Pengertian Profesi.pdf

  • Uploaded by: Epi Wahyuningsih
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pengertian Profesi.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 3,313
  • Pages: 19
perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Profesi Akuntansi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, profesi adalah bidang pekerjaan, yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu. Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan yang diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh sertifikat yang dikeluarkan oleh sekelompok/badan yang bertanggung jawab pada keilmuan tersebut dalam melayani masyarakat, menggunakan etika layanan profesi dengan mengimplikasikan kompetensimencetuskan ide, kewenangan, keterampilan teknis dan moral (Bell, 1973). Profesi akuntansi adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntansi publik, akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik. Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi, pajak, dan konsultan manajemen (Januar, 2010). Profesi akuntansi dibedakan menjadi dua, yaitu profesi akuntan publik dan profesi non akuntan publik. Peranan akuntan publik sangat penting dalam perkembangan dunia usaha karena akuntan publik merupakan satu-satunya profesi commit to user

9

10 digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

yang berhak untuk memberikan opini atas kewajaran dari laporan keuangan yang disusun manajemen (Setiyani, 2005). Profesi non akuntan publik ini terdiri dari akuntan perusahaan, akuntan pemerintah, dan akuntan pendidik. Akuntan perusahaan tugas utamanya adalah menyediakan informasi keuangan. Menurut Setiyani (2005), pekerjaan akuntansi dalam perusahaan dikelompokkan menjadi dua. Pertama, akuntansi manajemen yang berguna menghasilkan informasi khusus bagi pengguna internal seperti manajer

dan

karyawan

yang

berfungsi

untuk

mengidentifikasikan,

mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasikan dan melaporkan informasi yang bermanfaat bagi pengguna internal dalam pembuatan perencanaan, pengendalian dan keputusan. Kedua, akuntansi keuangan berguna untuk menghasilkan informasi bagi pihak internal maupun pihak eksternal, seperti manajer, karyawan, investor, kreditur, maupun pemerintah yang terkait dengan penyusunan laporan keuangan yang berhubungan dengan perusahaan secara keseluruhan. Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada instansi pemerintah. Instansi pemerintah yang dimaksud adalah instansi-instansi seperti departemen keuangan, kantor

pajak, Badan Pemeriksaan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP), Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK). Sarjana akuntansi yang berprofesi sebagai akuntan pemerintah mempunyai status pegawai negeri (Setiyani, 2005). Sedangkan akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, yaitu mengajar, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi dan melakukan penelitian di bidang akuntansi (Setiyani, 2005). commit to user

11 digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

Akuntan pendidik dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada Tri Dharma perguruan tinggi, yaitu pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Tugas penelitian merupakan tugas dari seorang akuntan pendidik, sehingga disamping melakukan pekerjaan mengajar, seorang pendidik juga dituntut untuk mampu melakukan penelitian sebagai sarana untuk menerapkan ilmu dalam praktek yang sesungguhnya. Seorang akuntan pendidik harus mampu melaksanakan pengabdian kepada masyarakat agar seorang pendidik tidak hanya mampu berkomunikasi dengan bidang ilmunya sendiri, namun juga harus mampu berkomuniksai dengan masyarakat luas, yang merupakan pihak yang tidak mungkin tidak mengenal disiplin ilmu si pendidik (Setiyani, 2005). 2.2 Persepsi Persepsi berasal dari bahasa inggris perception yang berarti penglihatan, tanggapan, daya memahami/menanggapi. Menurut Warsono (1982), persepsi merupakan

kemampuan

untuk

membeda-bedakan,

mengelompokkan,

memfokuskan sehingga dapat memperoleh kesimpulan. Menurut Setiyani (2005), persepsi adalah proses individu dalam memilih informasi, mengorganisir, menafsir masukan-masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang bermakna. Persepsi seseorang tidak selamanya sama dan tepat, tetapi dapat berbeda dari kenyataan yang obyektif, mahasiswa akan memilih profesi tertentu karena dia mempunyai persepsi yang baik terhadap profesi tesebut. Pada umumnya, persepsi mahasiswa dalam pemilihan profesi, dipengaruhi oleh pengetahuan pribadi atau personal mengenai bagaimana lingkungan kerjanya, informasi-informasi yang diperoleh dari lulusan atau alumni terdahulu, commit to user

