Panduan Kkn Edisi Xii.docx

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Panduan Kkn Edisi Xii.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 12,387
  • Pages: 70
PETUNJUK PELAKSANAAN KULIAH

KERJA NYATA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

EDISI XII

PUSAT PENGEMBANGAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LP2M) UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

i

TIM PENYUSUN

Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata UNNES, Edisi XII Tahun 2014

PenanggungJawab Pengarah Ketua Anggota

: Totok Sumaryanto F. : Etty Soesilowati : Dwijanto : 1. Hamonangan Sigalingging 2. Dewa Made Karthadinata 3. Mashuri 4. Puji Lestari 5. Deky Aji Suseno 6. Sri Prastiti K.A. 7. Andi Suhardiyanto 8. Aprila Niravita 9. Sukardi 10. Endro Puji Purwono 11. Cahyo Yuwono 12. Burhan R. Wijaya 13. Slamet Riyadi 14. Muhammad Kurniawan

ii

KATA PENGANTAR Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan intrakurikuler yang wajib diikuti oleh semua mahasiswa S1 Universitas Negeri Semarang (Unnes). Keberadaan kegiatan ini

dimaksudkan sebagai bentuk nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Pendidikan tidak akan berarti tanpa dilandasi oleh penelitian. Demikian juga substansi perkuliahan kurang optimal manfaatnya tanpa didasari hasil penelitian. Oleh karena itu untuk membantu menyelesaikan permasalahan masyarakat, bahan perkuliahan dan temuan-temuan penelitian hendaknya dapat diabdikan kepada masyarakat. Kegiatan KKN dilaksanakan secara interdisipliner dan merupakan bentuk pengintegrasian antara kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, yang konsepnya berbeda dengan bentuk-bentuk kegiatan mahasiswa yang lain. Kegiatan KKN Unnes tidak hanya menyiapkan mahasiswa menjadi manusia pembangunan, tetapi juga wujud dari tanggung jawab perguruan tinggi melalui pengabdian mahasiswa. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk membantu memecahkan persoalan pembangunan yang dihadapi oleh masyarakat guna mewujudkan kesejahteraan dengan tetap memperhatikan pemeliharaan lingkungan (konservasi)yang tidak hanya terbatas secara fisik saja tetapi lebih dari itu, yakni bersifat hakiki dalam menjaga keseimbangan hak dan kewajiban. Hal ini sesuai dengan misi Universitas Negeri Semarang sebagai Universitas Konservasi. Dalam rangka pelaksanaan kegiatan KKN, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Unnes sebagai unsur pelaksana, memandang perlu untuk menerbitkan Buku Petunjuk Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Unnes, agar dapat dijadikan sebagai pedoman untuk mengarahkan kegiatan supaya sesuai dengan harapan dan kaidah-kaidah ilmiah. Akhirnya, dengan terbitnya buku petunjuk ini, saya mengucapkan terima kasih kepada Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata, Tim Penyusun, serta semua pihak yang telah membantu penyusunan buku ini. Semoga Buku Petunjuk Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Unnes ini, dapat bermanfaat bagi peningkatan kualitas pelaksanaan kegiatan KKN di lingkungan Unnes dan masyarakat luas.

Semarang, Februari 2014 Ketua LP2M Unnes,

Prof. Dr. Totok Sumaryanto F., M.Pd NIP. 196410271991021001

iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pendewasaan dan pemandirian manusia secara sistematis agar siap menjalani kehidupan secara bertanggung jawab. Menjalani kehidupan secara bertanggung jawab berarti berani mengambil keputusan dan tindakan yang bijaksana dan berani menanggung segala konsekuensi yang ditimbulkan. Demi citacita ini Universitas Negeri Semarang (Unnes) melaksanakan pendidikan dengan cara membekali dan mengembangkan kecakapan, keterampilan, kepekaan, dan kecintaan mahasiswa terhadap pemberdayaan dan pembangunan kehidupan umat manusia pada umumnya dan masyarakat Indonesia pada khususnya. Peran perguruan tinggi dalam pembangunan tidak saja mendidik generasi muda dalam menyiapkan dirinya menjadi manusia pembangunan dan mengkaji serta mengembangkan IPTEKS yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, tetapi juga menjamin bahwa IPTEKS yang relevan dengan kebutuhan pembangunan itu benar-benar sampai kepada masyarakat dan dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni hanya mempunyai makna apabila dapat diterima dan dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat yang memerlukan untuk dapat meningkatkan kesejahteraannya. Oleh karena itu, perguruan tinggi harus dapat meyakinkan dirinya sendiri, melalui berbagai kegiatan tri dharmanya, untuk membuktikan bahwa ipteks-nya memang relevan, dapat diterima dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam pembangunan. Peningkatan dan pengembangan yang terangkum dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Ketiga dharma itu dilaksanakan dengan proporsi yang seimbang, harmonis, dan terpadu dengan harapan agar kelak para lulusan Unnes dapat menjadi manusia yang berilmu pengetahuan memadai dalam bidangnya masing-masing, mampu melakukan penelitian, dan bersedia mengabdikan diri demi kemaslahatan umat manusia pada umumnya dan masyarakat Indonesia pada khususnya. Kompetensi mahasiswa tidak hanya dibentuk melalui kegiatan belajar di kampus, tetapi juga di luar kampus, yaitu dilingkungan masyarakat. Untuk mempraktekkan ilmu dan menerapkan hasil penelitian yang dilakukan oleh sivitas akademika, maka diperlukan 1

media yang mendukung. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan sebuah media yang efektif dan edukatif. Mahasiswa diterjunkan di tengah-tengah masyarakat, baik masyarakat perkotaan, pedesaan, maupun kelompok masyarakat tertentu misalnya perusahaan, klub, perkumpulan atau sanggar. Mereka akan dapat menangkap dan menghayati denyut nadi kehidupan masyarakat dengan berbagai permasalahan yang ada sehingga persoalan-

persoalan, sumber-sumber daya yang telah dan belum dimiliki, dan solusi-solusi yang diperlukan sesuai dengan aspirasi. Pada prinsipnya KKN merupakan salah satu kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat yang dilakukan perguruan tinggi sebagai upaya menerapkan ilmu yang diperoleh, hasil hasil penelitian dibidang ipteks untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat. Pelaksanaan KKN merupakan kegiatan akademik perguruan tinggi, yang dimanifestasikan melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu, pelaksanaan program KKN juga harus dilaksanakan secara ilmiah, sinergis dan professional. Kegiatan KKN merupakan proses pembelajaran mahasiswa melalui berbagai kegiatan langsung di tengah-tengah masyarakat, dan mahasiswa berupaya untuk menjadi bagian dari masyarakat serta secara aktif dan kreatif terlibat dalam dinamika yang terjadi di masyarakat. Keterlibatan mahasiswa bukan saja sebagai kesempatan mahasiswa belajar dari masyarakat, namun juga memberi pengaruh positif dan aktif terhadap pengembangan masyarakat, sehingga memberi warna baru dalam pembangunan masyarakat secara positif. Mata kuliah KKN dengan bobot 4 sks wajib ditempuh oleh semua mahasiswa program strata 1 Unnes, yang disiapkan dalam rangka mengembangkan kompetensi mahasiswa melalui pengalaman nyata di masyarakat. Dengan pengalaman tersebut, mahasiswa diharapkan mendapatkan kemampuan generatif yang berupa life skills (kecakapan hidup) seperti kemampuan berfikir dan bernalar secara analitik, berdasarkan sumber empirik dan realistik. Hal tersebut dimaksud agar mahasiswa dapat merancang dan melaksanakan program, baik secara individu maupun kelompok dalam membantu mengatasi permasalahan yang ada, bekerja sama dengan orang lain, mengatur diri sendiri, dan melatih keterampilan dalam bekerja. Dengan demikian, mahasiswa akan mendapatkan wawasan, pengalaman, dan keterampilan dalam bermasyarakat.

2

B. Pengertian KKN adalah suatu kegiatan intrakurikuler yang memadukan pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat) dengan cara memberikan kepada mahasiswa pengalaman belajar dan bekerja dalam kegiatan pembangunan masyarakat sebagai wahana penerapan dan pengembangan ilmu dan

teknologi yang dilaksanakan di luar kampus dalam waktu, mekanisme kerja, dan persyaratan tertentu. KKN merupakan kegiatan yang berhubungan dengan berbagai disiplin ilmu dan berkaitan dengan berbagai sektor pembangunan. Dengan demikian, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan interdisipliner dan lintas sektoral. Kegiatan dan pengelolaan KKN

dapat

menjamin

diperolehnya

pengalaman

belajar

melakukan

kegiatan

pembangunan masyarakat secara kongkrit yang bermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakat dimana mereka ditempatkan. Selain itu, kegiatan dan pengelolaan KKN diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia akademik–teoritik dan dunia empirik.

C. Dasar Penyelenggaraan Kuliah Kerja Nyata KKN merupakan salah satu program dalam pendidikan tinggi di Universitas Negeri Semarang yang berdasar pada: 1.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301);

2.

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3859);

3.

Keputusan Presiden: a. Nomor 271 Tahun 1965 tentang Pengesahan Pendirian IKIP Semarang; b. Nomor 124 Tahun 1999 tentang Perubahan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Semarang, Bandung, dan Medan menjadi Universitas;

4.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 59 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri Semarang;

5.

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional: a. Nomor 225/O/2000 tentang Statuta Universitas Negeri Semarang; 3

b. Nomor 176/MPN.A4/KP/2010 tentang Pengangkatan Rektor Universitas Negeri Semarang Masa Jabatan Tahun 2010 – 2014; c. Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar; d. Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Perguruan Tinggi; 6.

Surat Keputusan Rektor tentang Penetapan Unnes sebagai Universitas Konservasi No. 22/Tahun 2009 Tanggal 8 Juni 2009.

7.

Peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 01 Tahun 2010 tentang Pedoman Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi Mahasiswa Universitas Negeri Semarang.

8.

Peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Rektor Nomor 1 Tahun 2010 tentang Pedoman Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi mahasiswa Universitas Negeri Semarang.

D. Dasar Konseptual Dasar konseptual pelaksanaan KKN Unnes adalah sebagai berikut. Pertama, keterpaduan ketiga aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi. KKN merupakan program kegiatan lapangan yang memadukan aspek-aspek pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang pelaksanaannya tidak terpisahkan dari tujuan dan isi kurikulum yang berfungsi sebagai penghubung konsep-konsep akademis dengan realita kehidupan masyarakat. Tujuannya adalah memperkaya pengalaman teoritis melalui pengalaman praktis di lapangan, mematangkan kepribadian mahasiswa dan menumbuhkan rasa percaya diri dengan cara mahasiswa diajak untuk mengamati, menganalisis, dan menarik simpulan untuk memecahkan suatu masalah yang sekaligus dalam upaya mengamalkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang dikuasai secara ilmiah. Kedua, pendekatan interdisipliner dan komprehensif. Permasalahan kehidupan masyarakat selalu mempunyai kaitan satu dengan yang lainnya, sehingga pemecahan masalah tersebut lebih efektif dengan pendekatan interdisipliner dan komprehensif. KKN memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa dalam pembentukan pola pikir dan pola kerja interdisipliner dan komprehensif. Pelaksanaannya dilakukan oleh sejumlah mahasiswa yang berasal dari berbagai disiplin ilmu (fakultas, jurusan, program studi) yang berbeda. Karakteristik inilah yang membedakan antara KKN dengan Praktek 4

Pengalaman Lapangan (PPL), Kuliah Kerja Lapangan (KKL), Kemah Kerja Mahasiswa (KKM), maupun Praktek Kerja Lapangan (PKL). Ketiga, lintas sektoral. Pola pelaksanaan pembangunan merupakan proses keterpaduan antarsektor. KKN memberikan pengalaman pelaksanaan pola pikir dan pola kerja lintas sektoral yang membutuhkan kerjasama antar lembaga dan instansi yang terkait sehingga mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar sebagai penghubung antar sektor dalam proses pemberdayaan dan pembangunan.

Keempat, pragmatis. Artinya adalah bahwa program-program kegiatan yang direncanakan pada dasarnya bertumpu pada persoalan nyata di lapangan, dapat dilaksanakan sesuai dengan daya dukung sumber-sumber daya yang tersedia di lapangan, dan digunakan untuk mendatangkan manfaat bagi masyarakat baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Kelima, partisipatif. KKN adalah proses interaktif dan sinergis antara mahasiswa dan masyarakat. Konsekuensinya adalah keterlibatan kedua belah pihak dalam setiap kegiatan mutlak diperlukan, yaitu dari perencanaan program, pelaksanaan, upaya pendanaan, dan evaluasi hasil. Keterlibatan secara aktif ini memberikan pengalaman baik mahasiswa maupun masyarakat utamanya dalam memecahkan masalah yang dihadapi secara mandiri.

E. Prinsip Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Unnes berdasarkan prinsip: 1.

KKN dilaksanakan atas dasar tanggung jawab bersama antara Universitas Negeri Semarang dan Pemerintah Kota, Kabupaten atau lembaga lain sebagai mitra kerja;

2.

KKN dilaksanakan ditengah masyarakat di luar kampus baik masyarakat perkotaan, masyarakat pedesaan ataupun masyarakat/komunitas lain sebagai mitra kerja;

3.

mahasiswa peserta KKN dibimbing oleh dosen pembimbing dan Kepala Desa/Lurah atau aparat yang ditugasi;

4.

