A. PATHWAY Sekunder malabsorbsi akibat gagal ginjal
Primer adenoma
PTH
Neurologis
Aksi sedatif pada sel
Gastrointestinal
Pe sekresi asam lambung
adenoma
saraf
Transmisi impuls saraf
-
Mudah merasa letih Mental melambat Rasa mengantuk
MK : Perubahan proses berpikir
pankrealit is
Ulkus peptikum
-
Anoreksia Mual Muntah konstipasi
muskuloskeletal
Ginjal
Pe sekresi ca dan pe fosfot
Penumpukan calcium dalam pelvis + ginjal parenkim
Demeneseralis asi tulang
Osteoklas Sel untuk raksa untuk banigna
-
Batu ginjal Obstruksi plelonefiti s
Hilangnya fungsi ginjal
-Polioria MK : Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
-
Arinalgia Deformitas Keletihan otot
MK : Resiko fraktur
-Dehidrasi -Rasa haus
MK : potensial terhadap volume cairan kekurangan
B. INTERVENSI
No 1.
Diagnosa Keperawatan Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia dan mual.
Tujuan & Kriteria Hasil (NOC)
Intervensi (NIC)
Setelah dilakukan tindakan 1. Berikan dorongan keperawatan selama ... x 24 pada klien untuk Jam, diharapkan gangguan mengkonsumsi diet nutrisi dapat terpenuhi rendah kalsium, dengan, kriteria hasil : untuk memperbaiki a. Berat badan klien hiperkalsemia. kembali normal b. Klien mendapatkan 2. Jelaskan pada klien asupan makanan yang bahwa tidak mencukupi, mengkonsumsi susu c. Klien dapat dan produk susu menghabiskan dapat menghilangkan makanan sesuai yang sebagian manifestasi telah dijadwalkan oleh gastrointestinal yang ahligizi dan Dokter tidak menyenangkan. 3. Bantu klien untuk mengembangkan diet yang mencangkup tinggi kalori tanpa produk yang mengandung susu. 4. Anjurkan klien diet yang mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi
2.
Risiko terhadap cidera yang berhubungan dengan demineralisasi tulang yang mengakibatkan fraktur patologi.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ... x Jam diharapkan, Klien tidak akan menderita cedera seperti yang ditentukan oleh tidak terdapatnya faktor patologi, dengan kriteria hasil : a. Meminimalkan risiko cidera
1. Lindungi klien dari kecelakaan. 2. Hindarkan klien dari satu posisi yang menetap, ubah posisi klien dengan hati – hati.
3. Bantu klien memenuhi BAB selama terjadi kelemahan fisik. 4. Atur aktivitas yang tidak melelahkan klien. 5. Ajarkan cara melindungi diri dari trauma fisik seperti mengubah posisi tubuh dan cara berjalan serta menghindari perubahan posisi yang tiba-tiba. 6. Ajarkan klien untuk menggunakan alat bantu berjalan bila dibutuhkan. 7. Ajarkan klien berjalan secara perlahan-lahan.
DAFTAR PUSTAKA https://www.google.com/search?q=pathway+hiperparatiroid&safe=strict&client=ms-androidvivo&prmd=insv&source=Inms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwi_3bGUzpfhAhXi4nMB HZoVDIYQ_AUoAXoECAwQAQ&biw=360&bih=634#imgrc=RFrfMEJvk7pLvm