Mr Agama.docx

  • Uploaded by: Risma Yoseppa
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Mr Agama.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,379
  • Pages: 10
MINI RESEARCH AGAMA

“Menganalisis Pelaksanaan Tugas Gereja dan Penginjilan”

Dosen pembimbing Dr.Sampitmo habeahan,Spd

Oleh: 1. Christian Evalin Sinaga (7173144004) 2. Risma Yoseppa Sihaloho (7173344050)

Disusun Sebagai Salah SatuTugas Yang Diwajibkan Dalam Mengikuti Perkuliahan Mengetik Disusun

PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2018

KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas mini research ini sampai dengan selesai. Mini Riset ini kami susun sebagai sarana dan syarat untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Mengetik. Tak lupa saya mengucapkan terima kasih atas keberhasilan dalam menyelesaikan makalah ini kepada dosen pengampuh bapak Dr.Sampitmo habeahan,Spd yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunannya, serta keluarga, teman-teman, dan bantuan dari berbagai pihak.

Kami menyadari bahwa dalam menyelesaikan Tugas Mini Research ini tidak terlepas dari kesalahan dan masih jauh dari kesempurnaan mengenai isi maupun dalam penggunaan bahasa dan ejaannya. Tetapi, kami berusaha agar Tugas Mini Research ini baik dan benar. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran baik secara tertulis maupun secara lisan yang sifatnya membangun. Semoga Tugas mini research ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Selasa, 19 Maret 2019

Kelompok

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Gereja adalah kumpulan umat pilihan Allah yang telah diselamatkan untuk memuji dan memuliakan namaNya, terikat oleh perjanjian Allah untuk melayani Dia dalam dunia. Gereja memiliki tugas utama melaksanakan Amanat Agung (Mandat Penginjilan) dan Mandat Budaya Arti gereja menurut Ensiklopedi Alkitab Masa Kini adalah dalam Perjanjian Baru Ekklesia berarti pertemuan atau sidang jemaat(Mat. 16:18; Kis.19:32,39,41; Rom.16:4). penginjilan” sudah menjadi satu istilah yang umum, dan erat hubungannya dengan kehidupan gereja di sepanjang zaman. Karena penginjilan adalah perintah Yesus yang harus dilaksanakan oleh setiap orang percaya. Penginjilan bukan hanya tugas hamba Tuhan atau organisasi Gereja tertentu, tetapi tugas semua yang percaya. Penginjilan merupakan suatu pekerjaan sedunia bagi semua orang Kristen. Dalam Matius 28:19-20, dengan jelas menyampaikan tentang tugas tersebut “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman”. Dari nats tersebut kita dapat melihat bahwa Allah menginginkan kita menyampaikan kabar keselamatan, sekaligus Dia memberi jaminan kepada kita dalam proses penginjilan tersebut. Menyampaikan tentang kabar keselamatan yakni Yesus Kristus sudah seharusnya menjadi suatu cara hidup. Namun, dalam kenyataannya banyak orang Kristen yang tidak menjadikan penginjilan sebagai cara hidup. Namun tidak bisa dipungkiri, bahwa penginjilan tidak akan pernah berhenti, karena masih banyak orang yang terbeban dalam tugas tersebut. Tentu sekali tidak mudah, karena banyak tantangan yang ditemukan dalam proses penginjlan.

1. 2. 3. 4. 5. 6.

B. Rumusan Masalah Apa yang dimaksud dengan gereja dan penginjilan ? Bagaimana tugas-tugas digereja? Apa saja peraturan-peraturan digereja? Bagaimana bentuk pemerintahan didalam gereja? Apa yang menjadi dasar dan apa saja kendala dalam penginjilan? Bagaimana strategi yang tepat dalam proses penginjilan?

