Pedoman Yan Igd.docx

  • Uploaded by: yenni widyaningsih
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pedoman Yan Igd.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,332
  • Pages: 39
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH SURABAYA RUMKITBAN 05.08.03 SIDOARJO

PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT

RUMKITBAN 05.08.03 SIDOARJO 2017

iii

KATA PENGANTAR

Sistem Pelayanan Gawat Darurat adalah suatu jejaring sumber daya yang saling berhubungan untuk memberikan pelayanan gawat darurat kepada penderita yang mengalami penyakit mendadak dan kecelakaan. Pelayanan Gawat Darurat modern dimulai dari tempat kejadian dan berlanjut selama di rumah sakit. Upaya peningkatan pelayanan gawat darurat terutama ditujukan untuk menunjang pelayanan kesehatan dasar sehingga terdapat rujukan yang berjenjang antara Puskesmas dan Rumah Sakit, Rumah sakit dengan Rumah Sakit, dan atau antara institusi kesehatan swasta dengan Rumah Sakit. Instalasi Gawat Darurat merupakan pintu gerbang sebuah pelayanan kegawatdaruratan Rumkitban 05.08.03 Sidoarjo yang menjadi unit pelayanan Instalasi Gawat Darurat. Baik buruknya pelayanan Instalasi Gawat Darurat akan memberikan citra buruk atau baik bagi rumah Sakit. Oleh karena hal itu, pelayanan Instalasi Gawat Daruratyang baik dan berkualitas harus berdasarkan pedoman pelayanan Instalasi Gawat Daruratdan standar pelayanan Instalasi Gawat Darurat, serta sesuai standar yang telah digariskan oleh Departemen Kesehatan. Instalasi Gawat Darurat sebagai pelayanan kesehatan pertama harus dapat melayani perkembangan kasus atau masalah kesehatan yang berhubungan dengan kegawat daruratan sehingga tujuan dari penanggulangan penderita gawat darurat dapat tercapai. Oleh sebab itu maka dibutuhkan pedoman pelayanan Gawat Darurat bagi Instalasi Gawat Darurat Rumkitban 05.08.03 Sidoarjo sehingga diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan terutama kegawatdaruratan.

Sidoarjo, Januari 2017 Karumkitban 05.08.03 Sidoarjo

drg. Eni sulistyowati Mayor Ckm (K) Nrp. 11010028610675

iii

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ……………………………………………………………………………i KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………..ii DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………iii BAB I Pendahuluan.....................................................................................….1 A. Latar Belakang …………………….……………………………………1 B. Tujuan …………………………………….……………………………..2 C. Ruang Lingkup Pelayanan ….…………………………………………2 D. Batasan Operasional ……..…………………………………………….2 E. Dasar Kebijakan ……..………………………………………………….4 BAB II

Standar Ketenagaaan …....................................................................... 5 A. Kualifikasi SDM …………………………………………………………5 B. Distribusi Ketenagaan ……………………………………………...…13

BAB III

Standar Fasilitas

.............................................................................14

A. Lokasi Bangunan

..................................................................14

B. Penyimpanan Arsip

……………………………………………….15

C. Standar Fasilitas .............................................................................15 BAB IV

Tata Laksana Pelayanan ................................................................. 17

BAB V

Logistik

BAB VI

Keselamatan Pasien

BAB VII

Keselamatan Kerja .............................................................................31

BAB VIII

Pengendalian Mutu …………………………….................................... 32

......................................................................................24

A. Pengertian

.................................................................24

…………………………………………………….....32

B. Penilaian Mutu Rumah Sakit …………………………………….....33 BAB IX

Penutup

.......................................................................................34

iii

BAB I PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG

Pelayanan

kesehatan

kegawatdaruratan

merupakan

sebuah

penyelenggaraan pelayanan terpadu yang ditujukan bagi penderita gawat, darurat, dan gawat darurat, baik dalam keadaan sehari-hari maupun dalam keadaan bencana. Bentuk pelayanan gawat darurat meliputi berbagai aspek yaitu kesehatan badaniah, rohaniah dan sosial bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan. Instalasi Gawat Darurat merupakan suatu unit di rumah sakit yang memiliki tim kerja dengan kemampuan khusus dan peralatan yang lengkap serta memadai untuk

memberikan

pelayanan

kepada

pasien

gawat

darurat

dalam

upaya

penanggulangan pasien gawat darurat yang terorganisir. Dalam keadaan sehari-hari maupun keadaan bencana penanganan pasien gawat darurat akan melibatkan pelayanan pra rumah sakit, pelayanan di rumah sakit maupun pelayanan antar rumah sakit. Pelayanan kegawatdaruratan memerlukan penanganan secara terpadu dan pengaturan dalam satu sistim.

B.

