PENGANTAR BISINIS PEMASARAN
Anggota: Delia S Riska Dewi K Sherin Dyah UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA MADIUN Jl. Manggis No. 15-17 Madiun
A. PENGERTIAN DAN KONSEP PEMASARAN Pengertian Pemasaran Pemasaran dan produksi merupakan fungsi pokok bagi perusahaan. Pada saat ini kegiatan pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam dunia usaha. Kadang-kadang istilah pemasaran ini diartikan sama dengan beberapa istilah, seperti: penjualan, perdagangan, dan distribusi. Jadi, pemasaran merupakan keseluruhan dari pengertian tentang: - Penjualan - Perdagangan - Distribusi Definisi pemasaran yang dikemukakan oleh William J. Stanton berikut ini: Pemasaran adalah sistem keeseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Penciptaan Faedah Bagi Konsumen Pemasaran adalah termasuk salah satu kegiatan dalam perekonomian dan membantu dalam penciptaan nilai ekonomi. Selain pemasaran, kegiatan lain yang dapat menciptakan nilai ekonomi adalah: - Produksi yang membuat barang-barang - Konsumsi yang menggunakan barang-barang tersebut Faedah (utility) adalah kekuatan dari suatu produk atau jasa untuk memuaskan kebutuhan. Perusahaan dapat menciptakan lima macam faedah, yakni: 1. Faedah bentuk (form utility) 2. Faedah waktu (time utility) 3. Faedah tempat (place utility) 4. Faedah milik (ownership utility) 5. Faedah informasi (information utility) Dari kelima faedah tersebut, kegiatan pemasaran menciptakan emapat faedah , yaitu: faedah waktu, tempat, milik, dan informasi. Sedangkan faedah bentuk diciptakan oleh kegiatan produksi. 1. Faedah Waktu Faedah waktu dapat diciptakan dengan menyediakan produk pada saat konsumen membutuhkan untuk membelinya. 2. Faedah Tempat Faedah tempat merupakan faedah yang diciptakan dengan menyediakan produk pada tempat yang strategi apabila konsumen ingin membelinya. 3. Faedah Milik Faedah milik diciptakan dengan mempersiapkan pemindahan hak milik dari penjual kepada pembeli. 4. Faedah Informasi Faedah informasi diciptakan dengan memberikan informasi tentang penawaran suatu produk kepada konsumen.
Konsep Pemasaran Konsep pemasaran (marketing concept) merupakan falsafah perusahaan yang menyatakan bahwa pemasaran keinginan pembeli adalah syarat utama bagi kelangsungan hidup perusahaan. Perusahaan yang menganut konsep pemasaran ini tidak hanya sekedar menjual barang sajja, tetapi lebih dari itu, di mana perusahaan harus memperhatikan konsumen beserta kebutuhannya. Secara definitif dapat dikatakan bahwa: Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Pendekatan Studi Pemasaran Pemasaran dapat dipelajari dengan mengadakan berbagai macam pendekatan, yaitu: 1. Pendekatan serba fungsi (funcitional approach) 2. Pendekatan serba lembaga (institutional approach) 3. Pendekatan serba barang (commodity approach) 4. Pendekatan serba manajemen (managerial approach) 5. Pendekatan serba sistem (total system approach) Dari ke lima pendekatan dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Pendekatan Serba Fungsi Adapun fungsi pokok pemasaran adalah : a)Penjualan, b) Pengangkutan, c) Penyimpanan, d) Pembelanjaan, e) Penanggungan resiko, f) Standardisasi dan grading, dan e) Pengumpulan informasi pasar. a) Penjualan Penjualan ini merupakan fungsi yang paling penting dalam pemasaran karena menjadi tulang punggung kegiatan untuk mencapai pasar yang dituju. Fungsi penjualan juga merupakan sumber pendapatan yang diperlukan untuk menutup ongkos-ongkos dengan harapan bisa mendapatkan laba. b) Pembelian Fungsi pembelian bertujuan memilih barang-barnag yang dibeli untuk dijual atau untuk digunakan dlam perusahaan dengan harga, pelayanan dari penjual dan kualitas produksi tertentu. c) Pengangkutan Pengangkutan merupakan fungsi pemindahan barang dari tempat barang dihasilkan ke tempat barang dikonsumsikan. d) Penyimpanan Penyimpanan merupakan fungsi menyimpan barang-barang pada saat barang selesai diproduksi sampai pada saat barang dikonsumsikan. Adapun alasanalasan untuk mengadakan penyimpanan tersebut adalah: 1. Produksi bersifat musiman 2. Konsumsi bersifat musiman 3. Spekulasi 4. Menyetabilkan harga 5. Penyimpanan memungkinkan pembelian dalam jumlah besar e) Pembelanjaan Pembelanjaan adalah fungsi mendapatkan modal dari sumber ekstern guna menyelenggarakan kegiatan pemasaran.