KKN tidak digabung atau dititipkan pada kegiatan PPL di sekolah/PKL di tempat kerja;

5.

Mahasiswa peserta KKN harus melaksanakan semua kegiatan yang telah ditetapkan oleh Pusat Pengembangan KKN.

5

F. Visi dan Misi Visi dan misi Unnes adalah: Visi : Menjadi Universitas konservasi, bertaraf internasional, yang sehat, unggul, dan sejahtera pada tahun 2020. Misi : 1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan yang unggul dan bertaraf internasional di bidang kependidikan dan non kependidikan.

2. Mengembangkan, menciptakan, dan/atau menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan olahraga, yang bermakna dan bermanfaat. 3. Mengembangkan kebudayaan dan peradaban bangsa yang menjunjung tinggi nilai nilai konservasi. Visi dan misi LP2M Unnes adalah: Visi : Menjadi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat yang bertaraf internasional berbasis konservasi, yang sehat, unggul, dan sejahtera pada tahun 2020. Misi : Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berorientasi pada pengembangan sumber daya manusia, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, olah raga yang ramah lingkungan, untuk kesejahteraan serta kejayaan bangsa dan negara Indonesia yang berkelanjutan. Visi dan misi KKN Unnes adalah: Visi : Penerapan ilmu, pengetahuan, teknologi dan sains serta pembelajaran mahasiswa dalam memberdayakan masyarakat berbasis konservasi yang sehat, unggul, dan sejahtera. Misi : Memfasilitasi mahasiswa dalam memberdayakan masyarakat dengan memberikan bantuan pemikiran tenaga, dan teknik berbasis konservasi yang sehat, unggul dan sejahtera. G. Tujuan Pelaksanaan KKN Unnes bertujuan untuk: 1.

membentuk sarjana penerus pembangunan yang mampu menghayati dan belajar memecahkan permasalahan masyarakat yang kompleks secara pragmatis dan interdisipliner;

6

2. mendekatkan lembaga pendidikan tinggi pada masyarakat untuk penyesuaian dengan tuntutan pemberdayaan, pembangunan dan kebutuhan masyarakat; 3. membantu pemerintah dalam mempercepat laju pembangunan dan menyiapkan kaderkader pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat; 4. mengembangkan kerjasama antardisiplin ilmu dan antarlembaga. H. Strategi

Pendekatan interdisipliner (jurusan) dalam kuliah kerja nyata yang diformulasikan oleh Pusat Pengembangan KKN dapat dimanifestasikan dalam empat strategi pokok sebagai berikut. 1. Pemberdayaan masyarakat dalam berbagai permasalahan pembangunan untuk dapat digerakkan ke arah peningkatan pembangunan masyarakat, baik lokal, regional maupun nasional. 2. Pemberdayaan masyarakat usaha dalam berbagai permasalahan kewirausahaan untuk dapat ditingkatkan guna memiliki daya saing yang tinggi dari segi pelayanan dan kualitas produknya. 3. Pengerahan secara optimal sivitas akademika Unnes untuk tanggap dan berpartisipasi dalam pembangunan. 4. Pembentukan jaringan kerja sama secara sinergi antara Pusat Pengembangan KKN dengan fakultas, pusat-pusat dilingkungan LP2M dan dengan pihak luar untuk meningkatkan kinerja layanan Pusat Pengembangan KKN kepada sivitas akademika Unnes dan masyarakat, baik secara kewilayahan maupun sektoral. I. Sasaran Pada dasarnya KKN Unnes diarahkan pada tiga sasaran, yaitu mahasiswa, masyarakat, dan kelembagaan. 1. Mahasiswa: a. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang: 1) cara berpikir dan bekerja secara interdisipliner dan lintas sektoral; 2) kemanfaatan ilmu, teknologi, dan seni yang dipelajari bagi pemberdayaan dan pembangunan masyarakat; 3) kesulitan dan seluk beluk permasalahan di masyarakat dalam pemberdayaan dan pembangunan yang dilakukan di perkotaaan, pedesaan, dan kelompok masyarakat tertentu. 7

b. Mendewasakan cara berfikir serta meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah secara pragmatis ilmiah. c. Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan program-program pengembangan, pemberdayaan, dan pembangunan masyarakat berbasis konservasi. d. Melatih mahasiswa sebagai inovator, motivator, dinamisator dan problem solving. e. Memberikan pengalaman keterampilan kepada mahasiswa sebagai kader pembangunan dan diharapkan terbentuk sikap dan rasa cinta, kepedulian sosial, dan tanggung jawab terhadap kemajuan masyarakat diberbagai bidang.

f. Melalui pengalaman bekerja secara langsung dan nyata akan lebih menumbuhkan sifat profesionalisme dan kepedulian sosial dalam diri mahasiswa. 2. Masyarakat dan Pemerintah a. Masyarakat perkotaan dan pedesaan yang mempunyai prospek pembangunan yang diarahkan pada pengembangan dan peningkatan kemampuan serta keterampilan sumber daya manusia. b. Pemerintah

dari tingkat pusat sampai daerah memperoleh bantuan pemikiran dan

tenaga dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan berbasis konservasi. c. Kelompok masyarakat tertentu dengan jalinan kerjasama yang baik antara perguruan tinggi pelaksana dengan lembaga, pengusaha, klub atau perkumpulan yang dapat mensinergikan dan memberdayakan kemampuan masing-masing untuk keuntungan bersama. 3. Perguruan Tinggi a. Memperoleh umpan balik dari hasil integrasi mahasiswa dengan masyarakat sehingga kurikulum perguruan tinggi dapat disesuaikan dengan tuntutan perkembangan pembangunan. b. Dosen memperoleh berbagai pengalaman berharga yang dapat digunakan sebagai contoh dalam proses pendidikan. c. Kemanfaatan ilmu yang dikembangkan di perguruan tinggi semakin nyata dalam upaya pemberdayaan masyarakat. d. Meningkatkan, memperluas, dan mempererat kerjasama antara perguruan tinggi sebagai pusat pengembangan IPTEKS dengan instansi-instansi dan dinas atau departemen-departemen

lainnya

dalam

melaksanakan

pembangunan

berbasis

konservasi.

8

J. Bentuk KKN Universitas Negeri Semarang Universitas Negeri Semarang merupakan lembaga pendidikan tinggi yang menyiapkan tenaga kependidikan dan nonkependidikan. Oleh karena itu, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unnes melalui Pusat Pengembangan KKN memberikan peluang bagi mahasiswa untuk memilih dan menentukan bentuk KKN yang ditawarkan sesuai keinginan dan kemampuannya. Bentuk KKN Unnes meliputi dua macam yaitu sebagai berikut. 1. KKN Lokasi

KKN lokasi adalah kegiatan yang memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di luar kampus baik perkotaan maupun pedesaan. Selain itu, dimaksudkan untuk membantu masyarakat dalam menanggulangi masalah-masalah kesejahteraan masyarakat secara interdisipliner dan lintas sektoral. KKN lokasi dilakukan dalam jangka waktu dan mekanisme tertentu, serta program-program disusun secara berkesinambungan dari tahun ke tahun dengan pengembangan model-model yang difokuskan pada permasalahan-permasalahan yang menonjol di suatu daerah atau lokasi tertentu. Penekanan salah satu bidang sasaran untuk dijadikan sebagai sasaran utama dalam kegiatannya menjadi prioritas yang ditonjolkan (misalnya bidang pendidikan,

kesehatan dan kebersihan lingkungan,

perekonomian dan produksi, agro bisnis, pariwisata, sosial budaya, kelestarian lingkungan, peningkatan peranan wanita, administrasi pemerintahan, olahraga dan seni, sarana dan prasarana, dan bidang lain yang dibutuhkan oleh masyarakat). Bagi mahasiswa non reguler (transfer, penyetaraan pra jabatan, dll), Pusat Pengembangan KKN menyelenggarakan KKN khusus,yakni KKN yang secara khusus diatur sesuai persyaratan yang ditentukan oleh Pusat Pengembangan KKN. 2. KKN Alternatif KKN alternatif adalah kegiatan yang dilaksanakan

di luar kampus guna

memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa dalam hal kewirausahaan, penerapan teknologi, pelatihan dan pembinaan ipteks yang dikuasai pada sekelompok masyarakat tertentu. KKN alternatif dimaksudkan untuk membantu masyarakat sebagai lembaga mitra dalam menanggulangi masalah-masalah ipteks dan seni yang dihadapinya, sehingga dapat ditemukan solusi penyelesaiannya secara bersama.

9

Pola KKN Alternatif meliputi: a.

KKN Alternatif Mandiri adalah KKN yang pelaksanaannya didasarkan atas inisiatif kelompok mahasiswa dari hasil pencermatan permasalahan di lapangan. Judul KKN alternatif bersifat tematik yang berisi beberapa kegiatan sesuai jurusan anggota kelompok mahasiswa dan layak dilaksanakan dalam 8 minggu (1 minggu persiapan dan pembekalan, 6 minggu pelaksanaan program kerja di lapangan serta 1 minggu untuk evaluasi dan pelaporan).

b.

KKN Alternatif Kerjasama adalah KKN yang diajukan atas dasar kerjasama antara instansi/lembaga/kelompok

masyarakat/badan

usaha

dengan

Unnes.

KKN

Alternatif Kerjasama dapat berupa: 1) KKN Wajib Belajar Pendidikan Dasar (Wajardikdas) Sembilan Tahun, 2) KKN Penuntasan Buta Aksara (PBA), 3) KKN Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (PPM), 4) KKN Tanggap Bencana, 5) KKN Pola Pendampingan SMK adalah KKN yang dilaksanakan berdasarkan kerjasama dengan Dirjen Dikmen Kemdikbud dimana peserta dikirim ke SMK sasaran yang berada di luar pulau Jawa maupun di pulau Jawa terutama SMK baru.Tujuan dari program Pendampingan SMK ini adalah untuk membantu kelancaran kegiatan belajar mengajar di SMK dengan baik. Untuk mencapai tujuan tersebut, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan antara lain: a). Melakukan pendataan awal tentang kondisi SMK sasaran; b). Menyusun dan mengembangkan perangkat pembelajaran, termasuk alat evaluasi; c). Praktik mengajar terbimbing maupun mandiri sesuai dengan program keahlian yang ada di SMK; d). Penataan sistem administrasi sekolah; e). Pembenahan media pembelajaran; f). Pembenahan dan penataan perpustakaan; g). Penataan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat, termasuk melakukan kegiatan penanaman pohon; h). Pengembangan kegiatan ekstra kurikuler sekolah. 6) KKN Vokasi KKN Vokasi adalah kegiatan yang dilaksanakan

di luar kampus guna

memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa dalam hal kewirausahaan, penerapan teknologi, pelatihan dan pembinaan Vokasi di desa Vokasi yang telah dibentuk oleh Dinas Pendidikan / Pendidikan Non Formal Indonesia 10

(PNFI) Jawa Tengah untuk mengoptimalkan potensi desa dalam mewujudkan Desa Mandiri. Pelaksanaannya didasarkan atas program lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat UNNES Kerja sama dengan Dinas Pendidikan/Pendidikan Non

Formal

Indonesia

(PNFI) Jawa Tengah.

Kelompok mahasiswa yang melaksanakan KKN Vokasi adalah mahasiswa berprestasi yang diberi tugas oleh lembaga LP2M yang Jurusan/prodi Relevan/ memiliki pengalaman sesuai Program Desa Vokasi Lokasi Pelaksanaan KKN Vokasi. Desa Vokasi adalah kawasan pedesaan yang menjadi sentra penyelenggaraan kursus dan atau pelatihan berbagai kecakapan vokasional pengelolaan unitusaha. Setiap desa vokasi terdapat 5 kelompok usaha, setiap

kelompok usaha terdapat 10-20 anggota.