BAB II KAJIAN TEORI 1.1 Pengertian gereja Gereja adalah kumpulan umat pilihan Allah yang telah diselamatkan untuk memuji dan memuliakan namaNya, terikat oleh perjanjian Allah untuk melayani Dia dalam dunia. Gereja memiliki tugas utama melaksanakan Amanat Agung (Mandat Penginjilan) dan Mandat Budaya Arti gereja menurut Ensiklopedi Alkitab Masa Kini adalah dalam Perjanjian Baru Ekklesia berarti pertemuan atau sidang jemaat 1.2 Pengertian penginjilan Penginjilan merupakan salah satu dimensi yang esensial dari misi Kristen. Gerejabertanggungjawab untuk mewartakan injil ke seluruh dunia, untuk memberitakan keselamatan dalam Kristus kepada semua orang. Akan tetapi, berkaitan dengan kemajemukan agama yang ada di Indonesia, hal memberitakan injil selalu menjadi hal yang sensitif bahkan tidak jarang menjadi salah satu pemicu terjadinya konflik. Penyebabnya adalah karena penginjilan oleh pihak luar (umat non Kristen) sering dipahami sebagai upaya kristenisasi. Upaya gereja untuk memberitakan kabar keselamatan serta tindakan-tindakan sosial yang dilakukan gereja tidak selalu diterima dengan baik malah cenderung dilihat dengan mata yang memandang penuh curiga. Pengabaran injil selalu dicurigai sebagai misi pengkristenan dan tindakan sosial yang dilakukan gereja dipandang tidak lebih sebagai bagian dari upaya kristenisasi, yaitu cara untuk membujuk dan menarik orang lain masuk dalam komunitas Kristen Peraturan digereja. setelah menyelidiki arti kata “penginjilan” secara etimologis, maka “penginjilan” adalah : 1. Satu tugas untuk mengumumkan atau memberitakan kabar baik, dan atau kabar keselamatan di dalam Yesus Kristus. 2. Dilakukan dengan cara menyerukannya seperti seorang utusan raja yang sedang mengumumkan satu dekrit, yaitu dengan suara yang keras dan tegas, dan dapat juga dilakukan dengan mengajar seperti kepada seorang murid, dan dengan bersaksi berdasarkan apa yang dialami oleh pemberita Injil tersebut. 3. Tugas penginjilan tidak dapat dibantah dan atau dilalaikan karena berita itu menyangkut keselamatan jiwa banyak orang yang dikasihi oleh pemberi perintah.

1.3 Kendala dalam penginjilan Dengan arti, dalam penginjilan kita akan menemui beberapa kendala, adapun beberapa kendala dalam penginjilan, anatara lain :  Blindness (Kebutaan Budaya), hal ini akan menjadikan kita menjadi komunikator yang tidak efektif dalam konteks asing. Bahkan membuat kita berasumsi bahwa masalahnya terletak pada orang lain dan bukan pada kita.  World View yang sempit, hal ini akan membuat kita salah dalam konsep berpikir. Selain kedua hal diatas, masih ada beberapa hal yang menjadi penghambat dalam proses penginjilan, dan penghambat itu berasal dari diri kita sendiri, antara lain : 1. Kesuam-suam kukuan kita dalam pelayanan. 2. Sifat yang berubah-ubah, atau tidak benar-benar menetapkan hati. 3. Ketidaksiapan pikiran dan hati. 4. Memiliki rasa takut yang berlebihan. 5. Kita tidak siap untuk melawan musuh kita, yakni iblis dan penguasa-penguasa di udara. 1.4 Tugas-tugas digereja a. Hal-hal Permanen yang Mendasari Tugas Gereja Tugas penginjilan dunia tidak berdiri sendiri, melainkan sebagai akibat dari kenyataan dasar yang oleh Alkitab (yang telah dibuktikan sejarah) dinyatakan sebagai berikut, semua atau setiap manusia telah terpisah dari Allah karena pelanggarannya terhadap hukum-hukum Allah. Kabar mahabaik Injil adalah bahwa Allah mengasihi setiap manusia berdosa, karenanya Ia mengaruniakan jalan satu-satunya agar manusia dapat terhubungkan kembali dengan Dia, agar dapat memasuki kerajaan surgawi, yaitu melalui Putra Tunggal-Nya, Yesus Kristus, yang telah dikaruniakan-Nya untuk penebusan dosa umat manusia. Adalah Allah yang telah memilih jalan ini untuk menyelamatkan umat manusia. Mengapa Allah memilih jalan ini adalah suatu rahasia Allah yang tersembunyi bagi kita, seperti Alkitab katakan: "Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi Tuhan, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya." (Ulangan 29:29).

b. Perintah Allah untuk Menginjili Tugas penginjilan berasal atau bermula dari pemikiran Allah. Karena itu, tugas ini berlaku mutlak atas gereja. Perintah Allah adalah "pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus; dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman" (Matius 28:19-20). "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk" (Markus 16:15). "Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga dan dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem" (Lukas

