NYERI DADA
Skenario 2 Seorang laki-laki berumur 35 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri dada. Nyeri dirasakan di belakang dinding dada dan terasa menusuk. Nyeri ini menyebar ke punggung dan dirasakan memburuk jika bernapas dalam dan membaik jika bersandar ke depan. Di samping itu, dia mengalami flu-like illness beberapa hari terakhir yang diikuti dengan demam, beringus, dan batuk. Dia tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya dan tidak ada riwayat minum obat. Dia menyangkal bahwa dia merokok, minum alcohol, dan menggunakan obat terlarang. Pada pemeriksaan fisis, dia terlihat mengalami nyeri yang sedang dengan tekanan darah 125/85. Nadi 105 kali permenit, respirasi 18 kali permenit, saturasi oksigen 98%. Sekarang ini dia tidak mengalami demam. Pada pemeriksaan kepala dan leher diperoleh mucus jernih pada rongga hidung dan eritema ringan pada orofaring. Lehernya lemas dengan adanya limfadenopati anterior. Pada auskultasi dada, dalam batas normal. Vena jugular tidak melebar. Pemeriksaan jantung diperoleh takikardi dengan tiga komponen suara dengan intensitas tinggi. Pemeriksaan abdomen dan ekstremitas normal. KATA KUNCI pria 35 tahun Nyeri dada belakang dinding dada, menusuk menyebar ke punggung Memburuk jika bernapas membaik jika menyandar ke depan Flu like illness, demam, hidung beringus, batuk Tidak ada riwayat pengobatan TD 125 / 85 mmHg Nadi 105 kali permenit Respirasi 18 kali permenit Saturasi oksigen 98% Mukus jernih pada rongga hidung Eritema ringan pada orofaring Limfadenopati anterior Takikardi Tiga komponen suara dengan intensitas tinggi
Identifikasi Kata Sulit Flu-like illness : keadaan gejala klinis mirip dengan influensa Limfadenopati : Pembesaran kelenjar limfa sebagai mekanisme sistem imunitas tubuh. Eritema : Dorlan ( kemerahan pada kulit yang dihasilkan oleh pembuluh kapiler) peradangan yang menyebabkan benjolan merah yang lunak Saturasi : perbandingan oksigen yang diikat aktif oleh Hb dengan oksigen yang mampu diikat oleh semua Hb 1. Patofisiologi nyeri dada:Proses aterosclerosis → penyumbatan aliran pembuluh darah → demand O2 bertambah → proses anaerob → nyeri dadaTerjadinya disfungsi endotel pada arteri coronaria yang dapat terjadi secara alamiah melalui proses degenerasi juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor resiko seperti merokok. Akibatadanya disfungsi endotel tersebut terjadi peningkatan permeabilitas, peningkatan adhesi daninfiltrasi monosit, peningkatan sekresi molekul vasoaktif dan inflamasi, peningkatan adhesidan agregasi trombosit, serta peningkatan aktivitas koagulasi dan gangguan fibrinolitik. Disfungsi endotel tersebut mengakibatkan juga mudahnya molekul-molekul small dense LDLm a n y u s u p k e d a l a m t u n i k a i n t i m a . L D L ya n g m a s u k k e d a l a m t u n i k a i n t i m a m a s i h e r a t kaitannya dengan disfungsi endotel yang dapat mengundang monosit untuk membersihkanL D L y a n g b e r a d a d i t u n i k a i n t i m a t e r s e b u t d e n g a n m e m f a g o s i t n ya . L D L ya n g d i f a g o s i t tersebut menjadi makrofag-makrofag yang berisi LDL-LDL dan kemudian akan mengalamilisis, sehingga banyak lemak-lemak yang berada pada tunika intima. Terjadilah penimbunan- penimbunan dari lemak tersebut yang nantinya menjadi plak. Plak yang semakin lama akansemakin menumpuk akan menghambat aliran darah, sehingga dapat memengaruhi suplaydarah yang mengangkut oksigen ke jaringan berkurang. Oleh karen itu tubuh mengadakankompensasi agar jaringan yang kurang teraliri darah akan tetap memperoleh oksigen dari proses anaerob. Dimana proses anaerob tersebut terjadi pemecahan glukosa menjadi asamlaktat. Asam laktat itu sendiri yang akan mengaktifkan reseptor nyeri ( bradikinin ) rangsang nyeri pada tempat terjadinyahambatan, yaitu di arteri coronaria.
