MOTIVASI PERILAKU ORGANISASI (STUDI KASUS KARYAWAN INDOMARET) Disusun oleh;
1. Henidhar Ayu Purnamawati
160221100057
2. Syafitri anggraini
160221100144
3. Siti Makrifatul Mahmudah
160221100152
4. Feby Ayu Anggraini
160221100153
5. Amelya Honest
160221100186
Sebagian karyawan lebih menyukai pekerjaan shift pagi daripada sore dengan alasan waktu pulang shift sore cenderung telat dan akan mengurangi waktu istirahat mereka. Kemudian sebagian karyawan yang menyukai shift sore dikarenakan mereka beranggapan bahwa pekerjaan yang akan dilakukan di shift pagi itu selalu ada. Jadi, motivasi yang mendorong karyawan indomaret dalam pemilihan shift pekerjaan bukan dikarenakan tentang upah (uang), karena jumlahnya upah yang akan diberikan tidak berpengaruh pada pembagian shift dan besarnya upah sebesar UMR kota tersebut.
Sebagian dari karyawan sudah memiliki passion dalam pekerjaannya. Passion adalah tahan melakukan sesuatu tanpa adanya paksaan. Passion yang ada di diri karyawan ada yang bertumbuh dari proses bermula dari kebiasan pekerjaan yang mereka lakukan sehingga lama kelamaan mereka menyukai pekerjaan tersebut dan ada pula yang dari awal sudah menyukai pekerjaan mereka seperti bagian kasir toko karena latar belakang pendidikannya dari lulusan akuntansi. Passion
: nafsu, gairah
Pengertian umum : Gairah merupakan suatu keadaan fisiologis maupun psikologis yang reaktif terhadap suatu rangsangan. Gairah akan melibatkan batak otak, sitem saraf otomom maupun sistem endokrim untuk mengaktivasi sistem retikuler sehingga
akan meningkatkan detak jantung , mobilitas, tekanan darah untuk respon yang lebih aktif. Beberapa sistem saraf dalam tubuh akan terlibat secara kelompok dan sering dinamakan oleh sistem gariah. Sistem gairah tersebut yaitu asetilkolin, serotonin, neurotransmitter otak, dopamine maupun neropinefrin. Jika sistem gairah bekerja maka daerah sistem saraf akan menerima rangsangan lebih sensitive dan lebih respon terhadap rangsangan tersebut. Gairah sangat penting untuk mengatur perhatian, kesadaran dan pengolahan informasi yang masuk ke otak. Gairah akan memotivasi tindakan seseorang maupun penting bagi aktivitas seksualnya. Pengaturan berbagai hal dalam hidup seperti kesadaran otak, emosional dan juga pengolahan serat penyimpanan informasi sangat erat kaitannya dengan gairah. Gairah bisa menjadi motivasi yang kuat untuk seseorang, namun motivasi tersebut sering disalah gunakan dengan tujuan yang kurang baik. Gairah seseorang berpengaruh juga dengan emosiaonalnya. Seorang yang memiliki gairah juga memiliki emosi yang kuat, namun emosi tersebut juga harus dijaga agar tidak merusak gairah yang ada. Gairah dan kerja Gairah berhubungan dengan kerja dan tugas seseorang di kantor, di rumah atau dimana saja. Ada tingkatan yang optimal dari gairah untuk kinerja, gairah yang sedikit atau gairah yang banyak akan berpengaruh besra terhadap tugas anda. Gairah merupakan penggambaran dari respon terhadap suatu hal yang sangat sulit dengan subjek yang memiliki kemampuan moderat. Faktor dari dalam penyebab gairah naik: a. Ambisi Semakin kuat ambisi seseorang maka semakin besar gairah mereka, semakin mereka tidak bergairah maka ambisi untuk sukses tidak akan pernah mereka dapatkan. b. Menambah ilmu Seorang yang sukses akan memiliki gairah untuk terus belajar agar mereka lebih sukses kedepannya. Ilmu yang mereka dapatkan bisa menjadi alat untuk memperoleh kesuksesan. Gairah dalam mencari ilmu terjadi karena
mereka memiliki tujuan agar bisa memenuhi keinginan bukan hanya keinginan dirinya sendiri namun juga keinginan orang lain. Faktor dari luar penyebab gairah naik: a. Tuntutan keluarga b. Tuntutan karir c. Lingkungan d. Cinta
Setiap karyawan kontrak pasti menginginkan yang namanya menjadi pegawai tetap. Ini salah satu dorongan yang dimiliki karyawan kontrak sebagai motivasi dirinya dalam melakukan pekerjaan. Kerja yang rajin dan optimal, mampu mencapai target penjualan serta menerima complain dari konsumen merupakan bentuk tindakan yang dilakukan dalam memenuhi pekerjaannya sehingga keinginan naik jabatan dari pegawai kontrak ke pegawai tetap dapat dengan mudah tercapai.