f) Penanggungan Resiko Penanggungan resiko adalah fungsi menghindari daan mengurangi resiko yang berkaitan dengan pemasaran barang. Tiap-tiap perusahaan mengahadaipi macam-macam risiko, antara lain: 1. Risiko yang ditimbulkan oleh alam 2. Risiko yang ditimbulkan oleh manusia 3. Risiko yang ditimbulkan oleh pasar Adapun cara-cara yang dapat ditempuh untuk mengurangi risiko, khususnya risiko kebakaran dan pencurian, ialah: 1. Memperkecil jumlah barang. 2. Dengan mengusahkan fasilitas penyimpanan yang baik dan kuat. 3. Dengan mengasuransikan barang-barang yang disimpan. g) Standardisasi dan Grading Standardisasi adalah penentuan batas-batas dasar dalam bentuk spesifikasi barang-barang hasil manufaktur, kadang-kadang juga disebut normalisasi. Adapun dasar penentuan standard untuk barnag-barang hasil manufaktur adalah: Ukuran jumlah (Rim untuk kertas) Ukuran kapasitas (1 liter untuk oli) Ukuran fisik ( 4 R untuk ban sepeda motor) Ukuran kekuatan ( tenaga kerja untuk mesin dan motor) Grading adalah isaha menggolong-golongkan barang ke dalam golongan standard kualitas yang telah mendapat pengangkutan dunia perdagangan. Adapun cara penggolongan yang dapat dilakukan adalah: Memeriksa dan menyortir dengan panca indra. Memeriksa dan menyortir dengan alat. Memeriksa dan menyortir melalui contoh barang. h) Pengumpulan Informasi Pasar Dalam fungsi ini termasuk pula pengumpulan dan penafsiran keteranganketerangan tentang macam barang yang beredar di pasar, jumlahnya, macam barang yang dibutuhkan konsumen, harganya dan sebagainya. Sebenarnya kedelapan macam fungsi pokok pemasaran tersebut dapat dimasukkan ke dalam tiga macam fungsi, yaitu: Fungsi pertukaran, meliputi: pembelian dan penjualan Fungsi penyediaan fisik, meliputi: pengangkutan dan penyimpanan Fungsi penunjang, meliputi: pembelanjaan, penanggungan risiko, standardisasi dan grading, serta pengumpulan informasi pasar. Pendekatan Serba Lembaga Pendekatan serba lembaga ini mempelajari pemasaran dari segi organisasi atau lembaga-lembaga yang terlibat dalam kegiatan pemasaran. Lembaga tersebut adalah: Penyediaan bahan atau supplier yang menyediakan bahan kepada produsen. Produsen yang mengolah bahan menjadi barang jadi. Perantara pedagang, seperti: perdagangan besar dan pengecer.
Perantara agen, seperti: agen penunjang (perusahaan angkutan, perusahaan penyimpanan) dan agen pelengkap (biro periklanan, lembaga keuangan). Perusahaan saingan. Pembeli akhir. Pendekatan Serba Barang Pendektan serba barang atau disebut juga pendekatan organisasi industri, merupakan suatu pendekatan pada pemasaran yang melibatkan studi tentang bagaimana barang-barang tertentu berpindah dari titik produksi ke konsumen akhir atau konsumen industri. Pendekatan Serba Manajemen Pendekatan serba manajemen mempelajari pemasaran dengan minitik beratkan pada pendapatan manajer serta keputusan yang mereka ambil. Pemasaran ditinjau sebagai suatu kerangka yang terdiri atas variabel-variabel yang dikontrol seperti: produksi perusahaan, saluran distribusi, harga dan promosi, ditambah dengan variabel-variabel yang tidak dapat dikontrol atau variabel lingkungan seperti persaingan, permintaan dan masyarakat. Pendekatan Serba Sistem Pendekatan serba sistem atau pendekatan sistem total ini mencakup elemen-elemen yang luas dalam sistem pemasaran, termasuk keempat pendektan di muka. Adapun definisi dari sistem pemasaran adalah sebagai berikut: Sumber pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran, barang, jasa, ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya. B. PASAR Pengertian Pasar Definisi pasar yang lebih luas (dikemukakan oleh W.J. Stanton) berikut ini: Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja dan keamanan untuk membelanjakan. Dari definisi tersebut dapatlah diketahui adanya tiga unsur penting yang terdapat dalam pasar, yakni: Oraang dengan segala keinginannya Daya beli mereka Kemauan untuk membelanjakan uangnya Macam-macam Pasar Pasar konsumen Sekelompok pembeli yang membeli barang-barang untuk dikonsumsikan, bukannya dijual atau diproses lebih lanjt. Pasar industri Pasar yang terdiri atas individu-individu dan lembaga atau organisasi yang membeli barang-barang untuk dipakai lagi baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam memproduksi barang lain yang kemudian dijual. Barang yang dibeli adalah barang industri. Pasar penjual
