PEMANFAATAN LOGAM MULIA Dibuat Sebagai Tugas Mata Kuliah Pemanfaatan Sumber Daya Energi dan Mineral pada Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Sriwijaya
PEMANFAATAN SUMBER DAYA MINERAL DAN ENERGI
OLEH : Ardy Rinaldi Emyr George Andrew S Hidayah Keumala Natriyanti
03021381520070 03021281520087 03021381520062
DOSEN PENGAMPU : Ir. Mukiat, M.S
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2018
Tugas ke Kelompok
: 1 (satu) : 12 (dua belas)
Pemanfaatan Logam Mulia 1. Keadaan umum Secara umum logam mulia berarti logam-logam termasuk paduannya yang biasa dijadikan perhiasan, antara lain emas, perak, tembaga dan platina. Logamlogam tersebut memiliki warna yang bagus, tahan karat, lunak dan terdapat dalam jumlah yang sedikit di alam. Emas dan perak memiliki sifat penghantar listrik yang sangat baik sehingga banyak dipakai untuk melapisi konektor-konektor pada perangkat elektronik. Logam mulia adalah logam yang tahan terhadap korosi maupun oksidasi. Contoh logam mulia adalah emas, perak dan platina. Umumnya logam-logam mulia memiliki harga yang tinggi, karena sifatnya yang langka dan tahan korosi. Logam mulia sangat sukar bereaksi dengan asam. Sekalipun begitu, sebagian logam mulia (misalnya emas) dapat dilarutkan dalam akua regia, yaitu campuran pekat dari asam nitrat dan asam klorida. Semua logam mulia merupakan anggota dari logam transisi. Logam mulia biasa digunakan sebagai perhiasan dan mata uang (emas, perak), bahan tahan karat (stainless) seperti lapisan perak, ataupun katalis (misalnya platina). Logam Mulia atau biasa disingkat LM juga dikenal sebagai merek dagang emas yang diproduksi oleh PT ANTAM Tbk.
2. Potensi / cadangan Potensi dan persebaran mineral logam Mulia 1. Platinum Logam ini biasanya digunakan kegiatan industri perhiasan. Platinum bisa kita temukan paling banyak di daerah Riau. 2. Emas
Merupakan logam yang paling banyak masyarakat, biasanya digunakan untuk perhiasan, piala, uang dan Medali. Di Indonesia banyak ditemukan didaerah Papua, Sulawesi, Kalimantan Jawa dan Sumatera. 3. Perak Sama seperti Mas perak juga digunakan biasanya untuk perhiasan atau uang. Tapi selain itu juga digunakan untuk antibiotik pada sektor kedokteran, kosmetik serta pangan. Perak bisa kita temukan di daerah Sulawesi Utara, Papua, Kalimantan Barat, Jawa Barat, Sumatera Barat dan Aceh. Cadangan perak jumlahnya jauh lebih banyak daripada emas sehingga harganya jauh lebih murah. Negara yang paling banyak kandungan peraknya adalah Meksiko. Logam emas dan perak sering terdapat bersamaan dan berasosiasi dengan logam-logam tembaga, besi, seng, dan logam platina. Logam emas paling mudah dikenali karena warnanya kuning, lunak, dapat ditempa, tahan terhadap asam, dan tidak mudah teroksidasi. Emas banyak ditemukan di urat-urat batuan atau gang di dalam batuan. Proses pengikisan pada saat erosi dapat menyebabkan kikisan emas yang akan terakumulasi di daerah endapan sekitar muara sungai. Oleh karena itu, terdapat beberapa pasir endapan yang bercampur emas. Dapat juga batuan yang bercampur emas kemudian mengendap ke tempat lain sehingga terjadi lapisan emas baru. Potensi tambang emas di Indonesia terdapat di wilayah Sumatra Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara, dan Maluku (Pulau Halmahera dan Pulau Obi). Pengusahaan tambang emas di Indonesia sudah dilakukan sejak lama, seperti yang dilakukan di Rejang Lebong (Bengkulu), Cikotok (Jawa Barat), Bolaang Mongondow (Sulawesi Utara), dan Sambas (Kalimantan Barat). Eksploitasi tambang emas di Indonesia dilakukan oleh PT Antam, di antaranya di Jawa Barat dan Kalimantan Selatan. Adapun di Nanggroe Aceh Darussalam, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah dilakukan oleh pihak perusahaan swasta. Produksi emas Indonesia pada 1995/1996 sebesar 65.864,5 kg dan perak sebesar 163.119,6 kg. Penjualan emas dalam negeri sebesar 3.747,2 kg dan perak sebesar 57.258,7 kg, sedangkan nilai ekspor emas sebesar 60.022,8 kg.
3. Sifat fisik dan kimia Platinum, emas dan merkuri dapat dilarutkan dalam akua regia, campuran pekat asam klorida dan asam nitrat, tapi iridium dan perak tidak dapat larut. Paladium dan perak, namun, larut dalam asam nitrat. Rutenium dapat dilarutkan dalam akua regia hanya ketika dalam keberadaan oksigen, sementara rodium harus dalam bentuk bubuk halus. Niobium dan tantalum tahan terhadap semua asam, termasuk akua regia. Dalam ilmu kimia, logam mulia adalah logam yang tahan terhadap korosi maupun oksidasi. Contoh logam mulia adalah emas, perak dan perunggu. Umumnya logam-logam mulia memiliki harga yang tinggi, karena sifatnya yang langka dan tahan korosi. Logam mulia sangat sukar bereaksi dengan asam. Sekalipun begitu, sebagian logam mulia (misalnya emas) dapat dilarutkan dalam akua regia, yaitu campuran pekat dari asam nitrat dan asam klorida. Semua logam mulia merupakan anggota dari logam transisi. Logam mulia biasa digunakan sebagai perhiasan dan mata uang (emas, perak), bahan tahan karat (stainless) seperti lapisan perak, ataupun katalis (misalnya platina).
4. Penambangan Berikut aliran kegiatan penambangan logam mulia : 1. Eksplorasi Dalam usaha mencari cadangan bijih nikel ( nickel ore ) dilakukan penyelidikan baik secar umum (geologi permukaan), eksplorasi pendahuluan, eksplorasi detail, sampai perhitungan cadangan dengan maksud untuk mengetahui seberapa jauh kandungan Ni yang ada pada daerah tersebut. Upaya ini dilakukan denga pengambilan contoh (sample) dengan menggunakan alat bor. 2. Pengupasan tanah penutup (over burden) Sebelum penambangan dimulai, terlebih dahulu dilakukan pembersihan dari pohon-pohon dan semak-semak. Setelah dilakukan stripping (pengupasan) lapisan tanah penutup sampai pada kedalaman tertentu menggunakan alat dorong (bulldozer). 3. Penambangan Penambangan termasuk klasifikasi tambang terbuka (sistem berjenjang) dengan menggunakan alata-alat produksi sebagai berikut : bulldozer sebagai alat
pendorong, Dozzer Shovel sebagai alat gali dan muat, dan Dump Truck sebagai alat angkut. 4. Pengangkutan Alat angkut yang digunakan adalah dump truck yang berkapasitas antara 1530 ton. 5. Penumpukan/penyimpanan bijih Bijih nikel baik untuk umpan pabrik maupun untuk ekspor ditumpuk di stockyard, setelah batuan besar/boulder >20cm), dipisahkan. Boulder dipecahkan dengan mesin pemecah batu (crushing plant) sampai ukuran <20 cm dan dikirim ke pabrik sebagai bijih umpan pabrik. Proses pengolahan nikel di Pomalaa melalui proses Elkem. Secara garis besar proses pengolahan bijih nikel ini dibagi dalam 3 tahap yaitu: a.
Tahap Pengolahan Bijih basah ada dicampur (blending) untuk mendapatkan komposisi yang
sesuai. Campuran bijih (blended ore) ini dikeringkan di dalam suatu Rotary Dryer. Selanjutnya bijih kering mengalami proses kalsinasi di dalam Rotary Kiln untuk menghilangkan kandungan Loss on Ignition (LOI). Debu yang berasal dari tahap praolahan ini ditangkap pada unit
penangkap
debu,
lalu
diproses
dalampellettizer untuk membuat pellet yang akan diumpankan kembali ke dalam Rotary Kiln. b. Tahap Peleburan Pada tahap ini calcined ore dilebur dan direduksi di dalam dapur listrik dengan menggunakan tenaga listrik berkapasitas 20 MVA untuk satu unit dapur. Sebagai bahan preduksi digunakan anthracite. Proses reduksi ini menghasilkan crude metal yang akan dimurnikan pada tahap pemurnian, sedangkan bahan yang tidak tereduksi berupa slag dikeluarkan dari dapur listrik pada waktu-waktu tertentu dibuang. Untuk pengaturan kebasaan slag ditambahkan batu kapur. c.