2. 3. Untuk fisiologi di binder 4. Ini merupakan nyeri khas kardiovaskuler. Nyerinya menjalar dari dada ke bahu dan biasa kelengan bagian atas, nyerinya menusuk tapi tumpul. Saraf jantung berhubungan dengan saraf pada punggung dan saraf pada lengan kiri, jadi saat nyeri pada jantung,, nyerinya juga menjalar pada daerah-daerah tersebut. 5. Rasa nyeri pada penyakit jantung biasanya dirasakan dari Th 1–4 yang dinamakan serabutsensorik aatau visceral aferen. Badan sel berada di dalam ganglion posterior, serabut saraf akan mengikuti nervus cardiaticus ( Sympatucus ), ujung cabang-cabang parasympatucus dannervus vagus membentuk plexus cardiacus. Sensasi nyeri yang berasal dari toraks akanmenjalar melalui dua jaras menuju sistem saraf pusat, yaitu:Pertama jaras parietal. Sensasi parietal yang dijalarkan langsung kedalam saraf spinalsetempat berasal dari peritoneum parietalis, pleura, atau pericardium. Dan sensasi inibiasanya dilokalisasikan tepat diatas daerah yang menimbulkan nyeri. Karena pada kasus nyeri dada yang dirasakan menyalar ke punggung maka penjalarannyamelalui jaras yang kedua yaitu jaras visceral bukan jaras parietal.Kedua jaras visceral. Sensasi visceral dijalarkan melalui serabut-serabut sensorik otonom(simpatis dan parasimpatis) dan sensasi nyeri akan dialihkan kedaerah permukaan tubuh. Bilanyeri yang dijalarkan melaui jaras viceral ini dialihkan kepermukaan tubuh, biasanya nyeri ituakan dilokalisasikan sesuai segmen dermatom dari mana organ yang rusak itu berasal padawaktu embrio. Seperti pada kasus ini organ yang rusak adalah jantung maka pada jaras viceralakan dilokalisasikan pada ddaerah leher, bahu,retrosternal dan lengan bawah, karena daerah-daerah dermatom pada bagian ini berasal dari satu sel dermatom yang sama dengan jantungpada waktu embrio. Sehingga saraf simpatis pada jaras viceral akan menghantarkan nyerikedaerah-daerah tersebut.Rasa nyeri yang berasal dari jantung dialihkan kebagian leher dengan melewati bahu, lalumelalui otot pectoralis turun kelengan dan kedalam daerah substernal dada. Ini semua adalahdaerah permukaan tubuh yang mengirimkan serabut saraf sensoriknya ke segmen C3 sampaiT5 medulla spinalis, sehingga nyeri yang dirasakan lebih terasa pada daerah punggung.
6. Hubungannya adalah nyeri dada disebabkan oleh infeksi virus yang awalnya menginfeksisaluran pernafasan. Karena itu, terbentuk gejala flu sebagai manifestasi klinis infeksi virustersebut. 7. Demam karena adanya inflamasiMucus jernih menandakan infeksi disebabkan oleh virus
8. 9. NYERI BERTAMBAH KETIKA BERNAPAS Bernapas --> paru-paru terisi udara --> volume paru meningkat --> paru2 mengembang -->ruang antar paru dan jantung menyempit --> pleura dan pericard yg meradang saling bergesekan--> NYERI DADA Nyeri memburuk saat napas dalam ?Pada kasus ini terjadi peradangan pericardium jadi saat kita bernafas, batas antara pleuradan pericardium semakin sempit akibatnya terjadi gesekan pleura dan pericardium yangmenyebabkan dada terasa semakin nyeri.Nyeri membaik saat bersandar ke depan ?Saat bersendar ke depan torak dan costa dapat lebih meluas, sehingga saat bernafas ruanganantar pleura dan pericardium lebih lebar, akibanya saat bernafas tidak terjadi gesekan pleuradan pericardium yang mengurangi rasa nyeri. 10. Penyebab flu-like illness 11. Flu-like illness gejala atau tanda klinis yang menyerupai penyakit flu, yang disebabkanoleh adanya mekanisme respon imun tubuh terhadap infeksi virus, namun bukan virus influenza. 12. Timbulnya mukus jernih pada rongga hidung, dan eritema ringan pada orofaring Timbulnya Mucus jernih dan eritema ringan pada orofaring disebabkan oleh prosesinfeksi. Pada mucus jernih sendiri menandakan bahwa infeksi tersebut disebabkan oleh virus,bukan bakteri. 13. Apa yang menyebabkan sehingga timbul limfadenopati anterior? 14. FRICTION RUB Gesekan antara pericardium parietalis dan pericardium viceralis yang meradang. Bunyi seperti garukan 3 komponen suara: 1. sistolik ventricular antara bunyi S1 dan S2
2. Prediastolis setelah S2 3. Atrial sistolik sebelum S1 15. Apa yang menyebabkan takikardi? Penurunan tekanan ventrikel --> penurunan cardiac output--> kompensasi tubuh -->takikardi