BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Blok Sistem Reproduksi adalah blok XVII pada semester 6 dari sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Salah satu strategi pembelajaran sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) ini adalah Problem Based Learning (PBL). Tutorial merupakan pengimplementasian dari metode Problem Based Learning (PBL) tersebut. Dalam tutorial mahasiswa dibagi dalam kelompokkelompok kecil dan setiap kelompok dibimbing oleh seorang tutor atau dosen sebagai fasilitator untuk memecahkan kasus yang ada. Proses tutorial juga merupakan bagian dari evaluasi mahasiswa pada bagian evaluasi formatif dengan tujuan untuk membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran. Proses tutorial juga merupakan syarat untuk mengikuti ujian OSOCA (Objective Structure Oral Case Analysis) yang merupakan bagian dari evaluasi sumatif. Evaluasi sumatif bertujuan untuk menilai hasil pencapaian peserta didik agar dapat ditentukan tingkatan kompetensi yang telah dicapai. Penilaian sumatif dilakukan dengan merujuk kepada taksonomi pembelajaran yang dikemukakan oleh Bloom yang terdiri dari penilaian kognitif, psikomotor, dan afektif.
1.2 Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu: 1.
Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.
2.
Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis pembelajran diskusi kelompok.
3.
Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.
1
BAB II PEMBAHASAN 2.1
Data Tutorial
Tutor
: dr. Septiani Nadra Indrawaty, Sp.M
Moderator
: Mahdi Arif Prasetya
Sekretaris Papan
: Arya Maulana
Sekretaris Meja
: Zafira Ananda Raisha
Waktu
: Selasa, 19 Maret 2019 Pukul 08.00 – 10.30 WIB Kamis, 21 Maret 2019 Pukul 08.00 – 10.30 WIB
Peraturan
: 1.
Menonaktifkan ponsel atau mengkondisikan ponsel dalam keadaan diam
2.
Mengacungkan
tangan
saat
akan
mengajukan
argumen. 3.
Izin saat akan keluar ruangan
4.
Dilarang membawa makanan atau makan di ruangan saat proses diskusi sedang berlangsung
2.2
Skenario Kasus
Skenario B
Blok XVII Angkatan 2016
Ny.Tina berusia 39 tahun P5A0 diantar oleh bidan desa ke Ruang PONEK RSUD karena mengalami perdarahan 1 jam setelah melahirkan spontan pervaginam. Berat bayi yang dilahirkan 4100 gram, bugar dan langsung menangis. Menurut bidan, proses pengeluaran janin berlangsung lama 2 jam dan bayi baru bisa lahir setelah dibantu bidan dengan mendorong perut ibu. Plasenta yang dilahirkan spontan, setelah diperiksa ternyata lengkap. Tiga jam setelah plasenta dilahirkan, diperkirakan darah yang keluar lebih dari 600 cc. Bidan telah mencoba
2
menghentikan perdarahan dengan cara memberikan suntikan obat dan pemasangan infus, karena perdarahan tidak berhenti pasien diantar ke rumah sakit. Ny.Tina hanya sekali melakukan pemerikasaan ANC di bidan desa yaitu pada kehamilan 7 bulan. Pada saat itu Ny.Tina tidak ada keluhan apapun, hanya ingin memeriksakan kehamilannya. Pemeriksaan Fisik (Post Partum) : Keadaan umum: sakit sedang, somnolen. Tanda vital: TD: 80/50mmHg, Nadi: 120x/menit, lemak, reguler, isi kurang; RR: 30x/menit, Temp: 360C Kepala: konjungtiva pucat Thoraks: jantung dan paru-paru dalam batas normal Abdomen : hepar dan lien dalam batas normal Ekstremitas: akral dingin, CRT 4 detik Status Obstetri : Palpasi : terbaa fundus uteri 2 jari diatas pusat dan kontraksi jelek. Inspeculo : fluksus (+) darah aktif, banyak, stolsel (+), robekan jalan lahir tidak ada, bekas episiotomi sudah dijahit dengan baik. Pemeriksaan Laboratorium : Darah rutin: Hb: 6 g/dl, gol.darah : B, rhesus (+), trombositt: 90.000/mm3, leukosit : 15.000/mm3, Ht : 18 mg%, LED 25 mm/jam
2.3
Klarifikasi Istilah
Tabel 1. Klarifikasi Istilah Pada Kasus Istilah Plasenta
Keterangan Organ yang menghubungkan ibu dan bayinya yang mengadakan sekresi endokrin dan pertukaran selektif substansi yang dapat larut serta membawa darah dari lapisan rahim (Dorland, 2014).
