Pedoman Tata Naskah.docx

  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pedoman Tata Naskah.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 6,851
  • Pages: 46
Halaman | 0

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM GIGI DAN MULUT SULTAN AGUNG NOMOR : /D.1/RSIGM-SA/III/2018 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DI LINGKUNGAN RUMAH SAKIT ISLAM GIGI DAN MULUT SULTAN AGUNG

Tindakan

Nama

Jabatan

Disiapkan

Sudiyo

Kabag Sekretariat

Diperiksa

Yuka Windya N.,SH,MM

Wakil Direktur Umum

Disetujui

Drg. Benni Benyamin,M.Bioech

Tandatangan

Tanggal

Direktur

Halaman | 1

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM GIGI DAN MULUT SULTAN AGUNG NOMOR : /D.1/RSIGM-SA/III/2018 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DI LINGKUNGAN RUMAH SAKIT ISLAM GIGI DAN MULUT SULTAN AGUNG SEMARANG MENIMBANG

: a. Bahwa penyiapan naskah merupakan hal pokok di rumah sakit karena merupakan acuan dalam pelaksanaan pelayanan rumah sakit. b. Bahwa untuk persamaan persepsi dalam penyusunan naskah rumah sakit, mewujudkan tertib administrasi dan penyeragaman sistem administrasi perkantoran sesuai dengan perkembangan rumah sakit, perlu mengatur tata naskah di lingkungan Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung ; c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada huruf a dan b diatas , perlu ditetapkan Tata Naskah di lingkungan Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung dengan Peraturan Direktur Rumah Sakit

MENGINGAT

: 1. Undang-undang Nomor : 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit 2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 147/MENKES/ PER/I/2010 Tentang Perijinan Rumah Sakit; 3. Surat Keputusan Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung Nomor : ....................... tentang Pengesahan Struktur Organisasi Rumah Sakit Islam Sultan Agung 4. Surat Keputusan Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung Nomor : .........................., tentang Pengangkatan Jabatan Direksi Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung masa bhakti 2018 - 2022 MEMUTUSKAN

MENETAPKAN

:

Kesatu

: Peraturan Direktur Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung Tentang Pedoman Tata Naskah Di Lingkungan Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung

Kedua

: Pedoman Tata Naskah di Lingkungan Rumah Sakit Islam Gigi dan Halaman | 2

Mulut Sultan Agung digunakan sebagai acuan dalam tertib administrasi di lingkungan Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung Ketiga

: Keputusan ini berlaku sejak tanggal diterbitkan dan akan dilakukan evaluasi minimal 1 (satu) tahun sekali. Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perubahan dan perbaikan, maka akan dilakukan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan Di : Semarang Pada Tanggal :

1439 H 2018 M

RUMAH SAKIT ISLAM GIGI DAN MULUT SULTAN AGUNG SEMARANG

Drg. Benni Benyamin,M.Biotech Direktur

TEMBUSAN Yth : 1. Semua unit kerja RSIGM Sultan Agung. 2. Arsip

Halaman | 3

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RSIGM SULTAN AGUNG NOMOR : /D.1/RSIGM-SA/III/2018 TANGGAL : ………………………………………. BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Pedoman Umum Tata Naskah di Lingkungan Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung diperlukan dalam mendukung tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Salah satu komponen penting dalam ketatalaksanaan Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung adalah administrasi umum. Ruang lingkup administrasi umum meliputi tata naskah penamaan lembaga, singkatan dan akronim, kearsipan, dan tata ruang perkantoran. Tata Naskah di Lingkungan Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung sebagai salah satu unsur administrasi umum mencakup pengaturan tentang jenis, penyusunan, penggunaan lambang rumah sakit, logo, stempel, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam naskah. Keterpaduan tata naskah di lingkungan Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung sangat diperlukan untuk menunjang kelancaran komunikasi tulis dalam penyelenggaraan tugas Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung secara berdaya guna dan berhasil guna. Untuk itu diperlukan Pedoman Umum Tata Naskah di lingkungan Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung sebagai acuan dalam melaksanakan tata naskah di lingkungan Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung. B. MAKSUD DAN TUJUAN 1. Maksud Pedoman Umum Tata Naskah di Lingkungan Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung dimaksudkan sebagai acuan pengelolaan dan pembuatan naskah dinas di lingkungan Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung. 2. Tujuan Pedoman Umum Tata Naskah di Lingkungan Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung bertujuan menciptakan kelancaran komunikasi tulis yang berhasil guna dan berdaya guna dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi di Lingkungan Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung. Halaman | 4

C. SASARAN 1. Tercapainya kesamaan pengertian, bahasa, dan penafsiran dalam penyelenggaraan tata naskah di Lingkungan Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung; 2. Terwujudnya keterpaduan pengelolaan tata naskah dengan unsur lainnya dalam lingkup administrasi umum; 3. Tercapainya kemudahan dalam pengendalian komunikasi tulis; 4. Tercapainya penyelenggaraan tata naskah di Lingkungan Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung yang efisien dan efektif; D. ASAS 1. Asas Daya Guna dan Hasil Guna Penyelenggaraan tata naskah secara berdaya guna dan berhasil guna dalam penulisan, penggunaan ruang atau lembar naskah, spesifikasi informasi, serta dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik, benar dan lugas. 2. Asas Pembakuan Naskah diproses dan disusun menurut tata cara dan bentuk yang telah dibakukan, termasuk jenis, penyusun naskah, dan tata cara penyelenggaraannya. 3. Asas Pertanggungjawaban Penyelenggaraan tata naskah dapat dipertanggungjawabkan dari segi isi, format, prosedur, kearsipan, kewenangan , dan keabsahan. 4. Asas Keterkaitan Kegiatan penyelenggaraan tata naskah terkait dengan kegiatan administrasi umum dan unsur administrasi umum lainnya. 5. Asas Kecepatan dan Ketepatan Untuk mendukung kelancaran tugas dan fungsi satuan kerja atau satuan organisasi, tata naskah harus dapat diselesaikan tepat waktu dan tepat sasaran, antara lain dilihat dari kejelasan redaksional, kemudahan prosedural, kecepatan penyempaian dan distribusi. 6. Asas Keamanan Tata naskah harus aman secara fisik dan substansi (isi) mulai dari penyusunan, klasifikasi, penyampaian kepada yang berhak, pemberkasan, kearsipan dan distribusi. E.

RUANG LINGKUP Ruang lingkup Pedoman Umum Tata Naskah di Lingkungan Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung meliputi pengaturan tentang jenis, bentuk, dan penyusunan naskah, serta kelengkapan naskah termasuk penggunaan logo, stempel dan amplop serta kewenangan penandatanganan naskah.

Halaman | 5

F.

