PENGANTAR BISNIS WARUNG’S ABAS
DisusunOleh : LaluWirezaPrajanegara (A1C117044) Linda YunitaSari (A1C117048) Muhammad HabibHusnan (A1C117054) Ni Made Sri Windari (A1C117062)
TAHUN AJARAN 2018 UNIVERSITAS MATARAM FAKULTAS EKONOMI&BISNIS
Kata Pengatar Puji syukur kehadirat Tuhan YME atas segala rahmatnya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai.Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi, pikiran dan tenaganya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembacanya, untuk ke depannya kami berharap dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Mataram, 28 November 2018
DAFTAR ISI Kata Pengantar..................................................................................................................... Daftar Isi...............................................................................................................................i BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................ii A. Latar Belakang..........................................................................................................ii B. Rumusan Masalah.....................................................................................................ii BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................1 BAB II PENUTUP...............................................................................................................2 A. Kesimpulan...............................................................................................................2 B. Lampiran...................................................................................................................2 DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................3
i
PENDAHULUAN A. LatarBelakang Bisnis usaha kuliner di Indonesia semakin hari semakin diminati dengan melihat semakin banyak nya masyarakat yang gemar memburu aneka menu makanan baik makanan tradisonal, nasional dan internasional. Hal tersebut dibuktikan dengan semakin banyakanya usaha kuliner yang berdiri dari waktu dan tentunya dengan penawaran menu andalan masingmasing. Pada masa kini kebutuhan akan makanan dan sebagaimana dijelaskan dalam Teori Kebutuhan Maslow, melainkan sudah menjadi tren di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, langkah yang diambil oleh pengusaha bisnis kuliner pada saa tini yang dinilai efektif dalam hal menciptakan ketertarikan dan kepuasaan konsumen adalah menciptakan strategi experiential marketing. Melalui experiental marketing tersebut diharapkan dapat menciptakan nilai yang dipersepsikan konsumen, dengan harapan nilai yang dipersepsikan adalah baik yang pada akhirnyadapat memuaskan konsumen. Jadi konsumen memiliki penilaian tersendiri atas pengalaman yang diterima selama makan dan minuman direstoran tersebut. Menciptakan experiential marketing yang berkesan dan tidak terlupakan bagi konsumen adalah tugas bagi pengusaha bisnis kuliner. Menciptakan kepuasan konsumen adalah hal yang lumrah dilakukan oleh perusahaan manapun, baik tujaan saat dagang. Meraih kepuasan konsumen tidak pernah berhenti dilakukan walaupun sudah sangat yakin akan kepuasan dan fasilitas serta pelayanan yang diteima. B. RumusanMasalah 1. 2. 3. 4.
Apa saja pengaruh dari Lingkungan Bisnis untuk usaha anda? Bentuk usaha seperti apa yang anda pilih? Bagaimana manajemen berpengaruh terhadap bisnis anda? Bagaimana Laporan Keuangan usaha binis yang anda?
ii
PEMBAHASAN
LINGKUNGAN BISNIS
