PEDOMAN ORIENTASI CPNS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI
PUSDIKLAT APARATUR BADAN PPSDM KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN R.I TAHUN 2013
SAMBUTAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI Menyongsong reformasi birokrasi, diperlukan pembenahanpembenahan
dari
berbagai
sektor
termasuk
aparatur
kesehatan yang mempunyai peran sebagai perencana, penggerak, dan pelaksana dalam pembangunan kesehatan. Untuk mendukung hal tersebut diperlukan aparatur kesehatan yang
berkualitas dan mampu melaksanakan tugasnya,
sehingga
perlu
dipersiapkan
mulai
dari
rekruitmen,
penempatan sampai dengan pengembangan dan jenjang karirnya.
Oleh karena itu penyaringan pertama untuk mendapatkan aparatur kesehatan yang berkualitas dan tersebar di seluruh Indonesia telah dilakukan melalui rekruitmen yang ketat dan menghasilkan CPNS terpilih di Lingkungan Kementerian Kesehatan. Selanjutnya menjadi tanggung jawab instansi untuk membekali dan menciptakan CPNS terpilih ini agar mengetahui Kementerian Kesehatan secara utuh dan masingmasing
siap
untuk
melaksanakan
tugas
yang
akan
diembannya. Sehubungan dengan hal tersebut program orientasi menjadi hal yang sangat penting dan dalam i
penyelenggaraannya harus terstruktur serta ada kesamaan dalam pencapaian tujuan.
Dengan demikian Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan ini disusun untuk dijadikan acuan dalam
penyelenggaraan
Orientasi
CPNS
agar
dalam
pelaksanaannya sesuai dengan yang diharapkan.
Terimakasih.
Jakarta,
November 2013
Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan Kementerian Kesehatan RI TTD dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes NIP. 195810171984031004
ii
KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, maka Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Pedoman Orientasi CPNS ini menjelaskan tata laksana orientasi
CPNS
dengan
formasi
umum
yang
dalam
pelaksanaannya ada 2 (dua) jenis kegiatan yaitu pembekalan pengetahuan yang disebut dengan Orientasi Organisasi dan Praktik Kerja. Agar ada kesamaan dalam pelaksanaannya, maka Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan ini dilengkapi dengan modul: 1. Kedudukan dan struktur organisasi 2. Visi, misi, tugas dan fungsi organisasi 3. Tujuan, nilai-nilai/prinsip-prinsip organisasi 4. Strategi dan kebijakan bidang tugas instansi 5. Indikator kinerja organisasi 6. Standar Operating Procedures (SOP) 7. Penulisan Kertas Kerja Dalam penyusunan pedoman dan modul Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan ini melibatkan Lembaga Administrasi Negara (LAN) dan seluruh jajaran eselon I dan II di Lingkungan Kementerian Kesehatan. Sehubungan dengan iii
hal tersebut kami mengucapkan penghargaan yang setinggitingginya atas jerih payah dan kesungguhannya dalam menyelesaikan Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan ini.
Terimakasih.
Jakarta,
November 2013
Kepala Pusdiklat Aparatur Badan PPSDM Kesehatan TTD Suhardjono, SE, MM NIP 195608271979111001
iv
DAFTAR ISI Halaman Sambutan …….........................................................................i Kata pengantar .......................................................................iii Daftar Isi ..................................................................................v
Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang............................................................... 1 B. Tujuan............................................................................ 3 C. Sasaran ........................................................................ 4 D. Manfaat.......................................................................... 4 E. Ruang Lingkup............................................................... 5
Bab II. Orientasi CPNS A. Penyelenggara dan Peserta........................................... 7 B. Waktu dan Tempat Penyelenggaraan ............................ 9 C. Prosedur ...................................................................... 10
Bab III. Orientasi Organisasi A. Tujuan.......................................................................... 15 B. Filosofi ......................................................................... 16 C. Struktur Program dan Garis-Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) ................................................ 17 D. Metode ........................................................................ 36 v
E. Media .......................................................................... 36 F. Diagram Proses Pembelajaran .................................... 36 G. Model Pembelajaran .................................................... 40 H. Tempat ........................................................................ 41 I.
Peserta ........................................................................ 41
J. Narasumber ................................................................. 42 K. Penyelenggaraan Orientasi Organisasi ........................ 43 L. Evaluasi Orientasi Organisasi ...................................... 45
Bab IV. Praktik Kerja A. Tujuan Praktik Kerja..................................................... 48 B. Hasil dan Indikator Hasil Belajar .................................. 48 C. Materi Pokok ............................................................... 49 D. Metode......................................................................... 51 E. Media ........................................................................... 51 F. Sarana dan Prasarana ................................................. 51 G. Pembimbing Praktik Kerja ............................................ 52 H. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja ............ 53 I.
Penyelenggaraan Praktik Kerja .................................... 54
J. Evaluasi Praktik Kerja .................................................. 57 Bab V. Evaluasi, Surat Keterangan dan Pelaporan A. Evaluasi ....................................................................... 59 B. Surat Keterangan......................................................... 67 vi
C. Pelaporan .................................................................... 70 Bab VI. Penutup Penutup .................................................................... 72
Lampiran-lampiran
vii
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut
aspek-aspek
kelembagaan
(organisasi),
ketatalaksanaan (business prosess) dan sumber daya manusia aparatur. Oleh karena itu agar aparatur dapat melaksanakan upaya tersebut tentunya perlu dipersiapkan sedini mungkin mulai dari rekruitmen, penempatan sampai dengan jenjang kariernya. Lolos dari proses rekruitmen para pelamar ditetapkan menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang diperkuat dengan diterbitkannya Surat Keputusan (SK) Penempatan. Berdasarkan PP Nomor 101 tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil, menyatakan bahwa ada kewajiban bagi CPNS untuk mengikuti diklat prajabatan sebelum yang bersangkutan menjadi PNS. Diklat prajabatan ini sifatnya umum, belum mengerucut pada pelaksanaan tugas secara substansi. 1
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI.
Hal ini sangat mendukung sekali karena ketika CPNS memulai
melaksanakan
tugas
sesuai
dengan
SK
penempatan, banyak yang merasa belum siap, termasuk penerapan etika dalam melaksanakan tugas. Disamping itu organisasi yang menerima CPNS juga tidak mengetahui apa yang harus dilakukan. Ketidak jelasan ini sangat mempengaruhi ketidakpuasan CPNS, karena saat pertama tugas,
biasanya
yang
bersangkutan
melaksanakan
pekerjaan yang tidak sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya. Atau sebaliknya, instansi yang menerima CPNS menduga
para
CPNS
sudah
langsung
mampu
melaksanakan tugasnya dengan benar, sehingga banyak tuntutan kompetensi yang harus dimiliki oleh CPNS tersebut. Sementara instansi tidak melakukan bimbingan atas tugas yang diberikannya. Kejadian ini tidak menutup kemungkinan membuat para CPNS diawal pelaksanaan tugas merasa kurang nyaman.
Untuk membantu agar para CPNS siap dan produktif dalam melaksanakan tugas yang diembannya, serta agar upaya reformasi birokrasi berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan maka pada tahun 2013 Kementerian Kesehatan mengatur kebijakan tentang orientasi CPNS melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 56 tahun 2
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI. 2013 tentang Orientasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI. Orientasi CPNS merupakan persyaratan yang harus dipenuhi oleh seluruh CPNS di lingkungan Kementerian Kesehatan. Orientasi CPNS dilakukan dalam dua (2) tahap yang dalam pelaksanaannya dilakukan secara berurutan. Pertama pembekalan
pengetahuan
yang
kegiatannya
disebut
dengan kegiatan orientasi organisasi, dan yang ke dua merupakan implementasi dari kegiatan orientasi organisasi disebut dengan kegiatan praktik kerja. Apabila CPNS mendapat panggilan Diklat Prajabatan sebelum menyelesaikan orientasi maka CPNS wajib melanjutkan orientasi setelah Diklat Prajabatan selesai sampai dengan dinyatakan lulus orientasi. B. Tujuan 1. Tujuan Umum Adanya acuan tatacara pelaksanaan orientasi CPNS dengan formasi pelamar umum. 2. Tujuan Khusus a. Adanya kejelasan tatacara pelaksanaan pembekalan orientasi organisasi, b. Adanya kejelasan tatacara pelaksanaan praktik kerja yang merupakan implementasi dari pembekalan orientasi organisasi. 3
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI.
C. Sasaran Sasaran pedoman ini adalah instansi penyelenggara orientasi CPNS. D. Manfaat Manfaat
pedoman
orientasi
CPNS
di
lingkungan
Kementerian Kesehatan bagi: 1. Unit Penyelenggara a. Adanya
kesamaan
pelaksanaan
proses
orientasi
CPNS
dan
target
yang
dalam
terdiri
dari
orientasi organisasi maupun praktik kerja CPNS b. Adanya
kejelasan
mekanisme
dan
evaluasi
pelaksanaan orientasi CPNS.
2. Pusdiklat Aparatur Sebagai acuan dalam melaksanakan pengendalian kegiatan orientasi CPNS.
3. Biro Kepegawaian Sebagai
acuan
untuk
melakukan
monitoring
dan
evaluasi CPNS yang mengikuti orientasi CPNS sebagai penilaian untuk persiapan Diklat Prajabatan.
4
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI. E. Ruang Lingkup Pedoman Orientasi CPNS ini menjelaskan tentang tata cara pelaksanaan orientasi organisasi dan praktik kerja di lingkungan
Kementerian
Kesehatan,
dengan
rincian
sebagai berikut: 1. Bab I Bab I menjelaskan tentang latar belakang perlunya disusun Pedoman Orientasi CPNS, tujuan, sasaran pedoman,
manfaat
pedoman
dan
ruang
lingkup
pedoman.
2. Bab II Bab II menjelaskan tentang Orientasi CPNS yang terdiri dari penyelenggara dan peserta orientasi CPNS, waktu dan tempat penyelenggaraan, prosedur pelaksanaan orientasi CPNS.
3. Bab III Bab III menjelaskan tentang Orientasi Organisasi yang didalamnya
menerangkan
tujuan
dari
orientasi
organisasi, filosofi, struktur program dan Garis-Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP), metode, media, diagram proses pembelajaran, model pembelajaran, tempat,
peserta,
narasumber,
penyelenggaraan
Orientasi Organisasi, dan evaluasi orientasi organisasi. 5
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI. 4. Bab IV Bab IV menjelaskan paktik kerja yang diadalamnya menerangkan tujuan praktik kerja, hasil dan indikator hasil belajar, materi pokok yang harus disampaikan dan dilakukan, metode, media, sarana dan prasarana, pembimbing
praktik
kerja,
waktu
dan
tempat
penyelenggaraan praktik kerja, penyelenggaraan praktik kerja dan evaluasi praktik kerja. 5. Bab V Bab V menjelaskan tentang evaluasi yang meliputi sikap dan perilaku serta evaluasi orientasi organisasi dan praktik kerja. Bab ini juga menjelaskan tentang surat keterangan baik untuk CPNS yang telah lulus maupun yang tidak lulus.
