Pelajaran Dari Nisfu Sya'ban
وتن ِإالَّ َ َ ذين َ َ ُ تع َ ءامنوا َّاتقُوا َ َح َّ تم تقات ِه َوالَ َت ُم ْ ُ َّ ق ُ َ ِ الىَ :يا َ ُّأيھا َ الَّ ِ ْ َ ال َ َ َق َ وأن ُ ْ ذي َ َ َ ُ الناسُ َّاتقُ ْوا َ َّ ُ أيھا َّ تع َ ربك ُم الَّ ِ ْ ُّم ْ س الىَ :يا َ ُّ َ ال َ َ ُون .و َق َ سلِم ْ َ خلقك ْم ِّم ْن َ ْنف ٍ زوجھا َ َ َّ وبث ِ ْ ونسآء َ َّ ُ احدَ ٍة َ َ َ َ كثيرا َ ِ َ ً رجاالً َ ِ ْ ً َّ ِ ْ الذي َو ِ منھ َُما ِ َ منھا َ ْ َ َ وخلق ِ ْ َ واتقوا َ عليكم َ ِ ْ ً رقيبا واألرحام ِ َّ تسآءلون ِ ِ َ َ َ َ َ ُْ َ كان َ َ ْ ُ ْ به َ ْ َ ْ َ َ إن َ ُحم ٍد َ َّ الحديث ِ َ الھديِ َ ْ وخير ْ َ ْ أما َ ْ ُ فإن َ ْ صلى بعد؛ َ ِ َّ َ َّ ھديُ م َ َّ أصدَ َق ْ َ ِ ِ َ ْ َ َ ، كتابُ َ وسلم َ َّ َ ُ بدع ٍة َ َ َ ٌ وكل م ُْحدَ َث ٍة ِ ْ َ ٌ ضاللة بدعة َ ُ َّ ثاتھا َ ُ َّ َ َْ ِ وكل ِ ْ َ ُور م ُْحدَ َ ُ َ عليه َ َ َّ َ وشر األم ِ ُحم ٍد َ َ َ وسلم َ َ وكل َ َ وصحبه على َ ِنبي َِّنا م َ َّ َ ُ َّ آله َ َ ْ ِ ِ وعلى ِ ِ النارَ .اللَّھ َُّم َ ص ِّل َ َ ِّ ْ ضاللَ ٍة ِفي َّ ِ َ َ ْ القيامة. يوم ْ ِ َ َ ِ ومن َ ِ َ تبعھ ُْم ِ ِ ْ َ ٍ بإحسان ِ َإلى َ ْ ِ Ma`asyiral Muslimin Rahimakumullah. Saya berpesan kepada diri saya sendiri dan kaum muslimin sekalian, agar bertaqwa kepada Allah SWT. dan bersegera bertaubat kepadaNya, sebelum kita dikembalikan kepada tanah, karena kematian tidak kenal umur, masa dan tempat. pergunakanlah waktu dan kesempatan kita untuk membuat kita menjadi hamba-hamba Allah yang sejati, yang mentaati segala 1
perintahNya, dan menjauhi sehala larangannya, serta tahu dan sadar akan kedudukan kita di muka bumi ini, yaitu sebagai hamba Allah SWT. Semoga dengan demikian, Allah SWT. merahmati kita dan menjadikan kita bahagia di dunia dan akhriat, amien. Maasyiral Muslimin rahimakumullah, Hari jum'at ini, kurang 4 hari lagi, kita akan bertemu malam Nisfu Sya'ban. Apakah keistimewaan dan pentingnya malam Nisfu Sya'ban ini? Sesungguhnya Nisfu Sya'ban ini mempunyai dua makna. Makna pertama, makna fisik dan makna yang kedua, makna rohani. Adapun secara makna fisik, Nisfu Sya'ban merupakan satu isyarat jelas kepada umat Islam bahwa tidak lama lagi mereka akan menghadapi bulan Ramadan yang mulia. Nisfu Sya'ban, atau 15 hari bulan Sya'ban, sebagai tanggal terakhir seseorang itu boleh berpuasa sunat. Setelah itu, dimakruhkan berpuasa sunat kecuali bagi mereka yang sudah menjadi kebiasaannya berpuasa. Ini adalah satu petanda jelas kepada umat Islam bahwa tidak lama lagi mereka akan menyambut bulan puasa yang penuh keutamaan dan penuh rahmat. Rasulullah SAW. bersabda:
2
(Hadis sahih riwayat Imam Ahmad) Artinya: Apabila tiba malam Nisfu Sya'ban, maka berhentilah dari berpuasa sehingga tiba Ramadan. Adanya malam Nisfu Sya'ban juga memberi isyarat kepada umat Islam agar bersiap-siap menghadapi bulan Ramadan. Oleh karena, janganlah menjadi orang yang lalai, atau seolah-olah tidak membuat persiapan menghadapi Ramadan.
