H. Mas’oed Abidin bin H.Zainal Abidin bin Abdul Jabbar Imam Mudo Lahir
:
Jabatan
: Ketua Umum Badan Amil Zakat (BAZ) Provinsi Sumbar, Wakil Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Perwakilan Sumbar di Padang, Ketua MUI Sumbar Membidangi Dakwah, Sekretaris Dewan Pembinan ICMI Orwil Sumbar. Direktur Eksekutif PPIM (Pusat Pengkajian Islam dan Minangkabau) Sumbar.
Alamat
: Jalan Pesisir Selatan V/496 Siteba Padang (KP - 25146), Fax/Telepon 52898, Tel: 58401
Web-site
:
http://www.masoedabidin.web.id
Mail to
:
[email protected] [email protected]
08/16/08
11 Agustus 1935 di Koto Gadang, Bukittinggi
H. Mas'oed Abidin
1
Peran Akhlak dan Moral Mendukung Sukses Penyelenggaraan dan Pengawasan Pemilu 2004 di Sumbar Oleh;
H. Mas’oed Abidin 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
2
Pendahuluan Prakarsa ummat di Ranah Minang membina perilaku beradat menjadi kerja utama sepanjang sejarah Ranah Bundo sampai kepelosok kampung, dusun dan taratak. Perilaku beradat itu,tampak pada ungkapan ;
Rarak kalikih dek mindalu, tumbuah sarumpun jo sikasek, Kok hilang raso jo malu, bak kayu lungga pangabek Dan kata-kata bidal selanjutnya,
Nak urang Koto Hilalang, nak lalu ka pakan baso, malu jo sopan kalau lah hilang, habihlah raso jo pareso. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
3
“Jangan hendaknya partai-partai dijadikan tujuan dengan menginjak nilai-nilai hidup”. • “Implementasi demokrasi sebagai suatu sistim menurut pengalaman harus melalui berbagai cobaan yang kadang-kadang pahit”. • “Demokrasi tidak dapat terhidang di atas talam emas”, • Salah satu syarat demokrasi ialah bahwa pendukungnya harus memakai partai sebagai alat menurut peraturan yang wajar, • Para pendukung demokrasi ini harus dengan jujur menegakkan nilai-nilai yang berharga dalam hidup. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
4
Demokrasi adalah sistim yang mungkin
menyelamatkan Republik Indonesia
Apakah para penegak demokrasi dapat mengembalikan kepercayaan yang sedang guncang..??? Bahaya besar yang mengancam negara adalah ketika demokrasi tenggelam dalam koalisi. Dan koalisi dimakan oleh anarki. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
5
1. Perubahan sosial budaya merupakan fenomena yang universal dalam masyarakat manusia, karena tidak ada satu kebudayaan yang statis. 2. Lambat atau cepat, karena faktor-faktor internal dan eksternal, setiap kebudayaan berkembang mengikuti dinamikanya sendiri. 3. Dalam dunia yang semakin kecil kontak budaya sebagai salah satu faktor pendorong terjadinya perubahan sudah demikian ekstensifnya, sehingga perubahan menjadi gejala yang universal. 4. Ditengah gejala perubahan yang universal tersebut ada aspek-aspek kebudayaan yang bertahan, berlanjut bersama kelanjutan suatu masyarakat. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
6
ISLAM bukan semata-mata religi, dalam pengertian rohani saja. Islam mengatur hubungan antar manusia dan Allah, dan antara sesama manusia. Islam adalah pedoman dan filsafat hidup yang tidak mengenal pemisahan agama dan politik. Mengamalkan Islam tidak dapat dengan membiarkan pembinaan masyarakat dan negara terlepas dari pemahaman akidah tauhid. Dari fakta kesejarahan dalam masa revolusi umat Islam di Indonesia bukan saja dijiwai oleh aspirasi nasional melainkan juga dengan aspirasi Islam”. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
7
Sejalan dengan kaedah di Ranah Minang “adat bersendi syara’, syara’ bersendi Kitabullah”, dan “syarak mangato adat memakai”. “Nabi sudah mengajarkan pedoman tertentu (SUNNAH) untuk menjalankan pemerintahan agar negara menjadi kuat, sejahtera, sehingga rakyatnya mudah 08/16/08 H. Mas'oed Abidin 8 memperoleh tujuan hidupnya”.
