Pengenalan Penelitian (bab 1) Pendekatan Santifik Dan Pendekatan Alternative Dalam Penelitian (bab 2)

  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pengenalan Penelitian (bab 1) Pendekatan Santifik Dan Pendekatan Alternative Dalam Penelitian (bab 2) as PDF for free.

More details

  • Words: 2,218
  • Pages: 32
Pengenalan Penelitian (BAB 1) Pendekatan Santifik dan Pendekatan Alternative dalam Penelitian (BAB 2) 1

Member of the group

Sepdifa Dea R 165020301111034

Upik Nindi F 165020301111054

Rosa Esti D M B 165020301111036

2

1. Definisi Penelitian

Penelitian merupakan sebuah proses yang didukung oleh data dan sistematis untuk mencapai jawaban atas suatu pertanyaan, dapat menyelesaikan permasalahan, dapat memahami fenomena yang terjadi. - Leddy (1997:5)

3

Perbedaan Penelitian Terapan dan Dasar

Penelitian dasar (basic research)

atau bisa disebut penelitian murni merupakan penelitian yang diperuntukkan bagi pengembangan suatu ilmu pengetahuan serta diarahkan pada pengembangan teori-teori yang ada atau menemukan teori baru.

CONTOH : kajian tentang keberadaan rumah singgah untuk meningkatkan kesadaran hukum anak jalanan, perilaku wanita pedesaan dalam mengembangkan sentra industri kecil, perikalu masyarakat pemulung ditinjau dari aspek sosiologi, dan lain sebagainya.

Penelitian terapan

merupakan penelitian yang dikerjakan dengan maksud untuk menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapakan dalam pemecahan permasalahan praktis. Menurut Jujun S. Sumantri (1985) penelitian terapan merupakan penelitian yang bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis.

CONTOH : peningkatan kualitas belajar mengajar siswa, pengaruh pemupukan terhadap tanaman, pengaruh implementasi kurikulum MBS terhadap mutu pendidikan dan sebagainya

5

PERBEDAAN PENELITIAN DASAR DAN PENELITIAN TERAPAN

FAKTOR

PENELITIAN DASAR

PENELITIAN TERAPAN

Lingkungan penelitian

Akademik

Pemerintahan atau bisnis

Inisiatif penelitian

Peneliti

Klien atau sponsor

Biaya penelitian

Peneliti atau bantuan

Klien melalui kontrak

Jenis penelitian

Mandiri

Kelompok

Disiplin ilmu

Satu atau dua

Multidisiplin

Setting penelitian

Laboratorium/ lapangan

Lapangan

Keluwesan

Lebih fleksibel

Kurang fleksibel

Manfaat penelitian

Pengembangan ilmu

Pemecahan masalah

Sifat penelitian

Menjawab sedikit pertanyaan

Menjawab beberapa pertanyaan

Jenis pengujian

Menguji signifikansi secara statistik

Menguji signifikansi secara praktik

Bidang penelitian

Fisik, perilaku, dan sosial

Aplikasi, kedokteran, rekayasa, dan pendidikan

Tujuan dilakukan Penelitian

Menguji teori, dalil, dan prinsip Menguji kegunaan teori dalam dasar, serta menentukan hubungan bidang tertentu serta menentukan empiris antar fenomena hubungan empiris

6

Penting/ Manfaat Riset

1. Dapat mengidentifikasi suatu masalah atau fakta secara sistematik untuk menambah wawasan dalam memecahkan

suatu masalah baik, bagi para peneliti maupun orang-orang atau instansi yang menerapkan hasil penelitian tersebut.

3. Menambah keyakinan dalam pemecahan suatu masalah Hasil dari sebuah penelitian yang dilakukan akan sangat membantu dalam menentukkan kebijakan-

2. Dapat mengetahui sistem kerja object yang diteliti Manfaat penelitian bagi peneliti yang dilakukan terhadap suatu objek, kita dapat mengetahui dengan jelas bagaimanakah sistem kerja dari object-object yang menjadi sample penelitian. Dengan demikian, akan dapat memudahkan sistem operasional dari object tersebut.

kebijakan atau keputusan, yang nantinya akan diambil dalam menyelesaikan suatu masalah yang sedang dihadapi.

8

4. Meningkatkan hubungan kerjasama antar team Penelitian yang dilakukan secara berkelompok tentu saja dapat mempererat kerjasama antar sesama anggota dari team tersebut. Setiap anggota memiliki peranan yang saling terkait dengan anggota lainnya, sehingga akan tercipta rasa bahu-membahu dalam menyelesaikan penelitian tersebut.