Lingkungan bisnis adalah segala sesuatu yang mempengaruhi aktivitas bisnis dalam suatu lembaga organisasi atau perusahaan/usaha kecil. Faktor – faktor yang mempengaruhi tersebut tidak hanya di dalam perusahaan (intern), namun juga dari luar (ekstern). Lingkungan bisnis diklasifikasikan menjadi 2 macam, yaitu : Lingkungan Internal Segala sesuatu di dalam orgnisasi / perusahaan yang akan mempengaruhi organisasi / perusahaan tersebut. Pada usahaWarungs Abas, kami dapat mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi lingkungan internal usahanya, yaitu; Tenaga kerja (Man) Tenaga Kerja (Man)/Karyawan, diusaha Warung’s Abas ini hanya ada 1 karyawan yang dimiliki dan dapat dikatakan karyawan tersebut adalah Asisten Koki dan bisa juga menjadi pelayan dan lain-lain. Dikarenakan usaha yang didirikan oleh Agung Baskara (Owner) hanya baru berjalan 2 bulan. Modal (Money) Untuk modal yang dikeluarkan untuk melalui usaha tersebut berkisar Rp. 45.000.000,. dan itu sudah termasuk dalam pengeluaran bersihnnya. Material / bahan baku (Material) Untuk bahan baku sendiri, Warung’s Abas lebih memilih di Trnasmart untuk bahan baku Ayamnya karena di tempat tersebut harga yang ditawarkan lebih murah dibandingkan dengan pasar, namun selebihnya Warung’s Abas bahan baku & bahan penolong ia memilih pasar tradisional untuk membeli sebgaian kebutuhannya. Peralatan/perlengkapanproduksi (Machine) Untuk peralatan yang digunakan oleh Warung’s Abas memproduksi makanannya ada 15 peralatannya yang berbeda-beda jenis dan kegunaannya tentunya. Pasar(Market) Untuk Warung’s Abas sendiri, tujuan pasarnya adalah seluruh kalangan maupun tua atau pun muda dan dari seluruh kalangan menengah atas maupun menengah bawah. Lingkungan Eksternal Dikarenakan Warung’s Abas adalah UKM maka, kami menggunakan lingkungan mikro dimana lingkungan mikro tersebut memiliki pengaruh langsung terhadap kegiatan usaha seperti : Pemasok/supplier, dimana owner nya lebih memilih dua market/pasar yakni tradisonal dan supermarket
1
Perantara, untuk dalam memenuhi bahan penolong seperti gas owner tersebut memiliki langganan distributor untuk membeli gas agar lebih murah. Teknologi, dikarena zaman yang semakin canggih Warung’s Abas sudah mendaftarkan menu makannya melalui Aplikasi Grab. Sehingga dapat membantu mempromosikan usahanya tersebut.
Bentuk Usaha
Bentuk-bentuk perusahaan/usaha yang ada di Indonesia, yang terpenting diantaranya adalah: a. b. c. d. e. f. g.
Perusahaan Perseorangan Persekutuan dengan Firma Persekutuan Komanditer Perseroan Terbatas Koperasi Perusahaan Negara Perusahaan Daerah
Di antara bentuk badan usaha diatas , yang kami pilih untuk mengobservasi yaitu usaha perseorangan atau UKM (Usaha Kecil Menegah), dimana yang dimiliki oleh satu orang dan modal yang diperoleh juga dari satu orang tersebut sehingga dari segi keputusan perencanaan dan pengendalian usaha tersebut dikelola oleh satu orang. Maka dari itu UKM yang kami observasi ialah Warung’s Abas di mana warung tersebut di miliki oleh Agung Baskara dan modal yang digunakan berasal dari kedua orang tua, dan dialah yang mengelola usaha tersebut. Alasan Agung Baskara memilih usaha perseorangan dikarenakan lebih mudah untuk melakukan kegiatan usaha sendiri tanpa ada bantuan orang lain. Walau pun untuk membangun sebuah usahanya Agung Baskara memiliki Tim namun modal tetap satu.
Manajemen -Manajemen Manajemen dan Organisasi Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengendalian,pengelolaan sumber dayasumber daya untuk mencapai tujuan efektif dan efisien. Sehingga Fungsi manajemen pada umumnya ada 4, dalam UKM Warung’s Abas tersebut: 1. Perencanaan (Planning), awal mula dirikannya usaha tersebut berawal dari melihat pedagang kaki lima yang banyak jualan dipinggir jalan sehingga Agung Baskara memiliki sebuah ide untuk membangun sebuah usaha kaki lima namun dengan model zaman sekarang dimana tempatnya nyaman dan bersih. Sehingga Agung Baskara merencanakan sebuah usaha tersebut dan menamakan usahanya yaitu Warung’s Abas. Dimana oprasional kegiatan usahanya buka dari Senin-Sabtu mulai pukul 11.00-22.00 wita 2. Organisasi, untuk membuat sebuah usaha Agung tidak sendiri ia menyusun sebuah Tim untuk membuat stategi dalam membangun sebuah usahanya dimulai dari tempat/lokasi, model interior hingga menu makannya.
