KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat, Taufiq dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Pedoman PROMKES Puskesmas Cikancung Tahun 2019 ini. Pembuatan pedoman ini berdasarkan pada Keputusan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Pedoman ini
disusun
sebagai
pedoman
pelaksanaan
kegiatan
program
Promosi
Kesehatan di Puskesmas Cikancung tahun 2019. Kami berharap semoga Pedoman PROMKES ini memberikan manfaat dalam pelaksaan kegiatan PROMKES di UPTD Puskesmas Cikancung tahun 2019 dengan baik dan dapat meningkatan mutu pelayanan Puskesmas Cikancung di tahun berikutnya.
Cikancung,
Maret 2019
Kepala Puskesmas Cikancung
DrG. MOH. HAMAMI NIP.19690920 200212 1 006
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Promosi kesehatan adalah upaya meningkatkan kemampuan masyarakat
berperilaku hidup bersih dan sehat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat agar mereka dapat menolong dirinya sendiri serta mengembangkan kegiatan yang bersumberdaya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan
(Surat
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Nomor
1193/Menkes/SK/X/2004) Perilaku kesehatan masyarakat merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Dengan demikian, upaya promosi kesehatan pada prinsipnya terarah pada proses perubahan perilaku individu, keluarga, kelompok serta masyarakat umum, agar mau dan mampu berperilaku hidup bersih dan sehat. Promosi kesehatan merupakan salah satu pelayanan wajib puskesmas yang mempunyai peranan strategis mendukung peningkatan pencapaian target lintas
program
dan
diharapkan
berdampak
pada
peningkatan
kinerja
puskesmas. Agar tujuan upaya promosi kesehatan dapat tercapai, maka langkah awal yang penting harus dilakukan adalah menyusun perencanaan promosi kesehatan dengan benar dan tepat. 1.2 Tujuan Pedoman 1. Sebagai pedoman petugas dalam merencanakan dan melaksanakan upaya promosi kesehatan di Puskesmas 2. Sebagai pedoman petugas dalam membangun tim dan menetapkan strategi promosi kesehatan di Puskesmas 1.3 Ruang Lingkup Pelayanan Promosi Kesehatan Pelayanan Promosi Kesehatan meliputi : 1. Kegiatan Promosi Kesehatan di dalam gedung Puskesmas Adalah promosi kesehatan yang dilaksanakan di lingkungan dan gedung puskesmas seperti di tempat pendaftaran, poliklinik, ruang tunggu,
ruang
perawatan,
laboratorium,
kamar
obat,
tempat
pembayaran, kantin , tempat ibadah, tempat parkir dan halaman puskesmas Pedoman PROMKES Puskesmas Cikancung
Page 2
2. Kegiatan Promosi Kesehatan di luar gedung Puskesmas Adalah promosi kesehatan yang dilakukan petugas puskesmas untuk masyarakat
yang
berada
di
wilayah
kerja
puskesmas,
seperti
kunjungan rumah (PHBS), pengorganisasian masyarakat, membantu masyarakat dalam melakukan SMD, MMD. 1.4 Batasan Operasional Batasan operasional Upaya promosi kesehatan di puskesmas adalah : 1. Penyuluhan kesehatan Dikenal dengan istilah lain pendidikan kesehatan atau sekarang sering disebut
KIE
(Komunikasi,
Informasi
dan
Edukasi).
Penyuluhan
kesehatan dapat dilaksanakan secara individu, kelompok dan massal. a. Konsep dasar : merupakan salah satu bentuk penting dalam upaya promosi kesehatan dan menjadi tulang punggung upaya promotif dan preventif dalam pelayanan kesehatan perorangan, kelompok maupun masyarakat yang dilaksanakan di puskesmas. b. Tujuan : membangkitkan perhatian terhadap pesan promosi kesehatan yang dipaparkan kepadanya, kemudian diharapkan dapat memahami isi pesan yang disampaikan dan mengambil sikap yang positif serta mengubah perilaku dirinya dengan mengadopsi dan mempratekkan pesan kesehatan tersebut. c. Media KIE promkes : adalah media pembelajaran dalam upaya promosi
kesehatan
yang
dapat
berfungsi
sebagai
media
komunikasi, informasi, edukasi dapat berupa media cetak, media elektronik (audio,audiovisual), media tradisional, media telepon dan media internet. 2. Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan masyarakat yang menjadi salah satu SPM adalah pencapaian desa siaga aktif, dan keberhasilan proses pemberdayaan dapat dilihat dengan terwujudnya berbagai Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) di masyarakat. a. Konsep dasar : adalah proses menumbuhkan dan meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan individu, keluarga dan masyarakat untuk memecahkan masalah kesehatannya dengan menggunakan sumber daya sendiri. Khusunya dalam upaya pencegahan penyakit, meningkatkan kesehatan diri, menciptakan lingkungan sehat serta berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya kesehatan. Pedoman PROMKES Puskesmas Cikancung
Page 3
b. Tujuan : Untuk meningkatkan individu, keluarga dan masyarakat agar tahu, mau dan mampu mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat, dalam memelihara, mengatasi serta meningkatkan kesehatannya secara mandiri serta berperan aktif dalam upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (dari, oleh dan untuk masyarakat) c. Prinsip dasar : ada 5 prinsip dasar yaitu mengembangkan kemampuan dan peran serta masyarakat, melibatkan partisipasi masyarakat
baik
dalam
perencanaan
dan
pelaksanaan
(masyarakat sebagai subyek), menggalang kemitraan, petugas sebagai katalisator, serta mengakomodir kearifan lokal sesuai sosial budaya setempat. 3. Pelatihan Kader Kesehatan a. Konsep dasar : pelatihan bagi kader kesehatan merupakan sarana kegiatan
belajar
atau
upaya
membangun
pengetahuan
dan
ketrampilan baik baru maupun mengulang bagi kader kesehatan. b. Tujuan : meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader kesehatan. c. Pelatihan dewasa
kader (adult
kesehatan learning)
berdasarkan yaitu
pembelajaran
diselenggarakan
orang dengan
memperhatikan hak peserta antara lain : dihargai, didengarkan, dipertimbangkan, dilakukan refleksi dan umpan balik, dilakukan evaluasi baik terhadap penyelenggaran dan tingkat pemahaman terkait materi pelatihan. 4. Advokasi Adalah usaha untuk mempengaruhi kebijakan publik melalui bermacammacam bentuk komunikasi persuasif (JHU,1999). a. Konsep dasar : merupakan serangkaian kegiatan komunikasi untuk mempengaruhi penentu kebijakan dengan cara : membujuk, meyakinkan, menjual ide agar memberikan dukungan terhadap upaya pemecahan masalah kesehatan masyarakat. b. Tujuan : mendorong dikeluarkannya kebijakan-kebijakan publik oleh
pejabat
publik
sehingga
dapat
mendukung
dan
menguntungkan kesehatan. c. Unsur-unsur advokasi : ada delapan unsur –unsur advokasi yaitu tujuan,
pemanfaatan
Pedoman PROMKES Puskesmas Cikancung
data
dan
riset,
identifikasi
sasaran, Page 4
pengembangan pesan, membangun koalisi, penyajian/presentasi, penggalangan dana, serta pemantauan-penilaian upaya advokasi. 1.5 Landasan Hukum 1.
