Model Penelitian Agama.docx

  • Uploaded by: Aniqoh Qoh
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Model Penelitian Agama.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 530
  • Pages: 2
Penelitian agama (research on religious) lebih ditekankan pada aspek pemikiran (thought) dan interaksi sosial. Pada aspek pemikiran, menggunakan metode filsafat dan ilmu-ilmu humaniora. Untuk penelitian agama yang sasarannya adalah agama sebagai doktrin, pintu bagi pengembangan suatu metodologi penelitian tersendiri sudah terbuka, bahkan sudah ada yang merintisnya. Adanya ilmu ushul fiqh sebagai metode istinbath hukum dalam agama Islam dan ilmu musthalahul hadist sebagai metode untuk menilai akurasi sabda Nabi Muhammad saw merupakan bukti bahwa keinginan untuk mengembangkan metodologi penelitian tersendiri bagi bidang pengetahuan agama ini pernah muncul. Sedangkan pada aspek interaksi sosial, yakni penelitian keagamaan sebagai produk interaksi sosial, menggunakan pendekatan sosiologi, antropologi, historia atau sejarah sosial yang biasa berlaku dan sebagainya. Misalnya : penelitian tentang perilaku jama’ah haji di daerah tertentu, hubungan ulama dengan keluarga berencana, penelitian tentang perilaku ekonomi dalam masyarakat muslim. Dalam pandangan Middleton, penelitian agama Islam adalah penelitian yang objeknya adalah substansi agama Islam, seperti kalam, fikih, akhlak, dan tasawuf. Sedangkan dalam pandangan Juhaya S. Praja menyebutkan bahwa penelitian agama adalah penelitian tentang asal usul agama, dan pemikiran serta pemahaman penganut ajaran agama tersebut terhadap ajaran yang terkandung di dalamnya.[9] M. Atho Mudzhar menyatakan bahwa perbedaan antara penelitian agama dengan penelitian keagamaan perlu disadari karena perbedaan tersebut membedakan jenis metode penelitian yang diperlukan. Untuk penelitian agama sebagai doktrin, pintu bagi pengembangan suatu metodologi penelitian tersendiri sudah terbuka, bahkan sudah ada yang pernah merintisnya. Adanya ilmu ushul alfiiqh sebagai metode untuk istinbath hukum dalam agama islam dan ilmu mushthalah al-hadits sebagai metode untuk menilai akurasi sabda Nabi Muhammad saw. merupakan bukti bahwa keinginan untuk mengembangkan metdologi penelitian tersendiri bagi bidang pengetahuan agama ini pernah muncul.[1

Untuk penelitian agama yang sasarannya adalah agama sebagai doktrin, pintu bagi pengembangan suatu metodologi penelitian tersendiri sudah terbuka, bahkan sudah ada yang merintisnya. Adanya ilmu ushul fiqh sebagai metode istinbath hukum dalam agama Islam dan ilmu musthalahul hadist sebagai metode untuk menilai akurasi sabda Nabi Muhammad saw merupakan bukti bahwa keinginan untuk mengembangkan metodologi penelitian tersendiri bagi bidang pengetahuan agama ini pernah muncul. Persoalan berikutnya ialah, apakah kita hendak menyempurnakannya atau meniadakannya sama sekali dan menggantinya dengan yang baru, atau tidak menggantinya sama sekali dan membiarkannya tidak ada. Sedangkan untuk penelitian keagamaan yang sasarannya agama sebagai gejala sosial, kita tidak perlu membuat metodologi penelitian tersendiri. Ia cukup meminjam metodologi penelitian sosial yang telah ada.

1. Analisis Sejarah Dalam hal ini, sejarah hanya sebagai metode analisis atas dasar pemikiran bahwa sejarah dapat menyajikan gambaran tentang unsur-unsur yang mendukung timbulnya suatu lembaga, dan pendekatan sejarah bertujuan untuk menemukan inti karakter agama dengan meneliti sumber klasik sebelum dicampuri yang lain. Seperti halnya agama Islam, sejarah mencatat bahwa ia adalah agama yang diturunkan melalui Nabinya yaitu Muhammad saw berdasarkan kitab sucinya yaitu Alquran yang ditulis dalam bahasa arab. Islam diturunkan bukan untuk satu bangsa saja melainkan untuk seluruh bangsa secara universal. Sedangkan agama lain ada yang hanya diturunkan untuk satu bangsa saja seperti yahudi untuk ras yahudi saja.[16] Pendekatan sejarah dalam memahami agama dapat membuktikan apakah agama itu masih tetap pada orisinalitasnya seperti ketika ia baru muncul atau sudah bergeser jauh dari prinsip-prinsip utamanya. Bila hal itu dihubungkan dengan agama islam maka ia dapat dimasukkan pada kategori agama yang bertahan konsisten dengan ajaran seperti pada masa awalnya.[17]

Related Documents

Model Penelitian Agama.docx
December 2019 5
Penelitian
October 2019 73
Penelitian
December 2019 75
Penelitian
June 2020 43
Penelitian
December 2019 60

More Documents from "umar"