6. Bab VI Bab VI ini menjelaskan tentang penutupan.
6
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI.
BAB II ORIENTASI CPNS Orientasi CPNS dilakukan melalui orientasi organisasi yang dilanjutkan dengan praktik kerja. Ketentuan orientasi CPNS secara umum adalah sebagai berikut: A. Penyelenggara dan Peserta. 1. Penyelenggara. Penyelenggara
Orientasi
CPNS
di
Lingkungan
Kementerian Kesehatan adalah Pusdiklat Aparatur bekerjasama dengan Biro Kepegawaian, yang dalam pelaksanaannya dilakukan oleh instansi dimana CPNS ditempatkan. Agar orientasi CPNS dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan, maka Unit Utama/ Unit Kerja yang mendapatkan CPNS, perlu menetapkan Tim Pengelola Orientasi CPNS. Anggota Tim berasal dari bagian/ sub bagian yang menangani kepegawaian, dan yang berasal dari bagian/ sub bagian dimana CPNS akan ditempatkan, juga dapat melibatkan instansi terkait. Tim Pengelola Orientasi CPNS ini mengelola pelaksanaan orientasi organisasi maupun praktik kerja. Saat orientasi organisasi, tim dapat berperan sebagai narasumber
yang
memberikan
pengetahuan7
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI. pengetahuan
terkait
dengan
tugas
dan
fungsi
Kementerian Kesehatan mulai dari eselon I sampai dengan instansi CPNS bertugas, terutama dalam lingkup kerja CPNS tersebut. Apabila dimungkinkan tim dapat mengundang narasumber yang betul-betul kompeten untuk menyampaikan materi yang tercantum dalam Bab III Orientasi Organisasi.
Saat praktik kerja, tim pengelola orientasi dapat menjadi pembimbing/ instruktur. Apabila tim tidak mempunyai kompetensi dalam melakukan pembimbingan praktik kerja, maka dapat menunjuk pegawai/ SDM yang ada unit utama atau unit kerja tersebut/ institusi lain untuk dijadikan pembimbing. Hal ini dilakukan agar proses praktik kerja dapat membekali CPNS dalam memiliki kompetensi
sesuai
dengan
orientasi
CPNS
tugas
yang
akan
diembannya.
2. Peserta Berhubung
dilaksanakan
melalui
orientasi organisasi dan praktik kerja maka kriterianya adalah sebagai berikut: a. Peserta
orientasi
organisasi
adalah
CPNS
Kementerian Kesehatan yang berasal dari pelamar umum, 8
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI. b. Peserta praktik kerja adalah peserta yang telah melaksanakan orientasi organisasi sesuai dengan ketentuan. Selama melaksanaan Orientasi (Orientasi Organisasi dan
Praktek
Kerja),
CPNS
berpakaian
dengan
ketentuan: a. Pada Hari Senin, Rabu, dan Kamis: 1) Bagi pria wajib mengenakan kemeja putih polos lengan panjang/pendek, celana hitam panjang (bukan bahan jeans). 2) Bagi wanita wajib mengenakan kemeja putih polos
lengan
panjang/pendek,
celana/rok
panjang (min. dibawah lutut) warna hitam polos (bukan bahan jeans). b. Pada Hari Selasa dan Jumat, bagi pria dan wanita wajib mengenakan pakaian batik. Rincian peserta orientasi organisasi tercantum dalam Bab III dan praktik kerja pada Bab IV.
B. Waktu dan Tempat Penyelenggaraan 1. Waktu Orientasi CPNS dilakukan 2 tahap, dengan rincian waktu sebagai berikut:
9
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI. a. Orientasi organisasi dilakukan terstruktur dengan jumlah 33 jam pelajaran (JPL) @ 45 menit. Dalam 1 hari proses pembelajaran dilakukan selama 6 – 7 jpl, sehingga jumlah hari pembekalan secara keseluruhan selama 5 hari kerja. b. Praktik kerja dilakukan antara 3 – 7 minggu disesuaikan dengan kompetensi yang telah dimiliki CPNS
dalam
melaksanakan
tugas
yang
akan
diembannya. Apabila dalam waktu yang telah ditentukan ternyata yang bersangkutan belum memenuhi ketentuan orientasi organisasi atau praktik kerja maka kegiatan dapat diperpanjang khusus untuk kompetensi yang masih belum dimiliki oleh CPNS tersebut. 2. Tempat Penyelenggaraan Orientasi CPNS Penyelenggaraan
Orientasi
CPNS
di
Lingkungan
Kementerian Kesehatan bertempat di Unit Utama/ Unit Kerja dimana CPNS ditempatkan. Penjelasan lebih rinci untuk tempat orientasi organisasi dijelaskan pada Bab III dan untuk tempat praktik dijelaskan pada Bab IV. C. Prosedur: Prosedur pelaksanaan orientasi CPNS adalah sebagai berikut: 10
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI. 1.
Biro Kepegawaian menyerahkan SK CPNS kepada masing-masing unit utama (sekretariat) di lingkungan Kementerian Kesehatan.
2.
Biro Kepagawaian menetapkan tempat pelaksanaan Orientasi CPNS.
3.
Sekretaris dari masing-masing unit utama mengundang satuan
kerja
yang
mendistribusikan
mendapatkan
SK
CPNS
dan
CPNS
untuk
menyepakati
pelaksanaan orientasi CPNS. 4.
Pusdiklat Aparatur telah menyusun pedoman tentang Orientasi
CPNS
di
Lingkungan
Kementerian
Kesehatan. Pedoman tersebut sebagai panduan bagi pembimbing dan narasumber dalam menyelenggarakan orientasi CPNS. Bagi eselon I yang mempunyai UPT Vertikal di daerah, penyampaian pedoman menjadi tanggungjawab eselon II masing-masing. 5.
Unit Utama/ Unit Kerja baik di kantor pusat maupun unit pelaksana teknis vertikal di daerah, membuat SK Tim Pengelola Orientasi CPNS yang terdiri dari unsurunsur kepegawaian dan bagian/sub bagian/seksi yang mendapatkan CPNS sesuai dengan penempatan dan tim pengelola dapat melibatkan instansi terkait.
6.
Tim Pengelola Orientasi CPNS membuat/ menyusun dan menyepakati: 11
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI. a. Jadwal orientasi organisasi dan praktik kerja. b. Narasumber yang akan memberikan materi saat orientasi organisasi c. Pembimbing praktik kerja yang akan memfasilitasi CPNS dalam melaksanakan praktik. d. Sarana dan prasarana yang akan digunakan untuk orientasi organisasi maupun untuk praktik kerja e. Pembagian kelompok CPNS untuk praktik kerja. Karena kegiatan praktik kerja bertujuan agar CPNS kompeten
dalam
perbandingan
melaksanakan
antara
CPNS
tugasnya,
dengan
maka
pembimbing
idealnya 1 orang Narasumber : 5 orang CPNS. Untuk mempermudah
pelaksanaan
praktik
kerja,
maka
anggota kelompok hendaknya disesuaikan dengan formasi
jabatan
yang
tercantum
didalam
SK
penempatan masing-masing CPNS. 7.
Kepala Unit Utama/ Unit Kerja baik di kantor pusat maupun unit pelaksana teknis vertikal di daerah, menunjuk narasumber/ pembimbing/ instruktur yang bertugas untuk membekali CPNS mengenai materi organisasi berdasarkan masukkan dari Tim Pengelola Orientasi CPNS.
8.
Tim Pengelola Orientasi CPNS dapat membuat surat tugas untuk narasumber dan pembimbing, yang ditandatangani oleh pimpinan yang berwenang. Hal ini 12
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI. dilakukan apabila kompetensi tim pengelola tidak sesuai dengan materi yang akan disampaikan. 9.
Tim
Pengelola
Orientasi
CPNS
melaksanakan
Orientasi Organisasi mulai dari persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Tata cara pelaksanaan orientasi organisasi dijelaskan pada Bab III Orientasi Organisasi 10. Tim Pengelola Orientasi CPNS melaksanakan Praktik Kerja bagi CPNS yang telah memenuhi syarat saat mengikuti orientasi organisasi. Tata cara pelaksanaan praktik kerja dijelaskan pada Bab IV Praktik Kerja. 11. Pusdiklat Aparatur melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan orientasi CPNS. 12. Biro Kepegawaian melakukan monitoring dan evaluasi terhadap CPNS yang mengikuti orientasi. 13. Tim Pengelola Orientasi CPNS memberikan hasil penilaian dan rekomendasi atas pelaksanaan praktik kerja yang dilakukan oleh masing-masing CPNS sebagai
bahan
pertimbangan
untuk
menentukan
kelulusan. 14. Kepala Unit Kerja atau Unit Utama melakukan verifikasi terhadap hasil Penilaian dan rekomendasi dari Tim Pengelola Orientasi CPNS. 13
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI. 15. Kepala Unit Kerja atau Unit Utama menerbitkan Surat Keterangan Orientasi CPNS seperti yang tercantum dalam “Bab V Evaluasi, Surat Keterangan Dan Pelaporan” yang dilengkapi dengan formulir 8 dengan tembusan kepada Kepala Pusdiklat Aparatur, Kepala Biro Kepegawaian dan Unit Utama. 16. Kepala Unit Kerja yang menyatakan tidak lulus terhadap CPNS yang telah melakukan Praktik Kerja diwajibkan memperpanjang pelaksanaan praktik kerja yang difokuskan pada kompetensi yang belum dimiliki oleh CPNS. Kegiatan ini dilakukan sampai CPNS yang bersangkutan dinyatakan lulus. 17. Kepala Pusdiklat Aparatur mengesahkan rekapitulasi hasil
kelulusan
dan
ketidaklulusan,
kemudian
disampaikan kepada Biro Kepegawaian. 18. Biro Kepegawaian membuat laporan hasil pelaksanaan Orientasi CPNS yang merupakan gabungan hasil pelaksanaan
Orientasi
Organisasi
dengan
hasil
pelaksanaan praktik kerja. 19. Unit Kerja menyampaikan laporan hasil pelaksanaan orientasi kepada Unit Utama ditembuskan kepada Biro Kepegawaian dan Pusdiklat Aparatur.
14
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI.
BAB III ORIENTASI ORGANISASI Berhubung dalam pelaksanaan orientasi organisasi kegiatan penyampaian
materinya
terstruktur,
maka
untuk
mempermudah pelaksanaannya, dijelaskan sebagai berikut: A. Tujuan Tujuan orientasi organisasi bagi CPNS di lingkungan Kementerian Kesehatan adalah sebagai berikut: 1. Tujuan Umum Setelah mengikuti orientasi organisasi, peserta mampu mempresentasikan
lingkup
organisasi
Kementerian
Kesehatan.
