Pendahuluan.docx

  • Uploaded by: nur isma
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pendahuluan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 858
  • Pages: 4
I.

PENDAHULUAN Mahasiswa merupakan sekelompok masyarakat yang memiliki ciri kehidupan yang

dinamis dan penuh dengan idealisme yang tinggi. Mahasiswa sebagai agent of change dituntut untuk menjadi mahasiswa yang kreatif, inovatif, dan berprestasi sehingga mampu memberikan kontribusi dalam perbaikan serta intervensi dalam permasalahan khususnya di bidang kesehatan. Mahasiswa sebagai agen perubahan bangsa, perlu mempunyai pengetahuan yang luas dan dapat bersosialisasi dengan baik terhadap masyarakat dan harus peka terhadap lingkungan sekitarnya. Keberadaan mahasiswa di lingkungan masyarakat memegang peranan penting dalam semua aspek bidang pembangunan karena mahasiswa mempunyai jaringan komunikasi yang diharapkan mampu memberikan pencerahan dengan mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang dimiliki sesuai dengan disiplin masing-masing. Salah satu perwujudan peran mahasiswa dalam masyarakat adalah melalui PKL Institusi. PKL Institusi adalah kegiatan intrakurikuler terstruktur berupa kegiatan praktik kerja mahasiswa Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan diinstansi pemerintah dan swasta yang bergerak di bidang kesehatan, serta di perusahaan-perusahaan swasta. PKL Institusi merupakan suatu kegiatan untuk memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa dalam situasi nyata di lapangan. Selama melaksanakan PKL Institusi, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan dan mengembangkan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan yang didapat selama mendapat pembelajaran di bangku perkuliahan. Dengan demikian, PKL Institusi dapat memberikan gambaran tentang keadaan yang sebenarnya terjadi dibandingkan dengan yang seharusnya terjadi. Untuk mendapatkan lulusan yang berkualitas maka Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat mewajibkan semua mahasiswa semester 7 untuk mengambil mata kuliah PKL

Institusi. PKL Institusi dilaksanakan selama 5 minggu dimulai dari 5 November sampai dengan 3 Desember 2018. Tujuan kegiatan PKL Institusi ini adalah agar mahasiswa mampu mengaplikasikan semua teori yang didapat di bangku perkuliahan dengan kenyataan yang ada di dunia kerja baik secara teori maupun secara praktik, sehingga pada akhirnya diharapkan dapat menjadi lulusan yang mampu berkompetisi di dunia kerja. Salah satu instansi atau perusahaan yang dipilih sebagai tempat PKL Institusi adalah PT. Pertamina RU VI Balongan. Adapun pada pengajuan PKL Institusi ini, terdiri dari 2 mahasiswa Peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja jurusan Ilmu Kesehatan Mayarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan. Sesuai dengan bidang peminatan dalam pengajuan PKL Institusi ini topik yang ingin diambil Mahasiswa peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tentang keselamatan dan kesehatan kerja karyawan pada PT. Pertamina RU VI Balongan. PT. Pertamina RU VI Balongan merupakan kilang keenam dari tujuh kilang Direktorat Pengolahan PT Pertamina (Persero) dengan kegiatan bisnis utamanya adalah mengolah minyak mentah (Crude Oil) menjadi produk-produk BBM (Bahan Bakar Minyak), Non BBM dan Petrokimia.

RU VI Balongan mulai beroperasi sejak tahun 1994. Kilang ini berlokasi di Indramayu (Jawa Barat) sekitar ±200 km arah timur Jakarta, dengan wilayah operasi di Balongan, Mundu dan Salam Darma. Bahan baku yang diolah di Kilang RU VI Balongan adalah minyak mentah Duri dan Minas yang berasal dari Propinsi Riau.

Keberadaan RU VI Balongan sangat strategis bagi bisnis Pertamina maupun bagi kepentingan nasional. Sebagai Kilang yang relatif baru dan telah menerapkan teknologi terkini, Pertamina RU VI mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Dengan produk-produk unggulan seperti Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Solar, Pertamina DEX, Kerosene (Minyak Tanah), LPG, Propylene, Pertamina RU VI mempunyai kontribusi yang besar dalam menghasilkan pendapatan baik bagi PT Pertamina maupun bagi negara. Selain itu RU VI Balongan

mempunyai nilai strategis dalam menjaga kestabilan pasokan BBM ke DKI Jakarta, Banten, sebagian Jawa Barat dan sekitarnya yang merupakan sentra bisnis dan pemerintahan Indonesia. PT Pertamina RU-VI Balongan memiliki kapasitas pengolahan 125,000 BPSD.Proses pengolahan Crude Oil di PT Pertamina RU-VI meliputi primary procssing, secondary processing, dan treating

Sejalan dengan tuntutan bisnis ke depan, PT Pertamina Balongan terus mengembangkan potensi bisnis yang dimiliki melalui penerapan teknologi baru, pengembangan produk-produk unggulan baru, serta penerapan standar internasional dalam sistem manajemen mutu dengan tetap berbasis pada komitmen ramah lingkungan.

Dalam proses kerja, GM Pertamina RU VI Balongan, Joko Widi Wijayanto, selalu mengingatkan seluruh pekerja untuk menerapkan aspek keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan secara konsisten. Upaya PT Pertamina (Persero) Refinery Unit (RU) VI Balongan dalam menerapkan aspek HSSE (Health Safety, Security, & Environment), telah mendapatkan penghargaan dari berbagai pihak, baik level nasional maupun internasional. Terakhir, Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, memberikan 2 (dua) penghargaan sekaligus, yaitu Penghargaan Kecelakaan Nihil dan Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja..

PT Pertamina (Persero) Refinery Unit (RU) VI Balongan mendapatkan penghargaan dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, atas komitemennya terhadap aspek keselamatan dan kesehatan kerja. RU VI Balongan mendapatkan 2 (dua) penghargaan sekaligus, yaitu Penghargaan Kecelakaan Nihil dan Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident Award), diperoleh RU VI Balongan atas prestasinya dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3), sehingga mencapai 99.890.392 jam kerja orang tanpa kecelakaan kerja, terhitung sejak 9 November 2000 hingga 31 Desember 2017. Hingga akhir Agustus 2018 sendiri, Pertamina RU VI mampu mempertahankan jam kerja aman hingga lebih dari 104 juta jam kerja orang tanpa kecelakaan kerja

Sementara, Penghargaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, diberikan kepada RU VI Balongan, yang telah mencapai category Tingkat Lanjutan (Advanced Level), dalam menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Kedua penghargaan dari Menteri Ketenagakerjaan tersebut, diserahkan melalui Dinas Tenaga Kerja kabupaten Indramayu.

Berdasarkan latar belakang di atas, kami mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bermaksud mengadakan ”PKL Institusi Mahasiswa Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang tahun 2019 di PT. Pertamina RU VI Balongan”.

More Documents from "nur isma"