Multiplexing: Disusun Oleh: Damar Dwiyanto 1652500321 Reno Ardiansyah Saputra 1652500172

MULTIPLEXING Disusun Oleh :

Damar Dwiyanto Reno ardiansyah saputra

1652500321 1652500172

Multiplexing Apa itu Multiplexing?

ilustrasi

Teknik Multiplexing • Code Division Multiplexing (CDM) • Frequency Division Multiplexing (FDM) • Time Division Multiplexing (TDM) • Wavelength Division Multiplexing(WDM)

Code Division Multiplexing (CDM)

Code Division Multiplexing (CDM) Prinsip kerja dari CDM adalah sebagai berikut : 1. Kepada setiap entitas pengguna diberikan suatu kode unik (dengan panjang 64 bit) yang disebut chip spreading code. 2. Untuk pengiriman bit ‘1’, digunakan representasi kode (chip spreading code) tersebut. 3. Sedangkan untuk pengiriman bit ‘0’, yang digunakan adalah inverse dari kode tersebut. 4. Pada saluran transmisi, kode-kode unik yang dikirim oleh sejumlah pengguna akan ditransmisikan dalam bentuk hasil penjumlahan (sum) dari kode-kode tersebut. 5. Di sisi penerima, sinyal hasil penjumlahan kode-kode tersebut akan dikalikan dengan kode unik dari si pengirim (chip spreading code) untuk diinterpretasikan.

Frequency Division Multiplexing (FDM)  Gabungan banyak kanal input menjadi sebuah kanal output berdasarkan frekuensi  Tiap sinyal dimodulasikan ke dalam frekuensi carrier yang berbeda dan frekuensi carrier tersebut terpisah dimana bandwidth dari sinyal-sinyal tersebut tidak overlap. (Perlu menggunakan guardbands)  Contoh yang paling dikenal dari FDM adalah siaran radio dan televisi kabel.

Frequency Division Multiplexing (FDM)

Guardbands

Frequency Division Multiplexing (FDM)

Time Division Multiplexing (TDM)  TDM menerapkan prinsip penggiliran waktu pemakaian saluran transmisi dengan mengalokasikan satu slot waktu (time slot) bagi setiap pemakai saluran (user).  Pembagian kanal-kanal menjadi sebuah keseluruhan output berdasarkan waktu  Mempunyai Time Slot

Time Division Multiplexing (TDM) Umumnya digunakan untuk sinyal digital Beberapa sinyal input berupa deretan bit (bit stream) ditransmisikan melalui satu channel dengan metoda bit-interleaved (bit dari sinyal input dikirim dalam satu time frame dengan menduduki time slot yang berbeda) 1 0 1

2 3

1

1 1 0 0

1 0 0 1

1

1

1 0 1 0

0 0

1

1 0

1

3 2 1

slot Frame 4

Frame 3

Frame 2

Frame 1

Time Division Multiplexing (TDM) TDM dibagi menjadi dua, yaitu: • Synchronous Time Division Multiplexing (STDM) • Asynchronous Time Division Multiplexing (ATDM)

Synchronous Time Division Multiplexing (STDM)

Disebut synchronous karena time slot-nya di alokasikan ke sumbersumber tertentu dimana time slot untuk tiap sumber ditransmisikan.

Asynchronous Time Division Multiplexing (ATDM)

Fungsi utama dari ATDM adalah untuk mengoptimalkan penggunaan saluran dengan cara menghindari adanya channel yang kosong akibat tidak adanya data ( atau tidak aktif-nya pengguna).

Wavelength Division Multiplexing (WDM)

Teknik multiplexing ini digunakan pada transmisi data melalui serat optik (optical fiber) dimana sinyal yang ditransmisikan berupa sinar. Pada WDM prinsip yang diterapkan mirip seperti pada FDM, hanya dengan cara pembedaan panjang gelombang (wavelength) sinar. Contoh dari penerapan WDM ini adalah pada penggunaan kabel laut serat optic.

Multiplexing Tujuan utamanya adalah meningkatkan efisiensi penggunaan bandwidth / kapasitas saluran transmisi dengan cara berbagi akses bersama. Keuntungan Multiplexing: - Komputer host hanya butuh satu port I/O untuk banyak terminal - Hanya satu line transmisi yang dibutuhkan - Menghemat biaya penggunaan saluran komunikasi - Memanfaatkan sumber daya seefisien mungkin - Kapasitas terbatas dari saluran telekomunikasi digunakan semaksimum mungkin - Karakteristik permintaan komunikasi pada umumnya memerlukan penyaluran data dari beberapa terminal ke titik yang sama

TERIMA KASIH