Memper kuat Ummat dengan M enghormati Perbedaan Merosotnya peran kelembagaan adat dan syarak di Minangkabau, dan lemahnya pagar adat di lingkungan kekerabatan masyarakat telah menjadi
penyebab hilangnya saing pemuka adat dan agama dalam peran pembinaan anak nagari. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
9
خلَ ْقنَاكُمْ مِنْ َذكَرٍ وَأُ ْنثَى َ ياءيها النّاسُ إِنّا ْن َأكْرَمَكُم ّ ِوَجَ َعلْنَاكُ ْم شُعُوبًا َوقَبَائِلَ لِتَعَا َرفُوا إ ٌخبِير َ ٌعِنْدَ اللّ ِه َأتْقَاكُمْ إِنّ اللّ َه عَلِيم Hai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan danmenjadikan kamu berkabilah-kabilah (bangsa-bangsa)dan berpuak-puak (sukusuku) supaya kamu saling kenal mengenal …”, ))QS.49, al Hujurat : 13 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
10
Nabi Muhammad SAW memesankan
“Perbedaan di tengah-tengah umatku adalah rahmat” (Al Hadist). bahwa,
Dan sebuah lagi,
““إن الزمان قد استدر, sesungguhnya zaman berubah masa berganti (Al Hadist). “
Pawang biduak nak rang Tiku, Pandai mandayuang manalungkuik, 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
11
Negara bukan tujuan melainkan sebagai alat. Perjuangan tidak berhenti dengan terciptanya suatu negara. Yang teramat penting isinya ; yaitu kemakmuran dan keadilan bagi rakyat. Dan kalaupun itu sudah tercapai, masih terus ada kewajiban untuk memeliharanya sampai terujud ” baldatun thayyibatun warabbun ghafur”, yakni negara yang aman, sejahtera, bersih dari setiap perlakuan yang tidak beradab, dan mendapatkan keampunan atau keredhaan Allah 08/16/08 H. Mas'oedSWT. Abidin 12
Dalam negara demokratis mesti hidup lembaga musyawarah dengan rakyat tentang hal-hal mengenai masalah bersama. Cara musyawarah bergantung pada rakyat, apakah menurut cara yang dilakukan masa Abu Bakar Khalifah petama, atau masa kini dalam bentuk parlementer. ”YANG DITUJU OLEH ISLAM IALAH AGAR AGAMA HIDUP DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT NYATA DALAM KETATANEGARAAN, PEMERINTAHAN DAN PERUNDANG-UNDANGAN”.
َ َ مر ال ى ف م ه ر شاو ُ ِ ْ ْ ْ َو ِ ِ
DAN HENDAKLAH URUSAN MEREKA DENGAN 08/16/08 H. Mas'oed Abidin MUSYAWARAH.
13
Seorang muslim tidak dilarang menggunakan sistim yang dipakai oleh bukan muslim (barat), selama sistim itu tidak bertentangan dengan Islam.
Suatu sistim yang baik bukan monopoli suatu bangsa atau negara. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
14
Perubahan karena derasnya gelombang arus globalisasi, penetrasi budaya asing membawa akibat perilaku masyarakat, praktek pemerintahan, pengelolaan wilayah, asset, perkembangan norma dan adat istiadat di banyak daerah mulai tertinggalkan.
