Pedoman Ponek.docx

  • Uploaded by: Eva Wardani
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pedoman Ponek.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,853
  • Pages: 33
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 13.04.02 PALU RUMAH SAKIT TK. IV 13.07.01 WIRABUANA

PEDOMAN

PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI KOMPREHENSIF ( PONEK )

TIM PROGRAM NASIONAL (PONEK) RUMAH SAKIT TK. IV 13.07.01 WIRABUANA

TAHUN 2018

Jl. Sisingamangaraja No. 4 Palu TELP (0451) 411903/421575 email : [email protected]

PEDOMAN PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI KOMPREHENSIF ( PONEK ) BAB I PENDAHULUAN A.

LATAR BELAKANG Angka Kematian Ibu dan angka kematian bayi di Indonesia khususnya angka kematian perinatal masih cukup tinggi, oleh karena itu diperlukan upaya peningkatan kualitas pelayanan obstetric terutama pada sarana pelayanan kesehatan

rujukan dengan mengikuti perkembangan

ilmu

pengetahuan dan teknologi khususnya dibidang kesehatan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif ( PONEK ) merupakan suatu proses pelayanan perlindungan pada ibu dan bayi secara terpadu dan paripurna untuk mendukung terlaksananya Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi Rumah Sakit Tk. IV 13.07.01 Wirabuana adalah rumah sakit yang bertugas memberikan pelayanan kesehatan yang prima dan paripurna yang dilandasii propesionalisme, disiplin, bermoral dan soliditas guna mendukung tugas pelayana kesehatan guna tercapainya rumah sakit unggulan di jajaran TNI AD dan masyarakat umum di wilayah propinsi Sulawesi Tengah. Untuk itu pelayanan yang diberikan harus menyelaraskan dengan program pemerintah yaitu untuk menurunkan angka kematian bayi dan meningkatkan kesehatan ibu. Untuk

dapat

mencerminkan

penyelenggaraan

PONEK

yang

professional maka perlu dibuat Pedoman PONEK sebagai proses untuk menilai terlaksananya PONEK secara efektif dan efisien. B.

MAKSUD DAN TUJUAN 1.

Maksud

13.07.01

:

Wirabuana

Maksud dari pedoman PONEK Rumah Sakit Tk. IV untuk

memberikan

kejelasan

dalam

petunjuk

pelaksanaan pedoman PONEK berdasarkan standar akreditasi rumah sakit

2.

Tujuan

:

Tujuan pedoman PONEK agar dijadikan sebagai

pedoman pelaksanaan dalam pemberian asuhan medis dan keperawatan kepada ibu dan bayi baru lahir secara terkoordinasi selama kehamilan dan persalinan, bayi baru lahir dan keluarga setelah kelahiran. Dan untuk mengurangi dua pertiga tingkat kematian anak-anak usia dibawah 5 tahun. Serta mengurangi tiga per empat rasio kematian ibu dalam proses melahirkan. C.

RUANG LINGKUP PELAYANAN Ruang Lingkup Pedoman PONEK meliputi : Pelayanan kesehatan Maternal

dan Neonatus, Penyelenggaraan PONEK 24 jam di Rumah Sakit, Rawat gabung Ibu dan bayi, Inisiasi Menyusui Dini dan ASI Eksklusif, Metode Kangguru pada Bayi BBLR, Rumah Sakit Sayang Ibu & Bayi dan Pelayanan Rujukan. D.

BATASAN OPERASIONAL 1. Pelayanan Kesehatan Maternal Fisiologis Pelayanan Kehamilan a. Pelayanan Persalinan normal dan Persalinan dengan tindakan operatif b. PelayananNifas 2. Pelayanan Kesehatan Neonatal Fisiologis a. Asuhan Bayi Baru Lahir Normal (level I) b. Inisiasi Menyusui Dini c. Penggunaan ASI eksklusif d. Imunisasi 3. Pelayanan Kesehatan Maternal RisikoTinggi a. Masa Antenatal b. Masa Intranatal c. Masa Postnatal 4. Pelayanan Kesehatan Neonatal RisikoTinggi Asuhan bayi baru lahir Level II 5. Pelayanan Ginekologi 6. Perawatan Khusus / Intensive Care Unit dan Transfusi Darah 7. PelayananPenunjangMedik a. Perawatan Intermediate / Intensif b. Pencitraan

1) Radiologi, termasuk rontgent standar 2) USG Ibu dan Neonatal c. Laboratorium d. TPNM (Total Parenteral Nutrition and Medication) e. Ruang BMHP (Bahan Medis Habis Pakai) f. Ruang Pencucian dan Penyimpanan alat steril yang sudah dibersihkan g. Ruang Menyusui E.

