Nurfauziyah Laporan Pengenalan Karbohidrat.docx

  • Uploaded by: Nurfauziyah
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Nurfauziyah Laporan Pengenalan Karbohidrat.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,171
  • Pages: 11
PENGENALAN KARBOHIDRAT Nurfauziyah / G111 16 316 Biokimia Tanaman C / Kelompok 9 [email protected] ABSTRAK Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi yang diperlukan oleh manusia. Semua karbohidrat terdiri atas unsur Carbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi, pemberi rasa manis pada makanan, penghemat protein, pengatur metabolisme lemak, serta berperan dalam ha membantu pengeluaran feses. Tujuan dilaksanakan praktikum ini adalah untuk mengidentifikasi adanya karbohidrat dalam suatu bahan, selain itu untuk mengetahui adanya reaksi – reaksi yang terjadi, serta membuktikan adanya polisakarida. Pengambilan data untuk pengujian karbohidrat ini dilakukan dengan menggunakan larutan iodium dalam identifikasi karbohidrat, identifikasi dengan menggunakan iodium umumnya untuk pengujian polisakarida. Hal pertama yang dilakukan yakni dengan menggunakan lima tabung reaksi yang masing – masing diisi dengan tiga tetes bahan yang telah disediakan, setelah itu ditambahkan larutan iodium sebanyak dua tetes, kemudian setelah bahan dan larutan iodium tercampur maka diamati perubahan warna yang terjadi untuk mengidentifikasi adanya karbohidrat pada bahan tersebut. Hasil yang didapatkan dari pengamatan pengenalan karbohidrat yaitu pada tabung pertama berubah warna menjadi ungu pekat dan pada tabung kedua berubah warna menjadi warna orange, pada kedua tabung ini dihasilkan warna yang sangat kental sehingga bisa dikatakan pada kedua bahan ini mengandung polisakarida. Pada tabung ketiga perubahan warna yang terjadi adalah berubah menjadi kuning telur, kemudian pada tabung keempat berubah warna menjadi coklat, dan pada tabung kelima perubahan warna yang terjadi adalah coklat muda, pada ketiga tabung ini polisakarida bisa dikatakan tidak ada pada bahan ini. Berdasarkan hasil maka dapat disimpulkan bahwa karbohidrat yang tergolong dalam polisakarida adalah tepung maizena dan air kelapa, yang pada warna hasil ujinya didapatkan warna yang begitu pekat, tidak seperti pada tabung yang berisi susu, minuman ale – ale, dan larutan gula. Kata Kunci : Karbohidrat, Polisakarida, Larutan Iodium PENDAHULUAN Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi yang diperlukan oleh manusia yang befungsi untuk menghasilkan energi bagi tubuh manusia. Karbohidrat sebagai zat gizi merupakan nama kelompok zat-zat organik yang mempunyai struktur molekul yang berbeda-beda, meski terdapat persamaan-persamaan dari sudut kimia dan fungsinya. Semua karbohidrat terdiri atas unsur Carbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) (Siregar, 2014).

1

Menurut Podjiadi (2009), karbohidrat adalah komponen dalam makanan yang merupakan sumber energi utama bagi organisme hidup. Energi yang terkandung dalam karbohidrat itu pada dasarnya berasal dari energi matahari. Karbohidrat, dalam hal ini glukosa, dibentuk dari karbon dioksida dan air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun. Selanjutnya, glukosa yang terjadi diubah menjadi amilum dan disimpan pada bagian lain, misalnya pada buah atau umbi. Proses pembentukan glukosa dari karbon dioksida dan air disebut proses fotosintesis, secara garis besar fotosintesis dapat dituliskan sebagai berikut: 6 CO2 + 6 H2O

Sinar matahari Klorofil

C6H12O6 + 6 O2

Perlu diketahui bahwa glukosa merupakan monomer dari karbohidrat. Glukosa dapat disintesis oleh tumbuhan hijau semasa dalam proses fotosintesis. Glukosa termasuk monosakarida yang mempunyai rumus umum C6H12O6 yang disebut sebagai dekstrosa atau gula anggur. Tumbuh-tumbuhan menyimpan glukosa sebagai karbohidrat yang dinamai kanji dalam biji-bijian seperti beras, jagung, barli dan sebagainya. Glukosa adalah suatu gula monosakarida yang merupakan salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu utama fotosintesis dan awal bagi respirasi (Edahwati, 2010). Fungsi utama dari karbohidrat adalah sebagai sumber energi, satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kkalori. Karbohidrat di dalam tubuh sebagian berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi segera, dan sebagian lagi disimpan sebagai glikogen dalam hati dan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi dalam jaringan lemak. Sistem saraf sentral dan otak sama sekali tergantung pada glukosa untuk keperluan energinya. Karbohidrat selain berfungsi untuk menghasilkan energi, juga mempunyai fungsi yang lain bagi tubuh. Fungsi lain karbohidrat yaitu pemberi rasa manis pada makanan, penghemat protein, pengatur metabolisme lemak, serta berperan dalam ha membantu pengeluaran feses (Siregar, 2014). Dalam pencernaan, karbohidrat mengalami proses hidrolisis, baik dalam mulut, lambung maupun usus. Hasil akhir proses pencernaan karbohidrat ini ialah glukosa, fruktosa, serta monosakarida lainnya. Senyawa ini kemudian diabsorbsi melalui dinding usus dan dibawa ke hati oleh darah (Podjiadi, 2009).

