MAKALAH METODOLOGI STUDI ISLAM PENELITIAN AGAMA DAN PENELITIAN KEAGAMAAN
DISUSUN OLEH : 1. Devi Armanda Suri 2. Samsinar
(18.0992) (18.0993)
DOSEN PENGAMPU : Satrio, MA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM JURUSAN TARBIYAH STAIN SULTAN ABDURRAHMAN KEPULAUAN RIAU 2019
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................................... i DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii BAB I .................................................................................................................................. 1 PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1 A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1 C.Tujuan. ........................................................................................................................ 1 BAB II ................................................................................................................................ 2 PEMBAHASAN ................................................................................................................ 2 A. Dasar Teori/ Tinjauan Pustaka ................................................................................... 2 1. Pengertian Penelitian Agama .................................................................................. 2 2. Penelitian Agama dan Penelitian Keagamaan......................................................... 2 3. Konstruksi Teori Penelitian Agama ........................................................................ 4 B. Analisis ....................................................................................................................... 5 BAB III............................................................................................................................... 6 PENUTUP.......................................................................................................................... 6 A. Kesimpulan ................................................................................................................ 6 B. Saran ........................................................................................................................... 7 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 8
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Agama sebagai objek penelitian sudah lama diperdebatkan. Harun Nasution menunjukkan pendapat yang menyatakan bahwa agama, karena merupakan wahyu, tidak dapat menjadi sasaran penelitian ilmu sosial, dan kalaupun dapat dilakukan, harus menggunakan metode khusus yang berbeda dengan metode ilmu sosial. Para ilmuan beranggapan bahwa agama juga merupakan objek kajian atau penelitian, karena agama merupakan bagian dari kehidupan sosial kultural, jadi, penelitian agama bukanlah meneliti hakikat agama dalam arti wahyu, melainkan meneliti manusia yang menghayati, meyakini, dan memperoleh pengaruh dari agama. Dengan kata lain, penelitian agama bukanlah meneliti kebenaran teologi atau filosofi tetapi bagaimana agama itu ada dalam kebudayaan dan sistem sosial berdasarkan fakta atau realitas sosio-kultural. Jadi, kata Ahmad Syafi’i Mufid, kita tidak mempertentangkan antara penelitian agama dengan penelitian sosial terhadap agama. Dengan demikian, kedudukan penelitian agama adalah sejajar dengan penelitian-penelitian lain, yang membedakan hanyalah objek kajian yang ditelitinya. B. Rumusan Masalah 1. Apakah Pengertian Penelitian Agama? 2. Apakah Penelitian Agama dan Penelitian Keagamaan? 3. Bagaimanakah Konstruksi Teori Penelitian Agama? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui Pengertian Penelitian Agama. 2. Untuk mengetahui Penelitian Agama dan Penelitian Keagamaan. 3. Untuk mengetahui Konstruksi Teori Penelitian Agama.
1
BAB II PEMBAHASAN
A. Dasar Teori/ Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Penelitian Agama Penelitian (research) adalah upaya sistematis dan objektif untuk mempelajari suatu masalah dan menemukan prinsip-prinsip umum. Selain itu, penelitian juga berarti upaya pengumpulan informasi yang bertujuan untuk menambah pengetahuan. Pengetahuan manusia tumbuh dan berkembang berdasarkan kajian- kajian sehingga terdapat penemuan- penemuan, sehingga ia siap merevisi pengetahuan- pengetahuan masa lalu melalui penemuan-penemuan baru.1 Berdasarkan uraian Harun Nasution adapun Agama secara etimologi dalam bahasa Indonesia berarti sama dengan “Ad-din” dalam bahasa Arab dan dalam bahasa Inggris “Religion”. Menurutnya, Agama berasal dari berasal dari bahasa Sanskerta yang tersusun dari dua kata, a: “tidak” dan gam: “pergi”, jadi Agama artinya tidak pergi, tetap ditempat, diwarisi secara turun-temurun. 2 Maka, dapat disimpulkan bahwa Penelitian Agama adalah sebuah usaha untuk mengkaji pokok ajaran, sejarah perkembangan, dan tingkah laku orang yang beragama menurut pandangan agama itu sendiri. Sehingga tidak mungkin penelitian agama terhadap suatu agama tertentu itu, dilakukan oleh orang yang tidak mengerti agama itu sendiri. Dalam pandangan Juhaya S. Praja, Penelitian Agama adalah penelitian tentang asal-usul agama, dan pemikiran serta pemahaman penganut ajaran agama tersebut terhadap ajaran yang terkandung di dalamnya. 2. Penelitian Agama dan Penelitian Keagamaan M. Atho Mudzhar menginformasikan bahwa sampai sekarang, istilah penelitian agama dengan penelitian kegamaan belum diberi batas yang tegas. Penggunaan istilah yang pertama (penelitian agama) sering juga dimaksudkan 1 2
Atang Abd. Hakim, Metodologi Studi Islam (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hlm. 55 Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1998), hlm. 9