12 digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

keluarga atau kerabat dekat, dosen, dan tak terkecuali text book yang dibaca atau digunakan oleh mahasiswa tersebut (Handhika, 2010). 2.3 Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai persepsi mahasiswa akuntansi terhadap faktor-faktor dalam memilih profesi sebagai akuntan publik dan non akuntan publik telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Astami (2001) meneliti tentang faktor-faktor yang berpengaruh dalam pemiliha profesi akuntan publik dan non akuntan publik bagi mahasiswa jurusan akuntansi. Penelitian yang dilakukan oleh Astami (2001) menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat perbedaan diantara dua kelompok berkaitan dengan faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan profesi akuntan publik dan non akuntan publik. Penelitian ini memberikan hasil bahwa faktor-faktor yang berbeda secara signifikan diantara pemilih profesi akuntan publik dan non akuntan publik adalah sifat/ jenis pekerjaan dan persepsi mahasiswa mengenai profesi akuntan publik. Sedangkan faktor-faktor pertimbangan yang secara statistik tidak signifikan adalah gaji, ketersediaan lapangan kerja dan persepsi mahasiswa tentang pengorbanan untuk menjadi seorang akuntan publik. Kunartinah (2003) juga melakukan penelitian mengenai perilaku mahasiswa

di

STIE

STIKUBANK

Semarang

dan

faktor-faktor

yang

mempengaruhi pemilihan karir sebagai akuntan publik. Dalam hal ini, faktorfaktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam memilih karir sebagai akuntan publik adalah faktor intrinsik, penghasilan, pertimbangan pasar kerja, persepsi mahasiswa mengenai kelebihan dan kelemahan menjadi akuntan publik yang commit to user

13 digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam pemilihan karir mahasiswa sebagai akuntan publik. Penelitian tentang persepsi mahasiswa akuntansi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir juga pernah dilakukan oleh Rahayu (2003). Penelitian ini menggunakan mahasiswa yang berada di tahun ketiga Universitas Negeri dan Universitas Swasta yang ada di Jakarta, Yogyakarta, dan Surakarta. Variabel yang digunakan yaitu penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan kerja dan personalitas. Dari tujuh faktor hanya faktor nilai-nilai sosial dan personalitas yang tidak terlalu mempengaruhi mahasiswa sedangkan kelima faktor yang lain sangat berpengaruh dalam pemilihan karir mahasiswa akuntansi. Penelitian Setiyani (2005), menunjukkan bahwa dalam pemilihan profesi akuntan publik dan non akuntan publik dapat dibedakan melalui faktor gaji, pelatihan professional, pengakuan professional, lingkungan kerja, untuk nilai intrinsik pekerjaan. Faktor pertimbangan pasar kerja dan nilai-nilai sosial tidak ada perbedaan persepsi. Pada penelitian yang dilakukan Oktavia (2005) di Universitas Widyatama, hasil analisis menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi akuntan publik dan non akuntan publik adalah faktor instrinsik, penghasilan jangka panjang dan jangka pendek, pertimbangan pasar kerja, latar belakang pendidikan di SMU, persepsi keuntungan menjadi Akuntan Publik. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya beberapa faktor pertimbangan lain yaitu penghasilan jangka panjang dan jangka pendek, commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

