PENGGUNAAN KAIDAH KARAKTERISTIK BAHASA JURNALISTIK PADA RUBRIK EKONOMI KORAN REPUBLIKA Analisis Kaidah Bahasa Jurnalistik Pada Rubrik Ekonomi Koran Republika : Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester Bahasa Jurnalistik semester tiga
Disusun oleh : Rizal Akbar Pratama 1174050152 081617878204
PROGRAN STUDI ILMU JURNALISTIK FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2018
KATA PENGANTAR Pertama-tama saya mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat-Nya makalah ini dapat di selesaikan tepat pada waktunya. Adapun penulisan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas semester 3 di bidang studi
Bahasa
Jurnalistik.
Saya
mengambil
judul
“PENGGUNAAN
KAIDAH
KARAKTERISTIK BAHASA JURNALISTIK PADA RUBRIK EKONOMI KORAN REPUBLIKA” untuk makalah ini. Selain itu juga saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ni. Saya juga berharap dengan adanya makalah ini dapat menjadi salah satu sumber informasi. Namun saya menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya memohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan. Saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menjadikan ini lebih sempurna, semoga ini dapat bermaanfaat bagi kita semua. Amin Bandung , 14 Desember 2018
Penulis
Rizal Akbar Pratama
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................ i DAFTAR ISI ........................................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1 A.
Latar Belakang ......................................................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah ................................................................................................................... 1
C.
Tujuan...................................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................... 3 A.
Pengertian Koran dan Komponenya ....................................................................................... 3
B.
Penulisan sesuai kaidan karakteristik bahasa jurnalistik ........................................................ 4
C.
Analisis Koran Kompas Rubrik Ekonomi (Data Kuantitatif) ..................................................... 8
D.
Analisis Koran Kompas Rubrik Ekonomi (Data Kualitatif) ..................................................... 19
BAB III KESIMPULAN ......................................................................................................................... 20 A.
Kesimpulan ............................................................................................................................ 20
B.
Saran...................................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................................. 22
ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media cetak merupakan salah satu media massa yang populer. Media cetak merupakan media komunikasi yang bersifat tertulis atau tercetak. Ada berbagai macam media yang tergolong ke dalam media cetak, salah satunya adalah surat kabar. Surat kabar adalah media komunikasi yang berisikan informasi aktual dari berbagai aspek kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial, kriminal, budaya, seni, olahraga, luar negeri, dalam negeri, dan sebagainya. Di dalam surat kabar dimuat berbagai macam berita. Dalam penulisan koran sering kali ditemui kaidah-kaidah karakteristik penulisan jurnalistik. Kaidah dan karakteristik bahasa jurnalistik harus dimiliki setiap setiap surat kabar. Hal ini tentunya untuk mempermudah masyarakat dalam membaca dan memahami informasi yang disampaikan oleh sebuah surat kabar. Dengan menggunakan kaidah penulisan jurnalistik yang baik dan benar tentunya akan menambah kredibilitas dan kepercayaan masyarakat terhadap surat kabar tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan surat kabar dan apa saja komponenya? 2. Apa yang di maksud dengan penulisan sesuai karakter bahasa jurnalistik ? 3. Bagaimana efektifitas dan kesesuain dengan kaidah bahasa jurnalistik Koran Republika dalam membuat sebuah berita ?
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pa yang di maksud dengan surat kabar dan apa saja komponenya. 2. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan penulisan sesuai karakter bahasa jurnalistik. 3. Untuk mengetahui bagaimana efektifitas dan kesesuain dengan kaidah bahasa jurnalistik Koran Republika dalam membuat sebuah berita.
