Pengelolaan Posbindu Solo2.ppt

  • Uploaded by: Dewi Apriyani
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pengelolaan Posbindu Solo2.ppt as PDF for free.

More details

  • Words: 2,919
  • Pages: 66
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

OUTLINE 1. PENDAHULUAN 2. FAKTOR RISIKO PTM 3. PENGELOLAAN POSBINDU PTM 4. PENUTUP

PENDAHULUAN

BEBAN PENYAKIT DI INDONESIA 2000

1990

Cedera

Penyakit menular

7%

2010

Penyakit menular

Cedera

Cedera

9%

8%

33%

56%

43%

37% 49% Penyakit tidak menular

Penyakit menular

Penyakit tidak menular

58% Penyakit tidak menular

Sumber IHME: 2010 4

Prevalensi Penyakit Tidak Menular Menurut Umur

PTM bukan penyakit orang tua atau proses degeneratif, tetapi sudah mulai banyak ditemukan pada penduduk usia lebih muda

• Cakupan oleh nakes  36.8% (hipertensi ), 30,4% (Diabetes) • Sekitar 2/3 penderita tidak tahu bahwa dirinya menderita PTM

BEBAN EKONOMI AKIBAT PENYAKIT TIDAK MENULAR Proyeksi Jumlah Kasus Rawat Jalan dan Rawat Inap 2014 - 2019 Rawat Inap

Rawat Jalan 3,112,908

2,690,660

1,901,805

2,277,367

1,359,013

1,627,387

2014

2015

2,224,458

1,922,723

2016

2017

3,543,801

2,532,370

2018

3,783,861 2,703,915

2019

Januari – Juni 2014 Penyakit

Semua Penyakit Penyakit Katastropik Beban Katastropik

Penyakit Katastrop ik

Biaya Rawat Jalan Biaya Rawat Inap (Rp) (Rp)

3,45 triliun 1,03 triliun 30%

12,66 triliun 4,24 triliun 33,50%

5 penyakit dengan beban biaya rawat inap tertinggi adalah Penyakit Tidak Menular. Tanpa intervensi yang berarti, beban pengeluaran kesehatan di Indonesia diproyeksi dapat terus meningkat.

Beban Biaya Rawat Inap

Ʃ Kasus

1

Jantung

1,82 triliun

232.010

2

Stroke

794,08 miliar

172.303

3

Ginjal

750 miliar

138.779

4

Diabetes

313,64 miliar

70.584

5

Kanker

313,09 miliar

56.033

6

Talasemia

174,85 miliar

53.948

7

Hemofilia

71,25 miliar

12.170

KEBIJAKAN PENGENDALIAN PTM

ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN (2005-2024) RPJMN I 2005-2009

RPJMN II 2010-2014

Upaya Kuratif

RPJMN III 2015-2019

RPJMN IV 2020-2024

Universal Coverage

Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan

Pendukung/penunjang Upaya promotif dan preventif, serta peningkatan universal health coverage menuju masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan. Dalam pengendalian PTM Upaya Promotif dan Preventif PTM dilaksanakan untuk mengubah perilaku masyarakat dan deteksi dini F R PTM

PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR UU 36/2009 ttg Kesehatan

RPJMN 2015-2019 RENSTRA KEMENKES 2015-2019

GLOBAL PLAN OF NCDs

REGIONAL PLAN (WHO-SEARO)

Kebijakan Strategi PPTM 1. Peningkatan upaya promotif dan preventif 2. Partisipasi dan pemberdayaan masyarakat : Posbindu PTM. 3. Peningkatan peran multidisiplin dan lintas sektoral : kemitraan dan jejaring kerja. 4. Penguatan peran pemerintah /pemerintah daerah : kearifan lokal/karakteristik 5. Pendekatan berjenjang dari masyarakat ke pelayanan kesehatan tersier dengan rujuk balik (continuum of care) : pendekatan siklus kehidupan. 6. Dukungan ketersediaan infrastruktur dengan kendali mutu pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan yang profesional pada setiap tatanan.