Perubahan perilaku sangat mengedepankan perebutan prestise berbalut materialistis dan individualis. Akibatnya, kepentingan bersama dan masyarakat mulai terabaikan. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
15
Menyikapi perubahanperubahan sedemikian itu, acapkali idealisme kebudayaan Minangkabau menjadi sasaran cercaan. Indikasinya terlihat sekali pada setiap upaya pencapaian hasil kebersamaan (kolektif dan bermasyarakat) menjadi kurang diacuhkan dibanding pencapaian hasil perorangan (individual). 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
16
Nagari di Minangkabau (Sumatera Barat) seakan sebuah republik kecil yang memiliki; Sistim demokrasi murni, Pemerintahan sendiri, Asset sendiri, Wilayah sendiri, Perangkat masyarakat sendiri, Sumber penghasilan sendiri, Bahkan hukum dan Norma-norma adat sendiri 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
17
1.Perlu ijtihad serta kebebasan dalam bermusyawarah, 2.Agama baru mencampuri apabila permusya waratan menjurus kepada moral keadilan dan kemanusiaan. 3.Pada hakikatnya, tidak ada satupun ajaran agama (samawy) dan Islam yang menentang hukum susila yang menjadi inti dari suatu ajaran agama manapun. 4.Menurut sejarah Islam, penganut agama minoritas selalu mendapat perlakuan sama di dalam negara 08/16/08 H. Mas'oedIslam Abidin berpemerintahan sekalipun. 18
Pelecehan Nilai Akan terjadi jika; • Masyarakat lalai • hanya senang menerima, • suka menampung dan menagih apa-apa yang tidak diberikan orang, • menjadi bangsa pengemis, Akibatnya tampillah pelecehan nilai-nilai bangsa yang kesudahannya membawa bangsa ini terjerumus menjual diri …,
Dinul Islam menyimpan rahasia “gerakkan tanganmu, Allah akan runkan untukmu rezeki”. ( ’ “ ‘ ” . H. Mas'oed Abidin 08/16/08
besar menu 19
“Pariangan manjadi tampuak tangkai, Pagarruyuang pusek Tanah Data, Tigo Luhak rang mangatokan. Adat jo syara’ jiko bacarai, bakeh bagantuang nan lah sakah, tampek bapijak nan lah taban” “Tasindorong jajak manurun, tatukiak jajak mandaki, adaik jo syara’ kok tasusun, bumi sanang padi manjadi” 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
20
Konsep tata-ruang menjadi satu kekayaan budaya sangat berharga dan bukti idealisme nilai budaya Minangkabau dalam mengelola kekayaan alam dan potensi nagari.
“Nan lorong tanami tabu, Nan tunggang tanami bambu, Nan gurun buek kaparak, Nan bancah jadikan sawah, Nan munggu pandam pakuburan, Nan gauang katabek ikan, Nan padang kubangan kabau, Nan rawang ranangan itiak” 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
21
Pendukung sistim di nagari-nagari terdiri dari orang ampek jinih Ninikmamak (yakni penghulu pada setiap suku, yang sering juga disebut ninikmamak nan gadang basa batuah, atau nan di amba gadang, nan di junjung tinggi, sebagai suatu legitimasi masyarakat nan di lewakan.) Alim ulama (juga disebut dengan panggilan urang siak, tuanku, bilal, katib nagari atau imam suku, dll dalam peran dan fungsinya sebagai urang surau pemimpin agama Islam. Gelaran ini lebih menekankan kepada pemeranan fungsi ditengah denyut nadi kehidupan masyarakat (anak nagari) 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
22
Cerdik pandai (dapat saja terdiri dari anak nagari yang menjabat jabatan pemerintahan, para ilmuan, perguruan tinggi, hartawan, dermawan) Urang mudo (yakni para remaja, angkatan muda, yang dijuluki dengan nan capek kaki ringan tangan, nan ka disuruah di sarayo) Bundo kanduang (terdiri dari kalangan ibu-ibu), ditangan mereka terletak garis keturunan dalam sistim matrilinineal dan masih berlaku hingga saat ini. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
23
Di Minangkabau lebih mengedepan adalah wilayah kesepakatan antar berbagai komponen masyarakat di dalam nagari . Spiritnya adalah ;
Kebersamaan (sa-ciok bak ayam sa-
danciang bak basi), ditemukan dalam pepatah ;
“Anggang jo kekek cari makan, Tabang ka pantai kaduo nyo, Panjang jo singkek pa uleh kan, mako nyo sampai nan di cito.” 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
24
Keterpaduan
(barek sa-pikua ringan sa-jinjiang) atau hidupnya prilaku tolong menolong di tengah masyarakat ; “Adat hiduik tolong manolong, Adat mati janguak man janguak, Adat isi bari mam-bari, Adat tidak salang ma-nyalang”.