TUJUAN UMUM Sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan bagi unit kerja dalam

memberikan pelayanan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Rumkitban 05.08.03 Sidoarjo

C. TUJUAN KHUSUS 1. Memudahkan

bagi

pemberi

jasa

pelayanan

Gawat

Darurat

dalam

memberikan pelajaran kegawatdaruratan yang bermutu dan profesional. 2. Setiap pemberi jasa pelayanan Instalasi Gawat Darurat dapat bekerja berdasarkan Visi, Misi, Falsafah dan Tujuan Rumkitban 05.08.03 Sidoarjo.

iii

BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

Rumkitban 05.08.03 Sidoarjo sebelumnya pada tahun 1951 dikenal dengan istilah Kesehatan Kodim 0816 Sidoarjo (yang lebih terkenal dengan sebutan “ DKT “ kepanjangan dari (Detasemen Kesehatan Tentara) secara struktural dibawah Komando Komandan Kodim 0816 Sidoarjo. Dengan tugas pokok pelayanan kesehatan terhadap Prajurit, PNS AD beserta keluarganya. Pelayanan tersebut meliputi Rawat Jalan , KIA/KB. Berdasarkan Skep Kasad Nomor 76/X/1985 tentang struktur organisasi kesehatan Daerah Militer V/Brawijaya termasuk didalamnya Denkesyah 05.04.04 Surabaya, maka Kesdim 0816 Sidoarjo dilikuidasi menjadi Polban 05.08.03 Sidoarjo. Dengan peningkatan pelayanan Rawat Jalan, BKIA dan Persalinan Normal, Serta Poli Gigi. Sejak terbitnya surat keputusan Kasad inilah Komando dari Polban 05.08.03 Sidoarjo berada dibawah Denkesyah 05.04.04 Surabaya dengan Kantor di Jl. Gubeng Pojok No. 27 Surabaya. Pada Tahun 2001 dibawah pimpinan Dan Denkesyah 05.04.04 Surabaya Letnan Kolonel Ckm dr. Eddy Soeharno,Sp.An pengembangan di Polban 05.08.03 Sidoarjo dengan tambahan fasilitas kamar operasi, UGD, Perawatan Umum, serta poli Spesialis. Terutama pelayanan yang sangat terkenal sejak dahulu adalah persalinan dan poli gigi. Pada tahun 2004 keluarlah Surat Keputusan Kasad 69/XII/2004 tentang perubahan status dari polban 05.08.03 menjadi Rumkitban 05.08.03 Sidoarjo. Dan Pengembangan berlanjut sampai sekarang dengan peningkatan pelayanan kepada prajurit, PNS AD beserta keluarga. Ditambah tugas tambahan untuk membantu masyarakat disekitarnya sesuai dengan juklak Dirjen Rensishan Dephan RI sehingga dapat melayani masyarakat umum.

iii

BAB III VISI DAN MISI RUMAH SAKIT

A.

VISI, MISI, DAN MOTTO 1. VISI

Mewujudkan Rumah Sakit TNI AD 05.08.03 Sidoarjo menjadi Rumah sakit kebanggaan bagi prajurit, PNS beserta keluarganya dan masyarakat umum, dengan dilandasi profesionalisme, disiplin, bermoral dan soliditas. 2. MISI

a.

Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, terjangkau dan

paripurna dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. b.

Menyelenggarakan dukkes yang handal, pelayanan yang prima dan

fungsi organic dengan seksama 3. MOTTO “ RAMAH, CEPAT DAN TEPAT “

B.

TUGAS POKOK DAN UMUM 1. TUGAS POKOK Memberikan pelayanan dan dukungan kesehatan bagi prajurit TNI AD dan keluarga jajaran Korem 084/BJ dengan jumlah populasi 5 satuan militer di wilayah Sidoarjo. 2. TUGAS UMUM Rumkit sebagai penyelenggara pelayananSTRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

iii

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

KARUMKIT SPI

KOMITE MEDIK

SF

KOMITE KEPERAWATAN

TIM K3 RS

TIM PPI

TIM MUTU & KPRS

PA UR TUUD

Ur Pers

HARANMO R

HARALKES

IGD

Klinik Gigi

KLINIK SPESIALIS PENYAKI TDALAM

KLINIK SPESIALIS BEDAH

UNIT WATNAP ANAK

TIM BPJS

TIM DUKKES

Ur PAM

LAUNDR Y

Pemulasaran Jenazah

INSTAL WATNAP

INSTAL WATLAN

KLINIK KIA

TIM KREDENSIAL PROFESI LAIN

PA UR BENDAHARA

Urdal

HARBANG

TIM PONE K

KLINIK UMUM

KLINIK SPESIALIS ANAK

UNIT WATNAP MATER-NAL BEDAH

KLINIK SPESIALIS OBGYN

UNIT KAMAR BERSALIN

INSTAL. KAMAR BEDAH

UNIT STERILISASI

UNIT WATNAP PENYAKIT DALAM

INSTAL JANG YAN

INSTAL FARMASI

UNIT RADIOLO GI

UNIT UNIT PERINATOLOGI PERINATOLOGI

UNIT LABORATORI UM

UNIT REKAM MEDIS

HCU

iii

UNIT GIZI

BAB V STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI GAWAT DARURAT

KEPALA RUMKITBAN 05.08.03 SIDOARJO

KA INSTALASI GAWAT DARURAT

KOORDINATOR PERAWAT IGD

ADMINISTRASI ( PELAPORAN II )

ADMINISTRASI ( PELAPORAN I ) 1. .............

