Judul Motif : Urip-uripan Grojogan Panganten
Judul Urip-uripan Grojogan Panganten yang berarti “kehidupan air terjun pengantin” berasal dari motif batik yang dibuat terdapat motif air berwarna biru yang berpasang pasangan yang terinspirasi dari salah satu wisata air terjun di Ngawi yaitu Air Terjun Pengantin yang terletak di kaki Gunung Lawu, tepatnya di Kecamatan Ngrambe. Air terjun pengantin merupakan sepasang air terjun, dari pasangan air terjun tersebutlah sehingga masyarakat Ngawi hingga sekarang banyak yang menyebutnya Air terjun pengantin. Untuk sampai ke lokasi Air Terjun Pengantin pengunjung harus melewati jalan setapak, yang dikelilingi banyak pohon salah satunya pohon bambu dan pohon jati. Hal tersebut membuktikan bahwa Ngawi merupakan Kabupaten yang banyak ditumbuhi pohon bambu dan jati dari dulu sehingga masyarakat menjadikan Pohon bambu dan pohon jati menjadi tumbuhan khas Ngawi. Kata Ngawi sendiri berasal dari kata awi, bahasa Sanskerta yang berarti bambu dan mendapat imbuhan kata ng sehingga menjadi Ngawi. Di beri nama Ngawi karena zaman dahulu Kabupaten Ngawi ditumbuhi banyak bambu, namun hingga sekarang Kabupaten ngawi juga masih banyak ditumbuhi bambu. Motif Urip-uripan Grojogan Panganten tersebut sendiri menceritakan tentang kehidupan tumbuhan di sekitar air terjun pengantin yang dapat tumbuh dengan baik akibat adanya Air Terjun Pengantin, dan juga walaupun ribuan air dari Air Terjun Pengantin tersebut yang berebut jatuh kedasar batu, dan ukuran batunya-pun tak beraturan, ada yang besar, ada yang kecil, dan ada pula batu yang tajam, Meski ada batu sebesar apa pun, air akan tetap mengalir maju, melewati batu dengan mengalir ke sisi kiri dan kanan batu, air akan terus mengalirkan airnya tanpa pamrih untuk menghidupi berbagai macam tumbuhan sehingga air terjun pengantin merupakan sumber kehidupan bagi berbagai macam tumbuhan terutama di sekitar air terjun pengantin tersebut, salah satunya tumbuhan pohon bambu dan pohon jati yang merupakan tanaman yang banyak dijumpai di Kabupaten Ngawi ini juga banyak tumbuh di sekitar air terjun pengantin tersebut. Dari hal tersebut ada suatu hal yang dapat dipelajari dalam kehidupan manusia bahwa kita sebagai manusia ketika menemui sesuatu yang membuat kita gentar, kita harus selalu berani, kuat, tegar dan ikhlas tanpa pamrih dalam menghadapinya, dan jangan pernah menghindarinya atau menyerah, dengan begitu kita akan menjadi manusia yang berguna seperti Air Terjun Pengantin yang sangat berguna bagi tumbuhan di sekitarnya.