• Strategi PP- PTM • bagi sektor kesehatan & sektor lain • Acuan perencanaan program PP-PTM pusat dan daerah • Kesepahaman PPPTM secara lintas sektor

Kebijakan dan Strategi Pengendalian PTM dengan memperhatikan UU Kesehatan, RPJMN, Renstra Kemenkes serta target Global dan regional untuk pengendalian PTM

STRATEGI KOMPREHENSIF PENGENDALIAN PTM

Pelayanan Lansia

PELAYANAN PTM DENGAN PENDEKATAN SIKLUS HIDUP Pelayanan bagi Dewasa

Pelayanan ibu hamil dan Ibu Menyusui

Pelayanan bagi bayi dan balita

Pelayanan bagi anak Sekolah dan Remaja

Pelayanan PUS & WUS

• Konseling • Skrining pra nikah • Monitoring faktor risiko PTM

• Pemeriksaan dan Monitoring TD • Deteksi dini dan Monitoring faktor risiko PTM • Diet sehat

• ASI eksklusif • Imunisasi dasar lengkap • Pemberian makan / PMT (diet sehat gizi seimbang) • Penimbangan • Vit A • MTBS • Pemantauan pertumbuhan & perkembangan

• Perilaku Cerdik • Diet sehat • Aktivitas Fisik • Posbindu PTM • Posyandu lansia • Deteksi Dini dan Monitoring faktor risiko PTM

• Perilaku Cerdik • Diet sehat gizi seimbang • Aktivitas Fisik • Posbindu PTM • Deteksi Dini dan Monitoring faktor risiko PTM • Deteksi dini kanker leher rahim dan payudara (wanita usia 30 – 50 th) • UBM

•Penjaringan •Imunisasi Anak Sekolah •UKS (Cerdik Di Sekolah) •PMT (Diet sehat gizi seimbang) •Aktivitas Fisik •Pencegahan merokok •Konseling: Gizi HIV/AIDS, NAPZA dll •Kespro remaja •Fe

12

PERLINDUNGAN TERHADAP PAPARAN ASAP ROKOK KAWASAN TANPA ROKOK (KTR)

KTR diberlakukan pada:

Pemda wajib menetapkan KTR di daerahnya



Fasilitas Pelayanan Kesehatan



Tempat proses belajar mengajar,



Tempat anak bermain,



Tempat ibadah,



Angkutan umum,



Tempat kerja



Tempat umum dan



Tempat lain yang ditetapkan

Sesuai amanat PP 109 tahun 2012, psl 49 ttg kewajiban pemerintah dan pemerintah daerah mewujudkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) untuk melindungi terhadap paparan asap rokok KTR diberlakukan pada fasyankes, tempat proses belajar mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah, angkutan umum, tempat kerja, dan tempat umum dan tempat lain yang ditetapkan.

Pembatasan Akses terhadap Produk Tembakau Layanan Upaya Berhenti Merokok • Pelarangan menjual • Terintegrasi dengan pada : Posbindu dan PANDU – Anak usia < 18 tahun PTM – Ibu hamil

• Meningkatkan cukai

dan harga produk tembakau Layanan Berhenti Berokok merupakan upaya preventif untuk mencegah penyakit PTM terutama yang disebabkan oleh rokok. Fokus pelaksanaan dilakukan pada Fasyankes Tingkat Pertama

Membatasi akses terhadap produk tembakau dengan larangan penjualan pada anak dibawah umur dan meningkatkan cukai

Meningkatkan Promosi melalui Peringatan Kesehatan Pada Kemasan Produk Tembakau Iklan Layanan Masyarakat (ILM)

Peningkatan promosi dan edukasi kesehatan melalui Peringatan bergambar pada kemasan rokok dan Iklan layanan masyarakat dan untuk mencegah PTM dengan mengendalikan merokok

Meningkatkan Edukasi dan Promosi Gizi Seimbang (Kampanye dan Pemberdayaan Masyarakat)

