Pengantar Pbg Makalah.docx

  • Uploaded by: Yustika Malaika Cornelia Armelia
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pengantar Pbg Makalah.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,884
  • Pages: 11
Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Indralaya,

Januari

2019

Penyusun

i

Daftar Isi Kata Pengantar.............................................................................................................. i Daftar Isi ....................................................................................................................... ii BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1 1.3 Tujuan ......................................................................................................... 1 BAB 2 Pembahasan ...................................................................................................... 2 2.1 Pengolahan Bahan Galian (Mineral Dressing) ........................................... 2 2.2 Manfaat Pengolahan Bahan Galian ............................................................ 2 2.3 Tahapan Pengolahan Bahan Galian ............................................................ 3 BAB 3 PENUTUP ........................................................................................................ 8 3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 8 3.2 Saran ........................................................................................................... 8 Daftar Pustaka

ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini umumnya endapan bahan galian yang ditemukan di alam sudah jarang yang mempunyai mutu atau kadar mineral berharga yang tinggi dan siap untuk dilebur atau dimanfaatkan. Oleh sebab itu bahan galian tersebut perlu menjalani pengolahan bahan galian (PBG) agar mutu atau kadarnya dapat ditingkatkan sampai memenuhi kriteria pemasaran atau peleburan. Pengolahan bahan galian adalah suatu proses pemisahan mineral berharga secara ekonomis berdasarkan teknologi yang ada sekarang. Berdasarkan tahapan proses, pengolahan bahan galian dapat dibagi menjadi tiga tahapan proses, yaitu Tahap Preparasi, Tahap Pemisahan, dan Tahap Dewatering. Kegiatan pengolahan bahan galian ini bertujuan untuk membebaskan dan memisahkan mineral berharga dari mineral yang tidak berharga atau mineral pengotor sehingga setelah dilakukan proses pengolahan bahan galian dihasilkan konsentrat yang bernilai tinggi dan tailing yang tidak berharga. Metode pengolahan bahan galian yang dipakai bermacam-macam tergantung dari sifat kimia, sifat fisika, sifat mekanik dari mineral itu sendiri.

1.2 Rumusan Masalah 1. Apa itu pengolahan bahan galian ? 2. Apa manfaat dari pengolahan bahan galian? 3. Apa saja tahapan pengolahan bahan galian?

1.3 Tujuan 1. Dapat mengetahui apa itu pengolahan bahan galian 2. Mengetahui manfaat dari pengolahan bahan galian 3. Mengetahui tahapan pengolahan bahan galian

1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengolahan Bahan Galian (Mineral Dressing) Pengolahan Bahan galian atau Mineral Dressing adalah istilah umum yang biasa dipergunakan untuk proses pengolahan semua jenis bahan galian/mineral yang berasal dari endapan-endapan alam pada kulit bumi, untuk dipisahkan menjadi produk-produk berupa satu macam atau lebih mineral berharga dan sisanya dianggap sebagai mineral kurang berharga, yang terdapat bersama-sama dalam alam. Dengan demikian istilah Mineral Dressing dapat juga meliputi :

1. Mineral Dressing, yaitu proses pengolahan bahan galian anorganik secara mekanis tanpa merubah sifat-sifat kimia dan fisik dari mineral-mineral tersebut atau perubahan hanya sebagian dari sifat fisik mineral tersebut.

2. Extractive Metallurgy, juga merupakan pengolahan bahan galian aborganik, tetapi dalam prosesnya mineral-mineral tersebut mengalami perubahan seluruhnya atau sebagian dari sifat kimia dan fisik mineral-mineral tersebut.