LANDASAN 1. Undang-undang Republik Indonesia No.23 Tahun 1992 tentang Pokokpokok Kesehatan. 2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1963 tentang Tenaga Kesehatan 3. Keputusan Presiden RI Nomor 12 Tahun 1991 tentang Penyusunan, Penarapan dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia. 4. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI 436/Menkes/SK/VI/1993 tanggal 3 Juni 1993 tentang Berlakunya Standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar Pelayanan Medis di Indonesia. 5. Keputusan Menteri Kesehatan RI. No. 1333/Menkes/SK/XII/1999 tanggal 8 Desember 1999 tentang Penerapan Standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar Pelayanan Medik. 6. SK Dir.Jen.Yan.Med No : YM.00.03.2.6.7637/1993 tentang penetapan berlakunya Standar Asuhan Keperawatan. 7. Instrumen Akreditasi Rumah Sakit Versi Tahun 2007 Departemen Kesehatn RI Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Komisi Akreditasi Rumah Sakit.

BAB II STANDAR KETENAGAAN

A.

KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA Kualifikasi Petugas Rumah Sakit harus dapat menangani kasus rujukan yang

tidak mampu ditangani oleh petugas kesehatan di tingkat pelayanan primer ( dokter, bidan, perawat ). Dan harus terus menerus meningkatkan kemampuan sehingga melakukan

tindakan

sesuai

dengan

standar

dan

kewenangannya

untuk

menyelesaikan kasus darurat. Penyelenggaraan PONEK dilakukan oleh tiap disiplin dalam ruang lingkup praktik, lisensi, undang-undang dan peraturan yang berlaku atau sertifikasi. Rumah Sakit Tk. IV 13.07.01 Wirabuana memiliki personil tenaga dokter,bidan perawat yang memiliki kualifikasi untuk pelayanan ponek sebagai berikut: Tabel.1 Tenaga Dokter N o

Kualifikasi jumlah

Sertifikasi yang dimiliki Resusitasi Managemen neonatus laktasi

1

Dokter umum

5

2

Dokter Sp. A

1

ADA

3

Dokter Sp. OG

1

ADA

Jumlah

7

2

ADA

1

Kegawat daruratan neonatus

usg

ADA

1

Poned /ponek

ADA

AD A

ADA

1

2

Tabel.2 Kualifikasi tenaga kebidanan N o

Kualifikasi jumlah

Sertifikasi yang dimiliki Resusitasi Manajemen neonatus laktasi

1

DIII kebidanan

2

DIII keperawat an

21

Kegawat daruratan neonatus

APN

21

Poned /ponek

BAB III STANDAR FASILITAS

A.

DENAH RUANG

IGD PONEK

Keterangan:

A. Pos Jaga B. Gedung IGD, IGD PONEK dan Administrasi C. Gedung Radiologi, BPJS, Laboratorium dan Rekam Medik D. Gedung Apotik, Kasir dan Polikinik E. Gedung Poliklinik, Komite Medik dan Medical Chek Up F. Kantin G. Gedung ICU, CSSD dan Perinatologi H. Gedung Perawtan ( Satria Balia ) dan Aula Kihajar Dewantara I. Gedung Instalasi Bedah J. Gedung Perwatan ( Wijaya Loka ) K. Gedung Perwatan VIP L. Gedung Perawatan ( Griya Gampiri ) M. Gedung Perawatan ( Sando Husada ) N. Mushala O. Gedung Kedokteran Militer P. Gedung Perwatan ( Satya Nalentora ), Q. Gedung Instalasi Gizi, Laundry dan Gudang Obat R. Kamar Jenazah S. Parkir Ambulance T. Incenerator U. Rumah Genset V. Tower Air W. Tempat Pencucian Mobil Ambulance X. Rumah Singgah Y. Parkir Mobil Dinas Z. Lapangan Volly a. IPAL