11

BAB II STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA LAKSANA KKN

A. Struktur Organisasi Kuliah Kerja Nyata STRUKTUR ORGANISASI KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

B. Tata Laksana Pengelolaan 1. Alokasi Waktu Pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unnes pada dasarnya dilakukan setiap semester, dengan alokasi waktu kegiatan sebagai berikut . a. Pembekalan/Pelatihan ………………………………… 1 Minggu b. Pelaksanaan ..............…………………………………. 6 Minggu c. Penyusunanlaporandanpresentasilaporan..……........ 1 Minggu

12

2. UraianTugas a. Pembina (Rektor): 1) menggariskan pola kebijakan KKN; 2) membina pelaksanaan KKN. b. Pengarah (Pembantu Rektor, Dekan): 1) memberi arahan kebijakan pelaksanaan KKN; 2) memberi arahan program akademik dalam pelaksanaan KKN; 3) memberi arahan kemudahan dan pembiayaan pelaksanaan KKN. c. Penanggung Jawab (Ketua LP2M, Sekretaris LP2M): 1) bertanggung jawab atas program dan pelaksanaan KKN Unnes; 2) mengkoordinasikan kerjasama baik dengan lembaga, fakultas di lingkungan Unnes maupun pemerintah daerah, instansi atau swasta; 3) mengkoordinasikan, mengarahkan, mengawasi dan menyempurnakan pelaksanaan program KKN. d. Pelaksana 1) Kepala Pusat Pengembangan KKN: (a) bertindak sebagai ketua pelaksana KKN Unnes;

(b) menyusun perencanaan, membuat keputusan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi dan menyempurnakan kegiatan penyelenggaraan KKN; (c) mengatasi dan membuat keputusan terhadap masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh pengambil keputusan dibawahnya; (d) bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan KKN kepada Ketua LP2M Unnes. 2) Koordinator Bidang Perencanaan dan Anggaran KKN: (a) merancang penyelenggaraan program KKN yang dilakukan oleh PusatPengembangan KKN Unnes; (b) mengkoordinasikan kerjasama antar koordinator KKN dalam Satgas KKN Unnes; (c) menyelenggarakan kegiatan administrasi dari persiapan, pelaksanaan, sampai evaluasi kegiatan KKN. 3) Koordinator KKN Lokasi dan KKN Alternatif: (a) bertindak sebagai koordinator harian dalam tugas pelaksanaan sesuai program KKN yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya; (b) merencanakan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan menyempurnakan kegiatan pelaksanaan program KKN yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya; (c) mengatasi dan membuat keputusan terhadap masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh pengambil keputusan di bawahnya; (d) bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan KKN Lokasi dan KKN Alternatif kepada Kepala Pusat Pengembangan KKN selaku Ketua Pelaksana KKN Unnes. 4) KoordinatorBidangDiklat dan Perlengkapan: (a) membuat perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi meliputi materi, nara sumber, dan penjadwalan pembekalan/penyegaran DPL; (b) membuat perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi meliputi materi, nara sumber, dan penjadwalan pembekalan/latihan bagi mahasiswa peserta KKN; 13

(c) mengkoordinasikan pelaksanaan pembekalan dengan berbagai pihak yang terkait; (d) mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan pembekalan dan pelatihan; (e) bertanggung jawab dalam pemberian sertifikat dan atau penghargaan kepada seseorang, lembaga berkaitan dengan pelaksanaan pembekalan dan pelatihan KKN. (f) merencanakan dan menyelenggarakan distribusi perlengkapan KKN. 5) Koordinator TransportasidanDokumentasi: (a) merencanakan dan mengkoordinasikan transportasi penerjunan dan penarikanmahasiswa KKN; (b) mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan oleh PusatPengembanganKKN Unnes. 6) Koordinator Evaluasi, Laporan dan Publikasi: (a) menyusun dan mengembangkan alat evaluasi KKN Unnes; (b) melakukanevaluasi program danprestasimahasiswadalampelaksanaan program KKN Unnes; (c) mengkoodinir penyusunan laporan kegiatan setiap periode pelaksanaan KKN Unnes; (d) mensosialisasikan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh PusatPengembangan KKN;

(e) mempublikasikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pusat PengembanganKKN melalui media cetak dan elektronik. 7) KoordinatorSekretariatdanPembantuUmum (a) mendukung penyelenggaraan administrasi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program KKN Unnes. 8) DosenPembimbing (a)

Dosen Koordinator Kecamatan (Korcam): (1) berkoordinasi dengan camat sebelum pelaksanaan KKN; (2) memimpin rapat koordinasi mahasiswa (rakormacam I) KKN; (3) memimpin rapat koordinasi mahasiswa (rakormacam II) KKN; (4) memantau/monitoring pelaksanaan KKN; (5) memantau/monitoring penyusunan laporan pelaksanaan KKN tingkat kecamatan.

(b)

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL): (1) membina kerjasama dengan perangkat desa, aparat kecamatan, instansi/dinas lembaga mitra dan masyarakat tempat KKN; (2) mengadakan orientasi dan observasi pendahuluan ke lokasi atau tempat KKN, dan membantu melancarkan proses pendekatan kepada dinas/instansi, lembaga mitra, dan masyarakat sekitar; (3) menggerakkan disiplin mahasiswa, memberikan motivasi, mengarahkan kegiatan mahasiswa KKN demi terciptanya programprogram KKN dan membantu memecahkan masalah yang dihadapi mahasiswa; (4) memantau pelaksanaan program mahasiswa dengan berbagai lapisan masyarakat di tempat KKN; (5) mengarahkan dan mengendalikan kegiatan serta perilaku mahasiswa secara teratur dan berkesinambungan; (6) mengarahkan, memeriksa, menampung dan menyalurkan data kegiatan 14

dan laporan dari mahasiswa baik berkala maupun laporan akhir; (7) melakukan penilaian dalam rangka evaluasi; (8) menyusun laporan tertulis mengenai kegiatan pembimbingan mahasiswa KKN yang telah dilakukan; 9) Tenaga Administrasi: membantu terselenggaranya pelaksanaan KKN di bidang administrasi. 3. Syarat Dosen Pembimbing Lapangan a. Dosen tetap PNS atau non PNS yang ber-NIDN dan tidak sedang studi lanjut. b. Dosen yang tidak sedang menduduki jabatan di tingkat fakultas atau universitas. c. memiliki komitmen dan loyalitas dalam kegiatan KKN. d. memiliki kemampuan berkomunikasi secara baik dan santun. e. mampu bekerjasama dengan tim. f. memiliki kemampuan dan pengetahuan yang sesuai dengan tema KKN. g. menyatakan kesediaan dan kesanggupan sebagai dosen pembimbing lapangan (DPL) dengan mendaftarkan diri secara online di http://kkn.unnes.ac.id

15

BAB III PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA

A. KKN Lokasi 1. Persiapan a. Observasi Lokasi KKN 1) Observasi lokasi KKN dilakukan oleh Pusat Pengembangan KKN. 2) Pelaksanaan observasi dilakukan sebelum pendaftaran peserta KKN. b. Pendaftaran Peserta KKN Pendaftaran calon peserta KKN dilaksanakan secara online melalui portal KKN (http://kkn.unnes.ac.id), sesuai dengan tata cara pendaftaran. c. Penempatan mahasiswa di lokasi KKN 1) Penempatan mahasiswa di lokasi KKN ditentukan oleh Pusat Pengembangan KKN. 2) Penempatan mahasiswa dalam satu kelurahan/desa/dukuh bersifat interdisiplin (jurusan).

2. Pelaksanaan a. Pembekalan 1) Setiap mahasiswa calon peserta KKN Lokasi yang memenuhi syarat sebelum diterjunkan ke lokasi KKN wajib mengikuti pembekalan sesuai ketentuan. 2) Pembekalan KKN Lokasi dilaksanakan dalam bentuk pembekalan umum dan pembekalan khusus sesuai jenis program KKN yang dilaksanakan. 3) Waktu, jadwal materi, dan pembicara dalam pembekalan ditentukan oleh Pusat Pengembangan KKN. 4) Pembekalan diakhiri dengan evaluasi materi/hasil pembekalan sebagai bagian integral penilaian terhadap mahasiswa peserta KKN Lokasi. b. Waktu, materi, dan pembicara pembekalan KKN 1) pembekalan dilaksanakan selama maksimal satu minggu; 2) pelaksanaan pembekalan diselenggarakan panitia yang dibentuk oleh Pusat Pengembangan KKN LP2M Unnes dan kegiatannya melibatkan Satgas KKN, Korkab, Korcam, DPL, tenaga administrasi di bawah koordinasi Koordinator Bidang Diklat dan Perlengkapan; 16

3) materi pembekalan terdiri atas materi umum dan materi khusus; 4) pembicara dalam pembekalan adalah orang-orang yang berkompeten dalam bidangnya. c. Pelepasan dan Penerjunan Mahasiswa KKN 1) Mahasiswa wajib mengikuti acara pelepasan dan penerjunan KKN; 2) Pelepasan mahasiswa peserta KKN dilakukan oleh Rektor di kampus; 3) Pelaksanaan pelepasan dan penerjunan diatur oleh Pusat Pengembangan KKN. d. Observasi di lokasi KKN 1) Mahasiswa melakukan observasi maksimal tiga hari pada awal minggu pertama pelaksanaan KKN; 2) Observasi difokuskan pada bidang yang sesuai dengan tema KKN; 3) Observasi dilakukan dengan melibatkan peran aparat desa, tokoh masyarakat dan masyarakat. e. Penyusunan Program Kerja 1) Mahasiswa menyusun program kerja KKN berdasarkan hasil observasi dengan bimbingan DPL dan Kades/Lurah; 2) Program Kerja KKN disusun dengan mempertimbangkan faktor pendukung dan faktor penghambat, sehingga diharapkan persentase keberhasilan pelaksanaan program dapat maksimal;

3) Rencana program kerja KKN dan permasalahannya dipresentasikan pada rapat koordinasi mahasiswa tingkat kecamatan (Rakormacam) I yang dilaksanakan satu minggu setelah penerjunan dan dipimpin oleh Korcam dan Camat; 4) Jika dipandang perlu, mahasiswa dapat merevisi rencana program berdasarkan hasil Rakormacam I. Selanjutnya rencana program disahkan menjadi program kerja KKN dan disetujui oleh Kades/Lurah dan DPL. f. Pelaksanaan Program Kerja 1) Kegiatan KKN dilaksanakan berdasarkan program kerja yang telah disahkan; 2) Program yang telah disahkan dapat berubah bentuk kegiatan maupun waktu pelaksanaannya jika situasi dan kondisi benar-benar tidak memungkinkan dilaksanakannya kegiatan tersebut dengan mendapat persetujuan kepala desa /lurah dan DPL; 3) Pelaksanaan program kerja dibimbing DPL dengan mempertimbangkan masukan dari kepala desa/lurah;

17

4) Mahasiswa KKN setelah melaksanakan kegiatan membuat laporan secara tertulis dalam buku kerja individu; 5) Pelaksanaan program dimonitor oleh Pusat Pengembangan KKN; 6) Mahasiswa diizinkan untuk melaksanakan program titipan dari pemda dan instansi terkait jika situasi dan kondisi memungkinkan; 7) Mahasiswa melaksanakan Rakormacam II yang dilaksanakan pada minggu keempat setelah penerjunan dengan tema “Evaluasi Pelaksanaan Program Kerja KKN”. Bagi kecamatan yang terpilih sebagai lokasi kunjungan kerja Rektor, Korcam bersama Camat merencanakanpersiapan kunjungan kerja Rektor; 8) Peserta Rakormacam II adalah Kormades, Kormacam, Korcam, Kades, perwakilan instansi terkait dan Muspika setempat. g. Kunjungan kerja Rektor dan Bupati/Walikota 1) Pelaksanaan kunjungan rektor dan bupati/walikota diatur oleh Pusat Pengembangan KKN dan atas persetujuan pemda setempat; 2) Seluruh

mahasiswa

KKN

di

wilayah

kunjungan

kerja

rektor

dan

bupati/walikota wajib terlibat dan berpartisipasi. h. Pembimbingan dan monitoring Pembimbingan dan monitoring dilakukan oleh Satgas KKN dan DPL, meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan. i. Penyusunan Laporan Akhir Pelaksanaan Kegiatan 1) Peserta KKN dikoordinir Kormades membuat laporan akhir kegiatan KKN

wilayah desa masing-masing; 2) Penyusunan laporan dibimbing DPL dan disahkan oleh kades/lurah; 3) Kormades mengunggah laporan akhir kegiatan KKN tingkat desa sesuai dengan

ketentuan

ke

Portal

KKN

(http://kkn.unnes.ac.id),

serta

mengumpulkan softcopy laporan KKN dalam bentuk CD; 4) Kormacam menyerahkan hardcopy dan softcopy laporan akhir tingkat kecamatan sebanyak satu eksemplar ke Pusat Pengembangan KKN dan mengunggah laporan akhir KKN tingkat kecamatan ke Portal KKN (http://kkn.unnes.ac.id). j. Penarikan Mahasiswa KKN 1) Penarikan mahasiswa dari lokasi KKN wajib diikuti oleh semua peserta KKN. 2) Pelaksanaan penarikan mahasiswa diatur oleh Pusat Pengembangan KKN.

18

3. Evaluasi a. Komponen yang dinilai: 1) Pembekalan dan perencanaan program kerja KKN (N1)

bobot 3;

2) Pelaksanaan program kerja KKN (N2)

bobot 4;

3) Perilaku dan laporan (N3)

bobot 3;

b. NilaiAkhir (NA) = (3xN1)+(4xN2)+(3xN3); 10 c. Sub komponen yang dinilai 1) Sub komponen pembekalan meliputi: a) kehadiran tidak kurang 75% dari jumlah sesi pembekalan; b) hasil tes pembekalan diolah dengan menggunakan acuan Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan (PAP). 2) Sub komponen perencanaan program meliputi: a) jenis dan tujuan program kegiatan; b) kelayakan program; c) jadwal kegiatan. 3) Sub komponen pelaksanaan meliputi: a) kerjasama antar mahasiswa dan antara mahasiswa dengan khalayak sasaran; b) kesesuaian antara pelaksanaan dan perencanaan program; c) keberhasilan program; d) dampak kegiatan bagi masyarakat/khalayak sasaran. 4) Sub komponen perilaku meliputi:

a) kedisiplinan; b) tutur kata; c) cara berpakaian; d) toleransi; e) sopan santun; f) kejujuran. 5) Sub komponen laporan meliputi: a) format laporan; b) isi laporan (tes lisan); c) bahasa dan tata tulis.

19

d. KriteriaNilai: 1) 86 – 100

:

2) 81 – 85

: AB;

3) 71 – 80

:

4) 66 – 70

: BC;

5) 61 – 65

:

6) 56 – 60

: CD;

7) 51 – 55

:

D;

8) kurang dari 51

:

E.

