BAB II PEMBAHASAN A. Ayat tentang Toleransi Beragama
Qs. Al-Kafirun 1-6 ِ ِبس ِْم ه الر ِحيم الر ْح َم ٰـ ِن ه َّللا ه ﴾٣﴿ عا ِبدُونَ َما أ َ ْعبُ ُد َ ﴾ َو ََل أَنت ُ ْم٢﴿ َ﴾ ََل أ َ ْعبُ ُد َما ت َ ْعبُدُون١﴿ َقُ ْل َيا أَيُّ َها ْال َكافِ ُرون ﴾٦﴿ ِين َ ﴾ َو ََل أَنت ُ ْم٤﴿ عبَدت ُّ ْم َ عا ِب ٌد هما َ َو ََل أَنَا ِ يد َ ﴾ َل ُك ْم دِينُ ُك ْم َو ِل٥﴿ عا ِبدُونَ َما أ َ ْعبُ ُد Artinya: 1). Katakanlah: Hai orang-orang kafir 2). Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah 3). Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah 4). Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah 5). Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah 6). Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku QS. AZ-Zummar ayat 64
ِ بِس ِْم ه الر ِحيم الر ْح َم ٰـ ِن ه َّللا ه )٦٤(قال أفغير آهلل تأمرونى أعبد أيها الجاهلون Artinya : Katakanlah: “Maka Apakah kamu menyuruh aku menyembah selain Allah, Hai orang-orang yang tidak berpengetahuan?”(QS. Az-Zummar ayat 64). B. Identifikasi Asbabun Nuzul Surat Al-Kafirun Ayat 1-6 dan Surat Az-Zummar Ayat 64 Peristiwa atau pertanyaan yang disebut sebagai asbabun nuzul itu terjadi pada masa Rasulallah, atau pada masa turunya ayat-ayat al-Qur'an. Dengan demikian asbabun nuzul hanya dapat diketahui melalui penuturan para shahabat Nabi yang secara langsung menyaksikan terjadinya peristiwa atau munculnya pertanyaan sebab nuzul. Para shahabat dalam menuturkan sebab nuzul menggunakan ungkapan yang berbeda antara satu peristiwa dengan peristiwa lainnya, perbedaan ungkapan tersebut
1
tentunya mengandung perbedaan ma'na yang memiliki implikasi pada status sebab nuzulnya. Macam-macam ungkapan/redaksi yang digunakan shahabat dalam mendeskripsikan sebab nuzul terbagi dua, yaitu ( صريحjelas/tegas) dan غير صريح (tidak jelas). Contoh yang redaksinya shorih ialah terdapat kata ( سببsebab). Seperti:
(…سبب نزول هذه اَلية كذاsebab turunnya ayat ini demikian…). Sebab nuzul yang menggunakan redaksi seperti ini menunjukan betul-betul sebagai latar belakang turunnya ayat, tidak mengandung makna lain. Ada pula yang menggunakan kata : ( فmaka). Seperti:
( حدثت كذا وكذا فنزلت اَليةtelah terjadi peristiwa ini dan itu, maka turunlah ayat). Ungkapan ini mengandung pengertian yang sama dengan penggunaan kata سبب, yakni sama-sama shorih. Contoh yang redaksinya ghoir shorih ialah terdapat kata : ( فيmengenai/tentang). Seperti : ( نزلت هذه اَلية في كذا وكذاayat ini turun mengenai ini dan itu). Ungkapan seperti ini tidak menunjukan sebab turunnya suatu ayat secara tegas, akan tetapi masih dimungkinkan mengandung pengertian lain.
Redaksi Shorih
أخرج عبد الرزاق عن وحب قال قالت كفارقريش للنبي صلى آهلل عليه وسلم إلى ان سرك أن تتبعناعاما ونرجع إلى دينك عاما فانزل آهلل قال يا أيها كافرون إلى أخرالسورة وأخرج ابن المنذرنحوه عن ابن جريج Artinya: "Diriwayatkan 'Abdurrozak yang bersumber dari Wahab bahwa kaum kafir Quraisy berata kepada Nabi saw : "setidaknya engkau tidak bereberatan mengikuti kami (menyembah berhala) selama setahun, kami akan mengikuti agamamu setahun pula". Maka turunlah surat Al-Kafirun. Dan diriwayatkan pula oleh Ibnul Mundzir yang bersumber dari Juraiz". Redaksi Asbabun nuzul diatas dikatakan Shorih dikarenakan menggunakan kata:
فdengan ma'na "maka", kata
kata tersebut mengandung pengertian yang sama dengan
سبب. 2
Hadis diatas hanya untuk satu ayat, karena dalam hadis tersebut tidak dikemukakan turun ayat lain selain surat al-Kafirun ayat 1-6. Redaksi Ghoir Shorih
أخرج الطبرانى وابن أبي حاتم عن ابن عباس أن قريشاددعت ر سول صلى آهلل عليه وسلم إلى ان يعطوه ما َل فيكون أغنى رجل بمكة ويزوجوه مااراد من النساء فقالوا هذا لك يا محمد وتكف عن شتم آلهتنا وَلتذكرها بسوء فإن لم تفعل فاعبد آلهتنا سنة قال حتى أنظر ما يأتينى من ربى فانزل آهلل قال يا أيها كافرون إلى أخرالسورة وأنزل قال أفغير آهلل تأمرونى أعبد أيها الجاهلون Artinya : “Diriwayatkan oleh ath-Thabarani dan Ibnu Abi Hatim, yang bersumber dari Ibnu 'Abbas bahwa kaum Quraisy berusaha mempengaruhi Nabi Muhammad saw dengan menawarkan harta kekayaan agar beliau menjadi orang yang paling kaya di kota Mekah. Mereka juga menawarkan kepada beliau untuk menikahi wanita mana saja yang beliau kehendaki. Upaya tersebut mereka sampaikan kepda beliau seraya berkata: “inilah yang kami sediakan bagimu hai Muhammad, dengan syarat engkau jangan memaki-maki tuhan-tuhan kami dan menjelek-jelekkannya, atau sembahlah tuhan-tuhan kami selama setahun.” Nabi Muhammad saw menjawab: “Aku akan menunggu wahyu dari Rabb-ku.” Surat ini turun berkenaan dengan peristiwa itu sebagai perintah untuk menolak tawaran kaum kafir itu. Dan turun pula surat az-Zummar ayat 64. Katakanlah: “Maka Apakah kamu menyuruh aku menyembah selain Allah, Hai orang-orang yang tidak berpengetahuan?” sebagai perintah untuk menolak ajakan orang-orang bodoh yang menyembah berhala. Redaksi Asbabun nuzul diatas dikatakan Ghoir Shorih dikarenakan menggunakan kata:
ف
dengan ma'na "berkenaan/mengenai", ungkapan.tersebut tidak secara tegas
menunjukan sebab turunnya suatu ayat. Akan tetapi masih dimungkinkan mengandung pengertian lain. Dalam hadis asbabun nuzul surat al-Kafirun ayat 1-6 diatas dikemukakan turun pula surat az-Zummar ayat 64. Itu artinya asbabun nuzul diatas bukan hanya untuk satu ayat, melainkan untuk dua ayat.
3