Tugas Biostatistik Inferensial “Analisis Jurnal” Fajar Rokhmanita (CMR0140004) Heni Yulianawati P. (CMR0140007) S1 Kesehatan Masyarakat
JURNAL KESEHATAN ANDALAS.2015 ; 4 (2)
I.
JUDUL :
“ Hubungan Merokok dengan Kejadian Hipertensi pada Laki-lakiUsia 35-65 Tahun di Kota Padang” Oleh :Yashinta Octavian, Gita Setyanda, DelmiSulastri, Yuniar Lestari. II. TUJUAN : Untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan merokok termasuk lama merokok, jumlah rokok, jenis rokok dan derajat perokok dengan hipertensi.
III. METODE PENELITIAN : 1) Populasi
: semua laki-laki yang berusia 35-65 tahun di 4 kecamatandan 8
kelurahan terpilih di Kota Padang.
2) Sampel
: sampel yang diambil sebagai subjek penelitian sebanyak 92 orang
yang memenuhi kriteria inklusi sebagai berikut: 1. Responden laki-laki berusia 35-65 tahun. 2. Responden berdomisili di kelurahan tempat dilakukan penelitian. 3. Bersedia ikut dalam penelitian dengan menandatangani informed consent.
Dan memenuhi Kriteria Eksklusi, yaitu : 1. Responden tidak hadir saat pengambilan data.
2. Responden menderita hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain (hipertensisekunder) sepertipada DM, hipertiroid, penyakitginjal, dan lain sebagainya.
3) Teknik Pengambilan Sampel : Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah multi stage random sampling karena populasi jumlahnya sangat besar dan menyebar. 4) Design Studi : Desain studi yang digunakan dalam penelitian adalah cross-sectional study yaitu veriabel-variabel yang diteliti diukur dan dikumpulkan dalam satu titik waktu tertentu. 5) Variabel Independen dan Dependen : Variabel Independen : Kebiasaan merokok, lama merokok, jumlah rokok, derajat perokok dan jenis rokok. Variabel Dependen : Kejadian hipertensi yang terjadi pada responden
IV. ANALISIS DATA : Analisis data yang digunakan dalam jurnal penelitian adalah uji beda rata-rata dan chi-square. Menggunakan analisis data uji beda rata-rata karena variable penelitian berbentuk numeric dan kategorik atau sebaliknya. Analisis tersebut untuk menguji apakah suatu nilai tertentu (yang diberikan sebagai pembanding) berbeda secara nyata ataukah tidak dengan rata-rata sebuah sampel. Setelah data di uji dengan analisis beda rata-rata maka didapatkan sebuah data (variable penelitian) yang berbentuk kategorik, kemudian data tersebut diuji lagi menggunakan analisis data chi-square. Sedangkan analisis data chi-square digunakan karena data dari kedua variabel (dependen: kejadian hipertensi dikategorikan normal dan hipertensi dan variable independen: jumla hrokok, jenis rokok, derajat perokok, dan lama merokok) dalam penelitian berbentuk kategorik (kedua variabel adalah nominal). Analisis ini digunakan untuk menguji apakah ada perbedaan atau kesamaan antara kedua variabel yang diteliti yaitu dependen (kejadian hipertensi pada responden yang dikategorikan responden yang memiliki tekanan darah normal dan responden yang memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi) dan independen (berbentuk kategorik : jumlah rokok, jenis rokok, derajat perokok, lama merokok).
Analisis Bivariat juga digunakan dalam penelitian guna untuk mengetahui apakah ada hubungan atau korelasi antar dua variable yaitu variable independen (kebiasaan merokok, lama merokok, jumlah rokok, derajat perokok dan jenis rokok) dan variable dependen (kejadian hipertensi pada responden). Analisis univariat pun digunakan dalam penelitian dengan maksud untuk menganalisis data secara serentak dimana data yang diamati hanya memiliki satu variable dependen pada setiap objek yang diamati.
V. HASIL Terdapat hubungan antara kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi pada lakilaki usia 35-65 tahun di Kota Padang yaitu dengan nilai p = 0,003. Terdapat hubungan antara lama merokok dengan kejadian hipertensi pada laki-laki usia 35-65 tahun di Kota Padang yaitu dengan nilai p=0,017. Terdapat
hubungan
antara
jenis
rokok
yang
dihisap
dengankejadianhipertensipadalaki-lakiusia 35-65 tahun di Kota Padang dengannilai p = 0,017. Tidakterdapathubunganantarajumlahrokok
yang
perharidengankejadianhipertensipadalaki-lakiusia
35-65
dihisap tahun
di
Kota
Padangyaitudengannilai p = 0,412. Tidakterdapathubunganantaraderajatperokokdengankejadianhipertensipadalakilakiusia 35-65 tahun di Kota Padangdengannilai p = 0,226. Jadidapatdisimpulkanbahwaterdapathubunganantarakebiasaanmerokokdengankejadia nhipertensipadalaki-lakiusia 35-65 tahun di Kota Padangdengannilai p = 0,003, termasuklama merokokdengannilai
p = 0,017
danjenisrokokdengannilai
p=0,017.
Tetapitidakterdapathubunganantarajumlahrokok yang dihisapperharidengannilai p = 0,412 danderajatperokokdengannilai p = 0,226 dengankejadianhipertensipadalakilakiusia 35-65 tahun di Kota Padang.