2

Sumber karbohidrat adalah padi-padian atau serealia, umbi-umbian, kacang-kacang kering dan gula. Hasil olahan bahan-bahan ini adalah bihun, mie, roti, tepung-tepungan, selai, sirup dan lainnya. Sumber karbohidrat yang banyak dimakan sebagai makanan pokok di Indonesia adalah beras, jagung, ubi, singkong, talas dan sagu (Siregar, 2014). Berbagai macam senyawa yang termasuk kelompok karbohidrat mempunyai molekul yang berbeda – beda ukurannya, yaitu dari senyawa yang sederhana yang mempunyai berat molekul 500.000 bahkan lebih. Berbagai senyawa itu dibagi dalam tiga golongan, yaitu golongan monosakarida, golongan oligosakarida, dan golongan polisakarida (Podjiadi, 2009). Sifat kimia dari karbohidrat berhubungan erat dengan gugus fungsi yang terdapat pada molekulnya, yaitu gugus –OH, gugu aldehida dan gugus keton. Monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat mereduksi, terutama dalam suasana basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk keperluan identifikasi karbohidrat maupun analisis kuantitatif (Podjiadi, 2009). Dalam identifikasi suatu karbohidrat dapat digunakan pereaksi Fehling. Pereaksi fehling ini terdiri atas dua larutan, yaitu yang pertama adalah larutan fehling A dan larutan yang kedua yakni larutan Fehling B. kedua macam larutan ini disimpan terpisah dan baru dicampur menjelang digunakan untuk memeriksa suatu karbohidrat. Dalam pereaksi ini ion Cu++ direduksi menjadi ion Cu+ yang dalam suasana basa akan diendapkan sebagai Cu2O. dengan larutan glukosa 1%, pereaksi Fehling menghasilkan endapan berwarna merah bata, sedangkan apabila digunakan larutan larutan yang lebih encer misalnya larutan glukosa 0,1%, endapan yang terjadi adalah berwarna hijau kekuningan (Podjiadi, 2009). Selain identifikasi menggunakan larutan Fehling, dalam identifikasi karbohidrat juga bisa digunakan pereaksi benedict. Pereaksi ini berupa larutan yang mengandung kuprisulfat, natriumkarbonat dan natriunsitrat. Glukosa dapa mereduksi Cu++ menjadi ion Cu+ yang kemudian mengendap sebagai Cu2O. adanya natriumkarbonat dan natriumsitrat membuat pereaksi Benedict bersifat basa lemah. Endapan yang terbentuk dapat berwarna hijau, kuning atau merah bata. Warna endapan ini terganting pada konsentrasi karbohidrat yang diperiksa. Pereaksi benedict lebih banyak digunakan untuk pemeriksaan glukosa dalam urin