Peraturan Presiden RI Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional
2.
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
3.
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1193/Menkes/SK/X/2004 tentang Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan
4.
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1114/Menkes/SK/VII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah
5.
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 585/Menkes/SK/V/2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas
Pedoman PROMKES Puskesmas Cikancung
Page 5
BAB II STANDAR KETENAGAAN 2.1 Distribusi Ketenagaan Semua karyawan puskesmas wajib berpartisipasi dalam kegiatan promosi kesehatan mulai dari Kepala puskesmas, penanggung jawab UKP, penanggung jawab UKM, dan seluruh karyawan. Sebagai koordinator dalam penyelenggaraan kegiatan promosi kesehatan di Puskesmas adalah petugas promkes. Pengaturan dan penjadualan tenaga puskesmas dalam upaya promosi kesehatan dikoordinir oleh Koordinator Promkes sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan. Tabel 2.1 Standar Minimal Ketenagaan Program Promosi Kesehatan pada Puskesmas Rawat Inap
No 1.
Jenis Ketenagaan Promosi Kesehatan
Kompetensi (Ijazah) Sarjana/DII I Kesehatan
Kompetensi Tambahan (Pelatihan) Penyuluh Kesehatan
Jumlah Tenaga 1
2.2 Jadwal Kegiatan N O
JENIS KEGIATAN
SASARAN
WAKTU
1
Penyegaran/refre Kader shing kader Kesehatan Kesehatan
Agustus
2
Penyuluhan Kelompok/mass al tentang program PHBS Rumah Tangga
Masyaraka t/ posyandu
Januari Maret Mei Juli September Nopember
Penyuluhan NAPZA
Masyaraka t/ Desa
JanuariPebruri Juli
3
4
Sosialisasi PHBS & Lingkungan
TEMPAT
Puskesma Koordinator s promkes Koordinator KIA Posyandu Koordinator promkes
KET -
Bidan Wilayah
Desa
Koordinator promkes Koordinator IMS
Semua siswa SMP/MTS, SMA/SMK
April Juli Agustus
Sekolah
-SD/MI -SMP/MTS -SMA/SMK
Mei
Sekolah
Pedoman PROMKES Puskesmas Cikancung
PELAKSANA
Koordinator promkes Koordinator IMS Koordinator promkes Page 6
Sehat
Koordinator Kesling
5
Musyawarah Desa Masyarakat Desa (MMD)
Maret
Desa
Koordinator Promkes & Kesling
6
Sosialisasi pendataan K3/PHBS Rumah Tangga
Kader Posyandu
Oktober
Desa
Koordinator promkes
7
Survey Mawas Diri (SMD)
Rumah Tangga
Oktober Nopember
8
Pendataan PHBS 3 Tatanan
Sekolah Ponpes TTU
Oktober Nopember
5 Tatanan Koordinator promkes
9
Intervensi PHBS 5 Tatanan
Sekolah Ponpes TTU Tempat Kerja Sarkes
April Mei Juni September
5 Tatanan Koordinator promkes
10
Refreshing Kader Poskestren
Kader poskestren
Pedoman PROMKES Puskesmas Cikancung
Maret
Rumah tangga
Poskestre n Sunan Ampel
Kader Posyandu
Koordinator promkes, Koordinator IMS, Koordinator Kesling
Page 7
BAB III STANDAR FASILITAS
3.1. Denah Ruang
3.2. Standar Ruangan Promosi Kesehatan di Puskesmas Rawat Inap Tabel 3.1 Standar Ruangan Promosi Kesehatan di Puskesmas Rawat Inap Jenis ruang 1.
Konsultasi/Prom osi kesehatan
Fungsi dan persyaratan khusus Konsultasi dan penyuluhan atau pemberian informasi ke masyarakat
Standar Ruang (m2) 9
Koordinasi pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan dilakukan oleh Penanggung jawab UKM Promosi Kesehatan yang menempati ruang konsultasi di gedung Puskesmas. Pelaksanaan rapat koordinasi dilakukan di aula Puskesmas Kebondalem.
Pedoman PROMKES Puskesmas Cikancung
Page 8
Tabel 3.2 Standar Sarana/Prasarana Promosi Kesehatan di Puskesmas Rawat Inap No.
Set peralatan/sarana Penyuluhan
Standar
Riil & berfungsi
1.
Flip chart dan stands
1
2.
LCD Projector
1
1
3.
Laptop
1
1
4.
Amplifier& wireless microphone
1
1
5.
Kamera foto
1
1
6.
Megaphone/Public address system
1
1
7.
Portable generator (lapangan)
1
0
8.
Tape / Radio kaset/cassette recorder/player Papan Informasi
1
2
1
1
10.
Layar yang dapat digulung (screen)
1
1
11.
VCD-DVD player
1
1
12.
printer
1
1
13.
Set media penyuluhan :
9.
14.
-
Leaflet beberapa topik
1
6
15.
-
Poster beberapa topik
1
5
16.
-
Lembar Balik beberapa topik
1
7
17.
-
CD/DVD caset beberapa judul
1
6
18.
