Pedoman Rekam Medis Sansani Klinik.docx

  • Uploaded by: Dewi Gamiarseh
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pedoman Rekam Medis Sansani Klinik.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,005
  • Pages: 14
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan Pedoman Rekam Medis klinik sansani............ Buku ini kami susun sebagai salah satu upaya untuk memberikan acuan dan kemudahan dalam pelaksanaan persiapan akreditasi baik oleh pendamping maupun pelaksana akreditasi klinik sansani...........

Akreditasi mempersyaratkan adanya pembuktian pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan melalui dokumentasi dan penelusuran, karena pada prinsip akreditasi, seluruh kegiatan harus tertulis dan apa yang tertulis harus dikerjakan dengan sesuai. Buku ini berisi acuan yang dapat digunakan sebagai pedoman pengelolaan rekam medis di klinik sansani ............ Pada kesempatan ini perkenankan saya untukmenyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada semua karyawan yang telah terlibat dalam proses penyusunan Pedoman Rekam Medis Puskesmas ............ Semoga dengan digunakannya buku ini dapat mempermudah karyawan dalam melaksanakan pengelolaan rekam medis di Puskesmas ........... ,19 Januari 201 Kepala UPT Puskesmas ...........

Dr ............ NIP : ..................................

DAFTAR ISI

A. B. C. D. A. A.

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Ruang Lingkup Pedoman Batasan Operasional Landasan Hukum BAB II STANDAR KETENAGAAN Distribusi Ketenagaan BAB III STANDAR FASILITAS Denah Ruang

2 3 4 4 5 8 9 10

B. Standar Fasilitas BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN

11 12

BAB V ASPEK HUKUM REKAM MEDIS

25

BAB VI KESELAMATAN PASIEN BAB VII KESELAMATAN KERJA BAB VIII PENGENDALIAN MUTU BAB IX PENUTUP

28 29 29 31

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rekam medis merupakan bukti tertulis tentang proses pelayanan yang diberikan oleh dokter dan tenaga kesehatan lainnya kepada pasien, hal ini merupakan cerminan kerja sama lebih dari satu orang tenaga kesehatan untuk menyembuhkan pasien, bukti pelayanan tertulis dilakukan setelah pemeriksaan tindakan pengobatan, sehingga dapat dipertanggung jawabkan. Rekam medis sangat dibutuhkan sekali dalam pelayanan di Klinik Sansani karena dalam rekam medis merupakan rekaman atau catatan dari pasien tentang segala identitas pasien sampai dengan diagnose yang diberikan oleh dokter atau paramedik lainya. Pelayanan Rekam medis merupakan catatan mutlak yang harus disimpan dengan sebaik mungkin sehingga setiap kali pasien akan berobat atau konsultasi catatanya masih tersimpan dengan baik dan segera bisa ditemukan Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dibuat pedoman yang akan dipakai oleh semua petugas di Klinik Sansani B. RUANG LINGKUP Ruang lingkup Rekam Medis meliputi : a. Rekam medis bagi Pasien umum rawat jalan Yaitu rekam medis yang diperuntukkan bagi pasien umum baik itu rawat jalan ataupun rujukan dimana proses pencatatan dilakukan terlebih dahulu sebelum pasien di lakukan tindakan b. Rekam medis bagi Pasien dengan kasus Emergency / kedaruratan Yaitu rekam medis yang diperuntukkan bagi pasien dengan kondisi emergency, dimana proses pencatatan dilakukan belakangan yang lebih penting dilakukan terlebih dahulu adalah tindakan pertolongan medis setelah itu rekam medis akan mengikuti.

C.

