Pelajaran Bahasa Lampung Dan Bahan Tanya Jawab Untuk Siswa Sd.docx

  • Uploaded by: Winarto
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pelajaran Bahasa Lampung Dan Bahan Tanya Jawab Untuk Siswa Sd.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,468
  • Pages: 14
Pelajaran Bahasa Lampung dan Bahan Tanya Jawab Untuk Siswa SD Pelajaran bahasa Lampung berikut ini berisi materi pelajaran bahasa Lampung untuk kelas tiga sampai dengan kelas 6 Sekolah Dasar. Berisi materi-materi yang sering keluar dalam ujian bahasa Lampung. Jika anda ingin mengunduh atau mendownload, silahkan klik ; Di sini . Tapi bila tidak ingin, silahkan baca saja pada blog saya.

1. Catatan Untuk Kelas IV s.d. Kelas VI

POLA KALIMAT Pola kalimat terdiri dari Subjek (S), Predikat (P), Objek (O), dan Keterangan (K). I. Pengertian Subjek ialah Yang melakukan pekerjaan merupakan pokok suatu kalimat. Subjek biasanya merupakan kata benda. Letak Subjek biasanya sebelum Predikat. contoh. 1. Nama orang : Anton, Tono, Mira, dll 2. Nama benda-benda : mija, ghanguk, mahhan, lamban, iwa, ulai, deghian, cabik, dll. 3. Nama panggilan : Ubak, apak, emak, induk, kemaman, keminan, kelepah, tamong, dll 4. Kata ganti orang : tiyan ghumpok,tiyan, niku,pusekam, ikam, nyak, gham ghumpok, gham, beliau, ia, sikam ghumpok, sikam, dll. Predikat ialah pekerjaan yang dilakukan. Predikat biasanya merupakan kata kerja. Letak Predikat biasanya setelah Subjek atau sebelum Objek atau sebelum Keterangan. Contoh : mengan, cakak, nari, nulis, belajagh, miwang, lalang, cekelang, ngebaca, macul, dll. Objek ialah yang dikenai pekerjaan Objek biasanya merupakan kata benda, letak Objek biasanya setelah Predikat. Contoh : sama dengan subjek Keterangan ialah yang menerangkan pekerjaan Keterangan biasanya kata benda tapi di depan kata benda memakai kata depan (mit, haguk, guk, di) dan kata sifat. Letak Keterangan biasanya setelah Predikat atau setelah Objek atau sebelum Subjek. Keterangan yang dipelajari di SD dua saja, yaitu. 

a. Keterangan tempat Keterangan tempat biasanya diikuti kata depan; di, mit, guk, haguk. contoh : di pasagh, mit duma, guk mahan, haguk sekulaan.



b. Keterangan waktu Keterangan waktu adalah tentang waktu.

Contoh : bijo (kemarin), ganta(sekarang), keghua(dua hari yang lalu), jemoh(besok), sawai(lusa), mahayu(subuh), mawas(pagi ke siang siang), deghani(pagi ke sore), dibi (tengah hari ke sore), manom(sore ke malam), debingi(malam), tengah bingi(tengah malam), puwasan (tengah malam ke pagi), bulan dihadap(bulan depan), Jam sebelas, tahun 2010, bulan januari, Senin, selasa, ghebu, kemis, jumaat, sabtu, ahad, dll.

II. Contoh kalimat Risa ngaji S P Rido lapah mit duma S P K. tempat Yoga mengan iwa S P O Elza nganik kikim puppul bijo dibi S P O K. waktu Sawai K. waktu

Sri Rahayu ghik Ikrima S

haga lapah guk Jakarta P K. tempat

___________________________________________________________________________ _______

KALIMAT SEMPURNA DAN KALIMAT TIDAK SEMPURNA I. Kalimat Sempurna Kalimat sempurna ialah kalimat yang sekurang-kurangnya mempunya dua unsur yaitu Subjek (S) dan Predikat (P). Contoh : Poniman mulang S P Silvia haga lapah mit sabah

S

P

K. tempat

Tommi ngegulai genjer S P O Andrean nganik balung manuk jeno pagi S P O K. waktu

II. Kalimat Tak Sempurna Kalimat Tak Sempurna ialah jika hanya memiliki Subjek saja, Predikat saja, Keterangan saja. Contoh Subjek saja : 1.Sikam 2.Apakku 3. Andi Contoh Predikat saja : 1. Mulang 2. Ghadu mengan 3. Haga lapah Contoh Keterangan saja : 1. Bulan sai dihadap 2. Bijo bingi jam lima 3. Tahun dihadap bulan Januari