Suatu pasar yang terdiri atas individu-individu dan organisasi yang membeli barang-barang dengan maksud untuk dijual lagi atau disewakan agar mendapatkan laba. Pasar pemerintah Pasar dimana terdapat lembaga-lembaga pemeritah, seperti: departemendepartemen, direktorat, kantor-kantor dinas, dan instansi lain. Segmentasi Pasar Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar(segmen pasar) yang bersifat homogen. C. MARKETING MIX DAN PRODUKSI Pengertian Marketing Mix Marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni: produksi, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi. Pengertian Barang Barang atau produksi adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya. Penggolongan Barang menurut Tingkat Pemakaian dan Kekongkritannya 1. Barang Tahan Lama Barang tahan lama adalah barang-barang yang secara normal dapat dipakai berkali-kali; jadi dapat dipakai untuk jangka waktu yang relatif lama. Misalnya: pakaian, mesin tulis, kacamata, penggaris dan sebagainya. 2. Barang Tidak Tahan Lama Barang tidak tahan lama adalah barang-barang yang secara normal hanya dapat dipakai satu kali atau beberapa kali saja, artinya sekali barang itu dipakai akan habis, rusak atau tidak dapat dipakai lagi. Termasuk ke dalam golongan barang ini antara lain: bahan baku, sabun, makanan dan sebagainya. 3. Jasa Jasa adalah kegiatan, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Misalnya: jasa reparasi, jasa potong rambut, jasa pendidikan, dan sebagainya. Menurut golongan ini, jasa dimasukkan sebagai barang yang tidak konkrit atau tidak kentara, sedangkan barang tahan lama dan barang tidak tahan lama dimasukkan sebagai barang kingkrit atau barang kentara. Penggolongan Barang menurut Tujuan Pemakaiannya oleh si Pemakai 1. Barang Konsumsi Barang konsumsi adalah barang-barang yang dibeli untuk dikonsumsikan. Berdasarkan kebiasaan membeli dari konsumen, barang konsumsi dikelompokkan lagi menjadi tiga golongan, yaitu:barang konvenien, barang shopping dan barang spesial. Barang konvenien Barang konvenien adalah barang yang mudah dipakai, membelinya dapat di sembarang tempat, dan pada setiap waktu. Misalnya: rokok, sabun, dll Barang shopping
Barang shopping adalah barang yang harus dibeli dengan mencari dahulu dan di dalam membelinya harus dipertimbangkan masak-masak, misalnya dengan membanding-bandingkan mutu, harga, kemasan dan sebagainya. Termasuk ke dalam barang shopping ini antara lain: tekstil, perabot rumah tangga. Barang spesial Barang spesial adalah barang yang mempunyai ciri khas dan hanya dapat dibeli di tempat tertentu saja. 2. Barang Industri Barang industri adalah barang-barang yang dibeli untuk diproses lagi atau untuk kepentingan dalam industri, baik secara langsung atau tidak langsung dipakai proses prosuksi. Barang industri tersebut masih dapat dibedakan lagi menjadi lima golongan sebagai berikut: Bahan baku Bahan baku ini merupakan bahan pokok untuk membuat barng lain. Komponen dan barang setengah jadi Komponen dan barang setengah jadi merupakan barang-barang yang sudah massuk dalam proses prosuksi dan diperlukan untuk melengkapi produk akhir. Perlengkapan operasi Perlengkapan operasi adlah barang-barang yang dapat digunakan untuk membantu lancarnya prosees produksi maupun kegiatan-kegiatan lain di dlam perusahaan. Instalasi Instalasi adalah produksi uatama dalam sebuah pabrik atau perusahaan yang dapat dipakai untuk jangka waktu lama (termasuk barang tahan lama). Peralatan ekstra Peralatan ekstra adalah alat-alat yang dipakai untuk membantu instalasi, seperti alat angkut dalam pabrik (truck), gerobak, dll. Siklus Kehidupan Barang Seperti halnya manusia, barang juga memiliki siklus kehidupan atau umur yang terdiri atas beberapa tahap sejak barang diperkenalkan sampai tidak lagi terdapat di pasaran; ini disebut sebagai siklus kehidupan barang. Tahap-tahap siklus kehidupan barang adalah: tahap pengenalan, pertumbuhan, kedewasaan dan kejenuhan, serta tahap kemunduran. Tahap Perkenalan Pada tahap pertama dari siklus kehidupan barang ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun volume penjualannya belum tinggi. Baranag yang dijual umumnya barang baru(betul-betul baru) seperti mesin pencuci tanpa menggunakan air atau baru dalam bentuk, seperti mobil. Tahap Pertumbuhan Dalam tahap pertumbuhan ini kurve penjualan semakin meningkat dengan cepat. Persaingan sudah mulai memasuki pasar sehingga persaingan menjadi lebih ketat. Tahap Kedewasaan dan Kejenuhan
Dalam tahap-tahap ini tingkat laba mulai menurun dan persaingan sangat ketat. Tahap Kemunduran Dalam tahap kemunduran ini penjualan semakin menurun dan labanya juga menurun, bahkan menderita rugi. Pasar yang dikuasai semakin sempit.