Tahap Pemurnian Crude metal yang berasal dari tahap peleburan, dikurangi kandungan
belerangnya di dalam Rheinsthal/converter (desulphurization). Sedangkan untuk mengurangi kandungan Si, C dan P dilakukan Oxygen blowing dan penambahan
flux terhadap crudemetal didalam unit Shaking Converter. Oxygen yang dipergunakan berasal dari Oxygen Plant. Untuk membuat produk feronikel berbentuk batangan (ingot), metal cair yang telah dimurnikan dengan spesifikasi dan komposisi tertentu dicetak pada unit Continous Casting Machine. Untuk membuat produk feronikel berbentuk butiran (shot), metal cair ini dicetak pada unit Shot Making. Bentuk batangan (ingot) diproduksi dalam dua jenis, yaitu High carbon dan Low Carbon, sedangkan bentuk butiran (shot) diproduksi hanya jenis Low Carbon.
5. Pemanfaatan Logam mulia seperti emas dan perak bisa dipakai untuk perhiasan. Elektrolisis larutan NaCl menghasilkan natrium hidroksida di katode (kutub positif) dan gas klor di anode (kutub negatif). Pada industri angkasa luar dan profesi kedokteran dibutuhkan bahan yang kuat, tahan karat, dan bersifat noniritin, seperti aloi titanium. Sebagian jenis logam merupakan unsur penting karena dibutuhkan dalam berbagai fungsi biokimiawi. Pada zaman dahulu, logam tertentu, seperti tembaga, besi, dan timah digunakan untuk membuat peralatan, perlengkapan mesin, dan senjata. Umumnya, logam bermanfaat bagi manusia, karena penggunaannya di bidang industri, pertanian, dan kedokteran, contohnya, merkuri yang digunakan dalam proses klor alkali. Proses klor alkali merupakan proses elektrolisis yang berperan penting dalam industri manufaktur dan pemurnian zat kimia. Beberapa zat kimia yang dapat diperoleh dengan proses elektrolisis adalah natrium, kalsium, magnesium, aluminium, tembaga, seng, perak, hidrogen, klor, fluor, natrium hidroksida, kalium bikromat, dan kalium permanganat. Proses elektrolisis larutan natrium klorida tersebut merupakan proses klor-alkali.
6. Pengolahan Tahap Pengolahan Logam Mulia 1. Comminution / Kominusi Kominusi adalah proses reduksi ukuran dari ore agar mineral berharga yang mengandung logam mulia dengan tujuan untuk membebaskan ( meliberasi
) mineral logam mulia dari mineral-mineral lain yang terkandung dalam batuan induk.
Refractory ore processing
Crushing
Milling
2. Concentration / separation Setelah ukuran bijih diperkecil, proses selanjutnya dilakukan proses konsentrasi dengan memisahkan mineral logam mulia dari mineral pengotornya., Bijih hasil penggalian langsung memasuki tahap ini tanpa tahap kominusi terlebih dahulu.
Gravity separation
Froth Flotation
3. Extraction
Liquation
Amalgamasi
Sianidasi
4. Refinning / Pemurnian Refining, yaitu melakukan pengolahan logam kotor melalui proses kimia agar diperoleh tingkat kemurnian tinggi.
Smelting
Size Reduction
Parting
Aqua Regia
Pada proses pengolahan mineral logam mulia harus melalui tahapan tahapan yang kesemua tahapan itu mutlak di jalani untuk mendapatkan hasil yang di inginkan, adapun tahapan tahapan itu meliputi: 1.
Penghancuran
2.
Penghalusan
3.
Proses Ekstraksi/Chlorinasi
4.
Proses Leaching Cyanide
5.
Proses CIP
6.
Proses Elusi
7.
Electrowinning
Dibawah ini akan kami jelaskan secara rinci proses pengolahan:
1. Penghancuran, Penghancuran batuan dilakukan untuk pendapatkan batuan berukuran lebih kecil. Ukuran yang didapatkan biasanya ± 20mm. mesin yang digunakan adalah mesin Hammer Mill atau Stone Crusher atau Jaws Crusher. 2. Penghalusan, Setelah melalui proses penghancuran lalu masuk ke proses penghalusan dengan mesin Ball Mill hingga didapatkan Ø200 mesh. Dalam proses pengolahan mineral alam, ukuran suatu Raw material akan sangat mempengaruhi hasil dan recovery pada akhir proses. Semakin halus raw material akan semakin tinggi recovery yang di dapat karena pelindihan pada proses Clhorinasi akan semakin maksimal. 3. Proses Ekstraksi/Chlorinasi, Proses Chlorinasi bertujuan untuk membuat ektraks emas, yaitu Emas (II) Chlorid (AuCl2) atau Emas (III) Chlorid (Au2Cl3), dengan proses ini akan dapat membebaskan emas yang terinklusi dalam carbon, sulfur dan thelurium, akan lebih maksimal jika sebelum melalui proses Chlorinasi batuan emas melalui proses pemanggangan dengan suhu 350°C. Pemanggangan bisa dilakukan pada bejana logam yang dipanaskan dari bawah dengan batu bara yang di sembur dengan Blower. Selanjutnya untuk proses khlorinasi akan dijelaskan pada bagian bab Formula. 4. Proses Leaching Cyanide, Proses ini bertujuan untuk mengambil Ektraks emas yang terbentuk pada proses klorinasi dan di ubah menjadi senyawa Dicyano Aurrat (Au(CN)2). Karena senyawa inilah yang akan bisa terabsorsi dalam pori-pori karbon aktif. Proses Sianidasi terdiri dari dua tahap penting, yaitu proses pelarutan dan proses pemisahan emas dari larutannya. Pelarut yang biasa digunakan dalam proses cyanidasi adalah NaCN, KCN, Ca(CN)2, atau campuran ketiganya. Pelarut yang paling sering digunakan adalah NaCN, karena mampu melarutkan emas lebih baik dari pelarut lainnya. Secara umum reaksi pelarutan Au dan Ag adalah sebagai berikut: 4Au + 8CN- + O2 + 2 H2O = 4Au(CN)2- + 4OH-
4Ag + 8CN- + O2 + 2 H2O = 4Ag(CN)2- + 4OH5. Proses CIP, Carbon In Pulp adalah penyerapan senyawa Dicyano Aurrat kedalam karbon. Dalam proses ini bukan hanya emas yang akan terserap tapi juga logam mulia lain seperti perak, cadmium, seng dll. 6. Proses Elusi, Elusi adalah proses pelepasan emas dan perak terlarut dari karbon sehingga terbentuk air kaya yang didalamnya mengandung ion emas dan perak. Dengan proses elusi, karbon aktif akan bisa digunakan kembali dengan cara reaktivasi karbon sehingga akan mengurangi biaya proses pengolahan. Pengurangan biaya proses pengolahan akan sangat tinggi karena karbon aktif biasanya dibakar langsung tanpa melalui proses elusi yang mana biaya pembelian karbon aktif sendiri hampir mencapai 50% dari biaya proses pengolahan jika karbon aktif dibakar langsung. 7. Electrowinning, Elektrowinning bertujuan untuk mengambil ion emas terlarut didalam air kaya dengan proses elektrolisa menggunakan anoda dan katoda dari stainless tipe 316 atau 317 yaitu stainless tipe wath yang dikhususkan untuk elektrolisa.
Dalam
elektrowinning
yang
harus
diperhatikan
adalah
konduktivitas larutan yang stabil.
7. Pemasaran Bagi pengusaha Penjualan Logam Mulia yang serius mengembangkan bisnis Penjualan Logam Mulia, mereka menyadari bahwa aktivitas pemasaran dan promosi usaha Penjualan Logam Mulia harus dilakukan lewat berbagai cara untuk mencapai kesuksesan. Namun sebelum kami menjelaskan lebih jauh, izinkan kami memberikan penjelasan sedikit tentang Strategi Pemasaran. Pemasaran (menurut Wikipedia) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat 2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran (dari sudut pandang penjual): 1. Tempat yang strategis (place), 2. Produk yang bermutu (product), 3. Harga yang kompetitif (price), dan 4. Promosi yang gencar (promotion). Dari sudut pandang konsumen: 1. Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants), 2. Biaya konsumen (cost to the customer), 3. Kenyamanan (convenience), dan 4. Komunikasi (comunication). Saat ini ada satu strategi pemasaran yang sedang gencar dilakukan oleh banyak orang, yaitu berpromosi online melalui website. Anggaplah website adalah markas besar untuk bisnis Penjualan Logam Mulia Anda. Maka dengan adanya website, melalui cara-cara promosi yang akan segera kami sebutkan ini, Anda akan mempromosikan website sekaligus mempromosikan usaha Penjualan Logam Mulia. Dimana di website tersebut akan berisi produk, harga, layanan, alamat, testimoni, dan lain sebagainya. Mengapa demikian? Karena seharusnya website akan mendukung bisnis Penjualan Logam Mulia jika diintegrasikan antara promosi offline dan online.