___________________________________________________________________________ _______

KATA TANYA Kata Tanya, Arti, dan Kegunaan 1 Api / Nyou, Apa, Untuk menanyakan benda 2 Sapa / apou, siapa, Untuk menanyakan orang 3 Kapan / kunpa, Kapan, Untuk menanyakan waktu 4 Ulah api / olah nyou, Mengapa, Untuk menanyakan sebab-akibat 5 Gohpa/ gegoh ipa/ ghepa / geh nyou, Bagaimana, Untuk menanyakan keadaan 6 Dipa / Di dipa / di kedou, Dimana, Untuk menanyakan tempat 7 Pigha / pigho, Berapa, Untuk menanyakan jumlah

___________________________________________________________________________ _______

PADAN KATA / SINONIM

Padan kata ialah kata-kata yang berbeda tetapi mempunyai arti yang sama. Contoh : 1 Ngemik= ngedok=wat, artinya adalah "ada / mempunyai".2 Mei=kan, artinya adalah "nasi". 3 Tumbuk=tungga=tunggo, artinya adalah "bertemu". 4 Sepok=ngunut, artinya adalah "cari". 5 Lamon=nayah, artinya adalah "banyak".

HOMONIM Homonim ialah kata-kata yang tulisannya sama tapi mempunyai arti yang berbeda Contoh : 1 Betong, artinya adalah kenyang, perut. 2 Antak, artinya sampai, antar. 3. Sai, artinya satu, yang. 4 Suluh, artinya merah, kayu bakar. 5 Bak, artinya bapak,bak mandi / tempat air. 6 Mak, artinya ibu, tidak. 7 Geluk, artinya cepat, toples. 8 Culuk, artinya tangan, telunjuk. 9 Caluk, artinya kaki, terasi. 10. Lapah, artinya pergi, jalan, mari.

LAWAN KATA / ANTONIM Antonim ialah kata-kata yang mempunyai arti berlawanan. Contoh : 1 Betong >< Betoh, arti Kenyang >< Lapar 2 Mawas >< Debingi, arti Siang >< malam 3. Handak >< Halom, arti Putih >< hitam 4 Akuk >< Juk, arti Ambil >< beri 5 Dawak >< Kamah, arti Bersih >< kotor 6 Muli >< meghanai, arti Gadis >< bujang 7 Mak >< Apak, arti Ibu >< bapak 8 Ghanggal >< Ghebah, arti Tinggi >< rendah 9 Buttak >< Tijang, arti Pendek >< panjang 10 Balak >< Lunik, arti Besar >< kecil ___________________________________________________________________________ ______

PERIBAHASA I. Peribahasa berupa kalimat yang mengandung makna kias, peribahasa terdiri dari : pepatah, bidal, ibarat, pemeo, perumpamaan. 

Pepatah, contoh : Ibung mak jawoh anjak ghuppun, artinya ; rebung tidak jauh dari rumpun. Maksudnya ; perilaku anak tidak jauh dari perilaku orang tuanya.



 



Bidal, contoh : Mak pelok kik lemoh, mak putus kik kendogh, artinya ; tidak patah jika lemah, tidak putus jika kendur. Maksudnya ; Sesuatu yang tidak diinginkan tidak akan terjadi jika pandai mengendalikan diri. Perumpamaan, contoh : Gegoh asu jama kucing, artinya ; seperti anjing dan kucing. Maksudnya ; tidak bisa akur Ibarat, contoh : Gegoh ilmu paghi, tambah ngisi tambah cungguk. Artinya ; seperti ilmu padi, semakin berisi semakin merunduk. Maksudnya ; orang yang semakin banyak ilmunya akan semakin merendahkan diri / tidak sombong. Pemeo, contoh : Cadang pai mangi helau. Artinya ; rusak dulu baru baik. Maksudnya ; tiada keberhasilan tanpa pengorbanan.

