1. Pengertian PHB PHB (Panel Hubung Bagi) merupakan tempat percabangan dari sirkit yang ada pada sebuah intalasi listrik yang dilengkapai dengan proteksi arus dan indikator lampu serta indikator pengukuran. 2. Fungsi Utama PHB 1. Menerima energy listrik dari APP (alat pembatas dan pengukur). 2. Menyalurkan energy yang diterima dari APP ke beban atau kesub PHB yang lain. 3. Sebagai tempat pembagi, maksudnya adalah PHB merupakan tempat pembagian untuk membentuk beberapa grup atau cabang (sirkit). 4.
Sebagai tempat peletakkan pemutus arus .
5. Sebagai tempat peletakkan proteksi arus Sebagai tempat peletakkan rangkaian kontrol, 6. Sebagai tempat peletakkan peralatan indikator baik alat pengukur atau lampu indikator. 3. Jenis-jenis PHB ditinjau dari tegangan operasi
1. PHB Tegangan Rendah PHB tegangan rendah adalah PHB yang peletakkan pada tegangan rendah baik pada sisi JTR ataupun area konsumen/pelanggan. Contoh yang paling nyata adalah
Box sekeirng pada perumahan,
Panel pada perumahan ataupun gedung dan industri
LVC (Low Voltage Cabinet) yang ditempatkan pada sisi JTR.
2. PHB Tegangan Menengah Gardu Distribusi Gardu distribusi adalah salah satu dari PHB teganagn menengah yang memiliki fungsi sebagai tempat pengumpul, pebagi dan penyalur daya listrik menuju kepada konsumen. Selain itu ardu distribusi juga berfungsi sebagai tempat untuk menurunkan teganagn dari 20 kV menjadi 380/220 V yag akan diginakan oleh pelanggan.n perubahan tegangan tersebut tentunya menggunakan transformator step down. Gardu distribusi ini memiliki beberapa jenis diataranya : 1. Gardu distribusi pasangan dalam, gardu distribusi pasang dalam ini terbagi mejadi beberapa nama yaitu: a.
Gardu tembok / beton, adalah gardu yang berupa bangunan dari bahan tembok dengan dinding dilapisi semen, atap cor beton, lantai semen dan pintu dari bahan besi untuk menempatkan peralatan listrik seperti :
Kubikel (panel berbentuk lemari)
Transformator
PHB-TR
CT
PT
LBS
DS
CB
dan peralatan lainnya.
b. Gardu Kios, berupa kotak tempat peralatan listrik terbuat dari bahan besi. Gardu kios bukan merupakan gardu permanent tetapi hanya merupakan gardu sementara, sehingga dapat mudah untuk dipindah-pindahkan. 2. Gardu pasangan luar, gardu distribusi pasang luar ini terbagi mejadi beberapa nama yaitu: a.
Gardu cantol, adalah gardu yang penempatanya pada satu tiang distribusi dengan kapasitas daya trandformatornya sangat kecil. Peralatan listrik yang dignakan diantaranya yaitu :
FCO,
Trafo distribusi
PHB-TR dipasang dengan cara dicantolkan pada sebatang tiang
b. Gardu portal, adalah gardu yang penempatanya pada dua tiang atau empat tiang sesuai dengan kapasitas transformatornya. Peralatan listrik yang digunakan diataranya yaitu;
FCO,
Trafo Distribusi
Arester
PHB-TR diletakkan pada kerangka baja yang terpasang pada dua tiang
3. Gardu hubung, gardu jenis ini digunakan sebagai pembagi energi listrik atau sebagai perlengkapan manuver untuk jaringan . Dioperasikan secara lokal maupun jarak jauh. Gardu hubung ini berisikan peralatan jenis: Kubikel PMT/CB LBS
3. PHB Tegangan Tinggi PHB tegangan tinggi adalah Gardu Induk yang dapat dibagi beberapa jenis berdasarkan: 1.
Tegangan Kerja
2.
Rekonstruksi letak pemasangan gardu induk
3.
Isolasi Busbar
4.
Sistem Busbar
PHB tegangan tinggi dapat dikatagorikan mejadi dua jenis berdasarkan tegangan kerjanya, yaitu: 1. Gardu Induk (GI) Gardu Induk (GI) adalah salah satu jenis dari PHB yag diletakkan pada tegangan tinggi yaitu pada tegangan 70 KV, 150 KV, dan 275 KV untuk standard tegangan operasi yang ada di Indonesia. Gardu Induk merupakan bagian yang tak terpisahkan dari saluran transmisi distribusi listrik. Dimana suatu system tenaga yang dipusatkan pada suatu tempat berisi saluran transmisi dan distribusi,perlengkapan hubung bagi, transfomator, dan peralatan pengaman serta peralatan control. 2. Gardu Induk Tegangan Tinggi (GITET) Gardu Induk Tegangan Tinggi (GITET) adalah pada dasarnya sama dengan GI. Hanya saja tegangan operasi lebih tinggi dari GI yaitu pada tegangan ekstara tinggi (SUTET) yaitu pada tegangan 500 KV untuk standard tegangan operasi yang ada di Indonesia. GITET juga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari saluran transmisi distribusi listrik. Dimana suatu system tenaga yang dipusatkan pada suatu tempat berisi saluran transmisi dan distribusi,perlengkapan hubung bagi, transfomator, dan peralatan pengaman serta peralatan control. Sedangkan berdasarkan rekonstruksi letak pemasangan gardu induk,maka gardu induk dapat dibedakan atas : 1. Gardu Induk jenis pasang luar Jenis gardu iduk ini adalah Gardu Induk yang terdiri dari peralatan tinggi pasang luar,misalnya Transformator, peralatan penghubung (switch gear) yang mempunyai peralatan control pasang dalam seperti meja penghubung (switch board).Pada umumnya,gardu induk untuk transmisi yang mempunyai kondensator pasangan dalam dan sisi tersier trafo utama dan trafo pasangan dalam disebut juga sebagai pasangan luar.Jenis gardu ini memerlukan tanah yang luas akan tetapi biaya konstruksinya murah dan pendinginnya mudah Oleh karena itu biasanya gardu induk jenis ini dipasang dipinggiran kota.
