Hubungan Antara Penggunaan Alat Pelindung Telinga (APT) Dengan Kejadian Gangguan Pendengaran Pada Pekerja Di Pabrik Filarin Stone Kabupaten Cirebon Tahun 2018
Fajar Rokhmanita Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masayarakat STIKes Kuningan
[email protected] Abstrak Latar Belakang: Keselamatan kesehatan kerja bertujuan untuk memperoleh derajat keselamatan kerja yang setinggi-tingginya baik fisik, mental, dan sosial bagi masyarakat pekerja dan lingkungan kerja. APT adalah alat yang digunakan pekerja untuk melindungi telinga agar terhindar dari potensi kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran ada tidaknya hubungan antara penggunaan alat pelindung telinga (APT) dengan kejadian gangguan pendengaran pada pekerja di pabrik filarin stone desa kepuh kecamatan palimanan kabupaten cirebon tahun 2018. Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan cross-sectional. Sampel penelitian sebanyak 56 pekerja yang berasal dari pabrik filarin stone dan menggunakan metode total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dan pemeriksaan pendengaran menggunakan garputala. Analisis data dilakukan dengan uji chi square dengan univariat, bivariat dan OR yang dihitung untuk mengetahui ada hubungan atau tidak. Hasil: hasil dari uji chi-square hubungan perilaku penggunaan APT dengan kejadian gangguan pendengaran pekerja di pabrik filarin stone dengan p=0,000 OR=0,0815 (95%CI) dengan kondisi pendengaran normal dan tidak normal serta perilaku pekerja yang menggunakan dan tidak menggunakan APT. Simpulan : Ada hubungan yang signifikan antara hubungan penggunaan alat pelindung telinga (APT) dengan kejadian gangguan pendengaran pada pekerja di pabrik filarin stone desa kepuh kecamatan palimanan kabupaten cirebon tahun 2018. Saran : melakukan kembali sosialisasi dan meningkatkan pemeriksaan rutin terharap kondisi pendengaran pekerja yang dilakukan petugas puskesmas palimanan. Kata Kunci: APT (Alat Pelindung Telinga), Gangguan Pendengaran.
The Relationship of the Use of Ear Plugs (APT) with Hearing Loss Events in Workers at the Filarin Stone Plant in Cirebon Regency in 2018
Fajar Rokhmanita
[email protected]
Abstract Background: Occupational health safety aims to obtain the highest level of occupational safety both physically, mentally and socially for the working community and work environment. APT is a tool used by workers to protect the ear to avoid potential accidents or occupational diseases. The purpose of this study was to obtain an overview of the relationship between the use of ear protectors (APT) and the incidence of hearing loss in workers at the filarin stone factory in Kepuh village, Palimanan district, Cirebon district in 2018. Methods: This study is a quantitative study with cross-sectional design. The research sample consisted of 56 workers from the filarin stone factory and using the total sampling method. Data collection was carried out by using observation sheets and hearing examinations using tunnels. Data analysis was performed by chi square test with univariate, bivariate and OR calculated to find out whether there was a relationship or not. Results: the results of the chi-square test of the relationship between APT use behavior and the incidence of hearing loss in the factory filarin stone with p = 0,000 OR = 0.0815 (95% CI) with normal and abnormal hearing conditions and the behavior of workers who use and do not use APT. Conclusion: There is a significant relationship between the relationship between the use of ear protectors (APT) and the incidence of hearing loss in workers at the filarin stone factory in Kepuh village, Palimanan district, Cirebon district in 2018. Suggestion: re-do the socialization and improve routine checks on the condition of hearing the workers carried out by officers of Palimanan health center. Keywords: APT (Ear Plug), Hearing Loss. PENDAHULUAN
kerja.
Menurut
Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang
Safety and health organozation) pada
disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja,
tahun 2014 terdapat 40.694 kasus penyakit
bahan, proses maupun lingkungan kerja.
akibat
Menurut WHO (2016) penyakit akibat
Semenetara
kerja adalah aspek unsur kesehatan yang
memiliki angka penyakit akibat kerja
bekaitan dengan lingkungan dan pekerjaan
sebanyak 60.322 kasus pada tahun 2012.
yang secara langsung atau tidak langsung
Sementara
dapat mempengaruhi kesehatan tenaga
Pelayanan Pengawasan Ketenagakerjaan
kerja itu
itu
OSHA
(PAK)
(Occupational
di
Provinsi
menurut
Indonesia. Jawa
data
Barat
Balai
(BPPK) Wilayah III Kabupaten Cirebon di
usia lebih dari 5 tahun melebihi angka
dapatkan 47,9% pekerja di Kabupaten
nasional (2,6%), yaitu di provinsi DIY,
Cirebon mengalami penyakit akibat kerja
Sulbar, Jatim, Malut, Sumsel, Sulsel,
di bulan Januari 2018. Salah satu penyakit
Jateng, Lampung dan NTT.