Edukasi dan promosi kesehatan tentang 10 Pesan Gizi Seimbang

PENINGKATAN AKTIVITAS FISIK AKTIVITAS FISIK (Physical Activity)

LATIHAN FISIK (EXERCISE)

OLAHRAGA (SPORT) Meningkatkan aktivitas fisik di masyarakat khususnya anak sekolah dan tempat kerja

PENGERTIAN Aktivitas Fisik: Setiap gerakan tubuh yang dapat meningkatkan pengeluaran tenaga atau energi Min. 150 menit / minggu atau Min. 30 menit 3-5 kali seminggu.

Exercise is Medicine Aktivitas fisik yang aman bagi penderita PTM  Aktif di Tempat Kerja  Anak dan Sekolah  Transportasi dan Lingkungan Menjadi aktif sesuai kemampuan dan kondisi yang memungkinkan.

FAKTOR RISIKO PTM

PENYAKIT TIDAK MENULAR Faktor Risiko dan Fase Akhir Risiko Melekat •Umur, Sex •Keturunan dll

Faktor Risiko / Penyakit Antara

Risiko Perilaku • • • • •

Merokok Diet Alkohol Aktifitas Fisik Stress

Faktor Lingkungan : Globalisasi, Sosio-ekonomi Budaya, Modernisasi, Polusi dll 3/29/2019

• • • • • •

Hipertensi Hiperglikemi Obesitas Dislipidemia Lesi Pra kanker Bronkhitis/ Emfisema/ Efusi Pleura

19

Fase Akhir • • • • • •

PJK -PD Stroke Diabetes PPK Ginjal Kronik Kanker

• • • •

Cedera & K3 Thalassemia Lupus Osteoporosis

PENYAKIT TIDAK MENULAR & FAKTOR RISIKO

Merokok P. Jantung Diet

Kanker Diabetes

Kurang aktifitas fisik

Penyakit Paru Kronik Gangguan Janin Impotensi

Alkohol

Stroke Cidera

PROPORSI PENDUDUK DENGAN FAKTOR RISIKO PTM 2007 (%)

2013 (%)

34,7

36,3

2 Aktifitas fisik kurang (usia ≥ 10 th)

48,2

26,1

3 Kurang konsumsi sayur & buah (usia ≥ 10 th)

93,6

93,5

4 Konsumsi minuman beralkohol

4,6

n.a

0,3

n.a

18,8

26,6

FAKTOR RISIKO PTM

1

Merokok (usia ≥ 15 th)

Konsumsi minuman beralkohol berbahaya 5 Obesitas sentral (usia ≥ 18 th) Sumber: Riskesdas 2007; Riskesdas 2013

22

Prevalensi Obesitas Penduduk Usia ≥ 20 Tahun Di Dunia Per Regional, 2008

30

25

Prevalensi Obesitas di Indonesia 24.1 2013 21 20.8

20

18.3 18.2 18.1 18

18 16.4 16.3 15.9 15.8

15

15.5 15.4 15.2

15.4 14.1 14 13.7 13.6 13.6

12.9 12.8 12.4 12.3

12.2 10.4 10.2 10.2

10

8.7 6.2

5

0

(Sumber: Riskesdas, 2013)

Prevalensi Perokok Remaja (15-19 tahun)

Prevalensi Konsumsi Tembakau Penduduk Usia ≥15 tahun

Prevalensi perempuan merokok usia 15 - 19 tahun meningkat 10 kali lipat . Sumber: SUSENAS 1995, SKRT 2001, SUSENAS 2004, RISKESDAS 2007*, 2010