Berikut contoh dari Mineral Logam Mulia : (halaman selanjutnya)
EMAS (Au)
A. Keadaan Umum Emas juga dikenal sebagai logam mulia. Mineral emas merupakan mineral yang langka serta memiliki keindahan sehingga menjadi komoditi yang sangat berharga sepanjang sejarah kemanusiaan. Hal ini sebagai logam mulia tertua yang diketahui manusia. Secara ilmiah, emas adalah elemen, logam, dengan nomor atom 79. Sifat fisik dan kimia membuatnya ideal untuk sejumlah kebutuhan. Hal ini sangat stabil dan sebagai hasilnya jarang menggabungkan dengan unsur lainnya. Dengan kata lain, tidak menimbulkan korosi atau karat. Melakukan listrik yang sangat baik (perak saja dan tembaga konduktor baik listrik). Melakukan panas sangat baik. Emas sangat mudah ditempa untuk dibentuk. Emas begitu mudah ditempa yang dapat ditempa menjadi lembaran tipis sehingga cahaya dapat melewatinya. B. Potensi/ Cadangan Potensi tambang emas di Indonesia terdapat di wilayah Sumatra Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara, dan Maluku (Pulau Halmahera dan Pulau Obi). Pengusahaan tambang emas di Indonesia sudah dilakukan sejak lama, seperti yang dilakukan di Rejang Lebong (Bengkulu), Cikotok (Jawa Barat), Bolaang Mongondow (Sulawesi Utara),
dan Sambas (Kalimantan Barat). Eksploitasi tambang emas di Indonesia dilakukan oleh PT Antam, di antaranya di Jawa Barat dan Kalimantan Selatan. Adapun di Nanggroe Aceh Darussalam, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah dilakukan oleh pihak perusahaan swasta. Perusahaan pertambangan yang mengeksploitasi cadangan emas di Indonesia antara lain: 1. PT Aneka Tambang, merupakan BUMN 2. PT Freeport Indonesia 3. PT Newmont Nusa Tenggara Cadangan emas di seluruh Indonesia sebesar 3.000 ton dan sumber dayanya 6.000 ton. Indonesia dikenal sebagai negeri gemah ripah loh jinawi. Kekayaan alamnya melimpah, salah satunya adalah emas. Potensinya tersebar merata di seluruh penjuru negeri, seperti di Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu, dan kawasan timur Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 2013, jumlah cadangan emas di Indonesia sebesar 3.000 ton dan sumber dayanya mencapai 6.000 ton. Adapun di seluruh dunia, menurut data United States Geological Survey (USGS) 2011, cadangan emas mencapai 51 ribu ton. Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Surono mengatakan, hampir seluruh wilayah Indonesia memiliki potensi cadangan emas, namun hanya beberapa daerah
yang
memiliki
cadangan
emas
cukup
besar.
Paling besar cadangan emasnya ada di Papua, salah satu yang menambang emas di sana adalah PT Freeport Indonesia, cadangannya mencapai 700 ton bijih Au," Daerah lain yang memiliki cadangan emas paling banyak, ada di Sumbawa, Pongkor
Jawa
Barat,
Batangtoru
Tapanuli
Selatan,
dan
Halmehera.
Di Sumbawa tempat Newmont Nusa Tenggara beroperasi di sana cadangannya mencapai 32 juta ton bijih, Pongkor cadangannya 6 juta ton bijih Au, Batangtoru 5,7 juta ton bijih Au, Halmahera 1 juta ton bijih Au. Ia menambahkan, potensi emas di Indonesia memang hanya dalam bentuk bijih, jarang
sekali
ditemukan
emas
dalam
bentuk
batu
atau
bongkahan.
Jadi penambangan emas di Indonesia ini harus menggali cukup banyak, kemudian bijih-bijih emas dilebur jadi satu, jarang ditemukan dalam bentuk batu atau
bongkahan seperti di Afrika. Karena di Indonesia aktivitas vulkanologinya masih muda.
C. Sifat Fisik/Kimia Sifat Fisik
Rumus Kimia
: Au
Warna
: Kuning Keemasan
Goresan
:Kuning
Kekerasan
: 2,5-3
Berat Jenis
: 19,3
Kilap
: Metalic Luster
Pecahan
: Hackly
Belahan
: Tidak Sempurna
Transparanan
: Transparan-opaque
Kemagnetan
: Non-magnetik
Kelistrikan
: Isolator
Ketahanan
: Mallable
Asosiasi
: Berasosiasi dengan mineral silver
Sifat Fisik Emas (Au) Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5-3 (skala Mohs), serta berat jenisnya tergantung pada jenis dan kandungan logam lain yang berpadu dengannya. Mineral pembawa emas biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan (gangue minerals). Mineral ikutan tersebut umumnya kuarsa, karbonat, turmalin, fluorpar, dan sejumlah kecil mineral non logam. Mineral pembawa emas juga berasosiasi dengan endapan sulfida yang telah teroksidasi. Mineral pembawa emas terdiri dari emas nativ, emas telurida, sejumlah paduan dan senyawa emas dengan unsur-unsur belerang, antimon, dan selenium. Elektrum sebenarnya jenis lain dari emas nativ, hanya kandungan perak didalamnya >20%. Emas terbentuk dari proses magmatisme atau penngkonsentrasian di permukaan. Beberapa endapan terbentuk karena proses metasomatisme kontak dan larutan hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian secara mekanis menghasilkan
endapan letakan (placer). Ganesa emas banyak digunakan sebagai barang perhiasan, cadangan devisa, dll. Sifat Kimia
Sifat Kimia Emas
Nomor Atom
: 79
Massa Atom
: 197
Kategori Unsur
: Logam Golongan Transisi
Grup dan Blok
: Grup 11, blok d
Perioda
:6
Konfigurasi Elektron : [Xe] 4f14 5d10 6s1
Elektronegatifitas
: 2,54 skala Pauling
D. Penambangan Dengan memperhatikan karakteristik dari emas, maka metode penambangan yang umum diterapkan adalah metode tambang bawah tanah (underground mining) dengan metode gophering, yaitu cara penambangan yang tidak sistematis, tidak perlu mengadakan persiapan-persiapan penambangan (development works) dan arah penggalian hanya mengikuti arah larinya cebakan biih. Oleh karena itu ukuran tambang (stope) juga tidak tentu, tergantung dari ukuran cebakan bijih di tempat itu dan umumnya tanpa penyanggaan yang baik. Cara penambangan ini umumnya tanpa penyanggaan yang emadai dan penggalian umumnya dilakukan tanpa alat-alat mekanis. Metode penambangan emas seperti ini umum diterapkan di berbagai operasi tambang rakyat di Indonesia, seperti di Ciguha, Pongkor, Gunung Peti, Cisolok, Gunung Subang, Tangguang, Cikajang, dan lain-lain. E. Pemanfaatan Berikut ini adalah manfaat emas dalam kehidupan manusia: 1. Perhiasan Emas dapat dibentuk menjadi berbagai perhiasan untuk wanita. Wanita memerlukan perhiasan untuk beberapa hal seperti menjadi aksesoris untuk penampilan dan meningkatkan rasa percaya diri. Perhiasan dari emas bisa dibentuk
menjadi beberapa benda seperti cincin, kalung, gelang, anting, jam tangan, bros dan berbagai aksesoris lain. Emas juga menjadi salah satu jenis perhiasan yang memiliki harga mahal. 2. Kesehatan Gigi Gigi yang berlubang mungkin akan membuat pemiliknya merasa tidak nyaman. Pada jaman dahulu pemakaian emas sudah banyak digunakan untuk menambal gigi yang berlubang. Bahkan ada jenis gigi palsu yang dilapisi dengan emas. Emas tidak bisa memberikan reaksi dengan jenis logam dan senyawa lain sehingga emas sangat awet. Jadi emas juga penting untuk mendukung kesehatan gigi. 3. Perlengkapan Pesawat Ruang Angkasa Pesawat ruang angkasa ternyata juga menggunakan bahan emas sebagai bahan lapisan untuk kendaraan. Emas memiliki sifat yang sangat baik dan tahan terhadap panas matahari. Bahkan sekarang emas juga dapat dipakai sebagai bahan lapisan untuk pelindung kepala untuk astronot. Meskipun emas dipakai dalam kadar yang kecil, tapi peran emas sangat besar untuk melindungi awak pesawat ruang angkasa dari panas. 4. Produksi Perangkat Elektronik Tahukah Anda bahwa ada beberapa bagian komponen elektronik yang menggunakan emas? Emas dipakai sebagai lapisan untuk perangkat kecil sebagai penghantar listrik pada beberapa alat elektronik seperti radio, televisi, komputer dan perangkat lain. Emas memiliki sifat yang tahan terhadap korosi, penghantar panas yang baik dan mendukung sistem pengiriman data komputer. Pemakaian emas dalam perangkat ini memang sangat kecil. 5. Bahan Membuat Penghargaan Salah satu pengakuan dalam berbagai ajang kejuaraan adalah medali emas. Emas digunakan untuk membuat medali baik berupa koin, piala atau medali murni. Emas menunjukkan dedikasi dan derajat yang paling tinggi sehingga sangat sesuai untuk posisi juara dalam berbagai ajang penghargaan. 6. Emas untuk Investasi Pada awalnya emas hanya diolah untuk perhiasan wanita yang bisa disimpan dan dijual lagi. Namun karena harga emas yang terus bergerak karena kondisi ekonomi dunia, maka sekarang emas menjadi alat investasi yang sangat menarik.