3. Fuel Technology, yaitu proses pengolahan bahan galian organic dimana dalam prosesnya mengalami perubahan seluruhnya atau sebagian dari sifat kimia dan fisik mineral-mineral tersebut. 2.2 Manfaat Pengolahan Bahan Galian Dengan melakukan Pengolahan Bahan Galian ini didapat beberapa keuntungan, antara lain : 1. Mengurangi ongkos transport dari lokasi penambangan ke pabrik peleburan, karena sebagian dari waste telah terbuang selama proses ore dressing, dan juga kadar bijih telah ditingkatkan. 2. Mengurangi jumlah flux yang ditambahkan dalam peleburan, serta mengurangi metal yang hilang bersama slag. 3. Mereduksi ongkos keseluruhan dalam peleburan, karena jumlah tonase yang dileburkan lebih sedikit. 4. Bila dilakukan pengolahan akan menghasilkan konsentrat yang mempunyai kadar mineral berharga relatif tinggi, sehingga lebih memudahkan untuk diambil metalnya.

2

5. Bila konsentratnya mengandung lebih dari satu mineral berharga, maka ada kemungkinan dapat diambil logam yang lain sebagai hasil sampingan.

2.3 Tahapan Pengolahan Bahan Galian 1. KOMINUSI ATAU REDUKSI UKURAN (COMMINUTION) Kominusi atau pengecilan ukuran merupakan tahap awal dalam proses PBG yang bertujuan untuk : 1. Membebaskan / meliberasi (to liberate) mineral berharga dari material pengotornya. 2. Menghasilkan ukuran dan bentuk partikel yang sesuai dengan kebutuhan pada proses berikutnya. 3. Memperluas permukaan partikel agar dapat mempercepat kontak dengan zat lain, misalnya reagen flotasi. Kominusi ada 2 (dua) macam, yaitu : 1. Peremukan / pemecahan (crushing) 2. Penggerusan / penghalusan (grinding)

2. PEMISAHAN BERDASARKAN UKURAN (SIZING) Setelah bahan galian atau bijih diremuk dan digerus, maka akan diperoleh bermacam-macam ukuran partikel. Oleh sebab itu harus dilakukan pemisahan berdasarkan ukuran partikel agar sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan pada proses pengolahan yang berikutnya. 1. Pengayakan / Penyaringan (Screening / Sieving) Pengayakan atau penyaringan adalah proses pemisahan secara mekanik berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Pengayakan (screening) dipakai dalam skala

industri,

sedangkan

penyaringan

(sieving)

dipakai

untuk

skala

laboratorium. Produk dari proses pengayakan/penyaringan ada 2 (dua), yaitu : - Ukuran lebih besar daripada ukuran lubang-lubang ayakan (oversize). - Ukuran yang lebih kecil daripada ukuran lubang-lubang ayakan (undersize).

3. PENINGKATAN KADAR ATAU KONSENTRASI (CONCENTRATION) 3

Agar bahan galian yang mutu atau kadarnya rendah (marginal) dapat diolah lebih lanjut, yaitu diambil (di-ekstrak) logamnya, maka kadar bahan galian itu harus ditingkatkan dengan proses konsentrasi. Sifat-sifat fisik mineral yang dapat dimanfaatkan dalam proses konsentrasi adalah : -

Perbedaan berat jenis atau kerapatan untuk proses konsentrasi gravitasi dan media berat.

-

Perbedaan sifat kelistrikan untuk proses konsentrasi elektrostatik.

-

Perbedaan sifat kemagnetan untuk proses konsentrasi magnetik.

-

Perbedaan sifat permukaan partikel untuk proses flotasi.

Proses peningkatan kadar itu ada bermacam-macam, antara lain : a. Pemilahan (Sorting) Bila ukuran bongkahnya cukup besar, maka pemisahan dilakukan dengan tangan (manual), artinya yang terlihat bukan mineral berharga dipisahkan untuk dibuang. b. Konsentrasi Gravitasi (Gravity Concentration) Yaitu pemisahan mineral berdasarkan perbedaan berat jenis dalam suatu media fluida, jadi sebenarnya juga memanfaatkan perbedaan kecepatan pengendapan mineral-mineral yang ada.

Ada 3 (tiga) cara pemisahan secara gravitasi bila dilihat dari segi gerakan fluidanya, yaitu : -

Fluida tenang, contoh dense medium separation (DMS) atau heavy medium separation (HMS).

-

Aliran fluida horisontal, contoh sluice box, shaking table dan spiral concentration.