Merk Brand adalah suatu nama, istilah simbul, atau disain (rancangan), atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk memberi tanda pengenal barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang-barang yang dihasilkan oleh pesaing. D. SALURAN PEMASARAN Pengertian Saluran Distribusi Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakaian industru. Adapun lembaga-lembaga yang ikut mengambil bagian dalam penyaluran barang ini adalah: produsen, perantara dan konsumen akhir atau pemakaian industri. Alternatif Saluran Distribusiu untuk Barang Konsumsi dan Barang Indrustri. Perantara adalah individu lembaga bisnis yang beroperasi di antara produsen dan konsumen atau pembeli industri. Adapun macam-macam perantara yang ada adalah: Pedagang besar yang menjual barang kepada pengecer, pedagang besar lain, atau pemakaian industri. Pengecer yang menjual barang kepada konsumen atau pembeli akhir. Agen yang mempunyai fungsi hampir sama dengan pedagang besar meskipun tidak berhak memiliki barang yang dipasarkan. Pedagang besar untuk barang industri sering disebut sebagai distributor industri.
Saluran 1 Bentuk saluran distribusi yang paling pendek dan paling sederhana adlah saluran distribusi dari produsen ke konsumen, tanpa menggunakan perantara. Saluran 2 Seperti halnya saluran 1, saluran ini juga disebut sebagai saluran distribusi langsung. Saluran 3 Saluran distribusi semacam ini banyak dipakai oleh produsen barang konsumsi, dan dinamakan sebagai saluran distribusi tradisional. Saluran 4 Dalam saluran distribusi, produsen sering menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang besar kemudian menjualnya kepada toko-toko kecil. Saluran 5 Di sini, produsen memilih agen (agen penjualan atau agen pabrik) sebagai penyalurnya. Saluran 6
Saluran distribusi barang industri dari produsen ke pemakai industri ini merupakan saluran yang paling pendek, dan disebut sebagai saluran distribusi langsung. Saluran 7 Produsen barang-barang jenis perlengkapan operasi dan peralatan ekstra kecil dapat menggunakan distributor industri untuk mencapai pasarnya. Saluran 8 Saluran distribusi ini dpat dipakai oleh perusahaan dengan pertimbangan antara lain bahwa unit penjualannya terlalu kecil untuk dijual secara langsung. Saluran 9 Biasanya saluran distribusi semacam ini dipakai oleh produsen yang tidak memiliki departemen pemasaran. Saluran Distribusi Ganda Ada beberapa masalah yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan saluran distribusi. Faktor-faktor tersebut antara lain : 1. Jenis barang yang dipasarkan 2. Produsen yang menghasilkan produknya 3. Penyalur yang bersedia ikut mengambil bagian 4. Pasar yang dituju Dengan demikian tidak menutup kemungkinan produsen menggunakan beberapa saluran (disebut distribusi ganda) secara sekaligus untuk capai pasar yang berbeda. Hal ini dilakukan apabila produsen menjual :
Barang yang sama (seperti : mesin tulis) ke pasar konsumen dan pasar industri sekaligus. Barang-barang yang tidak ada kaitannya sama sekali (seperi : obat-obatan dan pakaian jadi). Perantara saluran Dalam operasinya, perantara saluran melaksanakan berbagai macam fungsi pemasaran, seperti : penyimpanan, pengangkutan, dansebagainya. Sering pula mereka terlibat dalam penanganan barang-barang dalam jumlah besar. Selain itu, perantara juga melakukan fungsi penjualan dan pembelian. Adapu jenis-jenis perantara yang akan kita bahas selanjutnya adalah : 1. Pedagang besar Perdagangan besar merupakan salah satu lembaga saluran yang penting, terutama untuk menyalurkan barang konsumsi. Banyak fungsifungsi pemasaran yang mereka lakukan, sehingga pedagangan besar ini dapat digolongkan ke dalam : 1. Perdagangan besar dengan fungsi penuh, yaitu pedagangan besar yang melaksanakan seluruh fungsi pemasaran. 2. Pedagang besar dengan fungsi terbatas, yaitu pedagang besar yang hanya melaksanakan satu atau beberapa fungsi pemasaran. 2. Pengecer Peedagang eceran ini meliputi semua kegiatan yang berhubungan secara secara langsung dengan penjualan barang atau jasa kepada