Jumlah Konsumsi Natrium (mg) berasal dari Makanan dan Garam Menurut Umur 3000

2748

2645

2702 2408

2500

1213

1145

2000

1430

1473

1462

1500

585 1000

1535

1500 500

1272

888

946

0

0 - 59 bln

5 - 12 thn

13-18 thn

makanan

19-55 thn

>55 thn

garam

Makanan tidak sehat (tinggi gula, garam dan lemak ) berisiko terjadi PTM Selain dalam garam, natrium juga terdapat dalam makanan. Data diatas menunjukkan hampir semua masyarakat mengonsumsi natrium lebih dari 2000 mg atau 5 gram garam. Makanan asin/ Natrium tinggi berisiko terhadap hipertensi dan penykait tidak menular lainnya Sumber: Survei Diet Total 2014

KASUS PTM DI JAWA TENGAH TAHUN 2013 S/D TW III 2016

500,000 450,000 400,000 350,000 300,000 250,000 200,000

2013 2014

150,000 100,000 50,000 -

2014 TW 3 2016

PROPORSI KASUS BARU PTM DI JAWA TENGAH TAHUN 2013 – TW III 2016 0.19 0.78 1.07 9.67

0.24

0.00

1.08

Hipertensi DM Asma Bronkiale

12.79 59.25

14.93

0.18

0.00

DM

60.67

27.55

PPOK

Jantung

Jantung

DM

Stroke

TH 2014

3.44 1.45 1.59

4.18

0.81

Hipertensi

0.45

DM

7.94

Asma Bronkiale

Asma Bronkiale 52.45 16.24

TH 2015

KLL Osteoprosis

1.67

10.57

Hipertensi

PPOK

Hipertensi

8.10

0.08

Asma Bronkiale

KLL

2.72 0.00

0.19

12.11

Stroke

2.13 2.66 0.94

0.28

9.04

Osteoprosis

TH 2013

4.21

0.12

KLL Osteoprosis

KLL 19.16

59.31

Osteoprosis

PPOK

PPOK

Jantung

Jantung

Stroke

Sumber data : Website Surveilans FKTP PTM & laporan bulanan

TW III 2016

Stroke

PENGELOLAAN POSBINDU PTM

Pengendalian Faktor Risiko Berbasis Masyarakat (Posbindu PTM) Kegiatan terintegrasi : • Deteksi dini faktor risiko PTM • Monitoring faktor risiko PTM • Konseling + Rujukan • Kegiatan lain: Penyuluhan, senam, bersepeda, dll

Posbindu PTM saat ini:  Belum optimal dan cakupan masih rendah (baru sekitar 60% melakukan kegiatan rutin dan melaporkan)  Sasaran PTM adalah pddk usia >15 thn  Perlu perluasan di semua tatanan masyarakat (spt : tempat kerja dan sekolah)  Integrasi dalam Rumah Sehat Desa

Pengendalian Faktor Risiko Berbasis Masyarakat (Posbindu PTM)

Meningkatnya Peran serta Masyarakat Dalam Pengendalian FR.PTM

Promotif & preventif untuk Pengendalian faktor risiko PTM secara terpadu & berkelanjutan

Kegiatan Bindu PTM

Monitoring : • Obesitas • Hipertensi • Hiperglikemi • Hiperkolesterol • Pem.Klinis Payudara • Faktor lain • KIE • Aktifitas Fisik • Sarasehan

Konseling : • Diet, • Stop merokok • Stress • Self Care 31

TUJUAN Deteksi faktor risiko ptm oleh masy sedini mungkin 2. Terselenggaranya penanganan faktor risiko ptm oleh masy sesegera mungkin 3. Terselenggaranya kegiatan pemantauan FR PTM oleh masy sebaik mungkin 1.

TUJUAN DAN SASARAN SASARAN Kelompok Masyarakat Sehat

TUJUAN 1.

2. Konseling 1.

Kelompok masyarakat berisiko PTM

Deteksi dini FR PTM

Deteksi dini FR PTM

2. Konseling 3. Pengendalian FR PTM

Kelompok masyarakar dengan PTM

1.