A; B;

C;

e. Sumber Penilaian Penilaian dilaksanakan oleh DPL dengan memperoleh masukan dari: 1)

Kepala Desa/Lurah;

2)

Pejabat pemerintah daerah;

3)

Masyarakat sasaran KKN;

4)

Satgas pelaksana KKN;

5)

Teman mahasiswa KKN satu posko.

20

B. KKN Alternatif 1. Persiapan a. Pendaftaran Peserta KKN 1) Mahasiswa calon peserta KKN wajib mendaftarkan diri sesuai dengan ketentuan tata cara pendaftaran yang berlaku (lihat tata cara pendaftaran). 2) Pendaftaran sebagai peserta KKN dilakukan dan diatur oleh Pusat Pengembangan KKN LP2M Unnes. b. Penentuan Lokasi KKN Alternatif 1) Penentuan lokasi KKN Alternatif ditentukan dan disesuaikan oleh pola jalinan pelaksanaan KKN Alternatif yang direncanakan. 2) Pola jalinan KKN Alternatif dapat berbentuk mandiri,kerjasama dan program khusus. a) Pola jalinan KKN Alternatif Mandiri adalah KKN Alternatif yang dilaksanakan atas dasar usulan oleh sekelompok mahasiswa berdasarkan hasil pencermatan, penemuan permasalahan di lapangan. b) Pola jalinan KKN Alternatif Kerjasama adalah KKN Alternatif yang dilaksanakan

atas

dasar

kerjasama

antara

instansi/lembaga/kelompok

masyarakat/badan usaha dengan Unnes. c) Pola jalinan KKN Alternatif Program Khusus adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa Unnes yang kegiatannya diakui setara dengan KKN Alternatif. c. Pengajuan Proposal 1) Mengajukan proposal rencana pelaksanaan KKN Alternatif kepada Pusat Pengembangan KKN sebanyak 2 (dua) eksemplar; 2) Format, isi, dan sistematika proposal sesuai ketentuan Pusat Pengembangan

KKN; 3) Bidang garapan KKN Alternatif adalah bersifat interdisipliner, minimal didukung oleh tiga jurusan atau program studi; 4) Bidang garapan meliputi pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan lingkungan/ infrastruktur; 5) Kelompok mahasiswa pengusul berjumlah minimal 10 dan maksimal 15 mahasiswa;

21

6) Proposal

sudah

dilengkapi

surat

keterangan/kerjasama/permintaan

dari

kades/lurah; 7) Untuk KKN Alternatif Kerjasama, pengajuan proposal dilakukan oleh Pusat Pengembangan KKN sesuai ketentuan yang berlaku; 8) Ploting DPL KKN Alternatif dilakukan oleh Pusat Pengembangan KKN. d. Paparan Proposal 1) Setiap kelompok mahasiswa pengusul wajib menyampaikan paparan proposal di depan tim evaluator KKN Alternatif; 2) Jadwal pemaparan proposal ditentukan oleh Pusat Pengembangan KKN paling lama 2 (dua) minggu sejak selesai batas penerimaan proposal dan pemberitahuan pemaparan

proposal

disampaikan

secara

resmi

melalui

Portal

KKN

(http://kkn.unnes.ac.id); 3) Tata cara pemaparan proposal ditentukan oleh Pusat Pengembangan KKN (lihat lampiran); 4) Paparan proposal wajib dihadiri oleh seluruh anggota kelompok mahasiswa pengusul dan Tim Evaluator; 5) Hasil evaluasi disampaikan pada kelompok mahasiswa pengusul oleh Pusat Pengembangan KKN paling lambat 3 hari setelah pemaparan proposal selesai; 6) Evaluasi proposal meliputi aspek kesesuaian proposal dengan pedoman, kelayakan program, kesesuaian program dengan disiplin ilmu anggota kelompok, ketercukupan waktu pelaksanaan program, dan kapasitas dukungan lembaga mitra. 7) Hasil evaluasi pemaparan berupa pernyataan: a) proposal diterima; b) proposal diterima dengan perbaikan; c) proposal ditolak. 8) Keputusan diterima atau ditolaknya proposal menjadi kewenangan penuh Pusat

Pengembangan KKN; 9) Apabila proposal diterima dengan perbaikan, maka berlaku ketentuan sebagai berikut: a) Waktu perbaikan maksimal satu minggu dari waktu pemaparan. b) Konsultasi perbaikan kepada tim evaluator yang ditunjuk oleh Pusat Pengembangan KKN. c) Proposal hasil perbaikan yang telah disetujui tim evaluator dan desa/kelurahan 22

diserahkan ke Pusat Pengembangan KKN sejumlah dua (2) eksemplar. 2. Pelaksanaan a. Pembekalan 1) Mahasiswa peserta KKN Alternatif wajib mengikuti pembekalan sesuai ketentuan. 2) DPL KKN Alternatif wajib mendampingi mahasiswa saat pembekalan. 3) Pembekalan KKN Alternatif dilaksanakan dalam bentuk pembekalan umum dan pembekalan khusus. 4) Waktu, jadwal, materi dan pembicara dalam pembekalan ditentukan oleh Pusat Pengembangan KKN. 5) Pembekalan diakhiri dengan tes tertulis. b. Penerjunan Mahasiswa KKN 1) Penerjunan peserta KKN Alternatif dilakukan oleh DPL yang ditunjuk oleh Pusat Pengembangan KKN yang dihadiri oleh seluruh anggota kelompok mahasiswa peserta KKN Alternatif; 2) Waktu penerjunan diatur bersama oleh mahasiswa peserta KKN Alternatif dan desa/kelurahan, dan dikoordinasikan dengan DPL; 3) Pelaksanaan penerjunan kelompok mahasiswa peserta KKN Alternatif menjadi tanggung jawab sepenuhnya kelompok mahasiswa peserta KKN Alternatif yang diterjunkan. c. Pelaksanaan KKN Alternatif 1) Kegiatan KKN Alternatif dilaksanakan berdasarkan program dalam proposal yang diusulkan dan telah disetujui; 2) Program yang telah diusulkan dan disetujui oleh Pusat Pengembangan KKN dimungkinkan adanya penyempurnaan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi lapangan terkini; 3) Kelompok mahasiswa peserta KKN Alternatif diizinkan melaksanakan program titipan dari lembaga mitra/masyarakat setempat sepanjang tidak mengganggu kegiatan dan keberhasilan pencapaian program utama. Apabila hal tersebut terjadi,

maka harus dimusyawarahkan dengan penitip program mengenai konsekuensinya dan lain sebagainya, serta harus diinformasikan kepada DPL, Pusat Pengembangan KKN dan desa/kelurahan.

23

d. Pembimbingan dan Monitoring 1) Pembimbingan pelaksanaan program kegiatan KKN Alternatif dilakukan oleh DPL; 2) Pembimbingan oleh DPL dilakukan minimal sebanyaklima kali kunjungan lapangan selama pelaksanaan KKN Alternatif (termasuk penerjunan dan penarikan); 3) Monitoring dilaksanakan oleh Pusat Pengembangan KKN; 4) Mahasiswa KKN Alternatif wajib menyusun laporan mingguan hasil pelaksanaan program dan kegiatan KKN nya dan wajib disampaikan kepada DPL dan atau Pusat Pengembangan KKN saat melakukan kunjungan atau monitoring; 5) Mahasiswa KKN Alternatif wajib melaksanakan kegiatan administrasi pelaksanaan KKN nya sesuai ketentuan Pusat Pengembangan KKN; e. Penarikan Mahasiswa Peserta KKN Alternatif 1) Penarikan mahasiswa peserta KKN dari lokasi dilaksanakan oleh DPL; 2) Penarikan mahasiswa dari lokasi KKN wajib dihadiri oleh semua mahasiswa peserta KKN Alternatif, DPL dan desa/kelurahan; 3) Waktu penarikan disepakati bersama oleh mahasiswa peserta KKN Alternatif dan lembaga mitra, dan dikoordinasikan dengan DPL dan/atau Pusat Pengembangan KKN. 4) Pelaksanaan penarikan kelompok mahasiswa peserta KKN Alternatif menjadi tanggung jawab sepenuhnya kelompok mahasiswa peserta KKN Alternatif. f. Evaluasi dan Laporan 1) Mahasiswa memaparkan hasil kegiatan KKN sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh Pusat Pengembangan KKN sebagai bentuk penilaian akhir. 2) Mahasiswa wajib menyusun laporan akhir pelaksanaan kegiatan KKN sesuai ketentuan Pusat Pengembangan KKN. 3) Laporan hardcopy dan softcopy diserahkan kepada Pusat Pengembangan KKN sejumlah 1 eksemplar, leaflet, banner berukuran 160 cm X 60 cm terkait dengan kegiatan KKN, yang diserahkan maksimal 3 hari setelah penarikan. 4) Laporan diunggah melalui Portal KKN (http://kkn.unnes.ac.id). 3. Evaluasi

a. Komponen yang dinilai: 1) pembekalan KKN dan proposal (N1) bobot 3; 2) pelaksanaan program KKN (N2)

bobot 4;

3) perilaku dan laporan (N3)

bobot 3; 24

b. Nilai Akhir (NA) = (3xN1) + (4xN2) + (3xN3) 10 c. Sub komponen yang dinilai: 1) Sub komponen pembekalan KKN meliputi: a) kehadiran tidak kurang 75 % dari jumlah sesi pembekalan; b) hasil tes pembekalan diolah dengan menggunakan acuan Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan (PAP). 2) Sub komponen proposal meliputi: a) Jenis dan tujuan program kegiatan; b) perumusan masalah berdasarkan jenis pilihan jalinan; c) metode pemecahan masalah. 3) Sub komponen pelaksanaan meliputi: a) Kerjasama antar mahasiswa, dan antara mahasiswa dengan khalayak sasaran; b) kesesuaian antara pelaksanaan dan perencanaan dalam proposal; c) keberhasilan program; d) dampak kegiatan bagi masyarakat/khalayak sasaran. 4) Sub komponen perilaku meliputi: a) kedisiplinan; b) tutur kata; c) caraberpakaian; d) toleransi; e) sopansantun; f) kejujuran. 5) Sub komponen laporan meliputi; a) format laporan; b) isilaporan (pemaparan hasil kegiatan); c) bahasa dan tata tulis.

25

d. Kriteria Nilai: 1) 86 – 100

: A;

2) 81 – 85

: AB;

3) 71 – 80

: B;

4) 66 – 70

: BC;

5) 61 – 65

: C;

6) 56 – 60

: CD;

7) 51 – 55

: D;

8) Kurangdari 51

: E.

e. SumberPenilaian Penilaian dilaksanakan oleh DPL dengan memperoleh masukan dari: 1) Kepala desa/lurah; 2) Pejabat pemerintah daerah/lembaga mitra; 3) Masyarakat sasaran KKN; 4) Satgas pelaksana KKN; 5) teman mahasiswa KKN satu posko.

26

BAB IV TATA TERTIB PELAKSANAAN KKN UNNES

A. Tata Tertib Mahasiswa 1. Tata Cara Pendaftaran Mahasiswa a. Pemesanan Mata Kuliah KKN secara online di Sikadu (http://akademik.unnes.ac.id). b. Pemesanan KKN secara online di Portal KKN (http://kkn.unnes.ac.id) c. Pengisian KRS mata kuliah KKN. d. Melengkapi persyaratan yang telah ditentukan Pusat Pengembangan KKN. e. Mahasiswa harus melakukan pendaftaran secara on-line di http://kkn.unnes.ac.id dengan syarat telah menempuh 100 SKS berdasarkan Kartu Rencana Studi (KRS) terakhir dan Kartu Hasil Studi (KHS) sebelumnya serta telah mengambil mata kuliah KKN di KRS. f. Bagi mahasiswa yang hamil, boleh mengikuti KKN pada usia kehamilan maksimal 4 bulan pada saat penerjunan KKN. g. Bagi mahasiswa yang sedang hamil wajib menyertakan surat keterangan dokter dan surat pernyataan diri tentang kesanggupan menanggung segala resiko selama KKN. h. Mahasiswa yang menderita sakit dan memerlukan perhatian khusus harus ada surat keterangan dokter dan membuat surat pernyataan sanggup menanggung resikonya.

2. Tata Tertib Pembekalan KKN Mahasiswa peserta KKN wajib: a. mengikuti kegiatan pembekalan; b. mengenakan seragam atas baju putih, bawah hitam, dan bersepatu; c. hadir 15 menit sebelum pembekalan dimulai (sesuai dengan jadwal yang ditentukan); d. mengisi tanda tangan daftar hadir setiap sesi yang diikuti; e. mengikuti kuliah pembekalan minimal 75% dari seluruh sesi, bila kehadiran kurang dari 75%, maka mahasiswa wajib membuat resume tentang materi yang tidak diikuti dan diserahkan kepada DPL paling lambat 3 hari setelah penerjunan; f. menjaga

ketertiban,

ketenangan

dan

kesopanan

dalam

mengikuti

kegiatan

pembekalan; g. mengikuti evaluasi pembekalan.