2. Tujuan Khusus Setelah mengikuti orientasi organisasi, peserta mampu: a. Menjelaskan kedudukan dan struktur organisasi Kementerian Kesehatan; b. Menjelaskan visi, misi, tugas, dan fungsi organisasi Kementerian Kesehatan; c. Menjelaskan
tujuan
dan
nilai-nilai/prinsip-prinsip
organisasi Kementerian Kesehatan; 15
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI. d. Menjelaskan strategi dan kebijakan bidang tugas instansi; e. Menjelaskan indikator kinerja organisasi; f. Menjelaskan Standar Operating Procedures (SOP) untuk pelaksanaan tugas; g. Menjelaskan sarana dan prasarana organisasi; h. Membuat kertas kerja.
B. Filosofi Filosofi orientasi organisasi bagi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan adalah sebagai berikut: 1. Orientasi ini diarahkan untuk membentuk CPNS agar mampu melaksanakan tugas yang akan diembannya. 2. Proses pembelajaran pada orientasi organisasi ini dilaksanakan
dengan
prinsip
pembelajaran
orang
dewasa (andragogi) yang merupakan kegiatan interaktif dan diikuti oleh setiap peserta yang difasilitasi oleh pelatih/pembimbing. 3. Orientasi organisasi ini dilaksanakan berdasarkan azas manfaat artinya setelah menyelesaikan diklat, peserta dituntut untuk mengetahui peran, tugas dan fungsinya dalam organisasi tempat kerja. 4. Peserta yang telah mengikuti proses orientasi organisasi secara lengkap dan sesuai dengan ketentuan, maka
16
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI. yang bersangkutan dapat melanjutkan kegiatan pada kegiatan praktik kerja. C. Struktur Program dan Garis-Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP).
Untuk mempermudah proses pembekalan pengetahuan tentang Kementerian Kesehatan terhadap CPNS maka materi-materi
yang
perlu
disampaikan
dan
lamanya
penyampaian materi, tertulis dalam struktur program. Sedangkan
untuk
menyampaikan
materi
panduan dijelaskan
Narasumber dalam
dalam
Garis-garis
program pembelajaran (GBPP) masing-masing materi dan agar tim pengelola orientasi CPNS mengetahui alur proses kegiatan yang perlu dilakukan, maka dijelaskan dalam diagram proses pembelajaran.
17
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI. 1. Struktur Program. NO
MATERI
MATERI DASAR: Kebijakan publik dan kebijakan pembangunan kesehatan B. MATERI INTI: 1. Kedudukan dan struktur organisasi 2. Visi, misi, tugas dan fungsi organisasi 3. Tujuan, nilai-nilai/prinsip-prinsip organisasi 4. Strategi dan kebijakan bidang tugas instansi 5. Indikator kinerja organisasi 6. Standar Operating Procedures (SOP) 7. Sarana dan prasarana organisasi 8. Penulisan Kertas Kerja C. MATERI PENUNJANG: Membangun komitmen belajar/Building Learning Commitmen (BLC) JUMLAH
T
WAKTU JML P PL
A
2
0
0
2
3 3 3
0 0 0
0 0 0
3 3 3
3
0
0
3
3 3 3 2
0 0 0 5
0 0 0 0
3 2 3 7
0
3
0
3
25
8
0
33
Keterangan: T: Teori; P: Penugasan; PL: Praktek Lapangan. 1 Jpl @ 45 menit.
18
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI. 2.
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN
Nomor Materi Waktu Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
: MD. 01 : Kebijakan Publik dan Kebijakan Pembangunan Kesehatan : 2 jpl (T= 2) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami tentang kebijakan publik dan kebijakan pembangunan kesehatan.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
1. Menjelaskan tentang kebijakan publik.
1. Kebijakan publik a. Pengertian kebijakan. b. Jenis-jenis kebijakan. c. Kriteria kebijakan yang baik.
2. Menjelaskan tentang kebijakan pembangunan kesehatan.
2. Kebijakan pembangunan kesehatan. a. RPJPN 2004-2025 b. RPJP Bidang Kesehatan 2004-2025.
Metode
Media dan Alat Bantu
Referensi Permenpan Perka BKN Permenkes.
Ceramah tanya jawab
Slide Komputer LCD
RPJPN, RPJP Kesehatan
19
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode
Media dan Alat Bantu
Referensi
c. RPJMN 2010-2014. d. Renstra Kementerian Kesehatan 2010-2014. e. Sistem Kesehatan Nasional 2012. f. Rencana Aksi Eselon I terkait
20
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI. Nomor Materi Waktu Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Menjelaskan tentang kedudukan organisasi
: : : :
Materi Inti. 1 Kedudukan dan struktur organisasi 3 jpl (T= 3) Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami tentang kedudukan dan struktur organisasi. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
1.Kedudukan Kementerian Kesehatan: - Peran Kementerian Kesehatan
2. Menjelaskan struktur organisasi Kementerian Kesehatan
2.Struktur organisasi Kementerian Kesehatan
3. Menjelaskan kedudukan organisasi dan struktur organisasi dimana CPNS ditugaskan
3.Kedudukan organisasi dan struktur organisasi dimana CPNS ditugaskan
Metode
Media dan Alat Bantu
Referensi
Ceramah tanya jawab Tugas baca
Slide Komputer LCD
Permenkes No.1144 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan
21
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI. Nomor Materi Waktu Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:
: : : :
MI. 2 Visi, Misi, Tugas, dan fungsi organisasi. 3 jpl (T= 3) Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami tentang visi, misi, tugas dan fungsi organisasi. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
1. Menjelaskan tentang visi dan misi Kementerian Kesehatan
1. Visi dan misi Kementerian Kesehatan
2. Menjelaskan tentang visi dan misi di masing-masing eselon I dan II di Kementerian Kesehatan
2. Misi di masing-masing eselon I dan II di: a. Sekretariat Jenderal b. Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan c. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Metode
Media dan Alat Bantu
Referensi
Ceramah tanya jawab Tugas baca
Slide Komputer LCD
Permenkes No.1144 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan
22
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
3. Menjelaskan tentang tugas dan fungsi di masing-masing eselon I, II, III dan IV di lingkungan Kementerian Kesehatan
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan d. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak e. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan f. Inspektorat Jenderal g. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan h. Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Metode
Media dan Alat Bantu
Referensi
3. Tugas dan fungsi eselon I, II, III dan IV di: a. Sekretariat Jenderal b. Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan c. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
23
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan d. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak e. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan f. Inspektorat Jenderal g. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan h. Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Metode
Media dan Alat Bantu
Referensi
24
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI. Nomor Materi Waktu Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
: : : :
Materi Inti. 3 Tujuan dan nilai-nilai/prinsip-prinsip oganisasi 3 jpl (T= 3) Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami tujuan dan nilainilai/prinsip-prinsip oganisasi Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode
Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Menjelaskan tentang tujuan dan nilainilai/prinsip-prinsip Kementerian Kesehatan
1.Tujuan dan nilainilai/prinsip-prinsip Kementerian Kesehatan
2. Menjelaskan tentang tujuan dan nilainilai/prinsip-prinsip eselon I dan II di Kementerian Kesehatan
2.Tujuan dan nilainilai/prinsip-prinsip eselon I dan II di: a. Sekretariat Jenderal b. Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan c. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Curah pendapat Ceramah tanya jawab Tugas baca
Slide Komputer LCD
Permenkes No.1144 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan Renstra Reaksi Renprog
25
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode
Media dan Alat Bantu
Referensi
Lingkungan d. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak e. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan f. Inspektorat Jenderal g. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan h. Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
26
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI. Nomor Materi Waktu Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
: : : :
Materi Inti. 4 Strategi dan Kebijakan bidang tugas instansi 3 jpl (T= 3) Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami strategi dan kebijakan tugas instansi Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode
Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Menjelaskan tentang Strategi dan Kebijakan Kementerian Kesehatan
1. Strategi dan Kebijakan Kementerian Kesehatan
2. Menjelaskan tentang Strategi dan Kebijakan eselon I dan II di Kementerian Kesehatan
2. Strategi dan Kebijakan eselon I dan II di: a. Sekretariat Jenderal b. Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan c. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Curah pendapat Ceramah tanya jawab Tugas baca
Slide Komputer LCD
Permenkes No.1144 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan Renstra Reaksi Renprog
27
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode
Media dan Alat Bantu
Referensi
d. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak e. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan f. Inspektorat Jenderal g. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan h. Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
28
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI. Nomor Materi Waktu Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
: : : :
Materi Inti. 5 Indikator kinerja organisasi 3 jpl (T= 3) Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami Indikator Kinerja organisasi.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode
1. Menjelaskan indikator kinerja Kementerian Kesehatan
1. Indikator kinerja organisasi
2. Menjelaskan indikator kinerja:
2. Indikator kinerja di: a. Sekretariat Jenderal b. Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan c. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Ceramah tanya jawab Tugas baca
Media dan Alat Bantu
Slide Komputer LCD
Referensi
- UU pokokpokok kepegawaian - PP 53 tahun 2010 tentang disiplin pegawai - PP 46 tahun 2011 tentang penilain prestasi kerja
29
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI. d. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak e. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan f. Inspektorat Jenderal g. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan h. Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
30
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI. Nomor Materi Waktu Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
: : : :
Materi Inti. 6 Standar Operasional Prosedur (SOP) 3 jpl (T= 3) Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami Standar Operasional Prosedur (SOP)
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode
Media dan Alat Bantu
1. SOP: a. Pengertian SOP b. Tujuan dan Manfaat SOP c. Tahapan membuat SOP d. Jenis dan ruang lingkup SOP 2.Standar Operating Procedures yang digunakan di: a. Sekretariat Jenderal b. Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan c. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Ceramah tanya jawab Tugas baca
Slide Komputer LCD
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Menjelaskan SOP
2. Menjelaskan Standar Operating Procedures yang digunakan di eselon I dan II di Kementerian Kesehatan .
31
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode
Media dan Alat Bantu
Referensi
d. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak e. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan f. Inspektorat Jenderal g. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan h. Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
32
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI. Nomor Materi Waktu Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
: : : :
Materi Inti. 7 Sarana dan Prasarana Organisasi 3 jpl (T= 3) Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menjelaskan sarana dan prasarana dimana CPNS ditempatkan.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
1. Menjelaskan sarana dan prasarana pendukung yang digunakan oleh eselon 1.
1. Sarana dan prasarana pendukung yang digunakan oleh eselon 1
2. Menjelaskan sarana dan prasarana pendukung yang digunakan di tempat CPNS ditugaskan
2. Sarana dan prasarana pendukung yang digunakan di tempat CPNS ditugaskan
Metode
Ceramah tanya jawab Tugas baca
Media dan Alat Bantu
Slide Komputer LCD
Referensi
Permenkes No.1144 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan
33
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI. Nomor Materi Waktu Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
: : : :
Materi Inti. 8 Penulisan Kertas Kerja 7 jpl (T= 2, P = 5) Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menulis kertas kerja
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode
Media dan Alat Bantu
1. Menjelaskan macam-macam penulisan kertas kerja
1. Macam-macam penulisan kertas kerja
Ceramah tanya jawab Penugasan
Slide Komputer LCD
2. Membuat kertas kerja
2. Teknik penulisan kertas kerja
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:
34
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI. Nomor Materi Waktu Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
: : : :
Materi Penunjang. 1 (Khusus untuk pembekalan dengan klasikal) Membangun Komitmen Belajar/Building Learning Commitment (BLC) 3 jpl (P= 3) Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu membangun komitmen belajar dalam menciptakan situasi kondusif dalam proses pembelajaran.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