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Koran dan Komponenya
Koran atau surat kabar merupakan sebuah media massa yang dicetak dan disusun atau dibentuk dari kertas buram yang berukuran besar yang isinya memuat tentang informasi-informasi seputar kehidupan sehari-hari dan informasi sekitar, berita yang ada didalamnya dicari dan ditulis oleh para jurnalis ataupun wartawan Untuk bentuknya sendiri terdiri dari kertas yang memiliki ukuran besar, dan dibentuk dari kertas buram dengan ukuran font tulisan sekitar 12px. Diterbitkan oleh suatu lembaga atau perusahaan tertentu seperti koran sindo atau suara merdeka diperuntukkan dengan tujuan komersial bagi penerbit. Karena ukurannya yang besar biasanya ditekuk menjadi lebih kecil agar mudah dibawa, selain itu terdiri dari kurang dari 30 halaman jadi bisa mudah ditekuk menjadi dua atau empat bagian. Selain itu dengan ukuran tulisan yang relatif kecil bagi orang tua umumnya mereka akan memakai kacamata untuk membaca surat kabar ini agar tulisan bisa mudah dibaca dan lebih jelas. Biasanya mereka memperoleh keuntungan dari iklan yang disisipkan di dalamnya, kalian jika sudah pernah membacanya pasti pernah melihat ada iklan-iklan kecil seperti iklan pencarian pegawai, penjualan rumah atau anak hilang. Beberapa perusahaan juga melirik surat kabar ini sebagai media promosi dengan pemasangan iklan bergambar dan berwarna karena perusahaan atau bahwa cara ini sangat efektif mengingat orang yang menikmati berita dalam koran di Indonesia sangatlah banyak. Untuk biaya pemasangan iklan sepertinya cukup mahal terlebih jika memakai gambar dan bahkan berwarna. Koran memiliki beberapa jenis diantaranya :
3
1. Koran harian 2. Koran bulanan 3. Koran tahunan Dalam tiga jenis koran ini dibagi menjadi beberapa bagian seperti koran harian nasional, koran daerah dan koran lokal. Ditinjau dari jenis berita yang digunakan oleh koran yaitu berupa news dan straight news artinya berita disajikan sesuai fakta dan data yang ada.
Syarat surat kabar / koran 1.
Publisitas atau Publicity yakni berarti informasi di dalamnya dikhususkan atau diperuntukkan bagi khalayak ramai.
2.
Periodesitas atau Periodicity yaitu keteraturan dalam masa cetaknya bisa satu hari sekali, satu minggu sekali atau lainnya.
3.
Universalitas atau Universality yaitu Isinya ada banyak dan terdiri dari berbagai macam, serta berita didalamnya datang dari berbagai penjuru negeri bahkan dunia.
4.
Aktualitas atau Actuality yakni di dalamnya memuat informasi terbaru yang ada di lapangan.
B. Penulisan sesuai kaidan karakteristik bahasa jurnalistik
Bahasa jurnalistik adalah bahasa yang digunakan oleh para wartawan, redaktur , atau pengelolah media masa dalam menyusun atau menyajikan berita serta laporan peristiwa atau pernyataan penting dan menarik dengan tujuan agar bisa dipahami isinya dan cepat di tangkap maknanya. Berikut 17 karakteristik Bahasa jurnalistik beserta contoh : 1. Sederhana Sederhana berarti selalu mengutamakan dan memilih kata atau kalimat yang paling banyak 4