-

Aliran fluida vertikal, contoh jengkek (jig).

Produk dari proses konsentrasi gravitasi ada 3 (tiga), yaitu : -

Konsentrat (concentrate) yang terdiri dari kumpulan mineral berharga dengan kadar tinggi.

-

Amang (middling) yaitu konsentrat yang masih kotor.

4

-

Ampas (tailing) yang terdiri dari mineral-mineral pengotor yang harus dibuang.

Peralatan konsentrasi gravitasi yang banyak dipakai adalah : 1. Jengkek (jig) dengan bermacam-macam rekacipta (design). 2. Meja goyang (shaking table). 3. Konsentrator spiral (Humprey spiral concentrator). 4. Palong / sakan (sluice box). 4. PENGURANGAN KADAR AIR / PENGAWA-AIRAN (DEWATERING) Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi kandungan air yang ada pada konsentrat yang diperoleh dengan proses basah, misalnya proses konsentrasi gravitasi dan flotasi. Cara-cara pengawa-airan ini ada 3 (tiga), yaitu : 1. Cara Pengentalan / Pemekatan (Thickening) Konsentrat yang berupa lumpur dimasukkan ke dalam bejana bulat. Bagian yang pekat mengendap ke bawah disebut underflow, sedangkan bagian yang encer atau airnya mengalir di bagian atas disebut overflow. Kedua produk itu dikeluarkan secara terus menerus (continuous). Peralatan yang biasa dipakai adalah : 1. Rake thickener. 2. Deep cone thickener. 3. Free flow thickener.

2. Cara Penapisan / Pengawa-airan (Filtration) Dengan cara pengentalan kadar airnya masih cukup tinggi, maka bagian yang pekat dari pengentalan dimasukkan ke penapis yang disertai dengan pengisapan, sehingga jumlah air yang terisap akan banyak. Dengan demikian akan dapat dipisahkan padatan dari airnya. Peralatan yang dipakai adalah : - Vacuum (suction) filters yang terdiri dari : - intermitten, misalnya Moore leaf filter. - Continuous ada beberapa tipe, yaitu :

5

1. Bentuk silindris / tromol (drum type), misalnya : Oliver filter, Dorrco filter. 2. Bentuk cakram (disk type) berputar, contohnya : American filter. 3. Bentuk lembaran berputar (revolving leaf type), contohnya : Oliver filter. 4. Bentuk meja (desk type), misalnya : Caldecott sand table filter. - Pressure filter, misalnya : 1. Merrill plate and frame filter 2. Kelly pressure filter 3. Burt revolving filter

3. Pengeringan (Drying) Yaitu proses untuk membuang seluruh kandung air dari padatan yang berasal dari konsentrat dengan cara penguapan (evaporization / evaporation). Peralatan atau cara yang dipakai ada bermacam-macam, yaitu : 1. Hearth type drying/air dried/air baked, yaitu pengeringan yang dilakukan di atas lantai oleh sinar matahari dan harus sering diaduk (dibolak-balik). 2. Shaft drier, ada dua macam, yaitu : - tower drier, material (mineral) yang basah dijatuhkan di dalam saluran silindris vertikal yang dialiri udara panas (80o – 100o). - rotary drier, material yang basah dialirkan ke dalam silinder panjang yang diputar pada posisi agak miring dan dialiri udara panas yang berlawanan arah. - Film type drier (atmospheric drum drier) ; silinder baja yang di dalamnya dialiri uap air (steam). Jarang dipakai. - Spray drier, material halus yang basah dan disemburkan ke dalam ruangan panas ; material yang kering akan terkumpul di bagian bawah ruangan. Cara ini juga jarang dipakai.

