Nama Kelompok 4:: Eka Yuniati Purdana Wahyu Hidayat Helma Mei Lina Nursavyra

  • Uploaded by: dana
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Nama Kelompok 4:: Eka Yuniati Purdana Wahyu Hidayat Helma Mei Lina Nursavyra as PDF for free.

More details

  • Words: 1,498
  • Pages: 24
Nama kelompok 4 : Eka Yuniati Purdana Wahyu Hidayat Helma Mei Lina Nursavyra

Harga Tranfer Harga tranfer secara langsung berhubungan dnegan pendapatan dari penjualan (penawaran) pusat laba, biaya dari pembelian (penerimaan) pusat laba, dan konsekuensinya pada kedua entitas laba. Ketika jumlah dari transfer signifikan, kegagalan untuk menentukan harga transfer yang tepat dapat memberikan efek yang signifikan pada sejumlah keputusan penting, termasuk kuantitas produk, sumber, alokasi sumber daya, dan evaluasi, dan manajer terhadap penjualan dan pembelian pusat laba.

Tujuan Harga Tranfer 1. Menyediakan tanda ekonomi yang layak sehingga mempengaruhi para manajer untuk membuat keputusan-keputusan yang baik. 2. Harga transfer dan pengukuran laba yang berikutnya seharusnya menyediakaninformasi yang berguna untuk mengevaluasi kinerja dari pusat laba dan paramanajernya. 3. Harga transfer dapat ditetapkan untuk memindahkan laba dengan sengaja antaralokasi entitas. Tujuan ini berhubungan dengan usaha meminimalkan pajak.

Alternatif Harga Transfer • Pertama, harga transfer dapat didasarkan pada harga pasar. Harga pasar yangdigunakan untuk transfer internal bisa menjadi harga yang tercantum dari suatu produk atau jasa yang identik (atau serupa), harga yang sebenarnya yang dijual kepelanggan eksternal (mungkin kurang diskon yang mencerminkan biaya penjualanyang lebih rendah untuk pelanggan internal), atau harga yang ditawarkan pesaing. • Kedua, harga transfer dapat didasarkan pada biaya marjinal, dengan biaya marjinaldiperkirakan sebagai biaya produksi variabel atau langsung.

• Ketiga, harga transfer dapat didasarkan pada biaya penuh penyediaan produk atau jasa. • Keempat, hargatransfer dapat ditetapkan dengan biaya penuh ditambah markup. • kelima, hargatransfer dapat dinegosiasikan antara manajer pusat laba penjual dan pembeli.Informasi tentang harga pasar dan biaya produksi baik marjinal atau penuh seringmemberikan masukan ke dalam negosiasi ini, tetapi tidak ada persyaratan bahwa mereka melakukannya.

Harga Transfer Berbasis Pasar • Sebuah pasar persaingansempurna ada dimana produk tersebut homogen dan tidak ada pembeli atau penjualindividu secara sepihak dapat mempengaruhi harga.Jika harga transfer ditetapkan pada harga pasar, manajer pusat laba penjual danpembeli akan membuat keputusan yang optimal dari sudut pandang perusahaan,dan kedua laporan kinerja mereka akan memberikan informasi yang baik untuktujuan evaluasi.

Harga Transfer Biaya Marginal • Ketika produk dan jasa lanjutan dipertukarkan secara internal dengan biaya marjinal,mudah untuk menentukan total kontribusi yang dihasilkan oleh produk akhir atau jasa kepada perusahaan secara keseluruhan. Total kontribusi sama dengan harga jual produk atau jasa akhir dikurangi biaya marjinal dari produksi atau tahap proses jasa terakhir.

Harga transfer biaya penuh • Pertama, mereka menyediakan ukuran kelangsungan hidup jangka panjang. Untukproduk atau jasa secara ekonomis berkelanjutan, biaya penuh, dan bukan hanyabiaya marjinal, harus dipulihkan, bahkan idealnya menghasilkan margin di atas biayapenuh. • Kedua, transfer biaya penuh relatif mudah diterapkan karena perusahaanmemiliki sistem dimana dapat menghitung biaya produksi penuh.

Harga transfer negosiasi Kebijakan ini dapat efektif jika kedua pusat laba memiliki kekuatan tawar-menawar (bargaining power), yaitu bahwa, pusat laba penjual memiliki beberapa kemungkinanuntuk menjual produknya ke luar perusahaan dan pusat laba pembeli memilikibeberapa sumber pemasok dari luar.

