PENDIDIKAN PANCASILA & UUD 1945 (2 sks)
ASPEK HISTORIS PERUMUSAN PANCASILA
Oleh : SETIA BUDI HARTONO, S.H, M.H. NIDN: 8839530017 Email:
[email protected]
1
PEMBAHASAN
Urgensi mengenal sejarah Pancasila
Rangkaian Sejarah Perumusan Pancasila
2
DESKRIPSI TOPIK O Tema perkuliahan inii mendeskripsikan sejarah perumusan pancasila
dan urgnesi mengenl sejarah Pancasil sebagai dasar negara Indonesia O Hasil yang diharapkan anda mampu mendeskripsikan urgensi dan rangkaian rumusan sejarah pancasila sebagi dasar negara Indonesia serta menghubukannya antara nilai historis dengan realita sosial..
3
Urgensi mengenal sejarah Pancasila
4
Prof.
Nugroho Notosusanto, sebagaimana dikutip Daniel Dhakidae, berpendapat bahwa ada 2 (dua) sisi sejarah yaitu peristiwa dan kisah. Jauh lebih penting adalah kisah, karena ia bisa melampaui peristiwa (Daniel Dhakidae, 2018: 28).. Melalui sejarah maka peristiwa demi peristiwa dapat diidentifikasi melalui kronologis yang tersinopsiskan secara sistematis sehingga menampilkan garis besar sejarah. Sedangkan kisah mengiringi peristiwa yang direpresentaskan dengan karakter, perbuatan serta tujuan yang hendak dicapai oleh aktor sejarah sehingga menginspirasi manusia untuk menghasilkan statemen tentang sejarah. .
5
Terdapat 5 (lma) hal tentang urgensi Pancasila dalam kajian sejarah Pancasila sebagai Identitas Bangsa Indonesia Dalam antropologi, identitas adalah sifat khas yang menerangkan dan sesuai dengan kesadaran diri pribadi , golongan, kelompok, komunitas. Dengan demikian identitas tidak hanya diberlakukan kepada individu tetapi juga pada kelompok atau afiliasi kelompok, seperti sebutan identitas nasional atau identitas budaya (Winarno , 2017:2). Menurut Soemarno Soedarsono, sebagaimana dikutip Muhamad Erwin, identitas nasional tamipil dalam 3 (tiga) fungsi yaitu : 1) sebagai eksistensi; 2) sebagai cermin kondisi bangsa yang menampikan kematangan jiwa, daya juang dan kekuatan; 3) sebagai pembeda (Muhamd Erwin, 2017:42) . Pancasila sebagai identitas Bangsa Indonesia dapat ditelusuri dari sejarah tumbuh dan berkembangnya agama, kultur, tradisi, dan kebiasaankebiasaan yang berkembang dalam masyarakat sehingga membentuk konstruksi masyarakat dinamis melalui proses akulturasi 1.
6
2. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia O Kepribadian mengacu pada sesuatu yang unik dan khas karena tidak ada pribadi yang benar-benar sama. Setiap pribadi mencerminkan keadaan diri sendiri. O Kepribadian bangsa Indonesia sendiri sudah terbentuk sejak lama sehingga sejarah mencatat kejayaan di zaman Majapahit, Sriwijaya, Mataram, dan lain-lain yang memperlihatkan keunggulan peradaban di masa itu. 3. Pancasila sebagai Pandangan Hidup bangsa Indonesia O Pancasila sebagai pandangan hidup berarti nilai-nilai Pancasila melekat dalam kehidupan masyarakat dan dijadikan norma dalam bersikap dan bertindak. Ketika Pancasila berfungsi sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, maka seluruh nilai Pancasila dimanifestasi ke dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 7
4. Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Setiap bangsa mempunyai jiwanya masing-masing, yang dinamakan volkgeist (jiwa rakyat atau jiwa bangsa). Pancasila sebagai jiwa bangsa lahir bersamaan dengan lahirnya bangsa Indonesia. Pancasila telah ada sejak dahulu kala bersamaan dengan adanya bangsa Indonesia (Bakry, 1994 5. Pancasila Sebagai Perjanjian Luhur Perjanjian luhur, artinya nilai-nilai Pancasila sebagai jiwa bangsa dan kepribadian bangsa disepakati oleh para pendiri negara (political consensus) sebagai dasar negara Indonesia.Pancasila merupakan produk otentik pendiri negara Indonesia (The Founding fathers).