1
3. Pengarahan(Acomundasi), dikarenakan usaha Agung Baskara baru berjalan 2 bulan maka ia hanya memperkerjakan satu karyawan dengan catatan harus bertanggung jawab atas segala kinerjanya saat bekerja dan dapat di dalam bawah tekanan. 4. Pengendalian(Controlling), Agung sendiri melakukan pengawasan atau kontroling mulai awal dibukanya usaha hingga usaha tersebut tutup. Maksudnya disini ialah agung sendiri mengawasi 24jam ditempat. Manajemen SDM (Sumber Daya Manusia) Dalam pengembangan Sumber Daya Manusia yang dilakukan oleh Usaha Agung Baskara ini dalam memperoleh pegawai tidak memiliki kriteria tertentu asalkan dapat bertanggung jawab dan jujur terhadap setiap pekerjaan yang dikerjakan dalam usaha tersebut. Selanjutnya Agung Baskara juga berpendapat untuk memajukan karyawan agar dapat betah bekerja di tempatnya ia memiliki sistem saling keterbukaan. Jika si karyawan memerlukan uang sebelum hari gajian maka agung akan memberikan uang tersebut sesuai kebutuhannya namun dalam catatan alasan tersebut logis dan masuk akan dengan bukti yang nyata. Sehingga tidak saling merugikan satu dengan yang lainnya. Selain itu Agung baskara memenga teguh sikap saling menghargai antara sesama karyawan. Dan tidak membeda-bedakan antara satu dengan yang lain.
Manajemen Pemasaran Untuk memulai sebuah usaha, Agung Baskara sudah memikirkan bahkan mensurvei sebuah kebutuhan dari konsumen sehingga ia memutuskan usaha kuliner dikarenakan makanan pasti selalu dicari oleh semua kalangan. Maka dari itu ia memilih kuliner Nasi Goreng dikarenakan banyak peminatnya. Sehingga pemasaran yang dapat kami liat dari suatu produk dihasilkan tersebut ialah : 1. Produknya, Konvenien dimana banyak orang yang menyukai dan mudah di dapatkan. Maka usaha kulinernya terfokus pada Nasi Goreng 2. Harga, harga yang di jual Rp.17.000,. mengapa harus Rp.17.000,.? karena harga tersebut ia anggap sebagai harga standar dan dapat dibeli oleh seluruh kalangan termasuk anak kosan. 3. Tempat/distribusi, lokasi yang dipilih yaitu 100 meter dari GOR garuda bulu tangkis, tempat ini menurutnya sangat strategis karena banyak sekali anak-anak muda yang berlalu lalang dan di himpit oleh berbagai rumah kos-kosan. 4. Promosi, untuk promosi sendiri ia memberikan diskon pada para mahasiswa yang membawa KTP ke tempat usahanya.
1
Manajemen Oprasi dan Produksi Dalam usaha Agung Baskara kemampuan untuk memproduksi sebuah makanan yaitu nasi goreng dalam per harinya 15 porsi dengan begitu terget yang diinginkan untuk mencapai BEP akan lebih cepat sehingga tujuan dari usahanya dapat tercapai. Dengan begitu agung dapat mengembangkan usahanya.
Manajemen Keuangan Dalam sebuah usaha peran manajemen sangat penting, terutama manajemen keuangan dimana sebuah usaha ditantang dalam mengatur keuangan agar dapat efektif dan efisien. Maka dari itu kami memilih menggunakan perhitungan ROA (Retrun On Asset). Dimana ROA tersebut dapat kami hitung melalui berapa banyak laba bersih setelah pajak yang diperoleh oleh total aset yang dimilikinya. Rumus dari ROA Laba Bersih Setelah Pajak x 100% Total Asset sehingga,
=
= 8.684.000 x 100% 45.000.000 = 0,193 Artinya, kemampuan usaha Warung’s Abas dalam setiap Rp.1,00 asetnya yang digunakan hanya mampu menghasilkan Rp.0,193 laba bersih atau 1,93% dari total aset yang digunakan.