1. Mengenal peserta, panitia dan fasilitator
1. Perkenalan peserta, panitia dan fasilitator
2. Merumuskan harapan pembelajaran.
2. Harapan pembelajaran.
3. Merumuskan norma, nilai dan kontrol kolektif untuk disepakati bersama.
3. Norma, nilai dan kontrol kolektif untuk disepakati bersama.
4. Merumuskan komitmen belajar untuk disepakati bersama.
Metode
Permainan Diskusi kelompok
Media dan Alat Bantu
Referensi
Slide Komputer LCD Alat permainan
4. Komitmen belajar untuk disepakati bersama.
35
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI D. Metode Metode yang digunakan dalam orientasi organisasi adalah: 1. Ceramah tanya jawab 2. Tugas baca 3. Curah pendapat 4. Penulisan kertas kerja 5. Presentasi E. Media Media yang digunakan dalam orientasi organisasi adalah: 1. Slide 2. Komputer/ laptop 3. LCD 4. Panduan penugasan. F. Diagram Proses Pembelajaran Proses
pembelajaran
pembekalan
dimasing-masing
instansi digambarkan pada diagram sebagai berikut:
36
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI
Diagram Proses Pembelajaran Pembukaan n Membangun komitmen belajar Pembukaan n
n
WAWASAN:
PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN:
Kebijakan publik dan kebijakan pembangunan kesehatan Metode : Ceramah Tanya Jawab
1. Tugas, fungsi, visi, misi dan kewenangan organisasi 2. Kedudukan dan struktur organisasi 3. Kebijakan bidang tugas instansi 4. Sarana dan prasarana organisasi 5. Standar kinerja/ standar pelayanan umum 6. SOP 7. Budaya kerja/nilai-nilai/prinsip-prinsip organisasi 8. Penulisan kertas kerja Metode : Ceramah Tanya Jawab, Tugas Baca, Resume setiap akhir materi
Penulisan Kertas Kerja
Tidak
Hasil Orientasi Organisasi Memenuhi persyaratan/belum
Ya Pembukaan n
Praktek Kerja n Pembukaan n
n
37
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI Proses pembelajaran yang digambarkan dalam diagram proses pembelajaran diatas adalah sebagai berikut:
a. Pembukaan Proses pembukaan orientasi organisasi kegiatannya adalah: 1) Pengarahan dari pejabat yang berwenang tentang perlunya orientasi organisasi 2) Pengarahan dari ketua tim tentang proses yang akan dijalani CPNS selama mengikuti kegiatan orientasi organisasi. b. Membangun Komitmen Belajar Kegiatan
ini
bertujuan
untuk
mempersiapkan
mempersiapkan peserta dalam mengikuti proses orientasi organisasi. Kegiatannya antara lain: 1) Penjelasan oleh Narasumber tentang tujuan dan
kegiatan yang akan dilakukan dalam membangun komitmen belajar. 2) Perkenalan antara peserta dan para Narasumber
serta tim orientasi organisasi, juga perkenalan antara sesama peserta. Kegiatan perkenalan dilakukan dengan permainan, dimana seluruh peserta terlibat secara aktif.
38
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI 3) Mengemukakan kebutuhan/harapan, kekhawatiran
dan komitmen norma, harapan masing- masing peserta selama pelatihan. 4) Kesepakatan
antara
para
Narasumber,
penyelenggara orientasi organisasi dan peserta dalam berinteraksi selama pelatihan berlangsung, meliputi: pengorganisasian kelas, kenyamanan kelas, keamanan kelas dan lain sebagainya. c. Pengisian pengetahuan/Wawasan Setelah
materi
Membangun
Komitmen
Belajar
selesai, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi dasar yaitu: Kebijakan Publik dan Kebijakan Pembangunan Kesehatan. d. Pengetahuan dan Keterampilan Penyampaian pengetahuan dan keterampilan ini bermaksud agar CPNS memiliki kemampuan dalam mempresentasikan
kedudukan
dan
struktur
organisasi, tugas, fungsi, visi dan misi organisasi, strategi
dan
kebijakan
organisasi,
sarana
dan
prasarana, Standar Prosedur Operasional (SOP) dan tujuan
dan
nilai-nilai/prinsip-prinsip
instansinya
melalui pembelajaran mengenai organisasi melalui orientasi. Pembelajaran disajikan secara komunikatif yang meliputi ceramah tanya jawab, diskusi dan demonstrasi. 39
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI e. Penulisan Kertas Kerja Setelah CPNS mengetahui tentang Kementerian Kesehatan dan tugas serta fungsi yang bersangkutan dalam
melaksanakan
tugas,
kemudian
yang
bersangkutan membuat kertas kerja. Kertas kerja ini sebagai acuan dalam pelaksanaan praktik kerja. f. Hasil orientasi organisasi Akhir kegiatan orientasi organisasi diharapkan semua peserta mampu menghasilkan lembar kerja tentang organisasinya
dan
mampu
mempresentasikan
kedudukan dan struktur organisasi, tugas, fungsi, visi dan misi organisasi, strategi dan kebijakan organisasi, sarana dan prasarana, Standar Prosedur Operasional (SOP) dan tujuan dan nilai-nilai/prinsip-prinsip dimana yang bersangkutan ditempat tugaskan. g. Praktik Kerja Hasil penulisan kertas kerja, akan diimplementasikan saat pelaksanaan praktik kerja. Panduan praktik kerja dijelaskan pada Bab IV.
G. Model Pembelajaran Dalam proses pembelajaran dilakukan 2 model yaitu: 1. Apabila jumlah CPNS yang ditempatkan kurang dari 5 orang, maka model pembelajaran yang digunakan non klasikal
maksudnya
proses
pembelajaran
dapat 40
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI dilakukan melalui pembimbingan/fasilitasi di tempat tugas masing-masing CPNS. 2. Apabila jumlah CPNS yang ditempatkan paling sedikit 5 orang, maka model pembelajaran yang digunakan klasikal
maksudnya
proses
pembelajaran
dapat
dilakukan bersamaan di ruangan tertentu.
H. Tempat Tempat orientasi organisasi adalah di Unit Utama/ Unit Kerja CPNS bertugas dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Apabila CPNS yang ditempatkan kurang dari 5 orang, maka orientasi organisasi dilakukan di tempat CPNS ditugaskan. 2. Apabila jumlah CPNS yang ditempatkan 5 – 30 orang, maka orientasi organisasi dapat dilakukan disuatu tempat khusus, misalkan aula/ruang pertemuan atau tempat lain yang sesuai untuk proses penyampaian materi. Tempat yang telah ditentukan hendaknya dilengkapi
dengan
peralatan
untuk
mendukung
penyampaian materi.
I. Peserta 1. Jumlah peserta dalam 1 angkatan antara 5 – 30 orang CPNS.
41
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI 2. Peserta
yang
telah
memenuhi
syarat
dalam
melaksanakan orientasi organisasi, dapat mengikuti praktik kerja. J. Narasumber Ada beberapa persyaratan yang perlu dimiliki oleh Narasumber dalam pelaksanaan orientasi organisasi: 1. Kriteria Narasumber dalam orientasi organisasi ini adalah: a. Narasumber dapat berasal dari internal atau eksternal unit kerja yang ditunjuk oleh Kepala Unit kerja b. Berbadan sehat (jasmani dan rohani); c. Berkelakuan baik dan tidak diskriminatif; d. Pangkat/golongan minimal sama dengan peserta; dan e. Masa kerja minimal 3 (tiga) tahun.
2. Kompetensi Narasumber a. Menguasai tugas dan fungsi instansi Kementerian Kesehatan
termasuk
instansi
dimana
CPNS
ditempatkan; b. Memahami Pedoman Orientasi CPNS di lingkungan Kementerian Kesehatan yang telah disusun oleh Pusdiklat Aparatur. c. Kompeten dalam pelaksanaan tugasnya;
42
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI d. Apabila dimungkinkan disarankan agar Narasumber/ pembimbing materi tertentu berasal dari instansi yang sesuai dengan tugas dan fungsinya. K. Penyelenggaraan Orientasi Organisasi. Penyelenggaraan orientasi organisasi dilakukan mulai dari persiapan dan pelaksanaan sedangkan evaluasi digabung dengan hasil evaluasi praktik kerja yang dijelaskan pada Bab V.
1. Persiapan Orientasi Organisasi Persiapan pembekalan pengetahuan dalam orientasi organisasi dilakukan dalam 2 kegiatan yaitu persiapan administrasi dan persiapan teknis, dengan rincian sebagai berikut: a. Persiapan Administrasi 1)
Membuat draft surat tugas untuk Narasumber yang
berasal
mengundang
dari
instansi,
Narasumber
tetapi
dari
apabila
luar
maka
membuat draft surat permohonan mengajar. 2)
Apabila
pelaksanaan
orientasi
organisasi
dilakukan dalam satu tempat khusus maka administrasi membuat draft surat permohonan untuk membuka acara orientasi untuk pimpinan
43
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI organisasi
masing-masing
dengan
mencantumkan waktu dan tempat pembukaan. 3)
Membuat surat tugas untuk peserta orientasi.
4)
Mengirimkan dan memonitor surat undangan Narasumber
5)
Membuat daftar absen
6)
Merekapitulasi biodata peserta
7)
Menggandakan makalah
8)
Menyiapkan tempat untuk orientasi organisasi apabila proses orientasi dialokasikan ditempat tertentu.
9)
Menyiapkan alat tulis yang diperlukan selama pelatihan.
b. Persiapan Teknis 1)
Mengadakan
rapat
persiapan
diantaranya
menyepakati pembagian tugas tim orientasi CPNS. 2)
Membuat jadwal kegiatan orientasi organisasi.
3)
Mempelajari struktur program dan Garis-Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) per materi.
4)
Menentukan Narasumber
5)
Meninjau tempat yang akan dijadikan lokasi untuk proses kegiatan. Apabila dilaksanakan di lokasi tertentu. 44
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI 6)
Menyiapkan bahan pembekalan pengetahuan dalam rangka orientasi organisasi.
7)
Mempersiapkan
instrumen
untuk
evaluasi
peserta seperti formulir terlampir.