8
Rangkaian Sejarah Perumusan Pancasila
9
PERIODISASI
Periode Pengusulan Pancasila
Periode Perumusan Pancasila
Periode Pengesahan Pancasila
Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi, Direktorat Jenderal Pembelajaran Dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI , Cetakan I, 2016, Hal 65-76 10
PERIODE PENGUSULAN DAN PERUMUSAN PANCASILA (Era Badan Persiapan Kemerdekaan)
Jepang membentuk Dokuritsu Junbi Chôsa-kai (Badan Persiapan Kemerdekaan tanggal 29 April 1945 dan dilantik 28 Mei 1945 dengan ketua : Dr. Rajiman Wedyodiningrat dan wakil ketua R. Panji Soeroso dan Ichibangase (orang Jepang) yang mulai bekerja 29 Mei 1945.
Badan Persiapan Kemerdekaan adalah hasil keputusan Gunseikan, Kepala Pemerintahan Bala Tentara AD XVI Jepang di Jawa
Tugas BPUPKI : 1. Membuat rancangan dasar negara 2. Membuat rancangan Undang-Undang Dasar
Your Logo
Sidang I Dokuritsu Junbi Chôsa-kai (29-31 Mei dan 1 Juni 1945
membahas dasar negara.
Sidang II Dokuritsu Junbi Chôsa-kai (10-17 Juli 1945) membahas
Rancangan Pembukaan dan UUD Usulan rumusan dasar negara : Muhammad Yamin (29 Mei 1945) : usulan lisan dasar negara 1. Peri Kebangsaan 2. Peri Kemanusiaan 3. Peri Ketuhanan 4. Peri Kerakyatan 5. Kesejahteraan rakyat
Your Logo
Setelah berpidato Muhammad Yamin menyampaikan usulan tertulis tentang rancangan UUD yang di dalamnya terdapat rumusan lima asas negara merdeka yaitu : a) Ketuhanan Yang Maha Esa b) Kebangsaan Persatuan Indonesia c) Rasa Kemanusiaan Yang adil dan beradab d) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan.
e) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Your Logo
Usul Soepomo (31 Mei 1945 ) menyampaikan pokok-
pokok pikirannya sebagai berikut : a) Paham Negara Persatuan b) WN hendaknya tunduk kepada Tuhan dan supaya ingat kepada Tuhan (Perhubungan negara dan agama) c) Sistem badan permusyawaratan d) Ekonomi negara bersifat kekeluargaan e) Hubungan antara bangsa yang bersifat Asia Timur Raya Your Logo
Sejarah Perumusan Pancasila Masa BPUPKI
Usul Soekarno (1 Juni 1945) menyampaikan lima dasar
negara sebagai berikut :
a. Kebangsaan Indonesia b. Internasionlisme atau Peri kemanusiaan c. Mufakat atau demokrasi d. Kesejahteraan sosial e. Ketuhanan yang berkebudayaan
Soekarno mengusulkan kelima dasar tersebut diberi nama Pancasila Your Logo
Ketiga usulan rumusan dasar negara tersebut tidak ada
yang ditetapkan sebagai dasar negara, maka dibentuklah Panitia Kecil (Panitia Sembilan) yang terdiri atas : Soekarno (ketua), Moh. Hatta, Moh. Yamin, Achmad Soebardjo, Wachid Hasyim, Agus Salim, Abdulkahar Moedzakir, Abikusno Tjokrosoejoso, AA. Maramis. Panitia Kecil berhasil menyusun Piagam Jakarta (Jakarta
Charter) nama ini diberikan oleh M. Yamin : 22 Juni 1945, yaitu dokumen yang berisikan asas dan tujuan negara Indonesia Merdeka. Your Logo
Rumusan Dasar Negara dalam Piagam Jakarta : 1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam
bagi pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/ perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Your Logo
PERIODE PENGESAHAN PANCASILA (Era PPK)
Ketika para pemimpin Indonesia sedang sibuk mempersiapkan
kemerdekaan menurut skenario Jepang, secara tiba-tiba terjadi perubahan peta politik dunia. Salah satu penyebab terjadinya perubahan peta politik dunia itu ialah takluknya Jepang terhadap Sekutu. Peristiwa itu ditandai dengan jatuhnya bom atom di kota Hiroshima pada 6 Agustus 1945.. Pada tanggal 8 Agustus 1945, Sukarno, Hatta, dan Rajiman dipanggil
Jenderal Terauchi (Panglima tertinggi AD Jepang se-Asia Selatan) yang berkedudukan di Saigon, Vietnam (sekarang kota itu bernama Ho Chi Minh).