Variasi lainnya 1.

Biaya marjinal ditambah biaya lump-sum tetap. Biaya lump-sum ini dirancang untuk mengkompensasi pusat laba penjual untuk mengikat beberapa kapasitas tetap untuk memproduksi produk yang ditransfer secara internal. Metode ini menyediakan informasi untuk tujuan evaluasi karena divisi penjual dapat memulihkan biaya tetap dan margin keuntungan melalui biaya lump-sum.

2. Harga transfer dual-rate. Dalam variasi ini, pusat laba penjual dikreditkan denganharga pasar, tetapi pusat laba pembeli membayar hanya marjinal (atau penuh)biaya produksi. Metode ini memiliki dua keuntungan dasar. Pertama, paramanajer dari kedua pusat laba menerima tanda ekonomi yang tepat untukpengambilan keputusan mereka. Kedua, metode ini hampir memastikan bahwatransaksi internal akan berlangsung, sehingga memungkinkan untukmempertahankan proses produksi yang terintegrasi secara vertical.

Penggunaan Simultan Dari Beberapa Metode Harga Transfer Ketika perusahaan menggunakan metode harga transfer ganda, mereka biasanya menggunakan satu metode untuk tujuan internal—pembuatan keputusan dan evaluasi—dan metode lain untuk memengaruhi laba fiskal di seluruh wilayah hukum. Akan tetapi, di negara-negara yang perusahaan multinasionalnya beroperasi sangat jelas memiliki insentif yang tidak memperbolehkan perusahaan untuk memanipulasi laporan laba melalui harga transfer, seperti mereka mengalami kerugian pajak jika laba dipindahkan keluar wilayah hukum mereka. Mereka bisa juga mengalami penurunan persaingan pasar jika perusahaan memanipulasi harga transfer untuk menjaga posisi monopoli sebagai pemasok.

Penentuan Harga Jasa Korporat

Masalah yang berkaitan dengan pembebanan unit usaha atas jasa-jasa yang disediakan oleh unit staf korporat. Jika seluruh biaya dibebankan , maka semua biaya tersebut akan dialokasikan, dan alokasi tidak memasukkan komponen laba.

Terdapat dua jenis transfer: • Untuk jasa pusat yang harus diterima oleh unit penerima dimana unit penerima dapat mengendalikan jumlah yang digunakan paling tidak secara parsial. • Untuk jasa pusat yang dapat diputuskan oleh unit usaha apakah akan digunakannya atau tidak.

Pengendalian atas Jumlah Jasa Manajer unit usaha tidak dapat mengendalikan efisiensi kinerja dari kegiatan jasa-jasa unit usaha, namun ia dapat mengendalikan jumlah jasa yang diterimanya. Teori pemikiran mengenai jasa-jasa. • Suatu unit usaha harus membayar biaya variable standar dari jasa yang diberikan. Jika membayar kurang dari itu, maka unit usaha akan termotivasi untuk menggunakan jasa-jasa dalam jumlah yang lebih banyak daripada yang dibenarkan secara ekonomis. Dan sebaliknya, jika membayar melebihi dari biaya variable standard, maka mereka mungkin tidak akan menggunakan jasa-jasa yang dipandang perlu oleh manajer senior. • Suatu unit usaha harus membayar harga yang sama dengan biaya variable standard ditambah bagian yang wajar dan biaya tetap standard (biaya penuh/fullcost). Pendukung teori ini berpendapat jika unit usaha tidak mempercayai bahwa jasa tersebut bernilai sebesar itu, maka ada sesuatu yang salah dalam kualitas atau efisiensi dari unit jasa tersebut. Biaya penuh mencerminkan biaya jangka panjang perusahaan, dan inilah yang harus dibayar. • Suatu unit usaha harus membayar harga yang sama dengan harga pasar, atau biaya penuh standard (standard full cost) ditambah margin labanya. Harga pasar digunakan jika memungkinkan, jika tidak, maka harga sebesar biaya penuh ditambah ROI yang akan digunakan. Logikanya adalah modal yang digunakan oleh unit jasa sebaiknya memperoleh tingkat pengembalian atas modal yang digunakan sebagaimana dengan unit produksi.

Pilihan Penggunaan Jasa

Pihak manajemen mungkin memutuskan bahwa unit usaha dapat memilih apakah menggunakan jasa sentral atau tidak. Unit usaha dapat memperoleh jasa tersebut dari pihak luar, mengembangkan kemampuan mereka atu memilih untuk tidak menggunakan jasa ini sama sekali.