Jenis emas yang dibentuk dalam logam mulia menjadi alat investasi yang paling banyak disukai. Emas dalam bentuk perhiasan kurang diminati sebagai sumber investasi karena nilai atau harganya sering terkena potongan. 7. Menjaga Kesehatan Memakai emas juga bisa menjadi salah satu logam yang penting untuk kesehatan. emas bisa membuat tubuh menjadi lebih sehat dengan cara meningkatkan sistem peredaran darah. Selain itu emas juga bisa membuat tubuh menjadi sehat karena mendukung proses sekresi atau pengeluaran racun dari dalam tubuh. 8. Terapi Kecantikan Terapi kecantikan dengan bahan emas sudah dimulai sejak jaman Cleopatra. Jaman dahulu emas menjadi simbol kecantikan dan martabat. Sekarang banyak salon kecantikan yang menawarkan berbagai jenis perawatan dengan emas. Emas memiliki sifat yang bisa mendukung pemulihan sel-sel kulit yang sudah mati sehingga penampilan kulit menjadi lebih indah. F. Pengolahan
Proses Pengolahan Bijih Emas meliputi 3 unit proses yaitu unit sianidasi , unit recovery, dan unit tailing treatment. Secara umum proses pengolahan emas dapat dilihat pada penjelasan berikut ini: 1. Unit Sianidasi
Unit sianidasi merupakan unit proses pertama dalam proses pngolahan emas yang meliputi proses yaitu crushing, milling dan leaching. Proses-proses ini pada dasarnya merupakan proses untuk mereduksi ukuran bijih emas menjadi ukuran yang memenuhi agar reaksi pelarutan berlangsung dengan baik sedangkan leaching merupakan pelarutan selektif emas oleh reagen tertentu 1.1 Crushing (Peremukan) Crushing merupakan proses peremukan bijih emas (ore) yang berasal dari tambang menjadi ukuran yang lebih kecil dari ukuran 400 mm menjadi ukuran sekitar 12.5 mm untuk meningkatkan derajat liberasi, membebaskan logam berharga dari pengotornya dan memperbesar luas permukaan bijih sehingga kecepatan reaksi pelarutan dapat berlangsung dengan baik. 1.2 Milling (Penggerusan) Milling atau grinding merupakan proses reduksi ukuran bijih dengan cara penggerusan bijih (ore) menggunakan grinding ball yang bertujuan untuk mengecilkan ukuran ore dari -12 mm sampai +5 mm menjadi -200 mesh atau 74 mikron sehingga dapat masuk ke tahap selanjutnya (pelindian). Proses ini merupakan proses lanjutan dari proses crushing. Parameter – parameter yang harus dijaga dalam proses milling adalah : 1.
Ukuran bijih hasil gerusan 80% yang berukuran 200 mesh atau 74×10-3 agar derajat liberasi dari logam berharga dapat ditingkatkan.
2.
Bijih dari belt conveyor 05 dan 06 sebelum masuk ke milling proses, ditambah lime (kapur) untuk mengatur pH antara 10.0 – 10.5 pada proses leaching. Jika pH kurang dari rentang tersebut maka kemungkinan terbentuk asam sianida saat proses leaching dan jika kelebihan akan menyebabkan terbentuknya H2O2 yang akan menyebabkan reaksi leaching menjadi lambat.
1.3 Leaching Leaching merupakan proses pelarutan emas dari bijihnya menggunakan pelarut tertentu. Proses leaching yang dilakukan oleh suatu perusahaan tambang emas merupakan agitation leaching yang menggunakan pelarut sianida yang diperoleh dari hasil pelarutan natrium sianida (NaCN) dengan di mixing Tank.
Persamaan reaksi pada proses leaching adalah sebagai berikutnya: 4 Au + 8 NaCN + 02 + H2O
4 NaAu(CN) + 4 NaOH
4 Ag + 8 NaCN + 02 + H2O
4 NaAg(CN) + 4 NaOH
Pada masing-masing plant waktu tinggal slurry dalam tangki leaching selama 15 jam. Pada tangki leaching terjadi reaksi antara larutan sianida dengan logam Au, Ag dan logam-logam lain seperti Fe, Cu, Ni, Zn, Cd, dan Co yang merupakan impurities. Adanya impurities meningkatkan kebutuhan sianida bebas (CN) untuk melarutkan logam berharga dalam bijih. G. Pemasaran Saat ini harga emas terus melambung sesuai dengan kondisi moneter sehingga perlu dilakukan pengawasan terhadap kondisi moneter dan hari hari besar. Dalam hal ini tidak perlu ada kecemasan yang besar. Berdasarkan hasil eksplorasi yang telah diketahui, diperkirakan produksi emas dan perak Indonesia akan meningkat. Dari 103 buah kontrak karya pertambangan emas yang telah ditandatangani, 4 buah kontrak karya telah dipastikan akan berproduksi pada permulaan Repelita V. Kontrak Karya lainnya masih akan melakukan kegiatan eksplorasi dan
pada akhir Repelita V sebagian
diantaranya diharapkan dapat mulai berproduksi. Di samping itu terdapat pula sejumlah kegiatan pertambangan berskala kecil yang tersebar di pulau Kalimantan, Sulawesi Utara, Bengkulu, dan Jawa Barat. Fasilitas pengolahan logam mulia di Jakarta yang telah mencapai kapasitas pemurnian emas 20.000 kg per tahun pada akhir Repelita IV akan terus ditingkatkan secara bertahap sampai mencapai 50.000 kg per tahun. Teknologi pemurnian emas yang telah dikembangkan dapat mencapai standar emas baru dengan kadar 99,99% sehingga dalam Repelita V PT Aneka Tambang akan dapat menampung dan mengolah hasil produksi tambang emas di Indonesia dan dapat menghasilkan komoditi ekspor yang memenuhi standar internasional tertinggi. Produksi dan penjualan emas dapat dilihat pada Tabel dibawah TABEL 12 - 7 PERKIRAAN PRODUKSI DAN PENJUALAN PERAK DALAM REPELITA V (1989/90 - 1993/94)
E M A S
TAHUN
Emas dalam Logam Emas 1)
1989/90
PENJUALAN (Kg)
PRODUKSI (Kg)
2.433
Konsentrat
Emas dalam
Logan Emas Jumlah
1)
Tembaga 2)
4.900
Konsentrat Tembaga 2)
7.333
2.433
4.900
J u m l a h 7 3 . 2
1990/91
3.983
7.000
10.983
3.983
7.000
7
1991/92
6.783
9.200
15.983
6.783
9.200
75
7 5 5 .
5 7
1992/93
8.663
12.900
21.563
8.663
12.900
1993/94
8.713
12.800
21.513
8.713
12.800
7
5.
3 3 7 . 5 60 8 7 5. 4 7 5
PERAK (Ag)
A. Keadaan Umum Perak adalah unsur logam dengan nomor atom 47. Simbolnya adalah Ag, dari bahasa Latin argentum, dari akar PIE yang direkonstruksi sebagai *h₂erǵ-, "abu-abu" atau "bersinar". Sebuah logam transisi lunak, putih, dan berkilau, ia memilikikonduktivitas listrik, konduktivitas termal, dan reflektivitas tertinggi di antara semua logam. Logam ini terjadi secara alamiah dalam bentuk murni, bentuk bebas (perak asli), sebagai paduan dengan emas dan logam lainnya, dan dalam mineral seperti argentitdan klorargirit. Kebanyakan perak diproduksi sebagai produk samping penambangan tembaga, emas, timah, dan seng. Perak telah lama dinilai sebagai logam mulia. Lebih melimpah daripada emas, logam perak telah berfungsi di banyak yang sistem moneter pramodern sebagai spesi koin, kadang-kadang bahkan bersama emas. Kemurniannya biasanya diukur berbasis per-mil; paduan murni 94% dijelaskan sebagai "0,940 fine". Selain itu, perak memiliki berbagai aplikasi di luar mata uang, seperti padapanel surya, penyaringan air, perhiasan dan ornamen, peralatan makan dan perabotan bernilai tinggi (muncullah istilahsilverware), dan juga sebagai investasi dalam bentuk koin dan bulion. Perak digunakan industri dalam stop kontak dan konduktor listrik, pada cermin khusus, pelapis jendela dan dalam katalisis reaksi kimia. Senyawanya digunakan dalam film fotografi dansinar-X. Larutan perak nitrat encer dan senyawa perak lainnya digunakan sebagai disinfektan dan mikrobisida (efek oligodinamika), ditambahkan ke perban dan pembalut luka, kateter dan peralatan medis lainnya.
B. Potensi/ Cadangan Emas dan perak banyak dipergunakan untuk membuat barangperhiasan dan obat-obatan. Pada umumnya, emas digunakan sebagai alat pembayaran. Pada abad ke-16 dan-17 manusia banyak yang berlomba mencari emas ke berbagai daerah atau negara yang dianggap sebagai negara emas, terutama orang-orang Spanyol.
Negara yang banyak kandungan emasnya di antaranya Afrika Selatan (merupakan daerah terpenting penggalian emas di seluruh dunia, yang berpusat di kota Johannesburg), Rusia, Amerika Serikat (bagian barat Amerika Serikat, Alaska, Kanada), dan Australia. Cadangan perak jumlahnya jauh lebih banyak daripada emas sehingga harganya jauh lebih murah. Negara yang paling banyak kandungan peraknya adalah Meksiko. Logam emas dan perak sering terdapat bersamaan dan berasosiasi dengan logam-logam tembaga, besi, seng, dan logam platina. Logam emas paling mudah dikenali karena warnanya kuning, lunak, dapat ditempa, tahan terhadap asam, dan tidak mudah teroksidasi. Produksi emas Indonesia pada 1995/1996 sebesar 65.864,5 kg dan perak sebesar 163.119,6 kg. Penjualan emas dalam negeri sebesar 3.747,2 kg dan perak sebesar 57.258,7 kg, sedangkan nilai ekspor emas sebesar 60.022,8 kg.