1. ..........

ANGGOTA I

1..........

ANGGOTA II 1..........

ANGGOTA III 1..........

2.........

2..........

2..........

iii

iii

BAB VI URAIAN TUGAS

A. Kepala Instalasi Gawat Darurat 1.

Nama Unit Kerja:

Instalasi Gawat Darurat

2.

Nama Jabatan:

Kepala Instalasi Gawat Darurat

3.

Pengertian: Seorang tenaga dokter profesional yang diberi tugas tanggung jawab dan wewenang dalam mengelola pelayanan medik di Instalasi Gawat Darurat serta mengkoordinir dokter.

4.

Persyaratan dan Kualifikasi a. Pendidikan Formal Dokter umum yang telah melaksanakan wajib kerja sarjana. b. Pendidikan Non Formal Memiliki sertifikat tentang kegawatdaruratan. c. Pengalaman Kerja Mempunyai pengalaman kerja sebagai dokter Instalasi Gawat Darurat minimal 5 Tahun. d. Ketrampilan Memiliki kemampuan kepemimpinan e. Berbadan sehat jasmani dan rohani

5.

Tanggung Jawab: Bertanggung jawab langsung kepada Karumkitban 05.08.03 Sidoarjo

6.

Uraian Tugas: Tugas Pokok : a. Menyusun program kerja Departemen Gawat Darurat. b. Memimpin, mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan operasional Departemen Gawat Darurat secara efektif, efisien dan bermutu. c.

Bertanggung jawab terhadap kordinasi dengan bagian Rawat

Inap

dan

Rawat

membutuhkan

Jalan

jika

pasien

penanganan/tindakan

penanganan gawat darurat.

yang

lebih

bersangkutan lanjut

setelah

d. Memberikan pembinaan terhadap dokter jaga Departemen Gawat Darurat. e. Membuat daftar jaga dokter Departemen Gawat Darurat dan ruangan. f.

Bersama Kepala Ruang Departemen Gawat Darurat membuat

perencanaan ketenagaan dan fasilitas yang dibutuhkan untuk mencapai pelayanan yang berkualitas di Departemen Gawat Darurat. g. Memimpin

pertemuan

Departemen

Gawat

menginformasikan

rutin

setiap

Darurat

hal-hal

penting

untuk yang

bulan

dengan

membahas berkaitan

staf dan

dengan

pelayanan di Departemen Gawat Darurat. h. Menghadiri pertemuan manajemen, bila dibutuhkan. i.

Membuat laporan kinerja Departemen Gawat Darurat setiap

bulan dan akhir tahun. j.

Membuat usulan-usulan yang diperlukan kepada manajemen

yangberkaitan dengan peningkatan mutu pelayanan di Departemen Gawat Darurat. Tugas Periodik : a. Memberikan penilaian atas kinerja bawahannya sesuai stándar penilaian yang ditetapkan oleh Rumah Sakit b. Menetapkan spesifikasi alat dan peralatan yang dibutuhkan oleh unit kerja yang dibawahinya c. Menandatangani surat menyurat, absensi, cuti, yang berhubungan dengan SDM. d. Melaksanakan wewenang lain yang akan ditetapkan kemudian oleh direktur. e. Membuat prosedur pelayanan IGD.

B.

Dokter Instalasi Gawat Darurat

11

1 Nama Unit Kerja:

Instalasi Gawat Darurat

2 Nama Jabatan:

Dokter Jaga Instalasi Gawat Darurat

3 Hubungan Jabatan: a. Bertanggung jawab kepada : Kepala Instalasi Gawat Darurat b. Sub ordinasi : Koordinator Perawat Instalasi Gawat Darurat

4 Persyaratan kwalifikasi: a. Pendidikan formal: Dokter umum yang telah melaksanakan wajib kerja sarjana b. Pengalaman: Diutamakan yang telah berpengalaman dibidangnya minimal 2 tahun c. Keterampilan: 1). Mempunyai kemampuan menangani pasien umum, gawat darurat 2). Penggunaan alat medis yang berhubungan dengan penanganan pasien Instalasi Gawat Darurat d. Kerjasama dan Kepribadian :Baik

5 Tujuan : a. Agar dapat memberikan pelayanan kepada pasien selama 24 jam dankepada pasien yang datang ke Rumkitban 05.08.03 Sidoarjo, dimana Instalasi Gawat Darurat sebagai salah satu pintu masuk pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan b. Memberikan rasa aman, nyaman kepada pasien yang membutuhkan pelayanan medis di Rumkitban 05.08.03 Sidoarjo sehingga tercapainya kepuasan pasien.

