A. Pendahuluan Xenobiotik berasal dari bahasa yunani xenos yang artinya asing. Xenobiotik adalah zat asing yang masuk kedalam tubuh manusia. Xenobiotik merupakan bahan kimia yang ditemukan dalam organisme, tetapi tidak diharapakn untuk diproduksi atau terdapat di dalamnya, atau bahan kimia yang ditemukan dalam konsentrasi yang lebih tingi dari biasanya. Terdapat lima proses kemungkinan penyerapan usus xenobiotik, transpor aktif, difusi pasif, pinositosis, filtrasi melalui “pori-pori” dan penyerapan limfatik. Terdapat sejumlah faktor yang dapat mengubah tingkat penyerapan xenobiotik, yaitu diet, motilitas usus, gangguan gastro flora usus, perubahan dalam laju pengosongan lambung, usia, dan tingkat disolusi. Xenobiotik yang dimetabolisme oleh biotranformasi atau reaksi detoksifikasi dan mereka dikelompokkan ke dalam fase satu dan fase dua.
Fase pertama merupakan reaksi yang meliputi reaksi oksidasi, reduksi, dan hidrolisis. Dalam reaksi ini xenobiotik yang aktif akan diubah menjadi inaktif. Fase kedua meliputi sulfasi, asetilisasi, metalasi, dan konjugasi dengan asam glukoronat, glutation dan glisin. Ekskresi terjadi melalui urin xenobiotik, nafas, feses, dan keringat. Kelas utama xenobiotik antara lain obat-obatan, karsinogen kimiawi, dan beragam senyawa lainnya seperti polychlorinated biphenyls (PCBs) dan insektisida tertentu.