Orang Gila Lebih Baik daripada Kaum Sekuler Bismillaahi aktubu, Kaum penggila kekuasaan Sekuler tidak usah diurusin oleh Rumah Sakit Jiwa. Sedangkan orang gila tidaklah dicatat perbuatan dosanya. Pemurtadan dimana-mana, akan tetapi mereka lebih senang untuk membiarkan semua pemurtad yang hobinya seperti Soeharto dan sebagian kroninya, yakni dari para pengkorup dan pembunuh, dan senang mengemis dana Kafirun untuk mengambil politik luar negeri yang berlawanan dengan negara semacam Saudi Arabia. Dulu, akibat kesombongannya mereka tega-teganya menolak tawaran raja Su’ud Rahimahullahu Ta’ala untuk mendirikan Khilafah Islamiyyah. Lalu takdir mereka hanyalah menjadi pengekor Thaghut dan menjadi budaknya, menjadi kaum yang banyak berutang kepada IMF dan World Bank serta sebagai negara bonekanya orang Kafir. Hanya Allahu Subhaanahu wa Ta’ala yang dapat menolong nasib kaum Muslimin di berbagai belahan dunia dan begitu juga agama-Nya. Takdir Khilafah Islamiyyah sudah dekat. Jadi inilah takdirnya, bahwa dari kaum Muslimin akan terbagi menjadi kaum Munafiqin dan Mukminin. Mayoritas tidak berguna, berbeda dengan puluhan juta orang yang Mukmin dan Muslim. Jadi negara Muslim Thaghut tidaklah mendukung agama Islam, melainkan hanyalah mendukung negaranya saja. Walhasil, politik luar negeri mereka hanyalah mengayakan kaum tertentu saja dan sangat mungkin memurtadkan (mengafirkan) kaum kaya tsb. Ternyata berpolitik dengan kaum Kafirun dengan meninggalkan kepada keturunan Ibn Su’ud Rahimahullahu Ta’ala, hanyalah semakin merendahkan harga diri bangsa dari kaum Mujahidin tsb.
Setelah semua daerah mereka bersatu dan merdeka, tidaklah mereka berjuang bersama-sama dan bahu membahu dengan kaum Muslimin lainnya yang memang lebih religius dari mereka. Alhasil, jumlah Muslim yang sangat banyak itu tidak berarti dalam membantu perekonomian mereka sama sekali. Malah suatu negara Islam yang sangat religius di Timur Tengah jauh lebih baik perekonomiannya dan begitu juga dengan teknologinya. Assalamu manit taba’al huda (Semoga kedamaian, kesejahteraan dan keselamatan dari segala aib bagi manusia bagi yang mengikuti petunjuk). Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh (Semoga kedamaian, kesejahteraan dan keselamatan dari segala aib bagi manusia, dan kasih sayang kepada Allah dan keberkahan dari-Nya agar dicurahkan kepada kalian).