1
Penerapan Akuntansi Dalam Kegiatan Bisnis HARGA POKOK PRODUKSI Nama Akun
Biaya Bahan Baku
Item
Banyak
Harga per satuan
Total
Ayam
3kg
36.000
432.000
beras
5 kg
54.000
1.080.000
udang
5kg
70.000
1.400.000 2.912.000
Biaya Bahan Penolong
23.000
Minyak
2 liter
Gas
3kg
Bumbu Nasgor
3 toples
Karyawan
1 karyawan
750.000
Ower
1 pemilik
1.500.000
18.000 100.000
92.000 72.000 1.200.000 1.364.000
Biaya Tenaga Kerja
750.000 1.500.000 2.250.000
Total Keseluruhan
6.526.000
HARGA POKOK PENJUALAAN
Pesediaan Awal
Modal awal
Harga satuan
Total
45.000.000
45.000.000
Total
Produksi
Persediaan Akhir
45.000.000
Gas 3 kg Minyak 2 liter
18.000
72.000
23.000
92.000
Listrik & Air
100.000
400.000
Total Sisa Persediaan
564.000 -
1
44.436.000
PENCATATAN TRANSAKSI Transaksi Pembelian No Tanggal Daftar Belanja 05 Oktober 1 2018 Ayam
2
Item
Total
3kg
432.000
Udang
5kg
1.080.000
Beras
5kg
1.400.000
Gas
3kg
72.000
Minyak
2 liter
92.000
Bumbu Nasgor
3 Toples
1.200.000
Perlengkapan
8 item
5.000.000
3kg
432.000
Udang
5kg
1.080.000
Beras
5kg
1.400.000
Gas
3kg
72.000
Minyak
2liter
92.000
Bumbu Nasgor
3 Toples
1.200.000
07 november 2018 Ayam
Sub Total
Transaksi Penjualan No Tanggal 1 27 november 2018
13.552.000,00
Daftar Penjualan
Item
Total
Nasi Goreng Special
900
15.300.000
1
LABA RUGI Penjualan Perhitungan HPP : Pembelian Persediaan Akhir HPP Laba Bruto Beban Usaha : Beban Karyawan Beban Sewa Gedung Beban LAT Beban Lain-Lain
NERACA ASET Aset Lancar :
Perlengkapan Total Aset Lancar
15.300.000
Rp Rp
30.884.000 15.584.000
Rp
4.500.000
Rp Rp Rp Rp Rp
2.000.000 400.000 6.900.000 8.684.000
Rp 13.552.000 Rp 44.436.000
Laba Bersih
Kas Persediaan Bahan Baku
Rp
KEWAJIBAN DAN EQUITAS Kewajiban Lancar : Rp 31.448.000 Rp 8.552.000 Rp 5.000.000 Rp 45.000.000
Aset Tetap : Total Aset Tetap
Total Kewajiban Lancar
Kewajiban Tetap : Total Kewajiban Tetap Total Kewajiban Equitas
Total Aset
45.000.000
Modal Akhir
Rp 45.000.000
Total Equitas
Rp 45.000.000
Total Kewajiban & Equitas
Rp 45.000.000
1
PENUTUP A. KESIMPULAN Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu,komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Maka dari itu bisnis memiliki berbagai ragam bisnis salah satunya bisnis kuliner. Bisnis usaha kuliner di Indonesia semakin hari semakin diminati dengan melihat semakin banyak nya masyarakat yang gemar memburu aneka menu makanan baik makanan tradisonal, nasional dan internasional. Hal tersebut dibuktikan dengan semakin banyakanya usaha kuliner yang berdiri dari waktu dan tentunya dengan penawaran menu andalan masing-masing. Dijelaskan dalam Teori Kebutuhan Maslow, melainkan sudah menjadi tren di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, langkah yang diambil oleh pengusaha bisnis kuliner pada saa tini yang dinilai efektif dalam hal menciptakan ketertarikan dan kepuasaan konsumen adalah menciptakan strategi experiential marketing. Dalam bisnis kita harus mengetahui macam-macam sub sistem dalam berbisnis yang baik, Lingkungan bisnis adalah segala sesuatu yang mempengaruhi aktivitas bisnis dalam suatu lembaga organisasi atau perusahaan/usaha kecil. Faktor – faktor yang mempengaruhi tersebut tidak hanya di dalam perusahaan (intern), namun juga dari luar (ekstern). Bentuk-bentuk perusahaan/usaha yang ada di Indonesia, yang terpenting diantaranya adalah: Perusahaan Perseorangan, Persekutuan dengan Firma, Persekutuan Komanditer, Perseroan Terbatas, Koperasi,Perusahaan Negara, PerusahaanDaerah.
B. LAMPIRAN
2
DAFTAR PUSTAKA Edisi ketujuh,dasar-dasar manajemen keuangan,Suad Husnan & Enny Pudjiastuto,2015 Edisi ketiga, pengantar bisnis moderen, DR.Basu Swastha DH.,SE.,MBA. & Ibnu Sukotjo W, SE.,1998 Narasumber, Warung’s Abas,Agung Baskara
3