C. Sifat Fisik/Kimia Ciri-ciri umum Nama, lambang, Nomor atom
perak, Ag, 47
Dibaca
/ˈsɪlvər/
Jenis unsur
logam transisi
Golongan, periode, blok
11, 5, d
Massa atom standar
107,8682 [Kr] 4d10 5s1
Konfigurasi elektron
2, 8, 18, 18, 1
Sifat Fisika Fase Massa jenis (mendekati suhu kamar)
padat 10.49 g·cm−3
Massa jenis cairan pada t.l.
9.320 g·cm−3
Titik lebur
1234,93 K, 961,78 °C, 1763,2 °F
Titik didih
2435 K, 2162 °C, 3924 °F
Kalor peleburan
11,28 kJ·mol−1
Kalor penguapan
250,58 kJ·mol−1
Kapasitas kalor
25,350 J·mol−1·K−1
Fase
padat
Tekanan Uap P(Pa) 1
10
100
1k
10k
100k
at T 1283
1413
1575
1782
2055
2433
(K)
Sifat Atom Bilangan oksidasi
1, 2, 3 (oksida amfoter)
Elektronegativitas
1,93 (skala Pauling)
Energi ionisasi pertama
731,0 kJ·mol−1
Energi ionisasi kedua
2070 kJ·mol−1
Energi ionisasi ketiga
3361 kJ·mol−1
Jari-jari atom
144 pm
Jari-jari kovalen
145±5 pm
Jari-jari van der Waals
172 pm
Lain-lain Struktur kristal
face-centered cubic
Pembenahan magnetik
diamagnetik[1]
Keterhambatan elektris
(20 °C) 15,87 nΩ·m
Konduktivitas termal
429 W·m−1·K−1
Difusivitas termal
(300 K) 174 mm²/s
Ekspansi termal
(25 °C) 18,9 µm·m−1·K−1
Kecepatan ringan)
suara
(batang
(suhu kamar) 2680 m·s−1
Modulus Young
83 GPa
Modulus Shear
30 GPa
Bulk modulus
100 GPa
Rasio Poisson
0,37
Kekerasan Mohs
2,5
Kekerasan Viker
251 MPa
Kekerasan Brinell
206 MPa
Nomor CAS
7440-22-4
Sifat Umum : 1. Perak murni berwarna putih dan sangat mengilap. 2. Penghantar listrik yang sangat baik (Daya hantar listrik perak jauh lebih baik dibandingkan tembaga karena hambatan jenis perak jauh lebih kecil dibandingkan tembaga. Akan tetapi, tembaga lebih banyak digunakan sebab perak lebih mahal daripada tembaga). 3. Tahan korosi, dan mudah ditempa. 4. Logam yang tidak reaktif dan tidak teroksidasi oleh oksigen di udara.
Konduktivitas listrik perak adalah yang tertinggi di antara seluruh logam, bahkan lebih tinggi daripada tembaga, tetapi tidak banyak digunakan untuk keperluan listrik karena biayanya yang tinggi. Perkecualian terhadap hal ini adalah dalam rekayasa frekuensi radio, terutama VHF dan frekuensi yang lebih tinggi, di mana pelapisan perak dilakukan untuk meningkatkan konduktivitas listrik pada bagian-bagian dan kabel-kabel tertentu (pada frekuensi tinggi arus cenderung mengalir pada permukaan konduktor, bukan di dalam, oleh karenanya pelapisan emas meningkatkan konduktivitas secara keseluruhan). Perak juga mempunyai resistensi kontak paling rendah di antara seluruh logam. Selama Perang Dunia II di AS, 13.540 ton digunakan dalam elektromagnet yang digunakan untuk pengayaan uranium, terutama karena pada masa perang terjadi kekurangan tembaga. Perak murni memiliki konduktivitas termal tertinggi di antara seluruh logam, meskipun karbon nonlogam dalam bentuk intan dan helium-4 superfluida lebih tinggi.
Perak halida bersifat fotosensitif dan memiliki kemampuan yang menakjubkan dalam hal merekam citra laten yang kemudian dapat dikembangkan secara kimiawi. Perak bersifat stabil di udara murni dan air, tetapi menjadi kusam (tarnish) ketika terpapar udara atau air yang mengandung ozon atau hidrogen sulfida, yang disebut terakhir membentuk lapisan hitam perak sulfida, yang dapat dihilangkan dengan asam klorida encer. Tingkat oksidasi perak yang paling umum adalah +1 (misalnya, perak nitrat, AgNO3); yang kurang umum adalah senyawa +2 (misalnya, perak(II) fluorida, AgF2), lebih tidak umum lagi adalah +3 (misalnya, kalium tetrafluoroargentat(III), KAgF4), dan bahkan ada senyawa +4 (misalnya, kalium heksafluoroargentat(IV), K2AgF6).
D. Penambangan Bijih perak ditambang dengan metode open-pit atau underground dan kemudian dilakukan proses crushing dan grinding. Karena hampir semua bijih adalah sulfida, mereka dapat diterima untuk pemisahan flotasi, dimana konsentrasi mineral hingga 30 kali lipat biasanya dicapai. Dari tiga jenis utama mineralisasi, konsentrat timbal paling banyak mengandung perak dan seng paling sedikit. E. Pemanfaatan Perak biasanya digunakan untuk perhiasan, perabotan perak, dsb. Dimana penampilan sangat penting. Campuran logam ini biasanya mengandung 92.5% perak, dengan sisanya tembaga atau logam lainnya. Perak juga merupakan unsur penting dalam fotografi, dimana sekitar 30% konsumsi industri perak digunakan untuk bidang ini. Perak juga digunakan sebagai campuran logam pengganti gigi, solder, kotak listrik, dan baterai perak-timah danperak-cadmium. Cat perak digunakan untuk membuat sirkuit cetak. Perak juga digunakan untuk produksi kaca dan dapat didepositkan sebagai lapisan pada gelas atau logam lainnya dengan metoda chemical deposition, electrode position atau dengan cara penguapan. 1) Mata uang Perak, dalam bentuk elektrum (paduan emas–perak), dibuat koin untuk membuat uang sekitar tahun 700 SM oleh bangsa Lydia. Kemudian, perak dimurnikan dan dibuat koin dalam bentuk murninya. Banyak bangsa menggunakan
perak sebagai basis nilai moneternya. Perak digunakan sebagai mata uang oleh beberapa individu, dan merupakan alat pembayaran yang sah di negara bagian Utah, Amerika Serikat. Koin perak juga digunakan sebagai investasi untuk menjaga terhadap inflasi dan devaluasi. 2) Perhiasan dan piranti perak Perhiasan dan peralatan perak tradisional terbuat dari perak sterling (perak murni), suatu paduan 92,5% perak dengan 7,5% tembaga. Di AS, hanya paduan berkadar perak halus minimal 0,900 yang dapat dijual sebagai "perak" (oleh karena itu sering distempel 900). Perak sterling (stempel 925) lebih keras daripada perak murni, serta memiliki titik leleh yang lebih rendah (893 °C (1,639 °F; 1,166 K)) daripada perak atau tembaga murni. Perak Britania merupakan alternatif, standar mutu terdaftar dengan kandungan perak 95,8%, sering digunakan dalam pembuatan alat makan perak dan piring tempa. Dengan penambahan germanium, terbentuklah logam paduan paten perak sterling Argentium, dengan peningkatan sifat antara lain ketahanan terhadap firescale Perhiasan perak sterling sering diselubungi dengan lapisan tipis perak murni 0,999 untuk memperoleh kilau. Proses ini disebut "pengilasan" (bahasa Inggris: flashing). Perhiasan perak dapat juga dilapisi dengan rodium (agar lebih cerah dan berkilau) atau emas (untuk membuat emas perak (silver gilt). Di Indonesia terdapat banyak sentra industri perak, dari Sabang sampai Merauke, antara lain Koto Gadang-Sumatera Barat, Kotagede di D.I Yogyakarta, Bangil di Jawa Timur dan Celuk di Bali. Tiap daerah memiliki keunikan tersendiri. 3) Energi surya Perak digunakan pada pabrikasi kristal panel surya. Perak juga digunakan dalam sel surya plasmonik. Sebanyak 100 juta ounces perak diproyeksikan untuk digunakan dalam energi surya pada tahun 2015. Perak merupakan pilihan lapisan reflektor untuk konsentrasi tenaga surya. Pada tahun 2009, para ilmuwan dari National Renewable Energy Laboratory (NREL) dan SkyFuel membentuk team untuk mengembangkan lembaran logam besar melengkung yang berpotensi 30% lebih murah daripada pengumpul konsentrasi tenaga surya terbaik saat ini dengan cara mengganti model berbasis kaca dengan lembaran polimer perak yang memiliki kinerja yang sama seperti
cermin kaca yang berat, tetapi jauh lebih ringan dari segi biaya maupun bobot. Selain itu, ini juga jauh lebih mudah dipasang dan diinstal. Lapisan mengkilap menggunakan beberapa lapis polimer, dengan lapisan dalam adalah perak murni. 4) Penyejuk udara Pada tahun 2014 para ilmuwan menemukan sebuah panel seperti cermin yang, jika dipasang pada gedung, bertindak layaknya sebuah penyejuk udara. Cermin itu terbuat dari beberapa lapisan logam berbentuk wafer tipis. Lapisan pertama adalah perak, bahan paling memantul di muka Bumi. Pada bagian puncak dari lapisan berseling ini adalah silikon dioksida dan hafnium oksida. Lapisan ini meningkatkan reflektivitas, tetapi juga mengubah cermin menjadi radiator termal. 5) Pemurnian air Perak digunakan dalam pemurni air. Ia mencegah bakteri dan alga tumbuh di dalam filter. Aksi katalitik perak, bekerja sama dengan oksigen, mensanitasi air dan menghilangkan kebutuhan klorin. Ion perak juga ditambahkan ke dalam sistem pemurnian air di rumah sakit, sistem air komunitas, kolam renang dan spa, menggantikan klorin.