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
25
•
•
3. 4.
Gerakan Memberdayakan Ummat Proses mempertinggi kesejahteraan hidup adalah rangkaian gerbong yang erat terkait dengan proses pembangunan ekonomi bangsa. Dalam setiap proses pembangunan keummatan (ummatisasi) tidak selalu harus ditilik dari sudut efisiensi dan rendemen ekonomis semata, Pemahaman mendalam dari lubuk hati Kemauan pada diri ummat secara individu/kelompok yang akan ikut serta dalam proses pembangunan itu.. 08/16/08
Proses Pembangunan Umat (Ummatisasi)
Efisiensi Amaliah
H. Mas'oed Abidin
Adat Istiadat
SDA
Interaksi (Ukhuwah) Agama Iman 26
Musyawarah
(bulek aie dek pambuluah, bulek kato dek mupakat). “Senteng ba-bilai, Singkek ba-uleh, Ba-tuka ba-anjak, Barubah ba-sapo”
Keimanan kepada Allah SWT
menjadi pengikat spirit yang menjiwai sunnatullah dalam setiap gerak mengenali alam keliling.
“Panggiriak pisau sirauik,
Patungkek batang lintabuang, Satitiak jadikan lauik, Sakapa jadikan gunuang, Alam takambang jadikan guru ”
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
27
Kecintaan kepada negara, bangsa dan daerah
perekat yang dibentuk oleh perjalanan waktu dan pengalaman sejarah. Menjaga dari melewati batas yang patut dan pantas. Tidak terbawa hanyut materi dan hawa nafsu merusak. Menghendaki keseimbangan rohani dan jasmani. Bukti kecintaan tampak pada kebersamaan Tatungkuik samo makan tanah, Tatilantang samo mahiruik ambun. Jiko mangaji dari alif, Jiko babilang dari aso, Jiko naiak dari janjang, Jiko turun dari tango”.
Lah masak padi 'rang singkarak, masaknyo batangkaitangkai, satangkai jarang nan mudo, Kabek sabalik buhul sintak, Jaranglah urang nan ma-ungkai, Tibo nan punyo rarak sajo”, 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
28
Langkah-langkah yang harus ditempuh: Menguasai informasi substansial, Menerapkan low-enforcment, Memperkuat kesatuan dan Persatuan, Muaranya ketahanan masyarakat dan menanamkan percaya diri.
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
29
Memperkuat posisi pengawasan • Menggali potensi dan asset yang terdiri dari budaya, harta, manusia, dan agama anutan anak nagari. • Dimulai dengan memanggil potensi yang ada dalam unsur manusia, masyarakat nagari, dan menggali kesadaran akan benih-benih kekuatan yang ada dalam diri masing-masing. • Kemudian a. observasinya dipertajam, b. daya pikirnya ditingkatkan, c. daya geraknya didinamiskan , d. daya ciptanya diperhalus, e. daya kemauannya dibangkitkan. Upaya ini akan berhasil dengan menumbuhkan atau mengembalikan kepercayaan kepada diri sendiri. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
30
Etika Agama dalam Bernegara Etika Islam memiliki tanggung jawab yang diawali oleh kemauan dari dalam diri, dengan penghayatan khalayak ramai sebagai suatu etika profesi menghadapi setiap perubahan. Tanggungjawab
Terhadap Allah
ُ َ ُ ل َ تَزا ل،ِمر ِ الله بأ ة م قائ متى ٌ َ ِ ٌ ل طائِف ْ ّ من أ ْ ة و هم،ِمُر الل ه َّ خذَله ُم حت َ ن ُ ي ْ يأ َ م ْ ضُّره َ ى يأت ْ م َّ ن على الن (س )متفق عليه ا َ ظاهِرو ِ Akan selalu ada segolongan orang dari umat ku yang berdiri dengan seizin Allah. Orang yang mengecewakan mereka tidak akan memperdayakan mereka hingga datang perintah Allah, dan mereka tetap berada di tengah-tengah umat 08/16/08 H. Mas'oedmemperjuangkan Abidin manusia – dengan bersungguh-sungguh kebenaran --. )HR. 31
Tanggungjawab Terhadap Diri
ُ َة ْ َ ِ ْمو ِ ل رب ّك بال ِ عظ َ أدْع ُ إلى َ مة وَ ال َ حك ِ سبِي َ ال ْحسنة و جادلهم بالتَي هي أ ... ن س ح ِ ّ ْ ُ ِ َ َ ِ َ َ َ ُ َ ْ Serulah )manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan debatlah mereka dengan cara yang lebih baik …)QS.an Nahl : 125).