akibat kerja yang terjadi karena kebisingan yang sangat
tinggi
adalah
gangguan
pendengaran.
hasil penelitian ini terdapat gangguan pendengaran sebesar 40%. Mulai dari
Menurut Rambe (2008) gangguan pendengaran
Menurut hasil penelitian Junianto
adalah
gangguan
gangguan pendengaran ringan 35% dan
akibat
gangguan pendengaran sedang 5%, dapat
terpapar oleh bising yang cukup keras
di simpulkan bahwa bekerja di lingkungan
dalam jangka waktu yang cukup lama dan
kerja yang berintensitas bising tinggi dapat
biasanya
menpengaruhi
diakibatkan
oleh
bising
lingkungan kerja.
sehingga
Menurut
WHO
(World
Organization)
(2017)
lebih
Health
dibutuhkan
pendengaran, penyuluhan
dan
sosialisasi kepada pekerja.
5%
Menurut hasil penelitian Andi (2013)
populasi dunia - atau 466 juta orang - telah
menunjukkan ada hubungan signifikan
menonaktifkan
antara
gangguan
dari
fungsi
pendengaran
intensitas
kebisingan
dengan
(432 juta orang dewasa dan 34 juta anak-
gangguan pendengaran pada pekerja di
anak). Diperkirakan pada tahun 2050 lebih
instalasi rumah sakit Kota Makassar tahun
dari 900 juta orang - atau satu dari setiap
2014.
sepuluh orang - akan mengalami gangguan
TUJUAN PENELITIAN
pendengaran. data dari Litbang Depkes tahun
2017
di
Penggunaan Alat Pelindung Telinga (APT)
prevalensi
Dengan Kejadian Gangguan Pendengaran
gangguan pendengaran pada penduduk
Di Pabrik Filarin Stone Desa Kepuh
Indonesia
terdapat
dengan
9
angka
provinsi
Untuk mengetahui Hubungan Antara
Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon
Variabel pada penelitian ini adalah jenis
Tahun 2018.
kelamin,
VARIABEL PENELITIAN
bekerja dan status perkawinan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan total 37,5%. Menurut penelitian
Gambaran karakteristik pekerja di pabrik
Martiana (2016) ada hubungan antara usia
Filarin Stone
umur,
pendidikan,
lamanya
dengan masa kerja.
Tabel 1 Distribusi responden menurut karakteristik pekerja pabrik di
Umur 21-32 tahun 33-44 tahun 45-55 Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Pendidikan SD SMP SMA Status Perkawinan Kawin Tidak kawin Lamanya Bekerja 3-9 tahun 10-16 tahun 17-22 tahun
variabel
jenis
kelamin
sebanyak 44 responden laki-laki dengan
Filarin Stone 2018. Variabel
Pada
Total
(%)
21 21 14
37,5 37,5 25,0
44 12
78,6 21,4
16 22 18
28,6 39,3 32,1
28 28
50,0 50,0
25 22 9
44,6 39,3 16,1
Pada tabel 1 menunjukan variabel umur didapatkan sebanyak 21 pekerja yang berusia 21-32 tahun dan 33-44 tahun
total 78,6%. Menurut penelitian Hamzah (2014) ada hubungan antara paparan kebisingan dan pekerja yang terkena kebisingan lebih banyak laki-laki. Untuk variabel pendidikan tertinggi yaitu SMP sebanyak 22 responden dengan total 39,3%. Variabel status perkawinan sebanyak 28 yang sudah kawin dan 28 yang belum kawin dengan total 28 responden dengan total 50,0. Variabel lamanya bekerja yang paling tinggi yaitu pada 3-9 tahun sebanyak 25 responden dengan total 44,6%.
Analisis Hubungan Penggunaan Alat Pelindung Telinga (APT) Dengan Kejadian Gangguan Pendengaran Pada Pekerja Di Pabrik Filarin Stone Desa Kepuh Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon Tahun 2018
menunjukan terdapat hubungan antara
Tabel
Hubungan antara perilaku penggunaan APT dengan kejadian gangguan pendengaran di Pabrik Filarin Stone tahun 2018. Hubungan antara
menunjukan
perilaku dan kondisi
telinga.