BATASAN OPERASIONAL

1. Unit Rekam Medis suatu tempat atau ruangan khusus untuk melakukan aktifitas wawancara, pencatatan tentang identitas pasien yang melakukan pemeriksaan atau konsultasi 2. Rekam medis Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah di berikan kepada pasien. 3. Tujuan Penyelenggaraan Rekam Medis Tujuan penyelenggarakan rekam medis di klinik sansani adalah terciptanya rekam medis yang lengkap, benar dan akurat sehingga mempunyai nilai administrative, medis, legal, financial, education, documentation. (ALFRED) 4. Kegunaan Rekam Medis 1. Untuk dokter yang merawat a. Sebagai sarana untuk mencatat riwayat hidup pasien, anamnesa dan keluarga sebagai keterangan pelengkap diagnose dan langkah-langkah perawatan pengobatan selanjutnya. b. Untuk bahan penelitian dokter untuk melakukan pemeriksaan yang telah dilakukan terhadap seorang pasien. c. catatan hasil penunjang medis : laboratorium, radio diagnostic, ECG, menjamin kebenaran diagnose dan sebaginya diperlukan oleh dokter dan staf paramedis untuk menegakan diagnose d. dokter mencatat pada rekam medis antara lain juga mengenai hasil tindakan khusus misalnya : bopsy, lumbal fungsi, endoskopi dan sebaginya untuk dasar menetapkan diagnosis yang tepat e. catatan terapi dan perkembangan perawatan diperlukan oleh dokter untuk mendapat kepastian langkah-langkah yang perlu dihindari/tidak boleh dilakukan dalam rangka melanjutkan perawatan pengobatannya, misalnya dalam hal alergi terhadap suatu makanan/obat rentan terhadap sesuatu obat dan lain-lain. 2. untuk klinik sansani a. yang merawat pasien adalah satu tim yang terdiri dari : dokter perawat dan tenaga kesehatan lainnya. b. Rekam medis dapat dipakai untuk bahan analisa kualitatif, kuantitatif, pemeriksaan, pengobatan dan lain-lain. c. Merupakan acuan sumber data untuk melakukan medical care evaluation, yang berguna untuk perencanaan, budget dan pengambilan keputusan.

3. untuk keperluan ilmu pengetahuan, instansi, pengadilan dan asuransi

a. Berkas-berkas rekam medis merupakan himpunan data setelah diolah akan menghasilkan laporan statistic kesehatan. b. Dokter yang melakukan penelitian dapat mengambil datanya dari kumpulan rekam medis pasien-pasien yang sejenis penyakitnya, misalnya : dalkam diskusi kasus kompleks, penyajian kasus membuat kertas kerja atau mengadakan audit medis c. Pasien yang akan mengajukan penggantian biaya ( klaim asuransi ) untuk dirinya sendiri yang berobat, datanya dapat dilihat dari berkas rekam medis yang bersangkutan D. LANDASAN HUKUM

1. Peraturan pemerintah nomor 10 tahun 1966 tentang wajib simpan rahasia kedokteran 2. Peraturan pemerintah nomor 32 tahun 1966 tentang tenaga kesehatan 3. Peraturan menteri kesehatan republik Indonesia no. 269/menkes/per/III2008, tentang rekam medis e. sifat kerahasiaan rekam medis secara umum rekam medis bersifat rahasia. Dikatakan rahasia karena didalam rekam medis membuat dan menjelaskan hubungan yang khusus antara pasien dan dokter yang wajib dilindungi dari pembocoran sesuai kode etik kedokteran dan peraturan perundang undangan yang berlaku. 

PP No.10 Th 1996 tentang wajib simpan rahasia kedokteran didalam permenkes no 269 tahun 2008 BAB IV di jelaskan bahwa :



Pasal 10 : (1) informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan riwayat pengobatan pasien harus di jaga kerahasiaannya oleh dokter, dokter gigi, tenaga kesehtan tertentu, petugas pengelola dan pimpinan sarana pelayanan kesehatan. (2) informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan riwayat pengobatan dapat dibuka dalam hal : a. Untuk kepentingan kesehatan pasien, b. Memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum atas perintah pengadilan, c. Permintaan dan / atau persetujuan pasien sendiri

d. Permintaan institusi / lembaga berdasarkan ketentuan perundangundangan dan e. Untuk kepentingan penelitian, pendidikan, dan audit medis, sepanjang tidak menyebutkan identitas pasien. (3) permintaan rekam medis untuk tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dilakukan secara tertulis kepada pimpinan sarana pelayanan kesehatan. 