Fungsi : Menangani pasien Instalasi Gawat Darurat dan Ruangan pada saat dokter jaga dibutuhkan

12

6 Uraian Tugas a. Mengutamakan keselamatan jiwa pasien b. Mendahului penderita gawat darurat c. Memahami dan trampil dalam melakukan RJP dan intubasi d. Memahami gambaran EKG normal dan gambaran EKG yang mengancam jiwa serta memerlukan penanganan segera seperti Ventrikel Fibrilasi, Ventrikel Takhikardi, Infark Myocard Acute,Ventrikel Extrasystole yang mengancam jiwa. e. Menulis status pasien yang meliputi : 1) Anamnesa 2) Pemeriksaan Fisik 3) Diagnosa Kerja 4) Terapi 5) Pemeriksaan penunjang f. Bersikap

dan

bertindak

demi

nama

rumah

sakit

secara

benar,

ramah,informatif, tegas dan bijaksana g. Melaporkan hal - hal yang penting atau yang perlu di konsulkan kepada konsulen / dokter spesialis yang bersangkutan h. Mengisi status pasien yang akan rawat inap dan melakukan visite pasien yang berada di ruangan khususnya pasien - pasien yang memerlukan perhatian khusus i. Bertanggung jawab atas permasalahan medis seluruh pasien yang dirawat, baik di ruangan perawatan biasa maupun di HCU yang berkoordinasi dengan dokter yang memiliki pasien / dokter yg merawat j. Wajib mendatangi pasien yang baru masuk ke ruang perawatan untukmengetahui keadaan umum pasien k. Menuliskan resep untuk pasien - pasien di rawat inap sesuai instruksi dokter yang merawat. l. Menggunakan obat - obat yang dianjurkan dalam formularium Rumkitban 05.08.03 Sidoarjo C.KOORDINATOR INSTALASI GAWAT DARURAT 1. Pengertian : Koordinator perawat adalah seseorang yang diberi tanggung jawab

dan

wewenang

untuk

memastikan

terselenggaranya

kegiatan

pelayanan di instalasi gawat darurat dapat berjalan dengan baik dan lancar. 13

2. Persyaratan dan Kualifikasi : a. Pendidikan Formal : minimal D3 Keperawatan, Seorang PNS dan mendapat sprin dari Karumkit b. Pendidikan Non Formal : 1) Memiliki sertifikat pelatihan pendukung 2) Mampu bekerja sama dengan orang lain 3) Mempunyai jiwa kepemimpinan 4) Kompeten dalam melaksanakan tugasnya 5) Loyalitas dan dedikasi yang tinggi 6) Disiplin kerja yang tinggi 7) Sehat jasmani dan rohani 3. Uraian Tugas : - Tugas Pokok : a.

Menyiapkan fasilitas dan lingkungan IGD untuk kelancaran pelayanan

b.

Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan

darurat secara tepat dan cepat c.

Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien gawat darurat dan

melaksanakan evaluasi tindakan perawatan yang telah dilakukan d.

Menerima pasien baru sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang

berlaku serta melaksanakan orientasi kepada pasien e.

Menciptakan dan memelihara hubungan kerja sama yang baik dengan

anggota tim (petugas TPP, analis medis, perawat/bidan di ruangan, ahli gizi, radigrafer, CS, sopir ambulance ) f.

Mengikuti pertemuan ilmiah dan penataran untuk meningkatkan

pengetahuan serta ketrampilan. g.

Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh dokter

h.

Melaksanakan pencatatan dan pelaporan asuhan perawatan yang

tepat dan benar i.

Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara

lisan / tertulis pada saat pergantian dinas j.

Menyiapkan pasien yang akan pulang lengkap dengan administrasinya

14

k.

Memberikan health education kepada penderita dan keluarga

l.

Membantu merujuk pasien ke instansi yang lebih mampu

m.

Memantau dan menilai kondisi pasien selanjutnya melakukan tindakan

yang tepat berdasarkan hasil pemantauan n.

Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara pasien,

keluarga, dokter serta sesama perawat - Tugas Periodik : a.

Secara administrative dan fungsional bertanggungjawab kepada

kepala ruang unit gawat darurat. b.

Secara teknis medis operasional bertanggung jawab kepada Dokter

IGD / Ka Instalasi Gawat Darurat. c.

PERAWAT PELAKSANA 1.

Pengertian : Seorang perawat profesional yang diberi wewenang dan

ditugaskan di Instalasi Gawat Darurat. 2.