__________________________________________________________________________ ______

KATA MAJEMUK DAN KATA KIAS (UNGKAPAN) 1. Kata majemuk ialah penggabungan dua kata yang membentuk arti baru dan menunjukkan arti sebenarnya. Kata majemuk berupa: kata sifat dengan kata sifat (KB+ KB) kata benda dengan kata sifat (KB + KS) kata sifat dengan kata kerja (KS + KK) kata kerja dengan kata kerja (KK + KK). Contoh :    

Muli meghanai = bujang gadis (kata benda + kata benda) Mahhan balak = rumah besar, ulun tuha = orang tua ( kata benda + kata sifat) Bangik mengan = enak makan (kata sifat + kata kerja) Ulang uloh = pulang pergi ( kata kerja + kata kerja)

2. Kata kias ialah penggabungan dua buah kata yang membentuk arti baru tapi tidak menunjukkan makna sebenarnya atau kiasan. Sering disebut dengan makna ungkapan. Contoh :     

Keghas ulu (keras kepala) = tidak bisa diatur. Tijang pungu (panjang tangan) = suka mencuri Kedol pudak ( tebal muka) = tidak tahu malu Balak hulu (besar kepala) = sombong Keghas hati (keras hati) = tidak bisa diatur

__________________________________________________________________________ ____

KATA GANTI ORANG / PANGGILAN Dalam masyarakat Lampung digunakan bahasa perwatin dan marwatin. 1. Bahasa perwatin ialah bahasa yang digunakan pada orang yang lebih tua / dihormati / pada acara-acara adat. 2. Bahasa marwatin ialah bahasa yang digunakan pada orang yang seusia atau yang lebih muda. Perbedaan bahasa itu biasanya terletak pada kata ganti orangnya. Pada bahasa perwatin dalam acara adat, kata-kata ganti tersebut diikuti oleh kata Pun. Kata ganti orang tersebut ialah. Bahasa Marwatin Arti Nyak Saya

Niku Sikam Gham Tiyan Kuti Ia

Kamu Kami Kita Mereka Kalian Dia

Bahasa Perwatin Sikindua Puskan / pusekam Sikam ghumpok Gham ghumpok Tiyan ghumpok Kuti ghumpok Beliau

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Arti saya anda kami sekalian kita sekalian mereka sekalian anda sekalian beliau

Nyak/sikindua ialah kata ganti orang pertama tunggal Niku / pusekam ialah kata ganti orang kedua tunggal Sikam / sikam ghumpok ialah kata ganti orang pertama jamak Gham / gham ghumpok ialah kata ganti orang pertama dan kedua jamak Tiyan / tiyan ghumpok ialah kata ganti orang ketiga jamak Kuti / kuti ghumpok ialah kata ganti orang kedua jamak Ia / beliau ialah kata ganti orang ketiga tunggal

___________________________________________________________________________ ____

ALAT – ALAT PERTANIAN                  

Gettas = ani-ani Kindagh = keranjang besar Jawan = keranjang kecil Tappah = tampah Cughik / besi = golok Tanjak / tugal = tajukan Bayuk = keranjang besar Saghau = keranjang panggul Tangguk / ighik = tangkok Kughit = koret Batu asahan = ungkal Apai / sulan = tikar Luku = luku Aghit = arit Gubit = gubit Mulan = benih Kaghau = garu Pacul = cangkul

ALAT-ALAT RUMAH TANGGA            

BACCEI / BELANGA Makai majak = untuk merebus KUWALI Makai ngegughing = untuk menggoreng GHAYOH Makai ngekkuk = untuk menanak nasi LEMAGHI Makai biya / peghabut = untuk perabotan GHANJANG Makai pedom / tughui = tempat tidur MIJA KUGHSI Makai pok mejong = tempat duduk PENGEGAI / GAGHU Makai begegai = untuk merapihkan rambut BESI LADING / SEKIN Makai nyisik / nyikah = untuk memotong CIGHIK / TIKU Makai pok wai inum = untuk tempat air minum GELAS Makai minum = untuk alat minum PANJANG = piring Makai mengan = untuk alat makan SESUT / SUDU = sendok Makai ngakuk makanan di panjang = alat makan