2
P
OR
perilaku pekerja terhadap penggunaan alat pelindung diri/alat pelindung telinga. Menurut
didapatkan dengan
hasil hubungan
perilaku
terhadap
pendengaran
Candra
(2008)
penelitiannya yang
bermakna
kepatuhan
penggunaan
alat
pekerja pelindung
Menurut hasil penelitian Paskarini
Perilaku pekerja
(2014) menunjukan hanya 40% responden
Gangguan pendengaran
0,000
0,0815
yang mempunyai perilaku baik dalam
Hubungan perilaku dan
penggunaan
kondisi pendengaran
Sementara itu menurut Rahayu (2015)
alat
plindung
telinga.
dengan hasil penelitiannya menunjukan Dari tabel 2 diatas didapatkan ada hubungan
antara
penggunaan
alat
pelindung telinga (APT) dengan kejadian
ada
hubungan
penggunaan
alat
antara
perilaku
pelindung
dan
telinga
(earplug) dengan p value <0,05.
gangguan pendengaran di pabrik filarin
Menurut penelitian Zamzam (2015)
stone kabupaten cirebon tahun 2018
dengan
dengan nilai P= 0,000 dan dengan nilai
didapatkan hasil yang didukung antara
OR= 0,0815 (CI=95%).
tingkat
Menurut penelitian Amalia (2012)
kejadian gangguan pendengaran dengan p
hasil
intensitas
penelitiannya
kebisingan
yaitu
dengan
value
0,937.
Sementara
itu
menurut
menjadi
lebih
baik
lagi
dan
penelitian Hamza (2014) pendengaran
menguranngi penyakit akibat kerja.
akibat bising dengan kondisi pendengaran
2. Pabrik Filarin Stone Cirebon perlu
dengan nilai p value 0,009 atau p value
meningkatkan
sosialisasi
kembali
<0,005.
dalam penggunaan alat pelindung telinga yang diharapkan pada Home
SIMPULAN
Industri Filarin Stone Cirebon dan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
konspensasi dalam bentuk reward and
pada pekerja yang bekerja di pabrik filarin
punishment terhadap pekerja sebab hal
stone cirebon didapatkan ada hubungan
tersebut
yang signifikan antara penggunaan alat
terhadap pemakaian alat pelindung
pelindung telinga (APT) dengan kejadian
telinga yang diharapkan oleh pabrik
gangguan pendengaran pada pekerja di
dan mampu menumbuhkan persepsi
pabrik filarin stone kabupaten cirebon
positif pekerja terhadap tempat kerja
tahun 2018 dengan nilai signifikan P=
mereka.
0,000 dan nilai OR= 0,0815.
signifikan
3. Pabrik filarin stone harus bekerjasama dengan puskesmas dalam bidang K3
SARAN 1. Dengan
berpengaruh
melihat
hasil
analisis
menunjukan bahwa perilaku pekerja dalam penggunaan alat pelindung
untuk
melakukan
pemeriksaan
terhadapa pekerja. 4. Diharapkan
dengan
adanya
hasil
telinga (APT) di Home Industri Filarin
penelitian ini agar dapat digunakan
Stone masih dalam kisaran 52% maka
sebagai
diharapkan dilakukan pelatihan untuk
menambah pengetahuan dan dapat
meningkatkan perilaku pekerja agar
dijadikan sebagai pengembangan ilmu
bahan
informasi
untuk
dan referensi perpustakaan, sehingga
dapat dijadikan bahamn penelitian
Per.08/Men/Vii/2010
Tentang
Alat
Pelindung Diri
mahasiswa lainnya.
5. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). 5. Pada
penelitian
selanjutnya,
disarankan untuk meneliti unsur-unsur perilaku yang lain, serta faktor lain
2013.
Badan
Penelitian
Dan
Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2013 6. WHO. Deafness and Hearing Loss. Fact
yang
dapat
meningkatkan
pendengaran bersifat
pekerja
langsung
status
baik
yang
maupun
yang
sheet Number 300. Revisi Juni 2015 [internet]. World Health Organization; 2005. [Diakses tanggal 06 Juli 2018]. Website:
bersifat tak langsung serta hubungan dengan
produktivitas
pegawai
di
http://www.who.int/news-
room/fact-sheets/detail/deafness-andhearing-loss 7. Abdulrahman. 2018. Prevalence Of
Pabrik Filarin Stone Cirebon.
Hearing DAFTAR PUSTAKA
Loss
Correlation
1. Harianja, Marihot Tua Effendi. 2005.
And
To
Tinnitus
The
Usage
With Of
Protective Hearing Equipment Among
Manajemen Sumber Daya Manusia
Airport
Perusahaan. Jakarta: Grasindo
University Hospital, Jeddah, King Saud
2. Gunardi, Sistem
Santoso.
