PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI
DISUSUN OLEH: NAMA NIM KELAS KELOMPOK
: AULIA SRI ASTUTI : 17.71.018030 : FARMASI (B) : 10 (Sepuluh)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI FARMASI 2017 Jl. RTA Milono Km. 1,5 Palangka Raya Telp. (0536) 3222184. Fax.(0536) 3239884 www.umpalangkaraya.ac.id
PRAKTIKUM I PENGENALAN ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI DAN STERILISASI
I. Pengenalam Alat Laboratorium Mikrobiologi A. Tujuan Praktikum Mahasiswa mampu mengenal dan mengetahui fungsi dati alat-alat yang digunakan.
B. Dasar Teori Pada saat ini dengan berkembangnya ilmu pengetahuan maka semakin tinggi pula rasa ingin tahu seseorang terhadap apa yang terdapat di alam sampai pada mikroorganisme yang tidak dapat dilihat menggunakan mata telanjang yang berukuran kecil. Dari hal inilah muncul ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang mikroorganisme yang disebut dengan mikrobiologi (Koesmadja, 2006). Mikrobiologi merupakan suatu istilah luas yang berarti studi tentang organisme hidup yang terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikrobiologi mencakup studi tentang bakteri (bakteriologi), virus (virologi), khamir atau jamur (mikologi), protozoa (protozoologi), beberapa ganggang dan beberapa bentuk kehidupan yang tidak sesuai untuk dimasukkan kedalam kelompok diatas. Bentuk kehidupan yang kecil seperti itu disebut dengan mikroorganisme. Makhluk hidup yang kecil tersebut bisa disebut juga dengan mikroba, jasad renik atau protista. Untuk melihat mikroorganisme tersebut maka diperlukan bantuan alat yaitu mikroskop (Volk, 1993). Laboratorium merupakan tempat untuk melakukan kegiatan praktikum atau penelitian. Banyak alat-alat yang terdapat di laboratorium baik yang berbahaya maupun yang tidak berbahaya, oleh sebab itu kita harus mengetahui cara penggunaan, fungsi dan prinsip kerja setiap alat-alat tersebut (Pasaribu, 2013). Untuk pengerjaan mikrobiologi tidak terlepas dari alat-alat yang ada dilaboratorium. Peralatan yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi hampir sama dengan peralatan yang umumnya digunakan di laboratorium kimia, yaitu berupa tabung reaksi, cawan petri, pipet ukur, pipet volum, labu ukur, labu erlenmeyer, gelas piala, pH meter, kaca arloji, termometer, botol tetes, pembakar spiritus, kaki tiga, dan rak tabung reaksi. Disamping itu pada laboratorium mikrobiologi masih ada sejumlah
alat khusus lainnya yaitu autoklaf, oven, mikroskop, jarum ose, jarum preparat, gelas objek, kaca penutup, keranjang kawat, inkubator, spektrometer, penangas air, magnetik stirrer dan tabung durham (Koesmadja, 2006). Fungs-fungsi setiap alat diberikan secara umum karena tidak mungkin semua fungsi diutarakan dalam melakukan kegiatan di laboratorium. Untuk memudahkan dalam memahami alat-alat maka penulisan diurutkan sesuai dengan abjad. Agar alatalat dapat digunakan dalam waktu relatif lama dan dalam keadaan baik, perlu pemeliharaan dan penyimpanan yang memadai (Koesmadja, 2006).
II. Sterilisasi A. Tujuan Praktikum Mahasiswa mengetahui sterilisasi dengan autoklaf, filtrasi, tyndalisasi dan mahasiswa mampu melakukan kerja aseptis.