__________________________________________________________________________ ______

TETEDUHAN Teteduhan artinya teke-teki. Contoh : 1. Kik ia mengan ia ngeluwahko tunkkok = jika dia makan dia mengeluarkan tongkat. Jawab : aliwawak / kupu-kupu 2. Culik api sai mak setemonni = towel apa yang tidak sebenarnya Jawab : culik ambau ( tidak sungguh-sungguh) . 3. Lessung api sai buyuk ambauni = lesung apa yang busuk baunya Jawab : lesung tahi (kumbang tahi) 4. Paling api sai mak pasti = paling apa yang tidak pasti Jawab : paling-paling 5. Api geghal gedung pok Unila = apa nama gedung di Unila Jawab : Gedung Meneng 6. Kebok ghangok bulu tungga bulu tambah munni tambah bangik= tutup pintu bulu bertemu bulu tambah lama tambah enak. Jawab : Pedom / tidur 7. Bangong tebukak kenahan isi mak ngedok tulan, kughuk lubang ghasani bangik nihan = waktu terbuka keliatan isi tidak ada tulang, masuk lubang rasanya enak sekali. Jawab : mengan putti = makan pisang. 8. Mummis mak di juk gula, ngedok bawak ghua lapis, ia keghas layin baja, dipakai lamon guna = manis tidak diberi gula, ada kulit dua lapis, dia keras bukan baja, dipakai banyak guna. Jawab : wai kelapa / air kelapa. 9. bakakni di lambung/unggak, bulungni di bah = akarnya di atas, daunnya di bawah Jawab : Kelambu gattung / kelambu gantung 10. mata api sai wat sai biji = mata apa yang ada satu biji Jawab : mataghani / matahari 11. Mengan ’jak mata mising ghang mata = makan dari mata buang air besar dari mata Jawab : Pen wai / Pen cair 12. mengan sekali betong betahun-tahun = makan sekali kenyang bertahun-tahun

Jawab : Battal / bantal 13. mengan ’jak banguk, mising anjak sapping = makan dari mulut, buang air besar dari samping Jawab : Gilingan paghi / gilingan padi ___________________________________________________________________________ ______

SASTRA LISAN LAMPUNG JENIS PUISI Sastra lisan Lampung jenis puisi dibagi 5, yaitu.     

Paradinei / paghadinei Pepaccur / pepaccogh/wawancan Pattun / segata / adi-adi Babandung Ringget / pisaan / highing-highing / wayak / ngehahaddo / hahiwang.

1. Paradinei / paghadini adalah sastra lisan lampung yang fungsinya untuk menyambut tamu dalam acara pernikahan secara adat. 2. Pepaccur / pepaccogh /. Wawancan ialah sastra lisan lampung yang fungsinya sebagai pemberian gelar adat pada pengantin yang disertai nasihat-nasihat pada pengantin. Ngamai adok adalah istilah pemberian gelar pada pengantin pria Ngini adok adalah istilah pemberian gelar pada pengantin wanita. - dalam setiap baris berjumlah 4 baris 3. Pattun / segata / adi-adi adalah sastra lisan Lampung yang berupa nyanyian. Setiap bait dalam segata terdiri dri 4 baris. Dan bersajak ab-ab. Sagata ada 5 macam : 1. Sagata sanak ngebabang (pantun mengasuh anak). contoh. Ayun-ayun mbuk Ayun mbuk batang putti Dang miwang niku adik Guwai nyak sedih hati. 2. Sagata bekahago/buhaga (pantun percintaan); contoh. Kik niku kawai handak Nyak kawai handak munih Kik niku haga di nyak Nyak haga niku munih (kalau kamu berbaju putih, saya berbaju putih juga, kalau kamu mau dengan saya, saya mau dengan kamu juga). 3. Sagata butangguh/ betangguh (pantun salam akhir kegiatan/ pesan); contoh. Tigoh ja pai tangguh sa, Di kuti anak bai, Dang lupa lamon bedua,