Tanggungjawab Terhadap Ilmu
ُّ ُ َ ُ َ ُ ٌ م ِ ن َر ُ ما ْ م َ ِ فال،ِعي ّتِه َ م ْ و كلك،كلكم راٍع ْ َ سئول ع ٌ ْسؤُو ( )متفق عليه.ه ِ ن َر ِ ِ عيَّت ْ م َ َ وِهُو،َراٍع ْ َل ع Setiap kamu adalah pemimpin – penggembala – dan setiap kamu akan ditanyai tentang rakyatnya, maka imam adalah pemimpin dan dia ditanyai tentang rakyat yang di pimpinnya. (HR.Muttafaq ‘alaihi dari Ibnu Umar R.’Anhuma.) 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
32
Tanggungjawab Terhadap Profesi
َ ف َله أ،ة َّ س جُرهَا و ً َ سن ً َّ سن ْ َ ة َ ح ُ ن فى السلم َ من َ َ َ َ َ ص ُ ْ ن يَن ِ ،ِمن بَعْد ِه ِ م ل بها ِ َ من ع ْ من غيَْر أ ْ أ َ جُر َ ق ُ من أ َ )رواه مس لم و أحمد و.ٌيء ش م ه ر جو ِ ْ ِ ِ ْ ُ ْ (الترمذي و النسائي و ابن ماجة Barangsiapa yang menyunnahkan suatu sunnah yang baik di dalam Islam, maka dia mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengamalkannya sesudahnya, tanpa mengurangi sedikitpun dari pahala mereka.) HR.Muslim, Ahmad, Tirmidzi, Nasa’I, dan Ibnu Majah dari Jarir, Shahih al Jami’ ash Shaghir : 6305)
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
33
Tanggungjawab Terhadap Masyarakat
َ َ َ م َّ َ تب َ َ جر ِ جهِ أ ُ ماط ٌ صدَق ْ َك ف ِى و َ ة ال ُ س َ ِ و َ إ،ة َ خي ْك ِ َ ح َّ و ال َ ْ َ َ ي ر ط ن ع م ظ ع ال و ة ك شو ا ن ال ق َو،ة س َ ٌ َصدَق ِ ْ ْ َ َ ِ َ ْ َ ْ ِ ِ ِ َ َ َ َ َ َ َ َ َ .ة ر أ فى ل ج ر ال ك ٌ صدَق ّ ض ال ُ ُ هَدْي َ ضللةِ لك ْ ّ ِ ()رواه البيهقي Senyummu didepan saudaramu adalah sedekah, menyingkirkan batu, duri, dan tulang dari jalanan manusia adalah sedekah, dan petunjukmu kepada orang yang tersesat jalan – agar kembali menemui jalannya yang benar – adalah sedekah bagimu. )HR.Baihagi) 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
34
Tanggungjawab Terhadap Rekan
َ ْ ْ ْ ْ ع ب ُ اء ي ل و أ م ه ض ع ب ت ا ن م ؤ م ال و ن و من ؤ م ض ِ َ ِ ُ ِ ْ َ َ ُ ْ َ َ ُ ُ َ ُ وَال ْ ْ ُ ٍ ْ ْ ْ َ ن َ ْ ف وَيَنْهَو ِ معُْرو َ مُرو َ مو َ ن بِال ُ يَأ ُ منْكر ِ وَيُِقي ُ ن ال ِ َن ع َّ َه َ ّ ال َ ن الَّزكَاة َ وَيُطِيعُو َ صلة َ وَيُؤْتُو ُ ه وََر ُ سول َ ن الل َّ َ َّ ُ َ َ م ي حك ز ي ز ع ه الل ن إ ه الل م ه م ح ر سي ك ئ ول ِ أ ّ ِ ُ ٌ ِ َ ٌ ِ َ َ ُ ُ ُ َ َْ َ Dan orang-orang yang beriman lelaki dan perempuan, sebahagian mereka adalah menjadoi penolong bagi sebahagian yang lainnya. Mereka menyuruh mengerjakan yang makruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan rasulNya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. 08/16/08
)QS.9, H. atMas'oed Taubah : 71). Abidin
35
Tanggungjawab Terhadap Rumah Tangga
ُل أ َ ُ ْ جوْر مث جر ِ ِ ْ من ال ِ ن له ُ َ من د َعا إلى هُدًى كَا َ ُ َّ من اتب َ ًشيْئا َ م ه ر جو أ من ك ذل ص ق ُ ن ي ل ه ع ِ ِ ْ ُ َ َ ْ ِ ْ ُ ُ ْ َ Siapapun yang membawa seseorang kepada petunjuk hidayah Allah – kemudian di ikutinya petunjuk itu --, maka dia akan mendapatkan balasan sebagaimana balasan yang diterima oleh orang yang mengikutnya, tanpa mengurangi sedikitpun pahala yang mereka peroleh )H.R. Imam Muslim dan Ash-habus-Sunan)