27

3. Tata Tertib Mahasiswa di Lapangan a. Kewajiban Mahasiswa peserta KKN wajib; 1) mentaati peraturan dan tata tertib yang ditetapkan oleh Universitas Negeri Semarang, Pusat Pengembangan KKN maupun pemerintah daerah setempat atau lembaga mitra; 2) melaksanakan KKN dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan pedoman/petunjuk pelaksanaan KKN Unnes; 3) menjaga nama baik almamater, pemerintah daerah setempat atau lembaga mitra; 4) membuat petunjuk arah mulai dari jalan raya hingga Posko KKN dengan papan ukuran 40 cm x 20 cm, dan papan nama Posko KKN di lokasi dengan ukuran minimal 90 cm x 60 cm, warna tulisan hitam dan dasar putih dan dipasang paling lambat 3 hari setelah penerjunan; 5) mempunyai program kerja yang telah disetujui DPL dan ditempelkan di posko KKN dengan kertas manila ukuran 90 cm x 60 cm; 6) melaksanakan program kerja yang telah direncanakan dengan penuh tanggung jawab; 7) apabila melakukan kegiatan di luar program yang sudah terencana wajib mendapat persetujuan/ijin dari DPL dan pejabat setempat atau mitra kerja; 8) membina kerjasama antara mahasiswa, dengan masyarakat setempat atau lembaga mitra; 9) mematuhi etika pergaulan, selaras dengan situasi daerah, lokasi atau lembaga mitra; 10) setiap menjalankan kegiatan wajib mengenakan atribut KKN dan membawa kartu tanda pengenal KKN yang dikeluarkan oleh LP2M Unnes; 11) menjaga sopan santun dan keselamatan; 12) berpakaian rapi, berjaket KKN, dan bersepatu pada saat melaksanakan kegiatan KKN; 13) melaksanakan administrasi kerja diantaranya mengisi buku kerja individu secara teratur termasuk tanda tangan daftar hadir dan mencatat identitas semua tamu yang berkunjung pada buku tamu; 14) melaporkan semua kegiatan KKN yang telah, sedang dan akan dilaksanakan kepada Satgas dan/atau DPL yang berkunjung ke lapangan; 15) meminta ijin DPL dengan sepengetahuan induk semang atau pejabat setempat apabila meninggalkan lokasi/tempat KKN dengan cara mengisi blangko surat ijin meninggalkan lokasi KKN (dapat dilihat di lampiran 18) yang ditandatangani oleh induk semang atau pejabat setempat;

28

16) membuat jadwal piket lengkap dengan nomor handphone (HP) dan melaksanakan piket di posko KKN kecamatan dan posko lokasi KKN sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan; 17) mengikuti semua kegiatan yang terkait dengan pelaksanaan KKN; 18) membuat laporan pelaksanaan KKN sesuai format dan ketentuan yang berlaku.

b. Larangan Mahasiswa peserta KKN dilarang; 1) meninggalkan lokasi KKN secara bersama-sama, kecuali pada hari yang ditentukan oleh Pusat Pengembangan KKN karena sesuatu hal; 2) memberikan

laporan

kepada

pejabat/instansi

mengenai

hal-hal

yang

dapat

merugikan/menurunkan kewibawaan seorang pejabat/lembaga mitra yang terkait; 3) memberikan informasi kepada wartawan/media massa tentang kegiatan KKN yang dapat menimbulkan opini negatif; 4) membuat cap/stempel yang ada kaitannya dengan KKN Unnes; 5) menghubungi dinas/instansi yang lebih tinggi tanpa ijin pejabat setingkat di bawahnya dan/atau lembaga mitra; 6) menerima tamu bermalam dan/atau peserta KKN tidur bersama

baik di dalam

maupun di luar tempatpemondokannya; 7) membawa kendaraan roda empat kecuali sudah seijin DPL atau Pusat Pengembangan KKN. 8) membawa/mengemudikan kendaraan roda dua tanpa Surat Ijin Mengemudi (SIM) dan tanpa perlengkapan sesuai aturan yang berlaku; 9) melakukan perbuatan merugikan/mencemarkan nama baik Unnes dan Korps KKN serta nama baik pemerintah daerah dan lembaga mitra; 10) melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan apabila hal tersebut terjadi maka tanggung jawab ada di tangan pribadi pelanggar.

c. Sanksi 1) Mahasiswa peserta KKN yang dengan sengaja melanggar larangan-larangan yang telah ditetapkan akan dikenakan sanksi. 2) Terhadap pelanggaran yang sangat berat, sanksinya dapat berupa pembatalan KKN atau ditarik dari lokasi KKN tanpa peringatan terlebih dahulu.

29

B. Tata Tertib Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) 1. Calon DPL harus melakukan pendaftaran secara on-line di http://kkn.unnes.ac.id.

2. Calon DPL yang memenuhi syarat administrasi (akan diumumkan Pusat Pengembangan KKN) wajib mengikuti pembekalan calon DPL KKN Unnes. 3. DPL wajib hadir dan mendampingi pembekalan mahasiswa. 4. DPL wajib mengikuti penerjunan dan penarikan mahasiswa KKN Unnes. 5. DPL wajib melaksanakan koordinasi, bimbingan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan program KKN mahasiswa yang dibimbingnya. 6. DPL melaksanakan bimbingan/monitoring minimal 3 kali ke lokasi KKN. 7. DPL wajib memeriksa laporan KKN yang telah dibuat mahasiswa bimbingan dan untuk selanjutnya memantau proses unggah laporan pada http://kkn.unnes.ac.id. 8. DPL memberikan hasil evaluasi KKN mahasiswa sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

C. Sanksi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana mestinya, diberikan sanksi sebagai berikut. 1.

Peringatan lisan,

2.

Peringatan tertulis,

3.

Dibebastugaskan sebagai DPL.

D. Lain-lain Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur kemudian dalam ketentuan tersendiri.

30

BAB V PENUTUP

Kuliah Kerja Nyata berhubungan dengan berbagai disiplin ilmu dan berkaitan dengan berbagai sektor pembangunan didasarkan atas dunia akademik, teoritik dan dunia empirik, pelaksanaannya berprinsip pada keterpaduan Tri Dharma Perguruan Tinggi, pendekatan interdisipliner dan komprehensif, lintas sektoral, pragmatis, dan partisipatif. Dua bentuk KKN Unnes yaitu KKN Lokasi dan KKN Alternatif diformulasikan untuk pemberdayaan masyarakat baik pedesaan, perkotaan maupun masyarakat usaha dalam upaya mengoptimalkan sivitas akademika untuk tanggap dan berpartisipasi dalam pembangunan dengan membentuk jaringan kerja sama secara sinergi antara perguruan tinggi dengan berbagai pihak. Hasil pelaksanaan KKN Unnes diharapkan dapat membawa manfaat yang bermakna baik untuk mahasiswa maupun masyarakat. Oleh sebab itu, diperlukan komitmen yang tinggi dari semua pihak yang terkait sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program harus dirancang secara sistematis, terintegrasi, dan bersinergi.

31

LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1 (Contoh Bidang Kegiatan POSDAYA) A. Pendidikan 1. Penyelenggaraan kursus keterampilan 2. Pengadaan dan pembinaan perpustakaan desa 3. Pengembangan seni budaya 4. Peningkatan kegiatan kejar paket A, KB, KUD, bina keluarga dan IDT 5. Pembinaan kegiatan kepemudaan dan lain-lain 6. Penyuluhan kesadaran hukum 7. Penyuluhan kesadaran HAM 8. Pemasyarakatan UU, PP dan lain-lain 9. Penyuluhan kesadaran berbangsa dan bernegara 10. Penyuluhan rasa cinta tanah air 11. Pelatihan IT dan komputer bagi masyarakat dan aparat desa 12. Pendidikan, pemberdayaan perempuan 13. Penyuluhan konservasi moral dan budaya 14. Penyuluhan makna keluarga bahagia sejahtera 15. Penyuluhan manajemen kehidupan keluarga dan lain-lain B. Ekonomi 1. Pengembangan agrobisnis 2. Percontohan tanaman baru 3. Peningkatan usaha ternak / perikanan 4. Peningkatan usaha produktif (home industry) 5. Penanganan pasca panen 6. Kesadaran hak paten 7. Surat ijin industri rumah tangga (SIRT) 8. Manajemen pemasaran dan kewirausahaan 9. Pemberdayaan koperasi C. Kesehatan 1. Penyuluhan hidup sehat 2. Pembuatan jamban keluarga 3. Penyuluhan program KB dan perlindungan konsumen kontrasepsi 4. Penyuluhan gizi 5. Peningkatan fungsi posyandu 6. Penyuluhan narkoba dan obat terlarang 7. Penyuluhan kesehatan ibu, anak, dan lansia 8. Penyuluhan, pencegahan kanker serviks dengan vaksinasi dan papsmir 9. Penyuluhan kesehatan reproduksi perempuan 10. Penyuluhan pencegahan dan penanganan Demam Berdarah Dengue (DBD) 11. Penyuluhan pencegahan dan penanganan flu burung (H2N1)

32 D. Lingkungan dan Infrastruktur 1. Penanaman pohon

2. Pembibitan pohon 3. Perbaikan jalan, jembatan dan lapangan 4. Perbaikan pengadaan sarana air bersih 5. Perbaikan atau pengadaan tempat ibadah 6. Perbaikan gedung sekolah 7. Pembuatan alat menggunakan teknologi tepat guna sesuai kebutuhan 8. Peningkatan kebersihan lingkungan, dan lain-lain 9. Penyuluhan konservasi tanah, air, udara, flora dan fauna 10. Perbaikan monografi dan peta wilayah 11. Peningkatan tertib administrasi desa 12. Peningkatan pengelolaan dan ketertiban lingkungan 13. Kerjasama dan dinamika antar kelembagaan desa

33 Lampiran 2 (Format Laporan Hasil Survei) LAPORAN HASIL SURVEI OBSERVASI LAPANGAN (Mahasiswa)

Nama DPL : Nama Mahasiswa :

NIP : NIM :

Desa/Kel Ketua BPD Pim. NonFormal

KaDes/Kel Sek Des/Kel Pim. Agama Adat

Telp: Telp: Telp:

Dusun/RT/RW (yang disurvei): N am a D u s u n /R T /R W

N am a K a D u s /K a R T /K a R W

U m ur

A gam a

J u m la h R T /R W

P e n d id ik a n

*) 2 D st

Geografi/Sosio-kultural: *)

Luas Wilayah

Jumlah sarana Pendidikan

Agama Mayoritas 1

2

3

4

5

6

7

Hari Kumpul Warga

Jumlah Sarana Ibadah 8

9

a

b

c

d

e

f

1 2

Keterangan: 1 = PAUD/TK, 2 =SD, 3 = MI, 4 = SLTP, 5 = MTs, 6 = SMU, 7 = MA, 8 = SMK, 9 = PT a = Hindu , b = Budha, c = Islam, d = Katholik, e = Kristen, f = Kong Hu Chu

Kondisi jalan desa: Jalan Desa : Aspal

%

Makadam

% Tanah

%

Setapak

%

Perkiraan jalan menuju desa: (Km) Unnes Unnes Kabupaten Kecamatan Pusat Desa Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 Dst

Kabupaten

Kecamatan

Pusat Desa

Dusun 1

Dusun 2

Dusun 3

Dst

0 0 0 0 0 0 0 0

Kondisi air, listrik dan MCK: (coret yang tidak perlu) Air: cukup/kurang

Listrik: ada/tidak ada MCK: Pribadi/umum/terbuka/tertutup/sungai

34 Potensi Desa/Kelurahan/Dusun/RT-RW: Butir Sumber Daya Alam Sumber Daya Manusia Ekonomi/Industri/TTG Lingkungan

Kondisi saat ini

Masalah yang muncul

Masalah dan kebutuhan utama masyarakat, sesuai jenis program KKN: NO BIDANG KEGIATAN 1 Pendidikan 2 Ekonomi 3 Kesehatan Lingkungan dan 4 infrastruktur

PERMASALAHAN

Mengetahui,

................., ............... Pelaksana Observasi

........................................ (Aparat Desa/Kelurahan)

........................................ NIM.

Dosen Pembimbing Lapangan,

.......................................... NIP. (Keterangan tambahan: Laporan survey ini disusun rapi untuk dilampirkan pada laporan akhir kelompok masing-masing desa)

35 Lampiran 3 (format cover depan pelaksanaan program kerja kelompok/desa KKN Lokasi, warna cover kuning) LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA ..............................................(diisi sesuai tema, misal PBA, POSDAYA,dll)

MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG DESA/KELURAHAN ............................. KECAMATAN............................. KABUPATEN .............................

OLEH: 1. ............................... NIM ................................. 2. ............................... NIM ................................. 3. ............................... NIM ................................. 4. ............................... NIM ................................. 5. ............................... NIM ................................. dst

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN.........

36 Lampiran 4 (format lembar pengesahan laporan tingkat desa) LEMBAR PENGESAHAN Laporan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Universitas Negeri Semarang tahun ......... / ....... di Desa/Kelurahan ............... Kecamatan .................................... Kabupaten/Kota ............................... pada hari: ...................... Tanggal: .......................

Kepala Desa/Kelurahan

Dosen Pembimbing Lapangan

.............................................

.............................................. NIP.