Kesederhanaan dari Mekanisme Harga Harga yang dibebankan kepada jasa korporat tidak akan mencapai tujuan yang dimaksudkan, kecuali jika metode untuk menghitungnya dapat dimengerti dan dipahami dengan cukup mudah oleh para manajer unit usaha.

Administrasi Harga Transfer •



Negoisasi Pada sebagian besar perusahaan, unit-unit usaha menegoisasikan harga transfer satu sama lain; maksudnya harga transfer yang tidak ditentukan oleh kelompok staf sentral. Alasannya kepercayaan bahwa membuat suatu harga jual dan menentukan harga pembelian yang paling cocok merupakan salah satu fungsi utama dari manajemen lini. Arbitrase dan Penyelsaian Konflik Dalam berbagai macam kasus, arbitrase harga transfer merupakan tanggung jawab dari kelompok atau eksekutif tingkat atas dari kantor pusat, karena keputusan arbitrase memiliki dampak yang sangat mempengaruhi laba unit-unit usaha.



Klasifikasi Produk Luas dan formalitas dari sourcing dan peraturan penentuan harga transfer tergantung pada banyaknya jumlah transfer dalam perusahaan dan ketersediaan pasar dan harga pasar. Makin banyak jumlah transfer dan ketersediaan harga pasar, makin formal dan spesifik peraturan yang ada. Jika harga pasar selalu tersedia, maka sourcing dapat dikontrol dengan peninjauan kantor pusat atas keputusan membuat atau membeli yang melebihi jumlah tertentu.

Beberapa perusahaan membagi produknya ke dalam dua kelas: a. Kelas I: meliputi semua produk, dimana senior manajemen yang mengendalikan perolehan sumberdaya (karena volume pasar, rahasia, atau kualitas) b. Kelas II: dapat dibuat di luar tanpa mengganggu perusahaan

Study Case

Global Investors, Inc. (GI) • didirikan pada 1965 dan berpusat di New York. GI berfokus pada 2 aktivitas yaitu Manajemen investasi (meliputi penelitian, manajemen portofolio, dan perdagangan) dan layanan klien (jasa pemberian saran investor dan broker) • Selama bertahun-tahun, GI telah memperluas kegiatannya di Asia, Eropa, dan Amerika. Cabang Tokyo (CEO: Paul Hashi) dan London (CEO: Alistair Hoskins) merupakan dua cabang terbesar.

KASUS DALAM PERUSAHAAN GLOBAL INVESTORS •

• •

Hoskins tidak setuju dengan perlakuan cabang GI sebagai cost-focused profit centers, Hoskins mengatakan bahwa profit yang dihasilkan tidak menggambarkan gambar yang sebenarnya dari performa cabang Profit yang tidak akurat juga dapat dipandang negative oleh badan keuangan dan pajak di Negara di mana cabang berada Gary Spencer (CEO GI) meminta Bob Mascola (CFO GI) untuk membentuk komite. Tim mengadakan meeting unuk mengevaluasi beberapa alternative transfer-pricing yang berbeda. Hoskins mengajukan bahwa pendapatan GI seharusnya dialokasikan ke cabang menggunakan asset di bawah manajemen sebagai dasar pengalokasian dan cabang membayar royalty sebesar 50% ke pusat

• Davis & Freeman tidak setuju. Sebagian besar asset yang ada di cabang adalah dari klien pusat (cabang hanya mengikuti instruksi pusat). Danis mengajukan alokasi pendapatan berdasarkan asal klien • Hoskins memutuskan untuk mempelajari cara competitor GI mengalokasikan pendapatan ke cabang. Hoskins menemukan bahwa standar industry membagi pendapatan menjadi dua bagian, client services dan investment management dengan skala 50:50, Hoskins Mengajukan metode ini dan tetap membayar royalty ke pusat • Hampir semua anggota tim tidak setuju, namun hampir semua tim setuju dengan konsep pendapatan dibagi menjadi dua bagian dengan skala 50:50.

Penyelesaian Masalah • Mengikuti metode Hoskins yaitu Negosiasi transfer-pricing, agar tidak kehilangan klien dan tetap mematuhi regulasi pajak,Tetapi menerapkan beberapa poin yang sudah disetujui sebagian besar tim, seperti pembagian pendapatan (dengan skala 50:50 ) dan memperhatikan regulasi pajak yang berlaku

Terima Kasih

Related Documents


More Documents from "daniel"