’ dan B-B’ 2. Pengukuran kekuatan Lever dengan kondisi A-A’ ataupun B-B’ belum di jumper.
Penarikan Lever Menggunakan Push Pull Scale
3. Pengukuran kekuatan Lever dengan kondisi Pin A-A’ di Jumper.
Menjumper Pin A-A’ kemudian lever di tarik
4. Pengukuran kekuatan Lever dengan kondisi Pin B-B’ di Jumper.
5. Pengukuran kekuatan Lever dengan kondisi Pin A-A’ dan B-B’ di Jumper.
Menjumper Pin A-A’dan B-B’ kemudian lever di tarik
Pengukuran kami lakukan pada 4 Governor Motor 1. Unit PC 200-7 S/N J31896. 2. Unit PC 200-7 S/N C75521. 3. Komponen Governor Motor baru. 4. Komponen Governor Motor Lama (tidak dipakai lagi). Hasil Pengukuran:
DATA Resistan
LOE
Model S/ N
Unit : PC 200-7 : J31896
Model S/ N
Unit : PC 200-7 : C75521
P/ N S/ N
Komponen :7834-41-2002 :11145
Komponen (Not Good) P/ N :7834-40-2001 S/ N :5178
Pin A-A'
3,8 Ω
Pin B-B'
3,8 Ω
3,9 Ω
3,7 Ω
3,2 Ω
Pin belum di jumper
2 Kg
1,75 Kg
1,5 Kg
0,75 Kg
Pin A-A' di jumper
5 Kg
5 Kg
5,5 Kg
1,5 Kg
5 Kg
5 Kg
5,5 Kg
1,5 Kg
7,5 Kg
7,5 Kg
7,5 Kg
2 Kg
Pin B-B' di jumper Pin A-A' dan B-B' di jumper
3,8 Ω
Catatan: Panjang Lever Governor Motor PC200-7 = 55mm Kesimpulan dari data di atas: Resistance
LOE
Pin A-A' Pin B-B'
3,5 - 3,8 Ω 3,5 - 4 Ω
Pin belum di jumper
1,5 - 2 Kg
Pin A-A' di jumper
5 - 5,5 Kg
Pin B-B' di jumper
5 - 5,5 Kg
Pin A-A' dan B-B' di jumper
Nama : Hery Cahyadi
7 -8 Kg
3,8 Ω
3,4 Ω