Modul-8-(konfigurasi-runway).ppt

  • Uploaded by: indra tamara
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Modul-8-(konfigurasi-runway).ppt as PDF for free.

More details

  • Words: 693
  • Pages: 26
KONFIGURASI RUNWAY

PENGATURAN SISTEM LANDASAN PENGHUBUNG

Fungsi dari sistem landasan penghubung adalah untuk mengatur proses pergerakan pesawat terbang dari apron menuju landasan pacu yang akan melakukan lepas landas (take-off) maupun pesawat terbang setelah melakukan pendaratan (landing) dan meninggalkan landasan pacu menuju apron. Hal yang mempengaruhi ukuran dari landasan penghubung adalah panjang bentang sayap (wing span), jarak antar roda pendarat utama (wheel tread), dan panjang badan pesawat terbang rencana.

Yang termasuk sistem landasan penghubung adalah :

- Exit Taxiway : landasan penghubung yang digunakan oleh pesawat terbang setelah melakukan pendaratan untuk meninggalkan landasan pacu menuju apron - Entrance taxiway : landasan penghubung yang digunakan oleh pesawat terbang bergerak dari apron menuju landasan pacu untuk melakukan lepas landas - Holding Apron (apron tunggu) : jalur yang terletak dekat dengan landasan pacu dan disediakan bagi pesawat terbang yang digunakan untuk pemeriksaan terakhir sebelum melakukan take-off atau menunggu ijin lepas landas dari menara ATC

- Holding Bay (anjungan tunggu) : jalur yang terletak di dekat entrance taxiway yang disediakan bagi pesawat terbang dalam menunggu giliran untuk melakukan take-off pada waktu jam penerbangan sibuk (flight rush-hour).

Komponen-komponen pada sistem landasan penghubung

Fungsi dari pengaturan landasan pacu (runway) dan landasan penghubung adalah untuk : (i).

Memberikan pemisahan yang aman dan efisien serta mengurangi gangguan / hambatan sekecil mungkin dalam pola lalu lintas operasional penerbangan (lepas landas dan pendaratan)

(ii). Memberikan jarak landasan penghubung (taxiway) sependek mungkin dari apron menuju landasan pacu (iii). Merencanakan jumlah landasan penghubung yang cukup, sehingga pesawat terbang yang melakukan operasional penerbangan dapat bergerak sesegera mungkin baik dari arah apron menuju landasan pacu maupun sebaliknya

 Jarak antar landasan dibagi menjadi 3 :

1. Berdekatan (Close), jarak dari sumbu ke sumbu 700 ft. Operasi penerbangan pd satu landasan tergantung kpd operasi pada landasan lain.

2. Menengah (Intermediate),dipisahkang dg jarak 3500 ft sampai 5000 ft. Kedatangan pada satu landasan tdk tergantung keberangkatan pada landasan yg lain.

3. Jauh (far), dipisahkan dengan jarak 4300 ft atau lebih dua landasan dapat dioperasikan tanpa tergantung satu sama lain untuk kedatangan maupun keberangkatan pesawat.

KONFIGURASI LANDASAN PACU Konfigurasi landasan pacu adalah implementasi dari pengaturan dan penempatan letak landasan pacu dan landasan penghubung seefisien mungkin terhadap posisi gedung terminal yang didasarkan atas desain geometris landasan pacu dan landasan penghubung serta analisis angin (wind analysis)

1. Landasan pacu tunggal (single runway)

CONTOH LANDASAN PACU TUNGGAL (SINGLE RUNWAY)

2. Landasan pacu sejajar ambang rata (parallel runway)

CONTOH LANDASAN PACU SEJAJAR AMBANG RATA

(PARALLEL RUNWAY)

3. Landasan pacu sejajar ambang tidak rata (staggered parallel runway)

CONTOH LANDASAN PACU SEJAJAR AMBANG TIDAK RATA (STAGGERED PARALLEL RUNWAY)

4. Landasan pacu bersilang (intersecting runway)

CONTOH LANDASAN PACU BERSILANG (INTERSECTING RUNWAY)

5. Landasan pacu V – tertutup (V - closed runway)

CONTOH LANDASAN PACU V – TERTUTUP (V - CLOSED RUNWAY)

6. Landasan pacu sejajar ambang rata – ganda (double-parallel runway)

CONTOH LANDASAN PACU SEJAJAR AMBANG RATA – GANDA (DOUBLE-PARALLEL RUNWAY)

PERENCANAAN APRON DENGAN ASPEK WING-TIP CLEARANCE Menurut peraturan dari FAA Airport Design and Engineering Advisory Circular 150/5300-13, wing-tip clearance adalah jarak kebebasan dari ujung sayap pesawat terbang terhadap ujung sayap pesawat terbang yang lain dan berfungsi untuk memudahkan mobilitas atau pergerakan pesawat terbang di apron maupun di jalur taxiway agar tidak terjadi konflik dengan pesawat terbang lain

ASPEK PERENCANAAN

AIRPLANE DESIGN GROUP I

II

III

IV

V

Wing-tip clearance Pada taxiway

20 ft (6 m)

26 ft (8 m)

34 ft (10,5 m)

44 ft (13,5 m)

53 ft (16 m)

Wing-tip clearance Pada apron / taxilane

15 ft (4,50 m)

18 ft (5,50 m)

22 ft (6,50 m)

27 ft (8 m)

31 ft (11 m)

Menurut Peraturan FAA AC 150/5360-13 disyaratkan bahwa jarak antara hidung pesawat terbang dengan bagian depan gedung terminal adalah 4,5 – 9 m tergantung dari kelompok pesawat terbang rencana (Airplane Design Group) Untuk kebutuhan manuver pesawat terbang pada apron dan mobilitas dari dan menuju ke landasan pacu, dibutuhkan separasi atau pemisahan posisi pesawat terbang untuk menghindarkan pengaruh semburan jet dari mesin pesawat ke arah gedung terminal sejarak 150 m

Lay-out posisi pesawat terbang pada jalur taxiway

Lay-out posisi pesawat terbang pada jalur taxilane pada apron (1)

Lay-out posisi pesawat terbang pada jalur taxilane pada apron (2)

Lay-out posisi pesawat terbang pada apron

More Documents from "indra tamara"