Sering kita jumpai, ada sebagian di antara kaum muslimin, yang melakukan persiapan yang berlebihan menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri, namun sebaliknya tidak jarang di antara mereka yang tidak melakukan persiapan khusus untuk menyambut datangnya Bulan Ramadan, padahal banyak sekali keutamaan dan kelebihan Bulan Ramadhan seperti yang dijelaskan dalam beberapa ayat dan hadis-hadis Nabi SAW. oleh karena itu, khatib ingin mengajak kaum muslimin semua untuk mempersiapkan sekhusus dan sebaik mungkin demi menyambut datangnya Bulan Ramadhan. Maasyiral Muslimin rahimakumullah, Makna dan keistimewaan kedua malam Nisfu Sya'ban ini terletak pada malamnya, yang untuk tahun ini, bertepatan pada Selasa malam rabu. 3
Banyak hadis yang menunjukkan keutamaan dan kelebihan malam Nisfu Sya'ban. Walaupun sebahagian besar hadis-hadis tersebut dikategorikan sebagai hadis dhaif oleh para ulama hadis, tetapi sebahagian besar ulama berpendapat bahwa jumlah keseluruhan hadis-hadis tersebut menunjukkan bahwa malam Nisfu Sya'ban mempunyai banyak kelebihan dan keutamaan. Syeikh Mubarakfuri, seorang ulama hadis yang masyhur dari India, dalam kitabnya Syarah Sunan Tirmidzi mengatakan bahwa banyaknya riwayat yang menyatakan keutamaan malam Nisfu Sya'ban menunjukkan bahwa hadis-hadis tersebut ada sumbernya, dan bukan ciptaan manusia. Dan untuk meraih waktu-waktu yang afdhal beribadat, ada dua hal penting yang perlu kita sentiasa ingat.
Pertama, janganlah kita khususkan amalan-amalan tertentu di waktu-waktu yang tertentu pula, kecuali dengan dalil yang telah dijelaskan oleh Al-Quran dan Sunnah Rasulullah s.a.w. Maka, dalam kita merebut peluang beribadat pada malam Nisfu Sya'ban, janganlah kita khususkan satu-satu solat, atau bacaanbacaan tertentu untuk malam itu sahaja. Karena tidak ada hadis yang boleh diterima oleh semua ulama yang menyatakan bahwa pada malam tersebut ada ibadat-ibadat khusus.
4
Sebaliknya, perbanyaklah ibadat-ibadat umum, seperti solat sunat, solat tahajjud, membaca Al-Quran, berzikir dan beristighfar. Mudah-mudahan, dengan kita melakukan demikian, Allah SWT. mengampuni dosa kita dan menerima kita sebagai hamba-hambaNya yang diredhoi. Hal kedua yang perlu kita ingat adalah, dalam kita melakukan ibadat, janganlah kita niatkan semata-mata untuk mendapat pahala tertentu. Maka, dalam kita melakukan ibadat pada malam Nisfu Sya'ban, dan juga pada bulan Ramadan nanti, ikhlaskan niat kita khusus untuk Allah SWT, bukan untuk mendapat balasan tertentu. Karena amal yang diikhlaskan untuk Allah SWT. akan diberi ganjaran yang tidak terhingga, yang hanya Allah SWT. yang mengetahuinya. Sebaliknya, amal ibadat yang dilakukan karena ingin mendapat ganjaran tertentu, belum tentu kita akan mendapatnya, karena ia tidak betul-betul ikhlas untuk Allah SWT. Firman Allah SWT. dalam surah Al-Baiyyinah, ayat 5:
Artinya: Pada hal mereka tidak diperintahkan melainkan supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan ibadat kepadaNya, lagi 5
tetap teguh di atas tauhid; dan supaya mereka mendirikan solat serta memberi zakat. Dan yang demikian itulah Agama yang benar. Maasyiral Muslimin rahimakumullah, Kedatangan malam Nisfu Sya'ban, dengan kelebihannya tersendiri, adalah petanda kepada kita agar bersiap-siap untuk menghadapi hari-hari dan malam-malam Ramadan yang lebih mulia lagi. Oleh itu, marilah kita jadikan Nisfu Sya'ban, bukan sahaja sebagai persiapan untuk menghadapi Ramadan, tetapi kita jadikannya juga sebagai isyarat agar kita bermuhasabah atau mengoreksi diri kita sendiri. Kita renungi kembali diri kita. Perbuatan-perbuatan kita yang lalu. Amal ibadat kita yang sedikit. Dan dosa-dosa kita yang banyak. Apakah kondisi seperti itu, kita ingin menyambut Ramadan? Mari kita segera melakukan muhasabah atau koreksi diri. Seperti kita membersihkan rumah kita bagi menyambut Hari Raya, maka bersihkanlah hati kita demi menyambut Ramadan.