6) Kedokteran gigi Perak dapat dibuat alloy dengan raksa pada suhu ruang untuk membuat amalgam yang banyak digunakan untuk penambal gigi. Untuk membuat amalgam gigi, campuran bubuk perak dan logam lain seperti timah dan emas dicampur dengan raksa untuk membuat pasta keras yang dapat disesuaikan dengan bentuk lubang gigi. Amalgam gigi mulai mengeras dalam hitungan menit, dan keras permanen dalam beberapa jam. 7) Fotografi dan Elektronika Penggunaan perak dalam fotografi, dalam bentuk perak nitrat dan halida perak, telah menurun drastis karena permintaan konsumen atas film berwarna lebih rendah akibat munculnya teknologi digital. Dari kebutuhan puncak dunia atas perak pada tahun 1999 (267.000.000 troy ounce atau 8.304,6 metrik ton) pasar telah berkontraksi hampir 70% pada tahun 2013. 8) Jendela
Dengan menggunakan suatu proses yang disebut pembersitan (bahasa Inggris: sputtering), perak, bersama dengan lapisan transparan optik lainnya, diaplikasikan pada gelas, menciptakan salut beremisivitas rendah yang digunakan dalam glazur isolasi berkinerja tinggi. Jumlah perak yang digunakan per jendela relatif kecil karena tebal lapisan perak hanya 10–15 nanometer. Namun, jumlah kaca bersalut perak yang diproduksi di seluruh dunia sekitar seratus juta meter persegi per tahun, memicu konsumsi perak menjadi 10 meter kubik atau 100 metrik ton per tahun. Warna perak yang terlihat pada kaca arsitektur dan jendela berwarna pada kendaraan diproduksi menggunakan pembersitan krom, baja nirkarat atau logam paduan lainnya.Lembaran poliester bersalut perak, yang digunakan untuk jendela retrofit, merupakan metode populer lainnya untuk mengurangi transmisi cahaya. 9) Aplikasi industri dan komersial lainnya Perak dan alloy perak digunakan dalam konstruksi banyak jenis alat musik tiup bermutu tinggi. Flute, umumnya terbuat dari alloy perak atau berlapis perak, baik untuk penampilan maupun memanfaatkan sifat friksi permukaan perak. Alat musik tiup kuningan, seperti terompet dan bariton, juga umum dilapisi perak. Oleh karena perak mudah menyerap neutron bebas, ia banyak digunakan untuk membuat batang pengendali untuk mengatur reaksi fisi nuklir dalam reaktor nuklir air bertekanan, umumnya dalam bentuk alloy yang mengandung 80% perak, 15% indium, dan 5% kadmium. Perak digunakan untuk membuat solder dan aloy kuningan dan sebagai lapisan tipis pada permukaan dapra (bearing) yang dapat memberikan kenaikan signifikan pada ketahanan gesekan dan mengurangi beban pada pekerjaan berat, terutama terhadap baja.
F. Pengolahan Perak pertama kali diperoleh pada abad keenam belas Meksiko dengan metode yang disebut proses teras. Ini melibatkan pencampuran bijih perak, garam, tembaga sulfida, dan air. Klorida perak yang dihasilkan kemudian dicampur dengan menambahkan merkuri. Metode yang tidak efisien ini digantikan oleh proses Patera von. Dalam proses ini, bijih dipanaskan dengan garam batu, menghasilkan klorida
perak, yang tercuci dengan hyposulfite natrium. Saat ini, ada beberapa proses yang digunakan untuk mengekstrak perak dari bijih. Sebuah metode yang disebut sianida, atau proses resapan tumpukan telah memperoleh penerimaan dalam industri pertambangan karena merupakan cara murah pengolahan tingkat rendah bijih perak. Namun, bijih digunakan dalam metode ini harus memiliki karakteristik tertentu: partikel perak harus kecil; perak harus bereaksi dengan larutan sianida; bijih perak harus relatif bebas dari kontaminasi mineral lainnya dan/atau benda asing yang mungkin mengganggu sianidasi, dan perak harus bebas dari mineral sulfida. Ide untuk sianidasi sebenarnya menengok kembali ke abad kedelapan belas, ketika penambang Spanyol percolated larutan asam melalui tumpukan besar bijih tembaga oksida. Proses ini berkembang menjadi bentuknya yang sekarang selama abad kesembilan belas. Adapun tahapan dari proses sianida adalah sebagai berikut: 1. Persiapan bijih perak Pertama-tama, bijih perak dihancurkan menjadi potongan- potongan, biasanya dengan 1-1,5 dalam (2,5-3,75 cm) diameter, untuk membuat bahan berpori. Sekitar 3-5 lb (1,4-2,3 kg) kapur per ton bijih perak ditambahkan untuk menciptakan lingkungan basa.
Bijih perak harus benar-benar teroksidasi sehingga logam mulia tidak terbatas dalam mineral sulfida. Dimana terdapat tanah liat, bijih diaglomerasi untuk menciptakan tumpukan resapan seragam. Proses ini terdiri dari menghancurkan bijih, menambahkan semen, pencampuran, menambahkan air atau larutan sianida, dan menyembuhkan di udara kering selama 24 - 48 jam. 2. Penghancuran bijih perak
Bijih
dihancurkan
dan
ditumpuk
di
bantalan
kedap
untuk
menghilangkan kotoran-kotoran dari larutan sianida perak. Bahan – bahan seperti aspal, plastik, lembaran karet, dan/atau tanah liat. Bantalan ini berbentuk miring dalam dua arah untuk memfasilitasi drainase dan pengumpulan larutan. 3. Penambahan larutan sianida Suatu larutan air dan sodium sianida ditambahkan ke bijih. Larutan dikirim ke timbunan oleh sistem sprinkler atau metode penggenangan, termasuk selokan, injeksi, atau rembesan dari kapiler.
4. Pemurnian perak Pemurnian perak dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain: a. Merrill- Crowe Menggunakan debu seng baik untuk mengendapkan logam mulia dari larutan. Endapan perak kemudian disaring, meleleh, dan dibuat menjadi batangan-batangan perak. b. Metode Penyerapan Karbon Pemurnian diaktifkan penyerapan karbon, di mana larutan yang dipompa melalui tangki atau menara yang mengandung karbon aktif, dan penambahan larutan sulfida natrium, yang membentuk endapan perak. Dalam metode lain, larutannya dilewatkan melalui bahan resin yang menarik dibebankan perak. Metode pemurnian umumnya ditetapkan berdasarkan faktor ekonomi. c. Proses Parkes Perak jarang ditemukan sendirian, tetapi sebagian besar dalam bijih yang juga mengandung timbal, tembaga, emas, dan logam lain yang mungkin bernilai komersial. Perak muncul sebagai produk sampingan dari pengolahan logam ini. Untuk memulihkan perak dari bijih sengbantalan, proses Parkes digunakan. Dalam metode ini, bijih dipanaskan sampai menjadi cair. Sebagai campuran logam yang dibiarkan dingin, kerak bentuk seng dan perak di permukaan. Kerak akan dihapus,
danlogam-logam mengalami proses distilasi untuk menghapus seng dari perak. d. Proses Pemurnian Elektrolit Untuk mengekstrak perak dari bijih yang mengandung tembaga, digunakan proses pemurnian elektrolit. Bijih ditempatkan dalam sel elektrolitik, yang berisi elektroda positif atau anoda, dan elektroda negatif, katoda atau, dalam larutan elektrolit. Ketika listrik dilewatkan melalui larutan, perak, dengan logam lain, terakumulasi sebagai lendir pada anoda sedangkan tembaga diendapkan pada katoda. Lendirlendirdikumpulkan, kemudian dipanggang, tercuci, dan dilebur untuk menghilangkan kotoran. Logam yang dibentuk menjadi blok yang digunakan sebagai anoda dalam satu putaran elektrolisis. Seperti listrik dikirim melalui larutan perak nitrat, perak murni disetorkan ke katoda.