Your Logo
Ketiga tokoh tersebut diberi kewenangan oleh Terauchi untuk segera
membentuk suatu Panitia Persiapan Kemerdekaan bagi Indonesia sesuai dengan maklumat Pemerintah Jepang 7 Agustus 1945 tadi. Sepulang dari Saigon, ketiga tokoh tadi membentuk PPKI dengan total anggota 21 orang, yaitu: Soekarno, Moh. Hatta, Radjiman, Ki Bagus Hadikusumo, Otto Iskandar Dinata, Purboyo, Suryohamijoyo, Sutarjo, Supomo, Abdul Kadir, Yap Cwan Bing, Muh. Amir, Abdul Abbas, Ratulangi, Andi Pangerang, Latuharhary, I Gde Puja, Hamidan, Panji Suroso, Wahid Hasyim, T. Moh. Hasan
Your Logo
Panitia Persiapan Kemerdekaan dibentuk pada tanggal 7 Agustus
1945 yang diketuai oleh Ir. Soekarno dan Drs. Mohamad Hatta (wakil ketua). PPK bertugas menentukan dan menyelesaikan bentuk negara
dan menuntaskan rancangan hukum dasar serta mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Sebelum sidang PPK, atas usul dari Mohamad Hatta, telah
disepakati sila pertama (Piagam Jakarta) dilakukan perubahan yaitu dengan menghilangkan kata “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya. Your Logo
Sidang PPK tanggal 18 Agustus 1945, diputuskan : 1. Mengesahkan Pembukaan UUD 1945 2. Mengesahkan Rancangan Hukum Dasar menjadi UUD
1945
3. Memilih Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Moh.
Hatta sebagai wakil presiden.
4. Sebelum terbentuknya MPR kekuasaan dijalankan oleh
presiden dengan bantuan Komite nasional.
Your Logo
Menurut Inpres RI No.12 tahun 1968 (13 April 1968), telah
menguatkan keberadaan Pancasila yang tata urutan dan rumusan sila-silanya ada pada alenia ke-4 Pembukaan UUD 1945 yang ditetapkan oleh PPKI (18 Agustus 1945) yaitu 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan Yang dipimpin oleh hikmat kebijakasanaan dalam
permusyawaratan/Perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Your Logo
SENARAI PUSTAKA 1. Buku Erwin, Muamad (2017), Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia, Jakarta:PT. Refika Aditama Winarno (2017), Paradigma Baru Pendidkan Kewarganegaraan Panduan Kuliah Di Perguruan Tinggi, Jakarta: PT. Bumi Aksara. Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi, Direktorat Jenderal Pembelajaran Dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI , Cetakan I, 2016, Hal 65-76 2. Jurnal Daniel Dhakidae (2018), Lima Bulan Yang Mengguncang Dunia Kelahiran Pancasila, Prklamasi dan Pendirian Negara Bangsa, Prisma, Vol 37-2,2018, 28-29)
23