Gunakanlah peluang malam Nisfu Sya'ban untuk bertaubat kepada Allah SWT. dan memohon ampun atas segala dosa kita. Dan jagalah perbuatan kita dan akhlak kita untuk dua minggu kedepan
hingga
berjumpa
Ramadan.
Moga-moga
dengan
demikian, Ramadan akan menyinari hati kita yang bersih. Selain dari bermuhasabah atau koreksi diri sendiri, marilah juga kita melakukan muhasabah atau koreksi kepada masyarakat kita, 6
dan umat Islam secara umum. Ramadan pergi, dan Ramadan datang. Sudah adakah peningkatan dalam masyarakat kita? Sudah adakah peningkatan dunia dan akhirat bagi masyarakat kita? Adakah masih ada di kalangan masyarakat kita yang masih tidak tahu arti dari datangnya Ramadan? Yang tidak menghormati Ramadan? Yang menganggap Ramadan hanya sebagai bulan biasa saja? Mari kita kerjakan muhasabah dan koreksi tersebut. Jika ada kekurangan, tingkatkanlah. Tanpa membedakan peningkatan dunia atau akhirat. Lakukanlah kedua-duanya secara bersamaan. Ketahuilah, bahwa sebuah masyarakat yang cemerlang adalah masyarakat yang sentiasa memperhatikan kekurangannya dan sentiasa berusaha untuk meningkatkan kwalitas diri mereka. Jika masyarakat lain hanya membuat peningkatan dunia mereka sahaja, kita umat Islam adalah lebih dari itu. Kita dituntut untuk membuat peningkatan dunia dan akhirat, fisik dan rohani. Karena kita adalah masyarakat teladan. Dan sudah semestinya kita menjadi inspirasi untuk semua. Semoga hari-hari mendatang akan menyaksikan perubahan yang baik terhadap diri dan masyarakat kita, amen.
7
ـ،"!ُ ِِ ِـ ـِ َُْـِ ِـ ـَِ َ ِ ـ#َ $ِْ%َ&َ ' ِ#َ&َ $( )َ ِ'*+ِ ( )ْ, -.ِ/ -.َ (8; َـ' َـ7َِ ـ: $(ُ <ـ, *:ِ/ 'َِ/ َ: .َ (8َ .'َ 0ِ12 3َ4 ْ5ِ+ْ67 'َ *5ِ6 3َ4 ُ, ِ$ِ(87 َGَـH .,=ِ = ?َ>ِـ+ @َـA*+ـ) ِ'ِ ـBَ ِ'ِC Dَ+ ٍ(- ) ِFَ Dَ+ ُ, D*+B 'ُ" $(F ,=(- ) ِK&*ـ7 }ـ:Dَ#َ@ َGَH .." ِ+N Aُ&َ *:ِ/ -ُ@" َ@ َ: ِ'ِ@َJُ@ -K< َ, ,"ُJ*@, ," ,L 7ِM*, َ8N7َ 7 :Dَ#َ@ .{=PْQ '* 5#R7 َ, Khutbah Kedua: Pada khutbah yang kedua ini, kembali Khatib mengajak Kaum Muslimin semuanya untuk mempersiapkan diri, keluarga dan masyarakat sekitar kita demi menyambut datangnya Bulan Ramadan. Semoga kita semua menjadi hamba-hamba Allah yang 8
siap menghadapi Bulan Ramadhan dan meraih kesuksesan nanti di penghujung Bulan Ramadhan dengan meraih kemenangan yang haqiqi di Hari Raya Idul Fitri, InsyaAllah Amien.
* % + , -. / # " $%0 : ! # " $%& ' ( .1'2
3 ' 4 2 + 5 6 "7 8 , 9 $ :;,! , <=>?6 B *C0 <2 D * 0 E 2 D 0 F 2 $5 ' HG 'I E HG 'I 4A5 : $ E * 2 D * 0 * FM ' HG 'I E HG 'I N .HJ 2 K HJ 2 ' L 7 2L O" M P 6 Q ' M 8 2 6 Q ' M <P'
' M 8 2 '
' M R SM : $ .HJ 2 K HJ 2 ' L B C0 < 2 D 0 Z [ * A [ ? M C ! < ?=3 6UM W XL YI M C ! : $ .T J , U VJ 2 ' B C0 <P O" M : 6 8 6 T
D 6 . 6 ] 9 6U ^Z 6 L _ ` > ^Z 6 L 2C ;H > 63E 6 . 6-\ 6UM W J <% R , ' db M =] B = % I? .1 0 a -' M 6M b \ 8G 2 ! U 63,=c 6\ W ! .8 2 ' b M =] $ H ' I M 8 2 ' M . U ! . $ ?I
5 E HG 'I # e $5
9