2
mencakup pengertian istilah yang kedua (penelitian keagamaan), dan begitu sebaliknya. 3 Selanjutnya, Atho Mudzhar mengutip pendapat Middleton, guru besar antropologi di New York University. Middleton berpendapat bahwa penelitian agama (research onn religion) berbeda dengan penelitian keagamaan (religius research). Penelitian Agama lebih mengutamakan pada materi agama, sehingga sasarannya terletak pada tiga elemen pokok, yaitu ritus, mitos, dan magik. Sedangkan Penelitian Keagamaan lebih mengutamakan pada agama sebagai sistem atau sistem keagamaan (religius system). Dalam pandangan Middleton, penelitian agama Islam adalah penelitian yang objeknya adalah substansi agama Islam: kalam, fiqh, ahlak tasawuf. Sedangkan penelitian keagaman Islam adalah pandangan Middleton adalah penelitian yang objeknya merupakan agama sebagai produk interaksi sosial.4 Dalam pandangan Juhaya S. Praja, Penelitian Agama adalah penelitian tentang asal-usul agama, dan pemikiran serta pemahaman penganut ajaran agama tersebut terhadap ajaran yang terkandung didalamnya. Dengan demikiann jelas Juhaya, terdapat dua bidang penelitian agama yaitu sebagai berikut: a. Penelitian tentang sumber ajaran agama yang telah melahirkan disiplin Ilmu tafsir dan Ilmu hadits. b. Pemikiran dan pemahaman terhadap ajaran yang terkandung dalam sumber ajaran agama itu, yakni ushul fiqh yang merupakan metodologi ilmu agama. Penelitian dalam bidang ini telah melahirkan filsafat Islam, Ilmu kalam, Tasawuf, dan Fiqh. Penelitian tentang hidup keagamaan atau Penelitian Keagamaan adalah penelitian tentang praktik-praktik ajaran agama yang dilakukan oleh manusia secara individual dan kolektif. Berdasarkan batasan tersebut, penelitian hidup keagamaan meliputi hal-hal berikut: a. Perilaku individu dan hubungannya dengan masyarakatnya yang didasarkan atas agama yang dianutnya. 3 4
Atang Abd. Hakim, Metodologi Studi Islam (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hlm. 59 Ibid., hlm. 60
3
b. Perilaku masyarakat atau suatu komunitas, baik perilaku politik, budaya maupun yang lainnya yang mendefinisikan dirinya sebagai penganut suatu agama. c. Ajaran agama yang membentuk pranata sosial, corak perilaku, dan budaya masyarakat beragama.5 3. Konstruksi Teori Penelitian Agama Menurut KUBI (Kamus Umum Bahasa Indonesia), W.J.S. Poerwadarminta mengartikan konstruksi adalah cara membuat (menyusun) bangunan-bangunan (jembatan, dan sebagainya); dan dapat pula berarti susunan dan hubungan kata di dalam kalimat atau di kelompok kata.6 Pada hakikatnya penelitian bisa dirumuskan sebagai penerapan pendekatan ilmiah pada pengkajian suatu masalah. Tujuannya adalah menemukan jawaban terhadap persoalan yang berarti melalui penerapan prosedur-prosedur ilmiah Konstruksi Teori Penelitian Agama adalah suatu upaya memeriksa, meramalkan, dan memahami secara seksama susunan atau bangunan dasar-dasar atau hukum-hukum dan ketentuan lainnya yang diperlukan untuk melakukan penelitian terhadap bentuk pelaksanaan ajaran agama dasar pertimbangan untuk mengembangkan pemahaman ajaran agama sesuai tuntutan zaman. Yang kita teliti adalah bentuk pengalaman dari ajaran agama tersebut, atau agama yang nampak dalam perilaku penganutnya. Kita juga dapat meneliti seberapa jauh tingkat kepedulian umat Islam terhadap penanganan masalah sosial sebagai panggilan ajaran agamanya. Selain itu dapat meneliti cara-cara yang ditempuh umat Islam dalam melaksananakan dakwah Islamiyah, pendidikan islam, pemahaman umat Islam terhadap ajaran agama serta penghayatan dan pengalamannya. Penelitian terhadap masalah-masalah tersebut sama sekali tidak akan menggangu atau mengubah ajaran agama yang terdapat di dalam Al-Quran dan al-Sunnah tersebut dalam kenyataan sosial. Penelitian agama juga dapat dilakukan dalam upaya menggali ajaran-ajaran agama yang terdapat dalam kitab suci tersebut serta kemungkinan aplikasinya sesuai perkembangan zaman. Telaah 5 6
Atang Abd. Hakim, Metodologi Studi Islam (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hlm. 61-62 W.J.S. Poerwadarmita, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1991), hlm. 520
4
konstruksi teori penelitan agama adalah suatu upaya memeriksa, mempelajari dan memahami secara seksama sebagai bahan perbandingan bagi generasi berikutnya, dan juga dilihat situasi kondisi yang melatarbelakangi timbul paham agama demikian penelitian. B. Analisis Penelitian Agama adalah sebuah usaha untuk mengkaji pokok ajaran, sejarah perkembangan, dan tingkah laku orang yang beragama menurut pandangan agama. Ketika kita membahas tentang penelitian agama, maka tidak terlepas pula dari Penelitian Keagamaan dimana penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan suatu interaksi dari perilaku individu yang didasarkan atas agama yang dianutnya. sampai sekarang, istilah penelitian agama dengan penelitian kegamaan belum diberi batas yang tegas. Penggunaan istilah yang pertama (penelitian agama) sering juga dimaksudkan mencakup pengertian istilah yang kedua (penelitian keagamaan), dan begitu sebaliknya. Di era modern ini, penelitian Agama sudah cukup maju dan berkembang, dengan bukti adanya penelitian agama Islam tersebut adalah lahirnya disiplindisiplin ilmu, seperti ilmu fiqh, ahlak, tasawuf, kalam dan lainnya. Disiplin ilmu tersebut digunakan untuk membantu dalam menjalankan kehidupan sehari-hari sesuai ajaran agama Islam. Dansama halnya dengan Penelitian Keagamaan, dimana menghasilkan interaksi sosial dikalangan individu, antara individu yang satu dengan individu lainnya.