Adapun pemurnian logam dengan metode lainnya adalah sebagai berikut: 1) Cupellation Pada zaman kuno, perak diekstraksi dari lead melalui cupellation, di mana lead meleleh dalam "cupel" dan udara ditiupkan di seluruh permukaan. Logam paduan tersebut teroksidasi , sehingga logam-logam dasar meninggalkan bijih perak . Proses ini didasarkan pada prinsip bahwa logam mulia tidak teroksidasi atau bereaksi secara kimia, tidak seperti logam dasar,. sehingga ketika mereka dipanaskan pada suhu tinggi, logam mulia tetap terpisah dan yang lain bereaksi membentuk terak atau senyawa lainnya Sehingga kita dapat memperoleh logam perak dalam bentuk murninya. 2) Proses Pattinson Proses ini telah dipatenkan pada tahun 1833. Peralatan untuk proses ini terdiri dari deretan sekitar 8 atau 9 pot besi. Pot ini bisa dipanaskan, dari bawah, untuk mencairkan bahan. Bahan yang ingin dimurnikan. Bahan yang ingin dimurnikan ditaruh ke dalam panci pusat mencair. Setelah itu didinginkan dan berhasil mengukuhkan, itu skim off dan dipindahkan ke pot berikutnya dalam satu arah, dan kiri atas logam
Dalam panci dimasukkan ke dalam pot dalam arah yang berlawanan. Ini berlanjut sampai mereka mencapai pot di akhir. Akan ada bentuk murni dari materi di salah satu ujung, dan kotoran di lain. Contoh: Proses ini dapat digunakan untuk mengekstrak perak dari timah. Memimpin akan tetapi ke dalam panci pusat untuk dicairkan, maka mereka akan biarkan dingin. Kemudian mereka akan skim off, dan dimasukkan ke dalam pot yang berbeda. Setelah selesai akan ada timbal dalam satu panci dan perak yang lain. 3) Proses hidrometallurgi Proses
hidrometalurgi
yaitu
pemisahan
suatu
logam
dari
campurannya dengan melarutkannya dalam air sebagai senyawa kompleks kemudian mengendapkannya sebagai unsur bebas dengan suatu reduktor
G. Pemasaran Berdasarkan hasil eksplorasi yang telah diketahui, diperkirakan produksi emas dan perak Indonesia akan meningkat. Dari 103 buah kontrak karya pertambangan emas yang telah ditandatangani, 4 buah kontrak karya telah dipastikan akan berproduksi pada permulaan Repelita V. Kontrak Karya lainnya masih akan melakukan kegiatan eksplorasi dan pada akhir Repelita V sebagian diantaranya diharapkan dapat mulai berproduksi. Di samping itu terdapat pula sejumlah kegiatan pertambangan berskala kecil yang tersebar di pulau Kalimantan, Sulawesi Utara, Bengkulu, dan Jawa Barat. Produksi dan penjualan perak dapat dilihat pada Tabel dibawah. TABEL 12 - 7 PERKIRAAN PRODUKSI DAN PENJUALAN PERAK DALAM REPELITA V (1989/90 - 1993/94
P E R A K
Jumlah
Logam
PRODUKSI (Kg) Perak dalam
Perak
Konsentrat
PENJUALAN (Kg) Dalam Negeri Ekspor (PeJumlah (Logam Perak)
rak dalam
Jumlah
Tembaga 3)
Konsentrat Tembaga 3)
7.333
8.275
65.000
73.275
8.275
65.000
73.275
10.983
8.275
67.300
75.575
8.275
67.300
75.575
15.983
8.275
67.100
75.375
8.275
67.100
75.375
21.563
8.275
64.800
73.075
8.275
64.800
73.075
21.513
8.275
60.200
68.475
8.275
60.200
68.475
PLATINA (Pt)
A. Keadaan Umum Sebagai mineral, platina terjadi di (dalam) silikat gelap mengayun-ayun dengan mineral yang berisi besi dan magnesium. Itu pada umumnya ditemukan ketika butir halus atau lapisan atas menyebar sepanjang, seluruh batu karang dan jarang sebagai bongkah emas besar. Itu mengeristal di dalam hablur kubus sistem, tetapi jarang membentuk kristal nyata. Kristal Pekerjaan menggambar di sini [menjadi/dari] paduan platina kristal sangat jarang dari Rusia. Platina adalah metalik dan, seperti perak dan emas, lunak itu dapat dicamkan lembar, seprai dan dapat dibentuk ( itu dapat digambar/ditarik ke dalam kawat). Paling secara alami platina terjadi benar-benar suatu campuran iridium dan platina. Yang menurut geologis, platina ditemukan di (dalam) lapisan yang tipis dari bijih metal. Sulfida Bijih ini ditemukan di (dalam) batuan beku gunung berapi mafic ( itu adalah, batuan beku gunung berapi gelap dengan besi/ setrika dan magnesium isi tinggi).
B. Potensi/ Cadangan Platinum adalah logam yang sangat langka, terjadi hanya 0,003 ppb dalam kerak bumi. Platinum sering ditemukan oleh penduduk asli bercampur dengan iridium sebagai platiniridium. Platinum sering ditemukan dalam bagian sekunder, dan berkombinasi dengan logam grup platina lain dalam tanah alluvial. Platinum banyak ditemukan di Pegunungan Ural, Rusia. Dalam nikel dan tembaga, logam grup platina terjadi sebagai sulfida (yaitu (Pt, Pd) S)), tellurides (yaitu PtBiTe), antimonides (PdSb), dan arsenides (yaitu PtAs2) dan juga sebagai paduan akhir nikel atau tembaga. Platinum arsenide, sperrylite (PtAs2), adalah sumber utama dari platinum terkait dengan bijih nikel di Sudbury Basin di Ontario, Kanada. Mineral sulfida yang langka cooperite, (Pt, Pd, Ni) S, mengandung platinum bersama dengan paladium dan nikel. Cooperite terjadi di dalam Merensky Reef Bushveld kompleks, Gauteng, Afrika Selatan. Cadangan utama tembaga terbesar yang diketahui berada di kompleks Bushveld di Afrika Selatan. Selain itu Norilsk di Rusia dan Sudbury Basin, Kanada, adalah dua deposito besar lainnya. Di Sudbury Basin, bijih nikel yang banyak itu setelah diolah hanya mendapatkan platinum 0,5 ppm dalam bijih. Cadangan yang lebih kecil juga ditemukan di Amerika Serikat, yaitu di Range Absaroka di Montana. Hal ini menunjukan bahwa dalam produksi nikel besar-besaran hanya satu bagian logam platinum yang ditemukan dalam dua juta bagian bijih mineral. Pada tahun 2005, Afrika Selatan adalah produsen platina dengan hampir 80% saham diikuti oleh Rusia dan Kanada. Platinum ada kelimpahan yang lebih tinggi di Bulan dan di meteorit. Sejalan dengan itu, platinum ditemukan dalam kelimpahan sedikit lebih tinggi pada situs-situs dari bolide impact pada Bumi yang berkaitan dengan dampak yang dihasilkan pasca vulkanisme, dan dapat ditambang secara ekonomis; salah satu contohnya ada di Sudbury Basin.
C. Sifat Fisik/Kimia
Sifat umum Nama, simbol
platina, Pt
Pengucapan
/ˈplæt.n.əm/ or /ˈplæt.nəm/
Penampilan
putih keabuan
Platina di tabel periodik
Pd ↑ Pt ↓ Ds iridium ← platina → emas Nomor atom (Z)
78
Golongan, blok
golongan 10, blok-d
Periode
periode 6
Kategori unsur
logam transisi
Bobot atom standar (Ar) Konfigurasi elektron per kelopak
195,084 [Xe] 4f14 5d9 6s1 2, 8, 18, 32, 17, 1
Sifat fisika
Fase
padat
Titik lebur
2.041,4 K (1.768,3 °C, 3.214,9 °F)
Titik didih
4.098 K (3.825 °C, 6.917 °F)
Kepadatanmendekati s.k.
21,45 g/cm3
saat cair, pada t.l.
19,77 g/cm3
Kalor peleburan
22,17 kJ/mol
Kalor penguapan
469 kJ/mol
Kapasitas kalor molar
25,86 J/(mol·K)
Tekanan uap P (Pa)
1
10
100
1k
10 k
100 k
at T (K) 2.330 (2.550) 2.815 3.143 3.556 4.094 Sifat atom Bilangan oksidasi
6, 5, 4, 3 , 2, 1, −1, −2, −3 (sedikit oksida basa)
Elektronegativitas
Skala Pauling: 2,28
Jari-jari atom Jari-jari kovalen Jari-jari van der Waals
empiris: 139 pm 136±5 pm 175 pm Lain-lain
Struktur kristal
kubus acuan muka (fcc)
Kecepatan suarabatang ringan Ekspansi kalor
2.800 m/s (pada s.k.) 8,8 µm/(m·K) (suhu 25 °C)
Konduktivitas termal
71,6 W/(m·K) 105 n Ω·m (suhu 20 °C)
Resistivitas listrik Arah magnet
paramagnetik
Modulus Young
168 GPa
Modulus Shear
61 GPa
Modulus Bulk
230 GPa
Rasio Poisson
0,38
Skala Mohs
4–4,5
Skala Vickers
549 MPa
Skala Brinell
392 MPa
Nomor CAS
7440-06-4
Isotop platina terstabil Isotop
Kelimpahan
190Pt
0,014% 6,5×1011 thn
192
Pt
193Pt 194
0,782%
Waktu paruh(t1/2) 192
syn
Pt 32,967%
α
186
Os
Pt stabil dengan 114 neutron 50 thn
194
Moda Propeluruhan duk
ε
193
Ir
Pt stabil dengan 116 neutron
195
Pt 33,832%
195
Pt stabil dengan 117 neutron
196
Pt 25,242%
196
Pt stabil dengan 118 neutron
198
Pt
198
Pt stabil dengan 120 neutron
7,163%
Sifat fisika Platina murni adalah logam putih keperakan yang berkilau, ulet, dan dapat ditempa. Platina lebih ulet daripada emas, perakatau tembaga, sehingga paling ulet dibandingkan kebanyakan logam murni lainnya, tetapi kurang lunak daripada emas. Logam ini memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap korosi, stabil pada suhu tinggi dan memiliki sifat listrik yang stabil. Platinum bereaksi lambat dengan oksigen pada suhu yang sangat tinggi. Logam ini bereaksi hebat dengan fluor pada 500 °C (932 °F) membentuk tetrafluorida. Logam ini juga diserang oleh klor, brom, iodin,
dan belerang.
