Pemerintahan Syar'i Vs Pemerintahan Sekuler

  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pemerintahan Syar'i Vs Pemerintahan Sekuler as PDF for free.

More details

  • Words: 281
  • Pages: 2
Pemerintahan Syar’i vs Pemerintahan Sekuler Syari’at memiliki Hikmah, keadilan, kebaikan dan turunnya Barakah dari langit dan bumi. Kekuatan Syar’i dan persenjataan dari Daulah Islamiyyah merupakan sesuatu cara untuk mewujudkan Khilafah Islamiyyah. -

-

Keadilan untuk yang kaya maupun yang miskin. Jadi bukan merupakan sebagaimana kondisi sebagaimana berikut:

1. Kaum kaya senantiasa dimenangkan dari yang miskin, kendati yang

benar pada saat kasus tsb terjadi ialah dari kaum miskin. 2. Kaum kaya sering lepas dari jeratan hukum, sedangkan yang miskin selalu dijerat hukum. 3. Bila kaum yang menuntut suatu perkara di dalam pengadilan adalah kaum kaya, umumnya dimenangkan kasusnya. Sedangkan bila yang menuntut suatu perkara di dalam pengadilan adalah kaum miskin, umumnya kasusnya dikalahkan. -

Memberikan haknya kaum Muslim maupun kaum Kafir. Haknya kaum Muslim tidak akan disamakan dengan kaum Kafir.

Begitu juga dengan kewajiban-kewajiban mereka. Inilah hal-hal yang berhubungan dengan itu: 1. Umat Kafir tidak diminta Materiilnya kecuali Jizyah (pajak). Tidak dimintai Zakat. 2. Diyat untuk orang Kafir setengah dari diyatnya orang Muslim. 3. Kesaksian Muslim adalah setengah dari kaum Muslim. 4. Apabila seorang Muslim dibunuh Kafirun, maka Kafirun tsb dapat dibunuh. Sedangkan apabila seorang Kafirun dibunuh Muslim, maka Muslim tsb dihukum dengan selain pembunuhan. Sudah saatnya kaum Muslim di seluruh negara untuk bersatu di dalam Manhaj Salafush Shalih(Metodologi) dan Syari’at Islam.

Kita berdamai di dalamnya dan mendirikan Daulah Islamiyyah dengan menyiapkan Jihad Fii Sabiilillah. Dengan begini, kekuatan kita (Muslim) bersatu, dan bersabar serta bersyukur di dalamnya. Assalamu manit taba’al huda (Semoga kedamaian, kesejahteraan dan keselamatan dari segala aib bagi manusia bagi yang mengikuti petunjuk). Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh (Semoga kedamaian, kesejahteraan dan keselamatan dari segala aib bagi manusia, dan kasih sayang kepada Allah dan keberkahan dari-Nya agar dicurahkan kepada kalian).

Related Documents

System Pemerintahan
December 2019 21
Pemerintahan Daerah
April 2020 27
Bentuk Pemerintahan
June 2020 15
Teori Pemerintahan
October 2019 25
Sistem Pemerintahan
May 2020 18