-
Spanduk
1
3
Pedoman PROMKES Puskesmas Cikancung
Page 9
BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN 4.1 Lingkup Kegiatan Promosi Kesehatan Puskesmas Kebondalem berdasarkan Permenkes No.75 tahun 2014 tentang Puskesmas, termasuk Puskesmas Kawasan Pedesaan sehingga kegiatan dalam Upaya Promosi Kesehatan yang dilaksanakan meliputi : Tabel 4.1 Kegiatan promosi kesehatan didalam gedung Puskesmas Kegiatan didalam gedung Tempat pendaftaran
Penyebaran informasi melalui media poster, leaflet yang bisa dipasang didepan loket pendaftaran. Adapun jenis informasi yang disediakan, yaitu : Informasi kesehatan yang menjdi isu pada saat itu Peraturan kesehatan seperti larangan merokok, dilarang meludah sembarangan, membuang sampah pada tempatnya, dll.
Ruang BP
Petugas menjawab pertanyaan pelanggan berkenaan dengan penyakitnya atau obat yang harus ditelannya. Tetapi jika hal ini belum mungkin dilaksanakan, maka dapat dibuka klinik khusus bagi pasien rawat jalan yang memerlukan konseling.(sudah dirujuk ke klinik bagian konsultasi) Disediakan pula media promosi : lembar balik, poster, gambar atau model anatomi atau leaflet yang bisa dibawa pulang pasien
Ruang tunggu
Dipasang media poster, leaflet, media penyuluhan lain tentang penyakit dan pencegahannya dan kotak saran.
Ruang pelayanan KIA & KB
a) Petugas menjawab pertanyaan pelanggan berkenaan dengan pelayanan yang didapatkannya. Jika belum mampu dapat dilimpahkan ke klinik khusus b) Memasang poster atau disediakan leaflet tentang berbagai penyakit yang menyerang bayi &
Pedoman PROMKES Puskesmas Cikancung
Page 10
balita,(resiko tinggi ibu hamil bayi dan balita) pentingnya memeriksakan kehamilan teratur, pentingnya tablet Fe bagi bumil, pentingnya imunisasi lengkap pada bayi, dll
Ruang Laboratorium
Meningkatkan kesadaran pasien, pengunjung dan para pengantarnya akan pentingnya melakukan pemeriksaan laboratorium melalui pemasangan poster dan penyediaan leaflet yang bisa dibawa pulang.
Ruang Farmasi
Meningkatkan kesadaran tentang manfaat obat generik, kedisiplinan dan kesabaran dalam penggunaan obat sesuai petunjuk dokter Pemasangan poster dan penyediaan leaflet tentang informasi kesehatan serta pemutaran tape recorder
Tempat pembayaran
Penyampaian salam hangat dan ucapan selamat jalan semoga cepat sembuh dan bertambah sehat
Klinik khusus
Layanan konseling, misalnya klinik gizi, klinik sanitasi, klinik konsultasi remaja,dll. Ada Lembar balik, leaflet dan poster
Tempat parkir
Promosi kesehatan dapat berupa pemasangan baliho/billboard di sudut area lapangan parkir
Taman
Jika memungkinkan mempromosikan taman obat keluarga dan karangkitri (jenis tanaman dengan kandungan gizinya), dll
Dinding
Dipasang spanduk pada momen tertentu asal tidak merusak keindahan gedung
Pagar pembatas
Dipasang spanduk pada momen tertentu misalnya
kawasan
kampanye hari-hari kesehatan, namun harus
Puskesmas
diperhitungkan agar tidak merusak keindahan pagar Puskesmas
Pedoman PROMKES Puskesmas Cikancung
Page 11
Kantin/kios di
Ditampilkan pesan terkait konsumsi gizi seimbang,
kawasan Puskesmas
dll bisa dalam bentuk poster
Tempat Ibadah
Pemasangan poster dan penyediaan leaflet. Pesan yang disampaikan sebaiknya pesan untuk kesehatan jiwa, pentingnya menjaga kebersihan / kesehatan lingkungan
Kegiatan diluar gedung 1. Kunjungan rumah : dilakukan petugas Puskesmas sebagai tindak lanjut dan upaya promosi kesehatan di dalam gedung Puskesmas yang telah dilakukan kepada pasien/keluarga 2. Pemberdayaan berjenjang di berbagai tatanan (rumah tangga, institusi pendidikan, tempat kerja, dll) dengan urutan tahapan: a) Petugas puskesmas mengembangkan kemitraan dan memberdayakan para pemuka masyarakat b) Pemuka
masyarakat
memilih
dan
merekrut
kader,
lalu
memberdayakan kader c) Para kader memberdayakan masyarakat 3. Pengorganisasian masyarakat, petugas Puskesmas membantu para pemuka masyarakat dalam melakukan SMD (Survey Mawas Diri) dan MM (Musyawarah Masyarakat ). Selanjutnya pemuka masyarakat dibimbing untuk memberdayakan kader dalam persiapan pelaksanaan kegiatan. Kemudian Puskesmas dan pemuka masyarakat melakukan dukungan, pemantauan dan bimbingan 4.2
Strategi Promosi Kesehatan Merupakan cara bagaimana dalam melaksanakan upaya promosi
kesehatan di puskesmas. Ada tiga strategi yaitu : 1. Strategi advokasi 2. Strategi Bina Suasana 3. Strategi pemberdayaan masyarakat 4.3
Langkah Kegiatan Promosi Kesehatan
1. Perencanaan Secara terinci uraian ruang lingkup kegiatan perencanaan promosi kesehatan yaitu: Pedoman PROMKES Puskesmas Cikancung
Page 12
a. Kajian perilaku tentang masalah kesehatan yang dilakukan oleh lintas program di puskesmas b. Kajian kebujakan publik berwawasan kesehatan yang sudah ada maupun yang perlu dibuat dalam mengatasi masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja puskesmas. c. Lokakaryamini
di
puskesmas
yang
membahas
upaya
promosi
kesehatan yang terintegrasi secara lintas program maupun lintas sektor. d. Komunikasi, informasi dan edukasi tentang kesehatan di masyarakat, melalui kegiatan di dalam gedung dan di luar gedung puskesmas dalam
upaya
meningkatka
pengetahuan,
sikap
dan
perilaku
masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan serta meningkatkan status kesehatannya. e. Advokasi kesehatan pada pengambil keputusan di tingkat desa dan kecamatan berwawaskan
untuk
mendapatkan
kesehatan
dalam
dukungan mengatasi
kebijakan masalah
publik
kesehatan
termasuk penanganan kejadian luar biasa, dengan mengoptimalkan potensi dan peran jejaring kemitraan. f. Penggerakan peran serta masyarakat melalui upaya pemberdayaan masyarakatdalam
pengembangan,
pembinaan
dan
