Morfin Pkn

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Morfin Pkn as PDF for free.

More details

  • Words: 1,513
  • Pages: 4
MORFIN adalah narkotika yang diolah dari pohon opium (Papaver somniferum). Morfin dalam bentuk opium telah digunakan selama berabad-abad. Tidak diketahui dengan pasti siapa, di mana, atau kapan opium untuk pertama kali digunakan atau ditemukan, namun diperkirakan sekitar 4000 SM. Penggunaan opium untuk medis yang pertama tercatat adalah bertahun 200 SM. Di abad ke-16, seorang deleter Swiss, Paracelcus, meneliti opium dan menamainya Laudanum (bahasa Latin yang berarti "memuji"). Di tahun 1804, ahli farmasi Jerman, Friedrich Wilhelm Adam Setuner, untuk pertama kalinya berhasil mengidentifikasi dan mengisolasi kandungan utama opium, yaitu morfin. Sertuner menyebut zat ini Morphia, meniru nama Morpheus, dewa Yunani untuk mimpi. Nama morfin (morphine) kemudian lebih banyak digunakan daripada morphia. Di tahun 1952, Dr. Marshall D. Gates, Jr. menjadi orang pertama yang mensintesis morfin secara kimiawi di University of Rochester. Di bidang kimia organik, terobosan ini sangat terkenal. Turunan dari morfin adalah diasetilmorfin yang lebih dikenal sebagai heroin yang kemudian di bawa ke pasaran oleh Bayer di tahun 1898. Heroin 1,5-2 kali lebih kuat dari morfin. Farmakologi heroin dan morfin adalah identik kecuali heroin memiliki dua grup asetil yang meningkatkan kelarutannya dalam lemak dan dapat masuk ke otak sedikit lebih cepat. Dua grup tambahan pada heroin ini kemudian terlepas menghasilkan morfin sehingga efek heroin dan morfin sama kecuali heroin sedikit lebih kuat dan bekerja sedikit lebih cepat. Morfin petama kali digunakan dalam medis sebagai penawar nyeri dan secara keliru digunakan sebagai pengobatan untuk kecanduan opium. Morfin digunakan selama Perang Saudara di Amerika Serikat untuk obat bius dalam operasi dan dibawa pulang ke rumah oleh para tentara yang terluka untuk meringankan rasa nyeri. Pada akhir perang, lebih dari 400,000 orang mengalami "penyakit tentara", yaitu kecanduan morfin. Sebagai penawar nyeri, morfin juga banyak digunakan selama Perang Dunia II. Morfin bekerja langsung ke sistem syaraf pusat. Selain meringankan rasa nyeri, morfin juga memengaruhi penampilan mental dan fisik, menghilangkan rasa takut, dan membuat euforia. Morfin juga mengurangi rasa lapar, menghambat refleks batuk, menyebabkan sembelit, mengurangi dorongan seks, dan pada wanita bisa menganggu siklus menstruasi. Morfin sangat adiktif. Toleransi (kebutuhan dosis yang lebih tinggi dan lebih tinggi lagi untuk memperoieh efek yang sama) dan ketergantungan fisik dan psikologis berkembang dengn cepat. Metadon digunakan dalam perawatan kecanduan morfin. Efek penawar nyeri dari golongan opium, seperti morfin, adalah dikarenakan struktur molekulnya yang mirip struktur senyawa anti nyeri tertentu yang secara alami terdapat dalam tubuh seperti senyawa endorphins dan enkephalins. Senyawa-senyawa ini menekan rasa nyeri dengan mengikat reseptor spesifik pada sel syaraf tertentu. Karena kemiripan struktur inilah, molekul opium dan obat-obatan sintetis sejenis dapat bertindak sama dengan seyawa-senyawa alami sehingga menghasilkan efek penawar nyeri yang sama SERBA-SERBI TENTANG MORFIN Morfin pertama kali diisolasi pada 1804 oleh ahli farmasi Jerman Friedrich Wilhelm Adam Sertürner. Tapi morfin belum digunakan hingga dikembangkan hypodermic needle (1853). Morfin digunakan untuk mengurangi nyeri dan sebagai cara penyembuhan dari ketagihan alkohol dan opium. Meskipun morfin dapat dibuat secara sintetik, tetapi secara komersial lebih mudah dan menguntungkan, yang dibuat dari bahan getah papaver somniferum. Morfin paling mudah larut dalam air dibandingkan golongan opioid lain dan kerja analgesinya cukup panjang (long acting).(Latief dkk, 2001; Sarjono dkk, 1995). Efek kerja dari morfin (dan juga opioid pada umumnya) relatife selektif, yakni tidak begitu mempengaruhi unsur sensoris lain, yaitu rasa raba, rasa getar (vibrasi), penglihatan dan pendengaran ; bahakan persepsi nyeripun tidak selalu hilang setelah pemberian morfin dosis terapi.