24:46-47). "Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi" (Kisah Para Rasul 1:8). Mengapa gereja harus menginjili dunia? Karena demikianlah perintah Allah. Karena umat manusia yang tersesat memerlukan Injil. Karena kedatangan kembali Yesus Kristus dan terciptanya dunia baru tidak dapat terlaksana tanpa seluruh dunia mendapat kesempatan mendengar kabar mahabaik Injil. Injil tidak dapat diberitakan oleh para malaikat, hanyalah oleh manusia-manusia yang sudah lahir baru secara rohani. Sehingga apabila gereja tidak melakukan penginjilan, maka penginjilan tidaklah dilakukan. Perlu pula dimengerti bahwa walaupun pemberitaan Injil merupakan tugas utama gereja, namun bukanlah merupakan satu-satunya tugas yang harus dilakukan gereja. Di samping tugas pemberitaan Injil, gereja juga berkewajiban mempersiapkan pekerja-pekerja yang tangguh, mendorong dan membina mereka, berdoa bagi terbentuknya pelayan-pelayan yang rela berkorban, di samping tugas gereja mengumpulkan dana yang diperlukan bagi terlaksananya tugas-tugas tersebut. c. Melayani Dunia Tugas kedua gereja adalah melayani sosial dunia. Dari abad ke abad, gereja di seluruh dunia telah melayani umat manusia di mana-mana dengan berbagai cara, seperti mendirikan rumah sakit, berbagai perguruan, panti asuhan, yayasan-yayasan sosial, dan sebagainya. Terlalu banyak untuk dapat menyebutnya satu per satu. Dewasa ini, di setiap kota atau daerah di seluruh dunia, berjuta-juta manusia mendapat pertolongan dari berbagai pelayanan sosial gereja. Dalam hubungan tugas sosial ini, kita harus selalu waspada agar tugas gereja melayani sosial dunia tidak dilakukan dengan mengorbankan tugas gereja, yakni menginjili dunia. Dewasa ini, para pemimpin Kristen cenderung memusatkan perhatian utama pada kebutuhan-kebutuhan fisik atau materi umat manusia. Mereka menghendaki agar gereja-gereja di seluruh dunia ikut berperan aktif dalam usaha mengatur kembali struktur sosial, politik, ekonomi masyarakat dunia dewasa ini, yang tidak adil, yang menurut mereka menjadi penyebab dari kemelaratan dan ketidakmampuan umat manusia yang tertindas. Sedangkan Alkitab mengajar bahwa semua manusia, baik yang mampu maupun yang tidak mampu, baik yang kaya maupun yang melarat, baik yang berkuasa maupun yang tidak berkuasa, semuanya sebagai orang-orang yang belum percaya Kristus, sama-sama miskin dan sama-sama tidak mampu di hadapan Allah. Bahwa setiap manusia yang belum percaya, bagaimanapun status sosialnya dalam masyarakat, mutlak perlu diselamatkan, mutlak perlu mendengar Injil, membutuhkan uluran tangan gereja. Bukankah Kristus mengajar demikian dengan mengajukan pertanyaan sebagai berikut: "Apa gunanya memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?" (Matius 16:26).

Walaupun di lain pihak, tidak dapat disangkal kebenarannya bahwa gereja berkewajiban mencapai setiap manusia dalam keseluruhan kebutuhannya dan dalam keseluruhan aspek kehidupannya. Karena itu, perhatian pada bantuan kebutuhan fisik manusia adalah juga penting. Mengubah keadaan sosial dan ekonomi demi tercapainya perbaikan hidup, adalah juga termasuk tugas pelayanan sosial gereja. Memang berbicara mengenai tugas sosial gereja, beberapa masalah kita hadapi, seperti siapa yang sebenarnya bertanggung jawab atas tugas melayani sosial dunia. Gerejakah atau para individu-individu Kristen? Menurut Alkitab, gereja adalah tubuh Kristus, adalah anggota Kerajaan Allah; sedang orang-orang percaya adalah anggota Kerajaan Allah. Masalah lain adalah apakah pelayanan sosial merupakan tugas gereja terhadap jemaatnya saja, atau terhadap masyarakat pada umumnya. Memang harus diakui kenyataan bahwa menjaga keseimbangan yang benar antara tugas pemberitaan Injil dan tugas pelayanan sosial, bukanlah hal yang mudah. d. Cara Pemberitaan Injil Dalam hal ini, perbedaan kondisi dan situasi masing-masing tempat atau lingkungan harus banyak diperhitungkan. Berbeda dengan hal-hal permanen", maka cara atau metodologi pemberitaan Injil membuka pintu lebar-lebar bagi kebijaksanaan, kecerd6ikan, dan keluwesan masing-masing petugas pelayanan sesuai kondisi dan situasi setempat. Pada prinsipnya, gereja harus memakai setiap atau semua cara yang secara etik dan benar dapat menyelesaikan tugas mencapai seluruh dunia dengan berita Injil. Berbagai usaha pendidikan, berbagai usaha medis, berbagai usaha penerbitan literatur Kristen (termasuk di dalamnya penerjemahan Alkitab ke dalam berbagai bahasa dan dialek), dan usaha-usaha lain, semuanya apabila secara benar dikaitkan dengan usaha penginjilan, merupakan usaha-usaha yang efektif, yang banyak sekali membantu keseluruhan tugas penginjilan. Menjelang akhir abad ke-20 ini, yang perlu sekali mendapat perhatian serius adalah usaha pengembangan gereja-gereja dan misi-misi nasional yang mampu berdiri sendiri, yang mampu menginjili masyarakat bangsa sendiri sampai kepada suku-suku terpencil yang sama sekali belum terjangkau oleh Injil. 1.5 Peraturan-peraturan Digereja 1. Baptisan Menjelang kenaikanNya Yesus memberi amanat kepada murid-muridNya yaitu karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa, dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah kuperintahkan kepadaMu ( Mat. 28:19-20). Amanat inilah yang ditaati oleh para rasul setelah kedatangan Roh Kudus (Kis 2:41; 8:12) Artinya setelah murid-murid Yesus memberitakan injil dan ada orang yang menerima Injil tersebut bearti orang itu telah di selamatkan, jadi bukti bahwa orang itu sudah diselamatkan maka dia akan di baptis.