3

dari pereaksi Fehling karena beberapa alasan. Apabila dalam urin terdapat asam urat atau kreatinin, kedua senyawa ini dapat mereduksi pereaksi Fehling, tetapi tidak mereduksi pereaksi Benedict. Di samping itu pereaksi Benedict lebih peka daripada pereaksi Fehling. Penggunaan pereaksi Benedict juga lebih mudah karena hanya terdiri atas satu macam larutan, sedangkan pereaksi Fehling terdiri atas dua larutan (Podjiadi, 2009). Selain itu karbohidrat juga dapat diidentifikasi dengan menggunakan metode uji iodium. Uji iodium dilakukan untuk mengetahui kandungan karbohidrat secara sederhana terutama bagi polisakarida. Pereaksi Iodium Terdiri dari Kalium Iodida yang dilarutkan dalam air kemudian diaduk hingga semua larut. Penambahan iodium akan membentuk kompleks adsorpsi berwarna yang spesifik. Amilum atau pati dengan iodium akan menghasilkan warna biru yang disebabkan oleh komponen amilosa (Ronasia, 2016). Masalah yang ada disekitar yakni akan karbohidrat saat ini adalah keterbiasaan masyarakat Indonesia mengkomsumsi beras dibanding sumber utama karbohidrat lainnya. Ketergantungan terhadap beras menjadi masalah disebabkan oleh tingkat konsumsi beras yang sangat tinggi namun tidak diimbangi dengan peningkatan produksi padi. Meskipun masyarakat di beberapa daerah di Indonesia masih ada yang mengonsumsi jagung atau sagu, konsumsi rata-rata beras masyarakat Indonesia masih mencapai angka 120.02 kg per kapita per tahun pada tahun 2007. Tingginya tingkat konsumsi di Indonesia disebabkan oleh pola konsumsi masyarakat yang sulit berubah dari beras ke bahan pangan lain. Hal tersebut disebabkan oleh faktor sosial antara lain masyarakat menganggap mengonsumsi sumber beras termasuk dari status sosial dan hanya akan mengonsumsi sumber karbohidrat lain jika jumlahnya terbatas atau tidak mampu untuk membeli beras (Widara, 2012). Menurut Ariyadi dan Anggraini (2010), bagi yang sudah begitu terbiasa untuk makan nasi, bahan ini menjadi sangat tidak mudah untuk digantikan perannya dengan bahan makanan yang lain. Seiring dengan perkembangan ekonomi yang ada pada negara kita yakni Indonesia, yang kurang mendukung dan jumlah penduduk miskin yang makin meningkat maka akan berdampak pada keterbatasan daya beli, sehingga beras yang bagus harganya akan menjadi begitu

4

mahal dan beras dengan kualitas jelek menjadi alternatif untuk dikonsumsi bagi yang tidak mampu untuk membeli beras dalam keadaan baik tersebut. Menurut berbagai macam laporan, akibat dari tidak terjangkaunya lagi mendapatkan bahan makanan maka nasi yang sudah tidak dimakan kemudian dikeringkan diolah kembali untuk dikonsumsi (nasi aking). Pada praktikum mengenai pengenalan karbohidrat ini didasarkan pada identifikasi karbohidrat yang terdapat pada bahan yang terdapat dalam praktikum. Berbeda dari beberapa penelitian lain mengenai karbohidrat, penelitian yang dilakukan oleh Ariyadi dan Anggraini (2010), yang membahas mengenai Penetapan Kadar Karbohidrat Pada Nasi Aking Yang Dikonsumsi Masyarakat Desa Singorojo Kabupaten Kendal. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan praktikum ini yakni untuk mengidentifikasi adanya karbohidrat, khususnya pada praktikum kali ini yang digunakan adalah metode dengan uji Iodium yang biasanya digunakan untuk menganalisis adanya kandungan karbohidrat dalam bentuk polisakarida. TUJUAN DAN MANFAAT Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengidentifikasi adanya karbohidrat dalam suatu bahan, mengetahui adanya reaksi – reaksi yang terjadi, serta membuktikan adanya polisakarida, sehingga diharapkan menjadi informasi yang sangat berharga dan praktikum ini diharapkan dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari – hari, dan juga berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan untuk selanjutnya diperlukan dalam implementasi bidang pertanian dan penelitian lanjutan yang berkaitan dengan karboidrat. METODE PENELITIAN Praktikum Pengenalan Karbohidrat ini

dilaksankan di Laboratorium I

Departemen Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar. Waktu pelaksanaan praktikum ini pada hari Kamis, tanggal 6 April 2017 pada pukul 09.50-11.30 WITA. Alat-alat yang digunakan pada praktikum Pengenalan Karbohidrat ini adalah tabung reaksi, penjepit tabung reaksi, pipet ukur, pipet tetes, serta alat tulis

5

menulis. Sedangkan bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu tepung maizena, air kelapa, susu, minuman ale – ale, air gula serta larutan iodium. Langkah kerja yang dilakukan dari praktikum pengenalan karbohidrat ini adalah sebagai berikut : 1. Menyiapkan alat dan bahan. 2. Semua bahan yang ada, masing – masing dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak tiga tetes. 3. Kemudian larutan iodium ditambahkan sebanyak dua tetes 4. Setelah pencampuran, larutan diamati, kemudian melihat perubahan warna yang spesifik yang terbentuk. 5. Mengisi tabel percbaan yang telah disediakan. HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL Adapun hasil yang diperoleh dari pengamatan pengenalan karbohidrat ini adalah sebagai berikut : Tabel 1. Hasil Pengamatan Pengenalan Karbohidrat No.