5. Melatih dalam bertanggung jawab Hasil dari sebuah penelitian nantinya harus dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, agar hasil tersebut dapat bermanfaat bagi yang lainnya. Untuk itu para peneliti harus bekerja keras agar hasil dari penelitian mereka sesuai dengan yang mereka harapkan.

6. Dapat memberikan rekomendasi tentang kebijakan suatu program Manfaat penelitian bagi masyarakat dapat membantu untuk memberikan rekomendasi bagi suatu kebijakan, program yang dicanangkan oleh sebuah dinas atau instansi maupun kelompok masyarakat. Dimana hal tersebut dapat meningkatkan kinerja dari para pelaksana program

7. Menambah wawasan dan pengalaman Dengan adanya sebuah penelitian, diharapkan mampu menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi para peneliti sendiri maupun bagi yang lainnya

9

Pentingnya Etika dalam Penelitian

Pengantar Peneliti, sebagai suatu profesi yang terorganisasi,

dalam menjalankan karyanya dibutuhkan suatu kredibilitas dan

kapabilitas yang terpercaya dan teruji, sehingga masyarakat mendapatkan jaminan atas hasil penelitian yang para peneliti kembangkan sifatnya adalah tidak merugikan. Setiap resiko yang ada sebisa mungkin harus diminimalisir— resiko yang diantisipasi dalam riset tidak boleh lebih besar daripada yang biasa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, harus mempertimbangkan apa keuntungan bagi partisipan, ilmu pengetahuan dan masyarakat. Sehingga pelanggaran atas etika penelitian yang ada sangat berpengaruh terhadap kualitas penelitian dan tingkat profesionalisme seorang

peneliti. Pelanggaran etika penelitian bukan saja menyangkut kegiatan di lapangan, akan tetapi bisa juga menyangkut keseluruhan komponen penulisan proposal dan laporan penelitian seperti orisinalitas, aktualitas, dan faktualitas dari obyek penelitian (Lestari; 2009). Untuk itu dibutuhkan sanksi atas setiap pelanggaran yang ada, baik itu berupa tindakan peniruan ide, penipuan hasil, atau merekayasa sebuah penelitian yang sebetulnya tidak pernah dilakukan.

11

Analisa Permasalahan etika dalam penelitian tidak hanya berlaku pada ilmu pasti tapi juga ilmu sosial baik penelitian mengenai suatu teori ataupun studi kasus lapangan. Bisa dibayangkan bila seorang peneliti tidak mengetahui ataupun melakukan etika yang salah saat meneliti, bisa-bisa informan yang semestinya memberikan info penting atas suatu masalah yang kita teliti justru tersinggung, tidak mau berbicara atau bahkan memberikan data yang salah karena menganggap kita tidak beretika atau berlaku dengan baik.

Penelitian Saintifik/ilmiah

Definisi Definisi Penelitian ilmiah 1. Suatu usaha untuk mengumpulkan, mencatat dan menganalisa sesuatu masalah. 2. suatu penyelidikan secara sistematis, atau dengan giat dan berdasarkan ilmu pengetahuan

mengenai sifat-sifat daripada kejadian atau keadaan-keadaan dengan maksud untuk akan menetapkan

faktor-faktor

pokok

atau

akan

menemukan

paham-paham

baru

dalam

mengembangkan metode-metode baru. 3. penyedilidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan utnuk memperoleh faktafakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati serta sistematis. 4. usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan usaha mana dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah. 5. pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta

14

Dari kelima definisi di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Merupakan usaha untuk memperoleh fakta-fakta atau mengembangkan prinsipprinsip (menemukan/mengembangkan/ menguji kebenaran). 2. Dengan

cara/kegiatan

mengumpulkan,

mencatat

dan

menganalisa

data

(informasi/keterangan) 3. Dikerjakan dengan sabar, hati-hati, sistematis dan berdasarkan ilmu pengetahuan dengan metode ilmiah.

15

Contoh : Untuk memahami pengertian penelitian ilmiah, kita perlu melihat dua level yang berbeda namun sangat berkaitan, yaitu level teori dan level data. Penelitian ilmiah selalu berada di kedua level tersebut. Level teori adalah area abstrak dan konseptual. Sedangkan level data adalah area empiris dan konkret.

Penelitian pada level teori berfokus pada upaya membangun konsep yang abstrak tentang suatu fenomena yang diteliti. Contohnya, tentang konsep perubahan sosial yang terjadi di masyarakat. Sedangkan penelitian pada level data konsen pada realitas yang terjadi di lapangan. Contohnya, tentang berapa banyak orang kaya baru di suatu desa dalam lima tahun terakhir. penelitian ilmiah dapat dilakukan dalam dua bentuk yakni dedukif dan induktif.