PENGERTIAN UMUM 1. Naskah adalah semua informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang. 2. Tata Naskah adalah pengelolaan informasi tertulis (naskah) yang mencakup pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi dan penyimpanan serta media yang digunakan dalam komunikasi. 3. Administrasi Umum adalah rangkaian kegiatan administrasi yang meliputi tata naskah (tata persuratan, distribusi, formulir, dan media), penamaan lembaga, singkatan dan akronim, kearsipan, dan tata ruang perkantoran. 4. Komunikasi Intern adalah tata hubungan dalam penyampaian informasi yang dilakukan antar unit kerja di lingkungan Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung, secara vertikal dan horisontal. 5. Komunikasi Ekstern adalah tata hubungan penyampaian informasi yang dilakukan oleh Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung dengan pihak lain di luar lingkungan Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung. 6. Format adalah susunan dan bentuk naskah yang menggambarkan bentuk redaksional, termasuk tata letak dan penggunaan lambang, logo, dan stempel. 7. Kewenangan Penandatanganan Naskah adalah hak dan kewajiban yang ada pada seorang pejabat untuk menadatangani naskah sesuai dengan tugas dan tanggung jawab pada jabatannya. 8. Kode Klasifikasi Naskah adalah tanda pengenal isi informasi dalam naskah berdasarkan sistem tata berkas instansi bersangkutan. 9. Logo adalah tanda pengenal atau identitas dalam bentuk gambar atau tulisan.

Halaman | 6

BAB II TATA NASKAH

1. JENIS Naskah di lingkungan Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung terdiri dari dua jenis, yaitu : 1. Naskah yang dirumuskan dalam susunan dan bentuk produk- produk hukum berupa regulasi. 2. Naskah yang dirumuskan dalam bentuk bukan produk-produk hukum berupa surat. Untuk memberikan gambaran secara terperinci mengenai jenis naskah tersebut, dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Naskah yang dirumuskan dalam susunan dan bentuk produk-produk hukum berupa regulasi. a. Peraturan Direktur; Peraturan Direktur Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung adalah naskah yang berbentuk peraturan, yang mengatur urusan RS Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung untuk mewujudkan kebijakan dan kebijaksanaan baru, melaksanakan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dan menetapkan sesuatu dalam lingkungan Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung. b. Keputusan Direktur; Keputusan adalah naskah yang bersifat penetapan, dan memuat kebijakan pokok atau kebijakan pelaksanaan yang merupakan penjabaran dari peraturan perundang-undangan, yaitu kebijakan dalam rangka ketatalaksanaan, penyelenggaraan tugas umum dan pembangunan, misalnya : penetapan organisasi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis, penetapan ketatalaksaan organisasi, program kerja dan anggaran, pendelegasian kewenangan yang bersifat tetap. c. Instruksi Direktur; Instruksi adalah naskah yang memuat arahan atau perintah tentang pelaksanaan kebijakan. d. Surat Edaran Direktur; Surat Edaran adalah naskah yang memuat pemberitahuan tentang hal tertentu, Halaman | 7

bisa berupa perintah, petunjuk, atau penjelasan yang dianggap penting dan mendesak. e. Standar Prosedur Operasional; Standar Prosedur Operasional (SPO) adalah naskah yang memuat serangkaian petunjuk tentang cara serta urutan suatu kegiatan operasional atau administratif tertentu yang harus diikuti oleh individu pejabat atau unit kerja. f. Perjanjian. Surat perjanjian adalah naskah yang berisi kesepakatan bersama tentang suatu objek yang mengikat antara kedua belah pihak atau lebih untuk melaksanakan suatu tindakan atau perbuatan hukum yang telah disepakati bersama. 2. Naskah yang dirumuskan dalam bentuk bukan produk-produk hukum berupa surat. a. Surat Biasa; Surat Biasa adalah alat penyampaian berita secara tertulis yang berisi pemberitahuan, pertanyaan, permintaan jawaban atau saran dan sebagainya. b. Surat Keterangan; Surat keterangan adalah naskah yang berisi informasi mengenai hal atau seseorang untuk kepentingan kedinasan. c. Surat Izin; Surat izin adalah surat yang berisi informasi tentang pemberian izin kepada seseorang untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu. d. Surat Kuasa; Surat kuasa adalah surat pernyataan pelimpahan wewenang dari pimpinan kepada pejabat/pegawai bawahannya atau orang lain guna bertindak dan atas namanya melakukan suatu perbuatan hukum mengenai hak dan wewenang yang tersebut di dalamnya. e. Surat Undangan; Surat undangan adalah surat yang memuat undangan kepada pejabat/pegawai pada alamat tujuan untuk menghadiri suatu acara tertentu, misalnya rapat, pertemuan, dan sebagainya. f. Surat Panggilan; Halaman | 8

Surat Panggilan adalah Naskah yang dipergunakan untuk memanggil pejabat instansi Pemerintah/Badan Hukum/Swasta/Perorangan, guna diminta keterangan mengenai sesuatu permasalahan/persoalan. g. Memorandum; Memorandum adalah bentuk naskah intern yang dibuat oleh seorang pejabat/pegawai dalam melaksanakan tugas guna menyampaikan pemberitahuan, pernyataan atau permintaan pejabat lain. Memorandum memuat hal yang bersifat rutin, berupa catatan ringkas yang tidak memerlukan penjelasan yang panjang dan dapat langsung dijawab dengan disposisi oleh pejabat yang dituju. Memorandum dibuat dengan menggunakan kertas setengah folio. h. Pengumuman; Pengumuman adalah naskah yang memuat pemberitahuan yang ditujukan pada pegawai di lingkungan Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung. i. Laporan; Laporan adalah naskah yang berisi informasi mengenai pertanggung jawaban seorang pejabat atau pegawai kepada atasannya sehubungan dengan pelaksanaan tugas yang diberikan/dipercayakan kepadanya. Laporan dibuat dan ditandatangani oleh pejabat atau pegawai yang diserahi tugas j. Surat Pengantar; Surat pengantar adalah naskah yang berisikan penjelasan singkat atau informasi mengenai suatu pengiriman yang digunakan untuk mengantar/ menyampaikan barang atau naskah. k. Lembar Disposisi; Lembar Disposisi adalah alat komunikasi tertulis yang ditujukan kepada bawahan yang berisi informasi atau perintah. Lembar disposisi dibuat diatas kertas ¼ folio ukuran. l. Berita Acara; Berita Acara adalah Naskah yang berisi pernyataan yang bersifat pengesahan atas sesuatu kejadian, peristiwa, perubahan status dan lain-lain bagi suatu permasalahan baik berupa perencanaan, pelaksanaan maupun pengendalian kebijaksanaan pimpinan.