Tanggungjawab Terhadap Bangsa dan Negara Mengutamakan keselamatan anak Nagari dan memfungsikan surau. Bersikap adil terhadap siapa saja, membimbing dan mengajar anak Nagari dalam menghadapi setiap perubahan secara ikhlas. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
36
Hak Azasi Manusia … Perlu dipahami, bahwa HAM akan terkoyak-koyak bila kewajiban azasi dilupakan Hak azasi akan selalu terpelihara dan terjamin, selagi kemerdekaan bertumpu kepada terpeliharanya kesopanan umum dan ketertiban negeri. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
37
Hak asasi manusia secara pribadi tetap akan terlindungi bila setiap orang memandang dengan sadar bahwa setiap orang memiliki hak untuk tidak berbuat sesuka hati. Bila dalam mempertahankan hak azasinya mulai bertindak dengan tidak mengindahkan hak-hak orang lain, pada saat yang sama semua hak azasi itu tidak terlindungi lagi. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
38
Kewajiban azasi ialah tidak melanggar kehormatan orang lain dan memberikan penghormatan kepada kemerdekaan orang lain.
Inilah bingkai hak azasi manusia yang sebenarnya. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
39
Membangun Masyarakat Pot ensial Membangun Masyarakat Potensial
Jiwa Sadar
Interaksi Iman
Amaliyah
Adat Istiadat 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
40
NILAI AMAL NILAI AMAL Akidah / Nawaitu Masyarakat Muslim
Ukhuwwah
Social Support
Social Control
Amar Makruf
Nahyun ‘Anil Munkar
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
41
Iman (Landasan Ketuhanan yg Maha Esa)
Ukhuwah (Wawasan Kesaudaraan & Kebangsaan)
Ta’aluf
Tafahum
(Kesatuan)
(Kesepahaman)
Tawazun
Ta’awun
Takaful
(Keselarasan)
(Kerjasama)
(Keterpaduan)
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
42
Program silaturrahmi saling memahami Pembinaan cita-cita menjelmakan tata-cara hidup bermasyarakat • hidup dan memberi hidup (ta’awun) bukan falsafah berebut hidup, • menanam tanggung jawab kesejahteraan lahir batin tiap anggota masyarakat sebagai suatu kesatuan menyeluruh timbal balik (takaful dan tadhamun); • mengajarkan keragaman serta ketertiban dan disiplin jiwa dari dalam, bukan penggembalaan dari luar; • menumbuhkan ukhuwwah yang ikhlas, bersendikan Iman dan Taqwa; • mengajarkan hidup seimbang (tawazun) antara kecerdasan otak dan ketangkasan otot, antara ketajaman akal dan ketinggian akhlak, antara amal dan ibadah, antara ikhtiar dan do’a. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
43
Pelihara Kebersamaan • Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan agama, selama ini hidup dalam rukun dan damai. Antara lain disebabkan karena kebetulan mayoritas mutlaknya terdiri dari umat yang berakhlaq agama, yakni Islam. • Akhlak ialah terpeliharanya hubungan baik dengan Allah dan baiknya hubungan dengan manusia. Lihat juga Al Quran S.2, Albaqarah ayat 83 – 86. • Umat Muslimin di mana-mana melakukan segala amaliahnya bertujuan mempertebal iman dan taqwa kepada Allah semata.