B. STANDAR FASILITAS 1. Area Cuci Tangan No

Kelengkapan

A. Struktur Fisik Spesifikasi Ruangan Di ruang dengan labih dari 1 tempat tidur, 1.1 jarak tempat tidur adalah 6 meter dengan wastafel yang tidak dioperasikan dengan rangan 2.1 Kebersihan 3.1 Pencahayaan 4.1 Ventilasi Wastafel wastafel cucu tangan ukurannya cukup 5.1 besar sehingga air tidak terciprat dan dirancang agar air tidak tergenang atau tertahan B. Bahan-bahan Sabun Tersedia sabun dalam jumlah yang cukup, 1 lebih disukai sabun cair antibakteria dalam dispenser dengan pompa Handuk 2 Harus ada handuk untuk mengeringkan tangan. Bisa kain bersih atau tisu C. Mebel 1 Wadah gaun bekas 2 Rak/gantungan pakaian 3 Rak Sepatu 4 Lemari unntuk barang pribadi Wadah tertutup dengan kantung plastik. 5 Harus disediakan wadah terpisah untuk limbah organik dan non-organik

Keterangan Y T

No

Kelengkapan

Ket erangan Y T

A. Struktur Fisik Spesifikasi Ruangan 1 paling kecil, ruangan berukuran 6-15 m dan ada di dalam Unit Perawat an Khusus. 2 Kebersihan 3 Pencahayaan 4 Vent ilasi 5 Wat afel St eker List rik Ruang harus dilengkapi paling sedikit t iga st eker yang dipasang dengan t epat unt uk 6 peralat an list rik. St eker harus mampu memasok beban list rik yang diperlukan, aman dan berfungsi baik. B. Mebel Meja periksa unt uk bayi - Meja harus dit ut up lapisan busa, lembar 1 lembar plast ik ut uh dan seprai bersih - Bagian logam harus bebas karat Jam dinding - Harus menunjukkan wakt u yang t epat 2 dan berfungsi baik 3 Meja perlengkapan 4 Selimut - Harus ada cukup selimut unt uk menut upi neonat us dalam jumlah yang sesuai dengan perkiraan persalinan 2. Area Resusitasi dan Stabilitasi di Ruang Neonatus/IGD

C. Perlengkapan 1.1 Pasokan Oksigen Tingkai III: - Harus ada dua tabung oksigen dengan sistem pipa dengan jumlah outlet yang sama dengan jumlah penghangat - Harus ada dua tabung oksigen dengan satu regulator dan pengatur aliran sebagai cadangan - Tabung oksigen cadangan harus selalu terisi penuh 2 Lampu darurat 3 Stetoskop neonatus Kotak resusitasi harus berisi perlengkapan 4 sebagai berikut: 4.a Balon mengembang sendiri berfungsi baik 4.b Bilah laringoskop berfungsi baik 4.c Bilah laringoskop ukuran 0 dan 1 (miller) 4.d Batere AA (cadangan) untuk bilah laringoskop 4.e Bola lampu laringoskop cadangan 4.f Selang reservion oksigen 4.g Masker oksigen (ukuran bayi cukup bulan dan premature) 4.h Pipa endotrakeal ukuran 2½, 3, 3½ 4.i Plaster 4.j Gunting 4.k Balon penghisap lendir 4.l Kateter penghisap ukuran 6,8,10 4.m Sonde ukuran 5 dan 8 4.n Alat suntik 1, 2, 2½, 3, 5, 10, 20, 50 cc 4.o Ampul epinefrin 4.p Salin 0,9% larutan Ringer Laktat 4.q Dextrose 5% 4.r Sodium bikarbonat 8,4% Penghangat (radiant warmer ) - Harus ada sedikitnya satu penghangat 5 yang berfungsi baik 6 Kateter umbilikus 3½, 5, 8F 7 Peralatan pemasangan kateter umbilikus