Platina
tidak
larut
dalam asam
klorida dan asam nitrat, tetapi larut dalam aqua regia panas membentuk asam kloroplatinat, H2PtCl6. Karakter fisika serta kestabilan kimianya menjadikannya berguna untuk aplikasi industri. Ketahanannya terhadap keausan dan noda cocok untuk digunakan sebagai perhiasan. Sifat kimia Tingkat oksidasi platina yang paling umum adalah +2 dan +4. Tingkat oksidasi +1 dan +3 kurang umum, dan kadang distabilkan oleh ikatan logam dalam spesies bimetalik (atau polimetalik). Sesuai perkiraan, senyawa platina(II) tetrakoordinasi cenderung mengadopsi geometri segiempat planar 16 elektron. Meskipun unsur platina biasanya tak reaktif, ia larut dalam aqua regia panas membentuk asam kloroplatinat(H2PtCl6) Sebagai suatu asam lemah, platina mempunyai afinitas besar terhadap belerang, seperti terhadap dimetil sulfoksida (DMSO); sejumlah kompleks DMSO telah dilaporkan dan pemilihan pelarut reaksi harus dilakukan dengan sangat hatihati.
D. Penambangan Dalam proses penambangan, ada tiga hal utama yang dilakukan yaitu: eksplorasi, eksploitasi, dan pemrosesan. Eksplorasi merupakan proses pencarian
mineral berharga. Eksploitasi adalah proses penambangan mineral tersebut. Sedangkan pemrosesan adalah kegiatan memisahkan mineral berharga dari partikel-partikel lain yang menyatu dengan mineral tersebut. Pada dasarnya, penambangan bijih platina sama halnya dengan penambangan logam lain seperti penambangan emas. Penambangan dilakukan dengan cara: ·
Penambangan terbuka (open pit)
·
Penambanngan tertutup
E. Pemanfaatan Pemanfaatan Platina Sebagai Catalytic Converter Peran platinum sebagai catalytic converter pada kendaraan adalah adalah untukmengoksidasi karbon monoksida (CO) dan hidrokarbon. Platinum sangat efektif untukkondisi di bawah oksigen berlebih, sehingga sering dimanfaatkan sebagai logam pilihanuntuk aplikasi diesel. Untuk petrolpowered kendaraan (di mana ada keseimbangan antaraReduktor dan oksidan di knalpot gas. Katalis yang digunakan untuk kendaraan bensin jugaharus mampu mengurangi NOx ke nitrogen serta mengoksidasi CO dan hidrokarbon(Golunski, 2007).Banyak elemen transisi lainnya yang juga mampu dimanfaatkan untuk reaksi Catalysingoxidation. Namun, platinum memiliki beberapa keuntungan (Golunski, 2007):Memiliki titik lebur tinggi; -interaksi dengan racun‟ (seperti belerang senyawa) yang terbatas pada permukaan logam; - Efisien, dapat didaur ulang.Logam seperti emas dan perak memiliki temperatur Tamman
yang
jauh
di bawah rata-rata gas buangan Suhu (600-
700 º C) untuk mobil bensin yang di jalan bebas hambatan, dan hal ini yang membuat emas dan perak tidak digunakan sebagai catalyticconverter. Selain itu, logam seperti perak dan tembaga memiliki afinitas tinggi untuk molekulyang mengandung sulfur, dan akan bereaksi membentuk senyawa (seperti sulfat logam atausulfida). Sehingga menyebabkan logam semakin kurang. Platinum berbeda karena cenderungtidak bereaksi total atau reaski ireversibel, yaitu molekul sulfurcontaining sebagai katalis(Golunski, 2007). F. Pengolahan Pengolahan Menjadi Platina Murni
Platinum bersama-sama dengan sisa logam platinum diperoleh secara komersial sebagai produk dari nikel dan tembaga penambangan. Selama electrorefining tembaga, logam mulia seperti perak, emas dan kelompok platinum logam serta selenium dan telurium mengendap di bagian bawah sebagai anoda sel lumpur, yang merupakan titik awal untuk ekstraksi logam kelompok platinum. Berikut ini beberapa cara pengolahan platinum menjadi platina murni : 1. Mencuci dengan air Jika platinum murni ditemukan dalam placer deposito atau bijih lainnya, platinum dapat terisolasi dari mereka dengan berbagai metode mengurangkan kotoran. Karena platinum secara signifikan lebih padat daripada banyak kotoran lain, kotoran yang lebih ringan dapat dihilangkan dengan hanya mencucinya. 2. Elektromagnet Platinum bersifat non-magnetik, sedangkan nikel dan besi keduanya magnetis. Kedua zat pengotor dapat dihilangkan dengan menjalankan elektromagnet atas campuran. 3. Dengan Cara dibakar Karena platinum memiliki titik lebur yang lebih tinggi daripada kebanyakan zat lain, maka banyak pengotor dapat dihilangkan dengan membakar sehingga kotoran tersebut akan meleleh tanpa melelehkan platinum. 4. Mencampur dengan Klorida ataupun Asam Sulfat Platinum juga tahan terhadap klorida dan asam sulfat, sedangkan senyawa lain mudah diserang oleh mereka. Sehingga kita dapat mengurangi kotoran logam dengan mengaduk campuran dalam salah satu dari dua asam dan memulihkan platinum yang tersisa. 5. Proses Aqua Regia Salah satu metode yang cocok untuk pemurnian untuk platinum mentah yang mengandung platinum, emas, dan logam grup platina lain adalah proses dengan aqua regia. Di mana paladium, emas dan platinum yang dipisahkan, sementara osmium, iridium, rhodium dan ruthenium tidak bereaksi. Emas ini dapat dipicu dengan penambahan besi (III) klorida dan setelah penyaringan dari emas. Sedangkan platinum dapat dipicu dengan penambahan ammonium.
Ammonium klorida sebagai chloroplatinate. Chloroplatinate amonium dapat diubah menjadi logam dengan pemanasan. 6. Menggunakan Meja Beludru dan Pemisah Magnet Pengolahan bijih placer dilakukan secara konsentrasi gaya berat (gravity concentration), dengan menggunakan meja beludru (corduroy, sluicing box) dan sebagainya. Pembersihan konsentratnya dengan menggunakan pemisah magnet. Pengolahan bijih platina ini tergantung dari jenis mineral logam penyertanya, antara lain dengan cara kombinasi dari konsentrasi gaya berat dengan pemisahan magnet.
G. Pemasaran Platinum adalah logam utama dari kelompok logam platinum yang meliputi palladium, rhodium, ruthenium, osmium, dan iridium. Masing-masing logam ini memiliki kualitas kimia dan fisik yang menjadikan mereka sebagai bahan industri penting. Platinum adalah salah satu logam paling mahal di dunia. Kebutuhan platinum terkonsentrasi di Afrika Selatan, dengan persediaan yang secara signifikan lebih kecil di Rusia dan Amerika Utara. Perdagangan perhiasan menciptakan permintaan terbesar untuk platinum, diikuti oleh industri otomotif serta kimia dan minyak bumi yang menggunakan penyulingan. Platinum juga digunakan dalam industri komputer dan aplikasi elektronik lainnya karena merupakan konduktor listrik yang sangat baik, tidak menimbulkan korosi, dan memiliki reaktivitas rendah dengan logam lain. Sementara orang-orang telah berinvestasi pada emas dan perak selama bertahun-tahun, perdagangan platinum baru saja lepas landas. Meskipun memiliki sejarah yang jauh lebih singkat di sektor keuangan daripada emas atau perak, harganya relatif stabil karena kepentingannya sebagai bahan industri bersama dengan produksinya yang terbatas serta konsentrasi kecil pemasoknya. Manfaat ini telah mendorong volume lebih tinggi selama beberapa tahun terakhir yang membuat platinum sebagai bentuk investasi yang mengalir dan nyaman. Perdagangan platinum pada platform kami dapat diakses dengan mudah seperti pada perdagangan komoditas spot lainnya. Seperti pada logam mulia lainnya, misalnya emas atau perak, perdagangan spot Platinum dilakukan dalam
banyak cara yang sama seperti pasangan mata uang asing, dengan transaksi yang dibuat terhadap dolar sesuai dengan kurs spot.