konsumen akhir untuk keperluan pribadi (bukan untuk keperluan bisnis). Jenis-jenis pengecer a. General merchandise store Adalah sebuah toko yang menjual berbagai macam barang atau berbagai macam product line. b. Single-line store Penggolonagn ini dihubungkan dengan kelompok barang-barang yang dijual (jenis product line-nya). Termasuk kedalam jenis ini antara lain : toko makanan, toko mebel, toko bahan-bahan bangunan, toko alat olah raga, dan sebagainya. Ada juga yang menggolongkannya kedalam tko barang-barang untuk wanita dan toko. c. Specialty store Disini barang yang dijualnya lebih terbatas, hanya meliputi sebagian dari product line saja. Misalnya toko tembakau, toko roti, toko sepatu pria , dan sebagainya. Jadi, speciallty store ini tidak selalu menjual barang spesial saja, tetapi juga barang yang lain. 3. Agen Adapun jenis-jenis agen yang ada antara lain : 1. Agen penjualan, yang mempunyai tugas utama mecarikan pasar bagi produsen. 2. Agen pembelian, yang mempunyai tugas utama mencarikan penyedia/supplier bagi para pembeli. Kebanyakan agen pembelian ini digunakan oleh toko-toko pengecer sebagai pembelinya. 3. Agen pengangkutan, yang mempunyai tugas utama menyampaikan barang dari penjual kepada pembelinya. Jumlah perantara dalam saluran 1. Distribusi intensif Distribusi intensif merupakan suatu strategi yang digunakan oleh perusahaan dengan menggunakan sebanyak mungkin penyalur (terutama pengecer) untuk mencapai konsumen, agar kebutuhan mereka cepat terpenuhi. 2. Distribusi selektif Distribusi selektif merupakan suatu strategi yang digunakn oleh perusahaan dengan menggunakan sejumlah pedagang besar dan atau pengecer yang terbatas dalam daerah geografis tertentu. Dalam hal ini perusahaan berusaha memilih penyalur yang betul-betul baik dan mampu melaksanakan fungsinya. Distribusi selektif biasanya digunakan untuk memasarkan barang baru, barang shopping atau barang spesial, dan barang industri jenis peralatan ekstra. 3. Distribusi eksklusif Distribusi eksklusif meruapakan suatu strategi yang digunakan oleh perusahaan dengan hanya menggunakan satu pedagangaan besar atau pengecer di daerah pasar tertentu. Jadi produsen hanya menjual barangnya kepada satu pedagang besar atau satu pengecer saja. Pada umumnya, distribusi eksklusif
ini dipakai untuk barang konsumsi jenis spesial dan barang industri jenis instralasi. Distribusi fisik Pada pokoknya, dua masalah penting yang terdapat dalam kegiatan distribusi fisik ini adalah : Pengangkutan Penyimpanan 1. Pengangkutan Pengangkuatan dapat diartikan sebagai pemindahan suatu jalan atau jalur yang mengambil tempat diantara lembaga-lembaga saluran, atau antaralembaga dengan konsumen. a. Penggolongan sesuai dengan metode pengangkutannya Dalam hal ini agen pengangkutan digolongkan kedalam : Angkutan dengan truk Angkutan dengan kereta api Angkutan pipa Angkutan dengan pesawat udara Angkutan dengan kapal b. Penggolongan sesuai dengan bentuk hukumnya Dalam hal ini agen pengangkutan digolongkan ke daalam : Agen pengangkutan umum (common carrier), yaitu uinit usaha angkutan umum yang memiliki rute, jam perjalanan, dan jumlah rit tertentu. Ketentuan ini biasanya diatur oleh pemerintah, jadi pemerintah juga turut mengawasi. Agen pengangkutan kontrak (contrack carrier), yaitu unit usaha angkutan yang beroprasi dalam jumlah pengangkutan terbatas dan didasarkan dengan suatu kontrak, jam perjalanan dan rute yang ditempuh tidak teratur. Dalam hal ini agen pengangkutan kontrak lebih fleksibel dibandingkan dengan agen pengangkutan umum. Agen pengangkutan sendiri (private carrier), yaitu unit usaha angkutan yang ditangani dan diatur sendiri oleh pabrik/produsennya. Jadi, produsen memiliki semua fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan pengangkutan. Perantara angkutan (freight forwarder), yaitu unit usaha angkutan yang tidak memiliki fasilitas pengangkutan sendiri. Operasinya dilakukan dengan cara menyewa ruangan atau tempat qtau alat transport dari perusahaan angkutan lain. Kemudiaan menyewakannya kembali kepada pihak yang memerlukan. Jadi, unit usaha angkutan ini berbeda dengan ketiga unit angkutan di muka. Penghasilan yang diterimanya berupa selisih antara tarif sewa dari pemilik atlat angkut dengan tarif sewa yang dikenakan kepada pihak yang membutuhkannya.