3. Unit Perawatan Khusus

No

Kelengkapan

A. Struktur Fisik Spesifikasi Ruangan - Unit ini harus berada di samping ruang bersalin, atau setidaknya jauh dari area yang sering dilalui 1,1 - Paling kecil, ruangan berukuran 12 m² (4 m² untuk masing-masing pasien) - Harus ada tempat untuk isolasi bayi di tempat terpisah Kebersihan 2,1 3,1 Pencahayaan 4,1 Ventilasi 5,1 Wastafe Steker listik - Ruang harus dilengkapi paling sedikit enam steker yang dipasang dengan tepat untuk 6,1 peralatan listrik. Steker harus mampu memasok beban listrik yang diperlukan, aman dan berfungsi baik B. Mebel Lemari instrumen - Harus ada satu lemari dan meja untuk penyimpan bahan pasokan umum, selain dari lemari meja untuk menyimpan 1 bahan-bahan untuk ruang isolasi. - Rak dan lemari kaca tidak boleh retak (agar tidak luka) 2 Lemari es Meja - Harus ada di area administrasi dan penyuluhan 3 - Harus dicat dengan bahan yang dapat dibersihkan Kursi 4 - Harus ada tiga kursi di area administrasi dan edukasi yang berfungsi baik 5 Wadah sampah tetutup dengan kantong plastik Jam dinding 6 - Harus menunjukkan waktu yang tepat dan berfungsi baik

Keterangan Y T

C. Perlengkapan 1,1 Pasokan Oksigen Tingkat III: - Harus ada dua tabung oksigen dengan sistem pipa dengan jumlah outlet yang sama dengan jumlah penghangat - Harus ada dua tabung oksigen dengan satu regulator dan pengatur aliran sebagai cadangan - Tabung oksigen cadangan harus selalu terisi penuh 2 Lampu darurat Inkubator, asuhan normal - paling sedikit harus ada 3 inkubator yang berfungsi baik. 3 - paling sedikit harus ada jarak 1 m² antara inkubator atau tempat tidur bayi Penghangat (radiant warmer ) - paling sedikit harus ada satu penghangat 4 yang berfungsi baik Syringe pump - Harus ada satu syringe pump yang 5 berfungsi baik untuk setiap 3 inkubator Monitor denyut jantung/pernapasan - paling sedikit harus ada monitor denyut 6 jantung/pernapasan yang berfungsi baik untuk setiap 3 inkubator Unit terapi sinar - paling sedikit harus ada satu unit terapi 7 sinar yang berfungsi baik untuk setiap tiga inkubator atau tempat tidur bayi Timbangan bayi - paling sedikit harus ada satu timbangan 8 bayi yang berfungsi baik di setiap ruangan Penghisap lendir Tingkat III: - harus ada sistem vakum penghisap melalui pipa dengan pengatur hisapan, selang dan reservoar atau kanister bersih. - harus ada outlet penghisap dalam jumlah 9 dua per tiga jumlah inkubator - harus ada pompa vakum listrik yang dapat dibawa dengan pengatur hisapan, selang dan reservoar atau kanister bersih. sebagai cadangan.

C. Perlengkapan Balon yang dapat mengembang sendiri - Harus tersedia balon yang dapat 10 mengembang sendiri yang berfungsi baik untuk setiap tiga inkubator Pulse Oximeter 11 - Satu untuk setiap tiga inkubator Stetoskop - Harus ada stetoskop yang berfungsi 12 baik untuk setiap tiga inkubator atau tempat tidur bayi Generator - Harus ada generator listrik cadangan 13 yang dioperasikan jika pasokan listrik utama tidak ada 14 Dapur susu D. Bahan-bahan 1 Gaun 2 Masker 3 Sarung Tangan 4 Alat suntik 1, 2 ½, 3½, 10, 20, 50 cc 5 Pipa minum, ukuran 5 dan 8 6 Pipa penghisap lendir, ukuran 6 dan 8 7 Kanula, ukuran 22 dan 24 8 Kateter umbilikus, ukuran 3½, 5, 8 9 masker oksigen neonatus 10 Head box 11 Penutup mata untuk terapi sinar 12 Popok mata untuk terapi sinar 13 Penutup sepatu sekali pakai 14 Batedine/ alkohol untuk disinfeksi 15 Kantung plastik untuk wadah sampah besar E. Obat-obatan 1 Dextrose 5% 2 Dextrose 10% 3 Dextrose 40% 4 Saline 0,9% 5 Sodium Klorida 3% 6 Potasium Klorida 7,4% 7 Kadalex atau ampul KCL 8 Larutan ringer laktat 9 Kalsium glukosa 10% 10 Ampisilin