peningkatan
kualitas desa siaga aktif, peningkatan pencapaian PHBS di rumah tangga, PHBS di institusi pendidikan, serta PHBS di tempat-tempat umum yang ada di wilayah kerja puskesmas. g. Pengembangan dan pembinaan berbagai jenis upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) di tingkat desa dalam mengatasi masalah kesehatan serta meningkatkan status kesehatan masyarakat. 2. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Dilaksanakan dengan memperhatikan : a. Bertujuan untuk mempertahankan kegiatan yang sudah ada pada periode
sebelumnya
dan
memperbaiki
program
yang
masih
bermasalah b. Menyusun rencana kegiatan baru yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan di wilayah tersebut dan kemampuan puskesmas Contoh matrik : Kebutuhan sumber No
daya
Kegiatan Tujuan Sasaran Target Waktu Dana
Pedoman PROMKES Puskesmas Cikancung
Alat
Tenaga Page 13
3. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Merupakan penetapan rincian rencana pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan berdasarkan RUK Contoh matrik :
No
Kegiatan
Sasaran
Target
Volume Kegiatan
Rincian Pelaksanaan
Lokasi
Tenag a
J a d Sumber w dana a l
4. Pelaksanaan Melaksanaan kegiatan promosi kesehatan sesuai dengan jadwal yang telah disusun bersama. Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan. 5. Pemantauan Tindakan pengamatan yang dilakukan secara terus-menerus terhadap pelaksanaan suatu upaya promosi kesehatan dengan tujuan memberikan umpan balik pada pengelolaan upaya promosi kesehatan untuk perbaikan dan optimalisasi pelaksanaan upaya promosi kesehatan. Dilakukan untuk : a. Menetapkan masalah dan situasi b. Menganalisis penyebab dan faktor yang mempengaruhi c. Merumuskan dan merevisi upaya solusi 6. Penilaian dan Evaluasi Merupakan proses sistematis yang mempelajari pengalaman pembelajaran upaya
promosi
rancangan
kesehatan
perencanaan
dan
sebagai
upaya
pelaksanaan
meningkatkan kegiatan
kualitas
upaya
promosi
kesehatan
sedang
kesehatan yang baru. Rentang waktu : a. Evaluasi pra kegiatan promosi kesehatan b. Evaluasi
sewaktu
pelaksanaan
promosi
berlangsung c. Evaluasi setelah upaya promosi kesehatan dilakukan 7. Rencana Tindak Lanjut
Pedoman PROMKES Puskesmas Cikancung
Page 14
Berdasarkan hasil evaluasi, penanggungjawab upaya membuat RTL untuk perbaikan kegiatan dan penyusunan rencana kegiatan yang akan datang. Laporan kegiatan, hasil evaluasi dan RTL dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.
Pedoman PROMKES Puskesmas Cikancung
Page 15
BAB V LOGISTIK 5.1
Definisi Logistik Menurut Perpres No. 26 Tahun 2012 Logistik didefinisikan sebagai rantai pasok (supply chain) yang menangani arus barang, informasi, dan uang
melalui
proses
pengadaan
(procurement),
penyimpanan
(warehousing), transportasi (transportation), distribusi (distribution), dan pelayanan penghantaran (delivery services). Adapun tujuan penyusunan sistem logistik ini untuk meningkatkan keamanan, efisiensi, dan efektifitas pergerakan barang, informasi, dan uang mulai dari titik asal (point of origin) sampai dengan titik tujuan (point of destination) sesuai dengan jenis, kualitas, jumlah waktu dan tempat yang dikehendaki konsumen. Tabel 5.1 Skema Definisi Logistik (Modifikasi dari Prof. Senator, 2003) Sarana/prasarana
Aktivitas
Misi
Laptop,Printer,ATK,LCD Proyektor, Amphlifier, Microphone,Kamera foto, Flip Chart,VCD-DVD Screen, Printer,
-
Pengadaan
-
Penyimpanan
-
Penghantaran
Tepat Guna
-
Lokasi -
ATK
Tepat Tepat Waktu
Media Penyuluhan 1. Aliran barang 2. Aliran informasi 3. Aliran uang 5.2 Logistik Upaya Promosi Kesehatan di Puskesmas
Dalam mendukung kegiatan upaya promosi kesehatan kebutuhan logistik pengadaannya melalui dinas kesehatan, dana JKN dan dana BOK. Untuk penyimpanan dilakukan oleh penanggung jawab Barang di Puskesmas dan
sebagian
disimpan
oleh
petugas
Promkes
Puskesmas
di
almari.
Penghantaran kebutuhan logistik dilakukan sesuai dengan kegunaan, lokasi dan waktu yang tepat.
Pedoman PROMKES Puskesmas Cikancung
Page 16
BAB VI KESELAMATAN SASARAN PROGRAM
6.1
Keselamatan Sasaran Program Pelaksanaan pelayanan UKM diselenggarakan dengan senantiasa memperhatikan
keselamatan
sasaran
program
melalui
mekanisme
pelaporan sesuai dengan Indeks Keselamatan Pasien (IKP) yang telah ditetapkan. Mutu pelayanan kesehatan adalah kinerja yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan, yang disatu pihak dapat menimbulkan kepuasan masyarakat sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta dipihak lain. Tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan standart dan kode etik profesi yang telah ditetapkan. 6.2
Risiko yang mungkin terjadi pada sasaran pelayanan upaya
Promkes 1. Risiko yang terkait dengan sasaran program 2. Risiko yang terkait dengan sarana dan prasarana 3. Risiko financial 4. Risiko lain, misalnya yang terkait dengan penggunaan kendaraan/ alat transportasi, misalnya Pusling, sepeda motor dan lain-lain Untuk mencegah terjadinya kasus maka pelayanan Puskesmas dalam melaksanakan
pelayanannya
harus
senantiasa
memperhatikan
keselamatan sasaran program. 6.3
Sasaran Keselamatan Pelanggan Yang meliputi : 1. Ketepatan identifikasi sasaran 2. Peningkatan komunikasi yang efektif 3. Peningkatan keamanan yang perlu diwaspadai 4. Kepastian tepat lokasi
Pedoman PROMKES Puskesmas Cikancung
Page 17
BAB VII KESELAMATAN KERJA 7.1
Keselamatan kerja Puskesmas merupakan tempat kerja yang mempunyai resiko kesehatan penyakit akibat kecelakaan kerja. Oleh karena itu petugas Puskesmas mempunyai resiko tinggi karena sering kontak dengan agent penyakit menular dan juga potensial sebagai media penular penyakit yang lain.