diketahui maknanya oleh khalayak pembaca yang sangat heterogen, baik dilihat dari tingkat intelektualitasnya maupun karakteristik demografis dan psikografisnya. Kata-kata dan kalimat yang rumit, yang hanya dipahami maknanya oleh segelintir orang, tabu digunakan dalam bahasa jurnalistik. Contoh : “tangkai bunga mawar itu tajam” berarti mawar itu banyak durinya. 2. Singkat Singkat berarti langsung kepada pokok masalah (to the point), tidak bertele-tele, tidak berputar-putar, tidak memboroskan waktu pembaca yang sangat berharga. Contoh : “Budi mencuri uang ibu mertuanya dikarenakan dia terlilit hutang” berarti Budi mencuri karena terlilit hutang. 3. Padat Setiap kalimat dan paragraph yang ditulis memuat banyak informasi penting dan menarik untuk khayalan pembaca. Contoh: “Rini bekerja paruh waktu untuk membantu ibunya membayar biaya kuliah adiknya” berabrti Rini membantu ibunya membayar uang kulaih adiknya. 4. Lugas Lugas berarti tegas, tidak ambigu, sekaligus manghindari penghalusan kata dan kalimat yang bisa membingungkan khalayak pembaca sehingga terjadi perbedaan persepsi dan kesalahan konklusi. Contoh : “Makan nasi uduk dipagi hari” berarti memkan. 5. Jelas Jelas berarti mudah ditangkap maksudnya, tidak baur dan kabur. Contoh : hitam adalah warna yang jelas, putih adalah warna yang jelas. Ketika kedua warna itu disandingkan, maka terdapat perbedaan yang tegas mana yang disebut hitam, mana pula yang disebut putih. Pada kedua warna itu sama sekali tidak ditemukan nuansa warna abu-abu. Perbedaan warna hitam dan putih melahirkan kesan kontras. Jelas disini mengansung 3 arti: jelas artinya, jelas susunan kata atau kalimatnya sesuai dengan kaidah subjek-predikat-objekketerangan (SPOK), jelas sasaran atau maksudnya.
5
6. Jernih Jernih berarti bening, tembus pandang, transparan, jujur, tulus, tidak menyembunyikan sesuatu yang lain yang bersifat negatif seperti prasangka atau fitnah. Dalam pendekatan analisis wacana, kata dan kalimat yang jernih berarti kata dan kalimat yang tidak memiliki agenda tersembunyi di balik pemuatan suatu berita atau laporan kecuali fakta, kebenarab, kepentingan publik. Contoh : “Heboh Raja Salman liburan ke Bali” ini adalah berita terhangat pada minggu ini(03/05/17) 7. Menarik Menarik artinya mampu membangkitkan minat dan perhatian khalayak pembaca, memicu selera baca, serta membuat orang yang sedang tertidur, terjaga seketika. Bahasa jurnalistik berpijak pada prinsip : menarik, benar, dan baku. Contoh : “Nokia 3310 Edisi Vladimir putih berbalut Emas dilego Rp 22 juta” berita diambil dari Line today(03/05/17). 8. Demokratis Demokratis dalam membahasa jurnalistik tidak mengenai tingkatan, pangkat, kasta yaitu bahasa jurnalistik memperlakukan siapa pun apakah wakil DPR ataukah tukang ojek, bahkan pengemis dan pemuling secara sama. Contoh : “Siswa SMP hilang sepulang sekolah” atau “Raja Salman berlibur ke Bali” berita diambil dari Line Today(03/05/17) 9. Populis Populis berarti setiap kata, istilah, atau kalimat yang tidak asing (akrab) di telinga, di mata, dan di pikiran khalayak pembaca, peandengar, atau pemirsa. Yaitu bahasa yang akrab diterima oleh semua lapisan masyarakat dalam memahaminya. Contoh : “Si Jago merah mengamuk di Tanah Abang” yang berarti Kebakaran melanda Tanah Abang. 10. Logis Logis berarti apa pun yang terdapat dalam kata, istilah, kalimat, atau paragraf jurnalistik harus dapat diterima dan tidak bertentangan dengan akal sehat. Bahasa jurnalistik harus dapat diterima dan sekaligus mencerminkan nalar. Contoh : “Hati – hati sedang ada perbaikan jalan” berarti Jalan yang ingin dilewati sedang ada perbaikan.