E. Obat-obatan 11 Gentamisin 12 Antibiotik untuk sepsis neonatorum 13 Xanthines / aminophyline 14 Ampul epinefrin 15 Dopamine 16 Dobutamine 17 Sodium Bikarbonat 8,4%

4. Unit Perawatan Intensif

No

Kelengkapan

A. Struktur Fisik Spesifikasi Ruangan - Unit ini harus berada di samping ruang bersalin, atau setidaknya jauh dari area yang sering dilalui - Paling kecil, ruangan berukuran 18 m² (6-8 m² untuk masing-masing pasien) 1,1 - Di ruang dengan beberapa tempat tidur, sedikitnya ada jarak 8 kaki (2,4m) antara ranjang bayi - Harus ada tempat untuk isolasi bayi di area terpisah Kebersihan 2,1 3,1 Pencahayaan 4,1 Ventilasi 5,1 Wastafe Steker listik - Ruang harus dilengkapi paling sedikit enam steker yang dipasang dengan tepat untuk 6,1 peralatan listrik. Steker harus mampu memasok beban listrik yang diperlukan, aman dan berfungsi baik Oksigen melalui pipa dinding, penghisap lendir, sistem udara bertekanan - Harus ada (tiga -> empat) outlet (satu 7 -> dua) outlet oksigen, satu outlet udara bertekanan dan satu outlet penghisap lendir untuk setiap inkubator B. Mebel Lemari instrumen - Harus ada satu lemari dan meja untuk penyimpan bahan pasokan umum, selain dari lemari meja untuk menyimpan 1 bahan-bahan untuk ruang isolasi. - Rak dan lemari kaca tidak boleh retak (agar tidak luka) 2 Lemari es Meja - Harus ada meja di area administrasi dan penyuluhan 3 - Harus di cat dengan bahan yang dapat dibersihkan

Keterangan Y T

Kursi - Harus ada tiga kursi di area administrasi 4 dan edukasi yang berfungsi baik Wadah sampah tertutup dengan kantong 5 plastik Jam dinding 6 - Harus menunjukkan waktu yang tepat dan berfungsi baik C. Bahan-bahan dan Peralatan Pasokan Oksigen Tingkat III - Harus ada oksigen dengan sistem pipa dengan jumlah outlet yang sama dengan jumlah alat penghangat 1 - Harus ada dua tabung oksigen dengan satu regulator dan pengatur aliran sebagai cadangan - Tabung oksigen cadangan harus selalu terisi penuh Lampu darurat 2 Alat Penghangat (radiant warmer ) - Paling sedikit harus ada satu penghangat 3 yang berfungsi baik Syringe pump - Harus ada satu syringe pump yang 4 berfungsi baik untuk setiap 3 inkubator Monitor denyut jantung/pernapasan - Paling sedikit harus ada monitor denyut 5 jantung /pernapasan yang berfungsi baik untuk setiap inkubator Unit Terapi Sinar - Paling sedikit harus ada satu unit terapi 6 sinar yang berfungsi baik untuk setiap inkubator Timbangan Bayi - Paling sedikit harus ada satu timbangan 7 bayi yang berfungsi baik di setiap tiga inkubator

8

9 10 11

12

13 14 15 16 17

Penghisap lendir Tingkat III - Harus ada sistem vakum penghisap melalui pipa dengan pengatur hisapan, selang dan reservoar atau kamister bersih. - Harus ada outlet penghisap dalam jumlah yang cukup, satu untuk setiap inkubator - Harus ada pompa vakum listrik yang bisa dipindah dengan regulator penghisap, selang dan reservoar bersih atau kamister sebagai cadangan Balon yang bisa mengembang sendiri - Harus tersedia balon yang bisa mengembang sendiri yang berfungsi baik untuk setiap inkubator Pulse oximeter - Satu untuk setiap inkubator Stetoskop - Harus ada stetoskop yang berfungsi baik untuk setiap inkubator Generator listrik darurat - Harus ada generator listrik cadangan yang dioperasikan jika pasokan listrik utama tidak ada Inkubator - Harus ada sedikitnya 10 inkubator yang berfungsi baik Infusion pump - Harus ada infusion pump yang berfungsi baik untuk setiap inkubator Ventilator Analisis Gas Darah Dapur susu