Efek analgesik morfin timbul berdasarkan 3 mekanisme ; (1) morfin meninggikan ambang rangsang nyeri ; (2) morfin dapat mempengaharui emosi, artinya morfin dapat mengubah reaksi yang timbul di korteks serebri pada waktu persepsi nyeri diterima oleh korteks serebri dari thalamus ; (3) morfin memudahkan tidur dan pada waktu tidur ambang rangsang nyeri meningkat. Morfin merupakan agonis reseptor opioid, dengan efek utama mengikat dan mengaktivasi reseptor µopioid pada sistem saraf pusat. Aktivasi reseptor ini terkait dengan analgesia, sedasi, euforia, physical dependence dan respiratory depression. Morfin juga bertindak sebagai agonis reseptor κ-opioid yang terkait dengan analgesia spinal dan miosis

Macam/Jenis Narkotika Yang Sering Disalahgunakan/Dipakai Ganja, Opium, Kokain, Morfin, Heroin, Dkk Mon, 18/02/2008 - 1:07am — godam64 Narkotika memiliki banyak jenis dan macamnya yang sering disalah gunakan oleh para pecandu. Narkotika tersebut antara lain seperti opium/opiat, morfin, heroin, kokain, mariyuana/kanabis/ganja, kodein dan opiat sintetik. Berikut ini adalah jenis-jenis atau macam-macam narkitoka-narkotika tersebut disertai pengertian arti definisi. 1. Opiat / Opium Opiat atau opium adalah bubuk yang dihasilkan kangsung oleh tanaman yang bernama poppy / papaver somniferum di mana di dalam bubuk haram tersebut terkandung morfin yang sangat baik untuk menghilangkan rasa sakit dan kodein yang berfungsi sebagai obat antitusif. 2. Morfin Mofrin adalah alkoloida yang merupakan hasil ekstraksi serta isolasi opium dengan zat kimia tertentu untuk penghilang rasa sakit atau hipnoanalgetik bagi pasien penyakit tertentu. Dampak atau efek dari penggunaan morfin yang sifatnya negatif membuat penggunaan morfin diganti dengan obat-obatan lain yang memiliki kegunaan yang sama namun ramah bagi pemakainya. 3. Heroin Heroin adalah keturunan dari morfin atau opioda semisintatik dengan proses kimiawi yang dapat menimbulkan ketergantungan / kecanduan yang berlipat ganda dibandingkan dengan morfin. Heroin dipakai oleh para pecandunya yang bodoh dengan cara menyuntik heroin ke otot, kulit / sub kutan atau pembuluh vena. 4. Kodein Kodein adalah sejenis obat batuk yang digunakan oleh dokter, namun dapat menyebabkan ketergantungan / efek adiksi sehingga peredarannya dibatasi dan diawasi secara ketat. 5. Opiat Sintetik / Sintetis Jenis obat yang berasal dari opiat buatan tersebut seperti metadon, petidin dan dektropropoksiven (distalgesic) yang memiliki fungsi sebagai obat penghilang rasa sakit. Metadon berguna untuk menyembuhkan ketagihan pada opium / opiat yang berbentuk serbuk putih. Opiat sintesis dapat memberi efek seperti heroin, namun kurang menimbulkan ketagihan / kecanduan. Namun karena pembuatannya sulit, opiat buatan ini jarang beredar kalangan non medis.