Pasal 11 : (1) penjelasan tentang rekam medis hanya boleh dilakukan oleh dokter atau dokter gigi yang merawat pasien dengan izin tertulis pasien atau berdsarkan peraturan perundang-undangan. (2) pimpinan sarana pelayanan kesehatan dapat menjelaskan isi rekam medis secara tertulis atau langsung kepada pemohon tanpa izin pasien berdasarkan peraturan perundang-undangan.



Berdasarkan PERMENKES No. 269/MENKES/PER/III/2008 Pasal 10 ayat 1 menyatakan informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan riwayat pengobatan pasien harus dijaga kerahasiaannya oleh dokter, dokter gigi, tenaga kesehatan tertentu, petugas pengelola dan pimpinan sarana pelayanan kesehatan.

BAB II STANDAR KETENAGAAN Pola ketenagaan dan kualifikasi ketenegaan Rekam Medis di klinik Sansani adalah :

No.

1

Nama

Dewi kustika, Amd. RMIK

Nama Jabatan

koordinator medis

rekam

Kualifikasi Formal 

DIII REKAM MEDIS



MEMILIKI

Keterangan

MEMILIKI STR, SERTIFIKAT

KOMUNIKASI YANG BAIK 

BISA MENGOPERASIKAN MS. OFFICE DAN MS. EXCEL

Pelayanan rekam medis klinik sansani dilaksanakan 24 jam dalam tujuh hari terbagi 2 shift dari pagi dan malam. Dilaksanakan oleh tenaga perekam medis dan dibantu tenaga bidan, perawat dan lainnya yang telah diberikan pelatihan rekam medis sebelumnya.

BAB III STANDAR FASILITAS A. Ruangan

SIK,

a.

Ruangan unit rekam medis terdiri dari 2 ruangan yakni satu ruangan untuk menyimpan rekam medis dan satu ruangan sebagai tempat pelayanan.

d.

Ukuran ruangan untuk menyimpan rekam medis 2,5 x 2,5 M, sedangkam untuk pelayanan rekam medis juga 2,5 x 2,5 M B. Standar Fasilitas I. Fasilitas & Sarana a. Fasilitas Fasilitas dalam ruang rekam medis harus mengacu konsep 5 R : resik, rajin, ringkas, dan rawat. b. Sarana Sarana yaitu ruang rekam medis, yang harus memenuhi standar : 1. 2. 3. 4. 5. 6.

rapi,

Mudah diakses Cukup cahaya Tidak terkena sinar matahari secara langsung Pintu masuk dan keluar dapat mempercepat pelayanan Aman (tidak ada sumber air dan api) Sirkulasi udara cukup

II. Peralatan Peralatan yang ada di ruang Rekam Medis Klinik Sansani : 1. Rak rekam medis berjumlah 4 buah 2. Meja administrasi 3. Perlengkapan wireless untuk pemanggilan pasien 4. Mesin antrian 5. Terdapat 3 unit komputer sebagai penunjang pelayanan

BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN REKAM MEDIS A. SISTEM PENAMAAN Dalam penulisan nama yang digunakan adalah nama lengkap pasien yang bersangkutamn sesuai identitas resmi (KTP, SIM), diakhir nama pasien dibubuhi perkataan Nn (nona) untuk perempuan berumur >17 tahun yang belum menikah atau

Ny (nyonya) untuk perempuan yang sudah menikah. Kata Tn (tuan) untuk pasien lakilaki dewasa. Kata An (anak) untk pasien anak-anak 0 – 17 tahun. Untuk pasien yang beragama, dan nama baptis tidak masuk dalam identitas resmi (KTP, SIM) maka baptis ditulis dibelakang nama setelah koma. Contoh : Marini, Nn Kurnia Khaliq, Tn Faizatul Rajni, Ny Anisya, An B. SISTEM PENOMORAN yang dimaksud dengan pemberian nomor pasien adalah memberi ciri pengenal kepada setiap berkas rekam medis yang akan disimpan menjadi dokumen 



 