2. Gardu Induk jenis pasang dalam Gardu induk jenis ini adalah semua komponen yang berada pada gardu induk terpasang didalam,meskipun ada beberapa sejumlah kecil peralatan terpasang diluar.Gardu induk ini dipakai dipusat kota,dimana harga suatu lokasi sangat tidak relevan (mahal) dan biasa digunakan untuk menghindari kebakaran dan gangguan suara 3. Gardu Induk jenis pasang setengah pasang luar Gardu induk jenis ini adalah gardu induk yang sebagian dari peralatan tegaangan tingginya terpasang didalam gedung.Gardu ini juga dapat dikatakan sebagai jenis setengah pasang dalam.Biasanya jenis gardu ini bermacam-macam bentuknya dengan berbagai pertimbangan yang sangat ekonomis serta pencegahan kontaminasi garam 4. Gardu Induk jenis pasang bawah Gardu induk jenis ini adalah tanah dimana hampir semua peralatan terpasang dalam bangunan bawah tanah.Biasanya alat pendinginnya terletak diatas tanah terletak dipusat kota seperti dijalan-jalan kota yang ramai dimana kebanyakan gardu induk ini dibangun dibawah jalan raya 5. Gardu induk jenis mobil Gardu induk jenis ini yaitu dimana gardu jenis ini dilengkapi dengan peralatan diatas kereta hela (trailer).Gardu ini biasa digunakan jika ada gangguan disuatu gardu lain maka digunakan gardu jenis ini guna pencegahan beban lebih berkala dan juga biasa digunakan pada pemakaian sementara dilokasi pembangunan tenaga listrik.Maka dapat dikatakan bahwa gardu ini tidak dijadikan sebagai gardu utama melainkan sebagai gardu induk cadangan (sebagai penghubung yang dapat berpindah-pindah) Adapun jenis Gardu Induk berdasarkan isolasi busbar dapat dibagi menjadi 2 yaitu: 1. Gardu Induk Konvensional Gardu induk jenis ini adalah Gardu Induk yang peralatan instalasinya udara bebas karena sebagian besar peralatannya yard) dan
berisolasikan
terpasang di luar gedung (switch
sebagian kecil di dalam gedung (HV cell, dll) dan memerlukan areal
tanah yang relatif luas. 2. Gardu Induk GIS (Gas Insulated Switchgear) Gardu induk jenisi ni adalah suatu gardu induk yang semua peralatan switchgearnya berisolasikan gas SF-6 , karena sebagian besar peralatannya terpasang di dalam gedung dan dikemas dalam tabung
Jika dikatagorikan berdasarkan sistem busbar (Busbar atau rel adalah titik pertemuan/hubungan trafo-trafo tenaga, SUTT, SKTT dan peralatan listrik lainnya untuk menerima dan menyalurkan tenaga listrik/daya listrik) maka gardu induk dibagi dalam empat katagori yaitu; 1.
Gardu Induk dengan sistem ring busbar
2.
Gardu Induk dengan busbar tunggal / single busbar
3.
Gardu Induk dengan busbar ganda / double busbar
4.
Gardu Induk dengan satu setengah / one half busbar
GAMBAR PHB Syarat pemasangan PHB atau panel Berikut adalah syarat-syarat dalam pemasangan PHB yang saya dapatkan dari PUIL, buku-buku, internet, dan sumber-sumber yang lain. langsung aja inilah syarat dalam pemasangan PHB ataupun Panel:
1. Komponen yang dipasang pada PHBK harus dari jenis yang sesuai dengan syarat penggunaannya. 2. Kemampuan komponen yang dipasang pada PHBK harus sesuai dengan keperluan. 3. Komponen yang dipasang pada PHBK harus memenuhi ketentuan. 4. Lorong yang di sisi kanan kirinya terdapat instalasi listrik tanpa dinding pengaman, lebarnya harus sekurang-kurangnya 1,5 meter.
5. Secara umum sebuah PHB harus disusun dan dipasang sedemikian rupa sehingga terlihat rapi dan teratur, selain itu keberadaan PHB juga menentukan bahwa pemeliharaan, pemeriksaan dan pelayanan harus dapat dilaksanakan dengan mudah dan aman. 6. Di sekitar PHB tidak boleh diletakkan barang yang mengganggu kebebasan bergerak. 7. Untuk pemasangan pada dinding di tempat umum lemari dan kotak PHB harus dipasang pada ketinggian sekurang-kurangnya 1,2 meter dari lantai. Pada instalasi perumahan ketinggian ini ditetapkan 1,5 meter dari lantai 8. Sehubungan dengan itu syarat PHB juga menentukan bahwa di bagian depan, lorong dan sisi kiri kanan PHB harus terdapat ruang bebas selebar sekurang-kurangnya 0,75 meter untuk tegangan rendah atau 1 meter pada tegangan menengah dan tinggi PHB sekurang-kurangnya 2 meter.