Tagan messa sai tibabai. 4. Sagata lelagaan (pantun berolok-olok); contoh. Putti tungkah di sabah, Di uyak-uyak babui, Nyak ngeliyak menghanai gayah, Acak mak tughui-tughui. (pisang tanduk di sawah, diacak-acak babi, saya melihat bujang nganggur, lebih baik tidurtiduran). 5. Sagata nyindigh (menyindir yang kurang baik); contoh. Batang putti, Tetebak di ghanglaya, Si lapah bangik hati, Si teppik baluk mata. (pohon pisang, melintang di jalan, yang pergi senang hati, yang ditinggal bengkak mata). 4. Bebandung ialah sastra lisan lampung yang berisi nasihat / petuah atau ajaran yang berkenaan dengan agama Islam. - dalam setiap bait berjumlah 4 baris 5. Ringget dikenal di lingkungan masyarakat lampung Abung, menggala, melinting - dalam setiap bait berjumlah 6 baris. Ringget digunakan pada saat pelepasan atau keberangkatan seorang gadis secara lamaran (ippun), keberangkatan tersebut disebut Ittar Terang menuju tempat calon suami. 6. Pisaaan dikenal di lingkungan masyarakat lampung pubiyan, sungkai, wai kanan. - dalam setiap bait berjumlah 4 baris 7. Highing-highing dikenal di lingkungan masyarakat Lampung Pemanggilan jelema daya (komering). 8. Wayak / ngehahaddo / hahiwang dikenal di lingkungan masyarakat Lampung Pesisir. 9. Fungsi ringget / pisaan / highing-highing / wayak / ngehahaddo / hahiwang ; a. Untuk pengantar acara adat. b. pelengkap acara pelepasan pngantin wanita ke tempat pengantin pria c. Pelengkap acara cangget / tarian adat d. Senandung pada saat menina bobokan anak 10. Pisaan ialah sastra lampung yang berupa tulisan fungsinya sebagai pelengkap acara muda-mudi / jago damar / kedayok dan Pengisian waktu bersantai. 11. Hahiwang ialah sastra lisan lampung yang berisi kesedihan. 12. Talibun adalah sastra lisan yang berasal dari melayu, termasuk ragam puisi Lampung. Talibun kadangkadang berupa berbalas pantun. Setiap bait dalam talibun berjumlah 6 baris yang bersajak abc-abc 13. Ngedio. Pada acara begawi, biasanya mengadakan acara bujang gadis (Muli meghanai) yang disebut Ngedio. Dalam acara ini bujang gadis bersenda gurau dan berbalas surat. Ngedio ada dua yaitu Ngedio pebukaan (ngedio di awal begawi/hajat), Ngedio pegubaran (ngedio di akhir acara hajat)

___________________________________________________________________________ _______

Kalimat menyatakan rasa senang ; Contoh ; Senang hatiku mansa juagha sai

Kalimat menyatakan rasa tidak senang Contoh ; nyak sedih ngeliyak nilaiku sai lunik

Kalimat ingkar / menyangkal Contoh ; Andi mak ngakuk bukumu.

Kalimat seru Contoh ; Aduh, cukutku kena ghuwi! __________________________________________________________________________ ______

Pengganti Huruf-huruf yang Tidak Ada Di Induk Huruf Aksara Lampung Huruf-huruf yang tidak ada dalam aksara (Induk huruf) Lampung ialah F, Q, V, X, Z, Kh, Sh, Sy. F, V DIGANTI DENGAN PA Q DIGANTI DENGAN KA X, Sh, Sy DIGANTI DENGAN SA Kh DIGANTI DENGAN HA Z DIGANTI DENGAN JA Induk huruf aksara Lampung berjumlah 20, dapat anda lihat di blog ini, Pelajaran bahasa Lampung Kelas 1 (bagian II) ___________________________________________________________________________ _____

PANGGILAN KEKERABATAN 1. Adik = adik 2. waghei / puaghi = kakak / saudara (lpanggilan saudara aki-laki kepada saudara lakilakinya) 3. kemaman = paman (saudara laki-laki dari bapak) 4. keminan = bibi (saudara perempuan dari bapak) 5. Kenubi = bibi (saudara perempuan dari ibu) 6. Kelama = paman (saudara laki-laki dari bapak) 7. indui / mak = ibu 8. bapak = bapak 9. bai / anak bai = saudara perempuan (panggilang saudara laki-laki kepada saudara perempuannya) 10. miyahei/ mahani/muhani = saudara laki-laki (panggilan saudara perempuan kepada saudara laki-lakinya) 11. keleppah = saudara perempuan (panggilan saudara perempuan kepada saudara perempuannya) 12. Sidei/ atuk/ sidi = kakek 13. magheu/ maghu = adik ipar / kakak ipar dari istri / suami __________________________________________________________________________ _

