2.4.MINYAK JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) Minyak jarak pagar umumnya didapat dengan cara mengekstraknya dari biji jarak pagar yang telah berwarna kehitaman. Cara yang terbaik untuk mendapatkan minyak jarak pagar dalam jumlah yang banyak ialah dengan menggunakan mesin pengepres, dengan cara itu maka minyak yang didapatkan sekitar 20-30 %. Minyak jarak pagar hasil pengepresan biasanya masih kasar dan mengandung banyak kotoran, untuk itu minyak harus disaring dan dijernihkan terlebih dahulu sebelum bisa digunakan sebagai bahan dasar sabun. Minyak jarak pagar yang sudah disaring dan siap digunakan sebagai bahan dasar sabun dapat dilihat pada Gambar 1. di bawah ini. Karakteristik suatu sabun sangat dipengaruhi oleh karakteristik minyak yang dipakai. Tiap tiap minyak juga memiliki jenis asam lemak yang dominan. Asam-asam lemak inilah yang nantinya akan menentukan karakteristik dari sabun yang dihasilkan (Cavitch, 1997). Minyak jarak adalah minyak lemak yang diperoleh dari biji Ricinus communis Linne (Familia Euphorbiaceae), serta tidak mengandung bahan tambahan. Minyak jarak (Oleum Ricini) merupakan cairan kental, transparan, memiliki warna kuning pucat atau hampir tidak berwarna, memiliki bau yang lemah, bebas dari bau asing dan tengik, serta dapat larut dalam etanol (Depkes RI, 1995). Minyak jarak memiliki fungsi untuk melembabkan dan melembutkan kulit (Shrivastava, 1982).
Tabel I. Macam – macam asam lemak dan sifat sabun yang dihasilkan (Steve, 2008).
Asam Lemak Lauric Acid
Sifat Sabun yang dihasilkan Dapat menambah kekerasan pada sediaan sabun, memiliki busa yang lembut dan memiliki kualitas pembersihan yang baik. Apabila menggunakan asam laurat dalam jumlah yang banyak, dapat menyebabkan kulit menjadi kering.
Linoleic Acid
Sabun yang dihasilkan dapat memberikan sensasi melembabkan pada saat digunakan.Apabila sabun menggunakan asam lemak jenis linoleic acid dalam jumlah yang banyak, cenderung memberi rasa tengik lebih cepat dibandingkan asam lemak lainnya.
Linolenic Acid
Dapat memberikan rasa lembab pada saat digunkan.
Oleic Acid
Dapat memberikan rasa lembab untuk sabun yang dihasilkan. Busa yang dihasilkan sedikit.
Palmitic Acid
Dapat menambah kekerasan terhadap sabun yang dihasilkan dan memiliki kebusaan yang stabil. Penggunaan palmitic acid dapat menyebabkan kulit menjadi kering.
Ricinoleic Acid
Menghasilkan busa yang lembut. Asam lemak ini cocok digunakan bersama dengan minyak jarak karena dapat menghasilkan busa yang banyak dan lembut.
Stearic Acid
Dapat memberikan konsistensi dan kekerasan pada sabun, serta dapat menstabilkan busa.
Myristic Acid
Dapat menambah kekerasan pada sabun, memiliki sifat
pembersihan
yang
baik,
serta
dapat
menghasilkan busa yang halus. Penggunaan yang terlalu banyak dapat menyebabkan kulit menjadi kering.