8 ciri khas pengetahuan

Kepentingan

01 Ketelitian

02

Testability/ dapat di uji

03 Replikabilitas

04

Catatan: Replikabilitas adalah sejauh mana studi ulang dimungkinkan oleh penyediaan rincian desain penelitian dalam laporan penelitian.

18

5. Presisi dan kepercayaan diri Presisi ​mengacu pada kedekatan temuan dengan "kenyataan" berdasarkan sampel. Dengan kata lain, presisi mencerminkan tingkat

akurasi atau ketepatan hasil berdasarkan sampel, dengan apa yang benar-benar ada di alam semesta. Dengan demikian, presisi dan kepercayaan diri adalah aspek penting dari penelitian, yang dicapai melalui desain pengambilan sampel ilmiah yang tepat. Semakin besar ketelitian dan kepercayaan diri dalam penelitian, semakin ilmiah investigasi dan semakin bermanfaat hasilnya.

6. Objektivitas Kesimpulan yang diambil melalui interpretasi hasil analisis data harus objektif; yaitu, mereka harus didasarkan pada fakta-fakta dari temuan yang berasal dari data aktual, dan bukan pada nilai-nilai subjektif atau

emosional kita sendiri

7. Generalisasi Generalisasi mengacu pada ruang lingkup penerapan temuan penelitian dalam satu pengaturan

organisasi

ke

pengaturan

lainnya

8. Parsimony/kesederhanaan Kesederhanaan dalam menjelaskan fenomena atau masalah yang terjadi, dan dalam menghasilkan solusi untuk masalah, selalu lebih disukai

daripada

kerangka

kerja

penelitian

kompleks

mempertimbangkan sejumlah faktor yang tidak dapat dikelola

yang

7 Langkah Dalam Metode Hipotesis Deduktif

Pengamatan

01

 Pengamatan adalah suatu proses atau

Pengumpulan Data Awal  Pengumpulan

data

02

dilakukan

untuk

Perumusan Teori  Pada

tahapan

ini,

peneliti

03 mencoba

objek dengan maksud merasakan dan

memperoleh informasi yang dibutuhkan

merumuskan teori-teori mana yang akan

kemudian memahami pengetahuan dari

dalam rangka mencapai tujuan penelitian.

dipakai dalam melakukan penelitian. Teori

sebuah

berdasarkan

Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk

yang telah dirumuskan tersebut menjadi

pengetahuan dan gagasan yang sudah

hipotesis merupakan jawaban sementara

alat dalam mengkaji suatu fenomena

diketahui

terhadap petanyaan penelitian.

yang akan diteliti. Oleh kerana itu, tingkat

fenomena sebelumnya,

untuk

mendapatkan informasi-informasi yang

relevansi teori yang dirumuskan dengan

dibutuhkan

masalah yang akan diteliti menjadi sangat

penelitian.

untuk

melanjutkan

suatu

penting dalam menunjang keberhasilan suatu penelitian.

22

Penyusunan Hipotesis

Pengumpulan Data Lanjutan

Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara

Pengumpulan

terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena

menunjang dari hipotesis yang sudah disusun. Sebagai

masih

harus

bahan pelengkap untuk meneruskan ke proses analisis

Hipotesis

merupakan

dibuktikan langkah

kebenarannya. pertama

sebelum

mengadakan penelitian, ia dirumuskan terlebih dahulu

data

lanjutan

diperlukan

untuk

data. Pada tahap ini adalah bagian melengkapi dari pengumpulan data awal.

sebagai pedoman dalam mengambil kesimpulan.

Deduksi

Analisis Data

Deduksi adalah kesimpulan akhir dari analisa yang

Adalah suatu kegiatan untuk meneliti, memeriksa,

sudah disusun. Deduksi berarti penarikan kesimpulan

mempelajari, membandingkan data yang ada dan

dari keadaan yang umum atau penemuan yang khusus

membuat interpretasi yang diperlukan. Selain itu,

dari yang umum. Metode deduksi akan membuktikan

analisis data dapat digunakan untuk mengindentifikasi

suatu

kebenaran-

ada tidaknya masalah. Analisa data juga merupakan

kebenaran yang sudah ada dan diketahui sebelumnya

proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya

(berkesinambungan ).

kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar.

kebenaran

baru

berasal

dari

23

Proses Penelitian Induktif dan Deduktif

METODE INDUKTIF  Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.  Metode Induktif adalah kebalikan dari metode deduktif. Contoh-contoh kongkrit dan fakta-fakta diuraikan

terlebih dahulu, baru kemudian dirumuskan menjadi suatu kesimpulan atau jeneralisasi. Pada metode induktif, data dikaji melalui proses yang berlangsung dari fakta.  Penalaran induktif berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan

kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala. Contoh : yaitu sebuah sistem generalisasi.