2. Penyimpanan Dalam hal ini perusahaan dapat menyewa fasilitas penyimpanan pada lembaga lain yang disebut gudang umum (public worehouse). Biasanya sewa yang harus dibayar ditentukan menurut besarnya ruangan yang digunakan. E. PENENTUAN HARGA Arti dan pentingnya harga Harga adalah sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan mendapatkan sejumlah kombinassi dari barang beserta pelayanannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat harga Dalam kenyataan tingkat harga yang terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : 1. Keadaann perekonomian Kadaan perekonomian sangat mempengaruhi tingkat harga yang berlaku. Pada periode resesi misalnya, merupakan suatu periode dimana harga berada pada suatu tingkat yang lebih rendah. Di indonesia setelah ada keputusan pemerintah 15 november 1978 yang menentukan nilai tukar $ 1,00 (satu dollar) Amerika dari Rp. 415.00 menjadi Rp.625.00 terjadilah reaksi-reaksi di akalangan masyarakat khususnya masyarakat bisnis. Raksi spontan terhadap keputusan tersebut adalah adanya kenaikan harga-harga. Kenaikan yang paling menyolok terjadi apda harga barang-barang mewah, barang-barang impor dan barang-barang yang dibuat dengan bahan atau komponen dari luar negeri. 2. Penawaran dan permintaan Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli oleh pembeli pada tingkat harga tertentu. Pada umumnya, tingkat harga yang lebih rendah akan mengakibatkan jumlah yang diminta lebih besar. Penawaran merupakan kebalikan dari permintaan, yaitu suatu jumlah yang ditawarkan oleh penjual pada suatu tingkat harga tertentu. Pada umumnya, harga yang lebih tinggi mendorong jumlah yang ditawarkan lebih besar. 3. Elastisitas permintaan Inelastis Jika permintaan itu bersifat inelastis, maka perubahan haraga akan mengakibatkan peruabahan yang lebih kecil pada volume penjualannya. Elastis Apabila permintaan itu bersifat ealstis, maka perubahan haraga akan menyebabkan terjadinya perubahan volume penjualan dalam perbandingan yang lebih besar. Unitary elasticity. Apabila permintaan itu bersifat unitory elasticity, amak perubahan harga akan menyebabkan perubahan jumlah yang dijual dalam proporsi yang sama. Dengan kata lain, penurunan harga sebesar
4.
5.
6.
7.
10% akan mengakibatkan naiknya volume penjualan sebesar 10% pula. Persaingan Barang-brang dari hasil pertanian misalnya, dijual dalam keadaan persainga murni (purecompetition). Selain persaingan murni dapat pula terjadi keadaan persaingan lainnya, seperti : 1. Persaingan tidak sempurna Untuk barang-barnag yang dihasilkan dari pabrik (brang-barang manufaktur) denagnmerek tertentu kadang-kadang mengalami kesulitan dalam pemasarannya. Hal ini dapat disebabkan karena harganya lebih tinggi dari barang sejenis dengan merek lain. Keadaan pasar seperti ini disebut persaingan tidak sempurna (imperfect competition),dimana barang tersebut telah dibedakan dengan memberikan merek. 2. Oligopoli Dalam keadaan oligopoli beberapa penjual menguasai pasar, sehingga harga yang ditetapkan dapat lebih tinggi ari pada kalau dalam persaingan sempurna. 3. Monopoli Dalam keadaan monopoli jumlah penjualan yang ada di pasar hanya satu, swhingga penentuan harga sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : - Permintaan barang bersangkutan - Harga barang-barang substitusi/pengganti - Peraturan harga dari pemerintah Biaya Biaya meruapkan dasar dalam penentuan harga, sebab suatu tingkat harga yang tidak dapat menutup biaya akan mengakibatkan kerugian. Sabiknya, apabila suatu tingkat harga melebihi semua biaya, baik biaya produksi, biaya operasi maupun biaya non operasi, akan menghasilkan keuntungan. Tujuan perusahaan Penetapan harga suatu barang sring dikaitkan dengan tujuan-tujuan yang akan dicapai. Setiap perusahaan tidak selalu mempunyai tujuan yang sama dengan perusahaan lainnya. Tujuan-tujuan yang hendak dicapai tersebut antara lain : Laba maksimum Volume penjualan tertentu Penguasaan pasar Kembalinya modal yang tertera dalam jangka waktu tertentu Pengawasan pemerintah Pengawasan pemerintah juga merupakan faktor penting dlaam penentuan harga. Pengawasan pemerintah tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk : penentuan harga maksimum dan minimum, diskriminasi harga, serta praktek-praktek lain yang mendorong atau mencegah usaha-usaha ke arah monopoli.