5. PENANGANAN MATERIAL (MATERIAL HANDLING) Bahan galian (mineral/bijih) yang mengalami PBG harus ditangani dengan cepat dan seksama, baik yang berupa konsentrat basah dan kering maupun yang berbentuk ampas (tailing). a. Penanganan Material Padat Kering (Dry Solid Handling) 6

Bila masih berupa bahan galian hasil penambangan (ROM), maka harus ditumpuk di tempat yang sudah ditentukan yang di sekelilingnya telah dilengkapi dengan saluran penyaliran (drainage system). Tetapi jika sudah berupa konsentrat, maka harus disimpan di dalam gudang yang tertutup sebelum sempat diproses lebih lanjut.

b. Penanganan Lumpur (Slurry Handling) Bila lumpur itu sudah mengandung mineral berharga yang kadarnya tinggi, maka dapat segera dimasukkan ke pemekat (thickener) atau penapis (filter). Jika masih agak kotor (middling), maka harus diproses dengan alat khusus yang sesuai.

c. Penanganan / Pembuangan Ampas (Tailing Disposal) Kegiatan ini yang paling sulit penanganannya karena : 1. Jumlahnya (volumenya) sangat banyak, antara 70% – 90% dari material yang ditambang. 2. Kadang-kadang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B-3). 3. Sulit mencarikan lahan yang cocok untuk menimbun ampas bila metode penambangan timbun-balik (back fill mining method) tak dapat segera dilakukan, sehingga kadang-kadang harus dibuatkan kolam pengendap. Oleh sebab itu pembuangan ampas ini seringkali menjadi komponen kegiatan penambangan yang meminta pemikiran khusus sepanjang umur tambang.

7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Pengolahan bahan galian merupakan proses pemisahan mineral berharga dan

mineral tidak berharga, yang dilakukan secara mekanis sehingga akan

mengahasilkan produk yang kaya mineral berharga (konsentrat). Proses pemsiahan ini didasarkan atas sifat fisik mineral maupun sifat kimia fisika permukaan mineral. Dengan melakukan pengolahan bahan galian diharapkan akan didapatkan beberapa keuntungan baik secara ekonomis maupun teknis, antara lain: 1. Secara ekonomis -

Mengurangi ongkos angkut tiap ton logam dari lokasi penambangan ke pabrik peleburan karena sebagaian mineral tidak berharga telah terbuang selama proses pengolahan dan kadat bijih telah ditingkatkan.

-

Mengurangi jumlah flux yang ditambahkan dalam peleburan serta mengurangi metal yang hilang bersama slag

-

Menurunkan biaya peleburan tiap ton logam yang dihasilkan.

2. Secara teknis -

Bila dilakukan pengolahan akan menghasilkan konsentrat yang mempunyai kadar mineral berharga relatif tinggi, sehingga lebih memudahkan untuk diambil metalnya.

-

Adanya kemungkinan konsentrat mengandung lebih dari satu mineral berharga maka ada kemungkinannya dapat diambil logam lain sebagai sampingan.

Dalam pengolahan bahan galian dilakukan dalam tiga tahapan utama yaitu Preparasi, Konsentrasi dan Dewatering.

3.2 Saran Adapun saran yang penyusun sampaikan yaitu semoga apa yang telah dijelaskan seperti yang ada di makalah dapat menambah wawasan dan bisa diaplikasikan nantinya.

8

DAFTAR PUSTAKA

https://tambangunhas.wordpress.com/tag/pengolahan-bahan-galian/ http://mheea-nck.blogspot.co.id/2010/04/pengolahan-bahan-galian_19.html Opi, 2012.”Makalah Pengolahan Bahan Galian”, Blogspot.com Nurhakim, 2012. “Dasar-Dasar Pengolahan Bahan Galian”, Zoomshare.com Santoso, Heru, 2012. “Bahan Galian Industri”, Blogspot.com Denso, 2012.”Pengolahan Bahan Galian”, Wordpress.com

9

Related Documents

Pengantar Pbg Makalah.docx
December 2019 13
Pbg
May 2020 3
Pbg Kain.docx
June 2020 4
Pengantar
December 2019 56
Pengantar
April 2020 42

More Documents from "prayatno"

Pengantar Pbg Makalah.docx
December 2019 13
1.docx
December 2019 8
Praktikum 3.docx
December 2019 10
2.docx
December 2019 11
Tugas Analisis 1.docx
October 2019 11