KATA BERIMBUHAN Konfiks atau kata jadian atau kata berimbuhan dibagi tiga yaitu. 1. Awalan 2. Sisipan 3. Akhiran Awalan terletak di awal kata dasaar. Awalan dalam bahasa Lampung sebagai berikut. 1. Awalan yang berarti "me-" dalam bahasa Indonesia. Awalan ngeAwalan nge- ada yang tidak mengalami perubahan dan ada yang mengalami perubahan (nasalisasi). Awalan nge- yang mengalami perubahan bila huruf pertama kata dasar adalah huruf "K" dan huruf vokal (a, i, u, e, o). Selain huruf-huruf tersebut di atas awalan nge- tidak mengalami perubahan. Awalan nye-/ny- mengalami perubahan bila huruf pertama kata dasar diawali huruf "S" dan "C". Awalan m- mengalami perubahan bila huruf pertama kata dasar diawali huruf "P". Awalan n- mengalami perubahan bila huruf pertama kata dasar diawali huruf "T" 2. Awalan yang berarti "ber-" dalam bahasa Indonesia, yaitu "be-". Awalan ini tidak mengalami perubahan bila diletakkan di awal kata dasar. 3. Awalan yang berarti "di-" dalam bahasa Indonesia ialah awalan "di-". Awalan ini tidak mengalami perubahan bila diletakkan di awal kata dasar. 4. Awalan "te-", yang berarti "ter-" dalam bahasa Indonesia, juga tidak mengalami perubahan bila diletakkan di awal kata dasar. 5. Awalan "se-", sama dengan awalan bahasa Indonesia, yaitu "se-", awalan ini juga tidak mengalami perubahan bila diletakkan di awal kata dasar. 6. Awalan "ke-", "pe-", juga sama dengan bahasa Indonesia, dan tidak mengalami perubahan Sisipan terletak setelah huruf pertama kata dasar. Sisipan adalah –el-, -em-, -er-, -en-. Sisipan diletakkan setelah huruf pertama kata dasar. Contoh. Suwah, bila diberi sisipan "-en-", maka menjadi "senuwah". Akhiran terletak di akhir kata dasar. Akhiran –ko, kon, berarti "-kan" dalam bahasa Indonesia Akhiran ni-/no-/ne-, berarti "-nya" dalam bahasa Indonesia Akhiran -i, -an, sama dengan bahasa Indonesia yaitu "-i" dan "-an". KATA BERIMBUHAN IMBUHAN KATA DASAR ARTI ( Awalan, Sisipan, Akhiran) NGELIYAK NgeLIYAK MELIHAT NGUDOK Nge(N)UDOK MEMUNGUT NGANIK Nge(N)KANIK MEMAKAN DIKANIK DiKANIK DIMAKAN TEKANIK TeKANIK TERMAKAN BETULISKO BeKo TULIS BERTULISKAN MEDOMKON M(N)-Kon PEDOM MENIDURKAN

NANOMI N(N)-i TANOM MENANAMI NYABUK Nye(N)CABUK MENCABUT NYUTTIK Nye(N)SUTTIK MENYUNTIK KANIKAN -an KANIK MAKANAN SEMAHHAN SeMAHHAN SERUMAH KELIYAKAN Ke-an LIYAK KELIHATAN GEMETOGH -emGETOGH GEMETAR SENUWAH -enSUWAH Bebakaran SEHELAUNI Seni HELAU SEINDAHNYA __________________________________________________________________________ _____

KATA ULANG KATA ULANG MURNI Kata ulang murni adalah kata dasar yang diulang seutuhnya dan dirangkai menggunakan tanda hubung. Contoh = mubil = mubil-mubil, sepida= sepida-sepida, alau = alau-alau.

KATA ULANG BERIMBUHAN Kata ulang berimbuhan adalah kata dasar yang diulang dengan disertai imbuhan. Contoh = mubil= mubil-mubilan, sepida= sepida-sepidaan, alau = sealau-alauan KATA DASAR KATA ULANG MURNI KATA ULANG ARTI MURNI BERIMBUHAN MUBIL MUBIL-MUBIL MUBIL-MUBILAN MOBIL SEPIDA SEPIDA-SEPIDA SEPIDA-SEPIDAAN SEPEDA ALAU ALAU-ALAU SEALAU-ALAUAN KEJAR __________________________________________________________________________ ______

