TUGAS HINDROLIKA TENTANG
PDAM SULAK DERAS
DI SUSUN OLEH: EBIT VISDA JUANDA
Ongki gunawan Daras m.hudal PEMBIMBING: ILWANDRI.,M.Pd AKADEMI TEKNIK ADIKARYA KERINCI (ATAK) JUSURAN TEKNIK SIPIL TAHUN AKADEMIK 2018/2019
DAFTAR ISI DAFTAR ISI......................................................................................................................... BAB 1. PENDAHULUAN A.
LATAR BELAKANG.........................................................................................
B.
TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH..............................................................
C.
RUMUSAN MASALAH....................................................................................
BAB 2.PEMBAHASAN A.PENGERTIAN PDAM................................................................................ . B.SEJARAH AIR MINUM DI KABUPATEN KERINC................................ . C. EXISTING INTLASASI…………………………………………………………………. D. E. F. BAB 3. PENUTUP A . KESIMPULAN....................................................................................... B . SARAN.................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pengelolaan bisnis di era mendatang menuntut kemampuan yang adaptif dari pelaku bisnis. Hal ini disebabkan begitu banyak perubahan yang cepat terjadi di dunia usaha. Perubahan-perubahan yang terjadi dipicu oleh berbagai faktor seperti: global competition, dan government deregulation. Implikasinya adalah pengelola bisnis di era mendatang jelas berbeda dengan era sebelumnya. Perusahaan harus sanggup menawarkan produk atau jasa yang berkualitas , karena mutu produk atau kualitas pelayanan yang diterima konsumen saat ini belum tentu diterima pula pada esok harinya. Begitu pula iklim layanan yang ada tidak sepenuhnya sesuai dengan yang diharapkan. Merenda harapan dengan kualitas layanan: customers first, “kami mengutamakan pelanggan”, itulah yang selalu dikatakan oleh para pimpinan pada hampir semua perusahaan, terutama yang membidangi jasa. Namun Zeithaml et al., (1990) menyampaikan adanya suatu gap atau kesenjangan karena perbedaan persepsi jika kualitas layanan tersebut tidak diramu dengan baik, yaitu antara si pemberi jasa dengan pengguna jasa. Layanan yang bagus akan membuat pelanggan loyal, walau belum tentu berkorelasi lurus dengan produktivitas (SWA 16/XVII/9 – 22 Agustus 2001).Di samping perbedaan dalam pengelolaan bisnis, perkembangan yang terjadi karena desakan lingkungan pun membawa implikasi yang sangat besar terhadap visi maupun manajemen perusahaan. Dalam peraturan tentang Otonomi Daerah (UU Nomor 22 Tahun 1999) terkandung beberapa prinsip, peran Daerah Tingkat II sebagai daerah yang memiliki otonomi yang nyata dan bertanggung jawab diharapkan semakin berarti. Prinsip ini memandang bahwa daerah mempunyai kewajiban untuk menyejahterakan masyarakatnya. Daerah/Kota kemudian memperoleh penambahan kewenangan dalam pengelolaan sumber kekayaan alam, di antaranya adalah “sumber air”. B. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH Ada pun tujaun pembuatan makalah ini ialah agar mengetahui seberpa banyak volume air yang oleh masyrakat sekitar dan mengetahui seberapa besar volume air di Pdam tersebut C. RUMUSAN MASALAH 1. 2. 3.
BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN PDAM PDAM atau Perusahaan Daerah Air Minum merupakan salah satu unit usaha milik daerah, yang yang bergerak dalam distribusi air bersih bagi masyarakat umum. PDAM terdapat di setiap provinsi, kabupaten, dan kotamadya di seluruh Indonesia. PDAM merupakan perusahaan daerah sebagai sarana penyedia air bersih yang diawasi dan dimonitor oleh aparataparat eksekutif maupun legislatif daerah. Perusahaan air minum yang dikelola negara secara modern sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda pada tahun 1920an dengan nama Waterleiding sedangkan pada pendudukan Jepang perusahaan air minum dinamai Suido Syo. B. SEJARAH PDAM TIRTA SAKTI KABUPATEN KERINCI Pelayanan air minum di Kabupaten Kerinci pada awalnya dilaksanakan oleh Proyek Penyediaan Air Bersih Jambi (PPSAB) Propinsi Jambi yang pada tahun anggaran 1976/1977 dilaksanakan pembangunan Sarana Penyediaan Air Bersih yang berloksi di Kota Sungai Penuh Kabupaten Kerinci. Pada Tahun 1981 dengan Surat Keputusan Menteri Nomor : 104/KPTS/CK/1981 pada tanggal 10 Nopember 1981 dibentuklah Badan Pengelolaan Air Minum (BPAM), kemudian pada Tahun 1981/1982 mulai beroperasinya Instalasi Pengolahan Air di Desa Rawang tepatnya pada bulan September 1982 dengan Kapasitas 20 l/det. Terbentuknya BPAM ini adalah untuk mempersiapkan wadah organisasi yang dapat mengelola pelayanan air minum kepada masyarakat secara mandiri, sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 28/KPTS/1984 dan Menteri Dalam Negeri Nomor : 5 Tahun 1984 yang isinya meliputi pedoman-pedoman organisasi, sistem akuntansi, teknik operasi dan pemeliharaan, teknik perawatan, struktur dan perhitungan biaya untuk menentukan tarif air minum dan pelayanan air bersih kepada masyarakat. Pada saat kondisi keuangan BPAM telah mencapai Break Event Point (BEP) yaitu pada Tahun 1990/1991, dengan kemampuan keuangan memungkinkan BPAM dialih statusnya menjadi PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum), maka pada Tahun 1990 berdasarkan Peraturan Daerah Tingkat II Kabupaten Kerinci Nomor : 10 Tahun 1990 dibentuklah Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Sakti Kabupaten Kerinci yang dikukuhkan atau disahkan oleh Gubernur KDH Tingkat I Jambi berdasarkan Peraturan Daerah Nomor : 485 Tahun 1990. Yang secara Neraca Pembukuan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Sakti kabupaten Kerinci dimulai beroperasi pada tanggal 5 Oktober 1991.
Tujuan utama pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Kerinci ini untuk mewujudkan serta meningkatkan pelayanan umum, berupa jasa kepada masyarakat dengan jalan memenuhi dan mengusahakan kebutuhan air minum yang bersih dan sehat bagi kesejahteraan masyarakat. Disamping tujuan diatas juga berguna untuk melaksanakan pembangunan daerah khususnya dan pembangunan Nasional pada umumnya. Pada tanggal 5 Oktober 1991 sampai dengan sekarang Perusahaan Dearah Air Minum Tirta Sakti Kabupaten Kerinci dengan bantuan Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten secara berkesinambungan melalui Direktorat Air Bersih yaitu Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum melaksanakan pengembangan dan pembangunan sarana air bersih di Kecamatan-Kecamatan dan Pedesaan.
C.EXISTING INTLASASI Untuk melayani masyarakat dan pelanggan pada khususnya PDAM tirta sakti kabupaten kerinci didukung dengan adanya instalasi pengolahan air sebanyak 29 unit dengan kapasitas 421 L/det. Yang berada di 8 lokasi dengan sistem perpompaan dan gravitasi sebagai berikut:
NO
LOKASI
1.
SUNGAI PENUH Sungai Btg Meraro Sungai Ampuh Sungai Ampuh Sungai Ampuh Sungai batabg marao
NO
LOKASI
2.
SEMURUP Sungai Pendung Sungai Pendung Sungai Pendung Sungai Pendung Sungai Pendung
NO
LOKASI
3.
HIANG Danau Kerinci Danau Kerinci Sungai Btg. Sangir Sungai Ambai S Btg Sangkir
NO
LOKASI
4.
SIULAK Sungai Sikabu Sungai Sikabu Sungai Mukai Tinggi Sungai Mukai Tinggi Sungai Mukai Tinggi
NO
LOKASI
5.