7.2
Tujuan Keselamatan Kerja 7.2.1 Meningkatnya
kemampuan
tenaga
puskesmas
memecahkan
masalah kesehatan kerja diwilayah kerja puskesmas. 7.2.2 Teridentifikasinya
permasalahan
kesehatan
kerja
dilingkungan
puskesmas. 7.2.3 Teridentifikasi potensi masyarakat diwilayah kerja puskesmas 7.2.4 Terlaksananya pelayanan kesehatan kerja yang berkualitas 7.2.5 Terselenggaranya
kemitraan
dengan
para
pengandil
dalam
pelayanan. 7.2.6 Terselenggaranya koordinasi lintas program dan lintas sector. 7.3 Strategi Keselamatan Kerja 7.3.1 Melindungi petugas dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari pekerjaan dan lingkungan kerja 7.3.2 Membantu petugas menyesuaikan diri dengan pekerjaannnya 7.3.3 Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik, mental maupun social. 7.3.4 Pakai APD pada kondisi tertentu 7.4 Pengelolaan Kesehatan Petugas Keselamatan kerja Petugas Pelaksanaan pelayanan UKM di Puskesmas Kebondalem diselenggarakan dengan senantiasa
memperhatikan keselamatan kerja
tenaga kesehatan. 7.5
Pencatatan dan Pelaporan Semua kejadian yang berkaitan dengan keselamatan kerja dicatat dan dilaporkan kepada pimpinan.
Pedoman PROMKES Puskesmas Cikancung
Page 18
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU 8.1
Pengendali Mutu Upaya Promkes Sasaran
mutu
upaya
Promkes
ditetapkan
oleh
Tim
Mutu
Puskesmas berdasarkan acuan target yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan dengan memperhatikan kemampuan sarana dan tenaga yang dimiliki puskesmas serta capaian kegiatan sebelumnya. Sasaran mutu dipantau melalui monitoring dan evaluasi pelaksanaan. Pencapaian sasaran mutu dibahas dalam rapat tinjauan manajemen dan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas. 8.2
Tujuan Pengendali Mutu Upaya Promkes 1) Terwujudnya pelayanan berkualitas 2) Untuk
meningkatkan
kepuasan
masyarakat
terhadap
kualitas
pelayanan di pukesmas 3) Untuk meningkatkan cakupan pelayanan 4) Sebagai umpan balik untuk perbaikan dan peningkatan kualitas pelayanan. 8.3 NO 1
2
Jenis Kegiatan Indikator Mutu Upaya Promkes INDIKATOR
CARA PENGHITUNGAN
Pengkajian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Jumlah rumah tangga dikaji PHBS a. Rumah Tangga dibagi jumlah sasaran rumah tangga dikali 100% b. Institusi Pendidikan Jumlah institusi pendidikan yang dikaji PHBS dibagi sasaran institusi pendidikan dikali 100% c. Institusi Kesehatan Jumlah institusikesehatan yang dikaji PHBS dibagi sasaran institusi kesehatan dikali 100% Jumlah institusi TTU yang dikaji PHBS d. Tempat-Tempat Umum dibagi sasaran institusi TTU dikali 100% Jumlah institusi tempat kerja yang e. Tempat-Tempat Kerja dikaji PHBS dibagi sasaran institusi tempat kerja dikali 100% Jumlah ponpes yang dikaji PHBS dibagi f. Pondok Pesantren sasaran ponpes dikali 100% Tatanan Sehat
Pedoman PROMKES Puskesmas Cikancung
TARGE T 20%
50%
70%
40%
50%
70%
Page 19
a. Rumah Tangga berPHBS
3
4
Jumlah rumah tangga yang memenuhi 10 indikator PHBS rumah tangga dibagi jumlah sasaran pengkajian dikali 100% b. Institusi Pendidikan Jumlah Institusi Pendidikan yang klasifikasi IV memenuhi 7-8 indikator PHBS Institusi Pendidikan dibagi jumlah sasaran pengkajian dikali 100% Jumlah Institusi Kesehatan yang c. Institusi Kesehatan klasifikasi IV memenuhi 6 indikator PHBS Institusi Kesehatan dibagi jumlah sasaran pengkajian dikali 100% Jumlah TTU yang memenuhi 6 d. Tempat-Tempat Umum klasifikasi IV indikator PHBS TTU dibagi jumlah sasaran pengkajian dikali 100% Jumlah Tempat-Tempat Kerja yang e. Tempat-Tempat Kerja klasifikasi IV memenuhi 8-9/7-8 indikator PHBS Tempat-Tempat Kerja dibagi jumlah sasaran pengkajian dikali 100% Jumlah Pondok Pesantren yang f. Pondok Pesantren klasifikasi IV memenuhi 16-18 indikator PHBS Pondok Pesantren dibagi jumlah sasaran pengkajian dikali 100% Intervensi/Penyuluhan PHBS a. Kelompok Rumah Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk tangga intervensi lain pada rumah tangga (melalui posyandu) dalam kurun waktu tertentu b. Institusi Pendidikan Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk intervensi lain pada Institusi Pendidikan (yang dikaji PHBS) dalam kurun waktu tertentu c. Institusi Kesehatan Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk intervensi lain pada Institusi Kesehatan (yang dikaji PHBS) dalam kurun waktu tertentu d. Institusi TTU Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk intervensi lain pada TTU (yang dikaji PHBS) dalam kurun waktu tertentu e. Institusi tempat Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk kerja intervensi lain pada Institusi tempat kerja (yang dikaji PHBS) dalam kurun waktu tertentu f. Pondok Pesantren Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk intervensi lain pada Pondok Pesantren (yang dikaji PHBS) dalam kurun waktu tertentu Pengembangan UKBM Jumlah Posyandu yang dibina petugas a. Pembinaan Posyandu