37 Lampiran 5 (garis besar isi laporan tingkat desa) DAFTAR ISI LAPORAN Halaman Cover Halaman Pengesahan Kata Pengantar Ringkasan Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Lampiran BAB I PENDAHULUAN (berisi deskripsi situasi dan kondisi desa lokasi KKN)

BAB II PERMASALAHAN, PENDEKATAN SOSIAL, RENCANA PROGRAM KERJA (berisi: 1. identifikasi masalah; 2. rumusan masalah; 3. pendekatan sosial; 4. rencana program kerja) BAB III PELAKSANAAN PROGRAM KERJA (berisi penjelasan secara rinci perbidang kegiatan, hambatan-hambatan, usaha mengatasi, hasil-hasil yang dicapai) BAB IVPEMBAHASAN (berisi penjelasan relevansi kegiatan, akseptabilitas, partisipasi masyarakat, kegunaan, dampak jangka panjang, tindak lanjut, siapa yang melanjutkan) BAB V SIMPULAN DAN SARAN LAMPIRAN (berisi biodata mahasiswa KKN, rekapitulasi pelaksanaan program kelompok, gambar, sketsa, grafik, foto kegiatan, peta wilayah, laporan hasil survei dan data lain pendukung pelaksanaan KKN.)

38 Lampiran 6 (format Pembuatan Laporan Akhir KKN Lokasi tingkat desa) 1. Sampul laporan berwarna kuning ( warna bendera UNNES), dari kertas buffalo. 2. Judul dan bab diketik simetris di tengah 3. Isi laporan diketik dengan huruf New Roman, font 12, pada kertas HVS putih ukuran kuarto/ A4. Jarak baris 1,5 spasi, batas pinggir kiri 4 cm, atas 4 cm, bawah dan kanan 3 cm. 4. Penomoran mulai dari halaman sampul sampai daftar isi menggunakan nomor urut angka romawi kecil, mulai bab pendahuluan sampai halaman terakhir memakai nomor urut angka arab pada sudut kanan atas. Gambar dan tabel diberi judul dan petunjuk nomor urut angka arab. 5. Laporan disusun dalam ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tegas, padat dan jelas 6. Jumlah laporan hardcopy 1 eksemplar diserahkan ke desa, laporan softcopy lengkap yang sudah disahkan diupload melalui portal KKN. 7. Pola penomoran bab dan sub bab A. ……………………… B. ………………………

1. ……………………… 2. ……………………… a.……………………… b. ……………………… 1) ……………………… 2) ……………………… a) ……………………. b) ……………………. (1) ……………………. (2) …………………….. (a) ……………………. (b) …………………….

39 Lampiran 7 (format cover depan pelaksanaan program kerja kecamatan KKN Lokasi, warna cover kuning) LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA ..............................................(diisi sesuai tema, misal PBA, POSDAYA,dll)

MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG KECAMATAN....................KABUPATEN ...............

OLEH: 1. ............................... NIM ................................. 2. ............................... NIM ................................. 3. ............................... NIM ................................. 4. ............................... NIM ................................. 5. ............................... NIM ................................. dst

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN.........

40 Lampiran 8 (format lembar pengesahan laporan tingkat kecamatan) LEMBAR PENGESAHAN Laporan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Universitas Negeri Semarang tahun ......... / ....... di Kecamatan .................................... Kabupaten/Kota ............................... pada hari: ...................... Tanggal: .......................

Camat

Dosen Koordinator Kecamatan

.............................................

.............................................. NIP.

Mengetahui, Kepala Pusat Pengembangan KKN, LP2M Unnes

........................................................... NIP.

41 Lampiran 9 (garis besar isi laporan tingkat kecamatan) DAFTAR ISI LAPORAN Halaman Cover Halaman Pengesahan Kata Pengantar Ringkasan Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Lampiran BAB I PENDAHULUAN (berisi deskripsi situasi dan kondisi kecamatan lokasi KKN) BAB II PERMASALAHAN, PENDEKATAN SOSIAL, RENCANA PROGRAM KERJA (berisi: 1. identifikasi masalah; 2. rumusan masalah; 3. pendekatan sosial; 4. rencana program kerja) BAB III PELAKSANAAN PROGRAM KERJA (berisi rekapitulasi pelaksanaan program kerja perbidang kegiatan, hambatanhambatan, usaha mengatasi, hasil-hasil yang dicapai) Pada bab ini, mahasiswa melaporkan pelaksanaan kegiatan di lokasi KKN dalam empat bidang yang digarap (bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan

infrastruktur-lingkungan hidup) yang disusun dalam bentuk tabel. Lihat di lampiran 18. BAB IVPEMBAHASAN (berisi penjelasan tentang proses, latar belakang pembentukan posdaya dan pelaksanaan program konservasi mahasiswa; yakni pelaporan bentuk pelaksanaan penanaman pohon, nama pohon, jumlah pohon, biaya yang dikeluarkan mahasiswa, tempat penanaman dalam bentuk tabel). Lihat lampiran 19. BAB V SIMPULAN DAN SARAN LAMPIRAN (berisi; 1). Databasis Posdaya; 2) SK pembentukan posdaya (oleh kepala desa/ lurah bercap basah dan bernomor surat keputusan kelurahan/desa); 3) biodata mahasiswa KKN; 4) rekapitulasi pelaksanaan program per bidang, gambar, sketsa, grafik; 5) foto kegiatan.

42

43 Lampiran 10 (format Pembuatan Laporan Akhir KKN Lokasi tingkat kecamatan) 1. Sampul laporan berwarna kuning ( warna bendera UNNES), dari kertas buffalo. 2. Judul dan bab diketik simetris di tengah 3. Isi laporan diketik dengan huruf New Roman, font 12, pada kertas HVS putih ukuran kuarto/ A4. Jarak baris 1,5 spasi, batas pinggir kiri 4 cm, atas 4 cm, bawah dan kanan 3 cm. 4. Penomoran mulai dari halaman sampul sampai daftar isi menggunakan nomor urut angka romawi kecil, mulai bab pendahuluan sampai halaman terakhir memakai nomor urut angka arab pada sudut kanan atas. Gambar dan tabel diberi judul dan petunjuk nomor urut angka arab. 5. Laporan disusun dalam ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tegas, padat dan jelas 6. Jumlah laporan hardcopy 2 eksemplar, 1 eks diserahkan ke Pusat Pengembangan KKN dan 1 eks diserahkan ke kecamatan.Laporan softcopy lengkap yang sudah disahkan diupload melalui portal KKN. 7. Pola penomoran bab dan sub bab A. ……………………… B. ……………………… 1. ……………………… 2. ……………………… a. ……………………… b. ……………………… 1) ……………………… 2) ……………………… a) ……………………. b) ……………………. (1) ……………………. (2) ……………………..

(a) ……………………. (b) …………………….

44 Lampiran 11 LAMPIRAN KKN ALTERNATIF A. Format, Isi, dan Sistematika Proposal 1. Kerangka pokok proposal usulan KKN Alternatif meliputi: a. Halaman Judul, memuat: - Logo UNNES - Judul kegiatan yang diusulkan beserta tempatnya - Susunan nama anggota kelompok pengusul - LP2M, UNNES, dan tahun b. Halaman Pengesahan, memuat: - Nama kegiatan - Nama koordinator mahasiswa, NIM, Fak/ Jur/ Prodi/ Semester - Jumlah anggota kelompok pengusul - Waktu pelaksanaan: mulai s/d ….. - Lokasi kegiatan KKN - Jumlah biaya kegiatan - Sumber biaya (iuran mahasiswa, dana KKN , sponsor, dan donatur) - Pengesahan oleh ketua kelompok, disetujui Kepala Pusat Pengembangan KKN c. Sistematika dan isi proposal A. Judul B. Analisis Situasi C. Perumusan Masalah D. Tujuan dan Target Luaran E. Manfaat F. Khalayak Sasaran Kegiatan G. Metode Pelaksanaan H. Kesinambungan Kegiatan

2. 3. 4.

5.

I. Rancangan Evaluasi Kegiatan dan Indikator Keberhasilan Kegiatan J. Rencana Kerja dan Jadwal Kegiatan (masing-masing jurusan atau prodi mahasiswa pendukung) K. Personalia dan Biodata Lengkap Tim Pelaksana L. Anggaran Biaya Kegiatan M. Skema Rancang Bangun Kegiatan N. Lampiran-lampiran, seperti surat keterangan/permintaan/kerjasama dari lembaga mitra, Denah Lokasi KKN, dan lain-lain yang terkait dengan KKN. Proposal bersampul kuning dari kertas buffalo (warna bendera UNNES). Judul dan bab diketik di mulai dari tepi kiri. Isi proposal diketik dengan huruf New Roman, font 12, pada kertas HVS putih ukuran kuarto/A4. Jarak baris 1,5 spasi, batas pinggir kiri 4 cm, atas 4 cm, bawah dan kanan 3 cm. Penomoran halaman menggunakan nomor urut angka romawi nomor urut angka arab pada tengah bawah. Gambar dan tabeldiberi judul dan petunjuk nomor urut angka arab.

45 6. Proposal disusun dalam ejaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, tegas, padat dan jelas. 7. Jumlah proposal 2 eksemplar. 8. Pola penomoran bab dan sub bab. A. ……………………… B. ……………………… 1. ……………………… 2. ……………………… a. ……………………… b. ……………………… 1) ……………………… 2) ……………………… a) ……………………. b) ……………………. (1) ……………………. (2) …………………….. (a) ……………………. (b) ……………………. B. Tatacara-MekanismePemaparan Proposal 1. Pemaparan proposal dilakukan dalam model seminar, dengan moderator yang ditunjuk oleh Pusat Pengembangan KKN. 2. Proposal dipaparkan secara gamblang oleh ketua kelompok atau juru bicara kelompok dalam waktu 15 menit. 3. Pemaparan dapat dengan memanfaatkan bantuan media yang mendukung penjelasan materi. 4. Tim evaluator yang minimal 2 orang akan memberikan tanggapan/ pertanyaan/ klarifikasi/saran, masing-masing maksimal 15 menit. 5. Tanggapan pemapar atas tanggapan tim evaluator dijawab oleh kelompok pemapar (setiap anggota dapat memberikan jawabannya). 6. Apabila dipandang perlu dapat dibuka sesi tanya jawab tambahan.

7. Selesai pemaparan, tim evaluator akan mengadakan rapat untuk memberikan keputusan tentang diterima atau ditolaknya proposal yang diajukan. 8. Proposal yang diterima dan telah diperbaiki sesuai saran-saran evaluator, diserahkan ke Pusat Pengembangan KKNsebanyak2 eksemplar. C. Pedoman Laporan Pelaksanaan KKN Alternatif Laporan dibuat oleh mahasiswa secara tim, dibawah bimbingan dosen pembimbing lapangan dan pembimbing yang ditunjuk oleh lembaga/mitra kerja. Laporan yang dibuat ada dua macam yaitu: 1. Laporan Mingguan, disusun pada setiap akhir minggu untuk disampaikan pada DPL dan atau Pusat Pengembangan KKN pada saat kunjungan, monitoring dan evaluasi program di lokasi KKN. Laporan secara ringkas memuat pelaksanaan program dan sub program serta kemajuan program dalam waktu mingguan. Dilaporkan pula kendala dan hambatan yang mungkin dihadapi (format laporan terlampir). 2. Laporan Akhir, merupakan laporan keseluruhan yang dibuat pada akhir kegiatan dengan pokok-pokok isi sebagai berikut: 46 a. Bagian Awal meliputi: Cover, memuat judul, nama anggota tim, LP2M UNNES dan tahun, halaman pengesahan, kata pengantar, ringkasan, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran. b. Bagian Isi laporan meliputi: 1) Bab I. Pendahuluan, memuat latar belakang dilaksanakan program, sasaran, tujuan dan manfaat program. 2) Bab II. Perencanaan Program beserta sub-sub program dengan nama masingmasing penanggung jawab program, dilengkapi dengan jadwal kegiatan. 3) Bab III. Pelaksanaan Program, memuat pelaksanaan setiap sub program, pencapaian program beserta hambatan, kendala yang dihadapi, peran serta masyarakat,lembaga mitra, dan pemda dalam pelaksanaan program. Diuraikan pula kegunaan dan dampak program dalam jangka panjang, serta tindak lanjutnya. 4) Bab IV. Hasil dan Pembahasan, memuat hasil-hasil yang dicapai. Dalam pembahasan perlu diuraikan penyebab adanya hambatan dan kendala (bila ada) dan cara mengatasi hambatan/ kendala. 5) Bab V. Simpulan dan Saran. c. Bagian akhir, memuat lampiran-lampiran antara lain surat kerja sama dengan lembaga mitra, peta lokasi, biodata mahasiswa, foto-foto kegiatan. Catatan :Laporan disertai leafet, banner, dll.

47 Lampiran12 (contoh halaman judul proposal KKN Alternatif) PROPOSAL KKN ALTERNATIF MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

.........................................JUDUL KEGIATAN.........................................

OLEH: 1. ............................... NIM ................................. 2. ............................... NIM ................................. 3. ............................... NIM ................................. 4. ............................... NIM ................................. 5. ............................... NIM ................................. dst

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN .......... 48 Lampiran13 ( contoh halaman pengesahan) HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL KKN ALTERNATIF 1. Nama Kegiatan :.......................................................... 2. Koordinator Mahasiswa a. Nama Lengkap :.......................................................... b. NIM :.......................................................... c. Fak/Jur/Prodi/Semester :.......................................................... 3. Jumlah anggota kelompok pengusul :.................orang 4. Waktu pelaksanaan : mulai .............s/d ...... ... 5. Lokasi kegiatan KKN : ......................................... 6. Biaya kegiatan : Rp .................................. (……………….............................…………) 7. Sumber biaya : (sebutkan: iuran mahasiswa, Sponsor dan Donatur)

Menyetujui ; Kepala Pusat Pengembangan KKN

……………………………………… NIP. ………………………………… Semarang,………………………………… KoordinatorMahasiswa,

……………………………………..… NIM. ………...……………………….