Pembagian Dialek Bahasa Lampung Pembagian Dialek Bahasa Lampung Menurut Dr. J. Van. Royen Dr. J. Van Royen berasal dari Belanda. Dia membagi dialek Lampung dalam dua bagian, yaitu. a. Dialek api (A) terdiri dari. 1. Logat melinting maringgai (Labuhan maringgai, Jabung) 2. Logat melinting rajabasa (kalianda, bakauheni) 3. Logat peminggir teluk (Bandarlampung, teluk betung) 4. Logat peminggir pemanggilan (Kota Agung, Talang Padang) 5. Logat peminggir pemanggilan jelema daya (Kayu Agung, Umpu) 6. Logat pubiyan (Natar, Kalirejo) b. Dialek Nyou (O) terdiri dari. 1. Logat Abung (Kotabumi, Gunung Sugih, Sukadana) 2. Logat Tulang Bawang (Menggala, tulang bawang), tapi pembagian tersebut belum lengkap. Menurut Drs. Effendi Sanusi (1998:4) dialek Lampung dibagi dua, yaitu. 1. Dialek O; a. Abung, meliputi; Lampung Tengah : Sekampung, Seputih Mataram, Seputih Surabaya, Seputih Banyak, Seputih Raman, Batanghari, Punggur, Terbanggi Besar, Gunungsugih, Sebagian Padang Ratu Lampung Timur : Sukadana, Wai Jepara, Sebagian Labuhan Maringgai, Jabung. Lampung Utara : Abung Selatan, Abung Timur, Abung Barat, Kotabumi. Lampung Selatan : Desa Negara Ratu, Desa Muara Putih.

Bandar Lampung : Kel. Labuhan Ratu, Gedung Meneng, Rajabasa, Jagabaya I, Langkapura, sebagian Segalamider. b. Menggala : Menggala, Tulang Bawang udik, Tulang Bawang Tengah, Gunung Terang, Gedung Aji. 2. Dialek A; a. Wai Kanan : Blambangan Umpu, Baradatu, Bahuga, Pakuon Ratu. b. Pesisir, meliputi; - Lampung Barat : Pesisir Utara, Pesisir Selatan, Pesisir Tengah, Balik Bukit, Belalau. - Lampung Selatan : Kalianda, Palas, Penengahan, Sidomulyo, Ketibung, Padang Cermin, Kedondong. - Tanggamus : Kotaagung, Wonosobo, Pagelaran, Talangpadang, Pardasuka, Cukuhbalak. - Bandar Lampung : Teluk Betung Utara, Teluk Betung Selatan, Teluk Betung Barat, Sebagian Kec. Panjang. - Danau Ranau : Sekitar Danau Ranau - Banten : Cikoneng c. Melinting : Kab. Lam-teng bagian Timur, sebagian Labuhan Maringgai dan sebagian Jabung. d. Pubian, meliputi; - Lampung Selatan : Kec. Natar, sebagian Kec. Ketibung. - Pesawaran : Tegineneng, Gedung Tataan. - Pringsewu : Kec. Pringsewu. - Tanggamus : Pugung, Pagelaran. - Lampung Tengah : Kec. Padang Ratu. - Bandar Lampung : Sebagian Kedaton, Kedamaian, Sukabumi, Gedung Air, Segala Mider. e. Sungkai : Sungkai Selatan (Ketapang), Sungkai Utara (Negara ratu). f. Pemanggilan Jelema Daya : Komering Ilir, Kayu Agung, Martapura, Muaradua. __________________________________________________________________________ _______

ANGKA DIALEK A SAI GHUA TELU EPAK LIMA ENOM PITU WALU SIWA PULUH

DIALEK O SAI WOU TIGO/TEGO EPAK LIMO ENOM PITEU WALEU SIWO PULUH

ARTI SATU DUA TIGA EMPAT LIMA ENAM TUJUH DELAPAN SEMBILAN SEPULUH

__________________________________________________________________________ _______

WARNA 1. SULUH = MERAH 2. HALOM / AGHENG/ AGHONG = HITAM 3. HANDAK / ANDAK = PUTIH 4. HUJAU = HIJAU ___________________________________________________________________________ ______

KATA KERJA 1. LAPAH = JALAN/PERGI 2. MENGAN = MAKAN 3. PEDOM = TIDUR 4. MEJONG = DUDUK 5. LALANG = TERTAWA (untuk sementara sampai di sini dulu kata kerjanya ya...!) ____

Related Documents


More Documents from "abu salma"