6
11. Gramatikal Gramatikal berarti kata, istilah, atau kalimat apa pun yang dipakai dan dipilih dalam bahasa jurnalistik harus mengikuti kaidah tata bahasa baku. Bahasa baku artinya bahasa resmi sesuai dengan ketentuan tata bahasa serta pedoman ejaan yang disempurnakan berikut pedoman pembentukan istilah yang menyertainya. Contoh : “Sejak terpilih menjadi Bupati di kota lain, Kini ia tinggal di rumah dinas”. 12. Menghindari kata tutur Kata tutur ialah kata yang biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari secara informal, yaitu kata yang diucapkan secara bebas sejauh pihak yang diajak bicara bisa memahami dan menagkap maksud atau makna pembicaraan tersebut. Contoh kata-kata tutur: bilang, dilangin, bikin, diksih tahu, mangkanya, sopir, jontor, kelar, semangkin. 13. Menghindari kata & istilah asing Berita ditulis untuk dibaca atau didengar. Pembaca atau pendengar harus tahu arti dan makna setiap kata yang dibaca dan didengarnya. Berita atau laporan yang diselipi kata-kata asing, selain tidak informatif dan komunikatif, juga sangat membingungkan. Contoh : “Siswa Tegal mendapatkan beasiswa di Univesitas indonesia jurusan Mass Media Communication “ kata mass media communication itu adalah Bahasa asing. 14. Pilihan kata (diksi) yang tepat Artinya setiap kata yang dipilih, memang tepat dan akurat sesuai dengan tujuan pesan pokok yang ingin disampaikan kepada khalayak. Pilihan kata atau diksi, dalam bahasa jurnalistik, tidak sekedar hadir sebagai varian dalam gaya, tetapi juga sebagai suatu keputusan yang didasarkan kepada pertimbangan matang untuk mencapai efek optimal terhadap khalayak. Contoh : Lazim, Seksama, Tepat. 15. Menguatkan kalimat aktif Kalimat aktif yang sifatnya mudah dipahami dan lebih disukai oleh khalayak pembaca dari pada kalimat yang pasif. Kalimat aktif juga mempermudah dan memperjelas pemahaman sehingga tidak menyesatkan dan mengaburkan pemahaman. Contoh : “Ayah membaca koran” kalimat aktif karena melakukan pekerjaan. 7
16. Menghindari kata atau istilah tekhnis Karena ditujukan untuk semua lapisan masyarakat, maka bahasa jurnalistik harus sederhana, mudah dipahami, ringan dibaca, dan yang paling penting tidak membuat pusing khalayak pembaca. Contoh : berbagai istilah teknis dalam dunia kedokteran tidak akan bisa dipahami maksudnya oleh khalayak pembaca apabila dipaksakan untuk dimuat dalam berita Supaya mudah dicerna dan mudah dipahami maksudnya, maka istilah-istilah teknis itu harus diganti dengan istilah yang bisa dipahami oleh masyarakat umum. 17. Tunduk pada kaidah etika Tunduk pada kaidah etika adalah salah satu fungsi utama pers yaitu, edukasi, mendidik, fungsi ini bukan saja harus tercermin pada materi atau isi berita, laporan gambar, dan artikel-artikelnya, melainkan harus tampak pada bahasanya. Contoh : tidak menggunakan gambar – gambar yang vulgar, Bahasa harus baku, jauh dari hujatan dan makian, dll.
C. Analisis Koran Kompas Rubrik Ekonomi (Data Kuantitatif)
Koran Kompas Senin, 16 Juli 2018 Rubrik Ekonomi NO Kalimat
Kaidah Yang Salah
Alasan
1.
Jelas
Kata “Pagu” dalam
Pagu KUR yang didapat bank bahkan ada yang
kalimat tersebut tidak
nyaris mencapai target.
jelas dan tidak dimengerti.
2.
Efisiensi diakukan
Penggunaan Kata
Kata “scoring” pada
melalui beberapa sistem
Asing
kalimat tersebut dapat
salah satunya sistem
diganti menjadi
scoring
penilaian.
8
3.
Ujar Direktur bisnis kecil
Demokratis
Gelar harusnya
dan jaringan BNI Catur
dihilangkan dan cukup
Budi Harto kepada
oleh nama saja.
Republika 4.