PONEK
Pelayanan Obstetri Neonatal Esensial atau Neonatal Komprehensif (Dorland, 2014).
3
ANC (Antenatal Care)
Perawatan sebelum kelahiran (Dorland, 2014).
Stolsel
Bekuan darah (Dorland, 2014).
Episiotomi
Insisi bedah pada perineum pada vagina untuk mencegah robekan traumatik selama persalinan (Dorland, 2014).
CRT
Capillary Refill Time adalah tes yang dilakukan cepat pada daerah dasar kuku untuk memonitor dehidrasi dan jumlah aliran darah ke jaringan (perfusi). (Dorland, 2014).
Fluksus
Pengeluaran cairan yang berlebihan (Dorland, 2014).
Melahirkan spontan
Bayi lahir tanpa memakai alat atau pertolongan
pervaginam
khusus yang tidak melukai ibu dan umumnya berlangsung kurang dari 24 jam
Rhesus
Protein atau antigen yang terdapat pada permukaan sel darah merah
Somnolen
Mengantuk terutama yang berlebihan
Kontraksi
Pemendekan/penyusutan
Perdarahan
Kebocoran darah dari pembuluh darah
Konjungtiva Pucat
Lapisan tipis yang ada di mata yang berguna untuk melindungi sklera dan apabila pucat merupakan tanda dari terjadinya anemia.
Fundus uteri 2 jari
Bagian uterus diatas orficium tuba uterina secara
diatas pusat
abnormal
Pengeluaran janin
Dystosia adalah persalinaan atau kelahiran abnormal
berlngsung lama 2 jam
(yang berlangsung lama)
4
2.5 Identifikasi Masalah 1. Ny.Tina berusia 39 tahun P5A0 diantar oleh bidan desa ke Ruang PONEK RSUD karena mengalami perdarahan 1 jam setelah melahirkan spontan pervaginam. Berat bayi yang dilahirkan 4100 gram, bugar dan langsung menangis. 2. Menurut bidan, proses pengeluaran janin berlangsung lama 2 jam dan bayi baru bisa lahir setelah dibantu bidan dengan mendorong perut ibu. Plasenta yang dilahirkan spontan, setelah diperiksa ternyata lengkap. Tiga jam setelah plasenta dilahirkan, diperkirakan darah yang keluar lebih dari 600 cc. Bidan telah mencoba menghentikan perdarahan dengan cara memberikan suntikan obat dan pemasangan infus, karena perdarahan tidak berhenti pasien diantar ke rumah sakit. 3. Ny.Tina hanya sekali melakukan pemerikasaan ANC di bidan desa yaitu pada kehamilan 7 bulan. Pada saat itu Ny.Tina tidak ada keluhan apapun, hanya ingin memeriksakan kehamilannya. 4. Pemeriksaan Fisik (Post Partum) : Keadaan umum: sakit sedang, somnolen. Tanda vital: TD: 80/50mmHg, Nadi: 120x/menit, lemak, reguler, isi kurang; RR: 30x/menit, Temp: 360C Kepala: konjungtiva pucat Thoraks: jantung dan paru-paru dalam batas normal Abdomen : hepar dan lien dalam batas normal Ekstremitas: akral dingin, CRT 4 detik 5. Status Obstetri : Palpasi : terbaa fundus uteri 2 jari diatas pusat dan kontraksi jelek. Inspeculo : fluksus (+) darah aktif, banyak, stolsel (+), robekan jalan lahir tidak ada, bekas episiotomi sudah dijahit dengan baik. 6. Pemeriksaan Laboratorium : Darah rutin: Hb: 6 g/dl, gol.darah : B, rhesus (+), trombositt: 90.000/mm3, leukosit : 15.000/mm3, Ht : 18 mg%, LED 25 mm/jam
5
2.6 Analisis Masalah 1.
Ny.Tina berusia 39 tahun P5A0 diantar oleh bidan desa ke Ruang PONEK RSUD karena mengalami perdarahan 1 jam setelah melahirkan spontan pervaginam. Berat bayi yang dilahirkan 4100 gram, bugar dan langsung menangis. a. Bagaimana anatomi dan fisiologi yang terlibat pada kasus? b. Bagaimana fisiologi persalinan normal? c. Apa saja layanan dari ruang PONEK RSUD? d. Apa makna P5A0 diantar oleh bidan desa ke Ruang PONEK RSUD karena mengalami perdarahan 1 jam setelah melahirkan spontan? e. Apa hubungan usia dan jumlah kehamilan pada kasus ini ? f. Apa saja kemungkinan penyebab dari perdarahan post partum? g. Apa saja klasifikasi berat lahir bayi? h. Apa makna berat bayi yang dilahirkan 4100 gram, bugar, dan langsung menangis? i. Apa hubungan bayi yang dilahirkan 4100 gram dengan keluhan? j. Apa saja definisi, kriteria, dan faktor penyebab perdarahan postpartum? k. Apa faktor risiko terjadinya perdarahan postpartum pada kasus? l. Bagaimana patofisiologi dari perdarahan postpartum pada kasus ?