2. Proses Pembekalan Materi a. Melakukan registrasi peserta b. Menyiapkan absensi untuk peserta yang dilakukan setiap hari c. Menyiapkan absensi untuk Narasumber d. Menyiapkan tanda peserta (name tag) e. Membagikan bahan untuk proses pembelajaran f. Mengecek fungsi AVA serta alat bantu pelatihan yang akan
digunakan
agar
sesuai
dengan
metode
pembelajaran. g. Melaksanakan
pembukaan,
apabila
kegiatan
dilaksanakan di tempat tertentu. h. Menyampaikan materi-materi yang sudah ditentukan. i. Memonitoring dan melakukan evaluasi terhadap aktivitas
peserta
selama
mengikuti
orientasi
organisasi. L. Evaluasi Orientasi Organisasi. Evaluasi orientasi organisasi dilakukan terhadap peserta, nara sumber dan penyelenggara pelatihan, sedangkan 45
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI bobot hasil evaluasi CPNS, merupakan gabungan antara evaluasi orientasi organisasi dan praktik kerja yang dijelaskan pada Bab V 1. Evaluasi Peserta Evaluasi yang dijelaskan pada Bab V merupakan gabungan antara evaluasi orientasi organisasi dengan praktik
kerja.
Khusus
untuk
orientasi
organisasi
difokuskan pada kemampuan peserta dalam membuat dan mempresentasikan kertas kerja dihadapan pejabatpejabat atau staf seniornya. Sistematika kertas kerja sepeti tercantum dalam lampiran 1. Saat membuat kertas kerja orientasi organisasi cukup membuat Bab II point A, Bab III point A, dan Bab IV point A. 2. Evaluasi Terhadap Narasumber/pembimbing Evaluasi terhadap Narasumber/pembimbing dilakukan oleh peserta pada setiap akhir penyampaian materi. Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kepuasan
peserta
Narasumber/pembimbing
terhadap dalam
kemampuan menyampaikan
pengetahuan dan atau ketrampilan saat menyampaikan materi. Form evaluasi terlampir.
46
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI 3. Evaluasi Penyelenggaraan Evaluasi
penyelenggaraan
dilakukan
oleh
peserta
terhadap pelaksanaan administrasi dan akademis yang dilakukan oleh Tim Orientasi CPNS selama proses orientasi organisasi. Form evaluasi terlampir.
47
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI
BAB IV PRAKTIK KERJA Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan praktik kerja adalah: A. Tujuan Praktik Kerja
Untuk meningkatkan kompetensi CPNS agar memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugas jabatan yang diembannya. B. Hasil dan indikator hasil belajar
1. Hasil Belajar Setelah mengikuti kegiatan praktik kerja peserta mampu melaksanakan tugasnya sesuai dengan jabatan yang diembannya, mengevaluasi hasil pelaksanaan tugasnya dan memberikan saran perbaikan untuk pelaksanaan tugas jabatan di instansinya. 2. Indikator Hasil Belajar Setelah mengikuti praktik kerja CPNS dapat: a. Menjelaskan konsep dan tahapan praktik kerja yang telah dilaksanakan;
48
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI b. Menjelaskan uraian tugas/standar kompetensi sesuai dengan jabatan yang diembannya; c. Menjelaskan peraturan perundangan yang terkait tugas jabatannya; d. Mengelola pelaksanaan tugas jabatan pada unit organisasinya; e. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugasnya; f. Memberikan saran perbaikan untuk pelaksanaan tugas kepada atasan; g. Mempresentasikan
praktik
kerja
sesuai
tugas
jabatannya. C. Materi Pokok
Materi pokok dalam praktik kerja adalah sebagai berikut: 1. Konsep dan tahapan praktik kerja; 2. Uraian tugas/standar kompetensi jabatan; 3. Peraturan perundang-undangan yang terkait tugas jabatannya; 4. Praktek Kerja sesuai tugas jabatan; 5. Evaluasi hasil pelaksanaan tugasnya; 6. Saran perbaikan untuk pelaksanaan tugas; 7. Penulisan Kertas Kerja. 8. Materi lain yang khusus sesuai dengan kompetensi jabatan yang dibutuhkan.
49
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI Khusus untuk materi 1-4 yaitu materi: 1. Konsep dan tahapan praktik kerja; 2. Uraian tugas/standar kompetensi jabatan; 3. Peraturan perundangan yang terkait tugas jabatannya; 4. Praktek Kerja sesuai tugas jabatan; disesuaikan dengan unit kerja dimana CPNS ditempatkan. Materi-materi yang merupakan
disampaikan dalam
pendalaman
dari
hasil
praktik kerja
diklat
orientasi
organisasi. Oleh karena itu materi-materi dalam praktik kerja, fokus pada tugas masing-masing CPNS di masingmasing instansi. Materi-materi tersebut, mungkin dalam bentuk buku pedoman, aturan-aturan, Standar Prosedur Operasional-Standar Prosedur Operasional (SOP-SOP)/ SOP atau acuan-acuan lain yang digunakan oleh masingmasing instansi dalam melaksanakan tugasnya. Dengan demikian peserta praktik kerja akan memahami dan langsung melaksanakan tugas pokok dan fungsi dari organisasi, tugas pokok dan fungsi unit kerja serta melaksanakan tugas sesuai dengan yang seharusnya. Siap atau tidaknya CPNS dalam melaksanakan tugas, tergantung dari pembimbing saat melaksanakan praktik kerja.
50
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI D. Metode
Metode pembelajaran yang dipergunakan minimal adalah: 1. Ceramah; 2. Tanya jawab; 3. Diskusi; 4. Praktek; 5. Laporan praktik; 6. Presentasi Metode dapat dikembangkan disesuaikan dengan tugas dimana masing-masing CPNS ditempatkan. E. Media
Media pembelajaran yang dipergunakan minimal adalah: 1. Modul; 2. Naskah; 3. Slide. Selebihnya media yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan. F. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana disesuaikan dengan kebutuhan pelaksanaan
tugas
masing-masing
CPNS
dalam
melaksanakan pekerjaannya.
51
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI G. Pembimbing praktik kerja.
Persyaratan sebagai pembimbing praktik kerja adalah: 1. Pembimbing yang bertugas untuk memfasilitasi dan membekali CPNS ditetapkan dengan surat tugas/ tercantum dalam SK Orientasi CPNS yang ditetapkan oleh kepala unit kerja, 2. Agar CPNS kompeten dalam melaksanakan tugasnya maka penunjukan pembimbing disesuaikan dengan formasi jabatan yang dibuka oleh Biro Kepegawaian 3. Perbandingan
antara
pembimbing
dengan peserta
adalah 1 : 5 artinya 1 orang pembimbing memfasilitasi 5 (lima) orang CPNS. 4. Pembimbing mempunyai kewajiban mempersiapkan materi yang akan disampaikan kepada peserta, yang terdiri dari: a. Konsep dan tahapan praktik kerja; b. Uraian tugas/standar kompetensi jabatan; c. Peraturan
perundangan
yang
terkait
tugas
jabatannya; d. Praktek Kerja sesuai tugas jabatan; e. Evaluasi hasil pelaksanaan tugasnya; f. Saran perbaikan untuk pelaksanaan tugas; g. Penulisan Kertas Kerja.
52
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI 5. Kriteria pembimbing praktik kerja adalah sebagai berikut: a. Berbadan sehat, baik jasmani maupun rohani; b. Berkelakuan baik dan tidak diskriminatif; c. Telah memahami pedoman orientasi CPNS di lingkungan Kementerian Kesehatan terutama tentang praktik kerja; d. Menguasai tugas dan fungsi masing-masing unit kerja di instansi Kementerian Kesehatan; e. Kompeten dalam pelaksanaan tugasnya; f. Pangkat dan golongan, minimal sama dengan CPNS; dan memiliki masa kerja minimal 3 (tiga) tahun. H. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja
1. Waktu a. Praktik kerja dilaksanakan langsung setelah CPNS selesai melaksanakan orientasi organisasi. b. Lama pelaksanaan praktik kerja minimal 3 (tiga) minggu dan maksimal disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing unit kerja. 2. Tempat praktik kerja Tempat praktik kerja harus sesuai dengan kompetensi yang perlu dimiliki CPNS untuk melaksanakan tugas. Tempat praktik kerja ditetapkan oleh Unit Utama/ Unit Kerja dimana CPNS ditempatkan, dengan ketentuan bahwa praktik kerja dapat dilakukan di: 53
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI a. Unit kerja dimana CPNS ditempatkan, atau b. Unit kerja yang ditunjuk, yang merupakan pembina dalam bidang pekerjaan tersebut. Contoh: 1) Apabila CPNS didalam Surat Keputusan (SK) CPNS
mengisi
formasi
jabatan
sebagai
pustakawan, dan yang bersangkutan ditempatkan di instansi yang tidak memiliki pustakawan, maka yang bersangkutan melaksanakan praktik kerja di unit kerja yang ditunjuk dan merupakan pembina dalam bidang pekerjaan tersebut atau di instansi yang memiliki pustakawan yang kompeten sebagai pembimbing 2) Apabila CPNS didalam Surat Keputusan (SK) CPNS mengisi formasi jabatan dokter umum dan ditempatkan
di
unit
kerja
yang
menangani
manajerial, maka tempat praktik kerja dilakukan di unit kerja tersebut. I. Penyelenggaraan Praktik Kerja
Penyelenggaraan
praktik
kerja
dilakukan
mulai
dari
persiapan, dan pelaksanaan sedangkan evaluasi digabung dengan hasil evaluasi orientasi organisasi yang dijelaskan pada Bab V.
54
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI 1. Persiapan Praktik Kerja Persiapan
praktik
kerja
dilakukan
dengan
rincian
kegiatan sebagai berikut: a. Mengkaji ulang hasil kesepakatan tentang: 1) Jadwal Praktik Kerja di masing-masing Unit Kerja. 2) Pembimbing praktik kerja yang diperkuat dengan surat tugas/SK yang ditandatangani oleh Kepala Unit Kerja. 3) Sarana dan prasarana yang akan digunakan untuk praktik kerja 4) Pembagian kelompok CPNS apabila jumlah CPNS lebih dari 5 orang dan disesuaikan dengan formasi jabatan yang tercantum didalam SK masingmasing CPNS. b. Mengembangkan
hasil
kajian
ulang
apabila
diperlukan, misal ada perubahan jadwal, pembimbing, sarana dan prasarana serta pembagian kelompok CPNS. c. Pembimbing yang sudah ditunjuk melakukan tugas sebagai berikut: 1) Menentukan jadwal pembimbingan setiap sesi dan materi praktik kerja 2) Menentukan tahapan kerja yang akan dilakukan CPNS
55
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI 3) Mempersiapkan SOP terkait dengan pelaksanaan tugas jabatan CPNS di satuan kerjanya 4) Membuat ceklist untuk mengukur pelaksanaan tugas Praktik Kerja CPNS. 5) Membimbing CPNS sesuai dengan mekanisme praktik kerja 6) Menjadi role model dalam pelaksanaan tugasnya bagi CPNS bimbingannya. 7) Mengevaluasi CPNS d. Menggandakan formulir evaluasi peserta praktik kerja e. Menugaskan CPNS untuk melaksanakan praktik kerja
2. Pelaksanaan Praktik Kerja Langkah-langkah pelaksanaan praktik kerja sebagai berikut : a. Melakukan review materi-materi yang disampaikan saat orientasi organisasi secara lisan dengan maksud untuk mengetahui kedalaman pemahaman terutama yang berhubungan dengan tugas yang diemban oleh masing-masing CPNS. b. Menginformasikan profil unit kerja 1) Struktur Organisasi 2) Tugas dan fungsi 3) Visi dan misi 4) Sumber daya manusia 56
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI 5) Sarana 6) Prasarana 7) Hasil kerja (produk) c. Menyampaikan SOP yang akan digunakan dimasingmasing unit kerja dimana CPNS ditempatkan. d. Mempraktikkan
penggunaan
prasarana
sesuai
dengan tugas dan fungsi CPNS yang bersangkutan e. Mempraktikkan tata cara kerja sesuai dengan SOP/ ketentuan-ketentuan/ standar-standar lainnya yang digunakan untuk melaksanakan tugas dimana CPNS ditempatkan. f. Menyusun Kertas Kerja berupa laporan kegiatan selama CPNS melakukan praktik kerja g. Melaksanakan seminar kertas kerja.