Bunga KUR tidak akan
Kalimat Aktif
Kalimat tersebut
dinaikan oleh
seharusnya
pemerintah.
menggunakan pola kalimat aktif.
5.
BRI, kata dia , menjaga
Sederhana
Kalimat ini sangat
efisiensi dengan
membingungkan dan
digitalisasi proses bisnis
tidak sederhana
mikro.
karena kalimat tersebut seperti kalimat lanjutan namun tidak ada hubungannya dengan kalimat sebelumnya
6.
Inalum juga mesti
Singkat
Kalimat ini dapat di
memiliki hak dominan
rubah menjadi
dalam pengambilan
“Inalum harus
keputusan.
memiliki hak dominan dalam pengambilan keputusan.
7.
Keberadaan smelter
Kata Teknis
Kata “ smelter” jelas
dinilai penting untuk
sangat tidak
meningkatkan hasil
dimengerti
tambang
masyarakat.
9
8.
SDM teteap berasal dari
Padat
Kalimat tersebut dapat
tenaga kerja yang selama
diganti menjadi “
ini bekerja untuk PTFL.
SDM tetap berasal dari tenaga kerja PTFL.
9.
Transakasi itu untuk beli
Gramatikal
hak partisipasi.
Kata “beli” dapat dirubah menjadi “membeli”.
10
Nota kesepahaman
Pemilihan Diski
Nota Kesepahaman
ditandatangi oleh
dapat diganti menjadi
direktur utama Inanium
nota perjanjian.
Koran Kompas Selasa, 31 Juli 2018 Rubrik Ekonomi NO Kalimat
Kaidah Yang
Alasan
Salah 1.
2.
Rencana penghapusan
Kalimat asing
Kata “domestic
domestic obligation market
obligation market”
belum diputuskan.
adalah kata asing
Kebijakan menghapus DMO Singkat
Kata “memang” dapat
memang sempat muncul
dihilangkan menjadi lebih singkat
3.
4.
Menteri Kordinator bidang
Demokratis
Gelar harusnya
kemaritiman Luhut
dihilangkan dan cukup
Panjaitan mengatakan
oleh nama saja.
Namun kebijakan untuk
Kalimat Tutur
Kalimat “menggenjot”
menggenjot ekspor batu
tidak seharusnya
bara harus dikaji lebih
digunakan karena
dalam
termasuk kata tutur
10
5.
Namun kebijakan untuk
Pemilihan Diksi
Kalimat “menggenjot”
menggenjot ekspor batu
dapat diganti dengan
bara harus dikaji lebih
kalimat lain yang baku
dalam 6.
7.
8.
Artinya pemerintah akan
Padat
Pengulangan
menghitung-hitung besaran
seharusnya tidak
kehilangan dana.
dilakukan
Pemerintah sepertinya
Jernih
Kalimat tersebut tidak
sedang membuat skema
jernih karena
baru untuk menopang
menggunakan kata
keuangan PT PLN.
“sepertinya”
SDM teteap berasal dari
Padat
Kalimat tersebut dapat
tenaga kerja yang selama ini
diganti menjadi “
bekerja untuk PTFL.
SDM tetap berasal dari tenaga kerja PTFL.
9.
10
Pertamina berencana
Kata Teknis
Kata “oil recovery”
menggunakan teknologi
merupakan kalimat
tingkat lanjut yaitu oil
teknis dan tidak semua
recovery
masyarakat mengerti.
Pemerintah sepertinya
Lugas
Kalimat tersebut tidak
sedang membuat skema
lugas karena terdapat
baru untuk menopang
kata “ sepertinya”
keuangan PT PLN.
11
Koran Kompas Rabu, 1 Agustus 2018 Rubrik Ekonomi No
Kalimat
Kaidah Yang Salah
Alasan
1.
Pertumbuhan kredit BRI
Kalimat asing
Kalimat “year on
mencapai 15,5 persen
year” seharusnya
year on year
diganti menggunakan bahasa yang lebih dimenegerti
2.