Faktor Motivasi Menurut Herzberg mengembangkan teori hierarki kebutuhan Maslow menjadi dua faktor tentang motivasi. Dua faktor itu dinamakan sebagai berikut : a. Faktor pemuas (motivation factor) Faktor ini disebut dengan satisfier atau intrinsic motivation yang berarti bersumber dari dalam diri seseorang. Faktor ini juga sebagai pendorong seseorang untuk berprestasi yang bersumber dari dalam diri seseorang tersebut (kondisi intrinsik) antara lain seperti : 1) Prestasi yang diraih (achievement) Merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja seseorang, karena ini akan mendorong seseorang untuk mengembangkan kreativitas dan mengarahkan semua kemampuan serta energi yang dimilikinya demi mencapai prestasi tinggi, asalkan diberikan kesempatan
2) Tanggung jawab (responbility) Merupakan daya penggerak yang memotivasi sehingga bekerja hati-hati untuk bisa menghasilkan produk dengan kualitas istimewa 3) Kepuasan kerja itu sendiri (the work it self) Merupakan teori yang disebut teori tingkat persamaan kepuasan (the stady-state theory of job statisfation) mengemukakan bahwa kepribadian merupakan salah satu faktor penentu stabilitas kepuasan kerja b. Faktor pemelihara (maintenance factor) Faktor ini disebut dengan disatisfier atau extrinsic motivation. Faktor ini juga disebut dengan hygene factor merupakan faktor-faktor yang sifatnya eksintrik yang berarti bersumber dari luar diri seseorang. Misalnya dari organisasi, tetapi turut menentukan perilaku seseorang dalam kehidupan kekaryaannya, faktor yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan untuk memelihara keberadaaan karyawan sebagai manusia, pemeliharaan ketentraman dan kesehatan. Dan juga faktor ini disebut dissatisfier (sumber ketidakpuasan) yang dikualifikasikan kedalam faktor ekstrinsik yang meliputi sebagai berikut : 1) Keamanan dan keselamatan kerja Keamanan dan keselamatan kerja adalah suatu perlindungan yang diberikan organisasi terhadap jaminan keamanan akan keselamatan dirinya dalam bekerja 2) Kondisi kerja Kondisi kerja adalah suatu keadaan di mana karyawan mengharapkan kondisi kerja yang kondusif sehingga dapat bekerja dengan baik 3) Hubungan interpersonal diantara teman sejawat, dengan atasan, dan dengan bawahan Bagian ini merupakan kebutuhan untuk dihargai dan menghargai dalam organisasi sehingga tercipta kondisi kerja yang harmonis. Menurut Chatab (2007 : 116), faktor motivasi terdiri dari seperti berikut : a. Hasil kerja, keberhasilan atau prestasi b. Pengakuan atau penghargaan
c. Pekerjaan yang penuh tantangan d. Tanggung jawab yang lebih besar e. Kemajuan dan pertumbuhan
Tugas dari middle up management indomaret yang ada di toko ialah salah satunya memberikan motivasi atau dukungan semangat kepada bawahannya. Jadi menjadi middle up disini harus pintar-pintar memberikan memotivasi yang dapat mempengaruhi semangat kerja bawahannya sehingga tujuan yang diharapkan dari organisasi tersebut mudah tercapai.
Ada juga karyawan yang tidak termotivasi dengan kenaikan jabatan dari kontrak ke pegawai tetap sebab mereka ingin memuaskan hasrat yang ada didalam dirinya terutama dalam mencari pengalaman. Mereka beranggapan bahwa sebagai pegawai tetap pastinya memiliki tanggung jawab yang besar sehingga mereka ingin memilih untuk mengikuti proses kerja mereka atau memilih berproses terlebih dahulu.