J. Evaluasi Praktik Kerja
Evaluasi praktik kerja dilakukan dengan menggunakan cheklist atau alat ukur untuk mengetahui kompetensi CPNS dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu alat ukur untuk
evaluasi
praktik
kerja
disesuaikan
dengan
pengukuran kinerja yang ada di masing-masing instansi. Khusus evaluasi peserta dijelaskan pada Bab V yang merupakan gabungan antara orientasi organisasi dengan praktik kerja.
57
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI
Pembimbing praktik kerja saat membuat laporan praktik kerja meneruskan laporan kertas kerja, yaitu hanya melengkapi Bab II point B, Bab III point B dan Bab IV point B serta Bab V Penutup. Apabila semua telah diisi judulnya diganti menjadi Laporan Orientasi CPNS. (lihat lampiran Sistematika Penulisan Laporan)
58
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI
BAB V EVALUASI, SURAT KETERANGAN DAN PELAPORAN Setelah CPNS mengikuti orientasi organisasi dan praktik kerja, kemudian hasil evaluasi dari setiap kegiatan dilakukan penggabungan dengan ketentuan sebagai berikut: A. Evaluasi Aspek-aspek yang dinilai memiliki bobot sebagai berikut 1. Sikap Perilaku (40 %); 2. Orientasi Organisasi dan Praktik Kerja (60 %).
Unsur-unsur yang dinilai adalah sebagai berikut: 1. Aspek Sikap Perilaku. Bobot (%) dan Unsur yang dinilai dari aspek perilaku adalah sebagai berikut: a. Integritas (10 %); b. Etika (10%); c. Kedisiplinan (10%); d. Kerjasama (5%); e. Prakarsa (5%).
59
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI Indikator yang dinilai dari masing-masing unsur aspek sikap dan perilaku adalah: a. Integritas Integritas adalah ketaatan dan kemampuan bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai agama, sosial, budaya, dan kelompok.
Indikator integritas adalah: 1) Kejujuran
dalam
melaksanakan
tugas-tugas
Orientasi CPNS; 2) Ketegasan
dalam
menyampaikan
dalam
melaksanakan
ide
dan
gagasan; 3) Konsistensi
tugas-tugas
Orientasi CPNS; 4) Kepatuhan pada nilai-nilai agama dan moral selama mengikuti Orientasi CPNS. Pengamatan
dan
penilaian
integritas
menggunakan Formulir 1.
b. Etika Etika adalah kemampuan berperilaku, bertutur kata, bertindak sesuai dengan nilai-nilai sosial, budaya, kelompok dan etika PNS.
60
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI Indikator etika adalah: 1) Kesopanan dalam berperilaku sehari-hari selama mengikuti Orientasi CPNS; 2) Kesantunan dalam bertutur kata; 3) Toleransi terhadap keragaman agama, suku, bahasa dan ras; 4) Empati
dalam
pergaulan
selama
mengikuti
Orientasi CPNS.
Pengamatan
dan
penilaian
etika
menggunakan
Formulir 2.
c. Kedisiplinan Kedisiplinan adalah ketaatan dan kepatuhan terhadap ketentuan dalam penyelenggaraan Orientasi CPNS.
Indikator kedisiplinan adalah: 1) Kerapihan dan kesopanan berpakaian selama mengikuti Orientasi CPNS; 2) Ketepatan hadir dalam mengikuti setiap kegiatan Orientasi CPNS; 3) Kesungguhan dalam mengikuti setiap kegiatan Orientasi CPNS; 4) Kepatuhan terhadap tata tertib Orientasi CPNS.
61
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI Pengamatan
dan
penilaian
kedisiplinan
menggunakan Formulir 3.
d. Kerjasama Kerjasama adalah kemampuan berkoordinasi dan bersinergi dengan pembimbing, penyelenggara dan sesama peserta dalam menyelesaikan tugas secara bersama, serta mampu mempertemukan berbagai gagasan.
Indikator kerjasama adalah: 1) Berkoordinasi dengan pembimbing, penyelenggara dan sesama peserta untuk penyelesaian tugastugas Orientasi CPNS; 2) Bersinergi dengan pembimbing, penyelenggara dan sesama peserta untuk penyelesaian tugastugas Orientasi CPNS; 3) Tidak mendikte atau mendominasi kelompok; 4) Mau menerima pendapat orang lain.
Pengamatan dan penilaian kerjasama menggunakan Formulir 4.
62
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI e. Prakarsa Prakarsa adalah kemampuan mengajukan gagasan atau inovasi untuk kepentingan kelompok atau kepentingan yang lebih luas.
Indikator prakarsa adalah: 1) Membantu terciptanya iklim Orientasi CPNS yang kondusif bagi lahirnya ide-ide pembaharuan; 2) Mampu membuat saran pembaharuan; 3) Aktif mengajukan pertanyaan yang menggugah pemikiran; 4) Mampu mengendalikan diri, waktu, situasi dan lingkungan. Pengamatan dan penilaian prakarsa menggunakan Formulir 5.
Peserta yang telah mengikuti proses orientasi organisasi secara lengkap dan sesuai dengan ketentuan, maka yang bersangkutan dapat melanjutkan pada praktik kerja
2. Orientasi Organisasi dan Praktik Kerja Bobot (%) dan Unsur yang dinilai adalah sebagai berikut: a. Tugas dan fungsi organisasi (5%); b. Tugas dan fungsi unit kerja (5%); c. Pelaksanaan tugas (50%). 63
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI Indikator yang dinilai dari masing-masing unsur adalah: a. Tugas dan Fungsi Organisasi Tugas dan Fungsi Organisasi adalah kemampuan peserta dalam menjelaskan tugas pokok dan fungsi organisasinya.
Indikator Tugas dan Fungsi Organisasi adalah dapat mengetahui: 1)
Kedudukan dan struktur organisasinya;
2)
Tugas,
fungsi,
visi,
misi
dan
kewenangan
organisasinya; 3)
Tujuan, nilai-nilai/ prinsip-prinsip organisasinya.
4)
Strategi dan Kebijakan organisasi;
5)
Indikator kinerja/ Standar Pelayanan Umum organisasi;
6)
Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk pelaksanaan tugasnya;
7)
Sarana dan prasarana serta manfaatnya dalam pelaksanaan tugas;
b. Tugas dan Fungsi Unit Kerja Tugas dan Fungsi Unit Kerja adalah kemampuan peserta dalam menjelaskan tugas pokok dan fungsi Unit Kerjanya.
64
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI Indikator Tugas dan Fungsi Unit kerja adalah dapat menjelaskan: 1) Tugas dan fungsi unit kerjanya; Kedudukan dan struktur organisasi unit kerjanya; dan bidang tugas unit kerjanya; 2) Sarana dan prasarana serta manfaatnya dalam pelaksanaan tugas; 3) Indikator Kinerja/Standar Pelayanan Umum dan Standar
Operasional
Prosedur
(SOP)
untuk
pelaksanaan tugasnya; 4) Tujuan, nilai-nilai/ prinsip-prinsip organisasinya.
c. Pelaksanaan Tugas Pelaksanaan Tugas adalah kemampuan peserta dalam menjelaskan tugas-tugas sesuai jabatannya.
Indikator
pelaksanaan
tugas
adalah
dapat
menjelaskan: 1) Konsep
dan
tahapan
praktik
kerja
yang
dilaksanakan; 2) Uraian tugas/standar kompetensi sesuai dengan jabatan yang diembannya; 3) Peraturan
perundangan
yang
terkait
tugas
jabatannya;
65
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI 4) Pelaksanaan
tugas
organisasinya;
jabatan
dapat
pada
mengevaluasi
unit hasil
pelaksanaan tugasnya;
Pengamatan
dan
penilaian
Unsur
Kemampuan
Bidang Tugas menggunakan Formulir 6.
d. Cara Penilaian 1) Nilai terendah adalah 0 (nol) sedangkan nilai tertinggi adalah 100 (seratus); 2) Nilai (antara nol dan 100) dikalikan dengan bobot masing-masing . 3) Nilai aspek sikap dan perilaku merupakan jumlah dari masing-masing nilai dikalikan dengan bobot masing-masing; 4) Nilai aspek kemampuan bidang tugas merupakan jumlah dari masing-masing nilai dikalikan dengan bobot masing-masing; 5) Jumlah nilai sikap dan perilaku ditambah nilai kemampuan bidang tugas adalah nilai akhir yang diperoleh peserta yang telah direkap, dengan menggunakan Formulir 7 6) Penilaian terhadap peserta dilakukan oleh Tim yang
dibentuk
oleh
Pejabat
Pembina
Kepegawaian. 66
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI e. Kualifikasi kelulusan Orientasi CPNS ditetapkan dengan gradasi penilaian sebagai berikut : 1) Sangat Memuaskan (Skor : 92,5 – 100); 2) Memuaskan (Skor : 85,0 - 92,4); 3) Baik Sekali (Skor : 77,5 – 84,9); 4) Baik (Skor : 70,0 – 77,4); 5) Tidak Lulus (Skor : Dibawah 70,0).
Apabila nilai yang didapat kurang dari 70, maka CPNS
dinyatakan
tidak
lulus
dan
wajib
memperpanjang kegiatan Orientasi CPNS untuk memperbaiki unsur yang memiliki nilai kurang dari 70 sampai dengan CPNS yang bersangkutan dinyatakan lulus.
B. Surat Keterangan Bagi CPNS yang telah selesai dan memenuhi syarat dalam mengikuti orientasi organisasi dan praktik kerja akan mendapatkan Surat Keterangan Lulus atau Tidak Lulus yang ditandatangani oleh Kepala Unit Kerja masing – masing dengan tembusan kepada Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Aparatur, Kepala Biro Kepegawaian dan Kepala Unit Utama.
67
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI Apabila CPNS yang mengikuti orientasi organisasi dan praktik kerja belum memenuhi persyaratan, maka yang bersangkutan harus melakukan ulang kegiatan tersebut dengan fokus pada materi yang belum memenuhi syarat.