Tujuan pemberian nomor Rekam Medis 1. Memberi ciri pengenal kepada tiap berkas rekam medis pasien 2. Menunjukan kemana / dimana rekam medis seorang pasien disimpan 3. Agar berbagai data pasien dapat tersimpan dengan baik dan tidak terjadi duplikasi rekam medis Sistem pemberian nomor rekam medis Sistem pemberian nomor rekam medis di klinik sansani adalah cara unit ( unit numbering system ). Sistem ini memberikan satu unit rekam medis kepada pasien berobat pada waktu pertama kali datang berkunjung ke klinik sansani dan berlaku untuk kunjungan berikutya. sumber nomor rekam medis sumber nomor berasal dari “Bank Nomor” yang telah ditentukan dengan nomor yang tertinggi 99-99-99 (6 digit) dan nomor terendah 00-0001. Jadi angka 00- 00-01 sampai 99-99-99 akan merupakan sumber nomor.

C. CARA PENYIMPANAN sistem penyimpanan berkas rekam medis sistem penyimpanan Rekam Medis yang diterapkan di Klinik Sansani adalah Midle Digit Filling System (Sistem Angka Tengah) Sistem penyimpanan angka tengah adalah penyimpanan rekam medis diurut dengan pasangan angka-angka sama halnya dengan sistem angka akhir, namun angka pertama, angka kedua dan angka ketiga berbeda letaknya dengan sistem angka akhir. Dalam hal ini angka yang letaknya ditengah-tengah menjadi angka pertama. Pasangan angka yang terletak paling kiri menjadi angka kedua, dan pasangan angka yang terletak paling kanan menjadi angka ketiga.

50

50

50

Angka kedua (secondary digits)

Contoh : 46 – 52 – 96 46 – 52 – 97 46 – 52 – 98 46 – 52 – 99 47 – 52 – 00

Angka Pertama (Primary digits)

Angka ketiga (tertiary digits)

98 – 05 – 99 99 – 05 – 00 00 – 05 – 01 00 – 05 – 02 00 – 05 - 03

99 – 05 – 99 99 – 05 – 00 00 – 06 – 01 00 – 05 – 02 00 – 05 – 03

D. PENYUSUTAN DAN PENGHAPUSAN REKAM MEDIS 1. PENYUSUTAN REKAM MEDIS Penyusutan rekam medis adalah suatu kegiatan pengurangan arsip dari rak penyimpanan dengan cara : a. Memindahkan arsip rekam medis in aktif dari rak aktif ke rak in aktif dengan cara memilah pada rak penyimpanan sesuai dengan tahun kunjungan. Menurut Permenkes No. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis pada pasal 9: “Rekam medis pada sarana pelayanan kesehatan non rumah sakit wajib disimpan sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat”. Jadi, untuk klinik sansani mengacu pada pasal tersebut. b. Memikrofilmisasikan berkas rekam medis in aktif sesuai ketentuan yang berlaku c. Memusnahkan berkas rekam medis yang telah dimikrofilm dengan cara tertentu sesuai dengan ketentuan d. Jadwal retensi sesuai ketentuan yang berlaku ditentukan atas dasar nilai kegunaan tiap tiap arsip. Untuk menjaga obyektifitas dalam menentukan nilai kegunaan tersebut e. Sebaiknya jadwal retensi aktif disusun oleh panitia yang terdiri unsur komite yang benar benar menguasai tentang rekam medis 2. PENGHAPUSAN REKAM MEDIS Adalah suatu proses kegiatan penghancuran secara fisik arsip rekam medis yang telah berakhir fungsi dan nilai gunaanya. Penghancuran harus dilakukan secara total dengan cara membakar habis, mencacah, atau daur ulang sehingga tidak dapat lagi dikenal isi maupun bentuknya.

Ketentuan pemusnahan :

a.