Persyaratan dan Kualifikasi :

a. Pendidikan Formal : D3 Keperawatan, Mempunyai jenjang karir minimal PK 1 b. Pendidikan Non Formal : 1) Mempunyai sertifikat pelatihan pendukung 2) Mampu bekerja sama dengan orang lain 3) Kompeten dalam melaksanakan tugasnya 4) Loyalitas dan dedikasi yang tinggi 5) Disiplin kerja yang tinggi 6) Sehat jasmani dan rohani 3. Uraian Tugas : - Tugas Pokok : a.

Menyiapkan fasilitas dan lingkungan IGD untuk kelancaran pelayanan

b.

Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan

darurat secara tepat dan cepat c.

Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien gawat darurat dan

melaksanakan evaluasi tindakan perawatan yang telah dilakukan

15

d.

Menerima pasien baru sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang

berlaku serta melaksanakan orientasi kepada pasien e.

Menciptakan dan memelihara hubungan kerja sama yang baik dengan

anggota tim (dokter, ahli gizi, analis, pekarya, pekarya rumah tangga) f.

Melaksanakan tugas jaga sore, malam dan hari libur secara bergiliran

sesuai dengan jadwal dinas g.

Mengikuti pertemuan ilmiah dan penataran untuk meningkatkan

pengetahuan serta ketrampilan. h.

Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh dokter

i.

Melaksanakan pencatatan dan pelaporan asuhan perawatan yang

tepat dan benar j.

Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara

lisan / tertulis pada saat pergantian dinas k.

Menyiapkan pasien yang akan pulang lengkap dengan administrasinya

l.

Memberikan health education kepada penderita dan keluarga

m.

Membantu merujuk pasien ke instansi yang lebih mampu

n.

Memantau dan menilai kondisi pasien selanjutnya melakukan tindakan

yang tepat berdasarkan hasil pemantauan o.

Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara pasien,

keluarga, dokter serta sesama perawat - Tugas Periodik : a. Secara administrative dan fungsional bertanggungjawab kepada kepala ruang unit gawat darurat. b. Secara teknis medis operasional bertanggung jawab kepada Dokter IGD / Ka Instalasi Gawat Darurat.

16

17

18

19

20

21

BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA

KARUMKIT PAUR TUUD TIM KPRS

INSTALASI FARMASI

INSTAL JANGYAN

IGD INSTALASI KAMAR BEDAH

INSTAL WATNAP

TIM PPI

INSTALASI WATLAN KOMITE KEPERAWAT AN

URDAL

PENJELASAN HUBUNGAN KERJA :

1.

Hubungan kerja dengan Karumkit Hubungan kerja bertanggung jawab langsung dengan Karumkit

2.

Hubungan kerja dengan Instalasi penunjang pelayanan -Unit Radiologi

22

Instalasi Gawat Darurat dalam berhubungan kerja dengan unit radiologi seperti permintaan pasien untuk melakukan foto ataupun USG ataupun pemeriksaan lainnya dengan cara dokter IGD menulis di form untuk pemeriksaan di radiologi, perawat IGD akan memberikan form tersebut ke petugas radiologi untuk di lakukan pemeriksaan. - Unit laboratorium Instalasi Gawar Darurat dalam berhubungan kerja secara langsung dengan unit laboratorium baik dalam pemeriksaan darah, urine, facec ataupun yang lain dalam mempertegas diagnose, dokter IGD akan menulis permintaan pemeriksaan pada form laborat. - Unit Rekam Medis Dalam memperlancar pelayanan pada pasien dan dalam mempermudah komunikasi dengan petugas kesehatan lain diperlukan status dan form – form sehingga hubungan kerja dengan unit rekam medis sangat erat. - Unit Gizi Berhubungan dengan pemberian gizi yang seimbang dengan kebutuhan pasien, dan tindak lanjut konsultasi gizi pada pasien yang membutuhkan konsultasi ahli gizi 3.

Hubungan kerja dengan Instalasi Farmasi Instalasi Farmasi berhubungan kerja dengan IGD dalam hal pemberian obat – obat injeksi ataupun oral yang telah diresepkan oleh dokter penanggung jawab pasien ataupun dokter jaga

4.

Hubungan kerja dengan Instalasi Watnap Lain IGD dalam berhubungan langsung dengan unit –unit watnap lain seperti unit penyakit dalam, maternal bedah, unit watnap anak dalam hal jika pasien di lakukan rawat inap, setelah dilakukan pertolongan pertama di IGD dan di lakukan observasi maka jika pasien diputuskan untuk di lakukan rawat inap maka perawat IGD akan melakukan serah terima pasien kepada unit yang bersangkutan.

5.

Hubungan kerja dengan instalasi kamar bedah Hubungan kerja dilakukan dalam hal pelaksanaan pasien dengan rencana operasi, dokter IGD akan melakukan consultasi dengan DPJP Bedah jika pasien akan dilakukan operasi perawat akan mempersiapkan tindakan operasi ( jika keluarga/ pasien/ penanggungjawab pasien ) setuju akan dilakukan 23

operasi, ataupun dalam melakukan sterilisasi alat-alat kesehatan yang diperlukan.