14 digilib.uns.ac.id

kebutuhan individu, peluang menjadi pimpinan dan pekerjaan yang menarik tetapi tidak memiliki waktu santai. Rasmini (2007) melakukan penelitian tentang faktor-faktor berpengaruh pada keputusan pemilihan profesi. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah mahasiswa akuntansi PTN dan PTS di Bali. Dalam penelitian ini faktorfaktor yang membedakan pemilihan profesi yaitu pekerjaan yang aman dari PHK. Dalam penelitian Widyasari (2010) melakukan penelitian mengenai persepsi mahasiswa akuntansi mengenai faktor- faktor yang membedakan pemilihan karier. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah mahasiswa akuntansi Univeritas Diponegoro dan UNIKA Soegijapranata. Hasil dari penelitian tersebut bahwa secara keseluruhan ada perbedaan pandangan mahasiswa akuntansi yang dilihat dari keinginan karier akuntan yang ditinjau dari gaji/ penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilainilai sosial, lingkungan kerja dan pertimbangan pasar kerja. Sedangkan dari personalitas disimpulkan bahwa secara keseluruhan tidak ada perbedaan pandangan mahasiswa akuntansi. Abu Hassan (2012) yang meneliti mengenai persepsi mahasiswa akuntansi melakukan sertifikasi professional menggunakan sampel penelitian dari mahasiswa akuntansi Universitas negeri di Malaysia sebanyak 103 responden. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa stabilitas pekerjaan dan keamanan, kesempatan untuk kemajuan dan persepsi siswa terhadap profesi secara signifikan akan mempengaruhi keputusan mereka untuk mengejar pemeriksaan profesional dan menunjukkan bahwa sekitar 70% dari responden commit to user

15 digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

berencana untuk bekerja segera setelah lulus dan hanya sekitar 28% dari responden benar-benar memiliki niat untuk mengejar kualifikasi profesional.

Nama Tahun Penelitian Emita Wahyu Astami ( 2001 )

Objek Penelitian 130 mahasiswa peserta mata kuliah teori akuntansi semester genap Tahun ajaran 1999/2000 pada PTS di Yogyakarta

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Variabel Variabel Dependent: Gaji Ketersediaan lapangan kerja Persepsi mahasiswa tentang pengorbanan Nilai intrinsic pekerjaan Sifat atau jenis pekerjaan

Alat Analisis Uji F, uji t, independent sample t-tes, analisis diskriminan

- Terdapat perbedaan yang signifikan berdasarkan faktor sifat atau jenis pekerjaan, persepsi mahasiswa mengenai profesi Akuntan Publik antara mahasiswa yang memilih karir sebagai Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik. -Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara mahasiswa yang memilih karir sebagai Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik berkaitan dengan faktor gaji, tersedianya lapangan kerja, dan pengorbanan untuk menjadi seorang Akuntan Publik

Uji statistic Kruskal-Wallis

-Terdapat perbedaan yang signifikan antara mahasiswa yang memilih karir sebagai Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik ditinjau dari

Variabel dependen : Pemilihan karir mahasiswa

Sri Rahayu Eko Arief Doddy Setiawan (2003)

130 mahasiswa PTS di Yogyakarta, Jakarta, Surakarta semester 6

Variabel independent: Penghargaan Financial Pelatihan professional Pengakuan professional commitNilai-nilai to user social

Hasil Penelitian

16 digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

Nama Tahun Penelitian

Objek Jndjnjjbefjfjjfej Penelitian

Variabel

Alat Analisis

penghargaan financial, pelatihan professional, pengakuan professional, dan lingkungan kerja -Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara mahasiswa yang memilih karir sebagai Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik ditinjau dari nilainilai sosial, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas

Lingkungan kerja Pertimbangan pasar kerja Personalitas Variabel dependen : Pemilihan kariri mahasiswa sebagai Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik

Melanie Oktavia (2005)

Mahasiswa Ekonomi Universitas Widyatama

Variabel independent: Faktor instrinsik Penghasilan jangka panjang dan jangka pendek Pertimbangan pasar kerja Latar belakang pendidikan di SMU Persepsi keuntungan menjadi Akuntan Publik Publik

Analisis Kualitatif, Analisis Distribusi Frekuensi, Diagram batang dan Diagram Skater

Hasil Analisis menunjukkan faktorfaktor Yang mempengaruhi pemilihan profesi akuntan publik dan non akuntan publik adalah: - Faktor instrinsik -Penghasilan jangka panjang dan jangka pendek -Pertimbangan pasar kerja -Latar belakang pendidikan di SMU -Persepsi keuntungan menjadi Akuntan Publik