Pedoman PROMKES Puskesmas Cikancung
56%
68%
100%
63%
48%
68%
6 kali
2 kali
2 kali
2 kali
2 kali
2 kali
100% Page 20
Puskesmas selama satu tahun dibagi jumlah posyandu yang ada dikali 100%
5
6
7
b. Perkembangan Tingkat Perkembangan Posyandu
Jumlah Posyandu yang dilakukan pengukuran dibagi jumlah posyandu yang ada dikali100%
c. Posyandu PURI (Purnam Mandiri)
Jumlah Posyandu Purnama & Mandiri dibagi jumlah Posyandu dikali 100%
70%
d. Pengukuran tingkat perkembangan Poskesdes
JUMLAH Poskesdes yang diukur Stratanya (Pratam,Madya, Purnama atau Mandiri) dibagi jumlah Poskesdes yang ada dikali 100%
100%
Penyuluhan NAPZA
Jumlah penyuluhan NAPZA dibagi seluruh jumlah kegiatan penyuluhan pada kelompok potensial (remaja, tokoh masyarakat, kader,dll) dikali 100% Pengembangan Desa Siaga Aktif Jumlah Desa Siaga Aktif dengan Strata a. Jumlah Desa Siaga Aktif Pratama, Madya, Purnama & Mandiri dibagi jumlah total desa dikali 100% Jumlah Desa Siaga Aktif Purnama & b. Jumlah Desa Siaga Aktif PURI Mandiri dibagi jumlah total desa aktif dikali 100% Jumlah Desa Siaga Aktif yang dibina c. Pembinaan Desa Siaga dibagi jumlah total Desa Siaga Aktif dikali 100% Promosi Kesehatan/Penyuluhan Jumlah sekolah yang mendapat a. Penyuluhan disekolah promosi kesehatan dibagi jumlah seluruh sekolah disatu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama dikali 100% Jumlah puskesmas dan jaringannya b. Penyuluhan Kesehatan di dalam melakukan penyuluhan 12 kali dalam gedung dan satu tahun kepada masyarakat yang jaringannya(sasaran datang dibagi jumlah puskesmas dan msayarakat) jaringannya disatu wilayah kerja dikali 100% Jumlah penyuluhan kepada c. Penyuluhan kesehatan diluar masyarakat dalam kurun waktu satu gedung (untuk tahun dibagi 12 kali kepada pemberdayaan masyarakat dalam kurun waktu yang masyarakat) sama dikali 100%
Pedoman PROMKES Puskesmas Cikancung
100%
23%
96%
12%
12%
100%
100%
100%
Page 21
BAB IX PENUTUP Pedoman
ini
sebagai
acuan
bagi
karyawan
UPTD
Puskesmas
Kebondalem dan lintas sektor terkait dalam pelaksanaan promosi kesehatan dengan tetap memperhatikan prinsip proses pembelajaran dan manfaat. Keberhasilan kegiatan upaya promosi kesehatan tergantung pada komitmen yang kuat dari semua pihak terkait dalam upaya meningkatkan kemandirian masyarakat dan peran serta aktif masyarakat dalam bidang kesehatan. Pelaksanaan upaya Promkes
yang baik merupakan salah satu tolok
ukur kinerja Puskesmas dan diperlukan untuk peningkatan mutu pelayanan Puskesmas Kebondalem.
Pedoman PROMKES Puskesmas Cikancung
Page 22
DAFTAR PUSTAKA
Effendy Nasrul (1998). Dasar-dasar Masyarakat,Jakarta : EGC
Keperawatan
Kesehatan
Notoatmodjo Soekidjo (2003). Pengantar Perilaku dan Pendidikan Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2008). Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan Di Puskesmas, Jakarta Bidang Bina Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (2013). Standar Puskesmas, Surabaya Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur (2013). Buku Petunjuk Teknis UKBM, Surabaya Dinas
Kesehatan Propinsi Jawa Timur (2014), Buku Desa/Kelurahan Siaga Aktif Jawa Timur , Surabaya
Petunjuk
Teknis
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur (2011), Buku Pedoman Pengembangan Desa Siaga Aktif Bagi Kader, Surabaya Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (2012), Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas Di Jawa Timur, Surabaya
Pedoman PROMKES Puskesmas Cikancung
Page 23
Lampiran 1 PENILAIAN STANDAR PUSKESMAS RAWAT INAP TAHUN ………….. KECAMATAN : ………………………………............................. NAMA PUSKESMAS : ………………………………………..…………. KABUPATEN/KOTA : ……………………………….............................
