Paham Terbalik Mengenai Salafiyyah

  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Paham Terbalik Mengenai Salafiyyah as PDF for free.

More details

  • Words: 286
  • Pages: 2
Paham Terbalik Mengenai Salafiyyah - Salafiyyah menyatakan sebagaimana ayat Al Qur’an bahwa Allahu Ta’ala bersemayam di Arsy. Kemudian ada orang yang menyatakan bahwa itu berarti Allahu Ta’ala kecil. Jawaban saya: Salafiyyah beriman bahwa Allah ialah Akbar, yakni Maha Besar ukurannya. Bukan Arsy sama besarnya dengan-Nya. Dan besarnya Arsy-Nya sebagaimana dilukiskan oleh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Shalawatu wa Sallam dibanding Kursy-Nya ialah bagaikan padang pasir dibandingkan dengan besarnya cincin. Besarnya Kursy-Nya dibanding langit dan bumi bagaikan besarnya padang pasir dibandingkan cincin. - Salafiyyah menyatakan bahwa kaum Asy’ari belum berakidah sebagaimana Imamnya di buku terakhirnya yakni di buku Al Ibanah oleh Imam Abul Hasan Al Asy’ari. Kemudian ada yang menyatakan bahwa kaum Salafiyyah bukan Ahlus Sunnah. Jawaban saya: Buktikan saja sendiri di buku terakhir dari Imam Abul Hasan Al Asy’ari yakni Al Ibanah. -

Salafiyyah menyatakan bahwa tidak semua, tidak semua orang yang meninggalkan Shalat itu Kafir. Berdasarkan Hadits di Shahih Al Jami’ Ash Shaghir. Lalu ada orang yang lupa terhadap Hadits-Hadits lainnya yang mendukung Aqidah ini seperti Hadits tentang orang yang tidak kekal di neraka walaupun tidak pernah beramal Shalih sama sekali, yakni 2 orang:

1. Yang menghutangi orang lain sampai ketika datang saat pembayarannya, kemudian orang tsb belum mampu membayar, Ia pun mengatakan kepada pembantunya “Tangguhkan pembayarannya.” 2. Yang takut bahwa Allahu Ta’ala akan menyiksanya karena dosanya

yang sangat banyak, sehingga Ia menyuruh keluarganya untuk membakar mayat dirinya di saat Ia wafat, dan keluarganya pun melaksanakannya dan menaburkan abu jasadnya ke udara.

Assalamu manit taba’al huda (Semoga kedamaian, kesejahteraan dan keselamatan dari segala aib bagi manusia bagi yang mengikuti petunjuk). Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh (Semoga kedamaian, kesejahteraan dan keselamatan dari segala aib bagi manusia, dan kasih sayang kepada Allah dan keberkahan dari-Nya agar dicurahkan kepada kalian).

Related Documents