Pencegahan komplikasi

2. Rujukan bila diperlukan

Sasaran langsung  15 – 60 tahun

KEGIATAN UTAMA POSBINDU PTM KEGIATAN DETEKSI DINI DAN MONITORING

KEGIATAN KONSELING DAN RUJUKAN

KEGIATAN AKTIFITAS BERSAMA LAINNYA

3/29/2019

34

KEGIATAN LAINNYA DALAM PENYELENGGARAN POSBINDU

DETEKSI DINI DAN TATA LAKSANA FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR SECARA MANDIRI

Sepeda Gembira

Senam Bersama

Demo Masak Menu Sehat dan seimbang Penyuluhan melalui Kegiatan Keagamaan

PROSES KEGIATAN POSBINDU TAHAPAN LAYANAN 1

TAHAPAN LAYANAN 2

TAHAPAN LAYANAN 3

TAHAPAN LAYANAN 4

TAHAPAN LAYANAN 5

Registrasi Rekapitulasi hasil pengisian Buku FR KMR

Wawancara FR PTM

Pengukuran - TD - TB, BB - IMT -Lingkar Perut -Analisa Lemak Tubuh

Pemeriksaan -Gula darah -Kolesterol -APE -Alkohol -Amfetamin -IVA/CBE

Identifikasi FR Konseling Edukasi Tinjut

ALUR TINDAK LANJUT & RUJUKAN HASIL DETEKSI DINI DI POSBINDU PTM MASYARAKAT

PENDAFTARAN

WAWANCARA

PENGUKURAN/ PEMERIKSAAN FR.PTM

REKOMENDASI RUJUK KE PUSKESMAS/KLINIK SWASTA

KONSELING/ EDUKASI/ MOTIVASI

PENCATATAN

PULANG/RUJUK

1. Kartu Monitoring Faktor Risiko PTM (KMR PTM) - tersedia di Posbindu - setiap anggota memilki 1 KMR PTM - sebagai kartu pengendalian FR PTM bagi anggota - berisi hasil wawancara , pengukuran & pemeriksaan biokimia 2. Website Posbindu - format offline - format online

BUKU KMR

PENCATATAN & PELAPORAN SURVEILANS FR PTM BERBASIS WEBSITE

PENJENJANGAN LAYANAN POSBINDU-PTM

POSBINDU PTM DASAR KIT

ALAT ANALISA LEMAK TUBUH

PEAKFLOW METER

ALAT UKUR LINGKAR PERUT

ALAT UKUR TB

ALAT UKUR TEKANAN DARAH

POSBINDU PTM UTAMA KIT

ALAT ANALISA LEMAK TUBUH

IVA

ALAT UKUR TB

ALAT UKUR GULA / LEMAK DARAH

ALAT UKUR LINGKAR PERUT

ALAT UKUR KADAR ALKOHOL PERNAFASAN

ALAT UKUR TEKANAN DARAH

PEAKFLOW METER

MEDIA EDUKASI DALAM KONSELING

44

Kriteria Klinis Faktor Risiko PTM Faktor Risiko

Baik

Sedang

Buruk

Gula darah puasa Gula darah 2 jam stlh puasa

< 90 < 90

90 – 109 90 – 179

 110  180

Gula darah sewaktu Kolesterol Trigliserid

< 90 < 150 < 150

90 – 199 150 – 199 -

Tekanan darah Ideks massa tubuh Lemak perut

< 130/85 18,5 - 24,9 1–9

130-139/85-89 25 – 27 10 – 14

Lemak tubuh laki-laki

10 – 20

20,1 – 25

Lemak tubuh perempuan

20 – 30

30,1 – 35

 15 > 25 > 35

Rasio lingping-ping

L < 0,95 P < 0,85

-

L  0,95 P  0,85

200 200



 150  140/90 > 27

Anjuran Jangka Waktu Pemantauan Faktor Risiko Gula darah puasa Gula darah 2 jam stlh puasa Gula darah sewaktu Kolesterol Trigliserid Asam urat Tekanan darah Indeks massa tubuh Lemak tubuh Lemak perut