Halaman | 9

m. Telaahan Staf; Telaahan Staf adalah Naskah yang dibuat oleh staf atau bawahan yang memuat analisis pertimbangan-pertimbangan, pendapat dan saran-saran tentang sesuatu masalah. n. Daftar Hadir; Daftar Hadir adalah Naskah yang dipergunakan untuk mencatat dan mengetahui kehadiran seseorang. o. Sertifikat Pelatihan; Sertifikat Pelatihan adalah surat tanda bukti seseorang telah mengikuti kegiatan. p. Notulen. Notulen adalah Naskah Dinas yang memuat catatan jalannya kegiatan sidang, rapat, mulai dari acara pembukaan, pembahasan masalah sampai dengan pengambilan Peraturan serta penutupan. 2. PENERBITAN DAN PENGESAHAN NASKAH Naskah yang dirumuskan dalam susunan dan bentuk produk-produk hukum berupa regulasi maupun surat di Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung dalam penerbitannya memerlukan pengesahan yang dijabarkan dalam tabel kewenangan pengesahan berikut : Jenis Dokumen

Disiapkan

Diperiksa oleh

Naskah yang dirumuskan dalam Manajer/Komite/ susunan dan bentuk Kepala Instalasi produk

Wakil Bidang

Naskah yang dirumuskan dalam Kesekretariatan bentuk bukan produk

Manajer SDI

Direktur

Disahkan oleh Direktur Wakil Bidang Direktur

Direktur

Halaman | 10

3. PENOMORAN 1. Rumus penomoran : 00/XXX /RSIGM-SA/ZZZZ/ YYY 00 = Nomor Urut Dokumen XXX = Kode Dokumen RSIGM-SA = Singkatan Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung ZZZZ = Bulan pembuatan / penerbitan YYYY = Tahun pembuatan / penerbitan regulasi 2. Istilah baku untuk No. urut Dokumen = 00 contohnya adalah : 01, 02, 03, 04, 05, 06, 07...dstnya. 3. Istilah baku untuk Jenis Dokumen = XXX jenisnya adalah

Halaman | 11

4. BENTUK NASKAH 1. Naskah yang dirumuskan dalam susunan dan bentuk produk- produk hukum berupa regulasi. a.

Peraturan Bentuk dan susunan naskah Peraturan di Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung adalah sebagai berikut : 1) Kepala a) Kop naskah peraturan terdiri atas gambar logo Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung. b) Kata peraturan dan nama jabatan pejabat yang menetapkan, ditulis simetris dengan huruf kapital. c) Nomor peraturan ditulis dengan huruf kapital di bawah kata Peraturan.

Penomoran Naskah Peraturan Direktur 01/I/RSIGM-SA/III/ 2017

Tahun penerbitan surat

Bulan penerbitan surat Singkatan rumah sakit

Kode jenis naskah Nomor urut penerbitan berdasarkan jenis

surat

d) Kata penghubung tentang ditulis dengan huruf kapital. e) Judul peraturan ditulis dengan huruf capital. f) Nama jabatan yang menetapkan peraturan ditulis dengan huruf kapital.

Halaman | 12

2) Pembukaan a) Jabatan pembentuk peraturan ditulis simetris, diletakkan di tengah margin serta ditulis dengan huruf kapital. b) Konsiderans  Konsiderans Menimbang, memuat uraian singkat tentang pokokpokok pikiran yang menjadi latar belakang dan alasan pembuatan peraturan. Huruf awal kata menimbang ditulis dengan huruf kapital diakhiri dengan tanda baca titik dua (:) dan diletakkan di bagian kiri;  Konsiderans Mengingat, yang memuat dasar kewenangan dan peraturan perundang-undangan yang memerintahkan pembuatan peraturan tersebut. Peraturan perundang - undangan yang menjadi dasar hukum adalah peraturan yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi. Konsiderans Mengingat diletakkan di bagian kiri tegak lurus dengan kata menimbang.

Halaman | 13

c) Diktum  Diktum Memutuskan ditulis simetris di tengah, seluruhnya dengan huruf kapital, serta diletakkan di tengah margin;  Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan disejajarkan ke bawah dengan kata menimbang dan mengingat, huruf awal kata  Menetapkan ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua; nama peraturan sesuai dengan judul (kepala) tanpa RI, seluruhnya ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik. 3) Batang Tubuh a) Batang tubuh memuat semua substansi peraturan yang dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya : KESATU : KEDUA : dst b) Dicantumkan saat berlakunya peraturan, perubahan, pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan c) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran peraturan, dan pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan peraturan. 4) Kaki Kaki peraturan merupakan bagian akhir substansi peraturan yang memuat penanda tangan penetapan peraturan, pengundangan peraturan yang terdiri atas tempat dan tanggal penetapan, nama jabatan, tanda tangan pejabat, dan nama lengkap pejabat yang menandatangani. 5) Penandatanganan. Peraturan Direktur ditandatangani oleh Direktur Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung dan keabsahan salinan dilakukan oleh Bagian Sekretariat .

Halaman | 14

Format Naskah Peraturan

PERATURAN DIREKTUR NOMOR : ...... /I/RSIGM-SA/III/2017 TENTANG XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM GIGI DAN MULUT SULTAN AGUNG MENIMBANG

:

1. 2.

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Dst

MENGINGAT

:

1. 2.

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx dst MEMUTUSKAN :

MENETAPKAN KESATU KEDUA

: :

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx dst Ditetapkan di Tanggal

: Semarang : xxxxxxxxxxxxx xxxx H xxxxxxxxxxxxx xxxx M

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Peraturan Direktur Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung berupa : 1. Pedoman a. Pedoman Pengorganisasian b. Pedoman Pelayanan 2. Panduan 3. Kebijakan

b. Surat Keputusan Bentuk dan susunan naskah Surat Keputusan di Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung adalah sebagai berikut : 1) Kepala Kepala a) Kop naskah keputusan terdiri atas gambar logo Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung b) Kata Surat keputusan pejabat yang menetapkan ditulis simetris di tengah margin dengan huruf kapital. c) Nomor keputusan ditulis dengan huruf kapital. Penomoran Surat Keputusan Direktur

Halaman | 15

01/E/RSIGM-SA/III/2017 Tahun penerbitan surat Bulan penerbitan surat Singkatan RS Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung Kode untuk jenis surat Nomor urut penerbitan surat berdasarkan jenis d) Kata penghubung tentang ditulis dengan huruf kapital. e) Judul keputusan ditulis dengan huruf kapital. 2) Pembukaan a) Nama jabatan pejabat yang menetapkan keputusan ditulis simetris di tengah dengan huruf kapital. b) Konsiderans (1) Konsiderans Menimbang, memuat uraian singkat tentang pokokpokok pikiran yang menjadi latar belakang dan alasan pembuatan keputusan. kata menimbang ditulis dengan huruf kapital, diakhiri tanda baca titik dua, dan diletakkan di bagian kiri. (2) Konsiderans Mengingat memuat dasar kewenangan dan keputusan yang memerintahkan pembuatan keputusan tersebut. Keputusan yang menjadi dasar hukum adalah keputusan yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi. (3) Diktum (a) Diktum Memutuskan ditulis seluruhnya dengan huruf kapital tanpa spasi di antara suku kata dan diletakkan di tengah margin. (b) Diktum Menetapkan dicantumkan sesudah kata Memutuskan, disejajarkan ke bawah dengan kata menimbang dan mengingat, huruf awal kata (c) Menetapkan ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua. (d) Nama keputusun sesuai dengan judul (kepala) keputusan seluruhnya ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik.

