TAHAP PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
KOMINUSI (Ukuran & Bentuk)
SIZING Pemisahan berdasarkan ukuran
KONSENTRASI
DEWATERING
Membebaskan mineral
• • • •
Crushing : > 1/20 inchi (jaw, Gyratory, roll, rotary, impact : > 25mm Grinding : < 1/20 inchi (Ball mill dan Roll Mill : < 25 mm
SCREEN/Sieving CLASSIFIER
gC, flt, hts, ms, slbox, ion exc, dms
• • •
Thickening : 50 – 60 % S Filtering : 60 – 80 % S Drying : 90 – 100% S
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES KOMINUSI : • • • • • •
UKURAN BIJIH KEADAAN BIJIH KETERSEDIAAN AIR PROSES BERIKUTNYA : WET OR DRY KOROSI DAN LINING REAKSI ANTARA MATERIAL DENGAN AIR
Jaw Chrusher Kapasitas Crusher menurut Taggart :
T = 0,6 L. S T = kapasitas (ton/jam) L = Panjang lubang penerimaan (inchi) S = Lebar lubang pengeluaran (inchi)
L α s
Kapasitas Jaw Relatif Besar, untuk sebuah peremuk yg mempunyai lubang penerima umpan : 48 “ x 42” dapat mereduksi sampai 6” atau lebih halus lagi, mempunyai kapasitas 4000 ton/hari Kapasitas Jaw crusher dipengaruhi : • Gravitasi (SG) • Kekerasan, • Keliatan • Sifat permukaan • Struktur dari material dan • Kelengasan (MC)
Hubungan Kapasitas, RR dan Ukuran Umpan dari Jaw Ukuran Feed (inchi) 3,000 – 4,000– 2,000
RR 8,9
Relatif ton Tiap Jam 100
6,7
170
3,000– 1,000 2,000– 0,500
4,4
182
2,2
232
1,000– 0,125 0,500
1,1
419
Jika RR semakin besar maka kapasitas peremuk menjadi semakin kecil . RR dapat diperbesar dengan cara memperkecil jarak pada throat (set)
Hubungan Kapasitas, RR dan Ukuran Umpan dari Jaw (dari ukuran bermacam-macam) Ukura n (inchi)
Ukuran minimu (inchi)
Ton
Ukuran Maksimu (Inchi)
RPM
HP
Berat
15x10
1.5
7
21
235
15
1000
24x15
2.25
22
60
215
27000
36x24
3.00
45
110
Turun
Naik Naik
42x40
4.50
90
190
48x36
4.50
110
225
84x56
8.0
360
630
84x60
8.0
360
630
84x66
9.0
420
630
Potensi
Bahan tambang
Pengolahan bahan galian
Sifat/Karaktristik
FISIK Colour Hardness Tekstur Struktur Brittlnees Surface tension Conductivity Sifat kemagnetan Spesific Gravity
Kimia Ion exchange Peruraian Sintesa Titrasi AAS
Teknik Pengolahan Bahan galian Bijih/ore Logam • Kominusi • Konsentrasi • Ekstraksi • purifikasi
Kualitas/mutu bahan bahan galian SNI
Non logam 2. Kominusi 3. Konsentrasi 4. Aktivasi 5. kalsinasi
-Bhn Industri -Bangunan/ornamen
Bernilai ekonomi 1. 2. 3.
Bijih oksida: F2O3 Bijih sulfida Bijih kompleks
SnO2 ZnS CuFe2S
Pemanfaatan Bahan galian
standarisasi CuO Cu2S
AuTeCuTi FeTiO2
Grinding Mill Untuk menghasilkan ukuran kecil dengan efisiensi dan produktivitas tinggi maka % solid perlu tinggi = 70% - 80% solid
HUBUNGAN TERTUTUP & TERBUKA ORE
ORE
ORE
CRUSHER
CRUSHER
CRUSHER
SCREEN
SCREEN
SCREEN
P-
P-
P+
P+ P+
CL
crusher
UNV ORE
Ball Mill
Classifier
P+
OV
B
A
ORE
ORE 100 mm UN
Circulating Load
Ball Mill
OV -100#
A. B.
Class -48#
Mill -48#+100#
OV
Class
UV
Ball Mill
Bijih mengandung sedikit produkta yg berukuran memenuhi syarat Bijih mengandung cukup banyak produkta yang ukurannya memenuhi syarat, bijih dimasukkan klasifier agar tidak mengalami over grinding
CL = jumlah berat material yang dikembalikan dari classifier ke mill (secara kering)
CL Ratio =
CL Bijih
X 100%
STAGE GRINDING : penting sekali khususnya Dalam proses flotasi yaitu untuk mendapatkan Produkta yang berukuran halus - Single Stage - Double Stage
DIFERENTIAL GRINDING Yaitu suatu bijih terdiri dari bermacam-macam mineral Contoh : Bijih galena + silika : oleh karena itu masing2 mineral mempunyai kekerasan MOHS yang berbeda emas
UN
Bijih
Jig dipasang agar emas tidak Mengalami overgrinding Class
Ball Mill Jig
ShT
OV
BATCH GRINDING Yaitu grinding yg biasanya dilakukan dilaboratorium Contoh : suatu bijih di grinding selama 5 menit, padahal mungkin waktu 3 menit sudah terebntuk ukuran yg sesuai Batch grinding tidak efisien karena pasti terjadi overgrinding untuk mengurangi overgrinding adalah dengan mempertinggi circulating load