Laptop adalah barang eletronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi, DVD Player adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi, Generalisasi : semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk beroperasi.

METODE DEDUKTIF  Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.  Metode deduktif adalah cara analisis dari kesimpulan umum atau generalisasi yang diuraikan menjadi contoh-contoh kongkrit atau fakta-fakta untuk menjelaskan kesimpulan atau jeneralisasi tersebut. Misalnya: petani selalu rugu dalam mengembangkan usahanya. Kemudian dijabarkan fakta-fakta

tentang

angka-angka produksi dibandingkan modal usaha, dan sebagainya.

 Metode Deduktif digunakan dalam sebuah penelitian disaat penelitian berangkat dari sebuah teori yang kemudian di buktikan dengan pencarian fakta. Contoh: Penelitian bahasa Arab kebanyakannya berangkat dari kaidah-kaidah bahasa Arab kemudian dicarilah fakta-fakta yang terdapat dalam sumber data, dalam hal ini sumber datanya al-Qur’an.

 Metode deduktif dalam tahapan-tahapannya, sama dengan metode lain, yaitu: 1. Tahapan Sepekulasi (berasal dari bahasa latin “speculum/cermin”). 2. Tahapan Observasi dan klasifikasi, dan 3. Tahapan perumusan hipotesis

Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status social.

Jenis penalaran deduktif

Silogisme Kategorial

Silogisme

Silogisme Kategorial yaitu Silogisme yang terjadi dari

Silogisme hipotesis yaitu silogisme yang terdiri atas premis

tiga proposisi:

mayor yang berproposisi konditional hipotesis. Konditional

• Premis umum

: Premis Mayor (My)

• Premis khusus

: Premis Minor (Mn)

• Premis kesimpulan

: Premis kesimpulan ( K ), dalam

simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan

hipotesis yaitu : bila

premis

simpulannya

minornya membenarkan

membenarkan

anteseden,

konsekuen. Bila minornya

menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.

disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term Contoh silogisme hipotesis :

minor. Contoh silogisme kategorial :

My

: jika tidak ada uang manusia sangat kesulitan tuk memenuhi kebutuhan hidupnya

My

: semua mahluk hidup bisa bernafas

Mn

: kucing adalah mahluk hidup

Mn

: Uang tidak ada

K

: kucing bisa bernafas

K

: jadi, manusia akan kesulitan tuk memenuhi kebutuhan hidupnya

27

Silogisme Alternatif

Entimen

Silogisme Alternatif yaitu silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.

Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.

Contoh silogisme alternatif : My : Kucing berada di dalam rumah atau di luar rumah Mn : Kucing berada di luar rumah K : Jadi, kucing tidak berada di dalam rumah

Contoh Entimen : • Dia naik jabatan karena ia rajin bekerja. • Anda naik gaji karena anda berhak menerima kenaikan jabatan itu.

28

Perspektif Alternative Yang Baik Untuk Penelitian (Positivisme, Konstruksionisme,Realisme kritis, dan Pragmatisme)

Positivisme  Dalam pandangan penganut positivisme, ilmu pengetahuan dan penelitian ilmiah dilihat sebagai jalan untuk mendapatkan kebenara. Digunakan pemikiran deduktif untuk menempatkan teori yang diuji dengan pengukuran tetap, desain sebelum penelitian dan objektif.

Konstruksionisme  Bertujuan

untuk

memahami

aturan

yang

digunakan

masyarakat untuk mengert dunia dengan menginvestigasi apa yang terjadi dalam pikiran masyarakat.

30

Realisme Kritis  Merupakan sebauh kombinasi dari kepercayaan dalam realitas eksternal (kebenaran objektif) dengan penolakan terhadap ke lain bahwa realitas eksternal dapat diukur secara objektif

Pragmatisme  Pragmatisme mendeskripsikan penelitian sebagai suatu proses dimana konsep konsep dan makna (teori) adalah generalisasi dari tindakan pada masalalu dan pengalaman pangalaman, dan interaksi dengan lingkungan.

31

32

Related Documents