Dibentuk tim pemusnah arsip dengan keputusan pimpinan klinik sansani yang beranggotakan unit rekam medis, unit layanan dll b. Rekam medis yang mempunyai nilai guna tertentu tidak dimusnahkan tetapi disimpan dalam jangka waktu tertentu c. Membuat daftar pertelaan arsip rekam medis aktif yang telah dinilai d. Daftar pertelaan arsip rekam medis akan dimusnahkan oleh tim pemusnahdan dilaporkan kepada kepala Dinas kesehatan e. Daftar waktu penyimpanan rekam medis aktif no 1

No.rekam medis 2

Tahun jangka 3

Waktu penyimpanan 4

Keterangan 5

Petunjuk pengisian : No : nomor urut No. rekam medis : nomor arsip rekam medis yang akan dikirim Tahun jangka : tahun terakhir kunjungan Waktu penyimpanan : menunjukkan waktu yang ditentukan penyimpanan oleh komite rekam medis untuk menyimpan rekam medis yang mempunyai nilai guna tertentu Keterangan : isi menurut kebutuhan informasi

BAB V ASPEK HUKUM REKAM MEDIS Klinik Sansani bertanggung jawab untuk melindungi informasi yang ada dalam rekam medis terhadap kemungkinan hilangnya keterangan atau memalsukan data yang ada dalam rekam medis atau dipergunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Rekam medis harus diberi data yang cukup terperinci sehingga dokter lain dapat mengetahui bagaimana pengobatan dan perawatan kepada pasien dan konsulen dapat memberikan pendapat yang tepat setelah dia memeriksanya.

a.

Tanggung jawab dokter 1. bagi pasien , untuk kepentingan penyakitnya dimasa sekarang dan yang akan datang

2. dapat melindungi klinik maupun dokter dari segi hukum bilamana rekam medis tidak lengkap dan tidak benar maka kemungkinan akan merugikan bagi pasien, klinik maupun dokter itu sendiri 3. dapat dipergunakan untuk meneliti medik maupun administrasi rekam medis hanya dapat menggunakan data yang diberikan kepadanya. Bila diagnosa dokter tidak benar dan tidak lengkap maka kode penyakitnya pun menjadi tidak tepat , sehingga indeks penyakit mencerminkan kekurangan, sehingga hal ini berakibat riset akan mengalami kesulitan

-

-

b. Tanggungjawab petugas rekam medis Personil rekam medis bertanggungjawab untuk mengevaluasi kualitas rekam medis itu sendiri guna menjamin konsistensi dan kelengkapan isinya, sehubungan dengan hal ini, personil rekam medis harus berpegang pada pedoman : Semua diagnosis ditulis dengan benar pada lembaran masuk dan keluar sesuai dengan istilah terminology yang dipergunakan, semua diagnosisserta tindakan yang dilakukan harus dicatat, symbol dan singkatan jangan dipergunakan Dokter yang memeriksa menulis tanggal dan tanda tangan pada sebuah catatan serta telah menandatangani catatan yang ditulis oleh dokter lainnya Bahwa laporan riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik dalam keadaan lengkap dan berisi semua data penemuan baik yang positif maupun yang negative Catatan perkembangan memberikan gambaran kronologis dan analisa klinis keadaan pasien, frequensi catatan ditentukan oleh keadaan pasien Hasil laboratorium dicatat dicantumkan tanggalnya serta ditandatangani oleh tim pemeriksa c. Tanggungjawab pimpinan klinik sansani Bertanggungjawab menyediakan fasilitas rekam medis yang meliputi ruang , peralatan, dan tenaga. Dengan demikian tenaga yang bekerja pada rekam medis dapat berjalan secara efektif

-

-

d. Pemilikan rekam medis Tidak diperkenankan untuk membawa berkas rekam medis keluar dari instansi pelayanan kesehatan, kecualai atas ijin pimpinan dan dengan sepengetahuan koordinator rekam medis Petugas rekam medis bertanggungjawab penuh terhadap kelengkapan berkas yang sewaktu waktu dapat dibutuhkan oleh pasien.