D. Bahan-bahan 1 Gaun 2 Masker 3 Sarung Tangan 4 Selimut untuk asuhan metode kanguru 5 Alat suntik 1, 2½, 3½, 10, 20, 50 cc 6 Pipa asupan, ukuran 5 dan 8 7 Pipa penghisap lendir, ukuran 6 dan 8 8 Kanula, ukuran 22 dan 24 9 Kateter umbilikus, ukuran 3½, 5, 8 10 masker oksigen neonatus 11 Head box 12 Penutup mata untuk terapi sinar 13 Popok mata untuk terapi sinar 14 Penutup sepatu sekali pakai 15 Batedine/ alkohol untuk disinfeksi 16 Kantung plastik untuk wadah sampah besar 17 Pipa endotrakea;, ukuran 2½, 3, 3½ Peralatan lengkap transfusi tukar 18 atau katupnya E. Obat-obatan 1 Dextrose 5% 2 Dextrose 10% 3 Dextrose 40% 4 Saline 0,9% 5 Sodium Klorida 3% 6 Potasium Klorida 7,4% 7 Kadalex atau ampul KCL 8 Larutan ringer laktat 9 Kalsium glukosa 10% 10 Ampisilin 11 Gentamisin 12 Antibiotik untuk sepsis neonatorum 13 Xanthines / aminophyline 14 Ampul epinefrin 15 Dopamine 16 Dobutamine 17 Sodium Bikarbonat 8,4%

5. Area Laktasi No

Kelengkapan

A. Struktur Fisik Spesifikasi Ruangan 1,1 - Paling kecil, ruangan berukuran 6 m² 2,1 Kebersihan 3,1 Pencahayaan 4,1 Ventilasi Wastafe - Wastafel cuci tangan ukurannya cukup besar sehingga air tidak terciprat dan 5,1 dirancang agar air tidak tergenang atau tertelan B. Mebel 1 Wadah sampah dengan kantung plastik Kursi (1-3) 2 - Harus mudah dibersihkan dan didisinfeksi

6. Area Pencucian Inkubator

Keterangan Y T

No

Kelengkapan

A. Struktur Fisik Spesifikasi Ruangan 1,1 - Paling kecil, ruangan berukuran 6 - 8 m² 2,1 Kebersihan 3,1 Pencahayaan 4,1 Ventilasi Wastafe - Wastafel cuci tangan ukurannya cukup besar sehingga air tidak terciprat dan 5,1 dirancang agar air tidak tergenang atau tertelan

Keterangan Y T

BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN

Alur Pasien Instalasi Gawat Darurat Pasien

Triage

Pulang

meninggal

rawatinap

UMUM

Rujuk

Bagmin Pasien UMUM

Loket pembayaran

BPJS

Pendaftaran Pasien

Dinas

Rawat Inap

UMUM BPJS Swasta

Loket Pembayaran

Ruang

Kepala IGD

RawatInap

Pengurusan Surat rujuk

KamarJenazah Bagmin Pasien Pengurusan surat Jaminan rujuk

RS yang Dituju

Alur Pasien Rawat Jalan Pasien

Baru Belum

Lama sudah ada

Ada Nomor RM

Nomor RM

BPJS

UMUM

UMUM

BPJS

BagianLoket

Bgn Loket

BPJS BPJS Bagmin Pasien Pendaftaran pasien Rawat Jalan

Pliklinik Pndftrn Pasien Rawat Jalan

Poliklinik

Pulang

Rawat inap

Pulang

Rawat inap

Alur Pasien Rawat Inap Poliklinik

IGD/IGD PONEK

RB

Bag min Pasien Pendaftaran Pasien Rawat inap

Sembuh

BPJS UMUM

Rujuk

Dinas

Meninggal

BPJS UMUM

UMUM

BPJS

Ka Obgin Pengurusan surat Jaminan rujuk Bgn loket BPJS RS yang dituju

KamarJenazah

Pulang

A. Alur Rujukan Pasien

PMI

BAB V LOGISTIK

A.