B. Dasar Teori Sterilisasi adalah proses yang dirancang untuk menciptakan keadaan steril. Keadaan steril adalah kondisi mutlak yang tercipta sebagai akibat penghancuran dan penghilangan semua mikroorganisme hidup. Tujuan proses sterilisasi adalah untuk menghancurkan semua mikroorganisme di dalam atau di atas permukaan suatu benda atau sediaan dan menandakan bahwa alat untuk sediaan tersebut bebas dari resiko untuk menyebabkan infeksi. (Lachman : 1254 ; RPS 18th : 1470). Sterilisasi adalah suatu proses yang menghancurkan semua bentuk kehidupan mikroba, termasuk spora, pada permukaan benda mati. Prosesnya dapat berupa pemanasan, pemberian zat kimia, radiasi, atau filtrasi (Gruendemann dan Fernsebner, 2006). Sterilisasi adalah proses pemanasan yang dilakukan untuk mematikan semua mikroorganisme pada bahan makanan. Sterilisasi biasanya dikombinasi dengan pengemasan hermetis untuk mencegah kontaminasi ulang. Yang dimaksud pengemasan hermetis adalah pengemasan yang sangat rapat, sehingga tidak dapat ditembus oleh mikroorganisme, air, ataupun udara (Purnawijayanti, 2001). Sterilisasi merupakan salah satu metode menggunakan uap air pada suhu 211°C selama beberapa waktu tertentu. Tujuan pemanasan adalah memusnahkan bakteri patogen dan spora bakteri elostridium bolulinum yang berbahaya. Metode sterilisasi
yang paling umum dilakukan adalah menggunakan kaleng atau kemasan tetra pack (Yuyun dan Gunaisa, 2011). Sterilisasi dalam pengertian medis merupakan suatu proses dengan metode tertentu dapat memberikan hasil akhir, yaitu suatu bentuk keadaan yang tidak dapat ditunjukkan lagi adanya mikroorganisme hidup. Metode sterilisasi cukup banyak, namun alternatif yang dipilih sangat bergantung pada keadaan serta kebutuhan setempat. Apapun pilihan metodenya, hendaknya tetap menjaga kualitas hasil sterilisasi. Kualitas hasil sterilisasi peralatan medis perlu dijaga terus mengingat risiko kontaminasi kembali saat penyimpanan dan terutama pada saat akan digunakan dalam tindakan medis (Darmadi, 2008). Macam-macan sterilisasi : a. Sterilisasi secara mekanik (filtrasi) Sterilisasi ini menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0,22 – 0,45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misalnya larutan enzim dan antibiotik. b. Sterilisasi secara fisik 1. Pemanasan -
Pemijaran (dengan api langsung): membakar alat pada api secara langsung, contoh alat: jarum inokulum,pinset, batang L.
-
Panas kering: sterilisasi dengan oven kira-kira suhu 60-1800C.
-
Sterilisasi panas kering cocok untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmayer, tabung reaksi dll.
-
Uap panas: konsep ini mirip dengan mengkukus. Bahan yang mengandung air lebih tepat menggunakan metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi. Menggunakan autoklaf.
2. Penyinaran UV Sinar ultra violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya untuk membunuh mikroba yang menempel pada permukaan interior BSC dengan disinari lampu UV. c. Sterilisasi secara kimia: Sterilisasi ini biasanya menggunakan senyawa desinfektan antara lain alkohol.
C. Alat Alat-alat gelas : -
Erlenmayer
-
Beaker glass
-
Batang pengaduk
-
Petridish
-
Inkubator
-
Oven
-
Autoklaf
-
Luminar Air Flow
D. Cara Kerja a. Pengenalan alat Siapkan alat yang akan digunakan
Amati setiap alat yang disediakan
Cari cara penggunaan dan fungsi alat tersebut
Tulis keterangan fungsi alat tersebut
b. Sterilisasi Siapkan alat yang akan di sterilisasi
Cuci bersih alat yang akan di sterilisasi
Bungkus menggunakan kertas coklat atau alumunium foil, buat tutup kapas untuk erlemayer, tabung reaksi
Masukkan kedalam oven atau autoklaf
E. Hasil Pengamatan Alat-alat
Erlenmayer
Fungsi
Cara sterilisasi
Sebagai tempat
Tutup lubang erlenmayer
penyimpanan medium,
menggunakan kapas, lalu
memanaskan larutan dan
bungkus menggunakan kertas
menampung hasil
merang, masukkan kedalam
penyaringan.
autoklaf 15-30 menit. Isi dalam beaker glass dengan
Beaker glass
Sebagai tempat mengaduk,
kapas lalu bungkus
mencampur, dan
menggunakan kertas merang,
memanaskan larutan.
masukkan kedalam autoklaf 15-30 menit
Batang pengaduk
Petridish
Sebagai alat untuk mengaduk larutan.