Halaman | 16

3) Batang Tubuh a) Batang tubuh memuat semua substansi keputusan yang dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya : KESATU : dst b) Dicantumkan saat berlakunya keputusan, perubahan, pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan c) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran keputusan, dan pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan keputusan. 4) Kaki Kaki memuat nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun, nama jabatan, tanda tangan dan stempel jabatan serta nama lengkap pembuat keputusan. 5) Penandatanganan. Surat Keputusan Direktur ditandatangani oleh Direktur Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung dan keabsahan salinan dilakukan oleh Bagian Sekretariat . Format Naskah Surat Keputusan

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR NOMOR : ...... /E/RSIGM-SA/III/2017 TENTANG XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM GIGI DAN MULUT SULTAN AGUNG MENIMBANG

:

3. 4.

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Dst

MENGINGAT

:

3. 4.

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx dst MEMUTUSKAN :

MENETAPKAN KESATU KEDUA

: :

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx dst Ditetapkan di Tanggal

: Semarang : xxxxxxxxxxxxx xxxx H xxxxxxxxxxxxx xxxx M

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Halaman | 17

c.

Instruksi Bentuk dan susunan naskah instruksi adalah sebagai berikut : 1) Kepala a) Kop naskah instruksi terdiri atas gambar logo Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung b) Kata instruksi dan nama jabatan pejabat yang menetapkan ditulis dengan huruf kapital. c) Nomor instruksi ditulis dengan huruf kapital. Penomoran surat instruksi 01/D.1/RSIGM-SA/III/2017 Tahun penerbitan surat Bulan penerbitan surat Singkatan RS Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung Kode untuk jenis surat Nomor urut penerbitan surat berdasarkan jenis d) Kata penghubung tentang ditulis dengan huruf kapital. e) Judul keputusan ditulis dengan huruf kapital. f) Nama jabatan pejabat yang menetapkan instruksi ditulis dengan huruf kapital. 2) Pembukaan Nama jabatan pejabat yang menetapkan instruksi ditulis simetris ditengah dengan huruf kapital, diakhiri dengan tanda baca koma. a) Konsiderans (1) Konsiderans Menimbang, memuat uraian singkat tentang pokokpokok pikiran yang menjadi latar belakang dan alasan pembuatan instruksi. (2) Konsiderans Mengingat yang memuat dasar kewenangan dan peraturan perundang-undangan yang memerintahkan pembuatan peraturan tersebut. Peraturan perundang undangan yang menjadi dasar hukum adalah peraturan yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi.

Halaman | 18

b) Diktum (1) Kata Menginstruksikan ditulis simetris di tengah dengan huruf kapital diakhiri dengan tanda baca titik dua. (2) Kata Kepada ditulis dengan huruf awal kapital dan diletakan sesudah kata Menginstruksikan yang disejajarkan ke bawah dengan kata menimbang dan mengingat, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua. (3) Kata Kepada diisi dengan menyebutkan kepada siapa instruksi ditujukan (4) Kata Untuk ditulis dengan huruf awal kapital, dan diletakkan pada bagian pinggir tegak lurus dengan kata Kepada. (5) Kata Untuk ditulis diisi dengan menyebutkan instruksi apa yang harus dilaksanakan. 3) Batang Tubuh Batang Tubuh tidak dirumuskan dalam bentuk pasal-pasal, tetapi dirumuskan dalam bentuk PERTAMA, KEDUA, dan seterusnya. Kata PERTAMA, KEDUA, KETIGA, dan seterusnya ditulis dengan huruf kapital dan diletakkan pada bagian pinggir tegak lurus dengan letak kata Untuk. 4) Kaki Kaki memuat nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun, nama jabatan, tanda tangan, cap jabatan, dan nama lengkap pemberi instruksi. 5) Penandatanganan. Instruksi Direktur ditandatangani oleh Direktur Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung dan keabsahan salinan dilakukan oleh Sekretaris Direksi.

Halaman | 19

Format Naskah Instruksi

INSTRUKSI DIREKTUR NOMOR : ...... /D.1/RSGM-SA/III/2018 TENTANG XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM GIGI DAN MULUT SULTAN AGUNG MENIMBANG

:

5. 6.

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Dst

MENGINGAT

:

5. 6.

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx dst MEMUTUSKAN :

MENETAPKAN KESATU KEDUA

: :

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx dst Ditetapkan di Tanggal

: Semarang : xxxxxxxxxxxxx xxxx H xxxxxxxxxxxxx xxxx M

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

d. Surat Edaran Direktur Bentuk dan susunan naskah dinas surat edaran adalah sebagai berikut. 1) Kepala a) Kop naskah dinas surat edaran terdiri atas gambar logo Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung. b) Tulisan surat edaran dicantumkan di bawah logo Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung, ditulis dengan huruf kapital. c) Nomor surat edaran ditulis dibawah surat edaran dengan huruf kapital.

Halaman | 20

Penomoran surat edaran 01/J/RSIGM-SA/III/2018 Tahun penerbitan surat Bulan penerbitan surat Singkatan RS Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung Singkatan untuk jenis surat Nomor urut penerbitan surat berdasarkan jenis d) Kata tentang dicantumkan dibawah surat edaran ditulis dengan huruf kapital. e) Rumusan judul (kepala) SURAT EDARAN ditulis dengan huruf kapital simetris di bawah tentang. 2) Batang Tubuh Batang tubuh surat edaran memuat pemberitahuan tentang hal tertentu yang dianggap mendesak; 3) Kaki Kaki sebelah kanan bawah memuat a) tempat dan tanggal penetapan; b) nama jabatan yang menandatangani, ditulis dengan huruf awal kapital dan diakhiri dengan tanda baca koma; c) tanda tangan pejabat yang menetapkan; d) nama lengkap yang menandatangani ditulis dengan huruf awal kapital; e) Stempel Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung. 4) Penandatanganan. Surat Edaran Direktur ditandatangani oleh Direktur Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung dan keabsahan salinan dilakukan oleh Sekretaris Direksi.

Halaman | 21

Format Naskah Surat Edaran

SURAT EDARAN NOMOR : ...... /J/RSIGM-SA/III/2018 TENTANG XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Dkeluarkankan di : Semarang Tanggal : xxxxxxxxxxxxx xxxx H xxxxxxxxxxxxx xxxx M

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

e.