6.

Hubungan kerja dengan unit watlan Hubungan kerja ini dalam hal jika pasien dari klinik watlan di rencanakan MRS perawat IGD membantu dalam mempersiapkan pasien yang akan rawat inap ( seperti infus, ECG )

7.

Hubungan kerja dengan Paur TUUD Sebagaimana terlampir di struktur organisasi bahwa Paur tuud membawahi beberapa urusan seperti: - Ur Pers, untuk urusan personalian seperti surat – menyurat , pengajuan kredensial, pengajuan, permintaan data – data mengenai karyawan, pengajuan diklat dll - Ur PAM, untuk urusan pengamanan dalam hal kelancaran pemberian asuhan keperawatan dan rasa aman anggota, pasien dan keluarga - Urdal, untuk urusan dalam seperti : permintaan barang-barang yang dibutuhkan oleh Instalasi Gawat Darurat dalam seperti alat tulis kantor, plastik, alat kebersihan, masker sekali pakai, dll. Pemeliharaan alat- alat kesehatan seperti calibrasi alkes, permintaan alkes, perbaikan alkes yang rusak. Pemeliharaan bangunan seperti adanya atap yang bocor ataupun tv / ac yang mempunyai masalah Haranmor : dalam hal ini hubungan kerjanya dengan ambulans untuk merujuk pasien atau kepentingan lain untuk menunjang pelaksanaan pelayanan kesehatan.

9.

Hubungan kerja dengan Paur Bendahara Dalam hal perinci jasa tindakan dan visite dokter pada pasien yang pulang

10. Hubungan kerja dengan Komite Keperawatan Tim komite keperawatan akan melakukan evaluasi dari mutu pelayanan asuhan keperawatan yang di lakukan oleh anggota Instalasi Gawat Darurat. 11. Hubungan kerja dengan Tim PPI Tim PPI akan melakukan pengawasan tentang pengendalian infeksi di unit watnap penyakit dalam, melakukan pengawasan tentang kepatuhan anggota dan terselenggaranya kegiatan dalam program – progam PPI 24

12. Hubungan kerja dengan TIMKPRS Unit watnap penyakit dalam akan melakukan pelaporan kepada tim KPRS dalam rangka pelaksanaan keselamatan pasien di unit.

25

27

BAB VII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

A. POLA KETENAGAANINSTALASI GAWAT DARURAT Perhitungan kebutuhan personil di Depertemen Gawat Darurat terlampir

Kualifikasi Formal Sertifikat

Pengalaman dan kualifikasi

No

Nama Jabatan

1

Kepala Dokter Instalasi Umum Gawat Darurat

ACLS

-

2

Dokter Dokter Instalasi umum Gawat Darurat

ACLS

- Sebagai

3.

Koordinator PerawatInstal asi Gawat Darurat

- PPGD/

Sebagai dokter penanggung jawab diInstalasi Gawat Darurat - Memiliki kemampuan dalam kepemimpinan - Sehat jasmani dan rohani dokter umum di Instalasi Gawat Darurat minimal 2 thn - Memiliki kemampuan mengenai pasien umum dan gawat darurat - Memiliki kemampuan menggunakan alat medik yang terkait dengan penanganan pasien gawat darurat - Sehat jasmani dan rohani. - Memiliki pengalaman

D3 Kep

BTCLS

-

-

-

29

kerja minimal 5 tahun Memiliki kemampuan dalam Kepemimpinan Memiliki kemampuan dalam membina hubungan baik dengan orang lain Dapat dipercaya Sehat Jasmani dan Rohani.

4.

Perawat Pelaksana Departemen DIII Kep Gawat Darurat

PPGD/ BTCLS/BLS

- Memiliki pengalaman -

-

-

-

kerja minimal 2 tahun Memiliki kemampuan dan ketrampilan dalam melakukan pertolongan pada pasien gawat, darurat dan gawat darurat Memiliki kemampuan dalam membina hubungan baik dengan orang lain Mempunyai semangat kerja yang tinggi Sehat Jasmani dan Rohani.

