1. Pengertian Konsep Gender -
Secara umum gender dimaknai sebagai perbedaan yang bersifat social budaya yang merupakan nilai yang mengacu pada sistem hubungan sosial yang membedakan fungsi serta peran perempuan dan laki-laki dikarenakan perbedaan biologis atau kodrat yang oleh masyarakat kemudian dibakukan menjadi ‘budaya’ dan seakan tidak lagi bisa ditawar.
-
Misalnya pandangan bahwa seorang perempuan ideal harus pandai memasak, pandai merawat diri, lemah lembut atau keyakinan bahwa perempuan adalah makhluk yang sensitif, emosional selalu memakai perasaan. Sebaliknya seorang laki-laki sering dilukiskan berjiwa pemimpin, pelindung, kepala rumahtangga, rasional dan tegas. Misalnya pandangan bahwa seorang perempuan ideal harus pandai memasak, pandai merawat diri, lemah lembut atau keyakinan bahwa perempuan adalah makhluk yang sensitif, emosional selalu memakai perasaan. Sebaliknya seorang laki-laki sering dilukiskan berjiwa pemimpin, pelindung, kepala rumahtangga, rasional dan tegas.
-
Pada dasarnya gender dalam perspektif Islam menganggap kaum perempuan mempunyai kedudukan yang sama dengan laki-laki yaitu sebagai hamba Allah. Sebagaimana dalam Surat An Nahl : 97) Artinya : “ Dan Sungguh, Kami mengetahui bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka kerjakan.”
-
kesetaraan gender adalah suatu keadaan di mana perempuan dan laki-laki sama-sama menikmati status, kondisi atau kedudukan yang setara sehingga terwujud secara penuh hak-hak dan potensinya bagi pembangunan di segala aspek kehidupan berkeluarga, berbangsa dan bernegara.
PENDAHULUAN -
-
Sejarah kesetaraan Gender. Gerakan feminis pada mulanya adalah gerak sekelompok aktivis perempuan barat, yang kemudian lambat laun menjadi gelombang akademik di universitas-universitas, termasuk negara-negara Islam, melalui program ”woman studies”. Gerakan perempuan telah mendapat “restu” dari Perserikatan Bangsa Bangsa perempuan dengan dikeluarkannya CEDAW (Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Againts Women). Meskipun demikian, gerak kaum feminis di dunia Islam justru menunjukan tingkat agresivitas yang mengkhawatirkan. Dalam dua dekade terakhir ini perempuan pakistan telah menjadi target gerakan feminis. Pada tahun 1975 pemerintah Pakistan mendorong perempuan untuk mengikuti pemikiran feminisme, walaupun pada tahun 1977 ketika proses islamisasi dan militerisasi telah berhasil membendung pemikiran ini, tetapi pada tahun 1980, gerakan feminis kembali bermunculan di Pakistan secara signifikan. Indonesia mengalami nasib serupa dengan Pakistan. kesetaran jender disosialisasikan dengan gencar dan sistematis ke seluruh dunia melalui media, ormas, LSM, lembaga
pendidikan formal dan non formal. Wilayah gerakan kaum feminis begitu luas, dari tingkat internasional sampai menjangkau institusi masyarakat yang terkecil, yaitu RT. Dengan mengatasnamakan HAM, para aktivis perempuan kemudian berusaha mempengaruhi pemerintah dalam masalah kebijakan sampai teknis operasional. -
Dalam Alquran banyak ayat-ayat yang berbicara tentang laki-laki dan wanita baik dalam bentuk Lafdzi ataupun maudhui. Alquran, sebagai sumber utama dalam ajaran Islam, telah menegaskan ketika Allah Yang Maha Pencipta menciptakan manusia termasuk di dalamnya, laki-laki dan perempuan. Paling tidak ada empat kata yang sering digunakan Alquran untuk menunjuk manusia, yaitu basyar, insan dan al-nas, serta bani adam[10]. Masing-masing kata ini merujuk makhluk ciptaan Allah yang terbaik (fi ahsan taqwim), meskipun memiliki potensi untuk jatuh ke titik yang serendah-rendahnya (asfala safilin), namun dalam penekanan yang berbeda. Keempat kata ini mencakup laki-laki dan perempuan.
-
Awal gerakan perempuan di dunia tercatat di tahun 1800-an . Ketika itu para perempuan menganggap ketertinggalan mereka disebabkan oleh kebanyakan perempuan masih buta huruf, miskin dan tidak memiliki keahlian. Karenanya gerakan perempuan awal ini lebih mengedepankan perubahan sistem sosial dimana perempuan diperbolehkan ikut memilih dalam pemilu. Tokoh-tokoh perempuan ketika itu antara lain Susan B. Anthony, Elizabeth Cady Stanton dan Marry Wollstonecraft. Bertahun-tahun mereka berjuang, turun jalan dan 200 aktivis perempuan sempat ditahan, ketika itu.