6. Kokain / Cocaine Hydrochloride Kokain adalah bubuk kristal putih yang didapat dari ekstraksi serta isolasi daun coca (erythoroxylon coca) yang dapat menjadi perangsang pada sambungan syaraf dengan cara / teknik diminum dengan mencampurnya dengan minuman, dihisap seperti rokok, disuntik ke pembuluh darah, dihirup dari hidung dengan pipa kecil, dan beragam metode lainnya. Kenikmatan menggunakan kokain hanya dirasakan sebentar saja, yaitu selama 1 sampai 4 menit seperti rasa senang riang gembira, tambah pede, terangsang, menambah tanaga dan stamina, sukses, dan lainlain. Setelah 20 menit semua perasaan enak itu hilang seketika berubah menjadi rasa lelah / capek, depresi mental dan ketagihan untuk menggunakannya lagi, lagi dan lagi sampai mati. Efek psikologis atau mental spiritual yang dapat ditimbukan dari penggunaan kokain secara terus menerus adalah : - Darah tinggi - Sulit bobo / susah tidur - Bola mata menjadi kecil - Hilang nafsu makan / kurus - Detak jantung jadi cepat - Terbius sesaat, dan sebagainya 7. Ganja / Mariyuana / Kanabis Mariyuana adalah tanaman semak / perdu yang tumbuh secara liar di hutan yang mana daun, bunga, dan biji kanabis berfungsi untuk relaksan dan mengatasi keracunan ringan (intoksikasi ringan). Zat getah ganja / THC (delta-9 tetra hidrocannabinol) yang kering bernama hasis, sedangkan jika dicairkan menjadi minyak kanabasis. Minyak tersebut sering digunakan sebagai campuran rokok atau lintingan tembakau yang disebut sebagai cimenk, cimeng, cimenx, joint, spleft, dan sebagainya. Ganja dapat menimbulkan efek yang menenangkan / relaksasi. Orang yang baru memakai ganja atau mariyuana memiliki ciri-ciri sebagai berikut : - Mabuk / mabok dengan mata merah. - Tubuh lemas dan lelah. - Bola mata menjadi besar. Bagi pengguna ganjo alias mariyuana semua itu tidak masalah walaupun banyak menimbulkan efek buruk bagi fisik dan mental, yakni antara lain sebagai berikut ini : - Kemampuan konsentrasi berkurang. - Daya tangkap syaraf otak berkurang. - Penglihatan kabur / berkunang-kunang. - Pasokan sirkulasi darah ke jantung berkurang. Yang penting bagi pecandu ganja adalah efek enak dan nikmat dunia yang semu seperti : - Rasa gembira. - Percaya diri / PD meningkat pesat. - Peka pada suara.

DAMPAK PENYALAHGUNAAN NARKOBA 1.TERHADAP PRIBADI 1. Narkotika, Psikotropika mampu merubah kepribadian si korban secara drastic seperti berubah menjadi pemurung, pemarah bahkan melawan terhadap siapapun. 2. Menimbulkan sikap masa bodoh sekalipun terhadap dirinya sendiri seperti tidak lagi memperhatikan sekolah, rumah, pakaian, tempat tidur dan sebagainya. 3. Semangat belajar/bekerja menjadi demikian menurun dan suatu ketika bisa saja si korban bersikap orang gila karena reaksi dari pengguna narkotika/psikotropika tersebut. 4. Tidak lagi ragu untuk menggunakan hubungan seks secara bebas karena pandangannya terhadap norma-norma masyarakat, hukum, agama sudah demikian longgar. 5. Tidak segan-segan menyiksa diri karena ingin menghilangkan rasa nyeri atau menghilangkan sifat ketergantungan obat bius. 6. Menjadi Pemalas bahkan hidup santai. 2.TERHADAP KELUARGA 1. Tidak lagi segan mencuri uang atau bahkan menjual barang di rumah yang bisa diuangkan untuk membeli narkotika. 2. Tidak lagi menjaga sopan santun di rumah bahkan melawan kepada orang tua. 3. Kurang menghargai harta milik yang ada di rumah seperti mengendarai kendaraan tanpa perhitungan rusak atau menjadi hancur sama sekali. 4. Mencemarkan nama keluarga. 3.TERHADAP KEHIDUPAN SIOSIAL /MASYARAKAT 1. Berbuat tidak senonoh/mesum dengan orang lain yang berakibat tidak saja bagi yang berbuat melainkan hukuman masyarakat yang berkepanjangan. 2. Tidak segan-segan mengambil milik tetangga/orang lain demi memperoleh uang untuk membeli narkotika. 3. Mengganggu ketertiban umum seperti mengendarai kendaraan bermotor dengan kecepatan tinggi. 4. Menimbulkan bahaya bagi ketentraman dan keselamatan umum antara lain tidak merasa menyesal apabila melakukan kesalahan. 4.TERHADAP BANGSA DAN NEGARA 1. Rusaknya generasi muda pewaris bangsa. 2. Hilangnya rasa patriotisme/cinta bangsa

Related Documents

Morfin Pkn
June 2020 0
Morfin
June 2020 0
Pkn
May 2020 44
Pkn
October 2019 53
Pkn
April 2020 55
Pkn
July 2020 31