Zat Uji

Bahan yang digunakan

Hasil Warna

Polisakarida (+/-)

1

Amilum

Tepung Maizena

Ungu Pekat

+

2

Glikogen

Air Kelapa

Orange

+

3

Dekstrin

-

-

Tidak Ada

4

Sukrosa

5

Laktosa

Susu

Kuning Telur

-

6

Maltosa

7

Fruktosa

Ale – Ale

Coklat Muda

-

8

Glukosa

Air Gula

Coklat Muda

-

Sumber : Data Primer setelah diolah (2017)

6

PEMBAHASAN Berdasarkan data di atas diperoleh hasil bahwa pada saat pada tabung 1 yang berisi tepung maizena sebanyak tiga tetes setelah tercampur dengan larutan iodium sebanyak dua tetes, setelah tercampur ternyata menghasilkan warna ungu pekat, hal ini menandakan bahwa dalam larutan ini terdapat polisakarida. Hal ini sesuai dengan pendapat Ronasia (2016), yang menyatakan bahwa uji iodium dilakukan untuk mengetahui kandungan karbohidrat secara sederhana terutama bagi polisakarida. Pereaksi Iodium Terdiri dari Kalium Iodida yang dilarutkan dalam air kemudian diaduk hingga semua larut. Penambahan iodium akan membentuk kompleks adsorpsi berwarna yang spesifik. Kemudian pada tabung kedua yang berisi air kelapa sebanyak tiga tetes setelah tercampur dengan larutan iodium sebanyak dua tetes, setelah tercampur ternyata menghasilkan warna orange yang pekat, hal ini menandakan bahwa dalam larutan ini juga terdapat polisakarida seperti pada tabung pertama tadi. Pada tabung ketiga yang berisi susu sebanyak tiga tetes setelah tercampur dengan larutan iodium sebanyak dua tetes, setelah tercampur ternyata menghasilkan warna kuning telur. Pada tabung keempat yang berisi minuman ale – ale sebanyak tiga tetes setelah tercampur dengan larutan iodium sebanyak dua tetes, setelah tercampur ternyata menghasilkan warna coklat. Kemudian pada tabung kelima yang berisi air gula sebanyak tiga tetes setelah tercampur dengan larutan iodium sebanyak dua tetes, setelah tercampur ternyata menghasilkan warna coklat muda. Pada tabung ketiga, keempat, dan kelima tidak terdapat polisakarida karena warna yang dihasilkan tidak begitu pekat seperti pada tabung satu dan dua, hal ini sesuai dengan pendapat Agustin (2013), yang menyatakan bahwa semakin pekat perubahan warna pada bahan makanan yang diujikan, semakin besar kandungan polisakarida yang terkandung didalamnya. Pada uji iodium, hanya patilah yang menunjukan reaksi positif bila direaksikan dengan iodium. Hal ini disebabkan dalam larutan pati terdapat unit-unit glukosa yang membentuk rantai heliks karena adanya ikatan dengan konfigurasi pada tiap unit glukosanya.

7

KESIMPULAN Berdasarkan praktikum ini dapat disimpulkan bahwa, pada tabung pertama dan kedua menghasilkan warna yang pekat yakni ungu dan orange yang menandakan bahwa terdapat kandungan polisakarida, tidak seperti pada tabung tiga, empat dan lima tidak mengandung polisakarida karena warna yang dihasilkan sama sekali tidak pekat.

8

DAFTAR PUSTAKA Agustin, U. 2013. Uji Iodium dan Uji Pemanasan Pati. http://uziagustin.blogspot.co.id/2013/10/laporan-praktikum-biokimia-ujiiodium.html. Di akses pada 11 April 2017. Ariyadi, T. dan Anggraini, H. 2010. Penetapan Kadar Karbohidrat pada Nasi Aking yang Dikomsumsi Masyrakat Desa Singorojo Kabupaten Kendal. Prosiding Seminar Naasional Unimus. Edahwati, L. 2010. Perpindahan Massa Karbohidrat Menjadi Glukosa Dari Buah Kersen Dengan Proses Hidrolisis. Jurnal Penelitian Ilmu Teknik. Vol. 10 No.1. Poedjiadi, A. dan Supriyanti, F.M. T. 2009. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press). Ronasia, D. A. 2016. Karakterisasi Amilum dari Ubi Jalar Berwarna Kuning dan Ungu. Skripsi. Siregar, N. S. 2014. Karbohidrat. Jurna Ilmu Keolahragaan. Vol. 3 No. 2. Widara, S. S. 2012. Studi Pembuatan Beras Analog Dari Berbagai Sumber Karbohidrat Menggunakan Teknologi Hot Extrusion. Skripsi IPB.

9

LAMPIRAN

Gambar perubahan warna yang terjadi pada setiap tabung

10

11

Related Documents


More Documents from "riri munawang"