Uji-t (independent T-test) dan Analisis Diskriminan

Faktor-faktor yang membedakan Gaji, Pelatihan professional,

Variabel dependen : Pemilihan karir mahasiswa sebagai Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik

Rediyana Setiyani (2005)

Mahasiswa PTN yang ada di pulau Jawa

Variabel independent : Gaji Pelatihan commitprofessional to user Pengakuan

Hasil Penelitian

17 digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

Nama Tahun Penelitian

Objek Penelitian

Variabel

Alat Analisis

Pengakuan professional, Lingkungan kerja, untuk Nilai intrinsic pekerjaan Pertimbangan pasar kerja nilainilai sosial tidak ada perbedaan.

professional Nilai-nilai social Lingkungan kerja Nilai intrinsic pekerjaan Pertimbangan pasar kerja

Rasmini (2007)

Seluruh PTN dan PTS yang ada di Bali

Variabel dependen : Pemilihan karir mahasiswa sebagai Akuntan Publik andan non akuntan public Variabel independent : Jenis Pekerjaan Gaji Jumlah tawaran lowongan kerja. Lingkungan kerja Persepsi mahasiswa terhadap pengorbanan dan benefit akuntan public.

Analisi diskriminan

Analisis diskriminan: -Terdapat perbedaan yang signifikan pada faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik -Faktor-faktor yang paling dominan adalah bahwa karir di akuntan publik memberikan keamanan kerja yang lebih terjamin (tidak mudah kena phk)

Analisis Statistik Deskriptif, Uji KualitasData, Uji Normalitas Data, Pengujian Hipotesis

faktor-faktor yang berpengaruh dalam pemilihan profesi akuntan publik dan non akuntan publik bagi mahasiswa jurusan akuntansi, dapat diambil kesimpulan sebagai bahwa secara keseluruhan

Variabel dependen : Pemilihan karir mahasiswa sebagai Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik

Widyasari (2010)

mahasiswa akuntansi di Universitas Diponegoro Reguler I, Reguler II, Reguler II yang berasal dari DIII dan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Variabel indepent: Gaji Pelatihan Profesional Pengakuan Profesional Nilai-Nilai Sosial Lingkungan Keja Pertimbangan Pasar Kerja

commit to user

Hasil Penelitian

18 digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

Nama Tahun Penelitian

Muhammad Abu Hassan (2010)

Objek Penelitian

Variabel

Mulai angkatan 2004 sampai 2008.

Variabel dependen : Pemilihan karir mahasiswa sebagai Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik

Mahasiswa akuntansi PTN di Malaysia dengan 103 responden

Variabel Independent: gaji Stabilitas keamanan kerja peluang untuk kemajuan Prestise atau status Niat untuk mengejar pemeriksaan profesional Variabel dependen: Pemilihan karier dalam mengejar kualifikasi pemeriksaan profesional

commit to user

Alat Analisis

Descriptive statistic of the statements Reliability and validity tests. Normality and multicollinearity Regression analysis

Hasil Penelitian ada perbedaan pandangan mahasiswa akuntansi yang dilihat dari keinginan karir akuntan yang ditinjau dari gaji/ penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilainilai sosial, lingkungan kerja dan pertimbangan pasar kerja. Sedangkan dari personalitas disimpulkan bahwa secara keseluruhan tidak ada perbedaan pandangan mahasiswa akuntansi. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa stabilitas pekerjaan dan keamanan,m kesempatan untuk kemajuan dan persepsi siswa terhadap profesi secara signifikan akan mempengaruhi keputusan mereka untuk mengejar pemeriksaan profesional dan menunjukkan bahwa sekitar 70% dari responden berencana untuk bekerja segera setelah lulus dan hanya sekitar 28% dari responden benar-benar memiliki niat untuk mengejar kualifikasi profesional.