49 Lampiran 14 (format Penilaian Pemaparan Proposal KKN Alternatif)

Judul Proposal : .................................................................................................................. .................................................................................................................. .................................................................................................................. Koord. Mhs : .........................................................

No.

Komponen

Skor

1.

Kesesuaian format, isi dan sistematika

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

2.

Kelayakan program untuk dilaksanakan

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

3.

Kesesuaian program dengan disiplin ilmu mahasiswa

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

4.

Ketercukupan waktu pelaksanaan program

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

5.

Dukungan lembaga mitra Skor

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

Evaluator I

(…………………………) NIP.

Semarang, ……………….. Evaluator II

(…………………………) NIP.

50 Lampiran 15 (format cover depan pelaksanaan program KKN Alternatif) LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

.........................................JUDUL KEGIATAN.........................................

OLEH: 1. ............................... NIM ................................. 2. ............................... NIM ................................. 3. ............................... NIM ................................. 4. ............................... NIM ................................. 5. ............................... NIM ................................. dst

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN ........

51 Lampiran 16 (Contoh halaman pengesahan) HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PELAKSANAAN KKN ALTERNATIF 1. Nama Kegiatan :.......................................................... 2. Koordinator Mahasiswa a. Nama Lengkap :.......................................................... b. NIM :.......................................................... c. Fak/Jur/Prodi/Semester :.......................................................... 3. Jumlah anggota kelompok pengusul :.................orang 4. Dosen Pembimbing Lapangan a. Nama lengkap dan gelar : ..................................... b. NIP : ..................................... 5. Waktu pelaksanaan : mulai .............s/d ...... ... 6. Lokasi kegiatan KKN : ........................................ 7. Biaya kegiatan : Rp .................................. (……………….............................…………) 8. Sumber biaya : (sebutkan: iuran mahasiswa, Sponsor dan Donatur) Mengetahui ; DPL KKN

………………………………………… NIP. …………………………………. ………………………………… Koordinator Mahasiswa,

…………………………………………..… NIM. …………………………..…………. Menyetujui Kepala Pusat Pengembangan KKN

…………………………………… NIP. ………………….......……….

52 Lampiran 17 (format Pembuatan Laporan Akhir) 1. Kerangka pokok-pokok isi laporan akhir pelaksanaan program kerja KKN alternatif Halaman Cover Halaman Pengesahan Kata Pengantar Ringkasan Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran Bab I PENDAHULUAN BAB II PERENCANAAN PROGRAM BAB III PELAKSANAAN PROGRAM BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN Lampiran (berisi surat kerja sama dengan lembaga mitra, peta lokasi, biodata mahasiswa, foto-foto kegiatan.) 2. Sampul laporan berwarna kuning ( warna bendera UNNES), dari kertas buffalo. 3. Judul dan bab diketik simetris di tengah 4. Isi laporan diketik dengan huruf New Roman, font 12, pada kertas HVS putih ukuran kuarto/ A4. Jarak baris 1,5 spasi, batas pinggir kiri 4 cm, atas 4 cm, bawah dan kanan 3 cm. 5. Penomoran mulai dari halaman sampul sampai daftar isi menggunakan nomor urut angka romawi kecil, mulai bab pendahuluan sampai halaman terakhir memakai nomor urut angka arab pada sudut kanan atas. Gambar dan tabel diberi judul dan petunjuk nomor urut angka arab. 6. Laporan disusun dalam ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tegas, padat dan jelas. 7. Jumlah laporan hardcopy 2 eksemplar, 1 eks diserahkan ke Pusat Pengembangan KKN, 1 eksdiserahkan ke lembaga kerjasama/Kepala Desa). Laporan lengkap softcopy di upload melalui Portal KKN. 8. Pola penomoran bab dan sub bab A. ……………………… B. ……………………… 1. ……………………… 2. ……………………… a. ……………………… b. ……………………… 1) ………………………

2)

……………………… a) ……………………. b) ……………………. (1) ……………………. (2) …………………….. (a) ……………………. (b) ……………………. 53

Lampiran 18 (Contoh format Bab III Laporan Akhir) BAB III PELAKSANAAN PROGRAM KERJA ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------(deskripsi singkat)----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------. A. Bidang Pendidikan -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------(deskripsi singkat)-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------No Program Kerja Pelaksanaan

B.

1.

Bimbingan Belajar SD

2.

….

Bidang Ekonomi -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------(deskripsi singkat)----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------No Program Kerja Pelaksanaan 1.

C. D.

Berisi deskripsi tentang; waktu, tempat, sasaran, relevansi kegiatan, akseptabilitas, partisipasi masyarakat, kegunaan, dampak jangka panjang, tindak lanjut, yang melanjutkan, dan sebagainya.

Pelatihan Pengolahan Alternatif Kimpul

Bidang Kesehatan ---sda---Bidang Infrastruktur dan Lingkungan ---sda----

Berisi deskripsi tentang; waktu, tempat, sasaran, relevansi kegiatan, akseptabilitas, partisipasi masyarakat, kegunaan, dampak jangka panjang, tindak lanjut, yang melanjutkan, dan sebagainya.

54 Lampiran 19 (Contoh Bab IV tabel penanaman pohon)

Jenis pohon

Jumlah Pohon

Jati

748

Mahoni

594

……

…..

Lokasi Penanaman Di tanam disekitar jalan desa tanah kritis dan lahan kosong serta pekarangan warga

Sumber pohon BAPEDAS Jepara BLH Demak, Bappeda, Bank Jateng

Catatan: Di atas adalah contoh tabel penanaman pohon -* sejumlah dana yang dihitung dari bibit pohon yang dikeluarkan.

Estimasi Dana (Rp) 748.000,00 -* 594.000,00

55 Lampiran 20 (Contoh format SK Posdaya) PE ME RIN TA H KO TA S EM ARA N G K ECA M AT AN GU N U NG P AT I K EL URA H AN S UM U RREJO Jal an Tem bus Ba lai Ke luraha n Kode Pos 50229 kota S em arang SU RA T K EP UT US A N N omor : 1675/S K/ GP /T ahun 2012 Tent ang PE MBIN A AN P OS D AY A DA N S U S UN AN P EN GU RU S LU RAH S UM U RREJO M EN IMBA N G

:

:

M EN GIN G AT Bahw a untuk me njam in t erla ksa nanya k egiat an P em berdaya an K elua rga pe rlu ntuk P os P em berdayaa n K elua rga (P OS D AY A ) beserta susunan pen gurusnya.

di

be

1. U ndang-U ndang N omor 32 Ta hun 2004 tent ang P eme rinta han De sa 2. P erat uran P eme rinta h N o 72 T ahun 2005 tent ang D esa 3. P erat uran M ente ri dal am N ege ri N o 5 Tahun 2007 tent ang P edoma n Pe nata an Lem baga K em asyaraka tan 4. K eputusan M enteri D al am N egeri N o 53 Tahun 2000 te ntang Ge rakan K elua rga

Pem berda ya an

da n

K eseja htera an

M EM PE RHA T IK A N : H asil Lokaka rya Mi ni K K N Ke luraha n ta nggal 14 D esem ber 2012 ME MU TU SK A N M EN ETA P KA N P ERTA M A

K ED UA K ETIG A

: : :

M embi na Pos P emberda ya an Ke luar ga (P O S DA YA ) “BA RO KA H ” de ngan susunan pengurus sepert i t erca ntum dala m la mpira n Sura t K eputusan i ni M enugaskan K epa da pe ngurus unt uk menge lola dan me laksana kan kegi atan d alam posda ya 1. S urat K eput usa n ini berl aku seja k dite tapka n 2. A pabil a terd apat ke keli ruan dala m S urat K eput usa n i ni aka n diti njau ke mbal i untuk di adakan pe rbaika n. Di tet apkan di : G unungpati , Se maran g P ada Ta nggal : 14 D esembe r 2012

P J Lura h

: S umurrej o

S E T Y O B U D H I, S .E

56 STRUKTUR ORGANISASI POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA) “BAROKAH” KELURAHAN SUMURREJO KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG Jl. Kauman No 45 RT02/RW02 Sumurrejo Telp (024)8526002 Nama Posdaya Alamat Posdaya

Sekretaris Bendahara

: :

: :

BAROKAH KELURAHAN KECAMATAN SEMARANG

SUMURREJO GUNUNGPATI KOTA

081………….) 1. SYAIFUL

(Hp. 081………….)

2. SETIAWAN

(Hp. 085………….)

1. SUYATNO

(Hp. 087………….)

Pelindung

2. MAWARDI (Hp. 085………….) : LURAH SUMURREJO

Penasehat

:

Drs. AHMAD MUDHAKIR AL KHAFID

Penanggung Jawab (Ketua)

:

Drs.

Koordinator Bidang

:

1. Bidang Pendidikan

:

2. Bidang Kesehatan

:

3. Bidang Ekonomi

:

4. Bidang Lingkungan/Infrastruktur

:

Seksi Humas

:

SUTARYONO,

M.Pd.

NUR KOMARYANTO, S.Pd. (Hp. 085…….) SOLIKHIN, A.Md. (Hp. 081…….) SATRIO AJI W, SE. (Hp. 088…….) WAGIMAN, PELTU. (Hp. 087…….) 1. SUHARNO (Hp. 081…….) 2. SUPRIYANTO

(Hp.

Pembantu Umum

Program Unggulan

:

:

1. BUDI HARDI (Hp. 085…….) 2. EKO SUPRIYANTO 3. PUTUT TRI HANDOYO 4. TORO WIDIYATMOKO Teknologi tepat guna (biogas) Sumurrejo ,

Desember 2012

Lurah Sumurrejo SETYO BUDHI, SE 57 Lampiran 21 (Petunjuk Teknis Pembentukan Posdaya) Pembentukan posdaya dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : 1. Penentuan Cakupan Wilayah Posdaya. Wilayah ini bisa sempit, misalnya satu RT, satu RW/Dukuh maupun Desa/Kelurahan dan bisa luas atau diperluas di kemudian hari. 2. Penjajagan, Pendekatan, Advokasi, Sosialisasi, Pemberdayaan Masyarakat. Kegiatan ini merupakan awal kegiatan yang dilakukan oleh Tim Persiapan pada suatu desa/dukuh atau kelurahan/RW untuk menjajagi tanggapan masyarakat, terutama para pemukanya melalui rapat atau pertemuan terbatas. Jika respon positif, maka proses pembentukan dilanjutkan, tetapi jika negatif, maka dianjurkan pindah ke desa/dukuh atau kelurahan/RW lainnya dan memulai proses serupa 3. Pemetaan Sasaran Kegiatan Posdaya  Untuk melakukan pemetaan perlu dilakukan pendataan seluruh keluarga yang berada dalam cakupan Posdaya yang bertanggung jawab di wilayah yang bersangkutan.  Pendataan keluarga adalah upaya untuk melihat jumlah, persebaran dan klasifikasi keluarga sesuai tahap kesejahteraan.  Peta yang dihasilkan adalah peta keluarga, bukan peta pasar, atau peta sekolah, atau peta Puskesmas atau fasilitas lainnya.  Peta itu menghubungkan keluarga dengan akses fasilitas untuk membangun keluarga sejahtera berdasarkan MDGs atau penguatan fungsi-fungsi keluarga.  Indikator untuk menempatkan keluarga dalam kategori keluarga pra sejahtera, keluarga sejahtera I, keluarga sejahtera II, keluarga sejahtera III, dan keluarga sejahtera III Plus (terlampir).  Sasaran dipusatkan pada usaha bagaimana membantu keluarga muda dengan anak balita atau anak usaia sekolah tetapi miskin atau tertinggal agar secara bertahap dan makin mandiri bisa menyelesaikan masalahnya 4. Identifikasi Potensi Wilayah Kegiatan Posdaya

observasi lapangan juga dilakukan untuk mengidentifikasi masalah berdasarkan hasil pendataan dan menginventarisasi kelembagaan dengan melihat status atau kondisinya serta kegiatan yang dilaksanakan, termasuk dukungan serta sumbersumber yang bisa dimanfaatkan. Secara lebih teknis identifikasi masalah dan inventarisasi potensi Posdaya ini menyangkut di bidang kesehatan melihat cakupan pelayanan kesehatan dan aktivitas Posyandunya, bidang ekonomi terkait kegiatan usaha bersama dari keluarga tidak mampu dengan kondisi lembaga yang menjadi sarana organisasi seperti UPPKS, Koperasi, Kelompok UKM Binaan dsb

5.

6.