2. Perjamuan Kudus Dalam surat I Korintus 11:23-25 (Paulus menulis: sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan mengambil roti dan memecah-mecahkanNya…) artinya perjamuan kudus merupakan peringatan akan Kristus, tanda perjanjian baru, mengumumkan kematian Kristus, nubuat mengenai kedatangan Kristus yang kedua kalinya, dan persekutuan dengan Kristus dan dengan umatNya. 1.6 Bentuk pemerintahan dalam gereja Ada tiga bentuk pemerintahan gereja yaitu 1. Episkopal yaitu pemerintahan gereja yang dipimpin oleh para Uskup atau penilik jemaat yang dalam kenyataannya terdiri atas tiga golongan hamba Tuhan yaitu Uskup atau penilik jemaat, para Imam, dan para diaken. ( Kis. 14:23; 20:17; Titus 1:5)[4]. 2. Presbiterial yaitu pemerintahan gereja yang di pimpin oleh para presbiter atau penatua umumnya cara pemerintahan ini memiliki empat dewan yaitu himpunan jemaat, dewan majelis, dewan klasis dan dewan sinode. Dalam sistem ini terdapat satu golongan saja dalam kepndetaan yaitu para pendeta, penatua yang memerintah atau penatua atau diaken. ( Kis. 15 :6; I Tim. 4:14). 3. Kongregasional yaitu memberikan semua wewenang legislatis kepada gereja lokal. Badan pemerintahan di daerah atau di pusat hanya berfungsi sebagai penasehat dan hanya bertugas mengoordinasikan pelayanan penginjilan bersama, pendidikan, dan hal lainnya semacam itu. ( Kis. 6: 1-6; 15:2-3 Matius 18:17-18; Kis. 15:22)[5] . 1.7 Startegi dalam proses penginjilan  Merencanakan, melalui perencanaan dalam penginjilan akan melatih diri kita dalam membenahi kepribadian sebagai seorang Kristen yang benar.  Mendoakan, kita harus meminta hikmat dan kuasa Tuhan untuk menjamah hati orangorang yang akan kita injili. (Yoh. 6:44). Berdoa secara khusus meminta hikmat dari Tuhan tentang cara dan kata-kata yang tepat dari Tuhan.  Menjajaki, melalui penjajakan kita akan berusaha menjadikan orang yang akan kita injili menjadi teman kita. Kita akan mengadakan pengenalan, kemudian berteman lalu menginjili.  Meminta bimbingan dari para mentor.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Pendekatan Penelitian Dalam pendekatan ini kami menggunakan penelitian deskriptif. Deskriptif dimaksud untuk mendeskripsikan suatu situasi. Pendekatan deskriptif juga berarti untuk menjelaskan fenomena atau karakteristik individual, situasi, atau kelompok sosial secara akurat.

2.2 Penentuan Populasi Objek dalam penelitian kami adalah yang berada digereja Gereja Pentakosta Indonesia. Dijalan Medan. Pegawai di Kantor Notaris tidak menggunakan system 10 jari.

2.3 Metode Pengumpulan Data Data yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Yaitu data yang didapat langsung dari lapangan. Dalam penelitian ini data primer didapat dengan cara observasi dan kami langsung ikut dalam meneliti pelaksanaan kegiatan mengetik diKantor Notaris Padang Bulan Medan. Pada Hari Rabu, 30 Oktober 2018 pada Pukul 13.30 di Jl. Jamin Ginting Padang Bulan Medan. 2.4 Pembahasan Dari hasil penelitian yang telah kami teliti di kantor Notaris Padang Bulan, bahwasannya kantor notaris ini masih menggunakan mesin ketik untuk penulisan surat. Akan tetapi, kantor notaris ini juga menggunakan laptop atau komputer. Jika memakai mesin ketik, kantor notaris ini menggunakannya sebagaimana penggunaan mesin ketik biasa, tetapi jika menggunakan laptop atau komputer pegawai di kantor ini menggunakan sistem 10 jari.

BAB III PENUTUP Kesimpulan

saran

Related Documents

Mr
November 2019 68
Mr
November 2019 69
Mr
November 2019 77
Mr
April 2020 20
Mr
May 2020 30
Mr
December 2019 57

More Documents from ""