19 digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian mengenai persepsi mahasiswa akuntansi terhadap faktor-faktor dalam pemilihan profesi sebagai akuntan publik dan non akuntan publik sudah banyak diteliti oleh peneliti terdahulu. Tetapi objek penelitian, variabel dan alat analisisnya yang berbedabeda antara penelitian satu dengan yang lainnya, menghasilkan hasil penelitian yang berbeda-beda pula.

Berdasarkan pengetahuan penulis, penelitian yang

menjelaskan mengenai faktor-faktor dalam pemilihan profesi sebagai akuntan publik dan non akuntan publik pada mahasiswa akuntansi universitas negeri di kota Surakarta dan mahasiswa akuntansi universitas swasta di kota Surakarta belum pernah dilakukan oleh peneliti terdahulu.

2.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Profesi 2.4.1 Persepsi atas gaji Salah satu studi melaporkan bahwa gaji awal adalah kriteria penting untuk memilih akuntansi sebagai karir (Kata et al , 2004). Dalam penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa gaji merupakan faktor utama dalam

pemilihan keputusan dalam karier (Abu Hassan, 2012). Gaji

merupakan penghargaan berwujud finansial (Setiyani, 2005). Gaji dipertimbangkan dalam pemilihan profesi karena memang tujuan utama seseorang bekerja adalah memperoleh gaji. Pada faktor gaji, biasanya mahasiswa akan memperhitungkan gaji yang diperoleh pada waktu mulai bekerja, jaminan masa depan yang menjamin yaitu adanya dananya commit to user

20 digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

pensiun, selain itu mahasiswa juga memperhatikan kenaikan kapan kenaikan gaji akan diperoleh (Yendrawati, 2007). Setiyani (2005), melaporkan bahwa akuntan menempatkan gaji sebagai alasan utama dalam memilih pekerjaan tersebut. Hal ini karena dalam persepsi non akuntan, akuntan dianggap paling mudah mendapatkan gaji tinggi, meskipun gaji awalnya lebih rendah dibanding profesi yang lain.

Widiyasari

(2010),

menunjukkan

bahwa

pemilihan

profesi

mengutamakan gaji pertama yang tinggi baik pada profesi sebagai akuntan publik dan non akuntan publik. Widiyasari (2010), menyimpulkan bahwa mahasiswa yang memilih profesi akuntan pemerintah dan akuntan pendidik lebih mengharapkan dana pensiun dibandingkan dengan mahasiswa yang memilih profesi akuntan perusahaan dan akuntan publik. Mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik juga mengharapkan penghasilan jangka panjang (Setiyani, 2005). Penelitian Abu Hassan (2012), menemukan bahwa salary tidak berpengaruh signifikan terhadap pilihan karir siswa sebagai akuntan professional. Sedangkan Warrick, Daniels dan Scoot (2012) dalam penelitiannya meningindikasikan bahwa tidak ada perbedaan antara akuntan publik dan akuntan swasta untuk mempertimbangkan gaji awal sebagai profesi akuntan, akan tetapi berbeda untuk mempertimbangkan gaji jangka panjang. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut:

commit to user

21 digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

H1: Terdapat perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi yang memilih profesi sebagai akuntan publik dan non akuntan publik ditinjau dari faktor gaji. 2.4.2 Persepsi atas pelatihan profesional Hal-hal

yang

berhubungan

dengan

peningkatan

keahlian

merupakan pelatihan profesional. Pada faktor pelatihan professional biasanya mahasiswa akan melihat apakah sebelum bekerja diberikan pelatihan sebagai bekal mereka dalam bekerja. Untuk meningkatkan kemampuannya dalam bekerja, mahasiswa juga akan melihat apakah ada pelatihan-pelatihan baik yang diselenggarakan di tempat mereka bekerja atau yang diselenggarakan oleh pihak luar lembaga mereka bekerja (Yendrawati, 2007). Penelitian Setiyani (2005) menunjukkan bahwa profesi akuntan publik lebih memerlukan pelatihan kerja untuk meningkatkan kemampuan profesional dan mendapatkan pengalaman kerja yang bervariasi. Persepsi semacam itu tidak ada pada pilihan profesi akuntan perusahaan, akuntan pemerintah, apalagi akuntan pendidik. Sedangkan penelitian Warrick, et al (2012) memberikan informasi tentang kegiatan siswa pendidikan tambahan dan sertifikasi, lebih dari 40% dari siswa berniat untuk mengejargelar MBA sementara kurang dari 20% ingin mengejar gelar akuntansi. Ini memberikan hasil yang beragam bila dibandingkan dengan penelitian Nelson et al (2002) menemukan bahwa Magister Akuntansi akan menjadi pendidikan tambahan yang paling dikejar commit to user