Obat-obatan Maternal Khusus PONEK No

Nama Obat

1

Ringer Asetat

2

Dextrose 10%

3

Dextran 40 / HES

4

Saline 0,9%

5

Adrenalin / Epinefrin

6

Metronidazol

7

Kadelex atau ampul KCL

8

Larutan Ringer Laktat

9

Kalsium Glukonat 10%

10

Ampisilin

11

Gentamisin

12

Kortison / Dexametason

13

Aminophyline

14

Transamin

15

Dopamin

16

Dobutamin

17

Sodium Bikarbonat 8,4%

18

MgSO4 40%

19

Nifedipine

Keterangan

B.

Obat-obatan Neonatal Khusus PONEK No

Nama Obat

1

Dextrose 10%

2

Dextran 40 / HES

3

N5

4

KCL

5

NaCl 0,9% 25ml

6

NaCl 0,9% 500ml

7

Kalsium Glukonat 10ml

8

Dopamin

9

Dobutamin

10

Adrenalin / Epinefrin

11

Morphin

12

Sulfas Atropin

13

Midazolam

14

Phenobarbital Injeksi

15

MgSO4 20%

16

Sodium Bikarbonat 8,4%

17

Ampisilin

18

Gentamisin

Keterangan

BAB VI PENGENDALIAN MUTU

A.

ON THE JOB TRAINING 1. PENGERTIAN On The Job Training (OJT) adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengawasi/mengevaluasi kinerja unit maternal neonatal Rumah Sakit Tk. IV 13.07.01 Wirabuana Di dalam OJT juga terkandung upaya bimbingan/penyampaian saran jika ditemukan kejanggalan/hal-hal yang tidak sesuai dengan seharusnya.

2. PELAKSANA Tim pelaksana dapat berasal dari tim PONEK Rumah Sakit Tk. IV 13.07.01 Wirabuana (Self Assessement) maupun Tim PONEK RS luar apabila dirasa belum mampu melakukan secara mandiri. Penilaian oleh tim PONEK Rumah Sakit Tk. IV 13.07.01 Wirabuana (Self Assessement) minimal harus dikerjakan 1

kali setiap bulan dilanjutkan dengan

memberikan laporan kepada Kepala Rumah Sakit Tk. IV 13.07.01 Wirabuana. Hal ini dinilai adalah Standar Kinerja Manajemen yang terdiri atas:

a. Standar Masukan Daftar Tilik Pemantauan standar masukan meliputi Area Cuci Tangan, Area Resusitasi dan Stabilisasi di Ruang Neonatus/IGD, Unit Perawatan Khusus, Unit Perawatan Intensif, Area Laktasi, Area Pencucian Inkubator.

b. Standar Manajemen Daftar Tilik Pemantauan Pengelolaan menurut bagiannya antara lain: Referensi, Catatan medis, Sumber daya manusia, Manajemen Kualitas, Manajemen Pemeliharaan.

3. PESERTA Peserta adalah unit maternal neonatal beserta berbagai unit pendukungnya. Hal ini dilakukan dalam waktu bersamaan, sehingga jika ada masalah dapat diselesaikan bersama. Kesehatan ibu dan anak merupakan 2 hal yang tidak dapat dipisahkan.

4. PELAKSANAAN OJT dilakukan selama 2 hari. Hari pertama secara bersama-sama mengevaluasi kinerja manajemen dan kinerja klinis PONEK Rumah Sakit Tk. IV 13.07.01 Wirabuana tersebut. Di hari pertama ini juga sekaligus diberikan bimbingan dan arahan yang diperlukan. Hari kedua memberikan laporan kepada Kepala Rumah Sakit Tk. IV 13.07.01 Wirabuana sekaligus membicarakan langkah selanjutnya yang perlu diupayakan.

5. INSTRUMEN Agar lebih seragam dan terarah, sediakan instrumen untuk melakukan OJT yaitu: a) Standar Kinerja Manajemen (Standar masukan dan Standar manajemen) b) Standar Kinerja klinis (Protokol Asuhan Neonatal Essensial dan buku Paket pelatihan PONEK: Protokol Bagi Tenaga Pelaksana)

6. TARGET Target Pengendalian Mutu pada Pelayanan PONEK Rumah Sakit Tk. IV 13.07.01 Wirabuana yaitu Mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak usia di bawah 5 tahun dan mengurangi tiga per empat rasio kematian ibu dalam proses melahirkan. 7. IN HOUSE TRAINING In House Training adalah suatu kegiatan berupa lokakarya yang melibatkan seluruh personil Rumah Sakit Tk. IV 13.07.01 Wirabuana yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam pelayanan PONEK. Materi lokakarya dapat meliputi pelatihan manajemen maupun bidang klinis.