Orang Sehat 1 tahun sekali 1 tahun sekali 1 tahun 4 kali 1 tahun 4 kali 1 tahun 4 kali 1 tahun 4 kali 1 bulan sekali 1 bulan sekali 1 bulan sekali 1 bulan sekali

Penderita 3 bulan sekali 3 bulan sekali 1 bulan sekali 1 bulan sekali 1 bulan sekali 1 bulan sekali 1 bulan sekali 1 bulan sekali 1 bulan sekali 1 bulan sekali

TAHAPAN PEMBENTUKAN POSBINDU PTM PERSIAPAN

PELAKSANAAN

PENILAIAN

• • • • •

Sosialisasi Ansit masalah kesehatan Identifikasi kebutuhan Identifikasi SDM & SD lain Penyusunan mekanisme kerja (Pengurus, Iuran, lokasi, waktu) • OJT kader Sistem 5 Meja : • Pendaftaran & Pencatatan pelaporan • Wawancara faktor risiko PTM • Pengukuran (TB, BB, IMT, LP/P) • Pemeiksaan (GDS, Kolest, As.Urat) • Konseling • Analisa hasil pengukuran • evaluasi pelaksanaan • Rencana tindak lanjut

PEMBIAYAAN  Pemerintah (APBN, APBD, BOK, Pajak

Rokok)  Swasta (CSR, dana kesh perush, donor)  sukarela / iuran/ penyisihan keuntungan  Bantuan tidak mengikat

RUJUKAN Bila terdapat peserta yang memiliki kriteria harus dirujuk, sesegeranya dirujuk ke Puskesmas dengan terlebih dahulu memotivasi agar mau dirujuk ke Puskesmas.

Pada saat merujuk, sertakan KMR FR PTM dan lembar rujukan ke Puskesmas sebagai media informasi Petugas Puskesmas dalam menerima rujukan dari masyarakat. Pada kondisi tertentu bila memerlukan pendamping rujukan dari kader Posbindu PTM agar dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. .

KRITERIA RUJUKAN 10 Bila 1. 2.

3. 4. 5.

Bila terdapat ≥ 1 faktor risiko yang ditangani masuk dalam kriteria buruk sesuai dengan tabel kriteria Bila penanganan faktor risiko kriteria sedang (hasil pengukuran pada tabel kriteria tidak berhasil pada kunjungan 3 bulan berikutnya. Bila dari hasil pemeriksaan/pengukuran faktor risiko diperlukan konfirmasi lanjutan dari tenaga kesehatan. Bila para penyandang faktor risiko yang memerlukan obatobatan dan atau diperlukan konsultasi dengan dokter. Bila pada pemeriksaan uji fungsi paru sederhana terdapat nilai APE (Arus Pernafasan Ekspirasi) kurang dari nilai prediksi atau peserta yang berisiko dengan hasil nilai pengukuran APE sama dengan nilai prediksi.

50

6. Bila Ditemukan pemeriksaan IVA (+) 7. Bila Dicurigai kelainan organ reproduksi berdasarkan hasil wawancara kader terlatih /Dokter /Bidan 8. Bila Ditemukan benjolan dan kelainan lainnya pada pemeriksaan payudara. 9. Bila Ditemukan potensi terjadinya cedera dan kekerasan dalam rumah tangga serta kadar alkohol pernafasan dan tes amfetamin urin (+). 10. Bila terdapat kondisi gawat yang memerlukan penanganan cepat dari tenaga kesehatan( serangan jantung , stroke, penurunan kadar gula darah yang cepat , sesak nafas cidera akibat kecelakaan dan tindak kekerasan)

3/29/2019

51

FORMAT RUJUKAN

Yth. Puskesmas……….. Di………………..

Bersama ini kami kirimkan ; Nama : Tn/Ny/Nn……………………………………………………………………….… Umur :…………….Tahun Alamat::…………………………………………………………………………………………. Dengan Kondisi masalah kesehatan:…………………………………….............................................................. Penanganan yang telah dilakukan :…………………………………................................................................. Mohon dilakukan penanganan lebih lanjut. Demikian disampaikan dan sekiranya hasil tindak lanjut dapat disampaikan kepada kami untuk penatalaksanaan berikutnya. Terima Kasih ………………….., …/…/20… Yang merujuk,

(Nama dan TTD) .