Prosedur Prosedur dibuat dalam bentuk dan susunan naskah dalam standar prosedur operasional (SPO) sebagai berikut : 1) Kepala a) Kepala sebelah kiri memuat (1) Kop naskah standar prosedur operasional terdiri atas gambar logo Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung serta alamat Rumah Sakit Islam GIgi dan Mulut Sultan Agung di bawahnya. (2) Tulisan Standar Prosedur Operasional dicantumkan di bawah logo Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung. b) Kepala sebelah kanan memuat (1) Judul standar prosedur operasional yang ditulis dengan huruf kapital. (2) Nomor Dokumen, Nomor Revisi, dan Halaman Halaman | 22

dicantumkan secara simetris dibawah judul. Penomoran dokumen Penomoran prosedur 01/SPO/RSIGM-SA/III/2018 Tahun pembuatan SPO Bulan penerbitan surat Singkatan dari Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung Singkatan dari instalasi Singkatan Standar Prosedur Operasional Nomor urut SPO (3) Tanggal Terbit dicantumkan dibawah nomor dokumen. (4) Tanda Tangan dan Nama Jelas pejabat yang menetapkan standar prosedur operasional dicantumkan dibawah nomor revisi dan halaman. 2) Batang Tubuh Batang tubuh standar prosedur operasional terdiri atas pengertian, tujuan, kebijakan, prosedur, dan instalasi terkait. Format Naskah Sandar Prosedur Operasional XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

Nomor Dokumen :

Nomor Revisi :

Halaman :

.......... /SPO/RSIGM-SA/III/2018

xx

x/x

Tanggal Terbit STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Ditetapkan Direktur

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Pengertian Tujuan Kebijakan Prosedur

Unit terkait

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

1. 2. 3. 4.

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

dst xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Halaman | 23

f.

Perjanjian Bentuk dan susunan naskah perjanjian adalah sebagai berikut 1) Kepala naskah perjanjian a) Tulisan “Surat Perjanjian” yang ditempatkan ditengah lembar naskah dinas; b) Nomor dan tahun; c) Tulisan “Tentang”; d) Judul Surat Perjanjian. 2) Isi naskah perjanjian a) Hari, Tanggal, Bulan dan Tahun serta tempat pembuatan; b) Nama, pangkat, NIP (bagi PNS), pekerjaan dan alamat pihak-pihak yang terlibat dalam perjanjian; c) Permasalahan-permasalahan yang diperjanjikan, dirumuskan dalam bentuk uraian atau dibagi dalam pasal-pasal dan dikemukakan yang menyangkut hak dan kewajiban dari masing-masing pihak serta tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; d) Sanksi – sanksi Hukum; e) Penyelesaian-penyelesaian. 3) Bagian akhir naskah perjanjian a) Tulisan “Pihak ke ……..”; b) Nama jabatan pihak-pihak yang membuat perjanjian; c) Tanda tangan pihak-pihak yang membuat perjanjian; d) Materai; e) Nama jelas pihak-pihak penandatangan; f) Pangkat dan NIP bagi PNS; g) Stempel Jabatan/Instansi; h) Saksi-saksi (nama jelas dan tandatangan).

Halaman | 24

Format Naskah Perjanjian

SURAT PERJANJIAN NOMOR : ...... /B.1/RSIGM-SA/III/2018 TENTANG XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX Pada hari xxxxxxxxxxxx, Tanggal xxxxxxxxx, Bulan xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx dan Tahun xxxxxxx, bertempat di xxxxxxxxxxxxxxxxxxx, kami yang bertanda tangan dibawah ini : 1. 2.

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx PIHAK KE I Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx PIHAK KE II

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx dst PIHAK II

PHAK I

Xxxxxxxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxxxxxxx

Xxxxxxxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxxxxxxx

Saksi - saksi : 1.

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx (tanda tangan)

2.

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx (tanda tangan)

2. Naskah yang dirumuskan dalam bentuk surat. a. Surat Biasa Bentuk dan susunan surat dinas adalah sebagai berikut. 1) Kepala a) Kop surat dinas terdiri atas logo Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung; b) Tanggal pembuatan surat diletakkan di sebelah kanan atas; c) Nomor, lampiran, dan perihal ditulis di sebelah kiri; Penomoran naskah surat biasa d) Kata Kepada Yth ditulis tegak lurus di bawah kata Perihal

Halaman | 25

Penomoran surat 001/J/RSIGM-SA/III/2018 Tahun penerbitan surat Bulan penerbitan surat Singkatan rumah sakit Kode Surat berdasarkan jenis Nomor urut penerbitan

2) Batang Tubuh Bagian batang tubuh terdiri atas alinea pembuka, isi dan penutup. 3) Kaki Bagian kaki terdiri atas a) nama jabatan; b) tanda tangan; c) nama lengkap; d) stempel digunakan sesuai dengan ketentuan penggunaan; e) tembusan, memuat nama jabatan pejabat penerima tembusan. Format Surat Biasa/umum

Nomor : ..../J/RSIGM-SA/III/2018 Lamp. : H a l : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Semarang, xx xxxxxxxxxxxx xxxx H xx xxxxxxxxxxxx xxxx M

Kepada Yth : Xxxxxxxxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxxxxxxxx Assalamu’alaikum Wr. Wb. Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Billahittaufiq wal hidayah Wassalamu’alaikum Wr. Wb. RSIGM SULTAN AGUNG SEMARANG Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Halaman | 26

Kode Surat yang berlaku di Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung adalah : – D.1 : Surat yang berhubungan dengan dinas / instansi pemerintahan ataupun swasta lainnya. – G : Surat yang berhubungan dengan Keterangan tentang karyawan (Gaji, Kerja, dll). – E : Surat Keputusan – D.1 : Undangan atau surat yang bersifat internal rumah sakit. – J : Surat yang ditujukan kepada YBWSA dan unit pelaksana lainnya.

b. Surat Keterangan Bentuk dan susunan surat keterangan adalah sebagai berikut. 1) Kepala a) Kop surat keterangan terdiri logo Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung. b) Tulisan surat keterangan seluruhnya menggunakan huruf kapital dan diletakkan di tengah margin. c) Nomor surat ditulis di bawah tulisan surat keterangan dan diletakkan di tengah margin. Penomoran surat 001/D.1/RSIGM-SA/III/2018 Tahun penerbitan surat Bulan penerbitan surat Singkatan rumah sakit Kode Surat berdasarkan jenis Nomor urut penerbitan

2) Batang Tubuh Batang tubuh memuat nama dan jabatan pihak yang memberikan keterangan dan pihak yang diterangkan serta maksud dan tujuan diterbitkan keterangan. Halaman | 27

3) Kaki Bagian kaki terdiri atas a) tempat, tanggal, bulan, tahun; b) nama jabatan; c) tanda tangan; d) nama pejabat yang membuat surat keterangan, dan e) stempel jabatan/instansi. Hal yang perlu diperhatikan adalah posisi bagian kaki terletak pada bagian kanan bawah. Format Surat Keterangan

SURAT KETERANGAN Nomor : ..../D.1/RSIGM-SA/III/2018 Yang bertanda tangan dibawah ini Direktur Rumah Sakit Islam Sultan Agung, dengan ini menerangkan bahwa : Nama Jabatan

: Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx : Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Maksud Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya

Semarang, xx xxxxxxxxxxxx xxxx H Xx xxxxxxxxxxxx xxxx M RSIGM SULTAN AGUNG SEMARANG

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

c. Surat Perintah 1) Kepala a) Kop surat perintah terdiri atas logo Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung. b) Kata Surat Perintah ditulis dengan huruf kapital diletakkan ditengah margin. c) Nomor surat berada di bawah tulisan surat perintah.