2008.
Anatomi
Pendengaran
Keseimbangan.
Dan
Jakarta : Fakultas
Kedokteran Universita Indonesia 3. Litbang
Depkes.
Data
Workers.
King
Abdulaziz
University, Saudi Arabia 8. Andrew.
2012.
Local Ablative
Therapy of Oligoprogressive Disease Prolongs Disease Control by Tyrosine
Gangguan
Kinase Inhibitors in
Oncogene-
Pendengaran. 2017. [Diakses 29 Juni
Addicted Non–Small-Cell Lung
2018].
Cancer. Journal of Thoracic Oncology
http://www.depkes.go.id/article/view/17
• Volume 7, Number 12, December
030300004/rencana-strategis-
2012
kemenkes-tanggulangi-gangguanpendengaran.html
9. As’ad. 2011. Pengaruh Penggunaan Ear Plug Terhadap Kelelahan Kerja
4. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
dan Stres Kerja Pada Perusahaan
Republik Indonesia. Peraturan Menteri
Tekstil. Fakultas Psikologi : Universitas
Tenaga
Gajar Mada. Yogyakarta
Republik
Kerja
dan
Indonesia
Transmigrasi Nomor
10.
Bianka.
2016.
Hubungan
15.
Pristi.
2016.
Faktor
Pengetahuan Tentang Alat Pelindung
Berhubungan
Telinga (Ear Plug) Dengan Kepatuhan
Pendengaran
Penggunaannya Pada Pekerja Bagian
Terpapar Bising Di Unit Spinning I Pt.
Tenun Departemen Weaving Sl
Sinar Pantja Djaja Semarang. Fakultas
Daya
Manunggal.
Keolahragaan
:
Pt.
Fakultas
Universitas
Ilmu Negeri
Semarang. Semarang 11.
Bina.
2015.
Keolahragaan
Perilaku
Pada
:
Gangguan
Pekerja
Yang
Universitas
Negeri
Semarang. Semarang 16.
Studi
Dengan
Yang
Rahayu.
Penggunaan
2015. Alat
Perilaku
Dengar
Telinga
Penggunaan Earplug Pada Pekerja
Dengan Gangguan Pendengaran Pada
Bagian Forming di PT X Kabupaten
Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Demak. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Dokter.
: Universitas Diponegoro
Universitas Indonesia
12.
Hanry.
2014.
Gangguan
17.
Fakultas
Rizka.
Kedokteran
2017.
:
Kepatuhan
Pendengaran Pada Pekerja di Tempat
Menggunakan Alat Pelindung Diri
Hiburan Malam di Kota Manado.
(APD) Ditinjau dari Pengetahuan dan
Fakultas Kedokteran : Universitas Sam
Perilaku
Ratulangi. Manado
Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana
13.
Hasbi. 2016. Faktor-Faktor Yang
Berhubungan
Dengan
Keluhan
Gangguan Pendengaran Pada Tenaga Kerja
Bagian
Comfeed
Produksi
Indonesia,
Makassar
Tahun
Pt.
Japfa
Tbk. 2014.
Unit Fakultas
pada
Petugas
Instalasi
Rumah Sakit (IPSRS). Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat : Stikes Tri Mandiri Sakti. Bengkulu 18.
Russeng. _____. Studi Aplikasi
Alat Pelindung Diri Sebagai Faktor Risiko
Gangguan
Pendengaran
Kesehatan Kera dan Fakultas Kesehatan
Karyawan Unit Produksi PT. Semen
Lingkungan
Tonasa.
:
Alauddin
Makassar.
Makassar 14.
Paskarini.
Berhubungan Penggunaan Laboratorium Surabaya.
Bagian
Kesehatan
dan
Keselamatan Kerja. FKM: Universitas 2014.
Faktor
Dengan APD
Perilaku
Pada
Rumah Fakultas
Yang
Petugas
Sakit
Hasanudin. 19. Dan
Woro. 2007. Kecelakaan Kerja Cedera
Yang
Dialami
Oleh
PHC
Pekerja Industri Di Kawasan Industri
Kesehatan
Pulo Gadung Jakarta. Departemen
Masyarakat : Universitas Airlangga
Kesehatan RI : Jakarta Pusat Indonesia
20.
Yuri. 2008. Prevalence of Hearing
Loss and Differences by Demographic Characteristics Among US Adults. Arch
Intern Med/Vol 168 (No. 14), July 28, 2008.