NO
1 C 1 * 1 a
PARAMETER
STANDAR PENGUKURAN
SKOR 2 2 3 PELAYANAN KESEHATAN Upaya Promosi Kesehatan Input Upaya Promosi Kesehatan Input
SKOR 1 4
SKOR 0 6
Tidak ada atau tidak melaks ana kan SOP Ada ruang , bergabu ng dgn ruang lain , luas < 9 m2 <5 sarana ada
1) SOP Promosi Kesehatan
Minimimal ada 2 dan dilaksanaka n
Hanya ada 1 , dilaksana kan
2) Ruangan Promkes
Ada ruang khusus,luas > 9 m2
Ada ruang , bergabung dgn ruang lain ,luas >9 m2
10 - 12 sarana ada
5-9 sarana ada
3) Sarana Penyuluhan: a) Flip chart dan stands b) LCD Projector c) Laptop d) Amplifier&
Pedoman PROMKES Puskesmas Cikancung
SKOR PENC APAIA N
Ket:liha t buku standar Puskes mas
7
……
………
………
Page 24
e) f)
g) h)
i) j)
k) l)
wireless Microphone Kamera foto Megaphone /Public address system Portable generator (lapangan) Tape / Radio kaset/cass ette recorder/pl ayer Papan Informasi Layar yang dapat digulung (screen) VCD-DVD player Printer
4) Media Penyuluhan 5) Jumlah dan kompetensi tenaga penyuluh
b)
> 4 jenis
2-3 jenis
< 1 jenis
………
> 1 orang, mempunyai ijazah sarjana/ DIII Kesehatan dengan sertifikasi penyuluh
1 orang, 1 orang , mempunya mempun i ijazah yai sarjana/DI ijazah II bukan Kesehatan, sarjana/ tidak DIII dengan Kesehat sertifikasi an penyuluh
………
> 4 x jml Desa Siaga , ada bukti
2 - <4 x jml Desa Siaga , ada bukti
………
Proses 1) Pembinaan Desa/ Kelurahan Siaga Aktif
2) Pentahapan Desa/ Kelurahan Siaga Aktif
<2 x jml Desa Siaga atau tidak ada bukti Dilakukan Dilakukan Tidak setahun setahun dilakuka sekali, 100 sekali, 80% n setiap % Desa, ada - <100 % tahun
Pedoman PROMKES Puskesmas Cikancung
………
Page 25
bukti, direkap/ dianalisa
3) Pengkajian PHBS rumah tangga
Dilakukan setahun sekali pd 20 % KK, ada bukti survey , dianalisa
Desa, ada bukti, Belum direkap / dianalisa Dilakukan setahun sekali pd < 20% KK , Ada bukti survey,bel um dianalisa
4) Intervensi dan Penyuluhan PHBS pada Kelompok Rumah Tangga
>6 x Total Posyandu, ada bukti
>2 - <6 x Total Posyandu, ada bukti
5) Intervensi dan Penyuluhan PHBS pada Institusi Pendidikan
> 2 x Total Sekolah, ada bukti
< 2 x Total Sekolah,
6) Intervensi dan Penyuluhan PHBS pada Institusi Kesehatan
> 2 x Total Sarkes , ada bukti
< 2 x Total Sarkes,
7) Intervensi dan Penyuluhan PHBS pada Tempat Umum
> 2 x Total ada bukti
< 2 x Total Tempat Umum,
ada bukti
ada bukti
ada bukti
8) Intervensi dan Penyuluhan PHBS pada Tempat Kerja
> 2 x Total Tempat Kerja ada bukti,
Pedoman PROMKES Puskesmas Cikancung
< 2 x Total Tempat Kerja, ada bukti
atau tidak ada bukti
Pengkaji ……… an tidak dilakuka n setiap tahun atau tidak ada bukti <2 x ……… Total Posyand u atau tidak ada bukti Tidak ……… melakuk an, atau tidak ada bukti Tidak melakuk an, atau tidak ada bukti
………
Tidak melakuk an, atau tidak ada bukti
………
Tidak melakuk an, atau tidak ada bukti
………
Page 26
9) Intervensi dan Penyuluhan PHBS pada Pondok Pesantren
40 % Ponpes yg ada, ada bukti
25 – < 40 % Ponpes yang ada, ada bukti
< 25 % Ponpes yang ada , atau tidak ada bukti
………
10) Pembinaan Posyandu
100 % Posyandu , ada bukti
80 <100% Posyandu , ada bukti
………
11) Pengukura n Tingkat Perkembangan Posyandu
Dilakukan setahun sekali, 100 % Posyandu, ada bukti, direkap/ dianalisa
12) Pengukura n Tingkat Perkembangan Poskesdes
Dilakukan setahun sekali, 100 % Poskesdes, ada bukti, direkap/ dianalisa
Dilakukan setahun sekali, 80 % -<100 % Posyandu, ada bukti, Belum direkap / dianalisa Dilakukan setahun sekali, 80 % -<100 % Poskesdes ada bukti, Belum direkap / dianalisa Ada 1-2 UKBM lain yang dikembang kan, ada bukti
< 80 % Posyand u , atau tidak ada bukti Tidak dilakuka n setiap tahun , atau tidak ada bukti
Tidak dilakuka n setiap tahun , atau tidak ada bukti
………
Tidak ada UKBM lain yang dikemba ngkan atau tidak ada bukti < 17,5 %, atau tidak
………
Ada 3-6 13) Pengemban gan UKBM lain UKBM lain sesuai kondisi yang lokal (Posyandu dikembangk Lansia , an, ada Poskestren, bukti SBH, Pos UKK,Polindes, Posbindu PTM,dll) 14) Penyuluha n Napza
>20% dari jml seluruh penyuluhan
Pedoman PROMKES Puskesmas Cikancung
17,5%-<20 %, ada bukti
………
………
Page 27
15) Frekuensi Penyuluhan kelompok/radi o sentral tentang Kesehatan di dalam gedung Puskesmas
kesehatan, ada bukti >12 x jml Petugas penyuluh
5 - <12 x jml petugas penyuluh
16) Rencana/ja dwal kegiatan
Ada, dilaksanaka n sesuai rencana
Ada, tidak dilaksanak an sesuai rencana
17) Evaluasi program berkala
Ada,,setiap tribulan, ada bukti
Ada, setiap 6 bulan – 1 tahun, ada bukti
18)
ada bukti < 5 x jml petugas penyulu h
Tidak ada atau tidak ada bukti Tidak ada/ Tidak ada bukti
Pencatatan
………
………
………
………
19) Pelaporan Total skor pencapaian (e) Skor tertinggi (f) Skor Upaya Promosi Kesehatan = (e) : (f)
…… ……
3.2.1 Desa Siaga Aktif adalah desa/kelurahan yang penduduknya dapat mengakses dengan mudah pelayanan kesehatan dasar yang memberikan pelayanan setiap hari melalui
Poskesdes Puskesmas, Pustu, atau sarana kesehatan lain
yang ada di wilayah tersebut dan masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan cara mengembangkan UKBM , melaksanakan surveilans
berbasis masyarakat ( meliputi pemantauan
penyakit, kesehatan ibu dan anak, gizi, lingkungan dan perilaku ), kedaruratan kesehatan dan penanggulangan bencana, serta penyehatan lingkungan. Cakupan
Desa
Siaga
Aktif
adalah
jumlah
Desa
Siaga
Aktif
( Pratama+Madya+Purnama+Mandiri ) dibagi jumlah Desa Siaga yang terbentuk Pedoman PROMKES Puskesmas Cikancung
Page 28
3.2.2 Tahapan Desa/Kelurahan Siaga Aktif Tabel 3.2 Tahapan Desa/Kelurahan Siaga Aktif Berdasarkan KEPMENKES No. 1529 Tahun 2010 N o 1
Kriteria
Pratama
Madya
Purnama
Mandiri
Forum Masyarakat Desa/Kelurahan
Ada tetapi belum jalan
Berjalan tetapi belum rutin setiap triwulan.