Metode-metode penetapan harga 1. Penetapan harga biaya plus (cost-plus pricing method) Dalam metode ini, harga jual per unit ditentukan dengan menghitung jumlah seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu untuk menutup laba yang dikehendaki pada unit tersebut (disebut marjin). Jadi, harga jual produk itu dapat dihitung dengan rumus : BIAYA TOTAL + MARJIN = HARGA JUAL
2. Penetapan harga mark-up (mark-up pricing method) Pada pokoknya penetapan harga mark-up ini hampir sama dengan penetapan harga biaya-plus, hanya saja para pedagang atau perusahaan perdagangan lebih banyak menggunakan penetapan harga mark-up. Pedagang yang membeli barang-barang dagangannya akan menentukan harga jualnya setelah menambah harag beli dengan seju,lahnya mark-up (lihat-formula berikut ini) HARGA BELI + MARK UP = HARGA JUAL
3. Penetapan hargaBreak-even (Break-even pricing) Metode penetapan hargaa break-even ini dapat diterapkan dengan menggunakan beberapa anggapan tertentu, yaitu : Seluruh biaya dapat digolongkan kedalam biaya variabel dan biaya tetap Seluruh barnag yang diproduksi akan terjual Biaya variabel perunitnya tetap Dengan demikian kita perlu mengetahui bebrapa konsep tentang biaya seperti : Biaya variabel Biaya variabel adalah biaya yang berubah-ubah disebabkan oleh adanya perubahan jumlah hasil. Biaya tetap Biaya tetap adalah biaya-biaya yang tidak berubah-ubah (konstan). Uuntuk setiap tingkatan/sejumlah hasil yang diproduksi. Biaya total Biaya total merupakan seluruh biaya yang akan dikelurkan oleh perusahan atau dengan kata lain biaya total ini merupajkan jumlah dari biaya variabel dan biaya tetap.
BIAYA TOTAL = BIAYA TETAP + BIAYA VARIABEL
Penghasil total Penghasil total ini merupakan jumlah penerimaan yang diperoleh perusahaan dari penjualan produknya. Untuk menentukan titik break-even dapatlah menggunakan formula berikut ini : TITIK BREAK EVEN =
BTT
(dalam unit)
H - BVR
TITIK BREAK EVEN =
BTT
(dalam rupiah)
1 _ BVR H
Dimana : BTT = biaya tetpa total H = harga jual per unit BVR = biaya variabel rata-rata H – BVR disebut konstribusi per unit pada overhead 4. Penetapan harga dalam hubungan dengan pasar Dalam hal ini perusahaan harga tidak didasarkan pada biaya,tetapi justru hara yang menentukan biaya bagi perusahaan. Penjual atau perusahaan dapat menentukan harga sama dengan tingkat harga pasar agar dapat ikut bersaing, atau dapat juga ditentukan lebih tinggi atau lebih rendah dari tingkat harga dalam persaingan. Politik penetapan harga 1. Penetapan harga psikologis Kebijaksanaan ini biasanya digunakan untuk penjualan barang pada tingkat pengecer. 2. Price lining Price lining ini lebih banyak digunakan oleh pengecer dari pada pedagang besar atau produsen. 3. Potongan harga Potong (discount) merupakan pengurangan dari harga yang ada biasanya potongan harga ini diwujudkan dalam bentuk tunai dan dimaksudkan untuk menarik konsumen. Adapun jenis – jenis potongan yang dapat diberikan oleh penjual adalah : a. Potongan kuantitas. Potongan kuantitas adalah potongan harga yang ditawarkan oleh penjual agar konsumen bersedia membeli dalam jumlah yang lebih besar,atau bersedia memusatkan pembelinya pada penjual tersebut. b. Potongan dagang Potongan dagang atau disebut juga potongan fungsional merupakan potongan harga yang ditawarkan pada pembeli atas pembayaran untuk fungsi-fungsi pemasaran yang mereka lakukan.