B. KUALIFIKASI No 1

2

Nama Jabatan Dokter Konsulen

Kepala Instalasi Gawat

KualifikasiFormal Dokter Spesialis

Semua dokter spesialis 4 besar On

dan Sub Spesialis

Call

Dokter Umum

Bersertifikat ACLS,ATLS, PPGD, On Site 24 Jam

Darurat 3

Dokter Jaga Instalasi

Dokter Umum

Bersertifikat ACLS,ATLS, PPGD, On Site 24 Jam

Gawat Darurat 4

Keterangan

Koordinator Perawat

S-1 Keperawatan,

IGD

D-III Keperawatan

30

Bersertifikat,PPGD,BLS

5

Perawat Pelaksana

D III Keperawatan

Bersertifikat PPGD/BLS/ On Site 24 Jam

6

Analis

D-III Analis Medis

Staf JangYan On Site 24 Jam

7

Radiografer

D-III Radiografer

Staf JangYan On Site 24 Jam

8

Farmasi

D-III Farmasi

Staf Instalasi Farmasi On Site 24 Jam

9

Cleaning Service

SMA

On Site 24 Jam

10

Tekhnik

STM, SMK

On Site 24 Jam

11

Driver Ambulance

SMA

Bersertifikat BLS On Site 24 Jam

12

Adminisrtasi Rekam

D-III Rekam Medis

Personil dari staf rekam medis On Site 24 Jam

Medis 13

Petugas askes

SMA

Dari staf askes

14

Administrasi / Kasir

D-III Keuangan

Dari staf administrasi

C. Dasar Perhitungan Ketenagaan Instalasi Gawat Darurat adalah sebagai berikut : 1. Dokter jaga Konsulen On Call Dokter jaga konsulan di Rumkitban 05.08.03 adalah dokter IKSP sehingga jadwal konsulan ditentukan oleh komite medik dan di sesuaikan dengan jadwal dokter di Rumah sakit lain. 2. Dokter jaga Departemen Gawat Darurat Peraturan kerja dokter jaga tim Instalasi Gawat Darurat dibagi dalam 3 Shift yaitu : Shift pagi

:jam 07.00 – 14.00

Shift Sore

: jam 14.00 – 21.00

Shift Malam

: jam 21.00 – 07.00

Jaga shif terdiri dari 1 orang dokter umum 3. Perawat Instalasi Gawat Darurat Peraturan kerja perawat Instalasi Gawat Darurat di bagi 3 Shift yaitu : Shift pagi

:jam 07.00 – 14.00

Shift Sore

: jam 14.00 – 20.00

Shift Malam

: jam 20.00 – 07.00

31

RENCANA KERJA INSTALASI GAWAT DARURAT A. Latar Belakang

Untuk meningkatkan mutu pelayanan di Instalasi Gawat Darurat khususnya dan Rumkitban 05.08.03 Sidoarjo umumnya, diperlukan pembinaan/pengembangan kompetensi tenaga dokter dan perawat Instalasi Gawat Darurat. Pembinaan / pengembangan dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan. Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah : • Untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pelaksanaan tugas sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja. • Menambah pengetahuan wawasan bidang pelayanan kesehatan 1. Pendidikan Perawat di Instalasi Gawat Darurat dengan pendidikan D III Keperawatan diberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke S I Keperawatan. Dengan persyaratan : masa kerja di Rumkitban 05.08.03 Siodoarjo sudah 2 tahun dan Evaluasi kinerja baik, Membayar biaya pendidikan secara perorangan / pribadi 2. Pelatihan Pelatihan untuk peningkatan kompetensi tenaga Dokter dan perawat di Departemen Gawat Darurat dilaksanakan melalui : a. Internal Training, yaitu program pelatihan yang diselenggarakan oleh Rumkitban 05.08.03 Sidoarjo: b. Eksternal Training, yaitu program pelatihan diluar rumah sakit yang diikuti sesuai dengan kebutuhan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit khususnya mutu pelayanan Instalasi Gawat Darurat bekerjasama dengan Diklat Rumkitban Sidoarjo.

B Rencana Kerja Instalasi Gawat Darurat Untuk meningkatkan mutu pelayanan di Rumkitban 05.08.03 Sidoarjo, Instalasi Gawat Darurat mengajukan beberapa pendidikan dan pelatihan 1. Pendidikan: S 1 Keperawatan yang akan di ajukan oleh perawat Instalasi Gawat Darurat di tahun 2017 ini 2. Pelatihan :

32

Karena di Instalasi memerlukan perawat yang cepat, tepat dalam menangani pasien maka Instalasi Gawat Darurat merencanakan pelatihan baik secara internal di Rumah Sakit ataupun eksternal training seperti : a. PPGD b. BHD c. PONEK d. Pelatihan Heacting e. BCLS / BTCLS

No

Nama Program

Tujuan

1

Pengembangan

Meningkatkan

pelayanan

Jenis Program mutu .)

ACLS

untuk

Instalasi pelayanan di Instalasi dokter

Gawat Darurat

Gawat Darurat

.) PPGD .) BHD

2

Peningkatan provesional Meningkatkan kepuasan .) Kesehatan dan evaluasi

keperawatan pasien

IGD

keselamatan kerja .)Pelatihan komunikasi efektif

3

Peningkatan kecepatan pasien

ketepatan, Meningkatkan kuwalitas .) PONEK penanganan pelayanan

dengan

kasus

obgin

33

BAB XII PENUTUP

Demikian Buku Pedoman OrganisasiInstalasi Gawat Darurat Rumkitban 05.08.03 Sidoarjoini kami susun dengan harapan dapat menjadikan pedoman dalam kegiatan pelayanan kesehatan sehari-hari sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan dan profesionalisme kerja tenaga medis, paramedis maupun non medis di lingkungan Instalasi Gawat Darurat Rumkitban 05.08.03 Sidoarjo.