Melalui digitalisasi
Jelas
Pada singkatan SLA
tersebut BRI mampu
tidak jelas apa yang
memangkas SLA.
dimaksud dengan SLA
3.
Rasio kredit bermasalah
Sederhana
“NPL Nonperforming
atau Nonperforming
Loan” seharusnya
Loan(NPL) gross
dijelaskan apa
perseroan tercatat sebesar
maksudnya
2,41 persen. 4.
Converege ratio di level
Kalimat Asing
Kata “Converege
sama dengan Juni tahun
ratio” merupakan
lalu.
kalimat asing dan tidak semua masyarakat mengerti
5.
BRI juga berhasil meraup Pemilihan Diksi
Kata “meraup” dapat
laba bersih pada semester
diganti menjadi kata
awal
mendapat agar lebih mudah dimengerti
6.
Angka ini tumbuh 11
Gramatikal
Singkatan “yoy”
persen dibandingkan yoy
harusnya
tahun lalu.
menggunakan huruf kapital
12
7.
Tak hanya itu dana pihak
Singkat
Kalimat tersebut dapat
ketiga , bank berpelat
dipersingkat menjadi
merah ini pun tumbuh
“Tak hanya itu dana
sebesar 9,11 persen.
pihak ketiga pun tumbuh sebesar 9,11 persen “
8.
Presiden Joko Widodo
Demokratis
Gelar presiden
memastikan tidak akan
harusnya di hilangkan
mencabut kewajiban
dan hanya menulis
memasok kebutuhan batu
nama saja .
bara dalam negeri atau DMO. 9.
Direktur Utama PLN
Demokratis
Gelas harusnya
Sofyan Basir juga turut
dihilangkan dan
dalam rapat.
ditulis hanya nama saja .
10
Rakyat akan menerima
Jelas
Kata
imbasnya karena potensi
“memungkinkan”
harga listrik naik makin
harusnya dapat diganti
memungkinkan
agar lebih informatif
Koran Kompas Kamis, 9 Agustus 2018 Rubrik Ekonomi No
Kalimat
Kaidah Yang Salah
Alasan
1.
Sebab bisa memennuhi
Kalimat asing
Kalimat “supplu
supply current account
current account deficit”
deficit
seharusnya diganti
13
menggunakan bahasa yang lebih dimengerti dan bukan bahasa asing 2.
Pemerintah masih
Gramatikal
Kata “masukan”
menerima sejumlah
seharusnya di beri
masukan dari pengusaha
imbuhan pe
terkait insentif yang dibutuhkan 3.
Pengusaha pun masih
Kalimat Teknis
Kata “valas” dapat
membutuhkan valas
diganti karena tidak
untuk kebutuhan
semua orang mengerti
usahanya 4.
Pengusaha sawit juga
Jelas
Program B20 tidak
mendukung program
dijelaskan dan hal ini
B20.
akan membuat masyarakat bertanya
5.
Negosiasi ini kemudian
Pemilihan Diksi
alot diselesaikan.
Kata “alot” bisa diganti dengan sulit atau kata lain agar lebih nyaman dibaca.
6.
Indonesia akan meminta
Singkat
Kalimat tersebut tidak
pembentukan panel
singkat dan kalimat
kepatuhan atau
asing bisa saja
compliance panel.
dihilangkan untuk mempersingkat kalimat.
14
7.
Keputusan final akan
Pemilihan Diksi
Kata “retaliasi” dapat
melakukan retaliasi atau
diganti menjadi lebih
tidak.
mudah dimengerti oleh masyarakat
8.
9.
Dia menjelaskan, Di
Sederhana
Kata ligitasi tidak bisa
WTO terdapat proses
di mengerti oleh semua
ligitasi.
orang .
