TATALAKSANA KASUS KEBIDANAN DAN KANDUNGAN DI INSTALASI GAWAT DARURAT
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi:
Halaman: 1/3
Tanggal Terbit STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Ditetapkan Direktur
Dr.H.M.Faiz,Sp.THT-KL.
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
1. Kasus kebidanan adalah kasus kehamilan pada semua usia kehamilan 2. Kasus kandungan adalah kasus yang berhubungan dengan organ kandungan wanita. 3. Instalasi gawat darurat adalah instalasi RSI Darus Syifa yang khusus menangani kasus kegawatdaruratan Mengetahui penatalaksanaan kegawat daruratan di bidang kebidanan dan kandungan 1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. 2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit. 3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 129 / Menkes / SK / II / 2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. 4. Surat Keputusan Direktur RSI Darus Syifa Tentang Kebijakan Pelayanan Bagian Rekam Medis. 5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/148/I/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Perawat. 6. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 1796/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan.
Penatalaksanaan pertama kegawatdaruratan kasus kebidanan dilakukan oleh bidan di IGD. Hasil pemeriksaan kebidanan oleh bidan dilaporkan ke dokter jaga spesialis kebidanan dan kandungan dan ke dokter jaga IGD. 2. Penatalaksanaan pertama kegawatdaruratan kasus kandungan oleh perawat IGD dan dokter jaga IGD, kemudian dikonsultasikan ke
1. dokter jaga Kandungan dan Kebidanan.
PELAYANAN TRIAGE Nomor Dokumen :
Nomor Revisi:
Halaman: 2/3
yang harus mendapat penanganan dalam waktu 60 menit.
PELAYANAN TRIGSE Nomor Dokumen :
Nomor Revisi:
Halaman: 3/3
a. Skala 5 False Emergency/Ambulatory klinik adalah pasien yang datang dengan kondisi tidak gawat tidak darurat dengan
keluhan
ringan
dan
tidak
ada
kemungkinanmenderita penyakit atau mempunyai riwayat penyakit yang serius, pasien dapat menunggu untuk ditangani oleh dokter jaga dalam waktu 120 menit. b. Proses untuk menentukan skala maksimal 5 menit.
2. Lakukanpemeriksaanulangjikaditemukankondisipasien yang
mengalamiperubahansepertitiba-tibatidaksadar,
pingsan, muntah, nyeribertambah, sesakdan lain-lain selamapasienmasihberada di ruangtriage. 3. Petugastriasememberipenjelasan
kepada
pasien
dan
keluarga pasien mengenai proses pelayanan triage sampai penanganan.
UNIT TERKAIT
1. Instalasi Gawat Darurat 2. Front office 3. Security