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
44
Kesimpulan Melakukan evaluasi serta kesediaan membuat sesuatu yang lebih baik di masa mendatang, Membentuk generasi yang mengabdi hanya kepada Allah, Memantapkan pembelajaran aqidah tauhidiyah kepada generasi dengan kekuatan muqarabah, mujahid di jalan Allah, yang mesti diwarisi generasi muda, dimulai oleh pendidikan politik menjadi buah dari tauhid uluhiyah, sehingga tertanam di dalam hati rasa kesadaran ruhani yang menjadikan generasi bangsa selalu ingat akan garis-garis yang telah ditetapkan oleh Allah,
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
45
Menanamkan ditengah generasi bangsa keteguhan pendirian mejauhi segala bentuk kemungkaran dan senantiasa berharap supaya dihindarkan dari azab neraka, Memerankan didalam kehidupan sehari-hari akhlak karimah , Sabar, tabah, tahan uji, intens. Benar, jujur, amanah, shiddiq. Patuh dan taat kepada Allah Menafkahkan harta dijalan kebaikan (Al Munfiqiina). Memohon ampunan Allah, selalu melakukan koreksi pada setiap tahapan pekerjaan sehariannya. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
46
Membentuk watak generasi yang memperoleh tempat baik disisi Allah dengan sikap jiwa yang konsisten (Istiqamah) Rarak kalikih dek mindalu, tumbuah sarumpun jo sikasek, kok hilang raso jo malu, bak kayu lungga pangabek Anak urang Koto Hilalang, Handak lalu ka Pakan Baso, malu jo sopan kalau lah hilang, habihlah raso jo pareso. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
47
Pandangan Adat di Ranah Minang … Di Ranah Minang, delapan perbuatan terkutuk, sangat dibenci. Pelakunya dikucilkan, digantung tinggi, dibuang jauh dan kebawah tak berurat keatas tak berpucuk dan ditengah digiriak kumbang. Sumpah masyarakat sangat ditakuti oleh masyarakat beradat terhadap bahaya tuak, arak, sabuang, judi, rampok, rampeh, candu dan madat. Rampok rampeh adalah penggambaran terhadap perampas kebahagiaan masyarakat dan rumah tangga, serta perompak ketenangan keluarga bangsa. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
48
Landasan Spritual, Ketuhanan yg Maha Esa (Teologis) y
mengutamakan bimbingan-bimbingan Tuhan didalam mela kannnya dengan pagar-pagar spritualitas dalam bernega (Mu’malah ma’an khaliq)
Wawasan Ideologis, kebangsaan esensi kesatuan berneg
dalam ruang lingkap menghormati hak-hak asasi manusia kewajiban asasi berbangsa dan bernegara,taat undang-und Pemillu (law enforcement), (mua’malat ma’an naas)
Beradat & Beradab
Pemikiran strategis, berprikemanusiaan yang berada
mengedepankan integrasi bangsa, berkeadilan social alam takambang jadikan guru, (good governance)
Tindakan-tindakan taktis, musyawarah mufakat, adil, ju
08/16/08
langsung, beradat, menghormati sesama, menjaga kerahas memelihara prinsip-prinsip demokrasi, konsisten, berada dan menghormati perbedaan-perbedaan etnis dan linta loyal dalam beradat. H. Mas'oed Abidin 49
الحمد لله رب العالمين 50
H. Mas'oed Abidin
08/16/08