Langkah retaliasi ini
Kata Asing
Kata
jarang di tempuh oleh
“complainant”harusnya
complainant karena
dapat diganti karena
biasanya dapat
merupakan kalimat
diselesaikan dengan
asing
konsultasi bilateral 10
Pembangunan Smelter
Kata Asing
Tertahan
Kata “smelter” pada judul harusnya dapat diganti karena memrupakan kata asing yang tidak semua masyarakat mengeti
Koran Kompas Jumat, 10 Agustus 2018 Rubrik Ekonomi No
Kalimat
Kaidah Yang Salah
Alasan
1.
Pengeboran kedua sumur
Kalimat asing
Kalimat “work
tersebut sesuai dengan
program dan budget”
work program dan
seharusnya tidak perlu
budget
menggunakan kata asing
15
2.
Semoga tambahan lifting
Kata teknis
Kata “lifitng”
Indonesia bisa membantu
seharusnya tidak perlu
mengurangi impor
menggunakan kata asing
3.
Semoga tambahan lifting
Jernih
Pada kalimat tersebut
Indonesia bisa membantu
terkesan tidak
mengurangi impor
transparan karena menggunakan kata semoga , padahal kalimat tersebut bukan kutipan.
4.
Fasilitas optimasi yang
Kalimat Asing
sudah existing
Kata “existing” merupakan kalimat asing dan tidak semua masyarakat mengerti
5.
SAKA menggunakan dua Kata Teknis
Kata “jack-up rig”
jack-up rig dalam waktu
merupakan kata teknis
yang bersamaan
yang tidak semoa orang mengerti
6.
Meski saat ini harga
Kata tutur
minyak masih loyo.
Kata “ loyo” dapat diganti karena merupakan kata tutur
7.
Terminal dan bandara
Singkat
Kalimat tersebut tidak
khusus berbiaya murah
singkat karena tidak
atau low cost carrier
perlu menggunakan kata atau dan kalimat asing agar singkat.
16
8.
LCC masih me-review
Kata Asing
kebutuhan tersebut.
Kata “review” dapat diganti menjadi meninjau.
9.
Tarif passenger service
Kata Teknis
Kalimat” Passnger service charge”
charge dapat ditekan.
harusnya diganti dengan kalimat yang lebuh dimengerti 10
Proses pre flight dan post
Kata Teknis
Kata “pre flight dan
flight juga kemudahan
post flight”
dalam proses transit.
merupakan kata teknis yang tidak semua orang tau
Koran Kompas Sabtu, 21 Juli 2018 Rubrik Ekonomi No
Kalimat
Kaidah Yang Salah
Alasan
1.
Pertamina melakukan
Kalimat asing
Kalimat “share down
share down dan spin-off
dan spin-off” seharusnya diganti menggunakan bahasa yang lebih dimengerti dan bukan bahasa asing
2.
3.
Memberi peluang untuk
Kata Teknis
Kalimat “strategic
pertamina untuk
partner” seharusnya di
mengundang startegic
diganti agaar
partner
masyarakat mengerti
Perusan pasar dan
Kalimat Asing
networking bisnis.
Kata “networking” dapat diganti karena
17
tidak semua orang mengerti 4.
5.
6.
Induk BUMN minyak
Kata Asing
Kalimat “agent of
dan gas ini mampu
developer” dapat
menjadi agent of
diganti karena tidak
developer
semua orang mengerti
SBI memiliki aturan
Kata Asing
Kata “yield” dapat
lebih mudah seperti yield
diganti karena tidak
6 bulan lalu
semua orang mengerti
Indonesia akan meminta
Singkat
Kalimat tersebut tidak
pembentukan panel
singkat dan kalimat
kepatuhan atau
asing bisa saja
compliance panel.
dihilangkan untuk mempersingkat kalimat.
7.
Untuk lebih mengelola
Kata “atau dan hot
Singkat
hot money atau modal
money” harusnya
asing
dihilangkan agar lebih singkat
8.
Deposito Bank Indonesia Kata Teknis
Kata “term deposit”
dan hyfa term deposit
dapat diganti karena tidak semua orang mengerti
9.