Bungkus batang pengaduk menggunakan kertas merang, masukkan kedalam auoklaf
Sebagai plating dan isolasi
Bungkus lalu masukkan
mikroba.
kedalam autoklaf
Sebagai tempat untuk Inkubator
mengembangiakkan bakteri atau mikroba dengan suhu
-
tertentu. Sebagai alat sterilisasi Oven
dengan menggunakan udara
-
panas dan kering. Sebagai alat sterilisasi untuk Autoklaf
berbagai macam alat dan bahan dengan menggunakan
-
uap air panas bertekanan. Sebagai tempat untuk mensterilkan dan Luminar Air Flow
meminimalisir alat dari mikroba atau kontaminasi udara.
-
F. Pembahasan 1. Erlenmayer Erlenmayer merupakan alat yang paling sering digunakan sebagai tempat penyimpanan medium, memanaskan larutan dan menampung hasil dari penyaringan. Alat ini juga digunakan sebagai wadah larutan yang akan disterilkan dengan cara ditutup terlebih dahulu mulut labu erlenmayer dengan menggunakan kapas dan alumunium foil lalu disterilkan dengan memasukkan kedalam autoklaf. 2. Beaker glass Beaker glass atau gelas beaker adalah gelas berbentuk silinder dan tersedia dalam berbagai ukuran. Berfungsi sebagaiwadah penampung yang digunakan untuk mengaduk, mencampur dan memanaskan cairan atau larutan. Disterilkan menggunakan autoklaf yang sebelumnya alat ini harus dibungkus denga kertas merang atau kertas yang menyerap air dan ditutup lubangnya terlebih dahulu menggunakan kapas. 3. Batang pengaduk Batang pengaduk merupakan peralatan laboratorium yang digunakan untuk mencampur bahan kimia dan cairan lainnya. Terbuat dari kaca pejal dengan ukuran yang hampir sama dengan sedotan minuman hanya sedikit lebih panjang dan ujungnya memipih bulat. Saat disterilkan bungkus menggunakan kertas merang atau kertas yang menyerap air. 4. Petridish atau cawan petri Cawan petri merupakan alat yang fungsinya untuk plating dan isolasi mikroba. Prinsip kerja menggunakan alat ini yaitu medium dituangkan terlebih dahulu pada cawan petri yang sudah dilengkapi dengan penutupnya sehingga mikroba yang terisolasi dapat dibiakkan di dalam cawan petri ini. Sebelum digunakan sterilkan alat dengan cara membungkusnya terlebih dahulu menggunakan kertas merang atau kertas yang menyerap air, lalu dimasukan kedalam autoklaf. 5. Inkubator Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan waktu, suhu dipengaruhi oleh adanya perubahan suhu ruangan maka perlu diatasi terutama saat terjadi perubahan musim.
6. Autoklaf Autoklaf merupakan alat elektrik yang digunakan untuk sterilisasi berbagai macam alat dan bahan, terutama alat yang terbuat dari kaca dan karet. Alat ini menguapkan air panas bertekanan untuk proses sterilisasinya, sehingga alat ini paling sering digunakan untuk steriliasasi alat, bahan maupun medium dari mikroba. 7. Oven Oven merupakan alat yang digunakan untuk proses sterilisasi dengan menggunakan udara pamas dan kering, dimana oven berfungsi untuk alat-alat gelas yang tidak berskala. 8. Laminar Air Flow LAF adalah tempat yang digunakan untuk melakukan inokulasi mikrobiologi. Penanaman bakteri atau inokulasi adalah perkerjaan memindahkan bakteri dari medium lama ke medium yang baru dengan ketelitian sangat tinggi. Untuk melakukan penanaman bakteri ini terlebih dahulu diusahakan agar semua alat yang ada dalam hubungannya dengan medium tetap steril agar menghindari terjadinya kontaminasi.