B.

PEMANTAUAN DAN EVALUASI KINERJA Pemantauan dan evaluasi kinerja ini bersifat: 1.

Dapat dilakukan mandiri oleh tim PONEK Rumah Sakit Tk. IV 13.07.01

Wirabuana,

tidak

tergantung

pada

siapapun.

Dilakukan

setiap

saat,

berkesinambungan dan terarah. 2.

Bila tim PONEK Rumah Sakit Tk. IV 13.07.01 Wirabuana belum dapat

melakukan penilaian mandiri,dapat meminta bantuan pihak luar (non-self assessment). Pihak luar yang dimaksud adalah RS yang sudah memenuhi kriteria RS MAMPU PONEK atau kelompok profesi yang sudah kompeten dalam membentuk pelatihan PONEK bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat. Penilaian ini secara bertahap akan dikurangi dan diupayakan untuk dapat kembali ke poin 1 yaitu menilai secara mandiri. 3.

Hasil penilaian dapat meliputi 3 kriteria yaitu RS BELUM MAMPU

PONEK, MAMPU PONEK dan MAMPU PONEK PLUS. Adapun kriteria RS PONEK sebagai berikut:

Hasil penilaian ini harus dilaporkan ke Kepala Rumah Sakit Tk. IV 13.07.01 Wirabuana, Pihak Dinas Kesehatan setempat yang bekerja sama dengan profesi terkait perlu mendapat laporan dalam upaya mendapatkan legitimasi hasil pencapaian ini. 4.

Bagi RS PONEK yang ingin meningkatkan hasil pencapaian kinerja RS

PONEKnya (RS BELUM MAMPU PONEK menjadi MAMPU PONEK atau MAMPU PONEK menjadi MAMPU PONEK PLUS), dapat melalui bergagai cara yang dirasakan paling sesuai yaitu magang, sistering atau mengikuti suatu pelatihan yang sudah terstandarisasi. 5.

Untuk mempertahankan/meningkatkan pancapaian kinerja RS PONEK

perlu dilakukan Audit Maternal Perinatal (AMP) secara berkala (minimal 3 samapi 4 kali dalam setahun).

AMP bukan hanya membicarakan berbagai kasus kematian ibu dan bayi tetapi juga ditujukan bagi kasus yang NYARIS MATI. Hal ini perlu dilakukan agar tidak terulang kejadian yang sama. Selain itu AMP juga membahas pencegahan kesakitan/kematian ibu saat melahirkan, upaya perluasan cakupan peserta KB agar mencapai 75%. Berbagai hal yang bersifat nonmedik sepertiyang tertera dibawah ini, perlu juga dibahas, antara lain: a.

Perlu tidaknya uang muka rumah sakit,

b.

Siapa yang menanggung biaya transport pasien ke rumah sakit,

c.

Kelambanan petugas,

d.

Insentif untuk tenaga medis,

e.

Persediaan obat dan lain-lain.

BAB VII PENUTUP

Pedoman ini dibuat untuk memberikan arahan tindakan di Unit PONEK 24 Jam Rumah Sakit Tk. IV 13.07.01 Wirabuana. Dengan demikian pedoman Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif ( PONEK ) ini harus dilaksanakan dengan disertai tekad dan kemauan yang kuat guna mengurangi dua pertiga tingkat kematian anak-anak usia dibawah 5 tahun, mengurangi tiga per empat rasio kematian ibu dalam proses melahirkan. Serta meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di Unit PONEK Rumah Sakit Tk. IV 13.07.01 Wirabuana

Ditetapkan di Palu Pada tanggal 28 Februari 2018 Kepala Rumkit Tk. IV 13.07.01 Wirabuana,

dr. Dudy Kusmartono, Sp. B Mayor Ckm NRP 11010016080375

Related Documents

Pedoman
August 2019 96
Pedoman
August 2019 103
Pedoman Ppra.pdf
May 2020 23
Pedoman Transfer.doc
June 2020 12

More Documents from "Siti Rahmah Sugesti"