22 digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

sementara hanya 16% akan mengejar MBA. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut: H2: Terdapat perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi yang memilih profesi sebagai akuntan publik dan non akuntan publik ditinjau dari pelatihan professional. 2.4.3 Persepsi atas pengakuan profesional Pengakuan profesional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan prestasi (Setiyani, 2005). Pada faktor pengakuan profesional mahasiswa pada umumnya menginginkan reward atas prestasi yang diperoleh. Reward yang dimaksud tidak hanya berupa uang, tetapi berupa pengakuan dari lembaga tempat mereka bekerja, sehingga mereka mempunyai

semangat

untuk

selalu

meningkatkan

kinerja

mereka

(Yendrawati, 2007). Sedangkan penelitian Sugahara dan Boland (2006) menemukan bahwa persepsi prestise social berbeda antara mahasiswa akuntansi dan nonakuntansi. Mahasiswa akuntansi

dinilai lebih tinggi

daripada mahasiswa non-akuntansi. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut: H3: Terdapat perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi yang memilih profesi sebagai akuntan publik dan non akuntan publik ditinjau dari pengakuan professional. 2.4.4 Persepsi atas nilai-nilai sosial Nilai-nilai sosial ditunjukkan sebagai faktor yang menampakkan kemampuan seseorang pada masyarakatnya dan dipertimbangkan dalam commit to user

23 digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

memilih

profesi

(Setiyani,

2005).

Penelitian

Setiyani

(2005)

mengungkapkan bahwa nilai-nilai sosial dipertimbangkan oleh mahasiswa akuntansi dalam memilih profesi yang meliputi kesempatan berinteraksi, kepuasan pribadi, kesempatan untuk menjalankan hobi, dan perhatian perilaku individu. Sugara dan Boland (2006) dalam penelitiannya tentang

peran

persepsi terhadap profesi akuntansi oleh siswa Bussines Tersier Jepang dalam memilih karier menemukan bahwa ada perbedaan yang signifikan pengaruh orang tua antara mahasiswa akuntansi dan non akuntansi. Hal ini dimungkinkan bahwa beberapa orang tua bekerja di daerah akuntansi tertentu dimana mereka telah berhasil sehingga mereka ingin anak-anak mereka untuk mengikuti profesi akuntansi. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut: H4: Terdapat perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi yang memilih profesi sebagai akuntan publik dan non akuntan publik ditinjau dari nilainilai social. 2.4.5 Persepsi atas lingkungan kerja Lingkungan kerja merupakan suasana kerja. Lingkungan kerja berkaitan dengan tipe pekerjaan dan lingkungan tempat bekerja, meliputi sifat kerja (rutin, atraktif, sering lembur), tingkat persaingan antar karyawan dan tekanan kerja untuk mencapai hasil yang sempurna, kesempatan untuk menjadi spesialis merupakan faktor dari lingkungan pekerjaan (Setiyani, 2005). Lingkungan kerja dipertimbangkan dalam pemilihan profesi commit to user

24 digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

mahasiswa terutama pada sifat pekerjaan rutin dan pekerjaan cepat diselesaikan. Penelitian Setiyani (2005) menemukan bahwa semua mahasiswa

beranggapan

bahwa

profesi

akuntan

perusahaan

akan

menghadapi pekerjaan yang rutin dan dapat diselesaikan dibelakang meja, sedangakan profesi akuntan publik akan menghadapi banyak tekanan dan tingkat kompetisi yang tinggi. Meskipun demikan, hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahayu (2003) menunjukan bahwa karir sebagai akuntan pendidik pekerjaannya lebih rutin dibanding karir yang lain. Karir sebagai akuntan pemerintah pekerjaannya rutin yang rutinitasnya sedikit lebih tinggi dibanding akuntan perusahaan. Karir sebagai akuntan publik dianggap karir yang jenis pekerjaanya tidak rutin, lebih atraktif dan banyak tantangannya, tidak dapat dengan

cepat

terselesaikan.