2.
Menurut bidan, proses pengeluaran janin berlangsung lama 2 jam dan bayi baru bisa lahir setelah dibantu bidan dengan mendorong perut ibu. Plasenta yang dilahirkan spontan, setelah diperiksa ternyata lengkap. Tiga jam setelah plasenta dilahirkan, diperkirakan darah yang keluar lebih dari 600 cc. Bidan telah mencoba menghentikan perdarahan dengan cara memberikan suntikan obat dan pemasangan infus, karena perdarahan tidak berhenti pasien diantar ke rumah sakit. a. Apa makna proses pengeluaran janin berlangsung lama ± 2 jam dan bayi baru bisa lahir setelah dibantu bidan dengan mendorong perut ibu? b. Apa saja penyebab proses pengeluaran janin berlangsung lama ? c. Bagaimana manajemen persalinan kala I-IV? d. Apa makna plasenta yang dilahirkan spontan dan lengkap?
6
e. Apa makna 3 jam setelah plasenta dilahirkan, diperkirakan darah yang keluar lebih dari 600 cc? f. Apa saja kemungkinan jenis obat suntikan yang diberikan bidan untuk menghentikan perdarahan? g. Bagaimana farmakokinetik dan farmakodinamik dari obat yang diberikan ?
3.
Ny.Tina hanya sekali melakukan pemerikasaan ANC di bidan desa yaitu pada kehamilan 7 bulan. Pada saat itu Ny.Tina tidak ada keluhan apapun, hanya ingin memeriksakan kehamilannya. a. Apa tujuan pemeriksaan ANC? b. Apa makna hanya sekali melakukan pemerikasaan ANC di bidan desa yaitu pada kehamilan 7 bulan dan pada saat itu Ny.Tina tidak ada keluhan apapun, hanya ingin memeriksakan kehamilannya? c. Bagaimana prosedur pemeriksaan ANC? d. Berapa kali normalnya dilakukannya pemeriksaan ANC?
4.
Pemeriksaan Fisik (Post Partum) : Keadaan umum: sakit sedang, somnolen. Tanda vital: TD: 80/50mmHg, Nadi: 120x/menit, lemak, reguler, isi kurang; RR: 30x/menit, Temp: 360C Kepala: konjungtiva pucat Thoraks: jantung dan paru-paru dalam batas normal Abdomen : hepar dan lien dalam batas normal Ekstremitas: akral dingin, CRT 4 detik a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan fisik? b. Bagaimana mekanisme abnormal dari pemeriksaan fisik ?
5.
Status Obstetri : Palpasi : terbaa fundus uteri 2 jari diatas pusat dan kontraksi jelek. Inspeculo : fluksus (+) darah aktif, banyak, stolsel (+), robekan jalan lahir tidak ada, bekas episiotomi sudah dijahit dengan baik.
7
a. Bagaimana interpretasi dari status obstetrikus? b. Bagaimana mekanisme abnormal dari status obstetrikus?
6.
Pemeriksaan Laboratorium : Darah rutin: Hb: 6 g/dl, gol.darah : B, rhesus (+), trombositt: 90.000/mm3, leukosit : 15.000/mm3, Ht : 18 mg%, LED 25 mm/jam a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan laboratorium? b. Bagaimana mekanisme abnormal dari pemeriksaan laboratorium?
7. Bagaimana cara diagnosis pada kasus ini ? 8. Bagaimana diagnosis banding pada kasus? 9. Bagaimana pemeriksaan penunjang yang diperlukan pada kasus? 10. Bagaimana diagnosis kerja pada kasus? 11. Bagaimana tatalaksana secara komprehensif yang dapat diberikan pada kasus? 12. Bagaimana komplikasi yang dapat muncul pada kasus? 13. Bagaimana prognosis pada kasus? 14. Bagaimana kompetensi dokter umum pada kasus? 15. Bagaimana nilai-nilai islam pada kasus? 2.6 Hipotesis Ny. Tina 39 tahun, P5A0 diantar bidan ke ruang PONEK RSUD karena mengalami perdarahan post partum e.c. atonia uteri.
2.7 Kerangka Konsep Faktor Risiko (usia, bayi besar, multipara)
Gangguan kontraksi uterus
Atonia Uteri
Perdarahan Postpartum 8