-

Petugas ini harus betul betul menjaga agar berkas tersebut tersimpan dan tertata dengan baik dan terlindung dari kemungkinan pencurian e. Kerahasiaan rekam medis Secara umum telah disadari bahwa informasi yang didapat dari rekam medis sifatnya rahasia. Tetapi kalau di analisa konsep kerahasiaan ini akan ditemui banyak pengecualian. Informasi dalam rekam medis bersifat rahasia karena hal ini menjelaskan hubungan yang khusus antara pasien dan dokter yang wajib melindungi dari pembocoran sesuai kode etik kedokteran dan peraturan perundangan yang berlaku. Pada dasarnya informasi rekam medis ada 2 katagori 1. Informasi yang mengandung nilai kerahasiaan 2. Informasi yang tidak mengandung kerahasiaan

BAB VI KESELAMATAN PASIEN 1. Identitas pasien - Rekam medis diamankan dalam ruangan terkunci, dimana ada 2 kunci satu dipegang koordinator rekam medis dan satunya dipegang staff terlatih yang bisa dipercaya - Bagi petugas Non Rekam medis harus berkomitmen menjaga kerahasiaan identitas pasien baik itu dilingkungan klinik sansani maupun di luar klinik sansani 2. -

Kerahasiaan rekam medis Rekam medis diantar dan diambil oleh Petugas klinik sansani tanpa melalui pasien baik dari satu unit ke unit yang lain Bagi rekam medis yang meskipun sudah diretensi, kita masih menyimpan sementara di rak retensi selama 5 tahun dan terkunci Kepada semua petugas klinik sansani yang menemukan rekam medis yang tertinggal di poli dan hari itu tidak mungkin dikembalikan ke penyimpan rekam medis maka wajib untuk menyimpan secara baik, dan pagi harinya diserahkan ke penanggungjawab rekam medis.

BAB VII KESELAMATAN KERJA

Keselamatan kerja diupayakan dengan: 1. Penggunaan APD 2. Penggunaan alat yang sesuai prinsip ergonomis 3. Mengevaluasi kondisi alat dan lingtkungan kerja

BAB VIII PENGENDALIAN MUTU Prinsip dasar upaya peningkatan mutu pelayanan adalah pemilihan aspek yang akan ditingkatkan dengan menetapkan indikator, kriteria serta standar yang digunakan untuk mengukur mutu pelayanan klinik sansani........... yaitu : Defenisi Indikator adalah: Adalah ukuran atau cara mengukur sehingga menunjukkan suatu indikasi. Indikator merupakan suatu variabel yang digunakan untuk bisa melihat perubahan. Indikator yang baik adalah yang sensitif tapi juga spesifik. Kriteria : Adalah spesifikasi dari indikator. Standar : Tingkat performance atau keadaan yang dapat diterima oleh seseorang yang berwenang dalam situasi tersebut, atau oleh mereka yang bertanggung jawab untuk mempertahankan tingkat performance atau kondisi tersebut. Suatu norma atau persetujuan mengenai keadaan atau prestasi yang sangat baik. Sesuatu ukuran atau patokan untuk mengukur kuantitas, berat, nilai atau mutu. Dalam melaksanakan upaya peningkatan mutu pelayanan maka harus memperhatikan prinsip dasar sebagai berikut:

a. a. b. c. d. e. b.

Aspek yang dipilih untuk ditingkatkan Keprofesian Efisiensi Keamanan pasien Kepuasan pasien Sarana dan lingkungan fisik Indikator yang dipilih Indikator lebih diutamakan untuk menilai output daripada input dan proses Bersifat umum, yaitu lebih baik indikator untuk situasi dan kelompok daripada untuk perorangan. Dapat digunakan untuk membandingkan antar daerah dan antarPuskesmas Dapat mendorong intervensi sejak tahap awal pada aspek yang dipilih untuk dimonitor Didasarkan pada data yang ada. Kriteria yang digunakan

c. a. b. c.

Kriteria yang digunakan harus dapat diukur dan dihitung untuk dapat menilai indikator, sehingga dapat sebagai batas yang memisahkan antara mutu baik dan mutu tidak baik. Standar yang digunakan Standar yang digunakan ditetapkan berdasarkan : Acuan dari berbagai sumber Benchmarking dengan klinik sansani yang setara Berdasarkan trend yang menuju kebaikan BAB IX PENUTUP Pedoman Pengelolaan Rekam Medis klinik sansani ini diharapkan dapat menjadi bahan penyusunan panduan dan SOP sehingga mutu pelayanan dan keselamatan pasien klinik sansani dapat terjamin.

Related Documents


More Documents from "muhammad maulana"