RUJUKAN POSBINDU PTM

Posbindu PTM

Puskesmas

Layanan Deteksi Dini, Monitoring dan Konseling serta Rujukan Sesuai Kriteria

Puskesmas PTM

Layanan Rujukan dari Masyarakat untuk Tata Laksana FR dan PTM terbatas

Layanan Rujukan dari Masyarakat dan Puskesmas lainnya Untuk Tatalaksana FR dan PTM Terintegrasi

Layanan Rujukan Balik (feed back)

RS

DOKUMENTASI HASIL KEGIATAN

PERKEMBANGAN JUMLAH POSBINDU PTM DI JAWA TENGAH TAHUN 2010 – TW III 2016 1400

1296

1200

1069 947

1000 800

720

549

600

567

384

400

329

200

179

200 14 22

35 35

35

35 35

55

96 109

55

96

246

246

109

55 77

109

0 kab/kota

puskemas

Sumber data : Website Surveilans FR PTM

desa

Posbindu

DISTRIBUSI POSBINDU PTM PER KAB/KOTA DI JAWA TENGAH TH 2010 S/D TW III 2016 140

Total Posbindu : 1.296 120

100

116

92 87

80 68 66 60

40

20

52 51

47 42 42 40 39 37 36 34 33 32 30 30 29 28 26 26 24 22 21 21 20 19 19 19

16 16

12 4

0

JML POSBINDU PTM

PROSENTASE DESA YANG SUDAH MEMILIKI POSBINDU PTM DI KAB/KOTA DI JAWA TENGAH TH 2010 S/D TW III 2016 120.00

Target th 2016 : 20% Capaian Jateng : 12,46%

100.00

100.00 90.91

80.00

60.00

40.00

20.00

35.3234.04 31.38 31.38 23.5322.16 20.9019.21 18.7317.6017.36 14.6314.3613.90 12.1411.5411.4511.3610.5610.47 9.52 8.65 8.26 7.72 7.66 7.14 6.45 6.43 5.67 5.19 5.11 3.60

0.00

% DESA DG POSBINDU

0.81

PELAKSANAAN POSBINDU PTM

Kab. Pekalongan

Kab. Blora

Dinkes kab/kota

Kab. Kudus

Kab. Purbalingga

SMA Ajibarang Banyumas

Dinkes Kab. Sukoharjo

Kepolisian Kab. Banyumas

Kejaksaan Kab. Purbalingga

Pertamina Kab. Cilacap

RS Budi Rahayu Kt Pekalongan

Kec. Argomulyo Salatiga

Kec. Tingkir Salatiga

Dinkes Kt Pekalongan

PENUTUP

PERUBAHAN POLA HIDUP

Malas bergerak

Aktif bergerak

Makanan kalori 

Latihan fisik

Makanan serat , pola Kelola stress makan seimbang Stress berlebihan

Paparan berbahaya

vs

Proteksi diri

63

PENINGKATAN GAYA HIDUP SEHAT DENGAN PERILAKU CERDIK DAN PATUH P A T

Promosi kesehatan untuk berperilaku CERDIK dalam mengatasi PTM dan mengimplementasikan dalam Posbindu PTM

Periksa Kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter Atasi Penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur

Tetap diet sehat dengan gizi seimbang,

U

Upayakan beraktivitas fisik dengan aman,

H

Hindari rokok, alkohol dan zat karsinogenik lainnya

Program Patuh bagi yang sudah menyandang PTM diselenggarakan agar mereka rajin kontrol dan minum obat 64

PTM akan berangsur mengalami penurunan dengan intervensi faktor risiko bersama melalui POSBINDU

Related Documents


More Documents from "Rizki Firdiyansyah"