Berjalan setiap triwulan
Berjalan setiap bulan
2
KPM/Kader teknis
Sudah ada, min 2 orang
3
Kemudahan akses pelayanan kesehatan Posyandu dan UKBM aktif
Sudah ada, 3-5 orang Ya
Sudah ada, 6-8 orang Ya
Sudah ada, 9 orang atau lebih Ya
Posyandu dan 2 UKBM lainnya aktif Sudah ada dari pemerinta h desa dan kelurahan serta satu sumber lainnya baik masyaraka t ataupun dunia usaha Ada peran aktif masyaraka t yang didukung peran aktif satu ormas
Posyandu dan 3 UKBM lainnya aktif Sudah ada pemerinta h desa dan kelurahan serta dua sumber lainnya yaitu masyaraka t dan dunia usaha
Posyandu & 4 UKBM lainnya aktif
4
Ya
Posyandu ya, UKBM lainnya tidak aktif
5
Dukungan dana untuk kegiatan kesehatan di desa dan kelurahan
Sudah ada dari pemerintah desa dan kelurahan serta belum ada sumber lainnya
6
Peran Masyarakat dan organisasi kemasyarakatan
Ada peran aktif masyarakat namun tidak ada peran aktif ormas
7
Peraturan kepala desa atau
Belum ada
Pedoman PROMKES Puskesmas Cikancung
Ada peran aktif masyaraka t yang didukung peran aktif dua ormas
Ada, belum Ada, sudah di direalisasi
Sudah ada dari pemerintah desa dan kelurahan serta dua sumber lainnya yaitu masyarakat dan dunia usaha
Ada peran aktif masyarakat yang didukung peran aktif lebih dari dua ormas Ada, sudah direalisasika Page 29
8
peraturan Bupati/Walikota Pembinaan PHBS rumah tangga
Pembinaan PHBS kurang dari 20% rumah tangga yang ada
realisasika kan n Pembinaan Pembinaan PHBS PHBS minimal 20 minimal 40 % rumah % rumah tangga tangga yang ada yang ada
n Pembinaan PHBS minimal 70 % rumah tangga yang ada
Desa Siaga Belum aktif
: jika dari semua indikator Desa Siaga Aktif Pratama ada yang belum terpenuhi
Desa Siaga Aktif Pratama
: jika masih ada satu atau lebih indikator berada pada tahap Pratama meskipun indikator lainnya sudah di Madya s/d Mandiri
Desa Siaga Aktif Madya
: jika masih ada satu atau lebih indikator berada pada tahap Madya meskipun indikator lainnya sudah di Purnama s/d Mandiri
Desa Siaga Aktif Purnama
: jika masih ada satu atau lebih indikator berada pada tahap Purnama meskipun indikator lainnya sudah di Mandiri
Desa Siaga Aktif Mandiri
: jika semua indikator berada pada tahap Mandiri
Cara Perhitungan/rumus :
Jumlah Desa/Kel Siaga aktif ( Aktif Pratama+Madya+Purnama+Mandiri)
x
100% Jumlah Desa/Kel Siaga yang ada 3.2.3 Cakupan Rumah Tangga Sehat Adalah jumlah rumah tangga yang sehat di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dibagi jumlah seluruh rumah tangga yang dikaji di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama dikali 100 %. Rumah tangga sehat adalah jumlah rumah tangga yang memenuhi 10 indikator PHBS, sebagai berikut : 1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 2. Memberi bayi ASI eksklusif 3. Menimbang bayi dan balita setiap bulan 4. Menggunakan air bersih 5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun 6. Menggunakan jamban sehat 7. Memberantas jentik di rumah Pedoman PROMKES Puskesmas Cikancung
Page 30
8. Makan sayur dan buah setiap hari 9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari 10. Tidak merokok di dalam rumah Rumah tangga dikaji adalah 20 % dari jumlah KK se wilayah kerja Puskesmas ( 20 % KK tiap Desa / Kel ) di wilayah kerjanya selama periode Januari sampai Desember tahun sebelumnya. Sasaran pengkajian adalah seluruh KK yang ada di wilayah desa/kelurahan setempat, sejumlah hasil perkalian dimaksud yang dipilih secara random. Cara Perhitungan/rumus : Sasaran Pengkajian : 1. 20 % x Jumlah KK di Desa A
= ........... KK
2. 20 % x Jumlah KK di Desa B
= ........... KK
3. 20 % x Jumlah KK di Desa C
= ........... KK
4. 20 % x Jumlah KK di Desa D
= ........... KK
5. 20 % x Jumlah KK di Desa dst
= ........... KK
Jumlah sasaran pengkajian
= ........... KK
(Per wil ker Puskesmas) Pengkajian dilakukan oleh kader/masyarakat yang difasilitasi oleh petugas Puskesmas di wilayah kerjanya selama periode Januari sampai Desember tahun sebelumnya Cara perhitungan /rumus : Jumlah rumah tangga yang memenuhi 10 indikator PHBS x 100 % Jumlah sasaran pengkajian (20% KK di wil Puskesmas ) Untuk menentukan skor rumah tangga sehat bisa dilihat pada lampiran formulir Kuesioner Kajian rumah tangga sehat . Dari hasil skor rumah tangga sehat per KK yang disurvei direkap menjadi satu desa
( formulir rekapan satu desa/kelurahan terlampir ) sehingga
jumlah rumah tangga yang memenuhi 10 indikator PHBS dapat dihitung.
3.2.4 Klasifikasi Posyandu berdasarkan perkembangan:
Pedoman PROMKES Puskesmas Cikancung
Page 31
1) Posyandu Purnama Mandiri ( PURI ) adalah jumlah Posyandu balita dengan strata Purnama dan Mandiri di suatu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu. 2) Posyandu Purnama adalah Posyandu balita dengan nilai tingkat perkembangannya
75 - 94 pada skor Telaah Kemandirian UKBM (
Posyandu Balita ) di wilayah kerja desa / kelurahan selama periode Januari s/d Desember 3) Posyandu
Mandiri
adalah
perkembangannya
Posyandu
balita
dengan
nilai
tingkat
95 – 100 pada skor telaah kemandirian UKBM
(Posyandu balita) di wilayah kerja desa / kelurahan selama periode Januari s/d Desember Cara perhitungan / rumus : Jumlah Posyandu PURI x 100 % Jumlah Posyandu
Pedoman PROMKES Puskesmas Cikancung
Page 32