Lebih atratktif dimata
Pemilihan diksi
investor asing
Kata “atraktif”dapat diganti karena tidak smeua orang mengerti
10
Pembangunan Smelter
Kata Asing
Tertahan
Kata “smelter” pada judul harusnya dapat diganti karena
18
memrupakan kata asing yang tidak semua masyarakat mengeti
Koran Republika Minggu Rubrik Ekonomi Data tidak ditemukan karena Koran Republika tidak menerbitkan rubrik ekonomi pada Minggu.
D. Analisis Koran Kompas Rubrik Ekonomi (Data Kualitatif)
Menurut hasil analisi yang sudahh dilakukan menggunakan metode kajian pustaka dan penelitian terhadap beberapa wartawan. Kesalahan penggunaan kaidah karakteristik bahasa jurnalistik terdiri dari beberapa faktor diantarnya adalah : 1. Pengetahuan wartawan mengenai kaidah penulisan bahasa jurnalistik. Wawasan dan pengetahuan wartawan menjadi faktor penting dalam penggunaan bahasa jurnalistik, wartawan yang kredibel dan berpengalan tentunya mengetahui tentang kaidah penulisan bahasa jurnalistik dan wawasan wartawan akan berpengaruh dalam penulisan berita.Hal ini menjadi faktor mengapa dalam surat kabar sering kali terjadi kesalahan penggunaan kaidah bahasa jurnalistik. 2. Human Eror Human eror atau kesalahan manusia adalah hal biasa yang menjadi salah satu faktornya. Banyak sekali penyebab human eror sehingga penulisan berita keluar dari kaidah yang ditentukan. Biasanya human eror terjadi di sebuah media karena tuntutan kerja dan deadline. 3. Karakter Surat Kabar
19
Kesalahan dalam menulis berita sering kali terjadi di media besar atau pun media kecil. Terkadang kesalahan dalam penulisan berita yang tidak sesuai dengan kaidah penulisan bahasa jurnalistik terjadi karena sebuah media memiliki karaker tersendiri dalam menyajikan sebuah berita dan terkadang hal ini bukan dianggap sebagai kesalahan meskipun dalam kaidah hal tersebut adalah salah.
BAB III KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dalam analisis dan penelitian terhadap kesalahan penggunaan kaidah bahasa jurnalistik diantaranyaa adalah: 1. Menurut data kuantitatif dalam satu rubrik koran ditemukan sepuluh bahkan lebih kesalahan dalam menggunakan kaidah karakteristik bahasa jurnalistik.
20
2. Menurut data kualitatif kesalahan penggunaan kaidah karakter bahasa jurnalistik terdiri dari beberapa faktor diantarnya adalah pengetahuan dan wawasan wartawan, human eror, dan karakteristik media itu sendiri. 3. Kesalahan dalam menggunakan kaidah bahsa jurnalistik tertletak pada penggunaan bahasa asing, bahasa teknis dan demokratis
B. Saran
Media harus memperhatikan setiap aspek dalam menyajikan sebuah berita pada masyarakat. Hal ini juga mencangkup penggunaan kaidah bahaa jurnalistik dalam menulis berita. Tentunya dengan menerapkan aturan penggunaan kaidah bahasa jurnalistik yang baik, maka masyarakat akan lebih mudah memahami dan menangkap informasi dari apa yang diberitakan di surat kabar. Dengan adanya perbaikan pada aspek- aspek ini tentunya media akan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat,
21
DAFTAR PUSTAKA
Sumadiria, Haris. 2010. Bahasa Jurnalistik. Bandung: Simbiosa Rekatama Media Sumadiria, Haris. 2017. Jurnalistik Indonesia. Bandung: Simbiosa Rekatama Media
Barus, Sedia Willing. 2011. Jurnalistik: Petunjuk Teknis Menulis Berita. Jakarta: Erlangga. Syamsul M. Romli, Asep. “Teknik Menulis Berita”. 2 April 2017 http://jurnalistikpraktis.blogspot.co.id/
22
LAMPIRAN
23
24
25