Penanganan Turp Syndrome.pptx

  • Uploaded by: Arkina Balluweel
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Penanganan Turp Syndrome.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 334
  • Pages: 11
PENANGANAN TURP SYNDROME ARKINA PUTRI DEWANTI

KSM ILMU ANESTESI RSUD DR. SOESELO SLAWI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2018

DEFINISI

TURP syndrome adalah sekumpulan gejala sistemik sebagai efek dari penyerapan cairan irigasi yang terlalu banyak sehingga hal tersebut mengganggu kestabilan kadar natrium tubuh, sementara natrium memiliki peran vital dalam menjaga fungsi kerja saraf (Claybon, 2009; Damirel, 2012).

 Hampir 5-10% pasien yang menjalani operasi TURP

EPIDEMIOLOGI

mengalami absorbsi sejumlah kecil (1-2 liter) cairan (Moorthy, et al. 2001)

 Prostat yang ukurannya lebih dari 45 gr  Operasi yang berlangsung lebih dari 90 menit

FAKTOR RISIKO

 Pasien yang mengalami hiponatremi relative  Cairan irigasi 30 liter atau lebih (Mutlu, et al. 2007)

PATOGENESIS

1. Tanda dan gejala klinis awal: Restlessness, nyeri kepala, takipnea, hypoxia, nausea, vomiting

2. Kadar natrium dalam darah mulai berkurang (< 135

GEJALA

mmol/l) dan sindrom ini bisa muncul pada 15 menit setelah reseksi dilakukan hingga lebih dari 24 jam post operasi

3. Pasien tidak sadar (dianestesi) : takikardi dan hipertensi (Hawary, 2009).

PENATALAKSANAAN Jika dideteksi saat intra operatif : tindakan segera dientikan dan pemberian cairan IV dihentikan Air yang diabsorbsi  dikeluarkan : Furosemid 40 mg IV Bantu pernafasan dengan oksigen Simptomatik hyponatremia menyebabkan kelemahan sampai koma  cairan hipertonik (NaCL 3% = 0.513 mmol/ml) sampai gejala hilang

Kelemahan  midazolam (2-4 mg), diazepam (3-5 mg) atau thiopental (50-100 mg) Odem paru dan hipotensi  invasive hemodinamik monitoring (Hawary, 2009).

 Koagulopati lepasnya partikel prostat yang mengandung tromboplastin dalam jumlah besar ke dalam peredaran darah dan menyebabkan fibrinolisis sekunder

 Bakteriemia dan Sepsis

KOMPLIKASI

sinus vena prostat terbuka sebelum operasi dan dilakukan irigasi dengan tekanan tinggi maka kuman bisa masuk ke dalam peredaran darah

 Hipotermi Irigasi kandung kencing merupakan penyebab penting kehilangannya panas tubuh (Damirel, 2012)

 Membatasi waktu operasi < 1 jam  Melakukan operasi secara hati-hati untuk meminimalkan sinus-sinus vena yang terbuka

PENCEGAHAN

 Memposisikan irrigation bag maksimal 60 cm di atas area pembedahan

 Menggunakan cairan irigan yang hangat (Hawary. 2009).

TERIMAKASIH

Related Documents

Turp
August 2019 24
Laser Turp Story Updated
October 2019 14
Penanganan Syok.docx
June 2020 16
Penanganan Bbl.docx
May 2020 15

More Documents from "REZA RISKI"