Halaman | 28

2) Batang Tubuh Diktum dimulai dengan kata Memerintahkan ditulis dengan huruf kapital diletakkan di tengah margin, diikuti kata kepada di tepi kiri, serta nama dan jabatan pegawai yang mendapat perintah. Di bawah kepada ditulis untuk disertai tugas-tugas yang harus dilaksanakan. 3) Kaki Bagian kaki terdiri atas. a) tempat dan tanggal surat perintah; b) jabatan pejabat yang menandatangani, ditulis dengan huruf awal kapital, diakhiri dengan tanda baca koma; c) paraf bawahan langsung dari pejabat penanda tangan surat di sebelah kiri nama jabatan penanda tangan; d) tanda tangan pejabat yang memerintahkan; e) nama lengkap pejabat yang menandatangani surat; f) stempel. Hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut. 1) Jika perintah merupakan perintah kolektif, daftar pegawai yang diperintahkan dimasukkan dalam lampiran yang terdiri atas kolom nomor urut, nama, jabatan, dan keterangan. 2) Surat perintah tidak berlaku lagi setelah perintah dilaksanakan atau masa berlakunya berakhir. Format Naskah Surat Perintah

SURAT KETERANGAN Nomor : ..../D.1/RSIGM-SA/III/2018 Nama (yang memberikan perintah) : Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Jabatan : Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx MEMERINTAHKAN : Kepada a. Nama b. Jabatan

: : Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx : Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Untuk : Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Semarang, xx xxxxxxxxxxxx xxxx H Xx xxxxxxxxxxxx xxxx M RSIGM SULTAN AGUNG SEMARANG

Halaman | 29

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

d. Surat Cuti / Izin Bentuk dan susunan surat izin adalah sebagai berikut. 1) Kepala a) Pada bagian tengah di bawah tempat, tanggal, bulan dan tahun berisi frasa Permohonan Cuti/Izin. b) Pada bagian kiri dibawah permohonan cuti/izin ditulis permohonan cuti / izin ditujukan. 2) Batang Tubuh Batang tubuh berisi hal-hal berikut. a) Identitas yang diberi izin, meliputi: (1) Nama; (2) NIK; (3) Unit kerja. b) Pokok-pokok yang memuat materi dan alasan dikeluarkannya surat izin ditulis dalam bentuk uraian. c) Alamat dan nomor telepon yang dapat dihubungi pada saat cuti/izin. 3) Kaki a) Sebelah kanan bawah berisi : (1) Tempat dan tanggal surat; (2) Tanda tangan pemohon; b) Sebelah kiri bawah berisi tanda tangan atasan yang menyetujui dan mengetahui permohonan cuti/izin . c) Kolom yang berisi keterangan tentang jumlah cuti dan sisa cuti yang masih ada.

Halaman | 30

Format Naskah Surat Cuti/Izin

PERMOHONAN CUTI/IZIN Kepada Yth. ……………. Yang bertanda tangan dibawah ini, saya : Nama : …………………………. NIK : …………………………. Bagian : …………………………. Dengan ini mengajukan Permohonan :

  

Cuti Tahunan Cuti Besar

 

Izin Dll ……………………

Cuti Hamil

Mulai tanggal …………………sampai dengan tanggal……………………dan bekerja Kembali pada tanggal …………………………………………………………………………………. Selama cuti/izin saya dapat dihubungi ke : Alamat : ……………………………………………………………………………………………………………………… Telpon : …………………………………………………………………….. Mengetahui,

Semarang, ……………………….

Xxxxxxxxxxxxx

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

No Jenis Cuti/Izin ∑Cuti* Masih ada* Diambil* Sisa Cuti* Ket

Ket : * (harus diisi)

e. Surat Kuasa Bentuk dan susunan surat kuasa adalah sebagai berikut. 1) Kepala a) Kop surat kuasa terdiri atas logo Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung. b) Tulisan surat kuasa seluruhnya menggunakan huruf kapital dan diletakkan di tengah margin. 2) Batang Tubuh Batang tubuh memuat nama, alamat, jabatan, nomor KTP pihak pemberi kuasa dan penerima surat kuasa serta objek yang dikuasakan.

Halaman | 31

3) Kaki Bagian kaki terdiri atas a) tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan; b) tanda tangan dan nama jelas pihak pemberi kuasa dan penerima kuasa; c) materai. Hal-hal berikut perlu diperhatikan. 1) Penerima kuasa terletak di sebelah kanan dan pemberi kuasa terletak disebelah kiri. 2) Materai ditempel di tempat pemberi kuasa. Format Naskah Surat Kuasa

SURAT KUASA Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : ........................... Alamat : ........................... Jabatan : ........................... No. KTP : ........................... Selanjutnya disebut Pemberi Kuasa, Dengan ini memberi kuasa penuh kepada : Nama : ............................ Alamat : ............................ Jabatan : ............................ No. KTP : ............................ Selanjutnya disebut Penerima Kuasa KHUSUS Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Demikian Surat Kuasa ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. xxxxxxxxxxxxx,................. Pemberi Kuasa,

Penerima Kuasa,

Materai Nama Jelas

Nama Jelas

Halaman | 32

f. Surat Undangan Bentuk dan susunan surat undangan adalah sebagai berikut. 1) Kepala a) Kop surat undangan terdiri atas logo Rumah Sakit Islam Sultan Agung. b) Tempat dan tanggal pembuatan undangan ditulis di sebelah kanan. c) Nomor, lampiran, dan perihal ditulis di sebelah kiri undangan. d) Alamat tujuan diletakkan tegak lurus dengan kata Perihal. 2) Batang Tubuh e) Batang tubuh surat undangan terdiri atas kalimat pembuka; f) isi undangan, terdiri atas hari / tanggal, pukul, tempat, dan acara, serta kalimat Penutup. 3) Kaki Bagian kaki terdiri atas a) nama jabatan; b) tanda tangan; c) stempel jabatan/instansi, dan d) tembusan jika perlu dan diletakkan di sebelah kiri bawah. Format Naskah Undangan

Nomor : ..../D.1/RSIGM-SA/III/2018 Lamp. : H a l : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Semarang, xx xxxxxxxxxxxx xxxx H xx xxxxxxxxxxxx xxxx M