Sterilisasi dengan udara panas (kering) digunakan alat yaitu Oven (Hot Air Sterilizer). Temperatur yang digunakan untuk alat ini umumnya 160-180°C selama 2 jam. Cara ini baik digunakan terhadap alat-alat kering terbuat dari kaca seperti cawan petri, pipet, tabung reaksi, labu erlenmayer. Selain itu juga diterapkan terhadap bahan-bahan kering dalam tempat-tempat tertutup, bahan serbuk (talk, dermatol), lemak, minyak. Penyusupan panas ke dalam bahan-bahan ini berjalan lambat sekali, karena itu harus disterilkan dalam jumlah sedikit dan dalam
lapisan
tipis
tidak
lebih
dari
0,5
cm
dalam
cawan
petri.
Pada praktikum yang dilakukan, pemanasan cawan petri di dalam oven hanya berlangsung selama 7 menit dari waktu sterilisasi yang seharusnya. Hal ini disebabkan karena oven yang digunakan merupakan oven rumah tangga atau yang biasa digunakan dalam pembuatan kue. Oven ini juga memiliki pemanasan yang sangat tinggi terlebih lagi jika dilakukan pemanasan dalam waktu yang cukup lama. Tidak hanya itu, karena pengatur suhu pada oven ini juga sudah tidak berfungsi lagi, maka suhu yang digunakan pada pemanasan tidak diketahui secara pasti.
Sterilisasi dengan uap air bertekanan, merupakan cara yang paling banyak digunakan. Pensterilan dengan uap dalam tekanan dilakukan dalam autoklaf. Material yang disterilkan umumnya berupa medium, air, dan sebagainya. Dalam otoklaf ini uap berada dalam keadaan jenuh, dan peningkatan tekanan mengakibatkan suhu yang tercapai menjadi lebih tinggi, yaitu di bawah tekanan 15ib (2 atmosfer). Suhu dapat meningkat sampai 121°C. Bila uap itu dicampur dengan udara yang sama banyak, pada tekanan yang sama, maka suhu yang tercapai hanya110°C. itu sebabnya udara dalam autoklaf harus dikeluarkan sampai habis untuk memperoleh suhu yang diinginkan (121°C) dalam suhu tersebut semua mikroorganisme, baik vegetatif maupun spora dapat dimusnahkan dalam waktu yang tidak lama, yaitu sekitar 15-20 menit. Sterilisasi ini umumnya digunakan untuk mensterilkan bahan atau medium yang dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan erlenmeyer yang sebelumnya telah ditutup rapat dengan menyumbat mulut tabung dengan menggunakan kapas dan aluminium foil. Hal ini dimaksudkan agar bahan atau medium yang disterilkan tidak terkontaminasi dengan mikroorganisme dari lingkungan luar. Keuntungan cara ini adalah karena seluruh badan yang dibebashamakan bisa dikenai uap air pada temperatur dan waktu yang diperlukan.
G. Kesimpulan Kesimpulan dari praktikum ini yaitu ada berbagai jenis alat yang digunakan dan ada berbagai fungsi alat yang digunakan, semua sudah diatur sesuai dengan fungsi dari masing-masing alat agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan alat dan menghindari kegagalan dalam proses praktikum atau penelitian. Untuk sterilisasi alat juga memerlukan teknik khusus adan perlu diperhatikan alat tersebut terbuat dari bahan kaca atau karet, karena sangat berpengaruh pada saat proses sterilisasi.
DAFTAR PUSTAKA -
Ardiansyah,
2013.
Pengenalan
Alat
Laboratorium.
Diakses
dari
http://ardhy.wordpress.com/2013/07/pengenalan-alat-alat.html. diakses pada 16 maret 2019. -
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Farmakope Indonesia. Edisi V. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan; 2014.
-
Dwidjoseputro, D. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: Penerbit Djambatan, 1998.
-
Koesmadja, Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga, 1993.
-
Volk, Wesley. Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Universitas Indonesia, 2008.
-
Pasaribu,
Devita
A,
2013.
Alat
Laboratorium.
Diakses
dari
http://devitapasaribu.wordpress.com/2013/05/laporan-mikrobiologi-umum.html. diakses pada 16 maret 2019.
DOSEN PENGAMPU
REZQI HANDAYANI, M.P.H, Apt SUSI NOVARYANTIIN,
Praktikan,
Asisten Dosen,
AULIA SRI ASTUTI
Dede
17.71.018030