5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Dari pemaparan sebelumnya yang berkaitan dengan Maqammat dan Ahwal dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengertian Penelitian Agama Penelitian Agama adalah penelitian tentang asal-usul agama, dan pemikiran serta pemahaman penganut ajaran agama tersebut terhadap ajaran yang terkandung di dalamnya. 2. Penelitian Agama dan Penelitian Keagamaan Penelitian Agama adalah penelitian tentang asal-usul agama, dan pemikiran serta pemahaman penganut ajaran agama tersebut terhadap ajaran yang terkandung didalamnya. Dengan demikiann jelas Juhaya, terdapat dua bidang penelitian agama yaitu sebagai berikut: a. Penelitian tentang sumber ajaran agama yang telah melahirkan disiplin Ilmu tafsir dan Ilmu hadits. b. Pemikiran dan pemahaman terhadap ajaran yang terkandung dalam sumber ajaran agama itu, yakni ushul fiqh yang merupakan metodologi ilmu agama. Penelitian dalam bidang ini telah melahirkan filsafat Islam, Ilmu kalam, Tasawuf, dan Fiqh. Penelitian tentang hidup keagamaan atau Penelitian Keagamaan adalah penelitian tentang praktik-praktik ajaran agama yang dilakukan oleh manusia secara individual dan kolektif. Berdasarkan batasan tersebut, penelitian hidup keagamaan meliputi hal-hal berikut: a. Perilaku individu dan hubungannya dengan masyarakatnya yang didasarkan atas agama yang dianutnya. b. Perilaku masyarakat atau suatu komunitas, baik perilaku politik, budaya maupun yang lainnya yang mendefinisikan dirinya sebagai penganut suatu agama.
6
c. Ajaran agama yang membentuk pranata sosial, corak perilaku, dan budaya masyarakat beragama (Juhaya S. Praja, 1997: 32). 3. Konstruksi Teori Penelitian Agama Konstruksi Teori Penelitian Agama adalah suatu upaya memeriksa, meramalkan, dan memahami secara seksama susunan atau bangunan dasar-dasar atau hukum-hukum dan ketentuan lainnya yang diperlukan untuk melakukan penelitian terhadap bentuk pelaksanaan ajaran agama dasar pertimbangan untuk mengembangkan pemahaman ajaran agama sesuai tuntutan zaman. B. Saran Keragaman pernyataan pendapat dari para ilmuan tentang Penelitian Agama dan Penelitian Keagamaan. dimengerti. Mereka menyatakan menurut apa yang sudah mereka pelajari dan dalami terkait penelitian tersebut, dengan berdasarkan pengalaman yang bersifat individual. Maka dari itu, kita sebagai sebagai manusia yang beragama ada baiknya mengikuti dan mempelajari setiap hal yang menjadi kajian dalam Penelitian Agama dan Penelitian Keagaamaan tersebut, agar tidak terjadi kesalah pahaman mengenai hal yang menjadi perbedaan tersebut.
7
DAFTAR PUSTAKA Poerwadarmita, W.J.S. 1991. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Nata, Abuddin. 1998. Metodologi Studi Islam. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Abd Atang Hakim dkk. 2010. Metodologi Studi Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nurhasanah Neneng dkk. 2018. Metodologi Studi Islam. Medan: Amzah. Nur Ela Aini. 2015. Penelitian Agama dan Penelitian Keagamaan. https://mediacom837.wordpress.com/2016/04/08/Penelitian-agama-danpenelitian-keagamaan-konstruksi-teori-penelitian-agama-dan-model-modelpenelitian-keagamaan/
8