PULAU TENGAH/JUJUN Ma. Telago S. Gunung Lumut
JENIS INSTALASI
KAP. (l/det)
SISTIM
TAHUN OPERASI
KONDISI
IPA Baja Rawang IPA Beton Sei.Jernih IPA Beton P.Raya IPA Beton P.Raya IPA baja kumun
20 5 20 35 30 110
Pompa Gravitasi Gravitasi Gravitasi Pompa
1982 1995 1991 1993 2011
Non Aktif
JENIS INSTALASI
KAP. (l/det)
SISTIM
TAHUN OPERASI
KONDISI
SSF Beton Pendung IPA Beton Pendug IPA Baja Pendung IPA Beton Pendung Broncup Sei.Medang
5 10 10 80 2,5 107,5
Gravitasi Gravitasi Gravitasi Gravitasi Gravitasi
1986 1992 1996 1997 1994
Non Aktif
JENIS INSTALASI
KAP. (l/det)
SISTIM
TAHUN OPERASI
KONDISI
IPA Beton Kt.Petai IPA Baja S.Agung IPA Beton Hiang IPA Beton Ambai IPA Baja T kampung
20 20 2,5 10 10 62,5
Pompa Pompa Gravitasi Gravitasi Pompa
1997 2001 1994 2001 2011
JENIS INSTALASI
KAP. (l/det)
SISTIM
TAHUN OPERASI
SSF S.Deras Mudik IPA Siulak Deras SSF Mukai tinggi IPA Beton M. Tinggi IPA Baja Mukai Tinggi
5 5 5 5 40 60
Gravitasi Gravitasi Gravitasi Gravitasi Gravitasi
1996 2012 1992 1997 1998
JENIS INSTALASI
KAP. (l/det)
SISTIM
TAHUN OPERASI
Broncup Telago IPA Beton jujun
10 2,5 12,5
Gravitasi Gravitasi
1992 1994
Non Aktif Non Aktif
Non Aktif
KONDISI
Non Aktif
KONDISI
NO
LOKASI
6.
KAYU ARO Ma. Sungai Tanduk Ma. Sungai Lintang Ma. Pelompek
NO
LOKASI
7.
LEMPUR Danau Lingkat Ma. Tlg. Kemuning
NO
LOKASI
8.
TAMIAI Sungai Sako Sungai Btg. Merangin
JENIS INSTALASI
KAP. (l/det)
SISTIM
TAHUN OPERASI
Broncap S.Tanduk Broncap S.Lintang Broncap Pelompek
16 10 10 36
Pompa Gravitasi Pompa
1996 1998 2001
JENIS INSTALASI
KAP. (l/det)
SISTIM
TAHUN OPERASI
IPA BetonLempur Broncap Tlg.Kemuning
10 10 20
Gravitasi Pompa
1997 2001
JENIS INSTALASI
KAP. (l/det)
SISTIM
TAHUN OPERASI
IPA Beton Tamiai IPA Baja P.Sangkar
2,5 10 12,5
Gravitasi Pompa
1996 2001
KONDISI
KONDISI
KONDISI
BAB III PENUTUP
A . KESIMPULAN 1.
Membantu masyarakat dalam kesulitan mendapatkan air bersih
2.
Memanfaatkan sumber air agar dapat digunakan secara optimal
3.
Menambah pendapatan pemerintah daerah
4.
Memberikan lapangan pekarjaan bagi masyarakat sekitar
5.
PDAM sangat berperan untuk memberikan air bersih kepada masyarakat
B . SARAN 1.
Pengelolaan dengan teknologi yang lebih maju
2.
Pendistribusian air kepada masyarakat terus dioptimalkan
3.
Memperbesar volume air yang akan diolah
4.
Mempercepat proses pengelolaan
5.
Lebih memperhatikan kebersihan pengelolaan
6.
Merawat peralatan yang digunakan untuk mencegah kerusakan