68
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI Contoh surat keterangan:
KOP SURAT SURAT KETERANGAN ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS) Nomor : …………………… Dengan ini kami menetapkan bahwa : - Nama
:
- NIP
:
- Pangkat/ Golongan
:
- Jabatan
:
- Unit Kerja/ Instansi :
Telah mengiktui ORIENTASI CPNS pada: - Waktu pelaksanaan : .................................... - Tempat pelaksanaan : ...................................
Dengan hasil: LULUS/ TIDAK LULUS dan kualifikasi ........................ Surat keterangan ini untuk dipergunakan sebagai mana mestinya. ..................................., ......... 20.... Panitia Pengelola Orientasi CPNS, Kepala Unit Kerja, (.................................................) NIP. ............................... Tembusan Yth: a. Kepala Pusdiklat Aparatur BPPSDMK. b. Kepala Biro Kepegawaian Setjen. 69
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI C. Pelaporan Pelaporan pelaksanaan Orientasi CPNS dilakukan secara berjenjang : 1. Tim Pengelola Orientasi membuat catatan perilaku masing-masing
CPNS
selama
mengikuti
orientasi
organisasi. 2. Pembimbing praktik kerja membuat catatan perilaku masing-masing CPNS selama mengikuti praktik kerja. 3. Tim Pengelola Orientasi CPNS membuat laporan pelaksanaan orientasi CPNS yang terdiri dari orientasi organisasi dan praktik kerja. 4. Unit Kerja menetapkan laporan hasil Orientasi CPNS 5. Unit Utama menerima laporan hasil Orientasi CPNS dari Unit Kerja. 6. Unit Utama menyampaikan laporan hasil Orientasi CPNS kepada Badan PPSDM Kesehatan melalui Pusdiklat Aparatur dan Sekretaris Jenderal melalui Biro Kepegawaian. 7. Biro Kepegawaian membuat laporan akhir seluruh pelaksanaan Orientasi CPNS dan disampaikan kepada seluruh unit utama.
70
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI Sistematika Laporan Orientasi CPNS: Kata Pengantar Daftar Isi Bab I. Pendahuluan A. Latar belakang B. Tujuan C. Sasaran D. Tempat dan waktu Bab II. Penyelenggaraan Orientasi CPNS A. Persiapan 1. Persiapan teknis 2. Persiapan administrasi B. Pelaksanaan 1. Peserta, nara sumber dan pembimbing: a. Peserta b. Nara sumber orientasi organisasi c. Pembimbing praktik kerja 2. Proses pembelajaran a. Orientasi organisasi b. Praktik kerja C. Evaluasi 1. Evaluasi orientasi organisasi a. Evaluasi kertas kerja b. Evaluasi presentasi c. Evaluasi Nara Sumber/pembimbing 2. Evaluasi Praktik kerja a. Evaluasi praktik kerja b. Evaluasi pembimbing 3. Evaluasi penyelenggaraan orientasi CPNS D. Biaya (apabila ada) Bab III. Kesimpulan dan Saran Bab IV. Penutup Lampiran: 1) SK Tim Pengelola Orientasi CPNS 2) Kerangka Acuan Orientasi CPNS 3) Daftar hadir peserta 4) Biodata/ profil peserta orientasi CPNS 5) Jadwal kegiatan orientasi CPNS 6) Format 1 s/d 8 yang sudah diisi 7) Surat keterangan telah mengikuti orientasi untuk masing-masing CPNS
71
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI
BAB VI PENUTUP Pedoman
Orientasi
CPNS
di
Lingkungan
Kementerian
Kesehatan ini untuk diterapkan oleh semua instansi di Lingkungan Kementerian Kesehatan, yang menerima CPNS. Hal ini merupakan salah satu upaya agar ada kejelasan tatacara pelaksanaan orientasi CPNS bagi pengelola CPNS. Dengan
demikian
diharapkan
ada
kesamaan
dalam
pelaksanaan Orientasi CPNS, dan dapat menghasilkan CPNS yang beretika, siap mengikuti diklat prajabatan dan siap melaksanakan tugas sesuai dengan tugas yang diembannya.
72
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan RI, BPPSDM Kesehatan, Pusdiklat Kesehatan, 2012, Pedoman Penyusunan Kurikulum Pelatihan di Bidang Kesehatan, Jakarta. Kementerian Kesehatan RI, BPPSDM Pusdiklat Kesehatan, 2012, Penyelenggaraan Diklat, Jakarta.
Kesehatan, Pedoman
Lembaga Administrasi Negara, 2013, Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor. 11 tahun 2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklat Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II, Jakarta. Lembaga Administrasi Negara, 2013, Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor. 12 tahun 2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklat Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III, Jakarta.
73
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI
LAMPIRAN - LAMPIRAN Lampiran 1
: Sistematika Kertas Kerja Orientasi CPNS
Lampiran 2
: Formulir 1 : Pengamatan dan penilaian integritas
Lampiran 3
: Formulir 2 : Pengamatan dan penilaian etika
Lampiran 4
: Formulir 3 : Pengamatan dan penilaian disiplin
Lampiran 5
: Formulir 4 : Pengamatan dan penilaian kerjasama
Lampiran 6
: Formulir 5 : Pengamatan dan penilaian prakarsa
Lampiran 7
: Formulir 6 : Pengamatan dan penilaian kemampuan bidang tugas
Lampiran 8
: Formulir 7 : Rekapitulasi penilaian orientsi CPNS
Lampiran 9
: Surat Keterangan telah selesai mengikuti orientasi CPNS (Orientasi Organisasi dan Praktik Kerja
Lampiran 10 : Form penilaian presentasi kertas kerja dalam rangka orientasi CPNS Lampiran 11 : Form penilaian terhadap nara sumber/ pembimbing/ instruktur. Lampiran 12 : Form evaluasi penyelenggaraan orientasi organisasi CPNS/ praktik kerja
74
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI Lampiran 1 Sistematika Kertas Kerja Orientasi CPNS
Berikut adalah sistematika kertas kerja Orientasi CPNS yang merupakan gabungan antara kertas kerja saat orientasi organisasi dan praktek kerja. Saat Orientasi Organisasi, CPNS diminta untuk membuat kertas kerja yang sistematikanya sebagian dari sistematika kertas kerja Orientasi CPNS sebagai berikut: Halaman depan; Bab I; Bab II; Bab III point A, Bab IV point A, Bab V point A, dan Bab VI. Sedangkan pada saat Praktek Kerja, sistematikanya sebagai berikut: Halaman depan; Bab I; Bab II; Bab III point B, Bab IV point B, Bab V point B, dan Bab VI. Kemudian di akhir orientasi CPNS, kertas kerja tersebut digabungkan dengan kertas kerja orientasi organisasi menjadi Kertas Kerja Orientasi CPNS.
SISTEMATIKA KERTAS KERJA ORIENTASI CPNS 1.
Halaman depan: a. Judul kertas kerja dipilih sesuai dengan arahan nara sumber lengkap dengan logo tempat orientasi. b. Halaman pengesahan Disyahkan oleh pejabat ditempat orientasi c. Daftar Isi d. Kata Pengantar
2.
BAB I Pendahuluan A. Latar belakang B. Tujuan C. Manfaat D. Lingkup bahasan
3.
BAB II A. Profil. Tempat CPNS Praktek Kerja B. Visi dan Misi
75
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI C. Data Monografi D. Struktur Organisasi E. Kegiatan 4.
BAB III PERMASALAHAN A. Permasalahan terkait dengan orientasi organisasi B. Permasalahan terkait dengan praktik kerja
5.
BAB IV ANALISA DAN SOP ORGANISASI A. Analisa terkait dengan orientasi organisasi B. Analisa terkait dengan praktik kerja
6.
BAB V RENCANA KERJA DAN PELAKSANAAN HASIL KERJA A. Rencana Kerja Rencana kerja berupa matriks yang isinya terdiri dari: nomor, kegiatan, tujuan, sasaran, metode, pelaksanaan, waktu, tempat, biaya dan keterangan. B. Pelaksanaan Hasil Kerja Menjelaskan pelaksanaan rencana rekja, dan praktik dalam melaksanakan tugas selama praktik kerja
7.
BAB VI PENUTUP A. B. C. D.
Kesimpulan Saran Daftar Pustaka Lampiran
76
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI Lampiran 2 Formulir 1 : Pengamatan dan penilaian integritas PENILAIAN ASPEK SIKAP DAN PERILAKU ORIENTASI CPNS KEMENTERIAN KESEHATAN RI UNSUR INTEGRITAS (BOBOT 10%) Kegiatan Hari/tanggal No. 1
: belajar di kelas/Harian di Asrama/Diskusi/Kesegaran Jasmani *) : Indikator Nama Kejujuran dalam meKetegasan dalam Konsistensi dalam Peserta laksanakan tugasmenyampaikan ide melaksanakan tugastugas Orientasi CPNS dan gagasan tugas Orientasi CPNS 2
3
4
5
Kepatuhan Pada nilai-nilai moral selama mengikuti Orientasi CPNS
Jumlah Nilai
Nilai RataRata
6
7
8
1 2 3 4 5 .................................................. Penilai *) coret yang tidak perlu a. Kolom 1 diisi dengan no urut sampai dengan jumlah maksimal peserta yang telah ditetapkan dalam pedoman b. Kolom 2 diisi dengan nama peserta Orientasi CPNS c. Kolom 3 s.d. 6 diisi dengan hasil penilaian dikalikan bobot d. Kolom 7 diisi dengan jumlah nilai pada kolom 3 s.d 6 e. Kolom 8 diisi nilai rata jumlah nilai pada kolom 3 s.d 6
(...................................................)
77
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI Lampiran 3 Formulir 2 : Pengamatan dan Penilaian Etika PENILAIAN ASPEK SIKAP DAN PERILAKU ORIENTASI CPNS KEMENTERIAN KESEHATAN RI UNSUR ETIKA (BOBOT 10%) Kegiatan Hari/tanggal
: belajar di kelas/Harian di Asrama/Diskusi/Kesegaran Jasmani *) : Indikator
No.