58 Penentuan Tujuan Dan Sasaran Pembangunan Dalam Setiap Pembentukan Posdaya Kesepakatan dalam menentukan tujuan yang ingin dicapai dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di wilayah sasaran Posdaya yang akan dibentuk. Namun akan lebih baik apabila tujuan pembangunan dan pemberdayaan tersebut didasarkan atas target atau sasaran yang nasional maupun secara global seperti sasaran MDGs. 8 (delapan) tujuan MDGs yang sekaligus menjadi tujuan pembangunan Millennium tersebut adalah sebagai berikut : 1. Pengurangan Kemiskinan dan Kelaparan. 2. Pencapaian Pendidikan Dasar Umum 3. Mempromosikan Persamaan Gender dan Lebih Memperkuat Kaum Perempuan 4. Mengurangi Kematian Anak 5. Meningkatkan Kesehatan Ibu Hamil 6. Memerangi HIV/AIDS, Malaria, dan Penyakit Menular lainnya 7. Memastikan Kelangsungan Lingkungan Hidup 8. Mengembangkan Kerjasama Global untuk Pembangunan Penyusunan Program Kerja Posdaya  Disusun berdasarkan hasil observasi, pendataan dan pemetaan sasaran. Substansinya adalah pokok-pokok kegiatan sesuai arahan unsur-unsur dalam HDI atau IPM, yang secara praktis dapat dilakukan oleh masyarakat setempat secara bertahap  Program kerja yang disusun tersebut bersifat sementara karena masih perlu dikonfirmasikan kepada seluruh anggota masyarakat melalui sarasehan atau lokakarya mini  Lembaga masyarakat yang dijadikan pintu masuk atau akan ditingkatkan peranannya sebagai Posdaya adalah lembaga yang bergerak dibidang ekonomi, seperti UPPKS, KUBE, Pra Koperasi atau Koperasi. Kalau tidak terdapat lembaga seperti itu, dipilih kelompok yang bisa dikembangkan menjadi sarana pemberdayaan ekonomi, seperti Pengajian Ibu-Ibu, Pokja II PKK, kelompok arisan ibu-ibu dan sebagainya. Selanjutnya kelompok

tersebut dikembangkan menjadi lembaga pemberdayaan ekonomi seperti kelompok Ekonomi, Pokja Ekonomi, atau pra koperasi. Prioritas dalam bidang ekonomi tersebut dilakukan agar program pemberdayan lebih menarik dan hasilnya menjadi sumber pembeayaan bidang lainnya. Semua program dilaksanakan dengan sasaran utama keluarga muda.  Jika sulit membentuk Posdaya dari lembaga ekonomi atau yang memiliki potensi menjadi lembaga ekonomi, maka dapat dikembangkan lembaga lain yang telah terbentuk dan cukup baik untuk dikembangkan menjadi penggerak

7.

8.

9.

59 Posdaya seperti misalnya Posyandu (KB dan Kesehatan), BKB atau BKR (KB dan Pendidikan) atau kelompok fungsional seperti kelompok Remaja (Karang Teruna) atau kelompok Lansia (Karang Wreda) atau kelompok lain yang ada di desa tersebut Lokakarya Mini/Musyawarah Pembentukan Posdaya Kegiatan ini merupakan sarasehan antara mahasiswa dibawah bimbingan Dosen Pembimbing dengan masyarakat bersama para pemukanya untuk membuat perencanaan program kedepan serta menyepakati kegiatan, sasaran dan program kerja, termasuk kepengurusan yang dibentuk. Legalitas Organisasi Kegiatan Posdaya yang Dibentuk  Berdasarkan musyawarah dalam point 6, maka ditetapkan struktur kepengurusan Posdaya baru dalam cakupan wilayah tertentu. Untuk menguatkan kedudukan organisasi Posdaya tersebut maka Pendirian Organisasi Posdaya baru harus disahkan atau dilegalkan dengan Surat Keputusan Kepala Desa/Lurah setempat  Data organisasi Posdaya baru wajib diisikan dalam format data basis Posdaya. Databasis Posdaya dapat di unduh di kkn.unnes.ac.id Pelaksanaan Program Posdaya  Pelatihan Pengurus/Kader. -Pelatihan Pengurus menyangkut pemberian materi organisasi dan manajemen Posdaya, ruang lingkup tugas pengelolaan, utamanya pengertian bahwa program-program Posdaya diutamakan pada program yang bisa diikuti oleh partisipasi sebanyak mungkin anggota -Pelatihan kader ditujukan untuk menyiapkan tenaga yang akan melaksanakan penguatan fungsi-fungsi keluarga dengan membentuk atau memperkuat lembaga atau kelompok fungsional dengan tujuan memperkuat fungsi-sungsi keluarga seperti: a. Fungsi Wirausaha dengan mengembangkan Kelompok usaha bersama atau usaha kelompok, misalnya dimulai dengan usaha simpan pinjam modal seperti Kube/UPPK/P2K, Pra Koperasi atau Koperasi. b. Fungsi Pendidikan dengan mengembangkan Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Bina Keluarga Remaja (BKR), Kegiatan Belajar Masyarakat (KBM), Pemberantasan Buta Aksara, pelatihan ketrampilan usaha, atau kegiatan ekonomi sosial lainnya.

c. Fungsi kesehatan dengan mengembangkan Posyandu, PHBS, Karang Werda, Bina Keluarga Lansia (BKL) dan lainnya. d. Fungsi Lingkungan dengan mengembangkan Balai Latihan Kerja (BLK) dengan program dan kegiatan mengembangkan Kebun Bergizi, yaitu menanami halaman dengan tanaman sayur, peternakan atau kolam ikan yang

10.

60 mudah dimasak untuk meningkatkan gizi keluarga serta pengolahan sampah menjadi pupuk organik/kompos.  Musyawarah di desa atau kelurahan. Musyawarah di desa/kelurahan biasanya dilakukan apabila diperlukan suatu upacara peresmian Posdaya dan Pelantikan Pengurus yang perlu dilakukan oleh Kepala Desa atau Camat. Melalui Rapat Koordinasi tersebut diharapkan diperoleh komitmen, dukungan serta diterimanya Posdaya sebagai lembaga desa yang didukung aparat pemerintah. Peresmian dan pelantikan Pengurus Posdaya merupakan pengakuan adanya forum rakyat yang akan dibina dan dikembangkan dengan fasilitas pemerintah secara penuh  Pelaksanaan kegiatan Posdaya -Dalam tahap pelaksanaan kegiatan, mahasiswa mendorong pengurus Posdaya untuk melaksanakan rencana kegiatan/program Posdaya yang mencakup 4 bidang dan dimulai sesuai prioritas dengan melibatkan sebanyak mungkin partisipasi masyarakat dan menjangkau sasaran prioritas untuk memberdayakan keluarga. -Jika Posdaya dibentuk dengan mengembangkan Posyandu, maka kegiatan Posyandu tersebut harus lebih ditingkatkan dan pengurusnya kalau perlu ditambah dengan tenaga muda yang ada di sekitarnya. Kegiatan awal otomatis kegiatan Posdaya yang dikembangkan adalah memperluas kegiatan Posyandu dengan pengembangan kegiatan bidang wirausaha agar kelangsungan dan kemandirian Posyandu dapat dijamin. Apabila keluarga bisa membantu secara mandiri kegiatan Posyandu yang ada, maka kegiatan bisa dilanjutkan ke bidang kesehatan lainnya, atau ke bidang pendidikan seperti pembentukan PAUD. Pengembangan Program Posdaya Secara Bertahap. Untuk memperkuat fungsi-fungsi keluarga secara paripurna, maka dalam melaksanakan program dengan memperkuat lembaga yang yang ada, maka Tim Mahasiswa bersama masyarakat tidak perlu sekaligus membentuk dan membina semua lembaga, tetapi dapat dimulai yang paling mudah dan memilih yang paling diperlukan masyarakat, selanjutnya Posdaya dikembangkan secara bertahap.

61 Lampiran 22. ( 4 Bidang Garapan Kegiatan Posdaya ) Kegiatan/program Posdaya mencakup 4 bidang, yaitu: bidang pendidikan, kesehatan, kewirausahaan, dan lingkungan. 1. Bidang Pendidikan - dibentuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dengan adanya PAUD di daerah pedesaan, maka sejak dini anak-anak diharapkan telah mengenal pendidikan formal, para ibu muda juga mempunyai kesempatan untuk meningkatkan dirinya menghadiri berbagai macam kegiatan, seperti: belajar membuat berbagai macam “handy craft” yang pada gilirannya akan bisa dimanfaatkan untuk menambah penghasilan. - Bina Keluarga Balita (BKB), - Bina Keluarga Remaja (BKR), dan - Bina Keluarga Lansia (BKL). - Pemberian jam belajar tambahan; - pembelajaran dan pelatihan TPQ; - pelatihan program komputer 2. Bidang Kesehatan - Posyandu dan Puskesmas, agar bayi dan anak balita serta ibu hamil secara teratur mengunjungi posyandu, puskesmas atau bidan-bidan yang telah tersebar di daerah pedesaan untuk mengurangi jumlah kematian bayi dan ibu yang melahirkan. - Digiatkan pula kegiatan-kegiatan untuk menumbuhkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). - Kerja bakti bersih lingkungan; - pelatihan pembuatan makanan pendamping ASI 3. Bidang kewirausahaan - UKM-UKM, anggota posdaya dapat didorong untuk saling belajar melakukan usaha-usaha yang produktif yang memanfaatkan sumber daya yang terdapat di daerah tempat tinggalnya, misalnya: dengan membuat kripik pisang di daerah yang menghasilkan banyak pisang, membuat selai mangga di daerah yang menghasilkan mangga, membuat telur asin, dstnya. - Pembentukan kelompok tani ternak; pembentukan kelompok penjahit; - pembuatan webblog 4. Bidang lingkungan hidup - kebun bergizi, dalam upaya memperbaiki lingkungan hidup daerah pedesaan

-

-

memanfaatkan petak-petak tanah yang kurang produktif yang berada disekitar rumahnya untuk ditanami tanaman yang bermanfaat, seperti: terung-terungan,

62 cabe, tomat, bayam, kecipir serta tanam-taman obat, misalnya: jahe, kunyit, kencur memperbaiki sanitasi rumah dan lingkungan Penanaman Tanaman Obat Keluarga

63 Lampiran 23. ( Indikator Pengkategorian Keluarga Sejahtera ) Indikator untuk menempatkan keluarga dalam kategori keluarga pra sejahtera, keluarga sejahtera I, keluarga sejahtera II, keluarga sejahtera III, dan keluarga sejahtera III Plus adalah sebagai berikut : 1. Keluarga Pra Sejahtera adalah sebuah keluarga yang salah satu dari kondisi dibawah ini tidak terpenuhi : a. Keluarga itu makan dua kali sehari b. Mempunyai pakaian layak untuk keperluan yang berbeda c. Bila ada anak atau anggota keluarga yang sakit dibawa ke sarana atau petugas kesehatan d. Bila pasangan usia subur ingin ber-KB pergi ke sarana pelayanan KB e. Semua anak berusia 7-15 tahun yang ada dalam keluarga bersekolah 2. Keluarga Sejahtera I adalah sebuah keluarga yang seluruh kondisi pada keluarga pra sejahtera diatas telah dapat dipenuhi. 3. Keluarga Sejahtera II adalah sebuah keluarga yang selain memenuhi kondisi keluarga sejahtera II juga memenuhi kondisi lain sebagai berikut : a. Anggota keluarga melaksanakan ibadah menurut agamanya masing-masing b. Anggota keluarga makan daging/telor/ikan paling kurang sekali dalam satu minggu c. Anggota keluarga memperoleh satu setel pakaian baru dalam satu tahun d. Luas lantai rumah paling kurang 8m2 untuk setiap penghuni rumah e. Dalam tiga bulan terakhir seluruh anggota keluarga dalam keadaan sehat f. Terdapat seorang atau lebih anggota keluarga yang bekerja g. Seluruh anggota keluarga berumur 10-60 tahun bisa baca tulis tulisan latin h. Pasangan usia subur dengan dua anak atau lebih mempergunakan kontrasepsi 4. Keluarga Sejahtera III adalah sebuah keluarga yang selain memenuhi kondisi keluarga sejahtera II juga memenuhi kondisi lain sebagai berikut: a. Keluarga berupaya meningkatkan pengetahuan agamanya b. Sebagian penghasilan keluarga bis Sebagian penghasilan keluarga bisa ditabung c. Keluarga makan bersama paling kurang sekali dalam satu minggu d. Keluarga ikut kegiatan masyarakat di lingkungannya e. Keluarga memperoleh informasi dari media massa 5. Keluarga Sejahtera III Plus adalah sebuah keluarga yang selain memenuhi kondisi keluarga sejahtera III juga memenuhi kondisi lain sebagai berikut : a. Keluarga secara teratur memberikan sumbangan materiel untuk kegiatan sosial b. Ada anggota keluarga yang aktif dalam kegiatan kemasyarakatan

64 Lampiran 24. ( Pengisian Data Basis Posdaya )

65

66

67

68 Lampiran 25. ( Format Surat Ijin Meninggalkan Lokasi KKN ) Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : .................................................................... Desa : .................................................................... NIM : .................................................................... Kec. : ....................................................................

Prodi/Fakultas : .................................................................... Kab : .................................................................... Meninggalkan Lokasi KKN : Berangkat : Kembali : Tanggal : ................................................... Tanggal: ................................ Hari : ............................................................ Hari : ................................. Jam : ........................................................... Jam : ............................... Keperluan : .............................................................................................................................................. .............................................................................................................................................. .............................................................................................................................................. ..............................................................................

Mengetahui: Kades/Induk Semang

................., ............................20 Tanda Tangan

(.............................................) (..............................................) Nama Terang Nama Terang

69

Related Documents