Kepada Yth : Xxxxxxxxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxxxxxxxx Assalamu’alaikum Wr. Wb. Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Hari / tanggal Pukul Tempat Acara

:………………………. :………………………. : ……………………… : ………………………

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx RSIGM SULTAN AGUNG SEMARANG

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Halaman | 33

g. Surat Panggilan Bentuk dan susunan surat panggilan adalah sebagai berikut 1) Kepala Surat Panggilan terdiri atas a) Nama tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun; b) Nama Perorangan yang dipanggil; c) Nomor, Sifat, Lampiran dan Perihal. 2) Isi Surat Panggilan terdiri atas : a) Hari, Tanggal, Pukul, Tempat, Menghadap kepada, Alamat pemanggil; b) Maksud Surat Panggilan tersebut. 3) Bagian Akhir Surat Panggilan terdiri atas : a) Nama Jabatan; b) Tanda tangan pejabat; c) Nama pejabat. d) Stempel jabatan/instansi; Format Naskah Surat Panggilan

Nomor : ..../G/RSIGM-SA/III/2018 Lamp. : H a l : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Semarang, xx xxxxxxxxxxxx xxxx H xx xxxxxxxxxxxx xxxx M

Kepada Yth : Xxxxxxxxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxxxxxxxx Assalamu’alaikum Wr. Wb. Dengan ini diminta kedatangan Saudara di Kantor Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Hari Tanggal Pukul Tempat

: Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx : Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx : Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx : Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Menghadap

Kepada : Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Alamat : Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Untuk Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Demikian untuk dilaksanakan. RSIGM SULTAN AGUNG SEMARANG Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Halaman | 34

h. Pengumuman Bentuk dan susunan pengumuman adalah sebagai berikut. 1) Kepala a) Kop surat terdiri atas logo Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung b) Kata Pengumuman dicantumkan di tengah margin dan ditulis dengan huruf kapital. c) Kata Tentang dicantumkan di bawah pengumuman ditulis dengan huruf kapital. d) Rumusan judul pengumuman ditulis dengan huruf kapital simetris di bawah tentang. 2) Batang Tubuh Batang tubuh memuat a) alasan tentang perlunya dibuat pengumuman; b) peraturan yang menjadi dasar pembuatan pengumuman; c) pemberitahuan tentang hal tertentu yang dianggap mendesak; d) informasi tentang sesuatu yang perlu diketahui oleh objek target pengumuman. 3) Kaki Bagian kaki terdiri atas a) tempat dan tanggal penetapan; b) jabatan pejabat yang menetapkan, ditulis dengan huruf awal kapital, diakhiri dengan tanda baca koma; c) tanda tangan pejabat yang menetapkan; d) nama lengkap yang menandatangani; e) stempel. Format Naskah Pengumuman

PENGUMUMAN Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Semarang, xx xxxxxxxxxxxx xxxx H Xx xxxxxxxxxxxx xxxx M RSIGM SULTAN AGUNG SEMARANG Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Halaman | 35

i. Laporan Bentuk dan susunan laporan adalah sebagai berikut. 1) Sampul Pada sampul laporan memuat judul laporan yang ditulis dengan huruf kapital, nama pejabat yang menyusun laporan, tanggal penyusunan laporan, dan jumlah halaman laporan. 2) Isi laporan a) Pendahuluan memuat penjelasan umum, maksud dan tujuan, ruang lingkup, dan dasar laporan. b) Materi laporan terdiri atas kegiatan yang dilaksanakan, hasil pelaksanaan kegiatan, hambatan yang dihadapi, dan hal lain yang perlu dilaporkan. c) Simpulan dan saran perlu disampaikan sebagai bahan pertimbangan. d) Penutup merupakan akhir laporan memuat harapan dan ucapan terima kasih. j. Surat Pengantar Bentuk dan susunan surat pengantar adalah sebagai berikut. 1) Kepala a) Kop surat pengantar terdiri atas logo Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung. b) Tempat dan tanggal pembuatan surat ditulis di sebelah kanan. c) Nomor surat ditulis di sebelah kiri sejajar dengan tempat dan tanggal pembuatan surat. d) Alamat tujuan ditulis di bawah nomor surat. e) Tulisan Surat Pengantar menggunakan huruf kapital diletakkan ditengah margin. 2) Batang Tubuh Batang tubuh surat pengantar berbentuk kolom, dan memuat a) nomor urut, b) jenis naskah dinas yang dikirim, c) banyaknya naskah/barang, dan d) keterangan. 3) Kaki (di sebelah kanan pengirim) Bagian kaki terdiri atas a) nama jabatan pembuat pengantar, b) tanda tangan, c) nama dan d) stempel jabatan/instansi. 4) Kaki Bagian kaki terdiri atas a) tempat dan tanggal penerimaan, b) nama jabatan penerima, Halaman | 36

c) tanda tangan, d) nama dan e) stempel jabatan atau instansi. Bagian kaki kanan terdiri atas nama jabatan dan nama jelas pengirim. Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa surat pengantar dibuat rangkap dua, lembar pertama untuk penerima, dan lembar kedua untuk pengirim.

Format Surat Pengantar Kepada Yth. Xxxxxxxxxxxxxxxxxx SURAT PENGANTAR NOMOR : 01/D.1/RSIGM-SA/III/2017 No.

Jenis yang dikirim

Banyaknya

Keterangan

Diterima tanggal ……………. Yang Menerima Jabatan

Jabatan

NAMA JELAS

NAMA JELAS

k. Lembar Disposisi Lembar Disposisi terdiri atas : a) Nomor dan Kode Surat b) Tanggal Penyelesaian; c) Dari; d) Tanggal surat; e) Perihal; f) Nomor Surat; g) Diteruskan kepada; h) Penyelesaian i) Diarsip tanggal j) Paraf petugas pengolah Halaman | 37

Format Lembar Disposisi

l. Berita Acara Bentuk dan susunan berita acara serah terima adalah sebagai berikut. 1) Kepala a) Kop berita acara terdiri atas logo Rumah Sakit Islam Sultan Agung. b) Tulisan berita acara ditulis seluruhnya dengan huruf kapital dan diletakkan di tengah margin. 2) Batang Tubuh Batang tubuh memuat hal-hal berikut. a) Kalimat pertama diawali dengan frasa Pada hari ini diikuti dengan tanggal, Halaman | 38

bulan, dan tahun; b) Identitas para pihak yang melaksanakan kegiatan; c) Kegiatan yang dilaksanakan; d) Kalimat penutup dengan frasa Demikian berita acara ini dibuat Untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.. 3) Kaki Bagian kaki memuat hal-hal berikut a) Nama tempat; b) Tanggal, bulan, tahun; c) Tanda tangan para pihak; d) Nama jelas penanda tangan; e) Stempel jabatan / instansi; Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa saksi ditulis pada bagian tengah bawah dengan mencantumkan nama dan tanda tangan. Format Naskah Berita Acara