c. Potongan tunai Potongan tunai adalah potongan yang diberikan kepada pembeli atas pemabayaran rekeningnya pada suatu periode, dan mereka melakukan pembayaran tepat pada waktunya. d. Potongan musiman Potongan musiman adalah potongan yang diberikan kepada pembeli yang melakukan pembelioan di luar musim tertentu. 4. Penetapan harga geografis Salah satu penetapan harga geografis ini adalah free on board (F.O.B) yang dibedakan ke dalam dua golongan, yaitu : a. F.O.B tempat asal (F.O.B point of origin) dimana seluruh ongkos angkut ditanggung oleh pembeli. b. F.O.B tujuan (F.O.B destinational) dimana seluruh ongkos angkut ditanggung oleh penjual termasuk keamanan dalam perjalanan. F. PROMOSI DAN PERIKLANAN Promosi Beberapa kegiatan yang ada dalam promosi ini pada umumnya ada empat, yaitu : 1. Perikalanan Periklanan adalah komunikasi non-individu dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-laba,serta individu-individu. Adapun masalah-masalah yang akan dibahas disini adalah : Tujuan periklanan Jenis periklanan Media periklanan Biro periklanan a. Tujuan periklanan Mendukung program personal selling dan kegiatan promosi yang lain. Mencapai orang-orang yang tidak dapat dicapai oleh salesman dlaam jangka waktu tertentu. Mengdakan hubungan dengan para penyalur misalnya dengan mencantumkan nama dan alamatnya. Memasuki daerah pemasaran baru atau menarik langganan baru. 2. Jenis periklanan a. Periklanan barnag (product advertaising) Periklanan barnag ini dilakukan dengan menyatakan kepda pasar tentang produk yang ditawarkan. b. Periklanan kelembagaan (institusional advertising) Periklanan kelembagaan dilakukan untuk menimbulkan rasa simpati terhadap penjual dan ditujukan untuk menciptakan goodwill kepada perusahaan. Jadi, periklanan ini lebih menitik-beratkan pada nama penjual atau perusahaannya. 3. Media periklanan a. Surat kabar
Surat kabr ini merupakan media periklan yang daoat mencapai masyrakat luas karena harganya rrelatif murah. b. Majalah Dapat dikatakan bahwa pembaca majalah ini lebih selektif atau terbatas dibandingkan dengan surat kabar. c. Radio Sebagi media yang hanya dapat dinikmati melalui pendenngaran. Radio dapat menjangkau daerah yang luas dandapat diterima oleh segala lapisan masyarakat. d. Televisi Televisi ini merupakan media yang dapat memberikan kombinasi antara suara dengan gambar yang bergerak, dan dapat dinikmati oleh siapa saja. e. Pos langsung Media peikalnan yang dapat dimasukkan ke dalam pos alngsung (direct mail) adalah : kartu pos, buku kecil, suratv edaran, brosur dan sebagainya. 4. Biro periklanan Biro periklanan (advertaising agency) merupakan lembaga bisnis yang berdiri sendiri, yang mengkhususkan kegiatannya di bidang perencanaan, pengembangan, dan penempatan perikalan bagi langganannya. G. PERSONAL SELLING, PROMOSI PENJUALAN, DAN PUBLISITAS Personal selling Personal selling adalah interaksi antar individu, saling bertemu mukla yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dnegan pihak lain. Materi yan akan dibahas selanjutnya dalam maslah personal selling ini adalah : Proses personal selling Jenis tugas penjualan dan salesman. 1. Proses personal selling Beberpa tahap yang perlu dilakukan secara keseluruhan membentuk suatu proses yaitu : a. Persiapan sebelum penjualan b. Penentuan loksi pembeli potensial c. Pendekatan pendahuluan d. Melakukan penjualan e. Pelayanan sesah penjualan 2. Jenis tugas penjualan dan salesman a. Trade selling dan merchandising salesman b. Missionary salling dan detailman c. Technical selling dan sales engineer d. New business selling dan pioneer product salesman
Promosi penjualan “promosi penjualan” ini merupakan istilah yang berbeda dengan istilah “promosi” meskipun sama-sama menggunakan kata”promosi” promosi penjualan hanya merupakan satu kegiatan dalam promosi. Dalam promosi penjualan ini perusahaan menggunakan alat-alat seperti :peragaan, pameran,demonstrasi, hadiah, contoh barang, dan sebagainya. Jadi kegiatan tersebut dapat digunakan untuk mendukung kegiatan promosi yang lain. Publisitas Hampir sama dengan periklannan publisitas ini merupakan salah satu kegiatan promosi yang dilakukan melalui suatu media. Namun informasi yang tercantum tidak berupa iklan tetapi berupa berita. Hal ini dapat kita jumpai pada media-media seperti surat kabar, majalah,televisi dan sebaginya. Biasanya individu atau lemabaga yang dipublikasikan tidak mengeluarkan sejumalh baiya, dan tidak dapat mengawasi pengungkapan beritanya. Ada kemungkinan bahwa seseorang atau lembaga tidak mengetahui kalau mereka dupublikasikan. Sering publisitas itu tidak obyektif ada juga sifatnya menjelek-jelekkan dan ada pula yang menganjung-anjung.