Naskah_akademik_bab 5 Penutup.docx

  • Uploaded by: Nenk Delly
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Naskah_akademik_bab 5 Penutup.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 686
  • Pages: 4
BAB V PENUTUP

5.1. KESIMPULAN Berdasarkan Arahan Rencana Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Pemanfaatan dan/atau Pencadangan Sumber Daya Alam dibagi dalam 2 lingkup ekoregion yaitu: a) Ekoregion Darat, diperoleh arahan: 1) Penanganan untuk wilayah hulu (dataran fluvio-vulkanik) lebih diprioritaskan pada aspek konservasiair tanah dan pemakaian air permukaan melalui perawatan/pembangunan saluran irigasi. 2) Penanganan untuk daerah hilir (dataran pasut, beting-gisik & swale, dataran fluvio-marin) perlu memperhatikan aspek pemanfaatan dan adaptasi/mitigasi terhadap banjir dan kekeringan. 3) Penanganan untuk dataran banjir dan dataran rawa merupakan ekoregion yang tidak disarankan untuk dijadikan sebagai zona pertanian. b) Ekoregion Laut, diperoleh arahan dengan memperhatikan isu-isu strategis yang menjadi perhatian yaitu: 1) Kerawanan Terhadap Perubahan Iklim 2) Pemanfataan Sumberdaya yang Berlebih 3) Keterbatasan Ketersediaan Lahan 4) Keterbatasan sarana dan prasarana kota 5) Pencemaran 6) Pengelolaan Potensi Bahari yang Belum Optimal

2. Pemeliharaan dan Perlindungan Kualitas dan/atau Fungsi Lingkungan Hidup dalam 2 lingkup ekoregion yaitu: a) Ekoregion Darat, diperoleh arahan: Naskah Akademis Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) Provinsi DKI Jakarta

V-1

1) Penanganan untuk wilayah hulu (dataran fluvio-vulkanik) lebih diprioritaskan pada aspek konservasiair tanah dan pemakaian air permukaan melalui perawatan/pembangunan saluran irigasi. 2) Penanganan untuk daerah hilir (dataran pasut, beting-gisik & swale, dataran fluvio-marin) perlu memperhatikan aspek pemanfaatan dan adaptasi/mitigasi terhadap banjir dan kekeringan. 3) Penanganan untuk dataran banjir dan dataran rawa merupakan ekoregion yang tidak disarankan untuk dijadikan sebagai zona pertanian. b) Ekoregion Laut, diperoleh arahan yang berlaku untuk setiap region dengan melakukan kegiatan : 1) Rehabilitasi mangrove 2) Rehabilitasi lamun, 3) Rehabilitasi Karang, 4) Penanaman kerang hijau sebagai biofilter 5) Memelihara dan menumbuhkan kembali kearifan local

3. Pengendalian, Pemantauan, serta Pendayagunaan dan Pelestarian Sumber Daya Alam dalam 2 lingkup ekoregion : a) Ekoregion Darat, diperoleh arahan: 1) Penanganan untuk wilayah hulu (dataran fluvio-vulkanik) berupa 4 program kegiatan yaitu : 

Pembangunan sistem konservasi/resapan air,



Prioritas pemakaian air permukaan (atau air PAM),



Pemantauan peraturan dimensi bangunan (KDB, KDH), dan



Penegakkan sistem penanganan limbah cair dan sampah.

2) Penanganan untuk daerah hilir (dataran pasut, beting-gisik & swale, dataran fluvio-marin) dengan menitikberatkan pada program kegiatan antara lain : 

adaptasi terhadap dinamika elevasi permukaan air (banjir, rob),



konservasi air tanah,

Naskah Akademis Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) Provinsi DKI Jakarta

V-2



pengelolaan limbah dan sampah,



pengaturan dimensi bangunan

3) Penanganan untuk dataran banjirtidak disarankan untuk dijadikan zona permukiman,

zona

industri

dan

pergudangan,

zona

perkantoran,

perdagangan, dan jasa 4) Penanganan untuk dataran rawazona adalah dijadikan sebagai ruang terbuka biru dan hijau untuk pelestarian ekosistem rawa b) Kesimpulan dalam lingkup Ekoregion Laut, difokuskan pada aspek penertiban secara hukum, pematauan secara berkala serta pemberdayaan masyarakat untuk ikut menjaga keberlangsungan lingkungan hidup.

4. Arahan Adaptasi dan Mitigasi terhadap Perubahan Iklim.dilakukan dengan program kegiatan yang dibagi dalam proses berikut: a) Adaptasi terhadap Perubahan Iklim dilakukan dengan kebijakan pemerintah seperti: 

Pembangunan pemukiman rumah susun



Pembatasan Populasi Kendaraan Bermotor



Peningkatan sarana prasarana transportasi umum berbasis green transport.



Peningkatan teknologi Pendaur ulang air konsumsi rumah tangga



Konsep pola rumah panggung



Pembuatan konsep renewable energy untuk konsumsi energi masyarakat kepulauan



Pembuatan jalur evakuasi bencana dan shelter bencana

b) Mitigasi terhadap Perubahan Iklim dilakukan dengan kebijakan pemerintah seperti: 

Reforestasi Sabuk Hijau



Aforestasi



Penghematan penggunaan listrik



Kebijakan batasan tata ruang pembangunan

Naskah Akademis Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) Provinsi DKI Jakarta

V-3



Mangrove aforestasi



Pembuatan break water alamiah



Reforestasi Terumbu karang



Lahan Hijau Pulau



Penataan dan Penertiban Bangunan Resort dan Masyarakat



Efektivitas dan Efisiensi Incerator Sampah

c) Kolaborasi Aspek Kelembagaan untuk Aspek Siaga Perubahan Iklim dan Bencana Alam dilakukan dengan kebijakan pemerintah seperti: 

Membentuk Sektor Kelembagaan Siaga Perubahan Iklim dan Bencana Alam



Membangun Konsep Ideologi Pembangunan yang Berbasis Lingkungan dan Ekopopulis,



Menciptakan Birokrasi yang Berbasis Green Democracy.

5.2. REKOMENDASI Tindak Lanjut dari Naskah Akademis yang sudah disususn ini yaitu Usulan Pra Rancangan Peraturan Daerah yang disusun berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pembentukan Peraturan Daerah.

Naskah Akademis Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) Provinsi DKI Jakarta

V-4

Related Documents

5-5
July 2020 70
5-5
December 2019 109
5-5
May 2020 85
5
October 2019 39
5
November 2019 51
5
June 2020 15

More Documents from ""

Tabel 3.docx
August 2019 127
Lampiran 1.docx
August 2019 34
Kata Pengantar Pkm
August 2019 35
Kofer Apt
August 2019 41