Nama Peserta
1
2
Kesopanan dalam berperilaku seharihari selama mengikuti Orientasi CPNS 3
Kesantunan dalam bertutur kata 4
Toleransi terhadap keragaman agama, suku, bahasa dan ras 5
Empati dalam pergaulan selama mengikuti Orientasi CPNS
Jumlah Nilai
Nilai RataRata
6
7
8
1 2 3 4 5 .................................................. Penilai (...................................................) *) coret yang tidak perlu a. Kolom 1 diisi dengan no urut sampai dengan jumlah maksimal peserta yang telah ditetapkan dalam pedoman b. Kolom 2 diisi dengan nama peserta Orientasi CPNS c. Kolom 3 s.d. 6 diisi dengan hasil penilaian dikalikan bobot d. Kolom 7 diisi dengan jumlah nilai pada kolom 3 s.d 6 e. Kolom 8 diisi nilai rata jumlah nilai pada kolom 3 s.d 6
78
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI Lampiran 4 Formulir 3 : Pengamatan dan Penilaian Kedisipilinan PENILAIAN ASPEK SIKAP DAN PERILAKU ORIENTASI CPNS KEMENTERIAN KESEHATAN RI UNSUR KEDISIPLINAN (BOBOT 10%) Kegiatan Hari/tanggal No. 1
: belajar di kelas/Harian di Asrama/Diskusi/Kesegaran Jasmani *) : Indikator Ketepatan dalam Kesungguhan dalam Kerapihan dan kesopanan Nama Peserta mengikuti setiap mengikuti setiap berpakaian selama kegiatan kegiatan Orientasi mengikuti Orientasi CPNS Orientasi CPNS CPNS 2 3 4 5
Kepatuhan terhadap tata tertib Orientasi CPNS
Jumlah Nilai
Nilai RataRata
6
7
8
1 2 3 4 5 .................................................. Penilai (...................................................) *) coret yang tidak perlu a. Kolom 1 diisi dengan no urut sampai dengan jumlah maksimal peserta yang telah ditetapkan dalam pedoman b. Kolom 2 diisi dengan nama peserta Orientasi CPNS c. Kolom 3 s.d. 6 diisi dengan hasil penilaian dikalikan bobot d. Kolom 7 diisi dengan jumlah nilai pada kolom 3 s.d 6 e. Kolom 8 diisi nilai rata jumlah nilai pada kolom 3 s.d 6
79
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI Lampiran 5 Formulir 4 : Pengamatan dan Penilaian Kerjasama PENILAIAN ASPEK SIKAP DAN PERILAKU ORIENTASI CPNS KEMENTERIAN KESEHATAN RI UNSUR KERJASAMA (BOBOT 5%) Kegiatan Hari/tanggal No. 1
: belajar di kelas/Harian di Asrama/Diskusi/Kesegaran Jasmani *) : Indikator Berkoordinasi dengan Bersinergi dengan Nama Peserta widyaiswara, penyelenggara widyaiswara, dan sesama peserta untuk penyelenggara dan sesama penyelesaian peserta untuk penyelesaian 2 3 4
Tidak mendikte atau mendominasi Kelompok
Mau menerima pendapat orang lain
Jumlah Nilai
Nilai RataRata
5
6
7
8
1 2 3 4 5 .................................................. Penilai (...................................................) *) coret yang tidak perlu a. Kolom 1 diisi dengan no urut sampai dengan jumlah maksimal peserta yang telah ditetapkan dalam pedoman b. Kolom 2 diisi dengan nama peserta Orientasi CPNS c. Kolom 3 s.d. 6 diisi dengan hasil penilaian dikalikan bobot d. Kolom 7 diisi dengan jumlah nilai pada kolom 3 s.d 6 e. Kolom 8 diisi nilai rata jumlah nilai pada kolom 3 s.d 6
80
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI Lampiran 6 Formulir 5 : Pengamatan dan Penilaian Prakarsa PENILAIAN ASPEK SIKAP DAN PERILAKU ORIENTASI CPNS KEMENTERIAN KESEHATAN RI UNSUR PRAKARSA (BOBOT 5%) Kegiatan Hari/tanggal No. 1
: belajar di kelas/Harian di Asrama/Diskusi/Kesegaran Jasmani *) : Indikator Membantu terciptanya Aktif mengajukan Mampu Nama Peserta iklim diklat yang pertanyaan yang membuat saran kondusif bagi lahirnya menggugah pembaharuan ide-ide pembaharuan pemikiran 2 3 4 5
Mampu mengendalikan diri, waktu situasi dan lingkungan 6
Jumlah Nilai
Nilai RataRata
7
8
1 2 3 4 5 ................................................. Penilai (...................................................) *) coret yang tidak perlu a. Kolom 1 diisi dengan no urut sampai dengan jumlah maksimal peserta yang telah ditetapkan dalam pedoman b. Kolom 2 diisi dengan nama peserta Orientasi CPNS c. Kolom 3 s.d. 6 diisi dengan hasil penilaian dikalikan bobot d. Kolom 7 diisi dengan jumlah nilai pada kolom 3 s.d 6 e. Kolom 8 diisi nilai rata jumlah nilai pada kolom 3 s.d 6
81
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI Lampiran 7 Formulir 6 : Pengamatan dan Penilaian Kemampuan Bidang Tugas PENILAIAN ASPEK SIKAP DAN PERILAKU ORIENTASI CPNS KEMENTERIAN KESEHATAN RI UNSUR KEMAMPUAN BIDANG TUGAS (BOBOT 60%) Kegiatan Hari/tanggal
: : Indikator
No.
Nama Peserta
Tupoksi Organisasi
Tupoksi Unit Kerja
Pelaksanaan Tugas
1
2
5% 3
5% 4
50% 5
Jumlah Nilai
Nilai Rata-Rata
6
7
1 2 3 .................................................. Penilai (...................................................) *) coret yang tidak perlu a. Kolom 1 diisi dengan no urut sampai dengan jumlah maksimal peserta yang telah ditetapkan dalam pedoman b. Kolom 2 diisi dengan nama peserta Orientasi CPNS c. Kolom 3 s.d. 6 diisi dengan hasil penilaian dikalikan bobot d. Kolom 7 diisi dengan jumlah nilai pada kolom 3 s.d 5 e. Kolom 8 diisi nilai rata jumlah nilai pada kolom 3 s.d 5
82
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI Lampiran 8 Formulir 7 : Rekapitulasi penilaian Orientasi CPNS REKAPITULASI NILAI PESERTA ORIENTASI CPNS KEMENTERIAN KESEHATAN RI : : Sikap dan Perilaku Kemampuan Bidang Tugas
Kegiatan Hari/tanggal
No.
Nama Peserta
1
2
Integritas
Etika
10% 3
10% 4
Kedisiplinan
10% 5
Kerja sama
Prakarsa
5% 6
5% 7
Tupoksi Organis asi 5% 8
Tupoksi Unit Kerja 5% 9
Pelaksana an Tugas 50% 10
Jml Nilai PeringNilai Rata-Rata kat
11
12
13
1 2 3 4 Dst .................................................. Penilai
a. b. c. d. e. f.
(...................................................) *) coret yang tidak perlu Kolom 1 diisi dengan no urut sampai dengan jumlah maksimal peserta yang telah ditetapkan dalam pedoman Kolom 2 diisi dengan nama peserta Orientasi CPNS Kolom 3 s.d. 9 diisi dengan hasil penilaian dikalikan bobot Kolom 11 diisi dengan jumlah nilai pada kolom 3 s.d 9 Kolom 12 diisi dengan predikat kualifikasi sebagaimana ditetapkan dalam pedoman Kolom 13 diisi dengan angka berdasarkan nilai pada kolom 11, peringkat 1 dengan nilai tertinggi dan selanjutnya diurut ke bawah
83
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI Lampiran 9 Formulir 8 :Surat Keterangan SURAT KETERANGAN TELAH SELESAI MENGIKUTI ORIENTASI CPNS (ORIENTASI ORGANISASI DAN PRAKTIK KERJA) Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa: Nama : NIP : Tempat / Tanggal lahir : Pangkat/Golongan : Jabatan : Instansi : Telah menyelesaikan pembekalan Orientasi CPNS yang meliputi Pembekalan Organisasi dan Praktik Kerja Dengan Kualifikasi ........................................... dengan rincian penilaian sebagai berikut No Unsur Nilai Bobot SIKAP PERILAKU I a Integritas b Etika c Kedisiplinan d Kerjasama e Prakarsa KEMAMPUAN BIDANG TUGAS II a Tupoksi Organisasi b Tupoksi Unit Kerja c Pelaksana Tugas Jumlah Nilai Orientasi CPNS Demikian surat keterangan ini dibuat sebagai persyaratan mengikuti Diklat Prajabatan. [Nama Kota], [diisi tanggal] [Jabatan Pejabat Pembina Kepegawaian] (NAMA LENGKAP) NIP..................................
84
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI Lampiran: 10
PENILAIAN PRESENTASI KERTAS KERJA DALAM RANGKA ORIENTASI CPNS No 1
2
Hal-hal yang diamati Persiapan Jumlah kehadiran peserta 100% Materi yang diikuti lengkap Alat untuk presentasi baik dan berfungsi Kesiapan CPNS yang akan presentasi Pelaksanaan CPNS berpenampilan menarik dan berpakaian sopan Mengucapkan salam selamat datang Memperkenalkan diri kepada yang hadir Menyampaikan kertas kerja yang telah dibuatnya kepada yang hadir Mempersentasikan kertas kerja Menyampaikan isi kertas kerja dengan jelas Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti Memberi kesempatan peserta bertanya Mengakhiri dengan mengucap salam
Ya
Tidak
Keterangan
85
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI Lampiran: 11
PENILAIAN TERHADAP NARASUMBER/ PEMBIMBING Nama orientasi organisasi/praktik kerja Nama nara sumber/pembimbing Materi Hari/tanggal
: : : :
Coret yang tidak perlu Tuliskan angka penilaian Saudara pada kolom yang sesuai.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
NILAI Penguasaan materi Ketepatan waktu Sistematika penyajian Penggunaan metode Penggunaan alat Bantu Penggunaan bahasa Kesesuaian berpakaian menurut teknis diklat
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
Keterangan : 45-55 : kurang; 56-75 : sedang; 76-85 : baik; >86 : sangat baik Catatan : tidak perlu mencantumkan nama pengisi (peserta).
86
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI Lampiran 12
EVALUASI PENYELENGGARAAN ORIENTASI ORGANISASI/ PRAKTIK KERJA A. Berikan penilaian Saudara dengan mengisi kolom jawaban yang sesuai pada pertanyaan-pertanyaan di bawah ini : NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
HAL-HAL YANG PERLU DIEVALUASI
KURANG
CUKUP
BAIK
SANGAT BAIK
Pengalaman belajar dalam pelatihan ini Rata-rata penggunaan metoda pembelajaran oleh pengajar Tingkat semangat belajar (motivasi) Saudara untuk mengikuti program latihan Tingkat kepuasan Saudara terhadap penyelenggaraan proses belajar mengajar Kenyamanan ruang belajar Penyediaan alat Bantu pelatihan di dalam kelas Penyediaan dan pelayanan bahan belajar (seperti penggandaan, bahan diskusi) Penyediaan dan kebersihan kamar kecil Pelayanan perpustakaan Pelayanan secretariat Penyediaan pelayanan akomodasi Penyediaan dan pelayanan konsumsi
87
Pedoman Orientasi CPNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan. RI B. Saran/komentar anda mengenai : 1. Fasilitator : a. b. c. 2. Penyelenggara/pelayanan panitia : a. b. c. C. Hal-hal yang dirasakan membantu maupun menghambat dalam kegiatan pelatihan ini : 1. Hal yang dirasakan membantu : a. b. c. 2. Hal yang dirasakan menghambat : a. b. c. 3. Materi yang relevan : a. b. c. 4. Materi yang kurang relevan : a. b. c.
88