Lingkungan

kerjanya

hampir

sama

denganlingkungan kerja akuntan pendidik. Sedangkan penelitian Warrick et al (2012) mengungkapkan bahwa siswa merasakan ada perbedaan dalam lingkungan kerja masalah keseimbangan yang ditawarkan antara publik, swasta, dan akuntansi pemerintahan. Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut: H5: Terdapat perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi yang memilih profesi sebagai akuntan publik dan non akuntan publik ditinjau dari lingkungan kerja. commit to user

25 digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

2.4.6 Persepsi atas pertimbangan pasar kerja Pertimbangan pasar kerja berhubungan dengan pekerjaan yang dapat diakses di masa yang akan datang meliputi keamanan kerja dan tersedianya lapangan kerja atau kemudahan mengakses lowongan kerja (Setiyani, 2005). Menurut penelitian Yendrawati (2007), pekerjaan yang terjamin atau tidak gampang memutuskan hubungan kerja karyawan akan banyak dipilih oleh mahasiswa. Mahasiswa biasanya memilih pekerjaan berdasarkan informasi lowongan pekerjaan yang mereka peroleh, sehingga pekerjaan yang mudah diakses oleh mahasiswa biasanya banyak diminati oleh mahasiswa. Keamanan kerja pada profesi sebagai akuntan publik sedikit lebih aman dari pada keamanan kerja sebagai akuntan perusahaan yang rentan dengan di PHK. Profesi akuntan pemerintah menyenangkan tetapi sering lembur dan kompetisi diantara karyawannya sangat tinggi serta ada tekanan kerja untuk menuju sukses, sedangkan profesi sebagai akuntan pendidik pekerjaanya lebih cepat diselesaikan dan banyak tantangan karena sering berinteraksi dengan banyak orang (Widyasari, 2010). Penelitian Warrick, Daniel dan Scoot (2012)

mengenai persepsi

siswa akuntansi pada kesempatan kerja, dengan hasil penelitian bahwa siswa lebih memilih sebagai profesi akuntan publik daripada menjadi akuntan industri swasta atau akuntan pemerintah. Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut: commit to user

26 digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

H6: Terdapat perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi yang memilih profesi sebagai akuntan publik dan non akuntan publik ditinjau dari pertimbangan pasar kerja.

2.5 Kerangka Pemikiran Tujuan penelitian ini untuk menguji secara empiris apakah ada perbedaan pandangan mahasiswa akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta dan Universitas swasta di kota Surakarta dalam memilih profesi sebagai akuntan publik dan akuntan non publik dilihat dari gaji, pelatihan profesional, pengakuan professional, nilai sosial, lingkungan kerja dan pertimbangan pasar kerja dengan pemilihan profesi akuntansi dalam kerangka pemikiran teoritis dapat dilihat pada gambar berikut ini.

commit to user

27 digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Gaji

Pelatihan Profesional

Pengakuan Profesional

Nilai-Nilai Sosial

Lingkungan Kerja

Pertimbangan Pasar Kerja

commit to user

Pemilihan Karier: Akuntan Publik Non Akuntan Publik

Related Documents

Pengertian
June 2020 53
Pengertian
June 2020 50
Pengertian
May 2020 51
Pengertian Hardware.docx
November 2019 31

More Documents from "lisa"

Pengertian Profesi.pdf
August 2019 45
Acara I Vco
November 2019 50
Edit.docx
April 2020 40
Tugas Fispas
April 2020 36