34

35

BAB X

36

PERTEMUAN/RAPAT

A. Pengertian Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah tertentu.

B. Tujuan 1. Umum : Dapat membantu terselenggaranya pelayanan gawat darurat yang profesional di Departemen Gawat DaruratRumkital Dr. Ramelan 2. Khusus : a. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian pelayanan di Departemen Gawat Darurat b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait dengan pelayanan di Departemen Gawat Darurat

C. Kegiatan Rapat Rapat dilakukan dan diadakan oleh Departemen Gawat Darurat yang dipimpin oleh Kasi Supervisi IGD dan kepala Ruang (Ka Ru) dan diikuti oleh seluruh stafnya. Rapat yang diadakan ada 2 macam yaitu : 1. Rapat Terjadwal : Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh Kasi Supervisi IGD dan kepala ruang di Departemen Gawat Darurat setiap bulan 1 kali dengan perencanaan yang telah dibuat selama 1 tahun dengan agenda rapat yang telah ditentukan oleh Karu. 2. Rapat Tidak Terjadwal : Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan diadakan oleh kepala ruang untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan di Departemen Gawat Darurat dikarenakan adanya permasalahan yang ditemukan bersifat insiden.

BAB XI

37

PELAPORAN

A. Pengertian Pelaporan merupakan sistim atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian pelayanan gawat darurat di Departemen Gawat Darurat.

B. Jenis Laporan Laporan dibuat oleh kepala ruang Departemen Gawat Darurat. Adapun jenis laporan yang dikerjakan terdiri dari : 1. Laporan Harian Laporan yang dibuat oleh Penanggung Jawab Shift dalam bentuk tertulis setiap hari. Adapun hal – hal yang dilaporkan adalah : a.

Laporan kunjungan pasien Departemen Gawat Darurat

b.

Laporan SDM yangbertanggung jawab di tiap ruang Kamar Terima Departemen Gawat Darurat

c.

Laporan keadaan sarana dan fasilitas Departemen Gawat Darurat

d.

Laporan timbang terima pasien.

2. Laporan tiga bulanan Laporan yang dibuat oleh Karu Departemen Gawat Darurat dalam bentuk tertulis setiap 3 bulan. Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah : a. Laporan kunjungan pasien Departemen Gawat Darurat yang meliputi : 1) Jumlah kunjungan pasien Departemen Gawat Darurat berdasarkan kasus ( pasien di ruang P1, P2, P3). 2) Jumlah kunjungan pasien Departemen Gawat Darurat berdasarkan kasus ( Pulang, Rawat, Konsul, Rujuk, Observasi, menolak rawat ). 3) Jumlah Pasien Meninggal. 4) Jumlah kasus penyakit terbanyak di Departemen Gawat Darurat. b. Laporan SDM Departemen Gawat Darurat yang meliputi : 1) Kuantitas SDM (Dokter dan Perawat Departemen Gawat Darurat) 2) Kualitas SDM (Dokter dan Perawat Departemen Gawat Darurat) 1) Laporan keadaan fasilitas dan sarana Departemen Gawat Darurat yang meliputi : 38

1) Kelengkapan Alat dan Fasilitas. 2) Kondisi alat dan Fasilitas. 2) Laporan Mutu Pelayanan Departemen Gawat Darurat meliputi : 1) Sensus harian ruangan (jumlah penderita gawat darurat yang dilayani > 5 menit / respon time) 2) Angka kepuasan pasien dengan kuesioner 3) Angka pelayanan life saving di IGD 4) Angka kematian pasien yang dilayani di IGD 4. Laporan Tahunan Laporan yang dibuat oleh Kasi Supervisi dan Karu dalam bentuk tertulis setiap tahun dan diserahkan kepada Kadep Perawatan.Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah : a.

Laporan kunjungan pasien Departemen Gawat Darurat dan Evaluasi dalam 1 tahun.

b.

SDM / Ketenagaan di Departemen Gawat Darurat dan evaluasi dalam 1 tahun.

c.

Laporan keadaan fasilitas dan sarana di Departemen Gawat Darurat dan evaluasi dalam1 tahun.

d.

Laporan mutu pelayanan Departemen Gawat Darurat.

e.

Laporan program kerja Departemen Gawat Darurat.

39

Related Documents

Pedoman Yan Igd.docx
April 2020 18
Yan
May 2020 14
Yan
June 2020 10
Yan 1995
October 2019 19
Resume Yan
May 2020 4
Yan Zhu
November 2019 11

More Documents from ""

Progja 2017.docx
April 2020 18
Kebijakan 1.docx
October 2019 21
Jadwal Sosialisasi.docx
April 2020 19
Pedoman Yan Igd.docx
April 2020 18
Sk.docx
April 2020 21
Panduan Identifikasi Px
October 2019 24