BERITA ACARA TENTANG XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX Pada hari ini tanggal xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Semarang, …………………………. Pihak ke II NAMA JABATAN

Pihak ke I NAMA JABATAN

NAMA JELAS

NAMA JELAS

Halaman | 39

m. Telaah Staf Bentuk dan susunan telaahan adalah sebagai berikut. 1) Kepala 1) Bagian kepala memuat a) judul telaahan dan judul itu diletakkan di tengah atas; b) telaah ditujukan, tanggal, nomor, sifat, lampiran, perihal, dan uraian singkat permasalahan. 2) Batang Tubuh a) Permasalahan/persoalan memuat pernyataan singkat dan jelas tentang permasalahan/persoalan yangakan dipecahkan. b) Praanggapan memuat dugaan yang beralasan, berdasarkan data yang ada, saling berhubungan sesuai dengan situasi yang dihadapi, dan merupakan kemungkinan kejadian pada masa yang akan datang. c) Fakta yang mempengaruhi memuat fakta yang merupakan landasan analisis dan pemecahan permasalahan/persoalan. d) Diskusi kupasan dan analisis pengaruh praanggapan dan fakta terhadap permasalahan/persoalan dan akibatnya, hambatan serta keuntungan dan kerugian, pemecahan atau cara bertindak yang mungkin atau dapat dilakukan. e) Simpulan memuat intisari hasil diskusi yang merupakan pilihan cara bertindak atau jalan keluar. f) Saran memuat secara ringkas dan jelas tindakan yang disarankan untuk mengatasi permasalahan/persoalan yang dihadapi. 3) Kaki Bagian kaki terdiri atas a) jabatan penelaah yang ditulis dengan huruf awal kapital; b) tanda tangan; c) nama lengkap d) tembusan.

Halaman | 40

Format Naskah Telaah Staf

TELAAHAN STAF Kepada Dari Tanggal Nomor Sifat Lampiran Perihal

: Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx : Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx : Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx : Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx : Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx : Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx : Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

I.

Pokok Persoalan

:

II.

Pra Anggapan

:

III. Fakta dan data yang berpengaruh terhadap persoalan : IV. Pembahasan / Analisis : V. Kesimpulan

:

VI. Saran

: Nama Jabatan

Nama Jelas Tembusan : 1. Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

n. Daftar Hadir Daftar Hadir terdiri atas : 1) Kepala Daftar Hadir terdiri atas : a) Tulisan “Daftar Hadir“ ditempatkan ditengah-tengah lembar naskah; b) Tempat, Hari, Tanggal, Waktu, Pimpinan dan Acara ditulis dibawah tulisan Daftar Hadir sebelah kiri. 2) Isi Daftar Hadir terdiri atas : a) Kolom nomor urut; b) Kolom nama; c) Kolom jabatan; d) Kolom tanda tangan/paraf;

Halaman | 41

Format Naskah Daftar Hadir

DAFTAR HADIR Hari Tanggal Pukul Tempat Pimpinan Acara

No

: Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx : Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx : Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx : Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx : Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx : Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Nama

Jabatan

Tanda Tangan

o. Sertifikat Pelatihan Bentuk dan susunan sertifikat pelatihan terdiri atas 1) Kepala yaitu tulisan “ Sertifikat Pelatihan” 2) Isi Sertifikat Pelatihan berisi uraian kegiatan yang telah diikuti, nama peserta pelatihan, termasuk waktu kegiatan dan tempat. 3) Bagian Akhir Sertifikat pelatihan terdiri atas : a) Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun; b) Nama jabatan dan instansi; c) Tanda tangan; d) Nama jelas.

Halaman | 42

BAB III CATATAN MUTU

Untuk memudahkan mengendalikan dokumen-dokumen yang sangat banyak, maka dibuat Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung menetapkan beberapa form Catatan Mutu sebagai berikut : 1. Lembar Distribusi Format Naskah Lembar Distribusi

Judul Dokumen :

Dokumen

:

No.

Unit

Nama

Tanda Tangan

2. Berita Acara Pemusnahan Dokumen Format Naskah Berita Acara Pemusnahan Dokumen BERITA ACARA PEMUSNAHAN DOKUMEN Pada hari ini ………………… tanggal ……… bulan ………………………… Tahun ……… yang bertanda tangan di bawah ini, berdasarkan penilaian kembali dokumen telah melaksanakan pemusnahan dokumen …………………………… sesuai tercantum dalam Daftar Dokumen yang Dimusnahkan/Diserahkan terlampir …………… lembar, penghancuran secara total dengan cara ………………………… Saksi – saksi :

Kepala Subbagian Tata Usaha,

Ka. SubBidang terkait

( ........................................) Ka. Bidang terkait/Wakil Manajemen ( ........................................)

Halaman | 43

3. Daftar Dokumen yang dimusnahkan Format Naskah Daftar Dokumen Yang Dimusnahkan NAMA BIDANG : .................................................................................... UNIT

No.

: ....................................................................................

Deskripsi Dokumen

Tahun

Jumlah

Keterangan

Tanggal : Wakil Manajemen (Nama)

Halaman | 44

BAB IV PENGENDALALIAN DOKUMEN

1. DISTRIBUSI, PENYIMPANAN a. Unit kerja pembuat dokumen menentukan unit-unit yang akan menerima salinan dokumen dan menuliskannya di dalam "Lembar Distribusi" yang terdapat pada setiap dokumen tersebut. b. Formulir Distribusi / Penerima Dokumen diisi dan ditanda tangani oleh penerima dokumen dan disimpan oleh unit kerja pembuat dokumen. c. Unit kerja pembuat dokumen dan penerima dokumen melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen. Setiap unit kerja yang menyimpan dokumen bertanggung jawab untuk menyimpan dan memelihara dokumen dari kemungkinan hilang atau rusak. d. Bagian Sekretariat bertanggung jawab terhadap peredaran dokumen

2. PENGENDALIAN DOKUMEN a. Dokumen terkendali harus memiliki keabsahan seperti nama dokumen, tanggal diterbitkan dan tanda tangan. b. Semua dokumen, kecuali yang berasal dari luar, harus ada “MASTER”nya, yang disimpan oleh Bagian Sekretariat sebagai pengendali dokumen. c. Semua dokumen yang dikendalikan harus jelas distribusinya, dan bukti telah diterimakannya dokumen yang dikendalikan kepada pemegang dokumen disimpan oleh Bagian Sekretariat.

3. REVISI DOKUMEN a. Siapapun melalui seluruh pimpinan unit dapat mengajukan usulan revisi sesuai dengan kebutuhan menggunakan form usul revisi. b. Dokumen lama, yang digantikan oleh dokumen yang direvisi, ditarik kembali oleh Bagian Sekretariat untuk digantikan dengan yang baru.

BAB IV PENUTUP Demikian Pedoman ini dibuat untuk menjadi pedoman dalam penerbitan regulasi di lingkungan Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung

Halaman | 45

Related Documents